RE: [is-lam] FW: [Klub Pengembangan Kepribadian] Jadi PengusahaTakHarus Pintar
Assalamu'alaikum wr. wb. -Original Message- From: Pitho [mailto:[EMAIL PROTECTED] yup, saya agak sepakat dengan pendapat saudara AFR. Dan jangan salah salah, Primagama sekarang lebih cenderung mengarah ke bisnis daripada pendidikan, kenapa saya katakan seperti itu, karena bimbel di primagama termasuk mahal, jadi saudara-saudara kita yang tidak mampu merupakan hal mustahil utk ikut bimbingan disana. Mas Pitho, kalo urusan mahal mah, bukan cuman yang konvensional, yang berlabelkan Islam juga banyak yang mahal, lha wong masuk salah satu TK berlabel Islam bayarnya ada yang lebih dari 2 juta, bahkan ada yang sampe 4,5 juta, itu TK. Tapi mungkin mereka punya alasan tersendiri kenapa harus pasang tarif sedemikian rupa (khusus Primagama , bukan saya belain lho, wong saya gak ada kaitannya...) Makanya orang Islam itu harus mampu, mampu usaha sendiri, mampu bantuin sodaranya yang belum mampu, ngono lho mas.. - Original Message - From: AFR [EMAIL PROTECTED] artikel spt ini bisa cukup bagus mensemangati org setidaknya agr hidup ini jgn putus asa dgn kekurangan thd yg lain walau sbenarya kekurangan itu bukanlah kekurangan scr hakiki, tapi kurang mesyukuri ni'mat Allah SWT. Betul mas setuju saya, La in syakartum, la aziy danakum, wa la in kafartum inna adzabiy la syadiid (QS Ibrahim : 7) bg si mata satu (dajjal?), yaitu org yg melihat dgn cara sepihak, hanya akan mengatakan sukses sesiapa dgn usahanya tapi mereka tak peduli dgn usahanya itu baik atw buruk. Disitulah bedanya antara Islam dan Kafir (non-Islam), kalo non-Islam hanya profit oriented semata, sementara dalam Islam kaidah La dhororo wa la dhiroro, harus dipenuhi. contoh, pengusaha judi/germo/bar elite di kampung2 barat, kalau diwawancarai bisa juga merendah hati bahwa dulu dirinya begitu gigih lakukan ini-itu hingga skrg 'sukses'. tapi ya sukses yg begitu arah. Kalo menurut saya mah pengusaha judi/germo/bar elite di kampung2 barat yang disebut antum itu gak pantes dibilang pengusaha, sama halnya seperti WTS dibilang Pekerja SK, sementara definisi kerja atawa usaha dalam Islam itu apa?. maaf, ini bukan hendak membiaskan tujuan artikel itu disampaikan, tapi dgn tulus ingin lbh mengajak pd temans Muslim agr jgn turut terbawa menilai ssorg itu sukses semata dari materinya saja, tapi perhatikan juga usaha apa bgmana meraihnya. Saya maafin mas Fahru(hehehe...) sama mas, saya juga cuman sekedar menggugah, mengajak, kalo non-Muslim bisa kenapa Muslim gak bisa. Dan saya yakin sodara-sodara di isnet sudah paham bahwa Islam bukan cuman orientasi pada materi semata, tapi juga bukan menafikan materi, itulah yang pernah saya tulis kaidah Input Process Output itu mesti nyambung/berkaitan Berkaitan dengan rangsangan dari luar, saya fikir kita ini terbagi menjadi 3 bagian: 1. Menolak (bereaksi)begitu ada aksi dari luar, dengan beriring nya waktu lambat laun baru bisa menerima. 2. Menerima (menelan) bulat-bulat, setelah tahu mudharat baru nyesel. 3. Diam saja tanpa reaksi, sambil diam dia berfikir, obsevasi, analisa kemudian memutuskan apa yang harus dilakukan dengan hal tsb. Nah, kita ini yang mana?? Wassalamu'alaikum wr. wb. a.s. salam, Fahru --- Agus Safudi - HRD [EMAIL PROTECTED] wrote: Thursday, 03 February 2005 Berikut ini dipaparkan beberapa kutipan Purdi E Chandra, pendiri Primagama dan Entrepreneur University yang menjadi pembicara utama dalam seminar yang mengangkat tema gila, maka setiap ungkapan yang dikemukakan Purdi terasa gila dan membuat peserta tertawa. http://www.purdiechandra.com/images/stories/purdiphoto09.jpg Saya masuk kuliah di empat