FW: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-11 Terurut Topik Paulus Tangke Allo
re-send, mudah2an masuk milis.


--paulus



-- Forwarded message --
From: Bambang P. Istadi
Sent: Thursday, March 11, 2010 1:33 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Pak Doddy yang baik,...

Saya mau kasih gambaran sedikit background mengenai apa yang kami
lakukan sewaktu saya bergabung dengan Lapindo dan mengupayakan kegiatan
eksplorasi. Bagi saya penting untuk memahami potensi hidrokarbon secara
keseluruhan, tidak parsial. Pengertian yang integrated dibutuhkan untuk
melihat potensi East Java Basin khususnya konsesi Brantas PSC. Saya
berpikir lebih penting untuk mengetahui dan membuktikan apakah play
conceptnya jalan dan petroleum systemnya terbukti yang mempunyai
multiplier effect daripada mendapatkan single discovery dari sebuah
prospect.

Kami mulai dengan membuat dan menganalisa 'creaming curve' dari East
Java Basin yang menunjukkan potensi terbesar berada di carbonate play,
baik yang berada di platform, shelf edge maupun reefal buildup.
Discovery gajah-gajah besar berasal dari play ini, contohnya banyak,
mulai dari Banyu Urip, Randu Blatung, Kedung Tuban, Ujung Pangkah, Bukit
Tua, Poleng, Camar, Jeruk, BD dst. Sedangkan lapangan2 yang sudah
ditemukan dan diproduksi di Brantas seperti Wunut dan Tanggulangin
seluruhnya berada di shallow volcanoslastic Pucangan Fm equivalent play
yang potensinya relatif kecil berupa biogenic gas dan mixed
biogenic+thermogenic gas dengan sedikit minyak. Potensinya tidak
seberapa bandingkan dengan discovery yang besar-besar pada carbonate
play.

Untuk mempertajam pengertian dan potensi carbonate play, kami mulai
menganalisa paleogeographic setting dan rekonstruksi depositional
environment, mulai menganalisa peta2 gravity, fault system,
stress-strain yang berpengaruh pada pembentukan basin dan sub-basinnya.
Kami analisa kitchen2 yang terbentuk serta geokimianya, tingkat
kematangan, besaran hydrocarbon generation/expulsion dan migration
pathways dst.

Data2 sumur2 eksplorasi diseputar East Java Basin kami lengkapi dan
standarisasi, seismic berbagai vintage diperbaiki dan resample. Kami
buatkan dryhole analysis dan post mortem untuk mengerti petroleum system
serta elemen mana saja yang proven maupun yang jadi penyebab sumur2
tersebut dianggap failure. Berbagai software dan aplikasi modeling juga
kami coba.

Prospects and leadspun mulai kami buat dengan konsentrasi pada carbonate
play yang kami anggap paling berpotensi. Masing-masing kami matangkan
agar dapat membuat ranking berdasarkan geological chance of success,
besaran potensi cadangan/resources serta NPV/EMV- expected monetary
value. Kami mulai menganalisa resiko dan apa yang dibutuhkan untuk
mematangkan prospects. Salah satu kendala adalah seismic data karena
memang cable length yang kurang panjang sehingga punya limitasi untuk
mendapatkan image dari carbonate play yang umumnya cukup dalam. Kami
lakukan reprocessing untuk mendefinikan lebih baik dan 'refine'
prospects, juga velocity models untuk mendapatkan peta2 depth yang lebih
akurat. program2 infill seismic acquisition juga kami buat untuk
prospect2 yang kami anggap paling potensial. Saat itu kami juga tertarik
pada sebuah perusahaan jasa seismic menawarkan multi-client survey untuk
daerah offshore kami anggap sangat menarik karena bisa mematangkan
prospect2 yang kami anggap paling potensial untuk daerah offshore Selat
Madura.

Setelah kami mendapatkan gambaran mengenai potensi hidrokarbon di
Brantas PSC, saat itu kami tawarkan pilihan pada managemen  'do nothing
scenario' sampai akhir kontrak PSC atau 'do something scenario' dengan
menggali potensi dengan melakukan program exploration campaign. Tim
explorasi juga diperkuat dengan bergabungnya teman2 explorationist dan
RE yang sudah berpengalaman dengan berbagai spesialisasi. Teman2 di ITB
pun kami libatkan untuk pekerjaan2 yang spesifik.

