Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.

2013-01-28 Terurut Topik aluthfi143

Mas Bandono, bukannya kata yang ahli, minyak itu ditemukan di kepala geologist. 
Logika sederhana minyak akan habis kalau para geologistnya telah habis. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 28 Jan 2013 06:28:46 
To: Iagiiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
Di awal th 1966, dosen ITB bilang minyak kita akan habis dalam kurun waktu 20th.
Artinya th 1988 habislah minyak, mungkin bener yaa, karena th 1982 kita keluar 
dari OPEC dan sudah mulai impor, atau memang sejak dulu juga sudah jadi 
importir ?
Sekarang 2011 masih bisa bertahan 15 tahun. Hasil 15 tahun ini kemana? Semoga 
aku msh dapat menikmati habisnya BBM asli indonesia.
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 28 Jan 2013 10:59:37 
To: IAGIiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
Abah,

NKRI tidak kaya dengan cadangan migas, itu betul. Bisa dihitung dengan mudah 
bahwa cadangan terbukti minyak kita tidak akan tahan sampai 15 tahun ke depan 
dengan tingkat produksi harian seperti sekarang.

Tetapi NKRI kita memang kaya POTENSI migas, bukan cadangan migas. Ada semua 
catatannya di kami. Berapa banyak struktur dan perhitungan sumberdayanya (bukan 
cadangan) tentu ada. Masalahnya, itu tetap hitungan di atas kertas sebab 
eksplorasi kita menurun drastis dalam sepuluh tahun terakhir ini, maka potensi 
sebagian besar tetap menjadi potensi. Kita juga punya hitungan potensi CBM, 
shale gas, oil shale, gas hidrat. Panas bumi? Terbesar potensinya di dunia. 
Sekali lagi, akan tetap potensi bila tidak dikerjakan.

Dan bahwa potensi itu akan tetap dijadikan potensi saja, sebab lebih mudah dan 
menguntungkan segolongan pihak untuk mengimpor minyak mentah atau BBM saja, 
wajar memang dicurigai sebab di sektor yang lain pun ada kecurigaan seperti 
itu. 

Kita mau dijadikan bangsa pembeli saja, sekalipun negara kita kaya dengan 
berbagai sumberdaya energi atau hasil bumi lainnya; patut dicurigai dan 
ditanyakan sebagai permainan kalangan atas. 

Contoh sederhana saja, sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan garis 
pantai kedua terpanjang di dunia, dengan luas laut pedalaman (di antara pulau2) 
terluas di dunia, masa mengimpor garam? Kecurigaannya, sebab ada yang 
diuntungkan dengan mengimpor garam itu. Disebutkan alasannya bahwa kualitas 
garam petani kita rendah, ah itu kan bisa ditingkatkan dengan teknologi, apa 
sulitnya.

Senang juga kemarin mendengar berita di radio bahwa untuk enam bulan ke depan, 
beberapa buah2an impor akan dilarang masuk Indonesia, termasuk durian monthong 
dari Thailand, alasannya adalah buah2an dari petani kita tak kalah mutunya. 
Kalau harus diproteksi, proteksilah...

Selama ada kalangan2 yang bermain, makan tulang kawan, Negara kaya ini hanya 
akan mengayakan kalangan2 tersebut. Semoga tidak terjadi resource curse.

Salam,
Awang


Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.

2013-01-28 Terurut Topik liamsi
Gitu ya Cak Luthfi logikanya , 
Makanya sekarang semua Univ buka jurusan geologi biar minyak tdk jadi habis 
Jadi minyak termasuk SDA yg  dapat diperbaharui. . . . . . Tak iye

Ism

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 28 Jan 2013 09:23:04 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.


Mas Bandono, bukannya kata yang ahli, minyak itu ditemukan di kepala geologist. 
Logika sederhana minyak akan habis kalau para geologistnya telah habis. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 28 Jan 2013 06:28:46 
To: Iagiiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
Di awal th 1966, dosen ITB bilang minyak kita akan habis dalam kurun waktu 20th.
Artinya th 1988 habislah minyak, mungkin bener yaa, karena th 1982 kita keluar 
dari OPEC dan sudah mulai impor, atau memang sejak dulu juga sudah jadi 
importir ?
Sekarang 2011 masih bisa bertahan 15 tahun. Hasil 15 tahun ini kemana? Semoga 
aku msh dapat menikmati habisnya BBM asli indonesia.
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 28 Jan 2013 10:59:37 
To: IAGIiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
Abah,

NKRI tidak kaya dengan cadangan migas, itu betul. Bisa dihitung dengan mudah 
bahwa cadangan terbukti minyak kita tidak akan tahan sampai 15 tahun ke depan 
dengan tingkat produksi harian seperti sekarang.

