[iagi-net-l] hydrogen fuel bukan sekedar bahan bakar hidrogen

2012-03-11 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Dibawah ini tulisan dua tahun lalu mengenai hidrogen yg salahnya sudah kaprah. 
Saya mencoba mendongengkannya.

http://rovicky.wordpress.com/2010/07/22/hydrogen-fuel-bukan-sekedar-bahan-bakar-hidrogen/

Ketika mendengar “hydrogen fuel” atau bahan bakarhidrogen, seringkali di benak 
ini yang terisi adalah pemikiran “membakar” hydrogen sehingga mendapatkan 
energi siap pakai (listrik, gerak, panas). Namun perlu diketahui FUELdalam hal 
ini jangan diterjemahkan “bahan bakar” yang mengandung pengertian “combustion” 
seperti motor bakar. Sehingga sering disebut juga FUEL CELL (bahan bakar sel)
Hydrogen fuel cell yang dipakai dalam transportasi adalah hydrogen yang 
dipergunakan untuk menghasilkan listrik. Kemudian listriknya dipergunakan untuk 
kebutuhan lain, misal penggerak motor elektrik.
Bagaimana bila hydrogen dipergunakan sebagai kompor ?
Beberapa kali kita membaca di koran atau media tentang bahanbakar air. Ya, 
karena hydrogen dapat dihasilkan dari elektrolisa air, sehingga terkesan murah. 
Walaupun prosesnya dimungkinkan, namun secara ekponomis dan keselamatan 
pemanfaatan hidrogen (dari eletrolisa) ini menyimpan risiko bahaya yang cukup 
besar.
 “Pakdhe, kok banyak yang bilang bahan bakar air itu gimana ta Pakdhe ?”
 “Ada beberapa jenis orang mengatakan bahan-bakar air yang sebenarnya bukan 
berarti airnya dibakar”
Istilah bahan bakar air ini malah mnurutku “MISLEADING” – Merancukan kalau 
tidak boleh disebut menyesatkan.
Saya dulu ketika berkemah tahun 1970-an sering menggunakan kompor pompa dengan 
minyak tanah, dan sering dicampur dengan air dengan asumsi untuk menghemat, 
tetapi tidak pernah meneliti lanjut. Hanya saran seorang kawan saja untuk 
menghemat katanya.Kompor yg digunakan ini prinsipnya hampir sama, Kalau kompor 
pompa, mungkin masih sering dipakai di penjual Martabak (Gleks !! jadi inget 
Martabak Nasional di alun-alun, makanan kesukaan di Jogja). Pemanasan 
(penguapan) kompor martabak menggunakan apinya sendiri, dimana pada tahap awal 
menggunakan minyak pada “sumbu penyalaan”. Dalam kompor ini penguapan atau 
pengkabutan awal digunakan pemanas filament pengganti “sumbu penyalaan”.
Yang saya duga terjadi dengan kompor ini adalah terjadinya peningkatan 
efisiensi pembakaran. Ya peningkatan efisiensi pemkaran akibat percampuran uap 
air, uap minyak tanah, serta udara. Pembakaran dalam kompor minyak tanah yang 
dibutuhkan untuk memasak akan berbeda dengan pembakaran minyak tanah dalam 
pembakaran sistem mesin penggerak. Saya setuju pendapatnya Mas Mahyudanil 
Buchari, air hanya berfungsi sebagai media pengkabutan. TIDAK ADA pemecahan H2O 
menjadi O2 dan H2 dalam kompor baru ini.
Yang sering menjadi pemikiran kita adalah keselamatan dalam pemanfaatan energi. 
Kita tahu banyak kebakaran disebabkan oleh minyak tanah dan listrik konslet 
(electric short). Bahkan akhir-akhir ini kita mendengar tabung gas meledak. 
Tentusaja menggunakan hydrogen sebagai bahan bakar, bahan yang dibakar, akan 
memiliki risiko keselamatan yang cukup tinggi. Untuk setingkat rakyat awam 
tentusaja sangat tidak ideal.
Kembali ke Hidrogen
Hydrogen memang merupakan bahan yang selalu menarik dipelajari tidak hanya 
karena mudah “terbakar” menghasilkan api atau bahkan ledakan. Tapi ingat ini 
juga berbeda dengan BOM ATOM hydrogen looh !
Hidrogen sebagai bahan bakar buatan
Sebagai “bahan bakar“, hydrogen tidak pernah dijumpai di alam. Hydrogen selalu 
berupa gas “buatan”, man made fuel. Nah pembuatannya memang bisa dilakukan 
dengan elektrolisa dari sumber air (H2O), atau dapat dihasilkan dari proses 
pemecahan Hydrocarbon (CH). Oleh sebab itu disinilah rumitnya perhitungan 
efisiensi energi yang akhirnya berujung pada nilai keekonomian pemanfaatan 
hydrogen fuel.
Untuk mengerti tentang bahan bakar serta sumber energi silahkan baca tulisan 
Pak Profesoor koeasoemadinata disini :
Prof. Koesoemadinata: Sumber Energi Dan Sistim Penyimpanan Energi
Efiesiensi
Nah ini sedikit berbicara tehnis