Nah, untuk menjawab pak Doddy soal penempatan lokasi sumur
Banjarpanji-1. Terus terang sumur ini sudah dipropose dan di-approve
sebelum saya bergabung dengan Lapindo. Lokasi pemborannyapun sudah
dibeli dan perizinan diurus. Namun upaya pemboran Banjarpanji masih
sejalan dengan pemikiran2 mengenai menggali potensi serta proving up
carbonate play. Bukannya saya mau mengelak, tapi daripada saya men-cari2
alasan kenapa dibor disitu yang melintas fault, mungkin teman2 di
Lapindo bisa bantu jawab, karena saat ini saya sudah tidak lagi merumput
disana. Disisi lain, saya yakin sudah banyak mata yang melototin
prospect ini sampai akhirnya mendapat approval dari partners dan pihak2
yang ber-wewenang. Apakah ini prospect terbaik? saya pikir data dari
sumur ini akan menjawab beberapa aspek dan akan proving-up beberapa
elemen penting dalam petroleum system yang sebelumnya hanya berupa
hipotesa, terutama sisi paling selatan East Java Basin. Jadi sebenarnya
pemboran sumur Banjarpanji yang banyak dikecam ini sebenarnya dalam
rangka mencari 'gajah-gajah' baru untuk memenuhi kebutuhan minyak yang
terus berkurang.

Soal seputar conjugate fault yang 

Fw: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-08 Terurut Topik Harry Kusna
Ups, rupanya Pak Awang sudah menulis ttg keterbukaan data ini.
Mohon maaf, tulisan saya tidak se-akurat/up to date Pak Awang, karena saya 
sudah lama tidak mengikuti perkembangan ttg data MIGAS.
Tadinya hanya sekedar idea saja, 
Silahkan diteruskan diskusinya, saya banyak belajar dari diskusi tsb.

Wassalam,
HK


- Forwarded Message 
From: Harry Kusna harryku...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Mon, March 8, 2010 11:48:04 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Rekan2 IAGI ysh.,

Saya kira di tahun 2010 ini sebagian data LAPINDO sudah akan menjadi data 
terbuka, sehingga bisa diakses oleh publik.
Saya tidak tahu apakah hal yang terpikir tsb masih berlaku atau tidak, karena 
hal ini berdasarkan MDM (Manajemen Data MIGAS) 1997 yaitu:
1.  Data yang didapat dari kegiatan explorasi dan/atau exploitasi bila data 
tsb.:
 a. Basic Data, maka data tsb akan dapat dibuka 4 thn setelah penyerahannya.
 Basic data adalah data dasar yang didapat langsung dari kegiatan 
explorasi exploitasi sebagai hasil survey geologi geofisik, 
 aktifitas pengeboran dan produksi.  Sebagi contoh, misalnya raw data 
hasil survey seismic 
 b. Processed data, maka data tsb akan dapat dibuka 6 tahun setelah 
penyerahannya
 Processed data ini adalah basic data yang sudah diproses, misalnya, 
SEGY seismic tape
 c. Interpretive data, maka data tsb akan dapat dibuka 8 tahun setelah 
penyerahannya
 Interpretive data adalah hasil nterpretasi dari processed data, 
misalnya hasil interpretasi seismik data diatas.
2.  Berdasarkan uraian di atas, jika dan hanya jika pengertiannya betul seperti 
yang ditulis di atas, maka 
 data LAPINDO yang basic, seperti misalnya drilling report, sudah akan 
menjadi terbuka di tahun 2010 ini, 
 karena sumur BJP-1 di bor tahun 2006.
Hanya walaupun data tsb sudah menjadi terbuka, tidak berarti LAPINDO boleh 
menyebarkannya ke siapa saja tanpa seijin MIGAS, karena yang berhak menjual 
data terbuka hanyalah instansi yang ditunjuk oleh MIGAS untuk tugas tsb., yaitu 
PATRA NUSA DATA kalau dulu.

Jadi kalau sedikit bersabar, maka gak lama lagi, data2 tsb akan menjadi data 
terbuka, dapat diakses oleh publik, tanpa harus melalui ribet2 birokrasi.

Wassalam,
HK



From: Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Sent: Mon, March 8, 2010 9:37:07 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Dear Pak Awang,

Membaca penjelasan Pak Awang tentang pemberian izin utk melihat data mau tidak 
mau sedikit menyurutkan saya yg tadinya bersemangat melihat data2 aktual 
operasi pemboran BJP-1.