Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] R.J. Davies : Saya frustasi dengan lumpur sidoarjo

2009-08-19 Terurut Topik oki musakti
salahnya RJD gak jadi warganegara Indonesia.
Kan mestinya pemilu kemarin dia bisa pilih kandidat yang pro meneruskan 
penyelidikan Lusi

--- On Wed, 19/8/09, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote:


From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Subject: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] R.J. Davies : Saya frustasi dengan 
lumpur sidoarjo
To: geologi...@googlegroups.com, IAGI iagi-net@iagi.or.id
Received: Wednesday, 19 August, 2009, 2:24 PM


Aku pikir dengan SP3, soal ini sudah selesei ngga tahunya masih berlanjut
juga ya mas Agus
Sakjane apa perlunya RJD sampai frustrasi, lah kalu emag ndak bisa
diyakinkan dengan ilmunya, yang selanjutnya biar aja yg lain yg bicara. Apa
RJD mau mempengaruhi pulisi ?

science - politic - legal ... are different worlds

RDP
2009/8/19 Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com

  Richard J. Davies : Saya Frustasi dengan Kasus Lumpur di Sidoarjo

 “Saya frustasi dengan kasus lumpur di Sidoarjo karena faktanya sudah jelas
 bahwa ini bukanlah karena aktivitas vulkanik. Penyebabnya 99% adalah karena
 proses pengeboran,” ujar pakar geologi dunia Richard J. Davies lewat video
 conference di kantor Walhi pekan lalu.

 Video conference itu digelar terkait dengan upaya pemerintahan Presiden Susilo
 Bambang Yudhoyono (SBY) melalui kepolisian daerah (Polda) Jawa Timur
 menghentikan peyidikan kasus pidana Lapindo.  Bahkan Menteri Sekretaris
 Negara Hatta Radjasa seperti ditulis Kantor Berita Antara dalam websitenya
 (7/8) menegaskan, segala penyelidikan terhadap penyebab semburan lumpur yang
 tadinya diduga karena kelalaian manusia harus dihentikan.

 Richard J. Davies, geologis dunia yang menulis di Earth and Planetary
 Science Letters mengatakan bahwa menurut drilling report dapat terlihat
 bahwa yang menyebabkan semburan lumpur adalah pengeboran bukan gempa bumi.
 “Pada tanggal 26 Mei 2006 ada tekanan di sumur Banji 1 yang menyebabkan
 semburan dan bukan gempa bumi, “ ujarnya, “Penelitian yang dilakukan pada
 tanggal 27 Mei 2006 menunjukkan bahwa gempa karena aktivitas vulkanik di
 Sidoarjo terlalu kecil dan jauh untuk menimbulkan tekanan yang mengakibatkan
 semburan lumpur,”

 Hal terakhir yang disampaikan oleh Richard J. Davies adalah “Hal ini
 memalukan, karena dibutuhkan dua tahun lebih hanya untuk menangani kasus
 ini. Apabila pada saat pertama kali muncul semburan lumpur dilakukan
 penanganan yang tepat, mungkin tidak akan sebesar ini kerusakannya,” ujarnya
 lewat video conference  (13/8).

 Bukan hanya Richard J. Devies, mayoritas para ahli geologi perminyakan yang
 tergabung dalam American Assosiation of Petroleum Geologists (AAPG) yang
 mengadakan konferensi internasional di Cape Town Afrika Selatan, sepakat
 bahwa semburan lumpur di Sidoarjo disebabkan oleh sumur eksplorasi
 Banjar-Panji 1 yang dimiliki Lapindo Brantas.
 Namun Lapindo berantas menyanggah hal ini lewat praktisi geologi
 perminyakan Adrian Manzzinni dan Rocky Sawolo yang mengatakan penyebab
 semburan lumpur adalah gempa bumi yang terjadi 2 hari sebelumnya.

 Sementara itu, menurut Taufik Basari, Direktur LBH Masyarakat, polisi pada
 akhirnya mengikuti skenario Lapindo Brantas. “Sebagai contoh, polisi
 menggunakan saksi-saksi ahli yang disediakan oleh Lapindo,” ungkapnya,
 “Tentu saja hal ini harus dipertanyakan,”
 Penggunaan saksi ahli, lanjut Taufik Basari, harus memperhatikan rekam
 jejak, independensi, dan kredibilitas profesional orang terkait. “Ironisnya,
 2 saksi ahli yang disodorkan pihak Lapindo bukanlah ahli melainkan hanya
 praktisi (Petroleum Geologist,red),” tegasnya.