Tetapi NKRI kita memang kaya POTENSI migas, bukan cadangan migas. Ada semua 
catatannya di kami. Berapa banyak struktur dan perhitungan sumberdayanya (bukan 
cadangan) tentu ada. Masalahnya, itu tetap hitungan di atas kertas sebab 
eksplorasi kita menurun drastis dalam sepuluh tahun terakhir ini, maka potensi 
sebagian besar tetap menjadi potensi. Kita juga punya hitungan potensi CBM, 
shale gas, oil shale, gas hidrat. Panas bumi? Terbesar potensinya di dunia. 
Sekali lagi, akan tetap potensi bila tidak dikerjakan.

Dan bahwa potensi itu akan tetap dijadikan potensi saja, sebab lebih mudah dan 
menguntungkan segolongan pihak untuk mengimpor minyak mentah atau BBM saja, 
wajar memang dicurigai sebab di sektor yang lain pun ada kecurigaan seperti 
itu. 

Kita mau dijadikan bangsa pembeli saja, sekalipun negara kita kaya dengan 
berbagai sumberdaya energi atau hasil bumi lainnya; patut dicurigai dan 
ditanyakan sebagai permainan kalangan atas. 

Contoh sederhana saja, sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan garis 
pantai kedua terpanjang di dunia, dengan luas laut pedalaman (di antara pulau2) 
terluas di dunia, masa mengimpor garam? Kecurigaannya, sebab ada yang 
diuntungkan dengan mengimpor garam itu. Disebutkan alasannya bahwa kualitas 
garam petani kita rendah, ah itu kan bisa ditingkatkan dengan teknologi, apa 
sulitnya.

Senang juga kemarin mendengar berita di radio bahwa untuk enam bulan ke depan, 
beberapa buah2an impor akan dilarang masuk Indonesia, termasuk durian monthong 
dari Thailand, alasannya adalah buah2an dari petani kita tak kalah mutunya. 
Kalau harus diproteksi, proteksilah...

Selama ada kalangan2 yang bermain, makan tulang kawan, Negara kaya ini hanya 
akan mengayakan kalangan2 tersebut. Semoga tidak terjadi resource curse.

Salam,
Awang


Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.

2013-01-28 Terurut Topik fadhel . irza
Iya logikanya sih emg bgtu pak liamsi.
Bukan minyaknya yg dapat diperbaharui.
Tetapi konsep/pola pikir yg perlu diperbaharui.
Sehingga POTENSI yg dijelaskan pak Awang sebelumnya, dapat menjadi CADANGAN 
(mudah-mudahan) :) 
Mgkn bukan cm untuk oil and gas aja ya, tp buat coal, gold, dll juga.. 

Salam,

Fadhel Irza   
~keep exploring the beauty of Indonesia~
Services provide by my OwnBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 28 Jan 2013 12:17:37 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
Gitu ya Cak Luthfi logikanya , 
Makanya sekarang semua Univ buka jurusan geologi biar minyak tdk jadi habis 
Jadi minyak termasuk SDA yg  dapat diperbaharui. . . . . . Tak iye

Ism

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 28 Jan 2013 09:23:04 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.


Mas Bandono, bukannya kata yang ahli, minyak itu ditemukan di kepala geologist. 
Logika sederhana minyak akan habis kalau para geologistnya telah habis. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 28 Jan 2013 06:28:46 
To: Iagiiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
Di awal th 1966, dosen ITB bilang minyak kita akan habis dalam kurun waktu 20th.
Artinya th 1988 habislah minyak, mungkin bener yaa, karena th 1982 kita keluar 
dari OPEC dan sudah mulai impor, atau memang sejak dulu juga sudah jadi 
importir ?
Sekarang 2011 masih bisa bertahan 15 tahun. Hasil 15 tahun ini kemana? Semoga 
aku msh dapat menikmati habisnya BBM asli indonesia.
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 28 Jan 2013 10:59:37 
To: IAGIiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
Abah,

NKRI tidak kaya dengan cadangan migas, itu betul. Bisa dihitung dengan mudah 
bahwa cadangan terbukti minyak kita tidak akan tahan sampai 15 tahun ke depan 
dengan tingkat produksi harian seperti sekarang.

Tetapi NKRI kita memang kaya POTENSI migas, bukan cadangan migas. Ada semua 
catatannya di kami. Berapa banyak struktur dan perhitungan sumberdayanya (bukan 
cadangan) tentu ada. Masalahnya, itu tetap hitungan di atas kertas sebab 
eksplorasi kita menurun drastis dalam sepuluh tahun terakhir ini, maka potensi 
sebagian besar tetap menjadi potensi. Kita juga punya hitungan potensi CBM, 
shale gas, oil shale, gas hidrat. Panas bumi? Terbesar potensinya di dunia. 
Sekali lagi, akan tetap potensi bila tidak dikerjakan.

Dan bahwa potensi itu akan tetap dijadikan potensi saja, sebab lebih mudah dan 
menguntungkan segolongan pihak untuk mengimpor minyak mentah atau BBM saja, 
wajar memang dicurigai sebab di sektor yang lain pun ada kecurigaan seperti 
itu. 

