[indo-marxist] Re: Fwd: [Diskusi-Pembebasan] Launching Partai Persatuan Pembebasan Nasional [KP-PAPERNAS] beberapa berita
SUDAH SAATNYA KITA MENDUKUNG PARTAI ATAU ;LEMBAGA YANG BENER-BENAR BERSIH DARI KEKUASAAAN ABSOLUT NAN RAKUS. SEMOGA PARTAI YANG BARU LAUNCHING INI BENER-BENER MEMBUMI DIHATI RAKYAT YANG MEMANG TENGGELAM OLEH SUARA-SUARA PENGUASA YANG JARANG MENDENGAR KELUH KESAH RAKYATNYA SENDIRI, SEDANGKAN dpr SEBAGAI PERWAKILAN UNTUK SUARA HATI NURANI RAKYAT; HANYA SEGELINTIR DAN TAK PERNAH PANGKAL UJUNG PENEYELESAIAN BERBAGAI MASALAH YANG KITA DERITA SELAMA INI. BARANGKALI ADA KAWAN-KAWAN UNTUK MENDUKUNG SAYA ATAU IKUT ANDIL DALAM MENDIRIKAN BINTANG TIMUR. SUDAH LAMA SEKALI SAYA MENGANGAN-ANGANKAN SEBUAH CITA-CITA UNTUK RAKYAT DEM,I RAKYAT DAN HANYA RAKYAT. WADAH ASPIRASI INI ADALAH SALAH SATU TERKECIL DARI SEKIAN JUTA LEMBAGA YANG MENANGANI BERBAGAI KASUS KEMANUSIAAN. UNTUK SEKARANG AD/ART BELUM ADA, MAKA DARI ITU SAYA TUNGGU DARI REAKSI KAWAN-KAWAN SEMUA. SAYA TUNGGU KABARNYA. FORMATANYA KITA DISKUSIKAN SELANJUTNYA OK. MEREDEKA UNTUK RAKYAT! --- In indo-marxist@yahoogroups.com, redaksi pembebasan [EMAIL PROTECTED] wrote: ajsusmana [EMAIL PROTECTED] wrote: To: Diskusi- [EMAIL PROTECTED] From: ajsusmana [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 24 Jul 2006 14:50:21 - Subject: [Diskusi-Pembebasan] Launching Partai Persatuan Pembebasan Nasional [KP-PAPERNAS] beberapa berita Launching Partai Persatuan Pembebasan Nasional [KP-PAPERNAS] Perspektif Online22 July 2006 Pidato menyambut lahirnya PAPERNAS oleh Mohamad Sobary, Romo Edy Purwanto, Wimar Witoelardan Nursyahbani Katjasungkana. Lagu perjuangan dibawakan oleh Franky Sahilatua menutup acara dengan tempo tinggi. Menurut KP Papernas, kebebasan politik yang diperoleh rakyat telah mulai dimanfaatkan untuk pembangunan wadah-wadah perjuangan, sampai dengan mengembangkan bentuk-bentuk perjuangannya. Aksi massa terjadi hampir setiap hari di seluruh daerah, di setiap level teritorial. Di sisi yang lain, kebebasan politik ini dimanfaatkan juga oleh kaum elit untuk memperkuat kekuasaan mereka. Bukan rahasia lagi, bahwa setelah berada di kekuasaan mereka tidak menggunakan kekuasaan tersebut untuk mengangkat rakyat dari penderitaan, melainkan sebaliknya untuk menindas. Hingga kini kaum pergerakan belum mampu menyediakan dan menjawab tentang alat perjuangan alternatif ini. Berdirinya berbagai partai progresif, serikat-serikat buruh, ormas-ormas tani, organisasi- organisasi semi proletariat perkotaan, baik di nasional maupun lokal adalah positif. Namun kebutuhan untuk mengkonsolidasi dan memajukan berbagai segi positif itu menuntut alat perjuangan yang lebih daripada itu. Oleh karena itu ciri atau karakter pokok dari program perjuangan Front Persatuan Nasional adalah anti imperialisme dan menjunjung tinggi hak-hak demokrasi rakyat. Program mendesak dari Front Persatuan nasional adalah:1. Penghapusan hutang luar negeri dan penarikan kembali obligasi rekapitalisasi perbankan. 2. Nasionalisasi Industri minyak, gas, dan listrik. 3. Membuka lapangan kerja dengan program industrialisasi nasional. 4. Melindungi industri dalam negeri, mengontrol dan mengawasi perdagangan umum dengan luar negeri. 5. Pendidikan dan Kesehatan Gratis untuk seluruh rakyat. 6. Upah Minimum Nasional sesuai KHL Untuk Kaum Buruh. Penghitungan standar Kebutuhan Hidup layak (KHL) berdasarkan rata-rata standar KHL 9 kota industri utama. 7. Menurunkan harga sarana produksi pertanian, perlindungan terhadap hasil-hasil pertanian dalam negeri, dan penyelesaian sengketa Agraria dengan mengutamakan keadilan dan kesejahteraan untuk kaum tani. 8. Nasionalisasi Industri Perbankan dalam negeri. 9. Penyelamatan asset-aset nasional dari program privatisasi BUMN dan liberalisasi aset-aset ekonomi strategis lainnya (air, migas, listrik, rumah sakit, universitas dan sebagainya) dari Pemerintahan SBY-Kalla. 