universitas tapi tidak selesaikan kuliah. Tapi saya juga heran kenapa bisa dirikan Primagama, sebuah lembaga bimbingan belajar terbesar di Indonesia yang cabangnya sampai ratusan. Padahal saya tidak terlalu pintar-pintar amat. Makanya saya berpikir kalau kita terlalu pintar menyebabkan terlalu banyak pertimbangan, yang akhirnya tak ada sama sekali yang bisa dikerjakan. Makanya mungkin alangkah baiknya anak kita jangan terlalu pintar (hadirin tertawa). Anak saya yang di SMP ranking 11 langsung minta mobil. Ini sudah luar biasa dibandingkan sebelumnya yang ranking 20-an. Dia juga mau jadi pengusaha. Lihat saja banyak orang pintar tapi tidak mau kerja. Untuk mau menjadi pengusaha jangan terlalu banyak pertimbangan. Laksanakan saja niat itu dan tunggu hasilnya. Coba lihat pakar akuntansi tidak mau berusaha karena apa. Yah itu tadi karena mereka belum berusaha sudah takut jadi pengusaha, karena mereka sudah mempelajari dulu hitung-hitungan menjadi pengusaha yang mengerikan makanya mereka takut sebelum berusaha. Lalu kenapa orang mau jadi pengusaha. Saya kira Jaya Setiabudi sudah memaparkan banyak tadi. Yah jadi pengusaha itu misalnya gini, saya merasa tiap hari kerjanya apa. Paling kalau ada yang mau ditandatangani baru muncul. Makanya yang perlu diketahui calon pengusaha
RE: [is-lam] Kepiting: Halal atau Haram?
Assalaamu'alaikum wr wb. A Nizami, Judulnya sangat menarik, tetapi membacanya sangat membingungkan. mana yg pendapat A Nizami, dan mana pendapat ustadz (ustadz siapa?) yg lain. Saya saran saja, bagaimana kalau dipecah-pecah emailnya shg membacanya jadi enak. Wassalaamu'alaikum wr wb. HM. -Original Message- From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 12, 2005 6:20 PM To: is-lam Subject: [is-lam] Kepiting: Halal atau Haram? Assalamu'alaikum wr wb, Baru-baru ini MUI berfatwa bahwa kepiting adalah halal. Sesungguhnya, halal-haramnya kepiting sangat kontroversial di kalangan ulama. Imam Syafi'ie dan Imam Hanafie mengharamkannya dengan alasan hidup di dua alam dan termasuk binatang kotor. Sementara Imam Maliki dan Imam Hambali menghalalkannya. Imam Maliki berpendapat binatang yang kotor/menjijikan seperti kodok, serangga, boleh dimakan selama tidak ada ayat Al Qur'an dan Hadits yang melarangnya secara jelas. MUI menghalalkannya karena menurut pendapat Dr. Sulistiono (Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB) kepiting hanya bisa hidup di air saja. Atau bukan makhluk yang hidup di dua alam. Saya pribadi condong kepada pendapat yang menyatakan bahwa kepiting itu haram. Alasannya sebagai berikut: Pertama, masalah halal-haramnya kepiting kontroversial. Sebagian menyatakan haram, sebagian halal. Jumlahnya nyaris berimbang. Ini jelas mutasyabihat. Dan meninggalkan hal yang mutasyabihat (remang-remang) adalah ciri orang yang beriman: Yang halal itu sudah jelas dan yang haram pun sudah jelas; dan di antara keduanya ada hal-hal yang musytabihat (syubhat, samar-samar, tidak jelas halas haramnya), kebanyakan manusia tidak mengetahui hukumnya. Barang siapa hati-hati dari perkara syubhat sungguh ia telah menyelamatkan agama dan harga dirinya... (HR. Muslim). Kedua, pendapat yang menyatakan kepiting adalah binatang laut, oleh karenanya halal karena semua binatang laut adalah halal kurang tepat. Alasannya, sebagaimana yang tercantum dalam fatwa MUI: Pada dasarnya hukum tentang sesuatu adalah boleh sampai ada dalil yang mengharamkannya Nah tidak semua binatang laut halal. Umumnya yang dinyatakan halal itu adalah ikan laut. Hadis Nabi : Laut itu suci airnya dan halal bangkai (ikan)-nya (HR. Khat-iisa11) Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW : Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,Memakan hewan yang punya taring (buas) adalah haram. Begitu juga kalajengking yang berbisa dan beracun, bukan termasuk jenis yang halal dimakan. Contohnya lainnya adalah lipan, ular berbisa, lebah dan sejenisnya. Termasuk apa yang dihasilkan dari hewan itu bila beracun. Dalilnya adalah firman Allah SWT : Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Namun Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah menjelaskan bahwa keharaman hewan yang beracun ini terbatas kepada mereka yang memang bisa keracunan atau memberi mudharat. Dari penjelasan di atas, tentu hewan laut yang beracun seperti Fugu atau bisa membahayakan manusia misalnya hiu yang bisa mematikan nelayan yang menangkapnya bisa haram hukumnya. Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. [ An Nahl:114] Allah meminta kita bukan cuma memakan makanan yang halal, tapi juga baik. Tidak kotor/menjijikan atau membahayakan manusia. Selain itu, pendapat MUI yang menghalalkan kepiting hanya karena tidak hidup di dua alam pun masih tanda tanya. Pertama nara sumbernya tidak yakin semua kepiting hanya hidup di satu alam. Nah jika orang yang dianggap ahli saja masih ragu-ragu, bagaimana mungkin orang awam bisa membedakan kepiting mana yang hidup di satu alam dan di dua alam? Berikut kutipan dari Republika: Sepanjang pengetahuan dan literatur yang ada, kata Sulistiono, kepiting tidak bernafas dengan paru-paru. Dengan demikian kepiting tidak bisa hidup tanpa adanya air/kelembaban. Namun dengan sifat hati-hati Dr Ir Sulistio menyarankan agar dalam menetapkan fatwa kepiting tidak dilakukan secara keseluruhan, mengingat banyaknya spesies kepiting di seluruh dunia. Sulistiono sendiri secara jujur mengakui tidak semua kepiting dikategorikan halal. Untuk itu komisi fatwa menetapkan fatwa mengenai empat kepiting yang disebut Sulistiono. Sedangkan kepiting jenis lain masih menunggu pemaparan lain dari Sulistiono. http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5id=99897kat_id=1 05kat_id1=147kat_id2=218 === Menurut pengamatan saya sendiri, kepiting dapat hidup beberapa jam di darat, sebab kebetulan ketika ke pantai saya sering melihat kepiting merayap di pantai yang yang kering. Satu artikel menunjukkan kepiting bisa hidup di dua tempat: == CRAB A LIL' ATTITUDE By Marsha Pardee Although terrestrial, the land crabs are nevertheless coastal in distribution, for the females must return to the sea to release their spawn. To be able to live on land, the crab's gills have had to become more like lungs. Land crab gills occupy cavities that have
RE: [is-lam] FW: [Klub Pengembangan Kepribadian] Jadi PengusahaTakHarus Pintar
menanggapi ini Berkaitan dengan rangsangan dari luar, saya fikir kita ini terbagi menjadi 3 bagian: 1. Menolak (bereaksi)begitu ada aksi dari luar, dengan beriring nya waktu lambat laun baru bisa menerima. pilihan buat kaum ortodoks yg beku pemahamannya thd Islam. 2. Menerima (menelan) bulat-bulat, setelah tahu mudharat baru nyesel. na 'udzubullahi min dzalik. 3. Diam DULU tanpa reaksi, sambil diam dia berfikir, obsevasi, analisa kemudian memutuskan apa yang harus dilakukan dengan hal tsb. ini muslim yg cerdik. mereka sama2 manusia spt kaum muslim, dmkian sbliknya. bedanya mereka tak/kurang peduli ada kehidupan sesudah mati. Nah, kita ini yang mana?? mari berjeli-ria ngadepi sepak terjang di kehidupan dunya. sebab di akhirat tak ada lagi usaha yg diakui nilainya kecuali nerima ganjaran dr amalan skrng. salam, Fahru Start your day with Yahoo! - make it your home page http://www.yahoo.com/r/hs ___ is-lam mailing list is-lam@milis.isnet.org http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