Kita mau dijadikan bangsa pembeli saja, sekalipun negara kita kaya dengan 
berbagai sumberdaya energi atau hasil bumi lainnya; patut dicurigai dan 
ditanyakan sebagai permainan kalangan atas. 

Contoh sederhana saja, sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan garis 
pantai kedua terpanjang di dunia, dengan luas laut pedalaman (di antara pulau2) 
terluas di dunia, masa mengimpor garam? Kecurigaannya, sebab ada yang 
diuntungkan dengan mengimpor garam itu. Disebutkan alasannya bahwa kualitas 
garam petani kita rendah, ah itu kan bisa ditingkatkan dengan teknologi, apa 
sulitnya.

Senang juga kemarin mendengar berita di radio bahwa untuk enam bulan ke depan, 
beberapa buah2an impor akan dilarang masuk Indonesia, termasuk durian monthong 
dari Thailand, alasannya adalah buah2an dari petani kita tak kalah mutunya. 
Kalau harus diproteksi, proteksilah...

Selama ada kalangan2 yang bermain, makan tulang kawan, Negara kaya ini hanya 
akan mengayakan kalangan2 tersebut. Semoga tidak terjadi resource curse.

Salam,
Awang


Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.

2013-01-28 Terurut Topik Hadiyanto Sapardi
Pak Yatno ysh.
Pemerintah sebetulnya serius sekali untuk mengembangkan geothermal sebagai 
energy alternatif. Potensinya cukup besar 29 GWe, terbesar ke 4 di dunia. 
Ironisnya kapasitas terpasang masih kurang dari 2000 MWe. Persoalannya tidak 
hanya diharga uap saja. Dari segi harga pemerintah sudah mematok harga cukup 
baik sampai 17 sen US dollar/kwh utuk Indonesia Timur dan diatas 9 sen US 
dollar/kwh utk Indonesia Barat; ada obligasi PLN utk beli uap lapangan yg 
dikembangkan. Namun sampai sat ini tetap jalan ditempat. Pengembangan gothermal 
dilakukan dg mekanisme tender utk mendapatkan WKP (Wilayah Pengembangan Panas 
Bumi). Banyak sudah wilayah yg di tawarkan dan telah dimenangkan oleh beberapa 
perusahaan, namun maaf kalau salah omong, banyak perusahaan pemenang hanya 
perusahaan abal-2 dan hanya mengibar-ngibarkan kertas WKP nya untuk mencari 
partner sbg pendana, artinya sebelum mereka ikut tender memang tdk punya cukup 
kekuatan finansial dalam pengembangan projeknya,
 sehingga akhirnya projeknya pada terbengkalai tidak dikerjakan sama sekali 
atau dikerjakan setengah hati. Perlu diketahui, pengembangan geothermal adalah 
kewenangan pemerintah daerah kabupatan/atau kota/atau propinsi sesuai dg 
kewenangannya mulai dari proses tender sampai pengembangannya, keterbatasan SDM 
yg memdai di daerah menjadi salah satu kendala pengelolaannya, masalah hutan 
lindung ( lebih dari 60% potensi geothermal kita terletk di hutan lidung dan 
taman nasional) menjadi kendala pengembangan geothemal kita, walaupun pemerinah 
sdh berupaya mengilminir permasalahannya, namun implementasi di lapangan tidak 
semudah yg diharapkan oleh pengembang. Sebetulnya dari segi resiko kegagalan ( 
jika di baning dg migas ), geothemal berisiko lebih kecil, secara ilmu bodon 
kalau ada manifetasi panas bumi berarti ada geothermal, hanya potensinya yg 
harus ditolok dan diukur utk menentukan keprospekannya. Pemerintah, melalui 
Badan Geologi, cukup intens utk
 melakukan inventarisasi dan eksplorasi pendahuluan geothrmal diseluruh 
Indonesia dan hasilnya cukup baik .Namun demikian jika pemerintah mau mengambil 
resiko hulu dengan melakukan eksplorasi sampai menemukan cadangan geothermal 
akan menambah daya tarik tersendiri bagi investor. Karena lokasi geothermal 
selalu jauh dari pasar dan hanya bisa digunakan melalui transmisi lstrik, maka 
pemerintah dapat memberikan in-kind insentif berupa kegiatan eksplorasi dan 
pengembangan infrastruktur kelistrikannya. Karena PLN adalah the single buyer 
uap geothermal sesuai amanat UU Kelistrikan maka tidak ada kompetisi harga 
seperti yg dapt dilakukan oleh negara-2 lain yg me liberalkan bisnis 
geothermal. Sesama anggota API mohon kangmas LIAMSI bisa memperkaya diskusi 
ini. Suwun.

Salam
Aak.




