RE: ternyata AKHIRAT TIDAK KEKAL? RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-26 Terurut Topik Bango Samparan
Assalaamu'alaikum wr. wb.

--- Dewa Gede Permana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Mas Bango, kalo boleh tahu nih, maksudnya "misteri" itu yg bagaimana
> ya,
> misteri itu di Allah nya ataukah di anggapan sampeyannya to? Bukankah
> Allah
> telah menunjukkan diriNYA dengan jelas melalui Sifat-SifatNYA...?

Ya misterinya untuk saya donk. Allah lebih dekat dari urat leher saya,
saya yakin tuh. Tapi, hakekat kedekatannya itu pigimana saya kagak
tahu.  Apa seperti gas, apa seperti apa, kagak tau deh.

Allah menyatakan punya tangan dan wajah. Saya yakin Allah memang punya
tangan dan wajah. Tapi hakikat tangan dan wajah Allah saya nggak tau. 

Jadi saya berhenti dari memberi tafsiran! Gitu aja yah:-)

> Ngomongin dalang itu maksudnya adalah ngupas diri yg "hidup", Jiwa yg
> hidup
> karena dominasi ruh (nafsu muthmainah), bukan jiwa yg didominasi oleh
> unsur
> badan-raga (didorong oleh nafsu amarah, nafsu lauwamah). Hanya Jiwa
> yg
> muthmainah saja yg bisa mantap membicarakan tentang Allah. Jiwa-jiwa
> yg
> didominasi oleh nafsu lain2nya malah ngalor-ngidul kalo bicara
> tentang
> Allah.

Lha untuk mencapai nafsu muthmainah itu gimana mas? Kalau zaman
sekarang siapa tuh orangnya. Kalau saya mah berpendapat bahwa
pembicaraan tentang Allah bisa dilakukan siapa saja, asalkan tidak
mencoba mentakwil-takwilnya dengan sesuatu. 

> Ngaji-diri itu ya mengkaji diri sendiri ke arah dalam, yaitu melihat
> interaksi antara RUH-JIWA/NAFS-JASAD pada diri sendiri.

Lha caranya pigimana nih?

> Itu semua ndak ada hubungannya dengan jabariyah, jatengiyah,
> jatimiyah, dan
> iyah-iyah yang lain (btw, kalo disiplin psikologi itu termasuk iyah
> yang
> mana yaa?). Lha wong "Allah itu dekat, lebih dekat dari urat
> leher...",
> kemudian rasulullah pun sudah bersabda "man arofa nafsakhu...", masak
> sih
> kog ini dibilang sebagai pseudo-problem to?

Maksud saya ya jabariyyah dan qadariyyah tuh tak perlu dipertentangkan.
Jadi kalau ada orang korupsi, nggak perlu tuh dipikir2kan itu kehendak
Allah apa kehendak si koruptor. Yang penting, seperti yang
diperintahkan Allah, koruptornya segera diadili dan diberikan hukuman
yang setimpal.

Psikologi tuh ikhitiar manusia untuk mempelajari persoalan psikis toh
mas. Jadi silahkan saja mau dimasukkan ke jabariyyah atau qadariyyah
atau dua-duanya. Wong menurut saya pseudo problem, yang nggak perlu
dipikirin susah-susah kan.

Wassalaamu'alaikum wr. wb.
B. Samparan





__ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Sports - Sign up for Fantasy Baseball. 
http://baseball.fantasysports.yahoo.com/
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: ternyata AKHIRAT TIDAK KEKAL? RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-24 Terurut Topik Dewa Gede Permana
Mas Bango, kalo boleh tahu nih, maksudnya "misteri" itu yg bagaimana ya,
misteri itu di Allah nya ataukah di anggapan sampeyannya to? Bukankah Allah
telah menunjukkan diriNYA dengan jelas melalui Sifat-SifatNYA...?

Ngomongin dalang itu maksudnya adalah ngupas diri yg "hidup", Jiwa yg hidup
karena dominasi ruh (nafsu muthmainah), bukan jiwa yg didominasi oleh unsur
badan-raga (didorong oleh nafsu amarah, nafsu lauwamah). Hanya Jiwa yg
muthmainah saja yg bisa mantap membicarakan tentang Allah. Jiwa-jiwa yg
didominasi oleh nafsu lain2nya malah ngalor-ngidul kalo bicara tentang
Allah.

Ngaji-diri itu ya mengkaji diri sendiri ke arah dalam, yaitu melihat
interaksi antara RUH-JIWA/NAFS-JASAD pada diri sendiri.

Itu semua ndak ada hubungannya dengan jabariyah, jatengiyah, jatimiyah, dan
iyah-iyah yang lain (btw, kalo disiplin psikologi itu termasuk iyah yang
mana yaa?). Lha wong "Allah itu dekat, lebih dekat dari urat leher...",
kemudian rasulullah pun sudah bersabda "man arofa nafsakhu...", masak sih
kog ini dibilang sebagai pseudo-problem to?

:)

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Dewa Gede Permana


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Bango Samparan
Sent: Saturday, April 23, 2005 1:39 PM
To: Milis is-lam
Subject: RE: ternyata AKHIRAT TIDAK KEKAL? RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman



Mas Soedardjo, kalau saya sih tetep tidak berani menyimpulkan seperti
itu. Apalagi sampai menganalogikan kedekatan Allah itu bagai GAS. Bagi
saya mas, Allah adalah lebih dekat dari urat leher kita, tapi hakekat
kedekatannya itu sendiri adalah misteri bagi saya, dan saya tetap
mempertahankannya sebagai misteri.

Oya, kalau saya NAFS kita itu juga kekal relatif lho mas, sama seperti
sorga, neraka dan akhirat. 


Ngomongan dalang tuh maksud dan caranya gimana mas?

> Orang yg pikirannya banyak didasarkan pada si dalang maka dia mudah
> kenali
> "hidup" nya, dan tentu saja akan mudah pula mengenali Sang MAHA
> HIDUP.
> Makanya kita musti bisa memilah-milah diri, mentransendensir diri,
> melihat
> diri sendiri dari luar, musti pinter2 mengkaji diri seperti yg
> dibilang
> Rasulullah itu: "barang siapa mengenal dirinya, tentu mengenal Rabb
> nya...".
> Jadi kalo mau mantep, ngajinya yaa ndak usah jauh-jauh khan...
> NGAJI-DIRI
> lah pokoke... 

Mengkaji diri tuh maksud dan caranya gimana mas?

BTW, saya mah nggak suka mengkontradisikan antara jabariyah dan
qadariyah mas. Ini hanya pseudo problem saja menurut saya:-) Nanti
malah  pada bingung kan dengan pertanyaan-tanyaan semisal: Kalau aku
tidur tuh, sebetulnya kehendak siapa sih? Kalau aku maling tuh,
kehendak siapa sih? Kalau korupsi tuh, kehendak siapa sih?

Wassalaamu'alaikum wr. wb.
B. Samparan

 



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

-- 
Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Anti-Virus.
Version: 7.0.296 / Virus Database: 265.5.0 - Release Date: 12/9/2004
 

-- 
Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Anti-Virus.
Version: 7.0.296 / Virus Database: 265.5.0 - Release Date: 12/9/2004
 

___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: ternyata AKHIRAT TIDAK KEKAL? RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-22 Terurut Topik Bango Samparan
Assalaamu'alaikum wr. wb.

--- soedardjo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Wa'alaikummussalam wa rohmatullahi wa barokatuh
> Ada yang berkata, Alloh itu sangat dekat dengan diri kita dan LEBIH
> DEKAT 
> DENGAN URAT LEHER KITA, bahkan kita belum berniat seseuatu Alloh MAHA
> TAHU 
> bahwa kita akan berniat sesuatu tersebut.
> Maka ada yang menyimpulkan Alloh ada DIDALAM TUBUH KITA dan ALLOH
> JUGA DILUAR 
> TUBUH KITA, bak GAS memenuhi ruangan dan juga ada di luar ruangan
> (oksigen alam 
> misalnya).
> Nah, kalau Alloh dekat dari urat leher kita, apa dapat disimpulkan
> Alloh berada 
> di dalam tubuh kita, dan jika kita FANA (MATI), apau Alloh juga FANA?
> Astaghfirullohaladziem
> Wassalam soedardjo

Mas Soedardjo, kalau saya sih tetep tidak berani menyimpulkan seperti
itu. Apalagi sampai menganalogikan kedekatan Allah itu bagai GAS. Bagi
saya mas, Allah adalah lebih dekat dari urat leher kita, tapi hakekat
kedekatannya itu sendiri adalah misteri bagi saya, dan saya tetap
mempertahankannya sebagai misteri.

