Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-17 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Rekan

Saya ingin tanya , apakah untuk melakukan pemborn dengan peralatan kecil 
seperti itu ada prosedur nya ?
Bgmn prsedurnya ? Siapa yang berwenang ? PemDa Kab /Prop/Kemenetrian ?


Kalau classtion itu benar kejadian  , saya bayangkan generasi ilmuwan sekarang 
akan ditertawakan oleh anak/cucu kita kali ya .
Mun ceuk basa Sunda mah  Ngarebutkeun pepesan kosong  (Naon basa Madura - na 
pak Miko ?)

si Abah



 From: Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 17, 2012 7:41 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
 
Memang begitu selentingannya.
Tetapi menurut Kepala Dinas Budpar Cianjur yang saya kenal baik, pak Himam
Haris, meyakinkan saya bahwa permohonan izin pengeboran datangnya dari
LIPI.

Nah lho???

BB





 Jelas salah kaprah juga tuh kalau class actionnya dialamatkan ke LIPI,
 sepengetahuan saya LIPI tak terlibat tapi ada tokoh LIPI yang yang ikut
 sebagai anggota tim bentukan staf khusus keperidenan tersebut.

 2012/2/17 Ismail lia...@indo.net.id

 **
 Apakah LIPI terlibat secara institusional , berarti dana nya dari APBN
 dan
 tentunya karena ini institusi pemerintah sdh berkoordinasi dg instansi
 terkait didaerah tsb

 Persoalan akan lain kalau keterlibatannya bukan secara institusional
 tapi
 perorangan dalam Tim tsb


 Sent by Liamsi's Mobile Phone
 --
 *From: *yahdi zaim z...@gc.itb.ac.id
 *Date: *Fri, 17 Feb 2012 00:12:00 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Pak RDP dan Rekans,
 Di koran Pikiran Rakyat hari ini di halaman 19 di sudut kanan atas ada
 berita: Budayawan Akan Ajukan 'Class Action' ke LIPI yg berita
 singkatnya, Class Action tsb akan diajukan ke LIPI berkaitan dengan
 pemboran Gunung Padang yang dikatakan tanpa ijin.
 Wah bakal tambah ramai nih...
 Wslm,
 Zaim
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Date: *Thu, 16 Feb 2012 22:14:23 +0700
 *To: *e_rid...@yahoo.come_rid...@yahoo.com; IAGIiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *refere...@yahoogroups.comrefere...@yahoogroups.com;
 alumni_gamais_...@yahoogroups.comalumni_gamais_...@yahoogroups.com
 *Subject: *[iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Waaa,
 Kalau skeptis itu memang bawaannya saintist. Sains itu diawali dengan
 keraguan bukan semangat dan keyakinan. Jadi kalau ada yg sekptis pada
 sesuatu penemuan bukan berarti ybs menolak. Secara mudah orang skpetis
 itu
 baru akan mengikuti atau menyetujui adanya hipotesa baru bila sudah
 menemukan evidence. Tanpa evidence kok sudah meyakini sebauh penemuan
 karena ditemukan si anu yg terkenal berarti itu taklid buta   Sains
 ndak mengenal hal taklid seperti itu. Banyak saintis bergelar doktor yg
 tidak sepaham dengan promotornya  Dan sains itu tidak ada loncatan
 besar yng datangnya ujug-ujug mak pluk.
 Mohon maaf saja  Sains itu jalannya thimik-thimik, bukan berlari
 kencang. Mirip seperti proses evolusi, pelan tapi pasti.

 Nah budaya riset yg menurun itu bukan karena skeptis Tapi mungkin
 pesimistis pada hasil yg akan diperoleh. Saintis murni melakukan
 penelitian
 seringkali bukan karena tujuan, tapi karena keingintahuan. Ketiadaan
 rasa
 ingin tahu bukan berarti pesimis atau skeptis loo. Bisa saja tidak
 menarik
 karema kemasan atau pengungkapan yang rumit.

 Yang penting menurut saya, seorang peneliti sejati seringkali tidak
 memperdulikan dampak dari temuannya ... Sikapnya adalah persistent
 dalam
 bahasa mudahnya tekun dalam melakukan riset. Jangan membayangkan atau
 memikirkan hasilnya akan menggelegar. Kebanyakan penemuan besar didunia
 tidak disadari oleh penemunya. Jadi kalau anda telah menemukan sesuatu,
 jangan punya harapan anda akan mendapatkan hasilnya secara instant. No.
 No
  Bukan seperti itu reward atau penghargaan yang diperoleh oleh
 seorang penemu sejati. Ketika nanti manusia menyadari, barulah nama
 anda
 akan dikenal dan dikenang. Syukur-syukur didoakan, ilmu yg bermanfaat
 adalah sebuah amal jariah.

 Kalau anda menemukan sesuatu ikhlas saja dengan apa yg ditemukan. Memang
 kalau diamati, hanya penemuan yg berlanjut yang bermanfaat. Jadi satu
 hal
 lain yang penting adalah sikap dari si peneliti ketika menemukan hasil
 risetnya. Sikap low profile, lembah manah, sopan, membuat orang
 memberikan apresiasi atas penemuan dan kalau diteruskan maka penemuan
 itu
 menjadi sebuah ilmu yg bermanfaat. Yang seperti ditulis diatas, menjadi
 amal jariah.

 So,
 Kalau anda merasa menemukan sesuatu, uNgkapkan saja apa adanya
 sejujurnya.
 Duniapun Sekarang tahu bahwa bukan Darwin yg menemukan teori evolusi,
 dia
 Hanyalah mengembangkan dan menuliskan, namun saat ini semua tahu bahwa
 Lamark, juga Wallace lebih duluan mengemukakan ide evolusi yang
 fenomenal
 ini. Malah Darwin yg akhirnya dicaci oleh orang yg tersinggung

Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-17 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Danny

Oknum apa ???
Sya kira perlu diperjelas , karena sekarang kalau satu institusi KEPEPET lalu 
berkelit dngan menamakan OKNUM . Nah gitu nyatanya disaat ini.
Ada oknum Polisi , oknum aparat , oknum DPR , oknum parta dan oknum2 macam 
macam lagi.

terima kasih.

si Abah



 From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 17, 2012 2:00 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
 
Masa sih Pak Himam bilang gitu. Coba ditanya lagi deh.  Ijin diperoleh dari 
Dirjen Purbakala dan diijinkan DisBudpar juga tentunya.
Barusan saya ngobrol dgn  Pak Himam, beliau bilang sekelompok budayawan yang 
protes itu OKNUM katanya... Nah Lo ?


Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

-Original Message-
From: Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id
Date: Fri, 17 Feb 2012 12:41:41 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Memang begitu selentingannya.
Tetapi menurut Kepala Dinas Budpar Cianjur yang saya kenal baik, pak Himam
Haris, meyakinkan saya bahwa permohonan izin pengeboran datangnya dari
LIPI.

Nah lho???

BB





 Jelas salah kaprah juga tuh kalau class actionnya dialamatkan ke LIPI,
 sepengetahuan saya LIPI tak terlibat tapi ada tokoh LIPI yang yang ikut
 sebagai anggota tim bentukan staf khusus keperidenan tersebut.

 2012/2/17 Ismail lia...@indo.net.id

 **
 Apakah LIPI terlibat secara institusional , berarti dana nya dari APBN
 dan
 tentunya karena ini institusi pemerintah sdh berkoordinasi dg instansi
 terkait didaerah tsb

 Persoalan akan lain kalau keterlibatannya bukan secara institusional
 tapi
 perorangan dalam Tim tsb


 Sent by Liamsi's Mobile Phone
 --
 *From: *yahdi zaim z...@gc.itb.ac.id
 *Date: *Fri, 17 Feb 2012 00:12:00 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Pak RDP dan Rekans,
 Di koran Pikiran Rakyat hari ini di halaman 19 di sudut kanan atas ada
 berita: Budayawan Akan Ajukan 'Class Action' ke LIPI yg berita
 singkatnya, Class Action tsb akan diajukan ke LIPI berkaitan dengan
 pemboran Gunung Padang yang dikatakan tanpa ijin.
 Wah bakal tambah ramai nih...
 Wslm,
 Zaim
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Date: *Thu, 16 Feb 2012 22:14:23 +0700
 *To: *e_rid...@yahoo.come_rid...@yahoo.com; IAGIiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *refere...@yahoogroups.comrefere...@yahoogroups.com;
 alumni_gamais_...@yahoogroups.comalumni_gamais_...@yahoogroups.com
 *Subject: *[iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Waaa,
 Kalau skeptis itu memang bawaannya saintist. Sains itu diawali dengan
 keraguan bukan semangat dan keyakinan. Jadi kalau ada yg sekptis pada
 sesuatu penemuan bukan berarti ybs menolak. Secara mudah orang skpetis
 itu
 baru akan mengikuti atau menyetujui adanya hipotesa baru bila sudah
 menemukan evidence. Tanpa evidence kok sudah meyakini sebauh penemuan
 karena ditemukan si anu yg terkenal berarti itu taklid buta   Sains
 ndak mengenal hal taklid seperti itu. Banyak saintis bergelar doktor yg
 tidak sepaham dengan promotornya  Dan sains itu tidak ada loncatan
 besar yng datangnya ujug-ujug mak pluk.
 Mohon maaf saja  Sains itu jalannya thimik-thimik, bukan berlari
 kencang. Mirip seperti proses evolusi, pelan tapi pasti.

 Nah budaya riset yg menurun itu bukan karena skeptis Tapi mungkin
 pesimistis pada hasil yg akan diperoleh. Saintis murni melakukan
 penelitian
 seringkali bukan karena tujuan, tapi karena keingintahuan. Ketiadaan
 rasa
 ingin tahu bukan berarti pesimis atau skeptis loo. Bisa saja tidak
 menarik
 karema kemasan atau pengungkapan yang rumit.

 Yang penting menurut saya, seorang peneliti sejati seringkali tidak
 memperdulikan dampak dari temuannya ... Sikapnya adalah persistent
 dalam
 bahasa mudahnya tekun dalam melakukan riset. Jangan membayangkan atau
 memikirkan hasilnya akan menggelegar. Kebanyakan penemuan besar didunia
 tidak disadari oleh penemunya. Jadi kalau anda telah menemukan sesuatu,
 jangan punya harapan anda akan mendapatkan hasilnya secara instant. No.
 No
  Bukan seperti itu reward atau penghargaan yang diperoleh oleh
 seorang penemu sejati. Ketika nanti manusia menyadari, barulah nama
 anda
 akan dikenal dan dikenang. Syukur-syukur didoakan, ilmu yg bermanfaat
 adalah sebuah amal jariah.

 Kalau anda menemukan sesuatu ikhlas saja dengan apa yg ditemukan. Memang
 kalau diamati, hanya penemuan yg berlanjut yang bermanfaat. Jadi satu
 hal
 lain yang penting adalah sikap dari si peneliti ketika menemukan hasil
 risetnya. Sikap low profile, lembah manah, sopan, membuat orang
 memberikan apresiasi atas penemuan dan kalau diteruskan maka penemuan
 itu
 menjadi sebuah ilmu yg

Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-17 Terurut Topik danny . hilman
Engga ada yang kepepet pak. Biasa2 aja. Intinya Kata KaDisBudpar yang protes 
itu tidak merepresentasikan. Kaum budayawan Garut tapi pemikiran satu atau 
beberapa orang saja.  Perkara itu mau disebut Oknum atau bukan ya engga 
masalah... Yg jelas Pihak aparat setempat juga masyarakat di sekitar G Padang 
tidak ada yg protes.  Malah sangat senang pak.  Bayangkan, yg tadinya 
pengunjung hanya sedikit sekarang bisa 1000 sehari.  Jalan juga katanya mau 
dibagusin dsb dll.
Gitu Pak.  



Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

-Original Message-
From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
Date: Fri, 17 Feb 2012 00:04:05 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Danny

Oknum apa ???
Sya kira perlu diperjelas , karena sekarang kalau satu institusi KEPEPET lalu 
berkelit dngan menamakan OKNUM . Nah gitu nyatanya disaat ini.
Ada oknum Polisi , oknum aparat , oknum DPR , oknum parta dan oknum2 macam 
macam lagi.

terima kasih.

si Abah



 From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 17, 2012 2:00 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
 
Masa sih Pak Himam bilang gitu. Coba ditanya lagi deh.  Ijin diperoleh dari 
Dirjen Purbakala dan diijinkan DisBudpar juga tentunya.
Barusan saya ngobrol dgn  Pak Himam, beliau bilang sekelompok budayawan yang 
protes itu OKNUM katanya... Nah Lo ?


Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

-Original Message-
From: Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id
Date: Fri, 17 Feb 2012 12:41:41 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Memang begitu selentingannya.
Tetapi menurut Kepala Dinas Budpar Cianjur yang saya kenal baik, pak Himam
Haris, meyakinkan saya bahwa permohonan izin pengeboran datangnya dari
LIPI.

Nah lho???

BB





 Jelas salah kaprah juga tuh kalau class actionnya dialamatkan ke LIPI,
 sepengetahuan saya LIPI tak terlibat tapi ada tokoh LIPI yang yang ikut
 sebagai anggota tim bentukan staf khusus keperidenan tersebut.

 2012/2/17 Ismail lia...@indo.net.id

 **
 Apakah LIPI terlibat secara institusional , berarti dana nya dari APBN
 dan
 tentunya karena ini institusi pemerintah sdh berkoordinasi dg instansi
 terkait didaerah tsb

 Persoalan akan lain kalau keterlibatannya bukan secara institusional
 tapi
 perorangan dalam Tim tsb


 Sent by Liamsi's Mobile Phone
 --
 *From: *yahdi zaim z...@gc.itb.ac.id
 *Date: *Fri, 17 Feb 2012 00:12:00 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Pak RDP dan Rekans,
 Di koran Pikiran Rakyat hari ini di halaman 19 di sudut kanan atas ada
 berita: Budayawan Akan Ajukan 'Class Action' ke LIPI yg berita
 singkatnya, Class Action tsb akan diajukan ke LIPI berkaitan dengan
 pemboran Gunung Padang yang dikatakan tanpa ijin.
 Wah bakal tambah ramai nih...
 Wslm,
 Zaim
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Date: *Thu, 16 Feb 2012 22:14:23 +0700
 *To: *e_rid...@yahoo.come_rid...@yahoo.com; IAGIiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *refere...@yahoogroups.comrefere...@yahoogroups.com;
 alumni_gamais_...@yahoogroups.comalumni_gamais_...@yahoogroups.com
 *Subject: *[iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Waaa,
 Kalau skeptis itu memang bawaannya saintist. Sains itu diawali dengan
 keraguan bukan semangat dan keyakinan. Jadi kalau ada yg sekptis pada
 sesuatu penemuan bukan berarti ybs menolak. Secara mudah orang skpetis
 itu
 baru akan mengikuti atau menyetujui adanya hipotesa baru bila sudah
 menemukan evidence. Tanpa evidence kok sudah meyakini sebauh penemuan
 karena ditemukan si anu yg terkenal berarti itu taklid buta   Sains
 ndak mengenal hal taklid seperti itu. Banyak saintis bergelar doktor yg
 tidak sepaham dengan promotornya  Dan sains itu tidak ada loncatan
 besar yng datangnya ujug-ujug mak pluk.
 Mohon maaf saja  Sains itu jalannya thimik-thimik, bukan berlari
 kencang. Mirip seperti proses evolusi, pelan tapi pasti.

 Nah budaya riset yg menurun itu bukan karena skeptis Tapi mungkin
 pesimistis pada hasil yg akan diperoleh. Saintis murni melakukan
 penelitian
 seringkali bukan karena tujuan, tapi karena keingintahuan. Ketiadaan
 rasa
 ingin tahu bukan berarti pesimis atau skeptis loo. Bisa saja tidak
 menarik
 karema kemasan atau pengungkapan yang rumit.

 Yang penting menurut saya, seorang peneliti sejati seringkali tidak
 memperdulikan dampak dari temuannya ... Sikapnya adalah persistent
 dalam
 bahasa mudahnya tekun dalam melakukan riset. Jangan membayangkan atau
 memikirkan hasilnya akan menggelegar

Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-17 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Oh gitu ya Danny , syukurlah , jadi si Abah suudon.
Jadi tambah banyak ya pengunjungnya ! Iya tuh saya juga jadi pengen nengok 
gunung Padang.
Nuhun infona 

Saya berpendapat bahwa diskusi mengenai Gn Padang , Sadahurip dan pyramide 
merupakan hal yang memberikan  dampak positip  awareness masyarakat  terhadap 
ilmu pengetahuan

Berbeda pendapat kan biasa dalam ilmu ..pengetahuan.

si Abah




 From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 17, 2012 3:33 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
 

Engga ada yang kepepet pak. Biasa2 aja. Intinya Kata KaDisBudpar yang protes 
itu tidak merepresentasikan. Kaum budayawan Garut tapi pemikiran satu atau 
beberapa orang saja.  Perkara itu mau disebut Oknum atau bukan ya engga 
masalah... Yg jelas Pihak aparat setempat juga masyarakat di sekitar G Padang 
tidak ada yg protes.  Malah sangat senang pak.  Bayangkan, yg tadinya 
pengunjung hanya sedikit sekarang bisa 1000 sehari.  Jalan juga katanya mau 
dibagusin dsb dll.
Gitu Pak. 



Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI


From:  Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com 
Date: Fri, 17 Feb 2012 00:04:05 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

Danny

Oknum apa ???
Sya kira perlu diperjelas , karena sekarang kalau satu institusi KEPEPET lalu 
berkelit dngan menamakan OKNUM . Nah gitu nyatanya disaat ini.
Ada oknum Polisi , oknum aparat , oknum DPR , oknum parta dan oknum2 macam 
macam lagi.

terima kasih.

si Abah



 From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 17, 2012 2:00 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
 
Masa sih Pak Himam bilang gitu. Coba ditanya lagi deh.  Ijin diperoleh dari 
Dirjen Purbakala dan diijinkan DisBudpar juga tentunya.
Barusan saya ngobrol dgn  Pak Himam, beliau bilang sekelompok budayawan yang 
protes itu OKNUM katanya... Nah Lo ?


Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

-Original Message-
From: Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id
Date: Fri, 17 Feb 2012 12:41:41 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Memang begitu selentingannya.
Tetapi menurut Kepala Dinas Budpar Cianjur yang saya kenal baik, pak
 Himam
Haris, meyakinkan saya bahwa permohonan izin pengeboran datangnya dari
LIPI.

Nah lho???

BB





 Jelas salah kaprah juga tuh kalau class actionnya dialamatkan ke LIPI,
 sepengetahuan saya LIPI tak terlibat tapi ada tokoh LIPI yang yang ikut
 sebagai anggota tim bentukan staf khusus keperidenan tersebut.

 2012/2/17 Ismail lia...@indo.net.id

 **
 Apakah LIPI terlibat secara institusional , berarti dana nya dari APBN
 dan
 tentunya karena ini institusi pemerintah sdh berkoordinasi dg instansi
 terkait didaerah tsb

 Persoalan akan lain kalau keterlibatannya bukan secara institusional
 tapi
 perorangan dalam Tim tsb


 Sent by Liamsi's Mobile Phone

 --
 *From: *yahdi zaim z...@gc.itb.ac.id
 *Date: *Fri, 17 Feb 2012 00:12:00 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Pak RDP dan Rekans,
 Di koran Pikiran Rakyat hari ini di halaman 19 di sudut kanan atas ada
 berita: Budayawan Akan Ajukan 'Class Action' ke LIPI yg berita
 singkatnya, Class Action tsb akan diajukan ke LIPI berkaitan dengan
 pemboran Gunung Padang yang dikatakan tanpa ijin.
 Wah bakal tambah ramai nih...
 Wslm,

 Zaim
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Date: *Thu, 16 Feb 2012 22:14:23 +0700
 *To: *e_rid...@yahoo.come_rid...@yahoo.com; IAGIiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *refere...@yahoogroups.comrefere...@yahoogroups.com;
 alumni_gamais_...@yahoogroups.comalumni_gamais_...@yahoogroups.com
 *Subject: *[iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Waaa,
 Kalau skeptis itu memang bawaannya saintist. Sains itu diawali dengan
 keraguan bukan semangat dan keyakinan. Jadi kalau ada yg sekptis pada
 sesuatu penemuan bukan berarti ybs menolak. Secara mudah orang skpetis
 itu
 baru akan mengikuti atau menyetujui adanya hipotesa baru bila sudah
 menemukan evidence. Tanpa evidence kok sudah meyakini sebauh penemuan
 karena ditemukan si anu yg terkenal berarti itu
 taklid buta   Sains
 ndak mengenal hal taklid seperti itu. Banyak saintis bergelar doktor yg
 tidak sepaham dengan promotornya  Dan sains itu tidak ada loncatan
 besar yng datangnya ujug-ujug mak pluk.
 Mohon maaf saja  Sains itu jalannya thimik-thimik, bukan berlari
 kencang. Mirip seperti

Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-17 Terurut Topik Bandono Salim
Hehehe biasa to nas, kalo gak cocok yaa sebut saja oknum, biasa birokrat.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: danny.hil...@gmail.com
Date: Fri, 17 Feb 2012 07:00:07 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Masa sih Pak Himam bilang gitu. Coba ditanya lagi deh.  Ijin diperoleh dari 
Dirjen Purbakala dan diijinkan DisBudpar juga tentunya.
Barusan saya ngobrol dgn  Pak Himam, beliau bilang sekelompok budayawan yang 
protes itu OKNUM katanya... Nah Lo ?


Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

-Original Message-
From: Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id
Date: Fri, 17 Feb 2012 12:41:41 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Memang begitu selentingannya.
Tetapi menurut Kepala Dinas Budpar Cianjur yang saya kenal baik, pak Himam
Haris, meyakinkan saya bahwa permohonan izin pengeboran datangnya dari
LIPI.

Nah lho???

BB





 Jelas salah kaprah juga tuh kalau class actionnya dialamatkan ke LIPI,
 sepengetahuan saya LIPI tak terlibat tapi ada tokoh LIPI yang yang ikut
 sebagai anggota tim bentukan staf khusus keperidenan tersebut.

 2012/2/17 Ismail lia...@indo.net.id

 **
 Apakah LIPI terlibat secara institusional , berarti dana nya dari APBN
 dan
 tentunya karena ini institusi pemerintah sdh berkoordinasi dg instansi
 terkait didaerah tsb

 Persoalan akan lain kalau keterlibatannya bukan secara institusional
 tapi
 perorangan dalam Tim tsb


 Sent by Liamsi's Mobile Phone
 --
 *From: *yahdi zaim z...@gc.itb.ac.id
 *Date: *Fri, 17 Feb 2012 00:12:00 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Pak RDP dan Rekans,
 Di koran Pikiran Rakyat hari ini di halaman 19 di sudut kanan atas ada
 berita: Budayawan Akan Ajukan 'Class Action' ke LIPI yg berita
 singkatnya, Class Action tsb akan diajukan ke LIPI berkaitan dengan
 pemboran Gunung Padang yang dikatakan tanpa ijin.
 Wah bakal tambah ramai nih...
 Wslm,
 Zaim
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Date: *Thu, 16 Feb 2012 22:14:23 +0700
 *To: *e_rid...@yahoo.come_rid...@yahoo.com; IAGIiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *refere...@yahoogroups.comrefere...@yahoogroups.com;
 alumni_gamais_...@yahoogroups.comalumni_gamais_...@yahoogroups.com
 *Subject: *[iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Waaa,
 Kalau skeptis itu memang bawaannya saintist. Sains itu diawali dengan
 keraguan bukan semangat dan keyakinan. Jadi kalau ada yg sekptis pada
 sesuatu penemuan bukan berarti ybs menolak. Secara mudah orang skpetis
 itu
 baru akan mengikuti atau menyetujui adanya hipotesa baru bila sudah
 menemukan evidence. Tanpa evidence kok sudah meyakini sebauh penemuan
 karena ditemukan si anu yg terkenal berarti itu taklid buta   Sains
 ndak mengenal hal taklid seperti itu. Banyak saintis bergelar doktor yg
 tidak sepaham dengan promotornya  Dan sains itu tidak ada loncatan
 besar yng datangnya ujug-ujug mak pluk.
 Mohon maaf saja  Sains itu jalannya thimik-thimik, bukan berlari
 kencang. Mirip seperti proses evolusi, pelan tapi pasti.