 Para ahli dari Drilling Engineer Club juga diperiksa tetapi tidak dipakai
 oleh polisi. Polda Jatim malah mengatakan bahwa selama ini mereka kekurangan
 ahli untuk mendukung pembuktian skandal Lapindo. Padahal Tim Investigasi
 Independen Lumpur Lapindo sudah mengirimkan nama-nama ahli yang sudah
 mempresentasikan temuan mereka di pertemuan ahli geologis di London dan
 Capetown pada Oktober 2008 yang lalu.

 Sumber:
 http://satudunia.net/?q=content/richard-j-davies-saya-frustasi-dengan-kasus-lumpur-di-sidoarjo
 kasus dihentikan, dana pemerintah mulai menipis untuk bpls, pasokan tanah
 urug untuk urugan dam mulai menipis dan seret, transportasi urugan makin
 jauh, jalanan macet...; tunggu malapetaka berikut.tidak lama
 lagi...!
 salam gus hend


  --




-- 
http://tempe.wordpress.com/2009/08/18/berandai-andai-sby-jadi-proklamator/



  
__
Find local businesses and services in your area with Yahoo!7 Local.
Get started: http://local.yahoo.com.au

Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] R.J. Davies : Saya frustasi dengan lumpur sidoarjo

2009-08-19 Terurut Topik Rendra Amirin
???,,$$22##3 [?] [?]

Alam tidak pernah menyalahkan manusia, tapi mengapa manusia menyalahkan
alam?. Hanya manusia bodoh yang tidak mau berterimakasih kepada Alam, dan
artinya tidak berterimakasih kepada Tuhan penguasa Alam dan yang
menciptakannya. Penguasa   negeri ini sayangnya terdiri dari orang-orang
bodoh itu.
Merdeka
Rendra.A


2009/8/19 oki musakti geo_musa...@yahoo.com

 salahnya RJD gak jadi warganegara Indonesia.
 Kan mestinya pemilu kemarin dia bisa pilih kandidat yang pro meneruskan
 penyelidikan Lusi

 --- On Wed, 19/8/09, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote:


 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 Subject: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] R.J. Davies : Saya frustasi dengan
 lumpur sidoarjo
 To: geologi...@googlegroups.com, IAGI iagi-net@iagi.or.id
 Received: Wednesday, 19 August, 2009, 2:24 PM


 Aku pikir dengan SP3, soal ini sudah selesei ngga tahunya masih berlanjut
 juga ya mas Agus
 Sakjane apa perlunya RJD sampai frustrasi, lah kalu emag ndak bisa
 diyakinkan dengan ilmunya, yang selanjutnya biar aja yg lain yg bicara. Apa
 RJD mau mempengaruhi pulisi ?

 science - politic - legal ... are different worlds

 RDP
 2009/8/19 Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com

   Richard J. Davies : Saya Frustasi dengan Kasus Lumpur di Sidoarjo
 
  “Saya frustasi dengan kasus lumpur di Sidoarjo karena faktanya sudah
 jelas
  bahwa ini bukanlah karena aktivitas vulkanik. Penyebabnya 99% adalah
 karena
  proses pengeboran,” ujar pakar geologi dunia Richard J. Davies lewat
 video
  conference di kantor Walhi pekan lalu.
 
  Video conference itu digelar terkait dengan upaya pemerintahan Presiden
 Susilo
  Bambang Yudhoyono (SBY) melalui kepolisian daerah (Polda) Jawa Timur
  menghentikan peyidikan kasus pidana Lapindo.  Bahkan Menteri Sekretaris
  Negara Hatta Radjasa seperti ditulis Kantor Berita Antara dalam
 websitenya
  (7/8) menegaskan, segala penyelidikan terhadap penyebab semburan lumpur
 yang
  tadinya diduga karena kelalaian manusia harus dihentikan.
 