Oya, kalau saya NAFS kita itu juga kekal relatif lho mas, sama seperti
sorga, neraka dan akhirat. 

--- Dewa Gede Permana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Mas bango..., kalo sampeyan mau mapan... mau mantep... ngomongin
> ALLAH yaa
> sampeyan kudu ngomongin Ki Dalang Mantep itu. Maksudnya, sampeyan
> musti
> konsentrasi ke dalang nya dan bukan ke wayang nya. Dalang itu si
> aktor dan
> wayang cuman alat saja. Sekarang coba sampeyan rasakan... sampeyan
> temukan
> dalam diri sendiri manakah si dalang dan manakah si wayang.

Ngomongan dalang tuh maksud dan caranya gimana mas?

> Orang yg pikirannya banyak didasarkan pada si dalang maka dia mudah
> kenali
> "hidup" nya, dan tentu saja akan mudah pula mengenali Sang MAHA
> HIDUP.
> Makanya kita musti bisa memilah-milah diri, mentransendensir diri,
> melihat
> diri sendiri dari luar, musti pinter2 mengkaji diri seperti yg
> dibilang
> Rasulullah itu: "barang siapa mengenal dirinya, tentu mengenal Rabb
> nya...".
> Jadi kalo mau mantep, ngajinya yaa ndak usah jauh-jauh khan...
> NGAJI-DIRI
> lah pokoke... 

Mengkaji diri tuh maksud dan caranya gimana mas?

BTW, saya mah nggak suka mengkontradisikan antara jabariyah dan
qadariyah mas. Ini hanya pseudo problem saja menurut saya:-) Nanti
malah  pada bingung kan dengan pertanyaan-tanyaan semisal: Kalau aku
tidur tuh, sebetulnya kehendak siapa sih? Kalau aku maling tuh,
kehendak siapa sih? Kalau korupsi tuh, kehendak siapa sih?

Wassalaamu'alaikum wr. wb.
B. Samparan

 



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: ternyata AKHIRAT TIDAK KEKAL? RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-22 Terurut Topik Dewa Gede Permana
Mas bango..., kalo sampeyan mau mapan... mau mantep... ngomongin ALLAH yaa
sampeyan kudu ngomongin Ki Dalang Mantep itu. Maksudnya, sampeyan musti
konsentrasi ke dalang nya dan bukan ke wayang nya. Dalang itu si aktor dan
wayang cuman alat saja. Sekarang coba sampeyan rasakan... sampeyan temukan
dalam diri sendiri manakah si dalang dan manakah si wayang.

Sbg contoh sampeyan bilang : "aku sedang tidur".
Aku disini maksudnya aku yg mana, aku-dalang ataukah aku-wayang?
Yang pasti aku-dalang itu ndak pernah tidur. Buktinya mana? lha wong
sampeyan bisa mimpi gitu kog. Jadi yg tidur itu ya cuman aku-wayang nya
saja... alias badan raga itu to... yg biji matanya bisa merem-melek. Kalo
aku-dalang mah "melek" terus... hidup terus...

Orang yg pikirannya banyak didasarkan pada si dalang maka dia mudah kenali
"hidup" nya, dan tentu saja akan mudah pula mengenali Sang MAHA HIDUP.
Makanya kita musti bisa memilah-milah diri, mentransendensir diri, melihat
diri sendiri dari luar, musti pinter2 mengkaji diri seperti yg dibilang
Rasulullah itu: "barang siapa mengenal dirinya, tentu mengenal Rabb nya...".
Jadi kalo mau mantep, ngajinya yaa ndak usah jauh-jauh khan... NGAJI-DIRI
lah pokoke... Tapi jangan lantas diartikan mentang-mentang ngaji-diri lantas
cuek sama lingkungan lho. walah ini mah ngawur (ngaji ke-awur) atuh.
Kita ini sedang bicara masalah metode, karena Rasulullah udah ngajarin
metodenya. Kalo masalah amalan amr ma'ruf nahi munkar mah memang tetep kudu
dilakoni atuh. Kan katanya mau IKHSAN Penglihatan, Pendengaran siapa tuh
? ya silahkan aja lah

Jadi gimana biar diskusi ini jadi mantep? Ya kita kerumahnya Ki Mantep aja
yuk kali-kali aja diajak syuting iklan Oskadon pancen oyee hehee..

:)
Wassalam,
Dewa Gede Permana


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Bango Samparan
Sent: Thursday, April 21, 2005 11:12 AM
To: Milis is-lam
Subject: Re: ternyata AKHIRAT TIDAK KEKAL? RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman



BTW diskusi pada topik ini tak pernah bisa sampai ke sesuatu yang
mendekati mapan kan?

Wassalamu'alaikum wr. wb.
B. Samparan







__ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Small Business - Try our new resources site!
http://smallbusiness.yahoo.com/resources/ 
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

-- 
Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Anti-Virus.
Version: 7.0.300 / Virus Database: 266.9.5 - Release Date: 4/7/2005
 

-- 
Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Anti-Virus.
Version: 7.0.300 / Virus Database: 266.9.5 - Release Date: 4/7/2005
 

___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


Re: ternyata AKHIRAT TIDAK KEKAL? RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-20 Terurut Topik AFR

untuk membangun prinsip tauhid yg kokoh dlm mengenali
Allah SWT, JANGAN definitifkan dzat Allah SWT itu
kecuali dgn 99 sifatNya. seluruh sifatNya dlm bhs INA
diawali kata 'maha' sbg simbol kebesaran yg tak
bertanding. sdg kata sifat yg dipadukan padaNya diluar
99, itu adlh kesyirikan. 

seluruh makhluk hanya miliki sbgian dari sifatNya,
itupun kadarnya sangat-sangat terbatas. org kulon
mengistilahkan sbg -nobodi perfek-.
---

ttg kejauhan/kedekatan Allah SWT pd hambaNya, itu
tidak dpt diukur dgn dimensi ruang, waktu & energi
melainkan diukur dgn qalbu bahwa kalau seorang hamba
khilaf begitu khilafnya, keampunanNya itu mudah diraih
tanpa harus mencari kemana. manusia saja nggak (mau)
tahu mengenal sifat-sifatNya maka yg dekatpun jauh,
bumi yg luas pun seakan sempit.

demikian dgn sifat al-Hayyu Allah SWT (maha hidup),
itu tak bergantung hidup & matinya makhluk. hidup
matinya makhluk justru dlm sifat kekuasaanNya; maha
menghidupkan, mematikan (al-Muhyii, al-Mumiit).

terakhir, 
konsepsi Allah SWT ada pd diri setiap hambaNya itu
BUKAN spt manunggaling gusti 'ide' syekh Siti Jenar,
tapi dlm tataran pengetahuan & pengawasan (al-'Aliim,
ar-Raaqib) sbgmana disebutkan,

Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak
membaca suatu ayat dari al-Qur'an dan kamu tidak
mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi
saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput
dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom)
di bumi ataupu di langit. Tidak ada yang lebih kecil
dan tidak (pula) yang lebih besar daripada itu,
melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata
(Lauh Mahfuzh). (Yunus:61)*