 Nah budaya riset yg menurun itu bukan karena skeptis Tapi mungkin
 pesimistis pada hasil yg akan diperoleh. Saintis murni melakukan
 penelitian
 seringkali bukan karena tujuan, tapi karena keingintahuan. Ketiadaan
 rasa
 ingin tahu bukan berarti pesimis atau skeptis loo. Bisa saja tidak
 menarik
 karema kemasan atau pengungkapan yang rumit.

 Yang penting menurut saya, seorang peneliti sejati seringkali tidak
 memperdulikan dampak dari temuannya ... Sikapnya adalah persistent
 dalam
 bahasa mudahnya tekun dalam melakukan riset. Jangan membayangkan atau
 memikirkan hasilnya akan menggelegar. Kebanyakan penemuan besar didunia
 tidak disadari oleh penemunya. Jadi kalau anda telah menemukan sesuatu,
 jangan punya harapan anda akan mendapatkan hasilnya secara instant. No.
 No
  Bukan seperti itu reward atau penghargaan yang diperoleh oleh
 seorang penemu sejati. Ketika nanti manusia menyadari, barulah nama
 anda
 akan dikenal dan dikenang. Syukur-syukur didoakan, ilmu yg bermanfaat
 adalah sebuah amal jariah.

 Kalau anda menemukan sesuatu ikhlas saja dengan apa yg ditemukan. Memang
 kalau diamati, hanya penemuan yg berlanjut yang bermanfaat. Jadi satu
 hal
 lain yang penting adalah sikap dari si peneliti ketika menemukan hasil
 risetnya. Sikap low profile, lembah manah, sopan, membuat orang
 memberikan apresiasi atas penemuan dan kalau diteruskan maka penemuan
 itu
 menjadi sebuah ilmu yg bermanfaat. Yang seperti ditulis diatas, menjadi
 amal jariah.

 So,
 Kalau anda merasa menemukan sesuatu, uNgkapkan saja apa adanya
 sejujurnya.
 Duniapun Sekarang tahu bahwa bukan

Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-17 Terurut Topik Bandono Salim
Abah, setau saya, ngebor kecuali di rumah sendiri kalee harus ada ijin, paling 
tidak pemberitahuan ke warga sekitar, dan ada pernyataan tidak keberatan, 
hahaha kayak bikin rumah.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
Date: Fri, 17 Feb 2012 00:00:15 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Rekan

Saya ingin tanya , apakah untuk melakukan pemborn dengan peralatan kecil 
seperti itu ada prosedur nya ?
Bgmn prsedurnya ? Siapa yang berwenang ? PemDa Kab /Prop/Kemenetrian ?


Kalau classtion itu benar kejadian  , saya bayangkan generasi ilmuwan sekarang 
akan ditertawakan oleh anak/cucu kita kali ya .
Mun ceuk basa Sunda mah  Ngarebutkeun pepesan kosong  (Naon basa Madura - na 
pak Miko ?)

si Abah



 From: Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 17, 2012 7:41 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
 
Memang begitu selentingannya.
Tetapi menurut Kepala Dinas Budpar Cianjur yang saya kenal baik, pak Himam
Haris, meyakinkan saya bahwa permohonan izin pengeboran datangnya dari
LIPI.

Nah lho???

BB





 Jelas salah kaprah juga tuh kalau class actionnya dialamatkan ke LIPI,
 sepengetahuan saya LIPI tak terlibat tapi ada tokoh LIPI yang yang ikut
 sebagai anggota tim bentukan staf khusus keperidenan tersebut.

 2012/2/17 Ismail lia...@indo.net.id

 **
 Apakah LIPI terlibat secara institusional , berarti dana nya dari APBN
 dan
 tentunya karena ini institusi pemerintah sdh berkoordinasi dg instansi
 terkait didaerah tsb

 Persoalan akan lain kalau keterlibatannya bukan secara institusional
 tapi
 perorangan dalam Tim tsb


 Sent by Liamsi's Mobile Phone
 --
 *From: *yahdi zaim z...@gc.itb.ac.id
 *Date: *Fri, 17 Feb 2012 00:12:00 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Pak RDP dan Rekans,
 Di koran Pikiran Rakyat hari ini di halaman 19 di sudut kanan atas ada
 berita: Budayawan Akan Ajukan 'Class Action' ke LIPI yg berita
 singkatnya, Class Action tsb akan diajukan ke LIPI berkaitan dengan
 pemboran Gunung Padang yang dikatakan tanpa ijin.
 Wah bakal tambah ramai nih...
 Wslm,
 Zaim
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Date: *Thu, 16 Feb 2012 22:14:23 +0700
 *To: *e_rid...@yahoo.come_rid...@yahoo.com; IAGIiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *refere...@yahoogroups.comrefere...@yahoogroups.com;
 alumni_gamais_...@yahoogroups.comalumni_gamais_...@yahoogroups.com
 *Subject: *[iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Waaa,
 Kalau skeptis itu memang bawaannya saintist. Sains itu diawali dengan
 keraguan bukan semangat dan keyakinan. Jadi kalau ada yg sekptis pada
 sesuatu penemuan bukan berarti ybs menolak. Secara mudah orang skpetis
 itu
 baru akan mengikuti atau menyetujui adanya hipotesa baru bila sudah
 menemukan evidence. Tanpa evidence kok sudah meyakini sebauh penemuan
 karena ditemukan si anu yg terkenal berarti itu taklid buta   Sains
 ndak mengenal hal taklid seperti itu. Banyak saintis bergelar doktor yg
 tidak sepaham dengan promotornya  Dan sains itu tidak ada loncatan
 besar yng datangnya ujug-ujug mak pluk.
 Mohon maaf saja  Sains itu jalannya thimik-thimik, bukan berlari
 kencang. Mirip seperti proses evolusi, pelan tapi pasti.

 Nah budaya riset yg menurun itu bukan karena skeptis Tapi mungkin
 pesimistis pada hasil yg akan diperoleh. Saintis murni melakukan
 penelitian
 seringkali bukan karena tujuan, tapi karena keingintahuan. Ketiadaan
 rasa
 ingin tahu bukan berarti pesimis atau skeptis loo. Bisa saja tidak
 menarik
 karema kemasan atau pengungkapan yang rumit.

 Yang penting menurut saya, seorang peneliti sejati seringkali tidak
 memperdulikan dampak dari temuannya ... Sikapnya adalah persistent
 dalam
 bahasa mudahnya tekun dalam melakukan riset. Jangan membayangkan atau
 memikirkan hasilnya akan menggelegar. Kebanyakan penemuan besar didunia
 tidak disadari oleh penemunya. Jadi kalau anda telah menemukan sesuatu,
 jangan punya harapan anda akan mendapatkan hasilnya secara instant. No.
 No
  Bukan seperti itu reward atau penghargaan yang diperoleh oleh
 seorang penemu sejati. Ketika nanti manusia menyadari, barulah nama
 anda
 akan dikenal dan dikenang. Syukur-syukur didoakan, ilmu yg bermanfaat
 adalah sebuah amal jariah.

 Kalau anda menemukan sesuatu ikhlas saja dengan apa yg ditemukan. Memang
 kalau diamati, hanya penemuan yg berlanjut yang bermanfaat. Jadi satu
 hal
 lain yang penting adalah sikap dari si peneliti ketika menemukan hasil
 risetnya. Sikap low profile, lembah manah, sopan, membuat orang
 memberikan apresiasi atas penemuan dan kalau diteruskan maka penemuan
 itu

Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-17 Terurut Topik Bandono Salim
Mnrt koran pr, itu kuncennya dan petinggi kampung pada ikut protes.
Tapi siapa sih berani protes ke presiden?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
Date: Fri, 17 Feb 2012 00:45:16 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Oh gitu ya Danny , syukurlah , jadi si Abah suudon.
Jadi tambah banyak ya pengunjungnya ! Iya tuh saya juga jadi pengen nengok 
gunung Padang.
Nuhun infona 

Saya berpendapat bahwa diskusi mengenai Gn Padang , Sadahurip dan pyramide 
merupakan hal yang memberikan  dampak positip  awareness masyarakat  terhadap 
ilmu pengetahuan

Berbeda pendapat kan biasa dalam ilmu ..pengetahuan.

si Abah




 From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 17, 2012 3:33 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
 

Engga ada yang kepepet pak. Biasa2 aja. Intinya Kata KaDisBudpar yang protes 
itu tidak merepresentasikan. Kaum budayawan Garut tapi pemikiran satu atau 
beberapa orang saja.  Perkara itu mau disebut Oknum atau bukan ya engga 
masalah... Yg jelas Pihak aparat setempat juga masyarakat di sekitar G Padang 
tidak ada yg protes.  Malah sangat senang pak.  Bayangkan, yg tadinya 
pengunjung hanya sedikit sekarang bisa 1000 sehari.  Jalan juga katanya mau 
dibagusin dsb dll.
Gitu Pak. 



Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI


From:  Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com 
Date: Fri, 17 Feb 2012 00:04:05 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

Danny

Oknum apa ???
Sya kira perlu diperjelas , karena sekarang kalau satu institusi KEPEPET lalu 
berkelit dngan menamakan OKNUM . Nah gitu nyatanya disaat ini.
Ada oknum Polisi , oknum aparat , oknum DPR , oknum parta dan oknum2 macam 
macam lagi.

terima kasih.

si Abah



 From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 17, 2012 2:00 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
 
Masa sih Pak Himam bilang gitu. Coba ditanya lagi deh.  Ijin diperoleh dari 
Dirjen Purbakala dan diijinkan DisBudpar juga tentunya.
Barusan saya ngobrol dgn  Pak Himam, beliau bilang sekelompok budayawan yang 
protes itu OKNUM katanya... Nah Lo ?


Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

-Original Message-
From: Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id
Date: Fri, 17 Feb 2012 12:41:41 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Memang begitu selentingannya.
Tetapi menurut Kepala Dinas Budpar Cianjur yang saya kenal baik, pak
 Himam
Haris, meyakinkan saya bahwa permohonan izin pengeboran datangnya dari
LIPI.

Nah lho???

BB





 Jelas salah kaprah juga tuh kalau class actionnya dialamatkan ke LIPI,
 sepengetahuan saya LIPI tak terlibat tapi ada tokoh LIPI yang yang ikut
 sebagai anggota tim bentukan staf khusus keperidenan tersebut.

 2012/2/17 Ismail lia...@indo.net.id

 **
 Apakah LIPI terlibat secara institusional , berarti dana nya dari APBN
 dan
 tentunya karena ini institusi pemerintah sdh berkoordinasi dg instansi
 terkait didaerah tsb

 Persoalan akan lain kalau keterlibatannya bukan secara institusional
 tapi
 perorangan dalam Tim tsb


 Sent by Liamsi's Mobile Phone

 --
 *From: *yahdi zaim z...@gc.itb.ac.id
 *Date: *Fri, 17 Feb 2012 00:12:00 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Pak RDP dan Rekans,
 Di koran Pikiran Rakyat hari ini di halaman 19 di sudut kanan atas ada
 berita: Budayawan Akan Ajukan 'Class Action' ke LIPI yg berita
 singkatnya, Class Action tsb akan diajukan ke LIPI berkaitan dengan
 pemboran Gunung Padang yang dikatakan tanpa ijin.
 Wah bakal tambah ramai nih...
 Wslm,

 Zaim
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Date: *Thu, 16 Feb 2012 22:14:23 +0700
 *To: *e_rid...@yahoo.come_rid...@yahoo.com; IAGIiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *refere...@yahoogroups.comrefere...@yahoogroups.com;
 alumni_gamais_...@yahoogroups.comalumni_gamais_...@yahoogroups.com
 *Subject: *[iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Waaa,
 Kalau skeptis itu memang bawaannya saintist. Sains itu diawali dengan
 keraguan bukan semangat dan keyakinan. Jadi kalau ada yg sekptis pada
 sesuatu penemuan bukan berarti ybs menolak. Secara mudah orang skpetis
 itu
 baru akan mengikuti atau menyetujui adanya hipotesa baru bila sudah
 menemukan evidence. Tanpa evidence kok

Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-17 Terurut Topik Bandono Salim
Hehehe itu namanya cari enak, kesana ia kesini ok.
Sdh biasa, nggak perlu heran, 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: danny.hil...@gmail.com
Date: Fri, 17 Feb 2012 07:00:07 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Masa sih Pak Himam bilang gitu. Coba ditanya lagi deh.  Ijin diperoleh dari 
Dirjen Purbakala dan diijinkan DisBudpar juga tentunya.
Barusan saya ngobrol dgn  Pak Himam, beliau bilang sekelompok budayawan yang 
protes itu OKNUM katanya... Nah Lo ?


Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

-Original Message-
From: Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id
Date: Fri, 17 Feb 2012 12:41:41 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Memang begitu selentingannya.
Tetapi menurut Kepala Dinas Budpar Cianjur yang saya kenal baik, pak Himam
Haris, meyakinkan saya bahwa permohonan izin pengeboran datangnya dari
LIPI.

Nah lho???

BB





 Jelas salah kaprah juga tuh kalau class actionnya dialamatkan ke LIPI,
 sepengetahuan saya LIPI tak terlibat tapi ada tokoh LIPI yang yang ikut
 sebagai anggota tim bentukan staf khusus keperidenan tersebut.

 2012/2/17 Ismail lia...@indo.net.id

 **
 Apakah LIPI terlibat secara institusional , berarti dana nya dari APBN
 dan
 tentunya karena ini institusi pemerintah sdh berkoordinasi dg instansi
 terkait didaerah tsb

 Persoalan akan lain kalau keterlibatannya bukan secara institusional
 tapi
 perorangan dalam Tim tsb


 Sent by Liamsi's Mobile Phone
 --
 *From: *yahdi zaim z...@gc.itb.ac.id
 *Date: *Fri, 17 Feb 2012 00:12:00 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Pak RDP dan Rekans,
 Di koran Pikiran Rakyat hari ini di halaman 19 di sudut kanan atas ada
 berita: Budayawan Akan Ajukan 'Class Action' ke LIPI yg berita
 singkatnya, Class Action tsb akan diajukan ke LIPI berkaitan dengan
 pemboran Gunung Padang yang dikatakan tanpa ijin.
 Wah bakal tambah ramai nih...
 Wslm,
 Zaim
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Date: *Thu, 16 Feb 2012 22:14:23 +0700
 *To: *e_rid...@yahoo.come_rid...@yahoo.com; IAGIiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *refere...@yahoogroups.comrefere...@yahoogroups.com;
 alumni_gamais_...@yahoogroups.comalumni_gamais_...@yahoogroups.com
 *Subject: *[iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Waaa,
 Kalau skeptis itu memang bawaannya saintist. Sains itu diawali dengan
 keraguan bukan semangat dan keyakinan. Jadi kalau ada yg sekptis pada
 sesuatu penemuan bukan berarti ybs menolak. Secara mudah orang skpetis
 itu
 baru akan mengikuti atau menyetujui adanya hipotesa baru bila sudah
 menemukan evidence. Tanpa evidence kok sudah meyakini sebauh penemuan
 karena ditemukan si anu yg terkenal berarti itu taklid buta   Sains
 ndak mengenal hal taklid seperti itu. Banyak saintis bergelar doktor yg
 tidak sepaham dengan promotornya  Dan sains itu tidak ada loncatan
 besar yng datangnya ujug-ujug mak pluk.
 Mohon maaf saja  Sains itu jalannya thimik-thimik, bukan berlari
 kencang. Mirip seperti proses evolusi, pelan tapi pasti.

 Nah budaya riset yg menurun itu bukan karena skeptis Tapi mungkin
 pesimistis pada hasil yg akan diperoleh. Saintis murni melakukan
 penelitian
 seringkali bukan karena tujuan, tapi karena keingintahuan. Ketiadaan
 rasa
 ingin tahu bukan berarti pesimis atau skeptis loo. Bisa saja tidak
 menarik
 karema kemasan atau pengungkapan yang rumit.

 Yang penting menurut saya, seorang peneliti sejati seringkali tidak
 memperdulikan dampak dari temuannya ... Sikapnya adalah persistent
 dalam
 bahasa mudahnya tekun dalam melakukan riset. Jangan membayangkan atau
 memikirkan hasilnya akan menggelegar. Kebanyakan penemuan besar didunia
 tidak disadari oleh penemunya. Jadi kalau anda telah menemukan sesuatu,
 jangan punya harapan anda akan mendapatkan hasilnya secara instant. No.
 No
  Bukan seperti itu reward atau penghargaan yang diperoleh oleh
 seorang penemu sejati. Ketika nanti manusia menyadari, barulah nama
 anda
 akan dikenal dan dikenang. Syukur-syukur didoakan, ilmu yg bermanfaat
 adalah sebuah amal jariah.

 Kalau anda menemukan sesuatu ikhlas saja dengan apa yg ditemukan. Memang
 kalau diamati, hanya penemuan yg berlanjut yang bermanfaat. Jadi satu
 hal
 lain yang penting adalah sikap dari si peneliti ketika menemukan hasil
 risetnya. Sikap low profile, lembah manah, sopan, membuat orang
 memberikan apresiasi atas penemuan dan kalau diteruskan maka penemuan
 itu
 menjadi sebuah ilmu yg bermanfaat. Yang seperti ditulis diatas, menjadi
 amal jariah.

 So,
 Kalau anda merasa menemukan sesuatu, uNgkapkan saja apa adanya
 sejujurnya.
 Duniapun Sekarang tahu bahwa

Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-17 Terurut Topik danny . hilman
Wartawan PR-nya lagi mabuk cendol kali pak.  Awas ketularan :-) 

Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Fri, 17 Feb 2012 12:50:25 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Mnrt koran pr, itu kuncennya dan petinggi kampung pada ikut protes.
Tapi siapa sih berani protes ke presiden?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
Date: Fri, 17 Feb 2012 00:45:16 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Oh gitu ya Danny , syukurlah , jadi si Abah suudon.
Jadi tambah banyak ya pengunjungnya ! Iya tuh saya juga jadi pengen nengok 
gunung Padang.
Nuhun infona 

Saya berpendapat bahwa diskusi mengenai Gn Padang , Sadahurip dan pyramide 
merupakan hal yang memberikan  dampak positip  awareness masyarakat  terhadap 
ilmu pengetahuan

Berbeda pendapat kan biasa dalam ilmu ..pengetahuan.

si Abah




 From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 17, 2012 3:33 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
 

Engga ada yang kepepet pak. Biasa2 aja. Intinya Kata KaDisBudpar yang protes 
itu tidak merepresentasikan. Kaum budayawan Garut tapi pemikiran satu atau 
beberapa orang saja.  Perkara itu mau disebut Oknum atau bukan ya engga 
masalah... Yg jelas Pihak aparat setempat juga masyarakat di sekitar G Padang 
tidak ada yg protes.  Malah sangat senang pak.  Bayangkan, yg tadinya 
pengunjung hanya sedikit sekarang bisa 1000 sehari.  Jalan juga katanya mau 
dibagusin dsb dll.
Gitu Pak. 



Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI


From:  Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com 
Date: Fri, 17 Feb 2012 00:04:05 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

Danny

Oknum apa ???
Sya kira perlu diperjelas , karena sekarang kalau satu institusi KEPEPET lalu 
berkelit dngan menamakan OKNUM . Nah gitu nyatanya disaat ini.
Ada oknum Polisi , oknum aparat , oknum DPR , oknum parta dan oknum2 macam 
macam lagi.

terima kasih.

si Abah



 From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 17, 2012 2:00 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
 
Masa sih Pak Himam bilang gitu. Coba ditanya lagi deh.  Ijin diperoleh dari 
Dirjen Purbakala dan diijinkan DisBudpar juga tentunya.
Barusan saya ngobrol dgn  Pak Himam, beliau bilang sekelompok budayawan yang 
protes itu OKNUM katanya... Nah Lo ?


Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

-Original Message-
From: Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id
Date: Fri, 17 Feb 2012 12:41:41 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Memang begitu selentingannya.
Tetapi menurut Kepala Dinas Budpar Cianjur yang saya kenal baik, pak
 Himam
Haris, meyakinkan saya bahwa permohonan izin pengeboran datangnya dari
LIPI.

Nah lho???

BB





 Jelas salah kaprah juga tuh kalau class actionnya dialamatkan ke LIPI,
 sepengetahuan saya LIPI tak terlibat tapi ada tokoh LIPI yang yang ikut
 sebagai anggota tim bentukan staf khusus keperidenan tersebut.

 2012/2/17 Ismail lia...@indo.net.id

 **
 Apakah LIPI terlibat secara institusional , berarti dana nya dari APBN
 dan
 tentunya karena ini institusi pemerintah sdh berkoordinasi dg instansi
 terkait didaerah tsb

 Persoalan akan lain kalau keterlibatannya bukan secara institusional
 tapi
 perorangan dalam Tim tsb


 Sent by Liamsi's Mobile Phone

 --
 *From: *yahdi zaim z...@gc.itb.ac.id
 *Date: *Fri, 17 Feb 2012 00:12:00 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Pak RDP dan Rekans,
 Di koran Pikiran Rakyat hari ini di halaman 19 di sudut kanan atas ada
 berita: Budayawan Akan Ajukan 'Class Action' ke LIPI yg berita
 singkatnya, Class Action tsb akan diajukan ke LIPI berkaitan dengan
 pemboran Gunung Padang yang dikatakan tanpa ijin.
 Wah bakal tambah ramai nih...
 Wslm,

 Zaim
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Date: *Thu, 16 Feb 2012 22:14:23 +0700
 *To: *e_rid...@yahoo.come_rid...@yahoo.com; IAGIiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *refere...@yahoogroups.comrefere...@yahoogroups.com;
 alumni_gamais_...@yahoogroups.comalumni_gamais_...@yahoogroups.com
 *Subject: *[iagi-net-l] Re

Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-17 Terurut Topik Bandono Salim
:) :0 :o :( :( gitu ya, 
Smga selamat dunia aherat 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: danny.hil...@gmail.com
Date: Fri, 17 Feb 2012 15:01:51 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Wartawan PR-nya lagi mabuk cendol kali pak.  Awas ketularan :-) 

Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Fri, 17 Feb 2012 12:50:25 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Mnrt koran pr, itu kuncennya dan petinggi kampung pada ikut protes.
Tapi siapa sih berani protes ke presiden?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
Date: Fri, 17 Feb 2012 00:45:16 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Oh gitu ya Danny , syukurlah , jadi si Abah suudon.
Jadi tambah banyak ya pengunjungnya ! Iya tuh saya juga jadi pengen nengok 
gunung Padang.
Nuhun infona 

Saya berpendapat bahwa diskusi mengenai Gn Padang , Sadahurip dan pyramide 
merupakan hal yang memberikan  dampak positip  awareness masyarakat  terhadap 
ilmu pengetahuan

Berbeda pendapat kan biasa dalam ilmu ..pengetahuan.

si Abah




 From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 17, 2012 3:33 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
 

Engga ada yang kepepet pak. Biasa2 aja. Intinya Kata KaDisBudpar yang protes 
itu tidak merepresentasikan. Kaum budayawan Garut tapi pemikiran satu atau 
beberapa orang saja.  Perkara itu mau disebut Oknum atau bukan ya engga 
masalah... Yg jelas Pihak aparat setempat juga masyarakat di sekitar G Padang 
tidak ada yg protes.  Malah sangat senang pak.  Bayangkan, yg tadinya 
pengunjung hanya sedikit sekarang bisa 1000 sehari.  Jalan juga katanya mau 
dibagusin dsb dll.
Gitu Pak. 



Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI


From:  Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com 
Date: Fri, 17 Feb 2012 00:04:05 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

Danny

Oknum apa ???
Sya kira perlu diperjelas , karena sekarang kalau satu institusi KEPEPET lalu 
berkelit dngan menamakan OKNUM . Nah gitu nyatanya disaat ini.
Ada oknum Polisi , oknum aparat , oknum DPR , oknum parta dan oknum2 macam 
macam lagi.

terima kasih.

si Abah



 From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 17, 2012 2:00 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
 
Masa sih Pak Himam bilang gitu. Coba ditanya lagi deh.  Ijin diperoleh dari 
Dirjen Purbakala dan diijinkan DisBudpar juga tentunya.
Barusan saya ngobrol dgn  Pak Himam, beliau bilang sekelompok budayawan yang 
protes itu OKNUM katanya... Nah Lo ?


Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

-Original Message-
From: Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id
Date: Fri, 17 Feb 2012 12:41:41 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Memang begitu selentingannya.
Tetapi menurut Kepala Dinas Budpar Cianjur yang saya kenal baik, pak
 Himam
Haris, meyakinkan saya bahwa permohonan izin pengeboran datangnya dari
LIPI.

Nah lho???

BB





 Jelas salah kaprah juga tuh kalau class actionnya dialamatkan ke LIPI,
 sepengetahuan saya LIPI tak terlibat tapi ada tokoh LIPI yang yang ikut
 sebagai anggota tim bentukan staf khusus keperidenan tersebut.

 2012/2/17 Ismail lia...@indo.net.id

 **
 Apakah LIPI terlibat secara institusional , berarti dana nya dari APBN
 dan
 tentunya karena ini institusi pemerintah sdh berkoordinasi dg instansi
 terkait didaerah tsb

 Persoalan akan lain kalau keterlibatannya bukan secara institusional
 tapi
 perorangan dalam Tim tsb


 Sent by Liamsi's Mobile Phone

 --
 *From: *yahdi zaim z...@gc.itb.ac.id
 *Date: *Fri, 17 Feb 2012 00:12:00 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Pak RDP dan Rekans,
 Di koran Pikiran Rakyat hari ini di halaman 19 di sudut kanan atas ada
 berita: Budayawan Akan Ajukan 'Class Action' ke LIPI yg berita
 singkatnya, Class Action tsb akan diajukan ke LIPI berkaitan dengan
 pemboran Gunung Padang yang dikatakan tanpa ijin.
 Wah bakal tambah ramai nih...
 Wslm,

 Zaim
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Date

[iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-16 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Waaa,
Kalau skeptis itu memang bawaannya saintist. Sains itu diawali dengan
keraguan bukan semangat dan keyakinan. Jadi kalau ada yg sekptis pada
sesuatu penemuan bukan berarti ybs menolak. Secara mudah orang skpetis itu
baru akan mengikuti atau menyetujui adanya hipotesa baru bila sudah
menemukan evidence. Tanpa evidence kok sudah meyakini sebauh penemuan
karena ditemukan si anu yg terkenal berarti itu taklid buta   Sains
ndak mengenal hal taklid seperti itu. Banyak saintis bergelar doktor yg
tidak sepaham dengan promotornya  Dan sains itu tidak ada loncatan
besar yng datangnya ujug-ujug mak pluk.
Mohon maaf saja  Sains itu jalannya thimik-thimik, bukan berlari
kencang. Mirip seperti proses evolusi, pelan tapi pasti.

Nah budaya riset yg menurun itu bukan karena skeptis Tapi mungkin
pesimistis pada hasil yg akan diperoleh. Saintis murni melakukan penelitian
seringkali bukan karena tujuan, tapi karena keingintahuan. Ketiadaan rasa
ingin tahu bukan berarti pesimis atau skeptis loo. Bisa saja tidak menarik
karema kemasan atau pengungkapan yang rumit.

Yang penting menurut saya, seorang peneliti sejati seringkali tidak
memperdulikan dampak dari temuannya ... Sikapnya adalah persistent dalam
bahasa mudahnya tekun dalam melakukan riset. Jangan membayangkan atau
memikirkan hasilnya akan menggelegar. Kebanyakan penemuan besar didunia
tidak disadari oleh penemunya. Jadi kalau anda telah menemukan sesuatu,
jangan punya harapan anda akan mendapatkan hasilnya secara instant. No. No
 Bukan seperti itu reward atau penghargaan yang diperoleh oleh
seorang penemu sejati. Ketika nanti manusia menyadari, barulah nama anda
akan dikenal dan dikenang. Syukur-syukur didoakan, ilmu yg bermanfaat
adalah sebuah amal jariah.

Kalau anda menemukan sesuatu ikhlas saja dengan apa yg ditemukan. Memang
kalau diamati, hanya penemuan yg berlanjut yang bermanfaat. Jadi satu hal
lain yang penting adalah sikap dari si peneliti ketika menemukan hasil
risetnya. Sikap low profile, lembah manah, sopan, membuat orang
memberikan apresiasi atas penemuan dan kalau diteruskan maka penemuan itu
menjadi sebuah ilmu yg bermanfaat. Yang seperti ditulis diatas, menjadi
amal jariah.

So,
Kalau anda merasa menemukan sesuatu, uNgkapkan saja apa adanya sejujurnya.
Duniapun Sekarang tahu bahwa bukan Darwin yg menemukan teori evolusi, dia
Hanyalah mengembangkan dan menuliskan, namun saat ini semua tahu bahwa
Lamark, juga Wallace lebih duluan mengemukakan ide evolusi yang fenomenal
ini. Malah Darwin yg akhirnya dicaci oleh orang yg tersinggung karena
penemuan teori evolusi.

Salam riset

Rdp

On Thursday, February 16, 2012, e_ridzky e_rid...@yahoo.com wrote:

 Jangan kapok Jadi Peneliti di Indonesia
 (Quo Vadis Budaya Riset?)

 Oleh: Lily Tjahjandari*

 Berbagai polemik seputar keberadaan piramida di Garut di ruang media
massa yang padat dengan aksi serang menyerang antar ilmuwan untuk
mempertahankan logika hasil riset bahwa ada sesuatu yang bermakna di balik
gunung Garut patut dicermati dengan perasaan prihatin.

 Pertama, prihatin bahwa masyarakat Indonesia tampaknya memang belum siap
dengan berbagai hipotesa temuan ilmiah yang dinilai mencengangkan dan
berusaha secara skeptis menolak, kedua yang sangat memprihatinkan adalah
ketika serangan datang bukan dari masyarakat awam melainkan dari perwakilan
akademisi yang terlalu dini untuk mengartikulasikan penolakan bahkan
melalui lontaran-lontaran pendapat yang bernada sinis.

 Dunia akademisi selayaknya mengisyaratkan bahwa segala sesuatu yang belum
diketahui manusia dapat ditelaah secara ilmiah dan membuka ruang
kemungkinan bahwa suatu hipotesa layak dibuktikan. Manusia diciptakan untuk
mencari, hal itu yang menjadi dasar bagi Plato melalui perumpamaan
Hoehlengleichnis (perumpamaan gua). Manusia yang di hidup di gua tidak
mampu menangkap hal-hal yang berada di luar gua, namun mereka berusaha
meraba melalui bayangan-bayangan yang tampak yang dipantulkan dari yang
masuk ke dalam gua dan mereka berusaha menjelaskan tentang keberadaan
benda-benda di luar gua.

 Esensi pencarian kebenaran memang tampaknya tidak selalu berujung
penerimaan positif masyarakat, bahkan sejak masa Galileo Galilei,
Christoporus Columbus hingga Charles Darwin, hipotesa ilmiah memng sering
berbenturan dengan persepsi subyektif. Namun kadang kebenaran tidak bisa
terhindarkan bahkan saat sang perintis telah lama tiada. Filsafat
Aufklaerung mengemuka dengan pemikiran Descartes “ Cogito Ergo Sum”
mematahkan pandangan kolot masa kegelapan di Eropa. Bahwa segala sesuatu
tampak mungkin dan memang sah untuk dibuktikan, perkembangan pesat
Aufklaerung di Eropa didukung oleh kematangan berpikir masyarakat dan
lebarnya ruang artikulasi ilmiah.

 Hipotesa ilmiah layak didiskusikan melalui forum-forum pemikiran yang
matang, dan bukan forum-forum saling mengecam serta merendahkan. Apakah
kita harus mengulang persitiwa Columbus dan tidak mengambil pelajaran
darinya? Jutaan cercaan harus dihadapi columbus saat memperjuangkan
hipotesa bahwa 

Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-16 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Rekan  


Saya agak berbeda pendapatnya dengan sdri Lily Tyahyandari .
Seorang Periset justru harus berbahagia bahwa apa yang deketemukan atau akan 
diketemukan atau yang dia kemukakan mendapatkan tantangan yang besar. Baik yang 
skeptis dan apriori maupun yang mendasarkan opininya  pada teori ataupun 
evidence yg berbeda.
Jadi adanya tantangan seperti ini tidak perlu kita berprihatin., bahkan  kita 
harus bergembira,
Yang jelas lebih bermutu daripada  perdebatan yang terjadi di Indonesia Liars 
(eh Lawyers ) Club ,
hahahahahaha

Wassalam

si Abah





 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
To: e_rid...@yahoo.com e_rid...@yahoo.com; IAGI iagi-net@iagi.or.id 
Cc: refere...@yahoogroups.com refere...@yahoogroups.com; 
alumni_gamais_...@yahoogroups.com alumni_gamais_...@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, February 16, 2012 10:14 PM
Subject: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
 

Waaa, 
Kalau skeptis itu memang bawaannya saintist. Sains itu diawali dengan keraguan 
bukan semangat dan keyakinan. Jadi kalau ada yg sekptis pada sesuatu penemuan 
bukan berarti ybs menolak. Secara mudah orang skpetis itu baru akan mengikuti 
atau menyetujui adanya hipotesa baru bila sudah menemukan evidence. Tanpa 
evidence kok sudah meyakini sebauh penemuan karena ditemukan si anu yg terkenal 
berarti itu taklid buta   Sains ndak mengenal hal taklid seperti itu. 
Banyak saintis bergelar doktor yg tidak sepaham dengan promotornya  Dan 
sains itu tidak ada loncatan besar yng datangnya ujug-ujug mak pluk.
Mohon maaf saja  Sains itu jalannya thimik-thimik, bukan berlari kencang. 
Mirip seperti proses evolusi, pelan tapi pasti.

Nah budaya riset yg menurun itu bukan karena skeptis Tapi mungkin pesimistis 
pada hasil yg akan diperoleh. Saintis murni melakukan penelitian seringkali 
bukan karena tujuan, tapi karena keingintahuan. Ketiadaan rasa ingin tahu bukan 
berarti pesimis atau skeptis loo. Bisa saja tidak menarik karema kemasan atau 
pengungkapan yang rumit. 

Yang penting menurut saya, seorang peneliti sejati seringkali tidak 
memperdulikan dampak dari temuannya ... Sikapnya adalah persistent dalam 
bahasa mudahnya tekun dalam melakukan riset. Jangan membayangkan atau 
memikirkan hasilnya akan menggelegar. Kebanyakan penemuan besar didunia tidak 
disadari oleh penemunya. Jadi kalau anda telah menemukan sesuatu, jangan punya 
harapan anda akan mendapatkan hasilnya secara instant. No. No  Bukan 
seperti itu reward atau penghargaan yang diperoleh oleh seorang penemu 
sejati. Ketika nanti manusia menyadari, barulah nama anda akan dikenal dan 
dikenang. Syukur-syukur didoakan, ilmu yg bermanfaat adalah sebuah amal 
jariah.

Kalau anda menemukan sesuatu ikhlas saja dengan apa yg ditemukan. Memang kalau 
diamati, hanya penemuan yg berlanjut yang bermanfaat. Jadi satu hal lain yang 
penting adalah sikap dari si peneliti ketika menemukan hasil risetnya. Sikap 
low profile, lembah manah, sopan, membuat orang memberikan apresiasi atas 
penemuan dan kalau diteruskan maka penemuan itu menjadi sebuah ilmu yg 
bermanfaat. Yang seperti ditulis diatas, menjadi amal jariah.

So,
Kalau anda merasa menemukan sesuatu, uNgkapkan saja apa adanya sejujurnya. 
Duniapun Sekarang tahu bahwa bukan Darwin yg menemukan teori evolusi, dia 
Hanyalah mengembangkan dan menuliskan, namun saat ini semua tahu bahwa Lamark, 
juga Wallace lebih duluan mengemukakan ide evolusi yang fenomenal ini. Malah 
Darwin yg akhirnya dicaci oleh orang yg tersinggung karena penemuan teori 
evolusi. 

Salam riset

Rdp

On Thursday, February 16, 2012, e_ridzky e_rid...@yahoo.com wrote:

 Jangan kapok Jadi Peneliti di Indonesia
 (Quo Vadis Budaya Riset?)