RE: [is-lam] FW: [Klub Pengembangan Kepribadian] Jadi PengusahaTakHarus Pintar
--- Agus Safudi - HRD [EMAIL PROTECTED] wrote: contoh, pengusaha judi/germo/bar elite di kampung2 barat, kalau diwawancarai bisa juga merendah hati bahwa dulu dirinya begitu gigih lakukan ini-itu hingga skrg 'sukses'. tapi ya sukses yg begitu arah. Kalo menurut saya mah pengusaha judi/germo/bar elite di kampung2 barat yang disebut antum itu gak pantes dibilang pengusaha, sama halnya seperti WTS dibilang Pekerja SK, sementara definisi kerja atawa usaha dalam Islam itu apa?. saya mah nggak ngelihat beda pengusaha jujur/curang, toh sama-sama berusaha utk sesuatu dgn caranya sendiri. yg jadi concern saya itu kalo diwawancarai, sikap rendah hati kegigihannya itu bisa jadi alat penipu betapa kemunkaran itu bisa nampak baik kalau disampaikan dgn kerendah-hatian juga. PSK juga dpt dgn lirih demi makan, yg dgn resah desahnya knapa berdagang pelayanan. akhirnyalah ada org ma'lum brgkali. atw lalu ikut membeli? hahahaha ... byk org sukses yg 'ngawur' berfatwa. dulu Sukarno pernah 'debat' dgn M. Nasir ttg nyuci najis pake sbun saja cukup, sementara syari'at dgn 7 kali dgn tanah. gimana juga jgn pernah terlena dgn ucapan/nasehat org besar/dibesarkan oleh media kecuali nasehatnya tak salahi aturan agama, sekalipun mereka org kafir! mungkin sikap yg cukup fair bersikap pd agr tak tertanam benci? salam, Fahru __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com ___ is-lam mailing list is-lam@milis.isnet.org http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
RE: [is-lam] FW: [Klub Pengembangan Kepribadian] JadiPengusahaTakHarus Pintar
-Original Message- From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED] saya mah nggak ngelihat beda pengusaha jujur/curang, toh sama-sama berusaha utk sesuatu dgn caranya sendiri. yg jadi concern saya itu kalo diwawancarai, sikap rendah hati kegigihannya itu bisa jadi alat penipu betapa kemunkaran itu bisa nampak baik kalau disampaikan dgn kerendah-hatian juga. Itulah pentingnya umat Islam itu tahu 'kemasan', karena isi itu kan terbungkus rapat oleh kemasannya, kalo kemasannya syar'i, insya Alloh isinya juga syar'i. PSK juga dpt dgn lirih demi makan, yg dgn resah desahnya knapa berdagang pelayanan. akhirnyalah ada org ma'lum brgkali. atw lalu ikut membeli? hahahaha ... H.. gitu ya mas, padahal kata bang napi kalo diqiyaskan, Maksiat itu bukan cuman sekedar niat, tapi adanya kesempatan untuk melakukannya, nah yang begituan itukan merupakan fasilitas yang memungkinkan agar kesempatan itu terlaksana, hehehe.. byk org sukses yg 'ngawur' berfatwa. dulu Sukarno pernah 'debat' dgn M. Nasir ttg nyuci najis pake sbun saja cukup, sementara syari'at dgn 7 kali dgn tanah. Beliau-beliau ini memang sangat 'disayangkan pemahaman Islamnya'. gimana juga jgn pernah terlena dgn ucapan/nasehat org besar/dibesarkan oleh media kecuali nasehatnya tak salahi aturan agama, sekalipun mereka org kafir! Betul mas, kalopun tidak ada dalam nash, tapi hal itu demi kemaslahatan ummat dan TIDAK BERTENTANGAN dengan SYARI'AT, makna-makna yang muncul tidak bertentangan dengan nash-nash yang ada why not?? Wassalamu'alaikum wr. wb. a.s. NB: Diskusi nya jadi ngelantur kemana-mana yah, gak sesuai lagi dengan judul, apa disudahi saja?? ___ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com ___ is-lam mailing list is-lam@milis.isnet.org http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam ___ is-lam mailing list is-lam@milis.isnet.org http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
RE: [is-lam] Kepiting: Halal atau Haram?