 Dari: yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 23:53
Judul: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
 

Nimbrung dikit.Mong-ngomong enerji, tidak afdhol kalo tidak mengikutkan potensi 
panasbumi yang lebih sustainable dibanding bahan bakar fossil. Kapan digenjot 
esplorasi/ esploitasi geotermal? Potensi besar tidak digarap ya impoten Nyong? 
Mestinya pemerintah c/q PLN berani beli listrik dari geotermal lebih tinggi 
dibandingkan enerji dari fossil, karena jelas lebih ramah lingkungan. Kalo 
pemerintah mau beli lebih tinggi, tidak usah dihimbau-himbau, pasti investor 
berbondong- bondong untuk invest di geotermal. Kalo harga jual listrik ke 
masyarakat lebih rendah dari harga beli dari operator geotermal, ya harus 
disubsidi secara transparan. Dari mana   uang subsidi nya? Ya dari pendapatan 
pajak penjualan BBM fossil, sehingga dapat menekan konsumsi BBM fossil itu 
sendiri.
Salam,
YSY


2013/1/28 fadhel.i...@gmail.com

Iya logikanya sih emg bgtu pak liamsi.
Bukan minyaknya yg dapat diperbaharui.
Tetapi konsep/pola pikir yg perlu diperbaharui.
Sehingga POTENSI yg dijelaskan pak Awang sebelumnya, dapat menjadi CADANGAN 
(mudah-mudahan) :) 
Mgkn bukan cm untuk oil and gas aja ya, tp buat coal, gold, dll juga.. 

Salam,

Fadhel Irza 
~keep exploring the beauty of Indonesia~
Services provide by my OwnBerry®


From:  lia...@indo.net.id 
Sender:  iagi-net@iagi.or.id 
Date: Mon, 28 Jan 2013 12:17:37 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.

Gitu ya Cak Luthfi logikanya , 
Makanya sekarang semua Univ buka jurusan geologi biar minyak tdk jadi habis 
Jadi minyak termasuk SDA yg  dapat diperbaharui. . . . . . Tak iye

Ism

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  aluthfi...@gmail.com 
Sender:  iagi-net@iagi.or.id 
Date: Mon, 28 Jan 2013 09:23:04 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.


Mas Bandono, bukannya kata yang ahli, minyak itu ditemukan di kepala 
geologist. Logika

Re: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.

2013-01-28 Terurut Topik Bandono Salim
Kalo gitu kabel transmisi dan terminal sebaiknya dari pln. Pengembang energi 
kan jual energinya saja? Tidak menyalurkan ke pelanggan.
Tapi aku tdk tau pastinya deh. 
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Hadiyanto Sapardi hadiyanto...@yahoo.co.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 29 Jan 2013 10:01:37 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
Pak Yatno ysh.
Pemerintah sebetulnya serius sekali untuk mengembangkan geothermal sebagai 
energy alternatif. Potensinya cukup besar 29 GWe, terbesar ke 4 di dunia. 
Ironisnya kapasitas terpasang masih kurang dari 2000 MWe. Persoalannya tidak 
hanya diharga uap saja. Dari segi harga pemerintah sudah mematok harga cukup 
baik sampai 17 sen US dollar/kwh utuk Indonesia Timur dan diatas 9 sen US 
dollar/kwh utk Indonesia Barat; ada obligasi PLN utk beli uap lapangan yg 
dikembangkan. Namun sampai sat ini tetap jalan ditempat. Pengembangan gothermal 
dilakukan dg mekanisme tender utk mendapatkan WKP (Wilayah Pengembangan Panas 
Bumi). Banyak sudah wilayah yg di tawarkan dan telah dimenangkan oleh beberapa 
perusahaan, namun maaf kalau salah omong, banyak perusahaan pemenang hanya 
perusahaan abal-2 dan hanya mengibar-ngibarkan kertas WKP nya untuk mencari 
partner sbg pendana, artinya sebelum mereka ikut tender memang tdk punya cukup 
kekuatan finansial dalam pengembangan projeknya,
 sehingga akhirnya projeknya pada terbengkalai tidak dikerjakan sama sekali 
atau dikerjakan setengah hati. Perlu diketahui, pengembangan geothermal adalah 
kewenangan pemerintah daerah kabupatan/atau kota/atau propinsi sesuai dg 
kewenangannya mulai dari proses tender sampai pengembangannya, keterbatasan SDM 
yg memdai di daerah menjadi salah satu kendala pengelolaannya, masalah hutan 
lindung ( lebih dari 60% potensi geothermal kita terletk di hutan lidung dan 
taman nasional) menjadi kendala pengembangan geothemal kita, walaupun pemerinah 
sdh berupaya mengilminir permasalahannya, namun implementasi di lapangan tidak 
semudah yg diharapkan oleh pengembang. Sebetulnya dari segi resiko kegagalan ( 
jika di baning dg migas ), geothemal berisiko lebih kecil, secara ilmu bodon 
kalau ada manifetasi panas bumi berarti ada geothermal, hanya potensinya yg 
harus ditolok dan diukur utk menentukan keprospekannya. Pemerintah, melalui 
Badan Geologi, cukup intens utk
 melakukan inventarisasi dan eksplorasi pendahuluan geothrmal diseluruh 
Indonesia dan hasilnya cukup baik .Namun demikian jika pemerintah mau mengambil 
resiko hulu dengan melakukan eksplorasi sampai menemukan cadangan geothermal 
akan menambah daya tarik tersendiri bagi investor. Karena lokasi geothermal 
selalu jauh dari pasar dan hanya bisa digunakan melalui transmisi lstrik, maka 
pemerintah dapat memberikan in-kind insentif berupa kegiatan eksplorasi dan 
pengembangan infrastruktur kelistrikannya. Karena PLN adalah the single buyer 
uap geothermal sesuai amanat UU Kelistrikan maka tidak ada kompetisi harga 
seperti yg dapt dilakukan oleh negara-2 lain yg me liberalkan bisnis 
geothermal. Sesama anggota API mohon kangmas LIAMSI bisa memperkaya diskusi 
ini. Suwun.