10. Bubarkan KomandoTeritorial TNI. Launching Partai Persatuan Pembebasan Nasional [KP-PAPERNAS] Perspektif Online22 July 2006 Pidato menyambut lahirnya PAPERNAS oleh Mohamad Sobary, Romo Edy Purwanto, Wimar Witoelardan Nursyahbani Katjasungkana. Lagu perjuangan dibawakan oleh Franky Sahilatua menutup acara dengan tempo tinggi. Menurut KP Papernas, kebebasan politik yang diperoleh rakyat telah mulai dimanfaatkan untuk pembangunan wadah-wadah perjuangan, sampai dengan mengembangkan bentuk-bentuk perjuangannya. Aksi massa terjadi hampir setiap hari di seluruh daerah, di setiap level teritorial. Di sisi yang lain, kebebasan politik ini dimanfaatkan juga oleh kaum elit untuk memperkuat kekuasaan mereka. Bukan rahasia lagi, bahwa setelah berada di kekuasaan mereka tidak menggunakan kekuasaan tersebut untuk mengangkat rakyat dari penderitaan, melainkan sebaliknya untuk menindas. Hingga kini kaum pergerakan belum mampu menyediakan dan menjawab tentang alat perjuangan
[indo-marxist] internationale
salam.. ada yang punya lagu internationale versi inggris ato indonesia nggak? aku cuman punya yang versi prancis ama rusia. bagi2 ya.. Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme! Situs Web: http://come.to/indomarxist Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[indo-marxist] Korban Tetaplah sebagai Korban
Sumber : Kompas.com / Edisi Cetak 27 Juli 2006Sepuluh Tahun Kasus 27 Juli Korban Tetaplah sebagai Korban Budiman Tanuredjo Korban pelanggaran hak asasi manusia tetaplah sebagai korban. Pelaku pelanggaran hak asasi manusia tetaplah sebagai pelaku. Selama tidak ada keadilan dan tidak ada pengungkapan kebenaran, tidak akan pernah ada istilah mantan korban atau bekas pelaku. Refleksi itu disampaikan mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) Budiman Sudjatmiko yang divonis 13 tahun penjara oleh pemerintahan Soeharto. Budiman dan sejumlah aktivis PRD ditempatkan sebagai musuh publik saat kerusuhan 27 Juli 1996 meletus. Ia dituduh militer melakukan subversif dan makar terhadap Soeharto. Dikotomi antara korban dan pelaku membuat bangsa ini terbelah secara politik, sosial, dan kultural. Dan akibatnya, bangsa ini kehilangan satu faktor integratif yang sebenarnya amat diperlukan. Yang berkembang justru saling curiga, ujar Budiman dalam percakapan dengan Kompas di Bogor awal pekan ini. Keadilan dan kebenaran adalah sebuah esensi dasar. Sebagaimana ditulis Uskup Desmond Tutu, tiada masa depan tanpa pemaafan. Namun, Tutu dalam buku No Future Without Forgiveness juga mengatakan, bagaimana akan memberikan maaf kalau korban tak pernah tahu siapa yang harus dimaafkan. Budiman yang kini bergabung di PDI Perjuangan tidak menempatkan dirinya sebagai korban. Saya tak anggap penderitaan saya besar, masih banyak orang lain yang menderita secara ekonomi dan politik, ujar pria yang kini menyandang dua master politik dari sebuah universitas di Inggris. Sepuluh tahun lalu Hari Sabtu, 27 Juli, sepuluh tahun lalu, amuk massa terjadi di sebagian wilayah Jakarta. Asap dari gedung dan kendaraan yang dibakar membubung di langit. Massa turun ke jalan, khususnya di kawasan Jalan Diponegoro, Salemba, Kramat. Massa marah menyusul pengambilalihan Kantor DPP PDI Jalan Diponegoro No 58 yang dikuasai pendukung Megawati Soekarnoputri dengan cara kekerasan. Sebelumnya, Soeharto dan pembantu militernya merekayasa Kongres PDI di Medan dan mendudukkan kembali Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI. Rekayasa pemerintahan Orde Baru untuk menggulingkan Megawati itu dilawan pendukung Megawati dengan menggelar mimbar bebas di Kantor DPP PDI. Mimbar bebas yang menghadirkan sejumlah tokoh pembangkang Orde Baru, menurut Budiman, telah mampu membangkitkan kesadaran kritis rakyat atas perilaku politik Orde Baru. Sehingga ketika terjadi pengambilalihan secara paksa, perlawanan rakyat pun terjadi. Hasil penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia: 5 orang meninggal dunia, 149 orang (sipil maupun