  Richard J. Davies, geologis dunia yang menulis di Earth and Planetary
  Science Letters mengatakan bahwa menurut drilling report dapat terlihat
  bahwa yang menyebabkan semburan lumpur adalah pengeboran bukan gempa
 bumi.
  “Pada tanggal 26 Mei 2006 ada tekanan di sumur Banji 1 yang menyebabkan
  semburan dan bukan gempa bumi, “ ujarnya, “Penelitian yang dilakukan pada
  tanggal 27 Mei 2006 menunjukkan bahwa gempa karena aktivitas vulkanik di
  Sidoarjo terlalu kecil dan jauh untuk menimbulkan tekanan yang
 mengakibatkan
  semburan lumpur,”
 
  Hal terakhir yang disampaikan oleh Richard J. Davies adalah “Hal ini
  memalukan, karena dibutuhkan dua tahun lebih hanya untuk menangani kasus
  ini. Apabila pada saat pertama kali muncul semburan lumpur dilakukan
  penanganan yang tepat, mungkin tidak akan sebesar ini kerusakannya,”
 ujarnya
  lewat video conference  (13/8).
 
  Bukan hanya Richard J. Devies, mayoritas para ahli geologi perminyakan
 yang
  tergabung dalam American Assosiation of Petroleum Geologists (AAPG) yang
  mengadakan konferensi internasional di Cape Town Afrika Selatan, sepakat
  bahwa semburan lumpur di Sidoarjo disebabkan oleh sumur eksplorasi
  Banjar-Panji 1 yang dimiliki Lapindo Brantas.
  Namun Lapindo berantas menyanggah hal ini lewat praktisi geologi
  perminyakan Adrian Manzzinni dan Rocky Sawolo yang mengatakan penyebab
  semburan lumpur adalah gempa bumi yang terjadi 2 hari sebelumnya.
 
  Sementara itu, menurut Taufik Basari, Direktur LBH Masyarakat, polisi
 pada
  akhirnya mengikuti skenario Lapindo Brantas. “Sebagai contoh, polisi
  menggunakan saksi-saksi ahli yang disediakan oleh Lapindo,” ungkapnya,
  “Tentu saja hal ini harus dipertanyakan,”
  Penggunaan saksi ahli, lanjut Taufik Basari, harus memperhatikan rekam
  jejak, independensi, dan kredibilitas profesional orang terkait.
 “Ironisnya,
  2 saksi ahli yang disodorkan pihak Lapindo bukanlah ahli melainkan hanya
  praktisi (Petroleum Geologist,red),” tegasnya.
 
  Para ahli dari Drilling Engineer Club juga diperiksa tetapi tidak dipakai
  oleh polisi. Polda Jatim malah mengatakan bahwa selama ini mereka
 kekurangan
  ahli untuk mendukung pembuktian skandal Lapindo. Padahal Tim Investigasi
  Independen Lumpur Lapindo sudah mengirimkan nama-nama ahli yang sudah
  mempresentasikan temuan mereka di pertemuan ahli geologis di London dan
  Capetown pada Oktober 2008 yang lalu.
 
  Sumber:
 
 http://satudunia.net/?q=content/richard-j-davies-saya-frustasi-dengan-kasus-lumpur-di-sidoarjo
  kasus dihentikan, dana pemerintah mulai menipis untuk bpls, pasokan
 tanah
  urug untuk urugan dam mulai menipis dan seret, transportasi urugan makin
  jauh, jalanan macet...; tunggu malapetaka berikut.tidak
 lama
  lagi...!
  salam gus hend
 
 
   --
 



 --
 http://tempe.wordpress.com/2009/08/18/berandai-andai-sby-jadi-proklamator

Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] R.J. Davies : Saya frustasi dengan lumpur sidoarjo

2009-08-19 Terurut Topik OK Taufik
sabar...sabar..nuduh-nuduh org oon ntar berbalik lho...

2009/8/19 Rendra Amirin rendra.ami...@gmail.com

 ???,,$$22##3 [?] [?]