salam,
Fahru
--- soedardjo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Wa'alaikummussalam wa rohmatullahi wa barokatuh
> Ada yang berkata, Alloh itu sangat dekat dengan diri
> kita dan LEBIH DEKAT 
> DENGAN URAT LEHER KITA, bahkan kita belum berniat
> seseuatu Alloh MAHA TAHU 
> bahwa kita akan berniat sesuatu tersebut.
> Maka ada yang menyimpulkan Alloh ada DIDALAM TUBUH
> KITA dan ALLOH JUGA DILUAR 
> TUBUH KITA, bak GAS memenuhi ruangan dan juga ada di
> luar ruangan (oksigen alam 
> misalnya).
> 
> Nah, kalau Alloh dekat dari urat leher kita, apa
> dapat disimpulkan Alloh berada 
> di dalam tubuh kita, dan jika kita FANA (MATI), apau
> Alloh juga FANA?
> Astaghfirullohaladziem
> Wassalam soedardjo
> 
> 
> 
> Quoting Bango Samparan <[EMAIL PROTECTED]>:
> 
> ** Assalaamu'alaikum wr.wb.
> ** 
> ** --- soedardjo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> ** 
> ** > Memang teman saya WANTI-WANTI, KEYAKINAN ITU
> SEBAIKNYA JANGAN
> ** > DIPERDEBATKAN.
> ** 
> ** Tapi boleh saja didiskusikan:-)
> ** 
> ** > Pengarang menganggap AKHERAT berada di ALAM
> semesta (QS (44) ayat 56)
> ** > 
> ** > Si Pengarang berujar, Alloh itu tidak di dalam
> Alam Surga, Neraka dan
> ** > Akherat, 
> ** > tetapi JUSTRU Surga, Neraka Kaherat itu
> terdapat di dalam Alloh. Lalu
> ** > KEKAL 
> ** > MANAKAH ALAM AKHIRAT DENGAN ALLOH?.
> ** > KARENA ALLOH BUKAN AKHIRAT DAN ALLOH HARUS
> KEKAL, MAKA AKHIRAT
> ** > (CIPTAAN ALLOH)
> ** > TIDAK HARUS KEKAL (TIDAK BISA KEDUA-DUANYA
> ALLOH DAN KHIRAT ADA
> ** > SELAMA-LAMANYA).
> ** > Pada halaman akhir dari buku TERNYATA AKHIRAT
> TIDAK KEKAL, menyitir
> ** > Al Qoshosh 
> ** > (28) ayat 88.
> ** 
> ** Lho kalau memang si pengarang ngomong kalau
> surga, neraka dan akherat
> ** ada di dalam Allah, ya ke tiga wilayah ini jadi
> kekal absolut donk:-)
> ** Well jangan-jangan ini turunan dari teori emanasi
> tentang penciptaan
> ** Alam semesta, karena gagal memahami watak maha
> berkehendak Allah.
> ** 
> ** BTW lucu juga si pengarang bisa memberi wilayah
> "dalam" dan "luar"
> ** untuk Allah. 
> ** 
> ** Saya sendiri nggak bisa mbayangin Allah itu
> gimana dan di mana. Kalau
> ** Allah menyatakan bersemanyam di Arsy, saya juga
> nggak bisa mbayangin
> ** Arsy itu apa. Sebuah ruang di mana benda-benda
> bisa dijejer-jejer atau
> ** apa.
> ** 
> ** Bagi saya Allah adalah kekal absolut (terpaksa
> saya gunakan kata ini)
> ** sementara ciptaannya kekal relatif. Neraka,
> Surga, Akhirat diberi sifat
> ** kekal oleh Allah, tapi tentu saja tidak kekal
> absoulut. Kapan kekekalan
> ** neraka, surga dan akhirat berakhir? Ya tentu saja
> ketika Allah
> ** berkehendak menghentikan sifat kekekalan ini.
> ** 
> ** BTW diskusi pada topik ini tak pernah bisa sampai
> ke sesuatu yang
> ** mendekati mapan kan?
> ** 
> ** Wassalamu'alaikum wr. wb.
> ** B. Samparan
> ** 
> ** 
> ** 
> ** 
> ** 
> ** 
> **
> ** __ 
> ** Do you Yahoo!? 
> ** Yahoo! Small Business - Try our new resources
> site!
> ** http://smallbusiness.yahoo.com/resources/ 
> ** ___
> ** is-lam mailing list
> ** is-lam@milis.isnet.org
> **
>
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
> ** 
> 
> 
> ___
> is-lam mailing list
> is-lam@milis.isnet.org
>
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
> 

___

RE: ternyata AKHIRAT TIDAK KEKAL? RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-20 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
-Original Message-
From: Bango Samparan [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Assalaamu'alaikum wr.wb.

--- soedardjo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Memang teman saya WANTI-WANTI, KEYAKINAN ITU SEBAIKNYA JANGAN
> DIPERDEBATKAN.

Tapi boleh saja didiskusikan:-)

> Pengarang menganggap AKHERAT berada di ALAM semesta (QS (44) ayat 56)
> 
> Si Pengarang berujar, Alloh itu tidak di dalam Alam Surga, Neraka dan
> Akherat, 
> tetapi JUSTRU Surga, Neraka Kaherat itu terdapat di dalam Alloh. 

Wah-wah, ini sih bisa mengarah pada paham "Ittihadiyah".


>Bagi saya Allah adalah kekal absolut (terpaksa saya gunakan kata ini)
>sementara ciptaannya kekal relatif. Neraka, Surga, Akhirat diberi sifat
>kekal oleh Allah, tapi tentu saja tidak kekal absoulut. Kapan kekekalan
>neraka, surga dan akhirat berakhir? Ya tentu saja ketika Allah
>berkehendak menghentikan sifat kekekalan ini.

QS 11:108
"Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga,
mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, 'kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain)'; sebagai karunia yang tiada putus-putusnya".

'kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain)', ???

Kira-kira nash tersebut sama enggak dengan kalimat berikut:

"Sebenarnya saya ingin menolong kamu, kecuali saya punya pikiran lain"

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Agus Safudi





Wassalamu'alaikum wr. wb.
B. Samparan







__ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Small Business - Try our new resources site!
http://smallbusiness.yahoo.com/resources/ 
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


Re: ternyata AKHIRAT TIDAK KEKAL? RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-20 Terurut Topik soedardjo
Wa'alaikummussalam wa rohmatullahi wa barokatuh
Ada yang berkata, Alloh itu sangat dekat dengan diri kita dan LEBIH DEKAT 
DENGAN URAT LEHER KITA, bahkan kita belum berniat seseuatu Alloh MAHA TAHU 
bahwa kita akan berniat sesuatu tersebut.
Maka ada yang menyimpulkan Alloh ada DIDALAM TUBUH KITA dan ALLOH JUGA DILUAR 
TUBUH KITA, bak GAS memenuhi ruangan dan juga ada di luar ruangan (oksigen alam 
misalnya).

Nah, kalau Alloh dekat dari urat leher kita, apa dapat disimpulkan Alloh berada 
di dalam tubuh kita, dan jika kita FANA (MATI), apau Alloh juga FANA?
Astaghfirullohaladziem
Wassalam soedardjo



Quoting Bango Samparan <[EMAIL PROTECTED]>:

** Assalaamu'alaikum wr.wb.
** 
** --- soedardjo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
** 
** > Memang teman saya WANTI-WANTI, KEYAKINAN ITU SEBAIKNYA JANGAN
** > DIPERDEBATKAN.
** 
** Tapi boleh saja didiskusikan:-)
** 
** > Pengarang menganggap AKHERAT berada di ALAM semesta (QS (44) ayat 56)
** > 
** > Si Pengarang berujar, Alloh itu tidak di dalam Alam Surga, Neraka dan
** > Akherat, 
** > tetapi JUSTRU Surga, Neraka Kaherat itu terdapat di dalam Alloh. Lalu
** > KEKAL 
** > MANAKAH ALAM AKHIRAT DENGAN ALLOH?.
** > KARENA ALLOH BUKAN AKHIRAT DAN ALLOH HARUS KEKAL, MAKA AKHIRAT
** > (CIPTAAN ALLOH)
** > TIDAK HARUS KEKAL (TIDAK BISA KEDUA-DUANYA ALLOH DAN KHIRAT ADA
** > SELAMA-LAMANYA).
** > Pada halaman akhir dari buku TERNYATA AKHIRAT TIDAK KEKAL, menyitir
** > Al Qoshosh 
** > (28) ayat 88.
** 
** Lho kalau memang si pengarang ngomong kalau surga, neraka dan akherat
** ada di dalam Allah, ya ke tiga wilayah ini jadi kekal absolut donk:-)
** Well jangan-jangan ini turunan dari teori emanasi tentang penciptaan
** Alam semesta, karena gagal memahami watak maha berkehendak Allah.
** 
** BTW lucu juga si pengarang bisa memberi wilayah "dalam" dan "luar"
** untuk Allah. 
** 
** Saya sendiri nggak bisa mbayangin Allah itu gimana dan di mana. Kalau
** Allah menyatakan bersemanyam di Arsy, saya juga nggak bisa mbayangin
** Arsy itu apa. Sebuah ruang di mana benda-benda bisa dijejer-jejer atau
** apa.
** 
** Bagi saya Allah adalah kekal absolut (terpaksa saya gunakan kata ini)
** sementara ciptaannya kekal relatif. Neraka, Surga, Akhirat diberi sifat
** kekal oleh Allah, tapi tentu saja tidak kekal absoulut. Kapan kekekalan
** neraka, surga dan akhirat berakhir? Ya tentu saja ketika Allah
** berkehendak menghentikan sifat kekekalan ini.
** 
** BTW diskusi pada topik ini tak pernah bisa sampai ke sesuatu yang
** mendekati mapan kan?
** 
** Wassalamu'alaikum wr. wb.
** B. Samparan
** 
** 
** 
** 
** 
** 
**  
** __ 
** Do you Yahoo!? 
** Yahoo! Small Business - Try our new resources site!
** http://smallbusiness.yahoo.com/resources/ 
** ___
** is-lam mailing list
** is-lam@milis.isnet.org
** http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
** 


___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


Re: ternyata AKHIRAT TIDAK KEKAL? RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-20 Terurut Topik Bango Samparan
Assalaamu'alaikum wr.wb.