Salam
Aak.




 Dari: yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 23:53
Judul: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
 

Nimbrung dikit.Mong-ngomong enerji, tidak afdhol kalo tidak mengikutkan potensi 
panasbumi yang lebih sustainable dibanding bahan bakar fossil. Kapan digenjot 
esplorasi/ esploitasi geotermal? Potensi besar tidak digarap ya impoten Nyong? 
Mestinya pemerintah c/q PLN berani beli listrik dari geotermal lebih tinggi 
dibandingkan enerji dari fossil, karena jelas lebih ramah lingkungan. Kalo 
pemerintah mau beli lebih tinggi, tidak usah dihimbau-himbau, pasti investor 
berbondong- bondong untuk invest di geotermal. Kalo harga jual listrik ke 
masyarakat lebih rendah dari harga beli dari operator geotermal, ya harus 
disubsidi secara transparan. Dari mana   uang subsidi nya? Ya dari pendapatan 
pajak penjualan BBM fossil, sehingga dapat menekan konsumsi BBM fossil itu 
sendiri.
Salam,
YSY


2013/1/28 fadhel.i...@gmail.com

Iya logikanya sih emg bgtu pak liamsi.
Bukan minyaknya yg dapat diperbaharui.
Tetapi konsep/pola pikir yg perlu diperbaharui.
Sehingga POTENSI yg dijelaskan pak Awang sebelumnya, dapat menjadi CADANGAN 
(mudah-mudahan) :) 
Mgkn bukan cm untuk oil and gas aja ya, tp buat coal, gold, dll juga.. 

Salam,

Fadhel Irza 
~keep exploring the beauty of Indonesia~
Services provide by my OwnBerry®


From:  lia...@indo.net.id 
Sender:  iagi-net@iagi.or.id 
Date: Mon, 28 Jan 2013 12:17:37 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.

Gitu ya Cak Luthfi logikanya , 
Makanya sekarang semua Univ buka jurusan

Bls: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.

2013-01-28 Terurut Topik Hadiyanto Sapardi
Ya kang Don, dulu juga ada pemikiran PLN bisnis di Transmisinya saja, ya 
seperti Jasa Maerga gitu kira-2, energi yg lewat disitu bayar. Pengembang bisa 
bangun pembangkitan sendiri, PLN nggak perlu repot ngurusi gardu njeblug. 
Sekarang kran sdh mulai dibuka dikit-2 , pengembang bisa bangun pembangkitannya 
utk skala kecil dan utk internal use saja.




 Dari: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Kepada: Iagi iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 9:28
Judul: Re: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
 

Kalo gitu kabel transmisi dan terminal sebaiknya dari pln. Pengembang energi 
kan jual energinya saja? Tidak menyalurkan ke pelanggan.
Tapi aku tdk tau pastinya deh. 
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Hadiyanto Sapardi hadiyanto...@yahoo.co.id 
Sender:  iagi-net@iagi.or.id 
Date: Tue, 29 Jan 2013 10:01:37 +0800 (SGT)
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.