 Alam tidak pernah menyalahkan manusia, tapi mengapa manusia menyalahkan
 alam?. Hanya manusia bodoh yang tidak mau berterimakasih kepada Alam, dan
 artinya tidak berterimakasih kepada Tuhan penguasa Alam dan yang
 menciptakannya. Penguasa   negeri ini sayangnya terdiri dari orang-orang
 bodoh itu.
 Merdeka
 Rendra.A


 2009/8/19 oki musakti geo_musa...@yahoo.com

 salahnya RJD gak jadi warganegara Indonesia.
 Kan mestinya pemilu kemarin dia bisa pilih kandidat yang pro meneruskan
 penyelidikan Lusi

 --- On Wed, 19/8/09, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote:


 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 Subject: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] R.J. Davies : Saya frustasi dengan
 lumpur sidoarjo
 To: geologi...@googlegroups.com, IAGI iagi-net@iagi.or.id
 Received: Wednesday, 19 August, 2009, 2:24 PM


 Aku pikir dengan SP3, soal ini sudah selesei ngga tahunya masih berlanjut
 juga ya mas Agus
 Sakjane apa perlunya RJD sampai frustrasi, lah kalu emag ndak bisa
 diyakinkan dengan ilmunya, yang selanjutnya biar aja yg lain yg bicara.
 Apa
 RJD mau mempengaruhi pulisi ?

 science - politic - legal ... are different worlds

 RDP
 2009/8/19 Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com

   Richard J. Davies : Saya Frustasi dengan Kasus Lumpur di Sidoarjo
 
  “Saya frustasi dengan kasus lumpur di Sidoarjo karena faktanya sudah
 jelas
  bahwa ini bukanlah karena aktivitas vulkanik. Penyebabnya 99% adalah
 karena
  proses pengeboran,” ujar pakar geologi dunia Richard J. Davies lewat
 video
  conference di kantor Walhi pekan lalu.
 
  Video conference itu digelar terkait dengan upaya pemerintahan Presiden
 Susilo
  Bambang Yudhoyono (SBY) melalui kepolisian daerah (Polda) Jawa Timur
  menghentikan peyidikan kasus pidana Lapindo.  Bahkan Menteri Sekretaris
  Negara Hatta Radjasa seperti ditulis Kantor Berita Antara dalam
 websitenya
  (7/8) menegaskan, segala penyelidikan terhadap penyebab semburan lumpur
 yang
  tadinya diduga karena kelalaian manusia harus dihentikan.
 
  Richard J. Davies, geologis dunia yang menulis di Earth and Planetary
  Science Letters mengatakan bahwa menurut drilling report dapat terlihat
  bahwa yang menyebabkan semburan lumpur adalah pengeboran bukan gempa
 bumi.
  “Pada tanggal 26 Mei 2006 ada tekanan di sumur Banji 1 yang menyebabkan
  semburan dan bukan gempa bumi, “ ujarnya, “Penelitian yang dilakukan
 pada
  tanggal 27 Mei 2006 menunjukkan bahwa gempa karena aktivitas vulkanik di
  Sidoarjo terlalu kecil dan jauh untuk menimbulkan tekanan yang
 mengakibatkan
  semburan lumpur,”
 
  Hal terakhir yang disampaikan oleh Richard J. Davies adalah “Hal ini
  memalukan, karena dibutuhkan dua tahun lebih hanya untuk menangani kasus
  ini. Apabila pada saat pertama kali muncul semburan lumpur dilakukan
  penanganan yang tepat, mungkin tidak akan sebesar ini kerusakannya,”
 ujarnya
  lewat video conference  (13/8).
 
  Bukan hanya Richard J. Devies, mayoritas para ahli geologi perminyakan
 yang
  tergabung dalam American Assosiation of Petroleum Geologists (AAPG) yang
  mengadakan konferensi internasional di Cape Town Afrika Selatan, sepakat
  bahwa semburan lumpur di Sidoarjo disebabkan oleh sumur eksplorasi
  Banjar-Panji 1 yang dimiliki Lapindo Brantas.
  Namun Lapindo berantas menyanggah hal ini lewat praktisi geologi
  perminyakan Adrian Manzzinni dan Rocky Sawolo yang mengatakan penyebab
  semburan lumpur adalah gempa bumi yang terjadi 2 hari sebelumnya.
 
  Sementara itu, menurut Taufik Basari, Direktur LBH Masyarakat, polisi
 pada
  akhirnya mengikuti skenario Lapindo Brantas. “Sebagai contoh, polisi
  menggunakan saksi-saksi ahli yang disediakan oleh Lapindo,” ungkapnya,
  “Tentu saja hal ini harus dipertanyakan,”
  Penggunaan saksi ahli, lanjut Taufik Basari, harus memperhatikan rekam
  jejak, independensi, dan kredibilitas profesional orang terkait.
 “Ironisnya,
  2 saksi ahli yang disodorkan pihak Lapindo bukanlah ahli melainkan hanya
  praktisi (Petroleum Geologist,red),” tegasnya.
 