Sumber wikipedia
Sel bahan bakar (Fuel cell) tidak beroperasi pada siklus termal. Dengan 
demikian, mereka tidak dibatasi hukum-hukum termodinamika seperti mesin 
pembakaran, seperti efisiensi siklus Carnot. Namun, juga banyak yang salah 
mengartikan dengan mengatakan bahwa sel bahan bakar dibebaskan dari hukum 
termodinamika, karena sebagian besar orang berpikir termodinamika dalam hal 
proses pembakaran (entalpi pembentukan). Hukum termodinamika juga berlaku untuk 
proses kimia (energi bebas Gibbs) seperti sel bahan bakar, namun efisiensi 
maksimum teoritis lebih tinggi (83% efisien 298K dalam kasus hidrogen / reaksi 
oksigen) dari siklus Otto efisiensi termal ( 60% untuk rasio kompresi 10 dan 
rasio panas spesifik 1.4).
Membandingkan batas termodinamika bukanlah prediktor yang baik pada efisiensi 
praktis yang dicapai. Juga, jika “penggerak mekanik” adalah tujuan, output 
listrik dari sel bahan bakar harus masih dikonversi menjadi daya mekanik yang 
tentusaja menurunkan efisiensi. Dengan mengacu pada klaim diatas, klaim yang 
benar 

Re: [iagi-net-l] hydrogen fuel bukan sekedar bahan bakar hidrogen

2012-03-11 Terurut Topik Ruskamto
Betul Pak Vick. Kaprah yang salah, hydrogen sbg fuel bukan utk conventional 
fuel, tapi utk fuel cell, semacam baterei. 

Sepengetahuan saya, hydrogen itu sangat explosive, gak mungkin dipakai di 
mobil, ingat balon  udara dg H2 yg terbakar.  Hydrogen utk mobil/motor hasil 
elektrolisa sederhana, bukan mengganti premium, tapi hanya bersifat additive, 
memperbaiki octane number shg pembakaran lebih sempurna sehingga jauh lebih 
irit. Prosesnya kurang paham, apakah hydrocracking sederhana, atau yg lain.   
Maaf kalau ada yg keliru.
Salam RUS 1061
-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Sun, 11 Mar 2012 22:23:56 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] hydrogen fuel bukan sekedar bahan bakar hidrogen

Dibawah ini tulisan dua tahun lalu mengenai hidrogen yg salahnya sudah kaprah. 
Saya mencoba mendongengkannya.

http://rovicky.wordpress.com/2010/07/22/hydrogen-fuel-bukan-sekedar-bahan-bakar-hidrogen/