--- soedardjo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Memang teman saya WANTI-WANTI, KEYAKINAN ITU SEBAIKNYA JANGAN
> DIPERDEBATKAN.

Tapi boleh saja didiskusikan:-)

> Pengarang menganggap AKHERAT berada di ALAM semesta (QS (44) ayat 56)
> 
> Si Pengarang berujar, Alloh itu tidak di dalam Alam Surga, Neraka dan
> Akherat, 
> tetapi JUSTRU Surga, Neraka Kaherat itu terdapat di dalam Alloh. Lalu
> KEKAL 
> MANAKAH ALAM AKHIRAT DENGAN ALLOH?.
> KARENA ALLOH BUKAN AKHIRAT DAN ALLOH HARUS KEKAL, MAKA AKHIRAT
> (CIPTAAN ALLOH)
> TIDAK HARUS KEKAL (TIDAK BISA KEDUA-DUANYA ALLOH DAN KHIRAT ADA
> SELAMA-LAMANYA).
> Pada halaman akhir dari buku TERNYATA AKHIRAT TIDAK KEKAL, menyitir
> Al Qoshosh 
> (28) ayat 88.

Lho kalau memang si pengarang ngomong kalau surga, neraka dan akherat
ada di dalam Allah, ya ke tiga wilayah ini jadi kekal absolut donk:-)
Well jangan-jangan ini turunan dari teori emanasi tentang penciptaan
Alam semesta, karena gagal memahami watak maha berkehendak Allah.

BTW lucu juga si pengarang bisa memberi wilayah "dalam" dan "luar"
untuk Allah. 

Saya sendiri nggak bisa mbayangin Allah itu gimana dan di mana. Kalau
Allah menyatakan bersemanyam di Arsy, saya juga nggak bisa mbayangin
Arsy itu apa. Sebuah ruang di mana benda-benda bisa dijejer-jejer atau
apa.

Bagi saya Allah adalah kekal absolut (terpaksa saya gunakan kata ini)
sementara ciptaannya kekal relatif. Neraka, Surga, Akhirat diberi sifat
kekal oleh Allah, tapi tentu saja tidak kekal absoulut. Kapan kekekalan
neraka, surga dan akhirat berakhir? Ya tentu saja ketika Allah
berkehendak menghentikan sifat kekekalan ini.

BTW diskusi pada topik ini tak pernah bisa sampai ke sesuatu yang
mendekati mapan kan?

Wassalamu'alaikum wr. wb.
B. Samparan







__ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Small Business - Try our new resources site!
http://smallbusiness.yahoo.com/resources/ 
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-19 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Baiklah mas Fahru, kalo demikian keyakinan anda.
Lana amaluna, walakum amalukum.
Saya tida bisa memaksakan keyakinan saya pada anda,
begitu juga sebaliknya.

Yang jelas dalam berhujjah dalam Al-Islam, saya
mengambil dengan urutan sbb:
1. Wahyu (Al-Qur'an)
2. Sunnah nabi yang sahih.
3. dll (ijma, qiyas. dll)

Untuk memahaminya saya menggunakan akal, tapi ketika
akal saya belum dapat memehaminya, saya terima tekstual
nash secara dogmatis, apalagi menyangkut Alloh, surga dan
neraka (akhirat, dan hal-hal yang ghaib).

Dalam Al-Qur'an memang banyak kata-kata 'Ulil Albab', semoga
umat Islam tidak salah dalam memahaminya.

Bahwa semua yang kita lakukan semata-mata hanya untuk
mendapat ridho Alloh, jelas!. Karena hal ini sudah
di ucapkan ketika kita membaca iftitah dalam sholat.

Bahwa semua bergantung sama Alloh, jelas!. Arsy-Nya saja
bergantung sama Alloh, apalagi makhluk lain yang ada dibawahnya.

Itu saja penjelasan dari aqidah yang saya yakini.

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Agus Safudi



-Original Message-
From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, April 20, 2005 11:02 AM
To: Milis is-lam
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 



mas Agus,
dalil apapun yg dipahami manusia sekalipun naqli,
PASTI butuh aqli. tanpa aqli dalil naqli itu tak
berarti. 

muslim-mu'min mengerti Islam dgn baik itu insya Allah
karena aqlinya berjalan sejajar dan tak akan pernah
berbenturan dan itulah org yg terbimbing. BUKAN cara
org JIL (jaringan iblis laknat?) yg mendewakan akal
mematikan syari'at qath'i.

gugurnya dalil aqli dlm menerangkan dalil naqli
tandanya cuma SATU yaitu mensyrikkan, menyekutukan
atau menyamakan sifat-sifat Allah SWT dgn sesuatu.
sesederhana mungkin namun mudah utk diingat sbgmana
sifat Allah SWT itu SATU (al-Ahad, al-Waahid).

insya Allah, 
dgn itu cukuplah org bisa melihat & mengetahui suatu
pandangan itu bagus/keliru dlm tauhid. namun kalau
dikupas bisa sgt pjg lebar. 

ada yg perlu saya tambahkan pd uraian saya sblmnya

>>
adapun tekanan memahami akhirat tidak kekal itu bukan
pd adanya batasan nikmat/siksa walau tanpa rinci, tapi
pd bangunan disiplin berpikir bertauhid. Allah SWT itu
siapa, selain Dia itu apa?
>>

kalau sdh paham dgn tegar deskripsikan siapa
al-Khaaliq beserta sifatNya & apa itu makhluk beserta
batasannya, sampailah pd tatanan amalan perbuatan. 

Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala
urusan. (al-Ikhlaash:2)*

maka hanya kesadaran diri siapa sebenarnya yg dituju
dlm amar ma'ruf nahi munkar ini? Allah SWT atau
makhlukNya (surga)? kalau sdh ini, tak ada urusan lagi
motif berbuat demi makhluk yg sdh jelas terbatas.

pengajaran lbh halus lagi, dlm suatu hadist Qudsi ada
dialog malaikat penghitung amalan manusia dgn Allah
SWT di yaumil akhir. malaikat ini 'protes' kenapa
catatan baik si fulan yg demikian byk itu Ditolak?
lalu Allah SWT menjawab, "dia berbuat bukan demi Aku,
tapi makhlukKu".

Subhanallahi amma yusyrikuun.


salam,
Fahru
--- Agus Safudi - HRD <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Bismillahirrahmaanirrahiim
> Assalamu'alaikum wr. wb.
> 
> Baiklah saya cabut perkataan saya untuk tidak
> melanjutkan
> diskusi ini (agar jelas, terang, dan tidak penasaran
> ).
> 
> Aqidah saya meyakini bahwa, :
> 1. Alloh Yang Maha Terdahulu tanpa Berawal.
> 2. Alloh Yang Maha Kekal Tanpa Berakhir
> 3. Alloh Tak Akan Pernah Punah ataupun Binasa
> 4. Tidak ada sesuatu pun terjadi melainkan dengan
> kehendak-Nya.
> 5. Tak dapat digapai oleh pikiran, tak juga dapat di
> capai oleh pemahaman
> 6. Tak meneyerupai makhluk-Nya
> 7. Al Qur'an adalah Kalamulloh, bukan makhluk.
> 8. Syafaat adalah benar adanya.
> 9. Para pelaku dosa besar dari umat Muhammad SAW
> bila mati masuk
>neraka tapi tidak kekal di neraka, (QS An-Nisa:48
> /116) dan Hadits
>yang diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Hakim, Tirmidzi,
> Abu DAwud, disahihkan Al-Albani.
>(jawaban saya pada pertanyaan mas Dewa)
> 10. Jannah dan Naar adalah dua makhluk Alloh yang
> kekal dan tak pernah
>   punah atau binasa.
> 
> Dalil-dalil tentang kekelan Surga:
> 1. QS Hud:108
> 2. QS Adh-Shaad:154
> 3. QS Ar-Ra'du:35
> 4. QS Al-Hijr:48
> 5. QS Ad-Dukhan:56, "Mereka tidak akan merasakan
> mati didalamnya,
>  kecuali mati di dunia")
> 
> Dalil-dalil tentang kekelan Neraka:
> 1. QS Al-Baqoroh:80-81
> 2. QS QS Al-Baqoroh:39
> 3. QS Al-Baqoroh:167/257/275,
> 4. QS Ali-Imran:116  ;
> 5. QS An-Nisa:14/56/145/169
> 6. QS Al-Maa'idah:37
> 
> Dan masih banyak dalil-dalil lainnya.
> (kita lanjutkan)
> 
> -Original Message-
> From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> >kalau org artikan kekal akhirat itu sebegitu rupa
> >namun tak mau sekekal al-Baaqiy, ini agak sulit.
> kalau
> >beda, bedanya dimana kalau sama itu mustahi

RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-19 Terurut Topik AFR

mas Agus,
dalil apapun yg dipahami manusia sekalipun naqli,
PASTI butuh aqli. tanpa aqli dalil naqli itu tak
berarti. 

muslim-mu'min mengerti Islam dgn baik itu insya Allah
karena aqlinya berjalan sejajar dan tak akan pernah
berbenturan dan itulah org yg terbimbing. BUKAN cara
org JIL (jaringan iblis laknat?) yg mendewakan akal
mematikan syari'at qath'i.

gugurnya dalil aqli dlm menerangkan dalil naqli
tandanya cuma SATU yaitu mensyrikkan, menyekutukan
atau menyamakan sifat-sifat Allah SWT dgn sesuatu.
sesederhana mungkin namun mudah utk diingat sbgmana
sifat Allah SWT itu SATU (al-Ahad, al-Waahid).

insya Allah, 
dgn itu cukuplah org bisa melihat & mengetahui suatu
pandangan itu bagus/keliru dlm tauhid. namun kalau
dikupas bisa sgt pjg lebar. 

ada yg perlu saya tambahkan pd uraian saya sblmnya

>>
adapun tekanan memahami akhirat tidak kekal itu bukan
pd adanya batasan nikmat/siksa walau tanpa rinci, tapi
pd bangunan disiplin berpikir bertauhid. Allah SWT itu
siapa, selain Dia itu apa?
>>

kalau sdh paham dgn tegar deskripsikan siapa
al-Khaaliq beserta sifatNya & apa itu makhluk beserta
batasannya, sampailah pd tatanan amalan perbuatan. 

Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala
urusan. (al-Ikhlaash:2)*

maka hanya kesadaran diri siapa sebenarnya yg dituju
dlm amar ma'ruf nahi munkar ini? Allah SWT atau
makhlukNya (surga)? kalau sdh ini, tak ada urusan lagi
motif berbuat demi makhluk yg sdh jelas terbatas.

pengajaran lbh halus lagi, dlm suatu hadist Qudsi ada
dialog malaikat penghitung amalan manusia dgn Allah
SWT di yaumil akhir. malaikat ini 'protes' kenapa
catatan baik si fulan yg demikian byk itu Ditolak?
lalu Allah SWT menjawab, "dia berbuat bukan demi Aku,
tapi makhlukKu".

Subhanallahi amma yusyrikuun.


salam,
Fahru
--- Agus Safudi - HRD <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Bismillahirrahmaanirrahiim
> Assalamu'alaikum wr. wb.
> 
> Baiklah saya cabut perkataan saya untuk tidak
> melanjutkan
> diskusi ini (agar jelas, terang, dan tidak penasaran
> ).
> 
> Aqidah saya meyakini bahwa, :
> 1. Alloh Yang Maha Terdahulu tanpa Berawal.
> 2. Alloh Yang Maha Kekal Tanpa Berakhir
> 3. Alloh Tak Akan Pernah Punah ataupun Binasa
> 4. Tidak ada sesuatu pun terjadi melainkan dengan
> kehendak-Nya.
> 5. Tak dapat digapai oleh pikiran, tak juga dapat di
> capai oleh pemahaman
> 6. Tak meneyerupai makhluk-Nya
> 7. Al Qur'an adalah Kalamulloh, bukan makhluk.
> 8. Syafaat adalah benar adanya.
> 9. Para pelaku dosa besar dari umat Muhammad SAW
> bila mati masuk
>neraka tapi tidak kekal di neraka, (QS An-Nisa:48
> /116) dan Hadits
>yang diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Hakim, Tirmidzi,
> Abu DAwud, disahihkan Al-Albani.
>(jawaban saya pada pertanyaan mas Dewa)
> 10. Jannah dan Naar adalah dua makhluk Alloh yang
> kekal dan tak pernah
>   punah atau binasa.
> 
> Dalil-dalil tentang kekelan Surga:
> 1. QS Hud:108
> 2. QS Adh-Shaad:154
> 3. QS Ar-Ra'du:35
> 4. QS Al-Hijr:48
> 5. QS Ad-Dukhan:56, "Mereka tidak akan merasakan
> mati didalamnya,
>  kecuali mati di dunia")
> 
> Dalil-dalil tentang kekelan Neraka:
> 1. QS Al-Baqoroh:80-81
> 2. QS QS Al-Baqoroh:39
> 3. QS Al-Baqoroh:167/257/275,
> 4. QS Ali-Imran:116  ;
> 5. QS An-Nisa:14/56/145/169
> 6. QS Al-Maa'idah:37
> 
> Dan masih banyak dalil-dalil lainnya.
> (kita lanjutkan)
> 
> -Original Message-
> From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> >kalau org artikan kekal akhirat itu sebegitu rupa
> >namun tak mau sekekal al-Baaqiy, ini agak sulit.
> kalau
> >beda, bedanya dimana kalau sama itu mustahil karena
> >menyalahi prinsip tauhid. 
> 
> >kalau yg namanya haq adlh haq; bathil adlh bathil
> yg
> >kedua tidak dpt dicampur aduk, tentu kekal akhirat
> vs
> >kekal al-Baaqiy juga nggak boleh campur, donk?
> >memahami perbedaan maknawi demikian masih konsisten
> >dgn al-Ikhlas:4.
> 
> Kekal nya Alloh adalah sifat Alloh itu sendiri.
> Kekalnya akhirat adalah karena perbuatan Alloh itu
> sendiri.
> Tidak ada yang sulit bagi Alloh, manusia saja yang
> sulit/belum
> dapat memahaminya.
> 
> Dalil Naqli:
> "Dia (Alloh) tidak ditanya tentang apa yang
> diperbuat-Nya 
> dan merekalah yang akan ditanyai" (QS
> Al-Anbiyaa':23).
> 
> Dalil Aqli:
> Secara tauhid, yang patut di sembah/sujudi itu hanya
> Alloh
> saja, sujud kepada selain Alloh adalah
> musyrik/syirik,
> tapi kenapa iblis diperintahkan sujud pada Adam
> A.S., ?.
> 
> Artinya, kalo Alloh yang memerintahkan tidak ada
> yang melarang,
> sah-sah saja, hukum Alloh itu hanya berlaku bagi
> makhluk-Nya, tetapi
> tidak bagi Alloh itu sendiri.
> Kalo Alloh yang berkehendak, siapa yang bisa
> mencegah??!.
> 
> >semua brg dicipta ini serba berpasangan, demikian
> juga
> >dgn pengertian kata sifa. makna yg hakiki milik
> Allah
> >SWT, dan yg nisbi dimiliki semua makhluk. saya kira
> >itu menjawab pertanyaan
> 
> Justru karena berpasangan, maka kalo surga itu
> kekal, ya
> neraka juga kekal.
> Dalil logika apapun itu hanya berlaku bagi makhluk,
> karena
> yang mengatakan adalah makhluk (manusia) ta

Re: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-19 Terurut Topik anungrey
Assalamu'alaikum Wr Wb.

akur

Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Anung R.E.
Mobile phone: 0811122045
email: [EMAIL PROTECTED]

- Original Message -
From: "Dewa Gede Permana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "'Milis is-lam'" 
Sent: Wednesday, April 20, 2005 9:51 AM
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman


> Hi.. hi.. hi..
> Mudah-mudahan Allah senang dengan isi pembicaraan yg ada dimilis ini.
Tidak
> lain bhw semua ketuju pada DIA DIA sebagai titik pusat dan kita
> semua sedang thawaf, meskipun kasak-kusuk sana sini ujung-ujungnya yaa
> tetep aja thawaf ndak ada yg lepas dari ketentuanNYA. Saya bisanya
cuman
> manggut-manggut aja :-)
>
> :)
> Wassalam,
> Dewa Gede Permana
>
>
> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
> On Behalf Of Agus Safudi - HRD
> Sent: Wednesday, April 20, 2005 8:56 AM
> To: Milis is-lam
> Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman
>
> Bismillahirrahmaanirrahiim
> Assalamu'alaikum wr. wb.
>
> Baiklah saya cabut perkataan saya untuk tidak melanjutkan diskusi ini
(agar
> jelas, terang, dan tidak penasaran ).
>
> Aqidah saya meyakini bahwa, :
> 1. Alloh Yang Maha Terdahulu tanpa Berawal.
> 2. Alloh Yang Maha Kekal Tanpa Berakhir
> 3. Alloh Tak Akan Pernah Punah ataupun Binasa 4. Tidak ada sesuatu pun
> terjadi melainkan dengan kehendak-Nya.
> 5. Tak dapat digapai oleh pikiran, tak juga dapat di capai oleh pemahaman
6.
> Tak meneyerupai makhluk-Nya 7. Al Qur'an adalah Kalamulloh, bukan makhluk.
> 8. Syafaat adalah benar adanya.
> 9. Para pelaku dosa besar dari umat Muhammad SAW bila mati masuk
>neraka tapi tidak kekal di neraka, (QS An-Nisa:48 /116) dan Hadits
>yang diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Hakim, Tirmidzi, Abu DAwud, disahihkan
> Al-Albani.
>(jawaban saya pada pertanyaan mas Dewa) 10. Jannah dan Naar adalah dua
> makhluk Alloh yang kekal dan tak pernah
>   punah atau binasa.
>
> Dalil-dalil tentang kekelan Surga:
> 1. QS Hud:108
> 2. QS Adh-Shaad:154
> 3. QS Ar-Ra'du:35
> 4. QS Al-Hijr:48
> 5. QS Ad-Dukhan:56, "Mereka tidak akan merasakan mati didalamnya,
>  kecuali mati di dunia")
>
> Dalil-dalil tentang kekelan Neraka:
> 1. QS Al-Baqoroh:80-81
> 2. QS QS Al-Baqoroh:39
> 3. QS Al-Baqoroh:167/257/275,
> 4. QS Ali-Imran:116  ;
> 5. QS An-Nisa:14/56/145/169
> 6. QS Al-Maa'idah:37
>
> Dan masih banyak dalil-dalil lainnya.
> (kita lanjutkan)
>
> -Original Message-
> From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> >kalau org artikan kekal akhirat itu sebegitu rupa namun tak mau sekekal
> >al-Baaqiy, ini agak sulit. kalau beda, bedanya dimana kalau sama itu
> >mustahil karena menyalahi prinsip tauhid.
>
> >kalau yg namanya haq adlh haq; bathil adlh bathil yg kedua tidak dpt
> >dicampur aduk, tentu kekal akhirat vs kekal al-Baaqiy juga nggak boleh
> >campur, donk?
> >memahami perbedaan maknawi demikian masih konsisten dgn al-Ikhlas:4.
>
> Kekal nya Alloh adalah sifat Alloh itu sendiri.
> Kekalnya akhirat adalah karena perbuatan Alloh itu sendiri.
> Tidak ada yang sulit bagi Alloh, manusia saja yang sulit/belum dapat
> memahaminya.
>
> Dalil Naqli:
> "Dia (Alloh) tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah
yang
> akan ditanyai" (QS Al-Anbiyaa':23).
>
> Dalil Aqli:
> Secara tauhid, yang patut di sembah/sujudi itu hanya Alloh saja, sujud
> kepada selain Alloh adalah musyrik/syirik, tapi kenapa iblis diperintahkan
> sujud pada Adam A.S., ?.
>
> Artinya, kalo Alloh yang memerintahkan tidak ada yang melarang, sah-sah
> saja, hukum Alloh itu hanya berlaku bagi makhluk-Nya, tetapi tidak bagi
> Alloh itu sendiri.
> Kalo Alloh yang berkehendak, siapa yang bisa mencegah??!.
>
> >semua brg dicipta ini serba berpasangan, demikian juga dgn pengertian
> >kata sifa. makna yg hakiki milik Allah SWT, dan yg nisbi dimiliki semua
> >makhluk. saya kira itu menjawab pertanyaan
>
> Justru karena berpasangan, maka kalo surga itu kekal, ya neraka juga
kekal.
> Dalil logika apapun itu hanya berlaku bagi makhluk, karena yang mengatakan
> adalah makhluk (manusia) tapi kalo yang mengatakan itu Alloh, tidak bisa
> dibantah oleh logika manusia.
>
> >> Bagaiaman sampeyan menjelentrehkan ayat "...Khoo lidiina fiihaa
> >> abada.." (QS 4:169)
>
> >dan utk mempertegas pengertian kekal nisbi akan akhirat, saya tambahi
> >pernyataan sederhana berikut,
>
> Logika atau akal manusia tidak bisa mengalahkan wahyu!, tapi akal berada
> dibelakang wahyu untuk urusan Dien.
> Dan urusan akhirat adalah urusan Dien, sumbernya harus dari Al-Qur'an dan
> Sunnah yang sahih

RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-19 Terurut Topik Dewa Gede Permana
Hi.. hi.. hi.. 
Mudah-mudahan Allah senang dengan isi pembicaraan yg ada dimilis ini. Tidak
lain bhw semua ketuju pada DIA DIA sebagai titik pusat dan kita
semua sedang thawaf, meskipun kasak-kusuk sana sini ujung-ujungnya yaa
tetep aja thawaf ndak ada yg lepas dari ketentuanNYA. Saya bisanya cuman
manggut-manggut aja :-)

:)
Wassalam,
Dewa Gede Permana
 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Agus Safudi - HRD
Sent: Wednesday, April 20, 2005 8:56 AM
To: Milis is-lam
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum wr. wb.

Baiklah saya cabut perkataan saya untuk tidak melanjutkan diskusi ini (agar
jelas, terang, dan tidak penasaran ).

Aqidah saya meyakini bahwa, :
1. Alloh Yang Maha Terdahulu tanpa Berawal.
2. Alloh Yang Maha Kekal Tanpa Berakhir
3. Alloh Tak Akan Pernah Punah ataupun Binasa 4. Tidak ada sesuatu pun
terjadi melainkan dengan kehendak-Nya.
5. Tak dapat digapai oleh pikiran, tak juga dapat di capai oleh pemahaman 6.
Tak meneyerupai makhluk-Nya 7. Al Qur'an adalah Kalamulloh, bukan makhluk.
8. Syafaat adalah benar adanya.
9. Para pelaku dosa besar dari umat Muhammad SAW bila mati masuk
   neraka tapi tidak kekal di neraka, (QS An-Nisa:48 /116) dan Hadits
   yang diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Hakim, Tirmidzi, Abu DAwud, disahihkan
Al-Albani.
   (jawaban saya pada pertanyaan mas Dewa) 10. Jannah dan Naar adalah dua
makhluk Alloh yang kekal dan tak pernah
  punah atau binasa.

Dalil-dalil tentang kekelan Surga:
1. QS Hud:108
2. QS Adh-Shaad:154
3. QS Ar-Ra'du:35
4. QS Al-Hijr:48
5. QS Ad-Dukhan:56, "Mereka tidak akan merasakan mati didalamnya,
 kecuali mati di dunia")

Dalil-dalil tentang kekelan Neraka:
1. QS Al-Baqoroh:80-81
2. QS QS Al-Baqoroh:39
3. QS Al-Baqoroh:167/257/275,
4. QS Ali-Imran:116  ;
5. QS An-Nisa:14/56/145/169
6. QS Al-Maa'idah:37

Dan masih banyak dalil-dalil lainnya.
(kita lanjutkan)

-Original Message-
From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>kalau org artikan kekal akhirat itu sebegitu rupa namun tak mau sekekal 
>al-Baaqiy, ini agak sulit. kalau beda, bedanya dimana kalau sama itu 
>mustahil karena menyalahi prinsip tauhid.