 Oleh: Lily Tjahjandari*

 Berbagai polemik seputar keberadaan piramida di Garut di ruang media massa 
 yang padat dengan aksi serang menyerang antar ilmuwan untuk mempertahankan 
 logika hasil riset bahwa ada sesuatu yang bermakna di balik gunung Garut 
 patut dicermati dengan perasaan prihatin.

 Pertama, prihatin bahwa masyarakat Indonesia tampaknya memang belum siap 
 dengan berbagai hipotesa temuan ilmiah yang dinilai mencengangkan dan 
 berusaha secara skeptis menolak, kedua yang sangat memprihatinkan adalah 
 ketika serangan datang bukan dari masyarakat awam melainkan dari perwakilan 
 akademisi yang terlalu dini untuk mengartikulasikan penolakan bahkan melalui 
 lontaran-lontaran pendapat yang bernada sinis.

 Dunia akademisi selayaknya mengisyaratkan bahwa segala sesuatu yang belum 
 diketahui manusia dapat ditelaah secara ilmiah dan membuka ruang kemungkinan 
 bahwa suatu hipotesa layak dibuktikan. Manusia diciptakan untuk mencari, hal 
 itu yang menjadi dasar bagi Plato melalui perumpamaan Hoehlengleichnis 
 (perumpamaan gua). Manusia yang di hidup di gua tidak mampu menangkap hal-hal 
 yang berada di luar gua, namun mereka berusaha meraba melalui 
 bayangan-bayangan yang tampak yang dipantulkan dari yang masuk ke dalam gua 
 dan mereka berusaha

Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-16 Terurut Topik yahdi zaim
Pak RDP dan Rekans,
Di koran Pikiran Rakyat hari ini di halaman 19 di sudut kanan atas ada berita: 
Budayawan Akan Ajukan 'Class Action' ke LIPI yg berita singkatnya, Class 
Action tsb akan diajukan ke LIPI berkaitan dengan pemboran Gunung Padang yang 
dikatakan tanpa ijin.
Wah bakal tambah ramai nih...
Wslm,
Zaim
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Thu, 16 Feb 2012 22:14:23 
To: e_rid...@yahoo.come_rid...@yahoo.com; IAGIiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: refere...@yahoogroups.comrefere...@yahoogroups.com; 
alumni_gamais_...@yahoogroups.comalumni_gamais_...@yahoogroups.com
Subject: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Waaa,
Kalau skeptis itu memang bawaannya saintist. Sains itu diawali dengan
keraguan bukan semangat dan keyakinan. Jadi kalau ada yg sekptis pada
sesuatu penemuan bukan berarti ybs menolak. Secara mudah orang skpetis itu
baru akan mengikuti atau menyetujui adanya hipotesa baru bila sudah
menemukan evidence. Tanpa evidence kok sudah meyakini sebauh penemuan
karena ditemukan si anu yg terkenal berarti itu taklid buta   Sains
ndak mengenal hal taklid seperti itu. Banyak saintis bergelar doktor yg
tidak sepaham dengan promotornya  Dan sains itu tidak ada loncatan
besar yng datangnya ujug-ujug mak pluk.
Mohon maaf saja  Sains itu jalannya thimik-thimik, bukan berlari
kencang. Mirip seperti proses evolusi, pelan tapi pasti.

Nah budaya riset yg menurun itu bukan karena skeptis Tapi mungkin
pesimistis pada hasil yg akan diperoleh. Saintis murni melakukan penelitian
seringkali bukan karena tujuan, tapi karena keingintahuan. Ketiadaan rasa
ingin tahu bukan berarti pesimis atau skeptis loo. Bisa saja tidak menarik
karema kemasan atau pengungkapan yang rumit.

Yang penting menurut saya, seorang peneliti sejati seringkali tidak
memperdulikan dampak dari temuannya ... Sikapnya adalah persistent dalam
bahasa mudahnya tekun dalam melakukan riset. Jangan membayangkan atau
memikirkan hasilnya akan menggelegar. Kebanyakan penemuan besar didunia
tidak disadari oleh penemunya. Jadi kalau anda telah menemukan sesuatu,
jangan punya harapan anda akan mendapatkan hasilnya secara instant. No. No
 Bukan seperti itu reward atau penghargaan yang diperoleh oleh
seorang penemu sejati. Ketika nanti manusia menyadari, barulah nama anda
akan dikenal dan dikenang. Syukur-syukur didoakan, ilmu yg bermanfaat
adalah sebuah amal jariah.

Kalau anda menemukan sesuatu ikhlas saja dengan apa yg ditemukan. Memang
kalau diamati, hanya penemuan yg berlanjut yang bermanfaat. Jadi satu hal
lain yang penting adalah sikap dari si peneliti ketika menemukan hasil
risetnya. Sikap low profile, lembah manah, sopan, membuat orang
memberikan apresiasi atas penemuan dan kalau diteruskan maka penemuan itu
menjadi sebuah ilmu yg bermanfaat. Yang seperti ditulis diatas, menjadi
amal jariah.

So,
Kalau anda merasa menemukan sesuatu, uNgkapkan saja apa adanya sejujurnya.
Duniapun Sekarang tahu bahwa bukan Darwin yg menemukan teori evolusi, dia
Hanyalah mengembangkan dan menuliskan, namun saat ini semua tahu bahwa
Lamark, juga Wallace lebih duluan mengemukakan ide evolusi yang fenomenal
ini. Malah Darwin yg akhirnya dicaci oleh orang yg tersinggung karena
penemuan teori evolusi.

Salam riset

Rdp

On Thursday, February 16, 2012, e_ridzky e_rid...@yahoo.com wrote:

 Jangan kapok Jadi Peneliti di Indonesia
 (Quo Vadis Budaya Riset?)

 Oleh: Lily Tjahjandari*

 Berbagai polemik seputar keberadaan piramida di Garut di ruang media
massa yang padat dengan aksi serang menyerang antar ilmuwan untuk
mempertahankan logika hasil riset bahwa ada sesuatu yang bermakna di balik
gunung Garut patut dicermati dengan perasaan prihatin.

 Pertama, prihatin bahwa masyarakat Indonesia tampaknya memang belum siap
dengan berbagai hipotesa temuan ilmiah yang dinilai mencengangkan dan
berusaha secara skeptis menolak, kedua yang sangat memprihatinkan adalah
ketika serangan datang bukan dari masyarakat awam melainkan dari perwakilan
akademisi yang terlalu dini untuk mengartikulasikan penolakan bahkan
melalui lontaran-lontaran pendapat yang bernada sinis.

 Dunia akademisi selayaknya mengisyaratkan bahwa segala sesuatu yang belum
diketahui manusia dapat ditelaah secara ilmiah dan membuka ruang
kemungkinan bahwa suatu hipotesa layak dibuktikan. Manusia diciptakan untuk
mencari, hal itu yang menjadi dasar bagi Plato melalui perumpamaan
Hoehlengleichnis (perumpamaan gua). Manusia yang di hidup di gua tidak
mampu menangkap hal-hal yang berada di luar gua, namun mereka berusaha
meraba melalui bayangan-bayangan yang tampak yang dipantulkan dari yang
masuk ke dalam gua dan mereka berusaha menjelaskan tentang keberadaan
benda-benda di luar gua.

 Esensi pencarian kebenaran memang tampaknya tidak selalu berujung
penerimaan positif masyarakat, bahkan sejak masa Galileo Galilei,
Christoporus Columbus hingga Charles Darwin, hipotesa ilmiah memng sering
berbenturan

Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-16 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pak Zaim yth,
Terimkasih infonya. Itulah sebabnya kami di PP-IAGI sangat konsen dengan
disclaimers. IAGI sangat menghargai dan sangat mendorong serta mendukung
riset-riset yang dilakukan anggotanya. Namun juga perlu mengerti bahwa
setiap kata, setiap kalimat, dan setiap statemen itu memiliki konsekuensi.
Salam

RDP

2012/2/17 yahdi zaim z...@gc.itb.ac.id

 **
 Pak RDP dan Rekans,
 Di koran Pikiran Rakyat hari ini di halaman 19 di sudut kanan atas ada
 berita: Budayawan Akan Ajukan 'Class Action' ke LIPI yg berita
 singkatnya, Class Action tsb akan diajukan ke LIPI berkaitan dengan
 pemboran Gunung Padang yang dikatakan tanpa ijin.
 Wah bakal tambah ramai nih...
 Wslm,
 Zaim
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Date: *Thu, 16 Feb 2012 22:14:23 +0700
 *To: *e_rid...@yahoo.come_rid...@yahoo.com; IAGIiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *refere...@yahoogroups.comrefere...@yahoogroups.com;
 alumni_gamais_...@yahoogroups.comalumni_gamais_...@yahoogroups.com
 *Subject: *[iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Waaa,
 Kalau skeptis itu memang bawaannya saintist. Sains itu diawali dengan
 keraguan bukan semangat dan keyakinan. Jadi kalau ada yg sekptis pada
 sesuatu penemuan bukan berarti ybs menolak. Secara mudah orang skpetis itu
 baru akan mengikuti atau menyetujui adanya hipotesa baru bila sudah
 menemukan evidence. Tanpa evidence kok sudah meyakini sebauh penemuan
 karena ditemukan si anu yg terkenal berarti itu taklid buta   Sains
 ndak mengenal hal taklid seperti itu. Banyak saintis bergelar doktor yg
 tidak sepaham dengan promotornya  Dan sains itu tidak ada loncatan
 besar yng datangnya ujug-ujug mak pluk.
 Mohon maaf saja  Sains itu jalannya thimik-thimik, bukan berlari
 kencang. Mirip seperti proses evolusi, pelan tapi pasti.

 Nah budaya riset yg menurun itu bukan karena skeptis Tapi mungkin
 pesimistis pada hasil yg akan diperoleh. Saintis murni melakukan penelitian
 seringkali bukan karena tujuan, tapi karena keingintahuan. Ketiadaan rasa
 ingin tahu bukan berarti pesimis atau skeptis loo. Bisa saja tidak menarik
 karema kemasan atau pengungkapan yang rumit.

 Yang penting menurut saya, seorang peneliti sejati seringkali tidak
 memperdulikan dampak dari temuannya ... Sikapnya adalah persistent dalam
 bahasa mudahnya tekun dalam melakukan riset. Jangan membayangkan atau
 memikirkan hasilnya akan menggelegar. Kebanyakan penemuan besar didunia
 tidak disadari oleh penemunya. Jadi kalau anda telah menemukan sesuatu,
 jangan punya harapan anda akan mendapatkan hasilnya secara instant. No. No
  Bukan seperti itu reward atau penghargaan yang diperoleh oleh
 seorang penemu sejati. Ketika nanti manusia menyadari, barulah nama anda
 akan dikenal dan dikenang. Syukur-syukur didoakan, ilmu yg bermanfaat
 adalah sebuah amal jariah.

 Kalau anda menemukan sesuatu ikhlas saja dengan apa yg ditemukan. Memang
 kalau diamati, hanya penemuan yg berlanjut yang bermanfaat. Jadi satu hal
 lain yang penting adalah sikap dari si peneliti ketika menemukan hasil
 risetnya. Sikap low profile, lembah manah, sopan, membuat orang
 memberikan apresiasi atas penemuan dan kalau diteruskan maka penemuan itu
 menjadi sebuah ilmu yg bermanfaat. Yang seperti ditulis diatas, menjadi
 amal jariah.

 So,
 Kalau anda merasa menemukan sesuatu, uNgkapkan saja apa adanya sejujurnya.
 Duniapun Sekarang tahu bahwa bukan Darwin yg menemukan teori evolusi, dia
 Hanyalah mengembangkan dan menuliskan, namun saat ini semua tahu bahwa
 Lamark, juga Wallace lebih duluan mengemukakan ide evolusi yang fenomenal
 ini. Malah Darwin yg akhirnya dicaci oleh orang yg tersinggung karena
 penemuan teori evolusi.

 Salam riset

 Rdp

 On Thursday, February 16, 2012, e_ridzky e_rid...@yahoo.com wrote:
 
  Jangan kapok Jadi Peneliti di Indonesia
  (Quo Vadis Budaya Riset?)
 