Ketika mendengar “hydrogen fuel” atau bahan bakarhidrogen, seringkali di benak 
ini yang terisi adalah pemikiran “membakar” hydrogen sehingga mendapatkan 
energi siap pakai (listrik, gerak, panas). Namun perlu diketahui FUELdalam hal 
ini jangan diterjemahkan “bahan bakar” yang mengandung pengertian “combustion” 
seperti motor bakar. Sehingga sering disebut juga FUEL CELL (bahan bakar sel)
Hydrogen fuel cell yang dipakai dalam transportasi adalah hydrogen yang 
dipergunakan untuk menghasilkan listrik. Kemudian listriknya dipergunakan untuk 
kebutuhan lain, misal penggerak motor elektrik.
Bagaimana bila hydrogen dipergunakan sebagai kompor ?
Beberapa kali kita membaca di koran atau media tentang bahanbakar air. Ya, 
karena hydrogen dapat dihasilkan dari elektrolisa air, sehingga terkesan murah. 
Walaupun prosesnya dimungkinkan, namun secara ekponomis dan keselamatan 
pemanfaatan hidrogen (dari eletrolisa) ini menyimpan risiko bahaya yang cukup 
besar.
 “Pakdhe, kok banyak yang bilang bahan bakar air itu gimana ta Pakdhe ?”
 “Ada beberapa jenis orang mengatakan bahan-bakar air yang sebenarnya bukan 
berarti airnya dibakar”
Istilah bahan bakar air ini malah mnurutku “MISLEADING” – Merancukan kalau 
tidak boleh disebut menyesatkan.
Saya dulu ketika berkemah tahun 1970-an sering menggunakan kompor pompa dengan 
minyak tanah, dan sering dicampur dengan air dengan asumsi untuk menghemat, 
tetapi tidak pernah meneliti lanjut. Hanya saran seorang kawan saja untuk 
menghemat katanya.Kompor yg digunakan ini prinsipnya hampir sama, Kalau kompor 
pompa, mungkin masih sering dipakai di penjual Martabak (Gleks !! jadi inget 
Martabak Nasional di alun-alun, makanan kesukaan di Jogja). Pemanasan 
(penguapan) kompor martabak menggunakan apinya sendiri, dimana pada tahap awal 
menggunakan minyak pada “sumbu penyalaan”. Dalam kompor ini penguapan atau 
pengkabutan awal digunakan pemanas filament pengganti “sumbu penyalaan”.
Yang saya duga terjadi dengan kompor ini adalah terjadinya peningkatan 
efisiensi pembakaran. Ya peningkatan efisiensi pemkaran akibat percampuran uap 
air, uap minyak tanah, serta udara. Pembakaran dalam kompor minyak tanah yang 
dibutuhkan untuk memasak akan berbeda dengan pembakaran minyak tanah dalam 
pembakaran sistem mesin penggerak. Saya setuju pendapatnya Mas Mahyudanil 
Buchari, air hanya berfungsi sebagai media pengkabutan. TIDAK ADA pemecahan H2O 
menjadi O2 dan H2 dalam kompor baru ini.
Yang sering menjadi pemikiran kita adalah keselamatan dalam pemanfaatan energi. 
Kita tahu banyak kebakaran disebabkan oleh minyak tanah dan listrik konslet 
(electric short). Bahkan akhir-akhir ini kita mendengar tabung gas meledak. 
Tentusaja menggunakan hydrogen sebagai bahan bakar, bahan yang dibakar, akan 
memiliki risiko keselamatan yang cukup tinggi. Untuk setingkat rakyat awam 
tentusaja sangat tidak ideal.
Kembali ke Hidrogen
Hydrogen memang merupakan bahan yang selalu menarik dipelajari tidak hanya 
karena mudah “terbakar” menghasilkan api atau bahkan ledakan. Tapi ingat ini 
juga berbeda dengan BOM ATOM hydrogen looh !
Hidrogen sebagai bahan bakar buatan
Sebagai “bahan bakar“, hydrogen tidak pernah dijumpai di alam. Hydrogen selalu 
berupa gas “buatan”, man made fuel. Nah pembuatannya memang bisa dilakukan 
dengan elektrolisa dari sumber air (H2O), atau dapat dihasilkan dari proses 
pemecahan Hydrocarbon (CH). Oleh sebab itu disinilah rumitnya perhitungan 
efisiensi energi yang akhirnya berujung pada nilai keekonomian pemanfaatan 
hydrogen fuel.
Untuk mengerti tentang bahan bakar serta sumber energi silahkan baca tulisan 
Pak Profesoor koeasoemadinata disini :
Prof. Koesoemadinata: Sumber Energi Dan Sistim Penyimpanan Energi
Efiesiensi
Nah ini sedikit berbicara tehnis