>kalau yg namanya haq adlh haq; bathil adlh bathil yg kedua tidak dpt 
>dicampur aduk, tentu kekal akhirat vs kekal al-Baaqiy juga nggak boleh 
>campur, donk?
>memahami perbedaan maknawi demikian masih konsisten dgn al-Ikhlas:4.

Kekal nya Alloh adalah sifat Alloh itu sendiri.
Kekalnya akhirat adalah karena perbuatan Alloh itu sendiri.
Tidak ada yang sulit bagi Alloh, manusia saja yang sulit/belum dapat
memahaminya.

Dalil Naqli:
"Dia (Alloh) tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang
akan ditanyai" (QS Al-Anbiyaa':23).

Dalil Aqli:
Secara tauhid, yang patut di sembah/sujudi itu hanya Alloh saja, sujud
kepada selain Alloh adalah musyrik/syirik, tapi kenapa iblis diperintahkan
sujud pada Adam A.S., ?.

Artinya, kalo Alloh yang memerintahkan tidak ada yang melarang, sah-sah
saja, hukum Alloh itu hanya berlaku bagi makhluk-Nya, tetapi tidak bagi
Alloh itu sendiri.
Kalo Alloh yang berkehendak, siapa yang bisa mencegah??!.

>semua brg dicipta ini serba berpasangan, demikian juga dgn pengertian 
>kata sifa. makna yg hakiki milik Allah SWT, dan yg nisbi dimiliki semua 
>makhluk. saya kira itu menjawab pertanyaan

Justru karena berpasangan, maka kalo surga itu kekal, ya neraka juga kekal.
Dalil logika apapun itu hanya berlaku bagi makhluk, karena yang mengatakan
adalah makhluk (manusia) tapi kalo yang mengatakan itu Alloh, tidak bisa
dibantah oleh logika manusia.

>> Bagaiaman sampeyan menjelentrehkan ayat "...Khoo lidiina fiihaa 
>> abada.." (QS 4:169)

>dan utk mempertegas pengertian kekal nisbi akan akhirat, saya tambahi 
>pernyataan sederhana berikut,

Logika atau akal manusia tidak bisa mengalahkan wahyu!, tapi akal berada
dibelakang wahyu untuk urusan Dien.
Dan urusan akhirat adalah urusan Dien, sumbernya harus dari Al-Qur'an dan
Sunnah yang sahih.

>surga & neraka itu mahkluk atau bukan? adakah makhluk yg bersifat 
>hakiki?

10. Jannah dan Naar adalah dua makhluk Alloh yang kekal dan tak pernah
  punah atau binasa.
"Dia (Alloh) tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang
akan ditanyai" (QS Al-Anbiyaa':23).

Yang mengatakan surga dan neraka akan punah adalah, Jahm bin Sofwan,
gembongnya Mu'tazilah.

>prinsip ketauhidan itu hanya mengenal: al-Khaaliq & makhluq. Al-Khaaliq 
>adlh Allah SWT dgn 99 'asma al-husnaNya & selain Dia adlh makhluk yg 
>sbgian juga dikaruniai sifat baik spt Allah SWT miliki dlm kapasitas yg 
>sangat-sangat terbatas sekali.

Monggo mas, kalo anda berkeyakinan seperti itu, silahkan.
Manusia adalah makhluk merdeka.
Sikap saya sudah jelas, jika berhadapan dengan ayat-ayat mutasyaabihat, saya
meyak

RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-19 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum wr. wb.

Baiklah saya cabut perkataan saya untuk tidak melanjutkan
diskusi ini (agar jelas, terang, dan tidak penasaran ).

Aqidah saya meyakini bahwa, :
1. Alloh Yang Maha Terdahulu tanpa Berawal.
2. Alloh Yang Maha Kekal Tanpa Berakhir
3. Alloh Tak Akan Pernah Punah ataupun Binasa
4. Tidak ada sesuatu pun terjadi melainkan dengan kehendak-Nya.
5. Tak dapat digapai oleh pikiran, tak juga dapat di capai oleh pemahaman
6. Tak meneyerupai makhluk-Nya
7. Al Qur'an adalah Kalamulloh, bukan makhluk.
8. Syafaat adalah benar adanya.
9. Para pelaku dosa besar dari umat Muhammad SAW bila mati masuk
   neraka tapi tidak kekal di neraka, (QS An-Nisa:48 /116) dan Hadits
   yang diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Hakim, Tirmidzi, Abu DAwud, disahihkan 
Al-Albani.
   (jawaban saya pada pertanyaan mas Dewa)
10. Jannah dan Naar adalah dua makhluk Alloh yang kekal dan tak pernah
  punah atau binasa.

Dalil-dalil tentang kekelan Surga:
1. QS Hud:108
2. QS Adh-Shaad:154
3. QS Ar-Ra'du:35
4. QS Al-Hijr:48
5. QS Ad-Dukhan:56, "Mereka tidak akan merasakan mati didalamnya,
 kecuali mati di dunia")

Dalil-dalil tentang kekelan Neraka:
1. QS Al-Baqoroh:80-81
2. QS QS Al-Baqoroh:39
3. QS Al-Baqoroh:167/257/275,
4. QS Ali-Imran:116  ;
5. QS An-Nisa:14/56/145/169
6. QS Al-Maa'idah:37

Dan masih banyak dalil-dalil lainnya.
(kita lanjutkan)

-Original Message-
From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>kalau org artikan kekal akhirat itu sebegitu rupa
>namun tak mau sekekal al-Baaqiy, ini agak sulit. kalau
>beda, bedanya dimana kalau sama itu mustahil karena
>menyalahi prinsip tauhid. 

>kalau yg namanya haq adlh haq; bathil adlh bathil yg
>kedua tidak dpt dicampur aduk, tentu kekal akhirat vs
>kekal al-Baaqiy juga nggak boleh campur, donk?
>memahami perbedaan maknawi demikian masih konsisten
>dgn al-Ikhlas:4.

Kekal nya Alloh adalah sifat Alloh itu sendiri.
Kekalnya akhirat adalah karena perbuatan Alloh itu sendiri.
Tidak ada yang sulit bagi Alloh, manusia saja yang sulit/belum
dapat memahaminya.

Dalil Naqli:
"Dia (Alloh) tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya 
dan merekalah yang akan ditanyai" (QS Al-Anbiyaa':23).

Dalil Aqli:
Secara tauhid, yang patut di sembah/sujudi itu hanya Alloh
saja, sujud kepada selain Alloh adalah musyrik/syirik,
tapi kenapa iblis diperintahkan sujud pada Adam A.S., ?.

Artinya, kalo Alloh yang memerintahkan tidak ada yang melarang,
sah-sah saja, hukum Alloh itu hanya berlaku bagi makhluk-Nya, tetapi
tidak bagi Alloh itu sendiri.
Kalo Alloh yang berkehendak, siapa yang bisa mencegah??!.

>semua brg dicipta ini serba berpasangan, demikian juga
>dgn pengertian kata sifa. makna yg hakiki milik Allah
>SWT, dan yg nisbi dimiliki semua makhluk. saya kira
>itu menjawab pertanyaan

Justru karena berpasangan, maka kalo surga itu kekal, ya
neraka juga kekal.
Dalil logika apapun itu hanya berlaku bagi makhluk, karena
yang mengatakan adalah makhluk (manusia) tapi kalo yang
mengatakan itu Alloh, tidak bisa dibantah oleh logika manusia.

>> Bagaiaman sampeyan menjelentrehkan ayat
>> "...Khoo lidiina fiihaa abada.." (QS 4:169)

>dan utk mempertegas pengertian kekal nisbi akan
>akhirat, saya tambahi pernyataan sederhana berikut,

Logika atau akal manusia tidak bisa mengalahkan wahyu!, 
tapi akal berada dibelakang wahyu untuk urusan Dien.
Dan urusan akhirat adalah urusan Dien, sumbernya harus
dari Al-Qur'an dan Sunnah yang sahih.

>surga & neraka itu mahkluk atau bukan? adakah makhluk
>yg bersifat hakiki?

10. Jannah dan Naar adalah dua makhluk Alloh yang kekal dan tak pernah
  punah atau binasa.
"Dia (Alloh) tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya 
dan merekalah yang akan ditanyai" (QS Al-Anbiyaa':23).

Yang mengatakan surga dan neraka akan punah adalah,
Jahm bin Sofwan, gembongnya Mu'tazilah.