  Oleh: Lily Tjahjandari*
 
  Berbagai polemik seputar keberadaan piramida di Garut di ruang media
 massa yang padat dengan aksi serang menyerang antar ilmuwan untuk
 mempertahankan logika hasil riset bahwa ada sesuatu yang bermakna di balik
 gunung Garut patut dicermati dengan perasaan prihatin.
 
  Pertama, prihatin bahwa masyarakat Indonesia tampaknya memang belum siap
 dengan berbagai hipotesa temuan ilmiah yang dinilai mencengangkan dan
 berusaha secara skeptis menolak, kedua yang sangat memprihatinkan adalah
 ketika serangan datang bukan dari masyarakat awam melainkan dari perwakilan
 akademisi yang terlalu dini untuk mengartikulasikan penolakan bahkan
 melalui lontaran-lontaran pendapat yang bernada sinis.
 
  Dunia akademisi selayaknya mengisyaratkan bahwa segala sesuatu yang
 belum diketahui manusia dapat ditelaah secara ilmiah dan membuka ruang
 kemungkinan bahwa suatu hipotesa layak dibuktikan. Manusia diciptakan untuk
 mencari, hal itu yang menjadi dasar bagi Plato melalui perumpamaan
 Hoehlengleichnis (perumpamaan gua). Manusia yang di hidup di gua

Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-16 Terurut Topik Ismail
Apakah LIPI terlibat secara institusional , berarti dana nya dari APBN dan 
tentunya karena ini institusi pemerintah sdh berkoordinasi dg instansi terkait 
didaerah tsb

Persoalan akan lain kalau keterlibatannya bukan secara institusional tapi 
perorangan dalam Tim tsb



Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: yahdi zaim z...@gc.itb.ac.id
Date: Fri, 17 Feb 2012 00:12:00 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

Pak RDP dan Rekans,
Di koran Pikiran Rakyat hari ini di halaman 19 di sudut kanan atas ada berita: 
Budayawan Akan Ajukan 'Class Action' ke LIPI yg berita singkatnya, Class 
Action tsb akan diajukan ke LIPI berkaitan dengan pemboran Gunung Padang yang 
dikatakan tanpa ijin.
Wah bakal tambah ramai nih...
Wslm,
Zaim
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Thu, 16 Feb 2012 22:14:23 
To: e_rid...@yahoo.come_rid...@yahoo.com; IAGIiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: refere...@yahoogroups.comrefere...@yahoogroups.com; 
alumni_gamais_...@yahoogroups.comalumni_gamais_...@yahoogroups.com
Subject: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Waaa,
Kalau skeptis itu memang bawaannya saintist. Sains itu diawali dengan
keraguan bukan semangat dan keyakinan. Jadi kalau ada yg sekptis pada
sesuatu penemuan bukan berarti ybs menolak. Secara mudah orang skpetis itu
baru akan mengikuti atau menyetujui adanya hipotesa baru bila sudah
menemukan evidence. Tanpa evidence kok sudah meyakini sebauh penemuan
karena ditemukan si anu yg terkenal berarti itu taklid buta   Sains
ndak mengenal hal taklid seperti itu. Banyak saintis bergelar doktor yg
tidak sepaham dengan promotornya  Dan sains itu tidak ada loncatan
besar yng datangnya ujug-ujug mak pluk.
Mohon maaf saja  Sains itu jalannya thimik-thimik, bukan berlari
kencang. Mirip seperti proses evolusi, pelan tapi pasti.

Nah budaya riset yg menurun itu bukan karena skeptis Tapi mungkin
pesimistis pada hasil yg akan diperoleh. Saintis murni melakukan penelitian
seringkali bukan karena tujuan, tapi karena keingintahuan. Ketiadaan rasa
ingin tahu bukan berarti pesimis atau skeptis loo. Bisa saja tidak menarik
karema kemasan atau pengungkapan yang rumit.

Yang penting menurut saya, seorang peneliti sejati seringkali tidak
memperdulikan dampak dari temuannya ... Sikapnya adalah persistent dalam
bahasa mudahnya tekun dalam melakukan riset. Jangan membayangkan atau
memikirkan hasilnya akan menggelegar. Kebanyakan penemuan besar didunia
tidak disadari oleh penemunya. Jadi kalau anda telah menemukan sesuatu,
jangan punya harapan anda akan mendapatkan hasilnya secara instant. No. No
 Bukan seperti itu reward atau penghargaan yang diperoleh oleh
seorang penemu sejati. Ketika nanti manusia menyadari, barulah nama anda
akan dikenal dan dikenang. Syukur-syukur didoakan, ilmu yg bermanfaat
adalah sebuah amal jariah.

Kalau anda menemukan sesuatu ikhlas saja dengan apa yg ditemukan. Memang
kalau diamati, hanya penemuan yg berlanjut yang bermanfaat. Jadi satu hal
lain yang penting adalah sikap dari si peneliti ketika menemukan hasil
risetnya. Sikap low profile, lembah manah, sopan, membuat orang
memberikan apresiasi atas penemuan dan kalau diteruskan maka penemuan itu
menjadi sebuah ilmu yg bermanfaat. Yang seperti ditulis diatas, menjadi
amal jariah.

So,
Kalau anda merasa menemukan sesuatu, uNgkapkan saja apa adanya sejujurnya.
Duniapun Sekarang tahu bahwa bukan Darwin yg menemukan teori evolusi, dia
Hanyalah mengembangkan dan menuliskan, namun saat ini semua tahu bahwa
Lamark, juga Wallace lebih duluan mengemukakan ide evolusi yang fenomenal
ini. Malah Darwin yg akhirnya dicaci oleh orang yg tersinggung karena
penemuan teori evolusi.

Salam riset

Rdp

On Thursday, February 16, 2012, e_ridzky e_rid...@yahoo.com wrote:

 Jangan kapok Jadi Peneliti di Indonesia
 (Quo Vadis Budaya Riset?)

 Oleh: Lily Tjahjandari*

 Berbagai polemik seputar keberadaan piramida di Garut di ruang media
massa yang padat dengan aksi serang menyerang antar ilmuwan untuk
mempertahankan logika hasil riset bahwa ada sesuatu yang bermakna di balik
gunung Garut patut dicermati dengan perasaan prihatin.

 Pertama, prihatin bahwa masyarakat Indonesia tampaknya memang belum siap
dengan berbagai hipotesa temuan ilmiah yang dinilai mencengangkan dan
berusaha secara skeptis menolak, kedua yang sangat memprihatinkan adalah
ketika serangan datang bukan dari masyarakat awam melainkan dari perwakilan
akademisi yang terlalu dini untuk mengartikulasikan penolakan bahkan
melalui lontaran-lontaran pendapat yang bernada sinis.

 Dunia akademisi selayaknya mengisyaratkan bahwa segala sesuatu yang belum
diketahui manusia dapat ditelaah secara ilmiah dan membuka ruang
kemungkinan bahwa suatu hipotesa layak dibuktikan. Manusia diciptakan untuk
mencari, hal itu yang menjadi dasar bagi Plato melalui perumpamaan

Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-16 Terurut Topik Ok Taufik
Jelas salah kaprah juga tuh kalau class actionnya dialamatkan ke LIPI,
sepengetahuan saya LIPI tak terlibat tapi ada tokoh LIPI yang yang ikut
sebagai anggota tim bentukan staf khusus keperidenan tersebut.

2012/2/17 Ismail lia...@indo.net.id

 **
 Apakah LIPI terlibat secara institusional , berarti dana nya dari APBN dan
 tentunya karena ini institusi pemerintah sdh berkoordinasi dg instansi
 terkait didaerah tsb

 Persoalan akan lain kalau keterlibatannya bukan secara institusional tapi
 perorangan dalam Tim tsb


 Sent by Liamsi's Mobile Phone
 --
 *From: *yahdi zaim z...@gc.itb.ac.id
 *Date: *Fri, 17 Feb 2012 00:12:00 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Pak RDP dan Rekans,
 Di koran Pikiran Rakyat hari ini di halaman 19 di sudut kanan atas ada
 berita: Budayawan Akan Ajukan 'Class Action' ke LIPI yg berita
 singkatnya, Class Action tsb akan diajukan ke LIPI berkaitan dengan
 pemboran Gunung Padang yang dikatakan tanpa ijin.
 Wah bakal tambah ramai nih...
 Wslm,
 Zaim
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Date: *Thu, 16 Feb 2012 22:14:23 +0700
 *To: *e_rid...@yahoo.come_rid...@yahoo.com; IAGIiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *refere...@yahoogroups.comrefere...@yahoogroups.com;
 alumni_gamais_...@yahoogroups.comalumni_gamais_...@yahoogroups.com
 *Subject: *[iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Waaa,
 Kalau skeptis itu memang bawaannya saintist. Sains itu diawali dengan
 keraguan bukan semangat dan keyakinan. Jadi kalau ada yg sekptis pada
 sesuatu penemuan bukan berarti ybs menolak. Secara mudah orang skpetis itu
 baru akan mengikuti atau menyetujui adanya hipotesa baru bila sudah
 menemukan evidence. Tanpa evidence kok sudah meyakini sebauh penemuan
 karena ditemukan si anu yg terkenal berarti itu taklid buta   Sains
 ndak mengenal hal taklid seperti itu. Banyak saintis bergelar doktor yg
 tidak sepaham dengan promotornya  Dan sains itu tidak ada loncatan
 besar yng datangnya ujug-ujug mak pluk.
 Mohon maaf saja  Sains itu jalannya thimik-thimik, bukan berlari
 kencang. Mirip seperti proses evolusi, pelan tapi pasti.

 Nah budaya riset yg menurun itu bukan karena skeptis Tapi mungkin
 pesimistis pada hasil yg akan diperoleh. Saintis murni melakukan penelitian
 seringkali bukan karena tujuan, tapi karena keingintahuan. Ketiadaan rasa
 ingin tahu bukan berarti pesimis atau skeptis loo. Bisa saja tidak menarik
 karema kemasan atau pengungkapan yang rumit.

 Yang penting menurut saya, seorang peneliti sejati seringkali tidak
 memperdulikan dampak dari temuannya ... Sikapnya adalah persistent dalam
 bahasa mudahnya tekun dalam melakukan riset. Jangan membayangkan atau
 memikirkan hasilnya akan menggelegar. Kebanyakan penemuan besar didunia
 tidak disadari oleh penemunya. Jadi kalau anda telah menemukan sesuatu,
 jangan punya harapan anda akan mendapatkan hasilnya secara instant. No. No
  Bukan seperti itu reward atau penghargaan yang diperoleh oleh
 seorang penemu sejati. Ketika nanti manusia menyadari, barulah nama anda
 akan dikenal dan dikenang. Syukur-syukur didoakan, ilmu yg bermanfaat
 adalah sebuah amal jariah.

 Kalau anda menemukan sesuatu ikhlas saja dengan apa yg ditemukan. Memang
 kalau diamati, hanya penemuan yg berlanjut yang bermanfaat. Jadi satu hal
 lain yang penting adalah sikap dari si peneliti ketika menemukan hasil
 risetnya. Sikap low profile, lembah manah, sopan, membuat orang
 memberikan apresiasi atas penemuan dan kalau diteruskan maka penemuan itu
 menjadi sebuah ilmu yg bermanfaat. Yang seperti ditulis diatas, menjadi
 amal jariah.

 So,
 Kalau anda merasa menemukan sesuatu, uNgkapkan saja apa adanya sejujurnya.
 Duniapun Sekarang tahu bahwa bukan Darwin yg menemukan teori evolusi, dia
 Hanyalah mengembangkan dan menuliskan, namun saat ini semua tahu bahwa
 Lamark, juga Wallace lebih duluan mengemukakan ide evolusi yang fenomenal
 ini. Malah Darwin yg akhirnya dicaci oleh orang yg tersinggung karena
 penemuan teori evolusi.

 Salam riset

 Rdp

 On Thursday, February 16, 2012, e_ridzky e_rid...@yahoo.com wrote:
 
  Jangan kapok Jadi Peneliti di Indonesia
  (Quo Vadis Budaya Riset?)
 