Sumber wikipedia
Sel bahan bakar (Fuel cell) tidak beroperasi pada siklus termal. Dengan 
demikian, mereka tidak dibatasi hukum-hukum termodinamika seperti mesin 
pembakaran, seperti efisiensi siklus Carnot. Namun, juga banyak yang salah 
mengartikan dengan mengatakan

Re: [iagi-net-l] hydrogen fuel bukan sekedar bahan bakar hidrogen

2012-03-11 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Itulah yang saya katakan dalam membedakannya dengan brown fuel.
RPK
  - Original Message - 
  From: Ruskamto 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, March 12, 2012 6:19 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] hydrogen fuel bukan sekedar bahan bakar hidrogen


  Betul Pak Vick. Kaprah yang salah, hydrogen sbg fuel bukan utk conventional 
fuel, tapi utk fuel cell, semacam baterei. 

  Sepengetahuan saya, hydrogen itu sangat explosive, gak mungkin dipakai di 
mobil, ingat balon udara dg H2 yg terbakar. Hydrogen utk mobil/motor hasil 
elektrolisa sederhana, bukan mengganti premium, tapi hanya bersifat additive, 
memperbaiki octane number shg pembakaran lebih sempurna sehingga jauh lebih 
irit. Prosesnya kurang paham, apakah hydrocracking sederhana, atau yg lain. 
  Maaf kalau ada yg keliru.
  Salam RUS 1061
--

  From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
  Date: Sun, 11 Mar 2012 22:23:56 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: [iagi-net-l] hydrogen fuel bukan sekedar bahan bakar hidrogen


  Dibawah ini tulisan dua tahun lalu mengenai hidrogen yg salahnya sudah 
kaprah. Saya mencoba mendongengkannya.


  
http://rovicky.wordpress.com/2010/07/22/hydrogen-fuel-bukan-sekedar-bahan-bakar-hidrogen/


  Ketika mendengar “hydrogen fuel” atau bahan bakarhidrogen, seringkali di 
benak ini yang terisi adalah pemikiran “membakar” hydrogen sehingga mendapatkan 
energi siap pakai (listrik, gerak, panas). Namun perlu diketahui FUELdalam hal 
ini jangan diterjemahkan “bahan bakar” yang mengandung pengertian “combustion” 
seperti motor bakar. Sehingga sering disebut juga FUEL CELL (bahan bakar sel)

  Hydrogen fuel cell yang dipakai dalam transportasi adalah hydrogen yang 
dipergunakan untuk menghasilkan listrik. Kemudian listriknya dipergunakan untuk 
kebutuhan lain, misal penggerak motor elektrik.

  Bagaimana bila hydrogen dipergunakan sebagai kompor ?

  Beberapa kali kita membaca di koran atau media tentang bahanbakar air. Ya, 
karena hydrogen dapat dihasilkan dari elektrolisa air, sehingga terkesan murah. 
Walaupun prosesnya dimungkinkan, namun secara ekponomis dan keselamatan 
pemanfaatan hidrogen (dari eletrolisa) ini menyimpan risiko bahaya yang cukup 
besar.

 “Pakdhe, kok banyak yang bilang bahan bakar air itu gimana ta Pakdhe ?”

 “Ada beberapa jenis orang mengatakan bahan-bakar air yang sebenarnya bukan 
berarti airnya dibakar”

Istilah bahan bakar air ini malah mnurutku “MISLEADING” – Merancukan kalau 
tidak boleh disebut menyesatkan.

Saya dulu ketika berkemah tahun 1970-an sering menggunakan kompor pompa 
dengan minyak tanah, dan sering dicampur dengan air dengan asumsi untuk 
menghemat, tetapi tidak pernah meneliti lanjut. Hanya saran seorang kawan saja 
untuk menghemat katanya.Kompor yg digunakan ini prinsipnya hampir sama, Kalau 
kompor pompa, mungkin masih sering dipakai di penjual Martabak (Gleks !! jadi 
inget Martabak Nasional di alun-alun, makanan kesukaan di Jogja). Pemanasan 
(penguapan) kompor martabak menggunakan apinya sendiri, dimana pada tahap awal 
menggunakan minyak pada “sumbu penyalaan”. Dalam kompor ini penguapan atau 
pengkabutan awal digunakan pemanas filament pengganti “sumbu penyalaan”.