aparat) luka-luka, 136 orang ditahan. Komnas HAM juga menyimpulkan telah terjadi sejumlah pelanggaran hak asasi manusia. Pemerintah Orde Baru memburu aktivis PRD dan menjebloskannya ke penjara. Budiman mendapat hukuman terberat, yakni 13 tahun penjara. Tapi insting saya mengatakan, paling lama saya dipenjara lima tahun, ujar Budiman yang memperkirakan Orde Baru takkan bertahan lama karena proses pembusukan politik sudah terjadi, kebobrokan mulai terungkap, dan rakyat mulai sadar akan berbagai penyimpangan. Insting Budiman benar. Dua tahun kemudian, 20 Mei 1998, Presiden Soeharto dipaksa mundur. Presiden BJ Habibie membebaskan sejumlah tahanan politik dengan amnesti, kecuali aktivis PRD yang akan dibebaskan dengan grasi. Budiman menolak pembebasan dengan grasi. Budiman dan kawan-kawan akhirnya dibebaskan Presiden KH Abdurrahman Wahid dengan amnesti politik. Sepuluh tahun kemudian Kini, sepuluh tahun sudah peristiwa 27 Juli terjadi. Presiden berganti empat kali. Namun, Kasus 27 Juli tak kunjung terang. Pengadilan Koneksitas yang digelar pada era Presiden Megawati hanya mampu membuktikan seorang buruh bernama Jonathan Marpaung yang terbukti mengerahkan massa dan melempar batu ke Kantor PDI. Ia dihukum dua bulan sepuluh hari, sementara dua perwira militer yang diadili, Kol CZI Budi Purnama (mantan Komandan Detasemen Intel Kodam Jaya) dan Letnan Satu (Inf) Suharto (mantan Komandan Kompi C Detasemen Intel Kodam Jaya) divonis bebas. Peristiwa 27 Juli menghasilkan sejumlah buku dan sejumlah penelitian. Pejabat militer menulis buku untuk menjelaskan posisinya dalam kasus itu. Benny S Butarbutar, yang menulis buku Soeyono Bukan Puntung Rokok (2003), memaparkan Kasus 27 Juli dari perspektif Soeyono yang kala itu menjabat Kepala Staf Umum ABRI. Ia membangun teori persaingan srikandi kembar antara Megawati dan Siti Hardijanti Rukmana sebagai latar terjadinya Kasus 27 Juli. Ia juga memaparkan, rivalitas di tubuh tentara yang membuatnya tersingkir dari militer. Soeyono menyebutnya sebagai Killing the Sitting Duck Game, rekayasa untuk Membunuh Bebek Lumpuh. Sehari sebelum kejadian, Soeyono mengalami kecelakaan di Bolaang Mongondow. Buku lain yang muncul adalah Membongkar Misteri Sabtu Kelabu 27 Juli 1996 dengan editor Darmanto Jatman (2001). Tim peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia juga membukukan hasil penelitian mengenai Militer dan Politik Kekerasan Orde
[indo-marxist] Ratusan Warga Mariah Hombang Datangi Mapolsekta Tanah Jawa
--- Maaf bila crossposting --- http://www.hariansib.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=9716Itemid=40 Ratusan Warga Mariah Hombang Datangi Mapolsekta Tanah Jawa Ditulis oleh Redaksi Thursday, 27 July 2006 Tanah Jawa (SIB) Ratusan warga Desa Mariah Hombang Kecamatan Hutabayuraja Simalungun berdelegasi ke Mapolsekta Tanah Jawa guna mendampingi rekannya Kasmin Manurung (55) untuk memenuhi panggilan tim penyidik Polsekta Tanah Jawa, Rabu (26/7) pagi. Sekaitan dengan itu warga juga menanyakan sejauh mana proses hukum yang dilakukan oleh Polsekta Tanah Jawa atas pengaduan mereka terhadap oknum kepala desa Mariah Hombang yang diduga menggelapkan uang masyarakat dalam pengurusan sertifikat tanah. Informasi dihimpun SIB menyebutkan, kehadiran ratusan warga berkaitan dengan dipanggilnya Kasmin Nainggolan demi kepentingan penyelidikan seputar pengaduan Tualan Gultom (76) warga Dusun Parsaguan Mariah Hombang akibat tanaman ubinya dirusak oleh sekelompok orang, Selasa (4/7) pagi. Sekaitan dengan pengrusakan tersebut beberapa orang dari 24 warga yang diadukan telah dimintai keterangannya oleh Polsekta Tanah Jawa dan kebetulan Kasmin Nainggolan juga ketua Forum Masyarakat Nagori Mariah Hombang. Kapolsekta Tanah Jawa AKP Arifin Siagian yang menyambut kehadiran para warga mengatakan, setiap pengaduan yang dilakukan masyarakat tetap ditindak lanjuti oleh kepolisian sebab semua warga sama kedudukannya di mata hukum. Sementara