  Para ahli dari Drilling Engineer Club juga diperiksa tetapi tidak
 dipakai
  oleh polisi. Polda Jatim malah mengatakan bahwa selama ini mereka
 kekurangan
  ahli untuk mendukung pembuktian skandal Lapindo. Padahal Tim Investigasi
  Independen Lumpur Lapindo sudah mengirimkan nama-nama ahli yang sudah
  mempresentasikan temuan mereka di pertemuan ahli geologis di London dan
  Capetown pada Oktober 2008 yang lalu.
 
  Sumber:
 
 http://satudunia.net/?q=content/richard-j-davies-saya-frustasi-dengan-kasus-lumpur-di-sidoarjo
  kasus dihentikan, dana pemerintah mulai menipis untuk bpls, pasokan
 tanah
  urug untuk urugan dam mulai menipis dan seret, transportasi urugan makin
  jauh, jalanan macet...; tunggu malapetaka berikut.tidak
 lama
  lagi...!
  salam gus hend
 
 
   --
 



 --
 http://tempe.wordpress.com/2009/08/18

RE: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] R.J. Davies : Saya frustasi dengan lumpur sidoarjo

2009-08-19 Terurut Topik Agustini Ashadi
Semoga di bulan romadhon ini, ada berkah buat masyarakat porong dan sekitarnya
Dan jangan pernah berputus asa atas rahmatnya.
Lumpur ini Cuma cobaan kecil  Sabar dan tetep usaha

Salut


From: Rendra Amirin [mailto:rendra.ami...@gmail.com]
Sent: 19 Agustus 2009 17:03
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] R.J. Davies : Saya frustasi dengan 
lumpur sidoarjo

???,,$$22##3 [cid:image001.gif@01CA216C.7E0FA6E0]  
[cid:image002.gif@01CA216C.7E0FA6E0]

Alam tidak pernah menyalahkan manusia, tapi mengapa manusia menyalahkan alam?. 
Hanya manusia bodoh yang tidak mau berterimakasih kepada Alam, dan artinya 
tidak berterimakasih kepada Tuhan penguasa Alam dan yang menciptakannya. 
Penguasa   negeri ini sayangnya terdiri dari orang-orang bodoh itu.

Merdeka
Rendra.A

2009/8/19 oki musakti geo_musa...@yahoo.commailto:geo_musa...@yahoo.com
salahnya RJD gak jadi warganegara Indonesia.
Kan mestinya pemilu kemarin dia bisa pilih kandidat yang pro meneruskan 
penyelidikan Lusi

--- On Wed, 19/8/09, Rovicky Dwi Putrohari 
rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com wrote:


From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com
Subject: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] R.J. Davies : Saya frustasi dengan 
lumpur sidoarjo
To: geologi...@googlegroups.commailto:geologi...@googlegroups.com, IAGI 
iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Received: Wednesday, 19 August, 2009, 2:24 PM


Aku pikir dengan SP3, soal ini sudah selesei ngga tahunya masih berlanjut
juga ya mas Agus
Sakjane apa perlunya RJD sampai frustrasi, lah kalu emag ndak bisa
diyakinkan dengan ilmunya, yang selanjutnya biar aja yg lain yg bicara. Apa
RJD mau mempengaruhi pulisi ?

science - politic - legal ... are different worlds

RDP
2009/8/19 Hendratno Agus 
agushendra...@yahoo.commailto:agushendra...@yahoo.com

  Richard J. Davies : Saya Frustasi dengan Kasus Lumpur di Sidoarjo

 Saya frustasi dengan kasus lumpur di Sidoarjo karena faktanya sudah jelas
 bahwa ini bukanlah karena aktivitas vulkanik. Penyebabnya 99% adalah karena
 proses pengeboran, ujar pakar geologi dunia Richard J. Davies lewat video
 conference di kantor Walhi pekan lalu.