Pak Yatno ysh.
Pemerintah sebetulnya serius sekali untuk mengembangkan geothermal sebagai 
energy alternatif. Potensinya cukup besar 29 GWe, terbesar ke 4 di dunia. 
Ironisnya kapasitas terpasang masih kurang dari 2000 MWe. Persoalannya tidak 
hanya diharga uap saja. Dari segi harga pemerintah sudah mematok harga cukup 
baik sampai 17 sen US dollar/kwh utuk Indonesia Timur dan diatas 9 sen US 
dollar/kwh utk Indonesia Barat; ada obligasi PLN utk beli uap lapangan yg 
dikembangkan. Namun sampai sat ini tetap jalan ditempat. Pengembangan gothermal 
dilakukan dg mekanisme tender utk mendapatkan WKP (Wilayah Pengembangan Panas 
Bumi). Banyak sudah wilayah yg di tawarkan dan telah dimenangkan oleh beberapa 
perusahaan, namun maaf kalau salah omong, banyak perusahaan pemenang hanya 
perusahaan abal-2 dan hanya mengibar-ngibarkan kertas WKP nya untuk mencari 
partner sbg pendana, artinya sebelum mereka ikut tender memang tdk punya cukup 
kekuatan finansial dalam pengembangan projeknya,
 sehingga akhirnya projeknya pada terbengkalai tidak dikerjakan sama sekali 
atau dikerjakan setengah hati. Perlu diketahui, pengembangan geothermal adalah 
kewenangan pemerintah daerah kabupatan/atau kota/atau propinsi sesuai dg 
kewenangannya mulai dari proses tender sampai pengembangannya, keterbatasan SDM 
yg memdai di daerah menjadi salah satu kendala pengelolaannya, masalah hutan 
lindung ( lebih dari 60% potensi geothermal kita terletk di hutan lidung dan 
taman nasional) menjadi kendala pengembangan geothemal kita, walaupun pemerinah 
sdh berupaya mengilminir permasalahannya, namun implementasi di lapangan tidak 
semudah yg diharapkan oleh pengembang. Sebetulnya dari segi resiko kegagalan ( 
jika di baning dg migas ), geothemal berisiko lebih kecil, secara ilmu bodon 
kalau ada manifetasi panas bumi berarti ada geothermal, hanya potensinya yg 
harus ditolok dan diukur utk menentukan keprospekannya. Pemerintah, melalui 
Badan Geologi, cukup intens utk
 melakukan inventarisasi dan eksplorasi pendahuluan geothrmal diseluruh 
Indonesia dan hasilnya cukup baik .Namun demikian jika pemerintah mau mengambil 
resiko hulu dengan melakukan eksplorasi sampai menemukan cadangan geothermal 
akan menambah daya tarik tersendiri bagi investor. Karena lokasi geothermal 
selalu jauh dari pasar dan hanya bisa digunakan melalui transmisi lstrik, maka 
pemerintah dapat memberikan in-kind insentif berupa kegiatan eksplorasi dan 
pengembangan infrastruktur kelistrikannya. Karena PLN adalah the single buyer 
uap geothermal sesuai amanat UU Kelistrikan maka tidak ada kompetisi harga 
seperti yg dapt dilakukan oleh negara-2 lain yg me liberalkan bisnis 
geothermal. Sesama anggota API mohon kangmas LIAMSI bisa memperkaya diskusi 
ini. Suwun.

Salam
Aak.



 Dari: yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 23:53
Judul: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
 

Nimbrung dikit.Mong-ngomong enerji, tidak afdhol kalo tidak mengikutkan potensi 
panasbumi yang lebih sustainable dibanding bahan bakar fossil. Kapan digenjot 
esplorasi/ esploitasi geotermal? Potensi besar tidak digarap ya impoten Nyong? 
Mestinya pemerintah c/q PLN berani beli listrik dari geotermal lebih tinggi 
dibandingkan enerji dari fossil, karena jelas lebih ramah lingkungan. Kalo 
pemerintah mau beli lebih tinggi, tidak usah dihimbau-himbau, pasti investor 
berbondong- bondong untuk invest di geotermal. Kalo harga jual listrik ke 
masyarakat lebih rendah dari harga beli dari operator geotermal, ya harus 
disubsidi secara transparan. Dari mana   uang subsidi nya? Ya dari pendapatan 
pajak penjualan BBM fossil, sehingga dapat menekan konsumsi BBM fossil itu 
sendiri.
Salam,
YSY


2013/1/28 fadhel.i...@gmail.com

Iya logikanya sih emg bgtu pak liamsi.
Bukan minyaknya yg dapat diperbaharui.
Tetapi konsep/pola pikir yg perlu

Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.

2013-01-27 Terurut Topik Awang Satyana
Abah,

NKRI tidak kaya dengan cadangan migas, itu betul. Bisa dihitung dengan mudah 
bahwa cadangan terbukti minyak kita tidak akan tahan sampai 15 tahun ke depan 
dengan tingkat produksi harian seperti sekarang.

Tetapi NKRI kita memang kaya POTENSI migas, bukan cadangan migas. Ada semua 
catatannya di kami. Berapa banyak struktur dan perhitungan sumberdayanya (bukan 
cadangan) tentu ada. Masalahnya, itu tetap hitungan di atas kertas sebab 
eksplorasi kita menurun drastis dalam sepuluh tahun terakhir ini, maka potensi 
sebagian besar tetap menjadi potensi. Kita juga punya hitungan potensi CBM, 
shale gas, oil shale, gas hidrat. Panas bumi? Terbesar potensinya di dunia. 
Sekali lagi, akan tetap potensi bila tidak dikerjakan.

Dan bahwa potensi itu akan tetap dijadikan potensi saja, sebab lebih mudah dan 
menguntungkan segolongan pihak untuk mengimpor minyak mentah atau BBM saja, 
wajar memang dicurigai sebab di sektor yang lain pun ada kecurigaan seperti 
itu. 

Kita mau dijadikan bangsa pembeli saja, sekalipun negara kita kaya dengan 
berbagai sumberdaya energi atau hasil bumi lainnya; patut dicurigai dan 
ditanyakan sebagai permainan kalangan atas. 