Yang saya duga terjadi dengan kompor ini adalah terjadinya peningkatan 
efisiensi pembakaran. Ya peningkatan efisiensi pemkaran akibat percampuran uap 
air, uap minyak tanah, serta udara. Pembakaran dalam kompor minyak tanah yang 
dibutuhkan untuk memasak akan berbeda dengan pembakaran minyak tanah dalam 
pembakaran sistem mesin penggerak. Saya setuju pendapatnya Mas Mahyudanil 
Buchari, air hanya berfungsi sebagai media pengkabutan. TIDAK ADA pemecahan H2O 
menjadi O2 dan H2 dalam kompor baru ini.

Yang sering menjadi pemikiran kita adalah keselamatan dalam pemanfaatan 
energi. Kita tahu banyak kebakaran disebabkan oleh minyak tanah dan listrik 
konslet (electric short). Bahkan akhir-akhir ini kita mendengar tabung gas 
meledak. Tentusaja menggunakan hydrogen sebagai bahan bakar, bahan yang 
dibakar, akan memiliki risiko keselamatan yang cukup tinggi. Untuk setingkat 
rakyat awam tentusaja sangat tidak ideal.

  Kembali ke Hidrogen

  Hydrogen memang merupakan bahan yang selalu menarik dipelajari tidak hanya 
karena mudah “terbakar” menghasilkan api atau bahkan ledakan. Tapi ingat ini 
juga berbeda dengan BOM ATOM hydrogen looh !

  Hidrogen sebagai bahan bakar buatan
  Sebagai “bahan bakar“, hydrogen tidak pernah dijumpai di alam. Hydrogen 
selalu berupa gas “buatan”, man made fuel. Nah pembuatannya memang bisa 
dilakukan dengan elektrolisa dari sumber air (H2O), atau dapat dihasilkan dari 
proses pemecahan Hydrocarbon (CH). Oleh sebab itu disinilah rumitnya 
perhitungan efisiensi energi yang akhirnya berujung pada nilai keekonomian 
pemanfaatan hydrogen fuel.

  Untuk mengerti tentang bahan bakar serta sumber energi silahkan baca tulisan 
Pak Profesoor

Re: [iagi-net-l] hydrogen fuel bukan sekedar bahan bakar hidrogen

2012-03-11 Terurut Topik Bandono Salim
Terimakasih atas keterrangannya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Sun, 11 Mar 2012 22:23:56 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] hydrogen fuel bukan sekedar bahan bakar hidrogen
Dibawah ini tulisan dua tahun lalu mengenai hidrogen yg salahnya sudah kaprah. 
Saya mencoba mendongengkannya.

http://rovicky.wordpress.com/2010/07/22/hydrogen-fuel-bukan-sekedar-bahan-bakar-hidrogen/