itu, Kepala Desa Mariah Hombang Marudut Simanjuntak ketika dikonfirmasi SIB lewat telepon selulernya mengatakan, masalah tindak pidana penipuan yang dituduhkan kepadanya sama sekali tidak beralasan. Simanjuntak mengatakan akibat sesuatu hal, pengurusan sertifikat tanah tersebut gagal dan akhirnya uang yang sempat diterimanya sebagian besar telah dipulangkan kepada warganya. (IR/n) Catatan : Forum Masyarakat Nagori Mariah Hombang bersama aktivis Serikat Tani Nasional Kab. Simalungun hingga hari ini terus berjuang menduduki, memproduksi dan mempertahankan reklaiming 678,5 hektare tanah rakyat 24 Juni 2006 lalu yang dirampas PT. Kuala Gunung. -- --- Komite Pimpinan Pusat Serikat Tani Nasional [Sementara] Jl. Panataran 17 Blok N3 Perum Cimanggu Permai I Bogor 16133 Telp/fax + 62 252 336906, Mobile +62 817 6913 860 Email : [EMAIL PROTECTED] Site : www.serikat-tani.org --- Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme! Situs Web: http://come.to/indomarxist Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[indo-marxist] TANPA JUDUL ( IV )
TANPA JUDUL ( IV )Tentang kesedihan tentang kebahagiaan tentang penderitaan tentang kesenangan tentang penyiksaan tentang kematian dan tentang keabadian sebuah bahasa tanpa kepastian kata Terlalu sering ya, terlalu sering sehingga bahasa alaminya seakan telah dihancurkan oleh pemberontakan abadi tentang peniadaan yang pasti suatu kebenaran tanpa judul!Juli 2006, Leonowens SP Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. __._,_.___ Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme! Situs Web: http://come.to/indomarxist SPONSORED LINKS Indonesia visa Indonesia phone card Indonesia calling card Indonesia travel Indonesia YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "indo-marxist" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. __,_._,___
[indo-marxist] TANPA JUDUL ( III )
TANPA JUDUL ( III )Walau bukanlah sejatinya di negeri yang berdarah-darah adalah kebenaran pasti bersejarah tentang manusia dan kehidupannya semua telah disajikan begitu indahnya dibalik segala pendusta walau terlalu manisSeperti kebenaran tentang sesuatu tanpa judul!Juli 2006, Leonowens SP Groups are talking. Were listening. Check out the handy changes to Yahoo! Groups. __._,_.___ Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme! Situs Web: http://come.to/indomarxist SPONSORED LINKS Indonesia visa Indonesia phone card Indonesia calling card Indonesia travel Indonesia YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "indo-marxist" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. __,_._,___
Re: [indo-marxist] internationale
kawan, lagunya seperti apa saya belum pernah dengar? lirik Indonesianya saya juga ada.. - Original Message - From: pietertahapary [EMAIL PROTECTED] To: indo-marxist@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 26, 2006 6:28 PM Subject: [indo-marxist] internationale salam.. ada yang punya lagu internationale versi inggris ato indonesia nggak? aku cuman punya yang versi prancis ama rusia. bagi2 ya.. Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme! Situs Web: http://come.to/indomarxist Yahoo! Groups Links The information transmitted is intended only for the person or the entity to which it is addressed and may contain confidential and/or privileged material. If you have received it by mistake please notify the sender by return e-mail and delete this message including any of its attachments from your system. Any use, review, reliance or dissemination of this message in whole or in part is strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. The views expressed herein do not necessarily represent those of Summarecon and its divisions and should not be construed as the views, offers or acceptances of Summarecon and its divisions. Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme! Situs Web: http://come.to/indomarxist Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/