Contoh sederhana saja, sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan garis 
pantai kedua terpanjang di dunia, dengan luas laut pedalaman (di antara pulau2) 
terluas di dunia, masa mengimpor garam? Kecurigaannya, sebab ada yang 
diuntungkan dengan mengimpor garam itu. Disebutkan alasannya bahwa kualitas 
garam petani kita rendah, ah itu kan bisa ditingkatkan dengan teknologi, apa 
sulitnya.

Senang juga kemarin mendengar berita di radio bahwa untuk enam bulan ke depan, 
beberapa buah2an impor akan dilarang masuk Indonesia, termasuk durian monthong 
dari Thailand, alasannya adalah buah2an dari petani kita tak kalah mutunya. 
Kalau harus diproteksi, proteksilah...

Selama ada kalangan2 yang bermain, makan tulang kawan, Negara kaya ini hanya 
akan mengayakan kalangan2 tersebut. Semoga tidak terjadi resource curse.

Salam,
Awang

Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.

2013-01-27 Terurut Topik Bandono Salim
Di awal th 1966, dosen ITB bilang minyak kita akan habis dalam kurun waktu 20th.
Artinya th 1988 habislah minyak, mungkin bener yaa, karena th 1982 kita keluar 
dari OPEC dan sudah mulai impor, atau memang sejak dulu juga sudah jadi 
importir ?
Sekarang 2011 masih bisa bertahan 15 tahun. Hasil 15 tahun ini kemana? Semoga 
aku msh dapat menikmati habisnya BBM asli indonesia.
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 28 Jan 2013 10:59:37 
To: IAGIiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
Abah,

NKRI tidak kaya dengan cadangan migas, itu betul. Bisa dihitung dengan mudah 
bahwa cadangan terbukti minyak kita tidak akan tahan sampai 15 tahun ke depan 
dengan tingkat produksi harian seperti sekarang.

Tetapi NKRI kita memang kaya POTENSI migas, bukan cadangan migas. Ada semua 
catatannya di kami. Berapa banyak struktur dan perhitungan sumberdayanya (bukan 
cadangan) tentu ada. Masalahnya, itu tetap hitungan di atas kertas sebab 
eksplorasi kita menurun drastis dalam sepuluh tahun terakhir ini, maka potensi 
sebagian besar tetap menjadi potensi. Kita juga punya hitungan potensi CBM, 
shale gas, oil shale, gas hidrat. Panas bumi? Terbesar potensinya di dunia. 
Sekali lagi, akan tetap potensi bila tidak dikerjakan.

Dan bahwa potensi itu akan tetap dijadikan potensi saja, sebab lebih mudah dan 
menguntungkan segolongan pihak untuk mengimpor minyak mentah atau BBM saja, 
wajar memang dicurigai sebab di sektor yang lain pun ada kecurigaan seperti 
itu. 

Kita mau dijadikan bangsa pembeli saja, sekalipun negara kita kaya dengan 
berbagai sumberdaya energi atau hasil bumi lainnya; patut dicurigai dan 
ditanyakan sebagai permainan kalangan atas. 

Contoh sederhana saja, sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan garis 
pantai kedua terpanjang di dunia, dengan luas laut pedalaman (di antara pulau2) 
terluas di dunia, masa mengimpor garam? Kecurigaannya, sebab ada yang 
diuntungkan dengan mengimpor garam itu. Disebutkan alasannya bahwa kualitas 
garam petani kita rendah, ah itu kan bisa ditingkatkan dengan teknologi, apa 
sulitnya.

Senang juga kemarin mendengar berita di radio bahwa untuk enam bulan ke depan, 
beberapa buah2an impor akan dilarang masuk Indonesia, termasuk durian monthong 
dari Thailand, alasannya adalah buah2an dari petani kita tak kalah mutunya. 
Kalau harus diproteksi, proteksilah...

Selama ada kalangan2 yang bermain, makan tulang kawan, Negara kaya ini hanya 
akan mengayakan kalangan2 tersebut. Semoga tidak terjadi resource curse.

Salam,
Awang


Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.