Ketika mendengar “hydrogen fuel” atau bahan bakarhidrogen, seringkali di benak 
ini yang terisi adalah pemikiran “membakar” hydrogen sehingga mendapatkan 
energi siap pakai (listrik, gerak, panas). Namun perlu diketahui FUELdalam hal 
ini jangan diterjemahkan “bahan bakar” yang mengandung pengertian “combustion” 
seperti motor bakar. Sehingga sering disebut juga FUEL CELL (bahan bakar sel)
Hydrogen fuel cell yang dipakai dalam transportasi adalah hydrogen yang 
dipergunakan untuk menghasilkan listrik. Kemudian listriknya dipergunakan untuk 
kebutuhan lain, misal penggerak motor elektrik.
Bagaimana bila hydrogen dipergunakan sebagai kompor ?
Beberapa kali kita membaca di koran atau media tentang bahanbakar air. Ya, 
karena hydrogen dapat dihasilkan dari elektrolisa air, sehingga terkesan murah. 
Walaupun prosesnya dimungkinkan, namun secara ekponomis dan keselamatan 
pemanfaatan hidrogen (dari eletrolisa) ini menyimpan risiko bahaya yang cukup 
besar.
 “Pakdhe, kok banyak yang bilang bahan bakar air itu gimana ta Pakdhe ?”
 “Ada beberapa jenis orang mengatakan bahan-bakar air yang sebenarnya bukan 
berarti airnya dibakar”
Istilah bahan bakar air ini malah mnurutku “MISLEADING” – Merancukan kalau 
tidak boleh disebut menyesatkan.
Saya dulu ketika berkemah tahun 1970-an sering menggunakan kompor pompa dengan 
minyak tanah, dan sering dicampur dengan air dengan asumsi untuk menghemat, 
tetapi tidak pernah meneliti lanjut. Hanya saran seorang kawan saja untuk 
menghemat katanya.Kompor yg digunakan ini prinsipnya hampir sama, Kalau kompor 
pompa, mungkin masih sering dipakai di penjual Martabak (Gleks !! jadi inget 
Martabak Nasional di alun-alun, makanan kesukaan di Jogja). Pemanasan 
(penguapan) kompor martabak menggunakan apinya sendiri, dimana pada tahap awal 
menggunakan minyak pada “sumbu penyalaan”. Dalam kompor ini penguapan atau 
pengkabutan awal digunakan pemanas filament pengganti “sumbu penyalaan”.
Yang saya duga terjadi dengan kompor ini adalah terjadinya peningkatan 
efisiensi pembakaran. Ya peningkatan efisiensi pemkaran akibat percampuran uap 
air, uap minyak tanah, serta udara. Pembakaran dalam kompor minyak tanah yang 
dibutuhkan untuk memasak akan berbeda dengan pembakaran minyak tanah dalam 
pembakaran sistem mesin penggerak. Saya setuju pendapatnya Mas Mahyudanil 
Buchari, air hanya berfungsi sebagai media pengkabutan. TIDAK ADA pemecahan H2O 
menjadi O2 dan H2 dalam kompor baru ini.
Yang sering menjadi pemikiran kita adalah keselamatan dalam pemanfaatan energi. 
Kita tahu banyak kebakaran disebabkan oleh minyak tanah dan listrik konslet 
(electric short). Bahkan akhir-akhir ini kita mendengar tabung gas meledak. 
Tentusaja menggunakan hydrogen sebagai bahan bakar, bahan yang dibakar, akan 
memiliki risiko keselamatan yang cukup tinggi. Untuk setingkat rakyat awam 
tentusaja sangat tidak ideal.
Kembali ke Hidrogen
Hydrogen memang merupakan bahan yang selalu menarik dipelajari tidak hanya 
karena mudah “terbakar” menghasilkan api atau bahkan ledakan. Tapi ingat ini 
juga berbeda dengan BOM ATOM hydrogen looh !
Hidrogen sebagai bahan bakar buatan
Sebagai “bahan bakar“, hydrogen tidak pernah dijumpai di alam. Hydrogen selalu 
berupa gas “buatan”, man made fuel. Nah pembuatannya memang bisa dilakukan 
dengan elektrolisa dari sumber air (H2O), atau dapat dihasilkan dari proses 
pemecahan Hydrocarbon (CH). Oleh sebab itu disinilah rumitnya perhitungan 
efisiensi energi yang akhirnya berujung pada nilai keekonomian pemanfaatan 
hydrogen fuel.
Untuk mengerti tentang bahan bakar serta sumber energi silahkan baca tulisan 
Pak Profesoor koeasoemadinata disini :
Prof. Koesoemadinata: Sumber Energi Dan Sistim Penyimpanan Energi
Efiesiensi
Nah ini sedikit berbicara tehnis

Sumber wikipedia
Sel bahan bakar (Fuel cell) tidak beroperasi pada siklus termal. Dengan 
demikian, mereka tidak dibatasi hukum-hukum termodinamika seperti mesin 
pembakaran, seperti efisiensi siklus Carnot. Namun, juga banyak yang salah 
mengartikan dengan mengatakan bahwa sel bahan bakar dibebaskan dari hukum 
termodinamika, karena sebagian besar orang berpikir termodinamika dalam hal 
proses pembakaran (entalpi pembentukan). Hukum termodinamika juga berlaku untuk 
proses kimia (energi bebas Gibbs) seperti sel bahan bakar, namun efisiensi 
maksimum teoritis lebih tinggi (83% efisien 298K dalam kasus hidrogen / reaksi 
oksigen) dari siklus Otto efisiensi termal ( 60% untuk rasio kompresi 10 dan 
rasio panas spesifik 1.4).
Membandingkan batas