  Oleh: Lily Tjahjandari*
 
  Berbagai polemik seputar keberadaan piramida di Garut di ruang media
 massa yang padat dengan aksi serang menyerang antar ilmuwan untuk
 mempertahankan logika hasil riset bahwa ada sesuatu yang bermakna di balik
 gunung Garut patut dicermati dengan perasaan prihatin.
 
  Pertama, prihatin bahwa masyarakat Indonesia tampaknya memang belum siap
 dengan berbagai hipotesa temuan ilmiah yang dinilai mencengangkan dan
 berusaha secara skeptis menolak, kedua yang sangat memprihatinkan adalah
 ketika serangan datang bukan dari masyarakat awam melainkan dari perwakilan
 akademisi yang terlalu dini untuk mengartikulasikan

Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-16 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Memang begitu selentingannya.
Tetapi menurut Kepala Dinas Budpar Cianjur yang saya kenal baik, pak Himam
Haris, meyakinkan saya bahwa permohonan izin pengeboran datangnya dari
LIPI.

Nah lho???

BB





 Jelas salah kaprah juga tuh kalau class actionnya dialamatkan ke LIPI,
 sepengetahuan saya LIPI tak terlibat tapi ada tokoh LIPI yang yang ikut
 sebagai anggota tim bentukan staf khusus keperidenan tersebut.

 2012/2/17 Ismail lia...@indo.net.id

 **
 Apakah LIPI terlibat secara institusional , berarti dana nya dari APBN
 dan
 tentunya karena ini institusi pemerintah sdh berkoordinasi dg instansi
 terkait didaerah tsb

 Persoalan akan lain kalau keterlibatannya bukan secara institusional
 tapi
 perorangan dalam Tim tsb


 Sent by Liamsi's Mobile Phone
 --
 *From: *yahdi zaim z...@gc.itb.ac.id
 *Date: *Fri, 17 Feb 2012 00:12:00 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Pak RDP dan Rekans,
 Di koran Pikiran Rakyat hari ini di halaman 19 di sudut kanan atas ada
 berita: Budayawan Akan Ajukan 'Class Action' ke LIPI yg berita
 singkatnya, Class Action tsb akan diajukan ke LIPI berkaitan dengan
 pemboran Gunung Padang yang dikatakan tanpa ijin.
 Wah bakal tambah ramai nih...
 Wslm,
 Zaim
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Date: *Thu, 16 Feb 2012 22:14:23 +0700
 *To: *e_rid...@yahoo.come_rid...@yahoo.com; IAGIiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *refere...@yahoogroups.comrefere...@yahoogroups.com;
 alumni_gamais_...@yahoogroups.comalumni_gamais_...@yahoogroups.com
 *Subject: *[iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Waaa,
 Kalau skeptis itu memang bawaannya saintist. Sains itu diawali dengan
 keraguan bukan semangat dan keyakinan. Jadi kalau ada yg sekptis pada
 sesuatu penemuan bukan berarti ybs menolak. Secara mudah orang skpetis
 itu
 baru akan mengikuti atau menyetujui adanya hipotesa baru bila sudah
 menemukan evidence. Tanpa evidence kok sudah meyakini sebauh penemuan
 karena ditemukan si anu yg terkenal berarti itu taklid buta   Sains
 ndak mengenal hal taklid seperti itu. Banyak saintis bergelar doktor yg
 tidak sepaham dengan promotornya  Dan sains itu tidak ada loncatan
 besar yng datangnya ujug-ujug mak pluk.
 Mohon maaf saja  Sains itu jalannya thimik-thimik, bukan berlari
 kencang. Mirip seperti proses evolusi, pelan tapi pasti.

 Nah budaya riset yg menurun itu bukan karena skeptis Tapi mungkin
 pesimistis pada hasil yg akan diperoleh. Saintis murni melakukan
 penelitian
 seringkali bukan karena tujuan, tapi karena keingintahuan. Ketiadaan
 rasa
 ingin tahu bukan berarti pesimis atau skeptis loo. Bisa saja tidak
 menarik
 karema kemasan atau pengungkapan yang rumit.

 Yang penting menurut saya, seorang peneliti sejati seringkali tidak
 memperdulikan dampak dari temuannya ... Sikapnya adalah persistent
 dalam
 bahasa mudahnya tekun dalam melakukan riset. Jangan membayangkan atau
 memikirkan hasilnya akan menggelegar. Kebanyakan penemuan besar didunia
 tidak disadari oleh penemunya. Jadi kalau anda telah menemukan sesuatu,
 jangan punya harapan anda akan mendapatkan hasilnya secara instant. No.
 No
  Bukan seperti itu reward atau penghargaan yang diperoleh oleh
 seorang penemu sejati. Ketika nanti manusia menyadari, barulah nama
 anda
 akan dikenal dan dikenang. Syukur-syukur didoakan, ilmu yg bermanfaat
 adalah sebuah amal jariah.

 Kalau anda menemukan sesuatu ikhlas saja dengan apa yg ditemukan. Memang
 kalau diamati, hanya penemuan yg berlanjut yang bermanfaat. Jadi satu
 hal
 lain yang penting adalah sikap dari si peneliti ketika menemukan hasil
 risetnya. Sikap low profile, lembah manah, sopan, membuat orang
 memberikan apresiasi atas penemuan dan kalau diteruskan maka penemuan
 itu
 menjadi sebuah ilmu yg bermanfaat. Yang seperti ditulis diatas, menjadi
 amal jariah.

 So,
 Kalau anda merasa menemukan sesuatu, uNgkapkan saja apa adanya
 sejujurnya.
 Duniapun Sekarang tahu bahwa bukan Darwin yg menemukan teori evolusi,
 dia
 Hanyalah mengembangkan dan menuliskan, namun saat ini semua tahu bahwa
 Lamark, juga Wallace lebih duluan mengemukakan ide evolusi yang
 fenomenal
 ini. Malah Darwin yg akhirnya dicaci oleh orang yg tersinggung karena
 penemuan teori evolusi.

 Salam riset

 Rdp

 On Thursday, February 16, 2012, e_ridzky e_rid...@yahoo.com wrote:
 
  Jangan kapok Jadi Peneliti di Indonesia
  (Quo Vadis Budaya Riset?)
 
  Oleh: Lily Tjahjandari*
 
  Berbagai polemik seputar keberadaan piramida di Garut di ruang media
 massa yang padat dengan aksi serang menyerang antar ilmuwan untuk
 mempertahankan logika hasil riset bahwa ada sesuatu yang bermakna di
 balik
 gunung Garut patut dicermati dengan perasaan prihatin.
 
  Pertama, prihatin bahwa masyarakat Indonesia tampaknya memang belum
 siap
 dengan berbagai hipotesa temuan ilmiah yang dinilai

Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-16 Terurut Topik danny . hilman
Masa sih Pak Himam bilang gitu. Coba ditanya lagi deh.  Ijin diperoleh dari 
Dirjen Purbakala dan diijinkan DisBudpar juga tentunya.
Barusan saya ngobrol dgn  Pak Himam, beliau bilang sekelompok budayawan yang 
protes itu OKNUM katanya... Nah Lo ?


Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

-Original Message-
From: Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id
Date: Fri, 17 Feb 2012 12:41:41 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
Memang begitu selentingannya.
Tetapi menurut Kepala Dinas Budpar Cianjur yang saya kenal baik, pak Himam
Haris, meyakinkan saya bahwa permohonan izin pengeboran datangnya dari
LIPI.

Nah lho???

BB





 Jelas salah kaprah juga tuh kalau class actionnya dialamatkan ke LIPI,
 sepengetahuan saya LIPI tak terlibat tapi ada tokoh LIPI yang yang ikut
 sebagai anggota tim bentukan staf khusus keperidenan tersebut.

 2012/2/17 Ismail lia...@indo.net.id

 **
 Apakah LIPI terlibat secara institusional , berarti dana nya dari APBN
 dan
 tentunya karena ini institusi pemerintah sdh berkoordinasi dg instansi
 terkait didaerah tsb

 Persoalan akan lain kalau keterlibatannya bukan secara institusional
 tapi
 perorangan dalam Tim tsb


 Sent by Liamsi's Mobile Phone
 --
 *From: *yahdi zaim z...@gc.itb.ac.id
 *Date: *Fri, 17 Feb 2012 00:12:00 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Pak RDP dan Rekans,
 Di koran Pikiran Rakyat hari ini di halaman 19 di sudut kanan atas ada
 berita: Budayawan Akan Ajukan 'Class Action' ke LIPI yg berita
 singkatnya, Class Action tsb akan diajukan ke LIPI berkaitan dengan
 pemboran Gunung Padang yang dikatakan tanpa ijin.
 Wah bakal tambah ramai nih...
 Wslm,
 Zaim
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Date: *Thu, 16 Feb 2012 22:14:23 +0700
 *To: *e_rid...@yahoo.come_rid...@yahoo.com; IAGIiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *refere...@yahoogroups.comrefere...@yahoogroups.com;
 alumni_gamais_...@yahoogroups.comalumni_gamais_...@yahoogroups.com
 *Subject: *[iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

 Waaa,
 Kalau skeptis itu memang bawaannya saintist. Sains itu diawali dengan
 keraguan bukan semangat dan keyakinan. Jadi kalau ada yg sekptis pada
 sesuatu penemuan bukan berarti ybs menolak. Secara mudah orang skpetis
 itu
 baru akan mengikuti atau menyetujui adanya hipotesa baru bila sudah
 menemukan evidence. Tanpa evidence kok sudah meyakini sebauh penemuan
 karena ditemukan si anu yg terkenal berarti itu taklid buta   Sains
 ndak mengenal hal taklid seperti itu. Banyak saintis bergelar doktor yg
 tidak sepaham dengan promotornya  Dan sains itu tidak ada loncatan
 besar yng datangnya ujug-ujug mak pluk.
 Mohon maaf saja  Sains itu jalannya thimik-thimik, bukan berlari
 kencang. Mirip seperti proses evolusi, pelan tapi pasti.

 Nah budaya riset yg menurun itu bukan karena skeptis Tapi mungkin
 pesimistis pada hasil yg akan diperoleh. Saintis murni melakukan
 penelitian
 seringkali bukan karena tujuan, tapi karena keingintahuan. Ketiadaan
 rasa
 ingin tahu bukan berarti pesimis atau skeptis loo. Bisa saja tidak
 menarik
 karema kemasan atau pengungkapan yang rumit.

 Yang penting menurut saya, seorang peneliti sejati seringkali tidak
 memperdulikan dampak dari temuannya ... Sikapnya adalah persistent
 dalam
 bahasa mudahnya tekun dalam melakukan riset. Jangan membayangkan atau
 memikirkan hasilnya akan menggelegar. Kebanyakan penemuan besar didunia
 tidak disadari oleh penemunya. Jadi kalau anda telah menemukan sesuatu,
 jangan punya harapan anda akan mendapatkan hasilnya secara instant. No.
 No
  Bukan seperti itu reward atau penghargaan yang diperoleh oleh
 seorang penemu sejati. Ketika nanti manusia menyadari, barulah nama
 anda
 akan dikenal dan dikenang. Syukur-syukur didoakan, ilmu yg bermanfaat
 adalah sebuah amal jariah.

 Kalau anda menemukan sesuatu ikhlas saja dengan apa yg ditemukan. Memang
 kalau diamati, hanya penemuan yg berlanjut yang bermanfaat. Jadi satu
 hal
 lain yang penting adalah sikap dari si peneliti ketika menemukan hasil
 risetnya. Sikap low profile, lembah manah, sopan, membuat orang
 memberikan apresiasi atas penemuan dan kalau diteruskan maka penemuan
 itu
 menjadi sebuah ilmu yg bermanfaat. Yang seperti ditulis diatas, menjadi
 amal jariah.

 So,
 Kalau anda merasa menemukan sesuatu, uNgkapkan saja apa adanya
 sejujurnya.
 Duniapun Sekarang tahu bahwa bukan Darwin yg menemukan teori evolusi,
 dia
 Hanyalah mengembangkan dan menuliskan, namun saat ini semua tahu bahwa
 Lamark, juga Wallace lebih duluan mengemukakan ide evolusi yang
 fenomenal
 ini. Malah Darwin yg akhirnya dicaci oleh orang yg tersinggung karena
 penemuan teori evolusi.

 Salam riset

 Rdp

 On Thursday