2013-01-27 Terurut Topik Hadiyanto Sapardi
Kang Awang dan Abah.
Punten pisan kalau pandangan abdi agak beda. Kalau kita jabarkan pasal 33 UUD 
kita, maka arti se besar-2 nya utk kemakmuran rakyat bisa punya arti 
konservasi???, artinya kita harus memanage sumberdaya alam kita selama 
mungkin utk keperluan anak cucu kita bukan? ESDM kita umumnya unrenewable 
supaya sustainable bisa dg cara menggunakan se besar-2nya renewable energy atau 
meng conserve yg non-renewable se besar-2 nya.
Memang agak dilematis, disatu sisi kita perlu revenue di lain sisi kita perlu 
jaga sumber daya energi kita yg non-renewable utk selama mungkin artinya hrs 
ada langkah konservasi yg significant. Sebagai contoh, pengeloaan batubara kita 
dilakukan secara ugal-2 an, dalam artian, cadangan kita hanya kurang 3% 
cadangan dunia, tapi kita merupakan produsen dan eksportir terbesar ke 3 di 
dunia (terutama thermal coal). Minyak juga demikian, targetnya adalah lifting 
minyak, maka kinerja instansi terkait dinilai berhasil jika tercapai se 
besar-2nya produksi migas bukan se optimumnya produksinya.
Kondisi demikian yg perlu menjadi perhatian serius pengambil keputusan termasuk 
DPR dan Executifnya. Konsekuensi dari konservasi sdh barang tentu menyangkut 
penghematan produksi dan konsumsi. Kalau produksi dalam negeri dihemat maka 
seperti yg dilakukan negara maju spt Amerika, China dll yaitu dengan meng 
import energi dari negara2 lain dan menghemat produksi dalam negerinya utk 
semua komoditas energi. Atau membuat aktivitas bisnis ke energian di luar 
negaranya seperti yg dilakukan Amerika, Janada, China dan msh banyak lagi 
negara yg melakukan bisnis energinya diuar negaranya.. Walaupun PERTAMINA sdh 
merintisnya, tapi mesti diikuti oleh pemilik-2 modal dlm negeri yg mampu utk 
itu, bukan jadi ayam sayur. 

Jadi bukanlah tabu bagi Indonesia utk meng import energi dan memperlambat 
produk dalam negeri. Pertanyaannya, sanggupkah kita kehilangan revenue dari 
migas??? Disinilah peran Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan 
Kementerian terkait utk dapat menggenjot pendapatan negara sebagai pengganti 
dari pendapatan negara dari migas dan batubara serta mineral. Sanggupkah? 
Kayaknya bisa lho kalau memang ditangani secara komprehensif-integral. Bukankah 
2/3 wilayah NKRI adalah laut yg memiliki potensi sumber daya laut yg luar 
biasa? Belum klapa sawit, belum peternakan dan masih banyak potensi yang 
menganggur, seperti jahe, singkong, palawija dll yg permintaan pasarnya luar 
biasa tapi kita belum sanggup memenuhinya, padahal kita banyak lahan yg 
terlantar. So, apa yg dicari negeri ini, mau memperbesar kesejahteraan rakyat 
yg se besar-2 nya dan sustain atau hanya sesaat saja (sesaat disini bisa 20 
tahun atau lebih). Ada baiknya umur geologi yg mesti jadi
 patokan utk mengartikan se besar-2nya kemakmuran rakyar ( paling tidak jutaan 
tahun??? ), sehingga pasal 33 UUD kita (kalau tdk dirubah kelak) bisa abadi 
seabadi warna mawar yg diciptakan Tuhan? Ngimpi bole dong Udah dulu ya, 
nanti tambah nglantur.

Untuk Abah, tos lami teu kepanggih euy... Iraha atuh ngopi-2 bari ngobrol 
ngalor ngidul. Bangga dg Abah, aktif keneh di millist. Hayu atuh SEMANGAT teras!

Salam
Aak





 Dari: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Kepada: IAGI iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 9:59
Judul: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan.
 

Abah,

NKRI tidak kaya dengan cadangan migas, itu betul. Bisa dihitung dengan mudah 
bahwa cadangan terbukti minyak kita tidak akan tahan sampai 15 tahun ke depan 
dengan tingkat produksi harian seperti sekarang.

Tetapi NKRI kita memang kaya POTENSI migas, bukan cadangan migas. Ada semua 
catatannya di kami. Berapa banyak struktur dan perhitungan sumberdayanya (bukan 
cadangan) tentu ada. Masalahnya, itu tetap hitungan di atas kertas sebab 
eksplorasi kita menurun drastis dalam sepuluh tahun terakhir ini, maka potensi 
sebagian besar tetap menjadi potensi. Kita juga punya hitungan potensi CBM, 
shale gas, oil shale, gas hidrat. Panas bumi? Terbesar potensinya di dunia. 
Sekali lagi, akan tetap potensi bila tidak dikerjakan.

Dan bahwa potensi itu akan tetap dijadikan potensi saja, sebab lebih mudah dan 
menguntungkan segolongan pihak
 untuk mengimpor minyak mentah atau BBM saja, wajar memang dicurigai sebab di 
sektor yang lain pun ada kecurigaan seperti itu. 

Kita mau dijadikan bangsa pembeli saja, sekalipun negara kita kaya dengan 
berbagai sumberdaya energi atau hasil bumi lainnya; patut dicurigai dan 
ditanyakan sebagai permainan kalangan atas. 

Contoh sederhana saja, sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan garis 
pantai kedua terpanjang di dunia, dengan luas laut pedalaman (di antara pulau2) 
terluas di dunia, masa mengimpor garam? Kecurigaannya, sebab ada yang 
diuntungkan dengan mengimpor garam itu. Disebutkan alasannya bahwa kualitas 
garam petani kita rendah, ah itu kan bisa ditingkatkan dengan teknologi, apa 
sulitnya.

Senang juga kemarin mendengar berita di radio bahwa