 Video conference itu digelar terkait dengan upaya pemerintahan Presiden Susilo
 Bambang Yudhoyono (SBY) melalui kepolisian daerah (Polda) Jawa Timur
 menghentikan peyidikan kasus pidana Lapindo.  Bahkan Menteri Sekretaris
 Negara Hatta Radjasa seperti ditulis Kantor Berita Antara dalam websitenya
 (7/8) menegaskan, segala penyelidikan terhadap penyebab semburan lumpur yang
 tadinya diduga karena kelalaian manusia harus dihentikan.

 Richard J. Davies, geologis dunia yang menulis di Earth and Planetary
 Science Letters mengatakan bahwa menurut drilling report dapat terlihat
 bahwa yang menyebabkan semburan lumpur adalah pengeboran bukan gempa bumi.
 Pada tanggal 26 Mei 2006 ada tekanan di sumur Banji 1 yang menyebabkan
 semburan dan bukan gempa bumi,  ujarnya, Penelitian yang dilakukan pada
 tanggal 27 Mei 2006 menunjukkan bahwa gempa karena aktivitas vulkanik di
 Sidoarjo terlalu kecil dan jauh untuk menimbulkan tekanan yang mengakibatkan
 semburan lumpur,

 Hal terakhir yang disampaikan oleh Richard J. Davies adalah Hal ini
 memalukan, karena dibutuhkan dua tahun lebih hanya untuk menangani kasus
 ini. Apabila pada saat pertama kali muncul semburan lumpur dilakukan
 penanganan yang tepat, mungkin tidak akan sebesar ini kerusakannya, ujarnya
 lewat video conference  (13/8).

 Bukan hanya Richard J. Devies, mayoritas para ahli geologi perminyakan yang
 tergabung dalam American Assosiation of Petroleum Geologists (AAPG) yang
 mengadakan konferensi internasional di Cape Town Afrika Selatan, sepakat
 bahwa semburan lumpur di Sidoarjo disebabkan oleh sumur eksplorasi
 Banjar-Panji 1 yang dimiliki Lapindo Brantas.
 Namun Lapindo berantas menyanggah hal ini lewat praktisi geologi
 perminyakan Adrian Manzzinni dan Rocky Sawolo yang mengatakan penyebab
 semburan lumpur adalah gempa bumi yang terjadi 2 hari sebelumnya.

 Sementara itu, menurut Taufik Basari, Direktur LBH Masyarakat, polisi pada
 akhirnya mengikuti skenario Lapindo Brantas. Sebagai contoh, polisi
 menggunakan saksi-saksi ahli yang disediakan oleh Lapindo, ungkapnya,
 Tentu saja hal ini harus dipertanyakan,
 Penggunaan saksi ahli, lanjut Taufik Basari, harus memperhatikan rekam
 jejak, independensi, dan kredibilitas profesional orang terkait. Ironisnya,
 2 saksi ahli yang disodorkan pihak Lapindo bukanlah ahli melainkan hanya
 praktisi (Petroleum Geologist,red), tegasnya.

 Para ahli dari Drilling Engineer Club juga diperiksa tetapi tidak dipakai
 oleh polisi. Polda Jatim malah mengatakan bahwa selama ini mereka kekurangan
 ahli untuk mendukung pembuktian skandal Lapindo. Padahal Tim Investigasi
 Independen Lumpur Lapindo sudah mengirimkan nama-nama ahli yang sudah
 mempresentasikan temuan mereka di pertemuan ahli geologis di London dan
 Capetown pada Oktober 2008 yang lalu.

 Sumber

[iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] R.J. Davies : Saya frustasi dengan lumpur sidoarjo

2009-08-18 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Aku pikir dengan SP3, soal ini sudah selesei ngga tahunya masih berlanjut
juga ya mas Agus
Sakjane apa perlunya RJD sampai frustrasi, lah kalu emag ndak bisa
diyakinkan dengan ilmunya, yang selanjutnya biar aja yg lain yg bicara. Apa
RJD mau mempengaruhi pulisi ?

science - politic - legal ... are different worlds

RDP
2009/8/19 Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com

  Richard J. Davies : Saya Frustasi dengan Kasus Lumpur di Sidoarjo

 “Saya frustasi dengan kasus lumpur di Sidoarjo karena faktanya sudah jelas
 bahwa ini bukanlah karena aktivitas vulkanik. Penyebabnya 99% adalah karena
 proses pengeboran,” ujar pakar geologi dunia Richard J. Davies lewat video
 conference di kantor Walhi pekan lalu.