wa'alaikum salam wr wb, betul saya bukan ahli fiqih (bisa benar, bisa salah). di sini saya sekedar sharing dari informasi yang saya dapat. MUI menghalalkan kepiting dgn alasan binatang tsb tidak hidup di dua alam dari keterangan seorang ahli. sementara saya sebagai orang awam sering melihat kepiting bergerak gesit di pantai selama berjam2 (jadi saya menganggap kepiting hidup di 2 alam). saya juga melihat kepiting2 tsb berenang kembali ke arah laut. Selain itu ayat Al Qur'an yang menganjurkan meninggalkan hal yang mutasyabihat membuat saya meninggalkan apa yang diharamkan oleh sebagian ulama (seperti imam Syafi'e dan imam Hanafi yang mengharamkannya) untuk yang lain, informasi/artikel lain terdapat setelah ucapan wassalam. dan terkadang saya copy paste kutipan tsb di bagian tulisan saya (maaf, soalnya buru2) wassalam --- muazjunaidi [EMAIL PROTECTED] wrote: Sayangnya pak nizami tidak dikenal ahli fiqh. Jadi ketetapan hukum baru berlaku untuk diri sendiri. Bagi saya, untuk diri saya makan durian haram, karena banyak mudharatnya. he he -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of A Nizami Sent: 12 Agustus 2005 18:20 To: is-lam Subject: [is-lam] Kepiting: Halal atau Haram? Assalamu'alaikum wr wb, Baru-baru ini MUI berfatwa bahwa kepiting adalah halal. Sesungguhnya, halal-haramnya kepiting sangat kontroversial di kalangan ulama. Imam Syafi'ie dan Imam Hanafie mengharamkannya dengan alasan hidup di dua alam dan termasuk binatang kotor. Sementara Imam Maliki dan Imam Hambali menghalalkannya. Imam Maliki berpendapat binatang yang kotor/menjijikan seperti kodok, serangga, boleh dimakan selama tidak ada ayat Al Qur'an dan Hadits yang melarangnya secara jelas. MUI menghalalkannya karena menurut pendapat Dr. Sulistiono (Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB) kepiting hanya bisa hidup di air saja. Atau bukan makhluk yang hidup di dua alam. Saya pribadi condong kepada pendapat yang menyatakan bahwa kepiting itu haram. Alasannya sebagai berikut: Pertama, masalah halal-haramnya kepiting kontroversial. Sebagian menyatakan haram, sebagian halal. Jumlahnya nyaris berimbang. Ini jelas mutasyabihat. Dan meninggalkan hal yang mutasyabihat (remang-remang) adalah ciri orang yang beriman: Yang halal itu sudah jelas dan yang haram pun sudah jelas; dan di antara keduanya ada hal-hal yang musytabihat (syubhat, samar-samar, tidak jelas halas haramnya), kebanyakan manusia tidak mengetahui hukumnya. Barang siapa hati-hati dari perkara syubhat sungguh ia telah menyelamatkan agama dan harga dirinya... (HR. Muslim). Kedua, pendapat yang menyatakan kepiting adalah binatang laut, oleh karenanya halal karena semua binatang laut adalah halal kurang tepat. Alasannya, sebagaimana yang tercantum dalam fatwa MUI: Pada dasarnya hukum tentang sesuatu adalah boleh sampai ada dalil yang mengharamkannya Nah tidak semua binatang laut halal. Umumnya yang dinyatakan halal itu adalah ikan laut. Hadis Nabi : Laut itu suci airnya dan halal bangkai (ikan)-nya (HR. Khat-iisa11) Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW : Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,Memakan hewan yang punya taring (buas) adalah haram. Begitu juga kalajengking yang berbisa dan beracun, bukan termasuk jenis yang halal dimakan. Contohnya lainnya adalah lipan, ular berbisa, lebah dan sejenisnya. Termasuk apa yang dihasilkan dari hewan itu bila beracun. Dalilnya adalah firman Allah SWT : Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Namun Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah menjelaskan bahwa keharaman hewan yang beracun ini terbatas kepada mereka yang memang bisa keracunan atau memberi mudharat. Dari penjelasan di atas, tentu hewan laut yang beracun seperti Fugu atau bisa membahayakan manusia misalnya hiu yang bisa mematikan nelayan yang menangkapnya bisa haram hukumnya. Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. [ An Nahl:114] Allah meminta kita bukan cuma memakan makanan yang halal, tapi juga baik. Tidak kotor/menjijikan atau membahayakan manusia. Selain itu, pendapat MUI yang menghalalkan kepiting hanya karena tidak hidup di dua alam pun masih tanda tanya. Pertama nara sumbernya tidak yakin semua kepiting hanya hidup di satu alam. Nah jika orang yang dianggap ahli saja masih ragu-ragu, bagaimana mungkin orang awam bisa membedakan kepiting mana yang hidup di satu alam dan di dua alam? Berikut kutipan dari Republika: Sepanjang pengetahuan dan literatur yang ada, kata Sulistiono, kepiting tidak bernafas dengan paru-paru. Dengan demikian kepiting tidak bisa hidup tanpa adanya air/kelembaban. Namun dengan sifat hati-hati Dr Ir Sulistio menyarankan agar dalam menetapkan fatwa kepiting tidak dilakukan secara keseluruhan, mengingat banyaknya spesies kepiting di