 Video conference itu digelar terkait dengan upaya pemerintahan Presiden Susilo
 Bambang Yudhoyono (SBY) melalui kepolisian daerah (Polda) Jawa Timur
 menghentikan peyidikan kasus pidana Lapindo.  Bahkan Menteri Sekretaris
 Negara Hatta Radjasa seperti ditulis Kantor Berita Antara dalam websitenya
 (7/8) menegaskan, segala penyelidikan terhadap penyebab semburan lumpur yang
 tadinya diduga karena kelalaian manusia harus dihentikan.

 Richard J. Davies, geologis dunia yang menulis di Earth and Planetary
 Science Letters mengatakan bahwa menurut drilling report dapat terlihat
 bahwa yang menyebabkan semburan lumpur adalah pengeboran bukan gempa bumi.
 “Pada tanggal 26 Mei 2006 ada tekanan di sumur Banji 1 yang menyebabkan
 semburan dan bukan gempa bumi, “ ujarnya, “Penelitian yang dilakukan pada
 tanggal 27 Mei 2006 menunjukkan bahwa gempa karena aktivitas vulkanik di
 Sidoarjo terlalu kecil dan jauh untuk menimbulkan tekanan yang mengakibatkan
 semburan lumpur,”

 Hal terakhir yang disampaikan oleh Richard J. Davies adalah “Hal ini
 memalukan, karena dibutuhkan dua tahun lebih hanya untuk menangani kasus
 ini. Apabila pada saat pertama kali muncul semburan lumpur dilakukan
 penanganan yang tepat, mungkin tidak akan sebesar ini kerusakannya,” ujarnya
 lewat video conference  (13/8).

 Bukan hanya Richard J. Devies, mayoritas para ahli geologi perminyakan yang
 tergabung dalam American Assosiation of Petroleum Geologists (AAPG) yang
 mengadakan konferensi internasional di Cape Town Afrika Selatan, sepakat
 bahwa semburan lumpur di Sidoarjo disebabkan oleh sumur eksplorasi
 Banjar-Panji 1 yang dimiliki Lapindo Brantas.
 Namun Lapindo berantas menyanggah hal ini lewat praktisi geologi
 perminyakan Adrian Manzzinni dan Rocky Sawolo yang mengatakan penyebab
 semburan lumpur adalah gempa bumi yang terjadi 2 hari sebelumnya.

 Sementara itu, menurut Taufik Basari, Direktur LBH Masyarakat, polisi pada
 akhirnya mengikuti skenario Lapindo Brantas. “Sebagai contoh, polisi
 menggunakan saksi-saksi ahli yang disediakan oleh Lapindo,” ungkapnya,
 “Tentu saja hal ini harus dipertanyakan,”
 Penggunaan saksi ahli, lanjut Taufik Basari, harus memperhatikan rekam
 jejak, independensi, dan kredibilitas profesional orang terkait. “Ironisnya,
 2 saksi ahli yang disodorkan pihak Lapindo bukanlah ahli melainkan hanya
 praktisi (Petroleum Geologist,red),” tegasnya.

 Para ahli dari Drilling Engineer Club juga diperiksa tetapi tidak dipakai
 oleh polisi. Polda Jatim malah mengatakan bahwa selama ini mereka kekurangan
 ahli untuk mendukung pembuktian skandal Lapindo. Padahal Tim Investigasi
 Independen Lumpur Lapindo sudah mengirimkan nama-nama ahli yang sudah
 mempresentasikan temuan mereka di pertemuan ahli geologis di London dan
 Capetown pada Oktober 2008 yang lalu.

 Sumber:
 http://satudunia.net/?q=content/richard-j-davies-saya-frustasi-dengan-kasus-lumpur-di-sidoarjo
 kasus dihentikan, dana pemerintah mulai menipis untuk bpls, pasokan tanah
 urug untuk urugan dam mulai menipis dan seret, transportasi urugan makin
 jauh, jalanan macet...; tunggu malapetaka berikut.tidak lama
 lagi...!
 salam gus hend


  --




-- 
http://tempe.wordpress.com/2009/08/18/berandai-andai-sby-jadi-proklamator/