>prinsip ketauhidan itu hanya mengenal: al-Khaaliq &
>makhluq. Al-Khaaliq adlh Allah SWT dgn 99 'asma
>al-husnaNya & selain Dia adlh makhluk yg sbgian juga
>dikaruniai sifat baik spt Allah SWT miliki dlm
>kapasitas yg sangat-sangat terbatas sekali.

Monggo mas, kalo anda berkeyakinan seperti itu, silahkan.
Manusia adalah makhluk merdeka.
Sikap saya sudah jelas, jika berhadapan dengan ayat-ayat
mutasyaabihat, saya meyakini apa adanya tanpa takwil berlebihan
dengan menggunakan logika.

Saya mengambil pelajaran mengenai Rububiyah, Uluhiyah, Asma wa Shifat
dari ulama-ulama salaf dan pemahaman para sahabat.
Termasuk saya tidak mengatakan AL-QUR"AN ITU MAKHLUK!
Saya berlepas diri dari pemnahaman seperti itu.

---

>menggapi kekhawatiran kalau-kalau ada org berpikiran, 

> > .. " ah untuk apa bersusah payah
> supaya
> > masuk surga, toh nanti juga surga
> > akan hancur tidak kekal, begitu juga yang di
> neraka
> > toh kalo pun masuk neraka
> > tidak selamanya, nanti neraka juga akan
> > hancur.".

>sebenarnya itu bukan salah ilmu yg sampai, tapi salah
>org karena kurang sempurna pelajarinya hingga titik
>hikmah. ayat manapun dlm Qur'an kalau salah memahami,
>hasilnya

RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-19 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Umat Muslim telah sepakat selama masih ada iman di hati walaupun sekecil
biji sawi isnya Allah tidak kekal di neraka.
Dalilnya:
Rasululloh SAW bersabda:
"Syafaa'atiy li ahlil kabaairi min ummatiy"
Artinya : "Syafaat ku di peruntukkan bagi para pelaku dosa besar dikalangan 
umatku"
HR Ahmad, Al-Hakim, Tirmidzi, Abu Dawud, disahihkan oleh Al-Albani.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Agus Safudi

-Original Message-
From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 19, 2005 3:52 PM
To: 'Milis is-lam'
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 


Lha yaa itu dia yang saya maksudkan diri saya ini masih kotor. Titian cuman
serambut terbelah, kiri-kanan jurang menganga udah gitu nikmatnya kudu
terasa seperti nikmat yg diberikan Allah kpd orang2 terdahulu.

Duh gemeter tenan iki mas...

:)
Wassalam,
Dewa Gede Permana


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Agus Safudi - HRD
Sent: Tuesday, April 19, 2005 3:06 PM
To: Milis is-lam
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 



-Original Message-
From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 19, 2005 2:44 PM
To: 'Milis is-lam'
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Baiklah mas Dewa, untuk masalah KEKEKALAN di akherat, saya sudah tuliskan di
e-mail saya tidak ingin lebih jauh mendiskusikannya, silahkan saja apa yang
mas Dewa yakini dan lebih menentramkan hati mas Dewa monggo di jalani/di
yakini/di imani.

>He..he.. Saya jadi inget bagaimana si iblis dilaknat Allah gara-gara 
>ndak mau sujud dihadapan Adam as. Tampak samar-samar si iblis maunya 
>cuman menyembah Allah semata (tauhid), dan tidak kepada makhlukNYA 
>padahal hmm... :)

Hehehehe..., yang ingin anda sampaikan ini apa tho mas Dewa ??? &*%#,
(bahaya ini mas), apakah sampeyan ingin sampaikan bahwa iblis itu tadinya
adalah makhluk yang paling taat, saking taat nya sama Alloh sehingga dia
tidak mau sujud kecuali sama Alloh, tapi iblis lupa bahwa yang nyuruh dia
sujud itu adalah siapa, kemudian siapa yang buat lupa, dst.dst

Kalo dibahas diskusi nya jadi melebar nih mas Dewa.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

:)

Wassalam,
Dewa Gede Permana


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Agus Safudi - HRD
Sent: Tuesday, April 19, 2005 1:22 PM
To: Milis is-lam
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Assalamu'alaikum wr. wb.

-Original Message-
From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 19, 2005 12:22 PM
To: 'Milis is-lam'
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Walaykumussalam wr. wb.

>Btw, lha yg disebut Al Baqiy itu khan ya Allah ta'ala to mas Agus.

Betul mas, sahih.

>Manakah yg wajib diimani itu : ADA/TIDAKnya kehidupan akhirat ataukah

Ya tentu saja yang wajib di imani itu ADA-nya kehidupan akhirat.

>KEKAL/TIDAKnya yaa?

Lha, kalo gitu mendukung pernyataan bahwa AKHERATPUN  TIDAK KEKAL, ini
dasarnya dari mana?, hal ini mas Dewa yang perlu di klarifikasi.

Sementara ayat yang ditulis oleh mas Hermanto menyebutkan bahwa akherat itu
kekal.
Tapi kalo anda meyakini seperti itu ya monggo, silahkan saja, wong manusia
kan makhluk yang merdeka, bebas memilih.

Sekedar untuk di tafakuri, pernyataan AKHERATPUN  TIDAK KEKAL itu apakah
diketahui oleh Nabi SAW?, kalo jawabannya beliau tidak tahu, apakah kita
merasa lebih tahu dari beliau SAW.
Kemudian apakah pernyataan itu juga pernah di sampaikan oleh beliau SAW?,
kalo jawabannya beliau tidak pernah menyampaikan hal tsb., apakah kita
merasa lebih pintar dari beliau SAW.

>QS 4:136, QS 2:62 - Berimanlah kepada Allah, rasulNYA, MalaikatNYA, dan 
>hari akhir.

Setuju mas, sahih.

>Bukankah Allah itu berbeda dengan makhlukNYA, tak dapat diperbandingkan 
>dengan sesuatu apapun... Dzat yang laisa kamatslihi syaiun

Potongan ayat ini saya sampaikan karena saya ingin menjawab pertanyaan mas
Fahru, dimana mas Fahru menanyakan sbb:

"apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn kekal al-Baaqiy Allah SWT?
mana yg mutlak kekal"?

sehingga saya jawab dengan ayat tsb.

Itu saja ikut nimbrung saya pada tema ini, dan saya akhiri nimbrung saya
dengan "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami
tersalah".

Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau agak melebar dari
tema awal.

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Agus Safudi



:)

Wassalam,
Dewa Gede Permana


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Agus Safudi - HRD
Sent: Tuesday, April 19, 2005 9:29 AM
To: Milis is-lam
Subject: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Assalamu'alaikum wr. wb.

Mas Dardjo dan Mas Gede,

Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda berdua menyatakan bahwa
akherat tidak kekal berdasarkan referensi anu...anu. dlsb.
Pertama yang harus dicermati adalah pe

JEBOLAN TIDAK SAMA DENGAN SARJANA....RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-19 Terurut Topik soedardjo
Di TIGA BUKU YANG SAYA BELI, hanya tertulis JEBOLAN dan tidak mengatakan 
SARJANA Teknik Nuklir UGM. Mungkin teman-teman KAGAMA ada yang dapat 
mengklarifikasi?. Saya di Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional), tetapi teman 
saya yang lulusan Teknik Nuklir UGM, kurang tahu persis apakah beliau JEBOL di 
tengah jalan, atau betul-betul lulus dari Teknik Nuklir UGM?. Mohon 
informasinya.

Wassalam soedardjo

Quoting [EMAIL PROTECTED]:

** 
** Karena saya kurang pandai menulis jadi alangkah baiknya bila ada kesempatan
** silahkan coba baca buku tsb.
** Banyak di toko2 buku (katanya best seller).
** 
** Walaupun tidak mutlak benar (yg maha mutlak hanya Allah swt), menurut saya,
** tafsir ttg waktu yg diuraikan oleh Pak Agus cukup untuk memperbaiki
** tafsir2 ttg "waktu" dari para mufasir sebelumnya. Oya, uraiannya juga
** dilengkapi dg dalil2 dan argument2 yg cukup ilmiyah imaniyah.
** 
** Cuman dalam buku Pusaran Energy Ka'bah...saya masih ada pertanyaan (sayang
** gak tahu address beliau) : Bisakah energy2 tsb diukur ?
** 
** PS: Pak Agus adalah sarjana teknik nuklir yg juga bertasawuf.
** wassalam/kp
** 
** 
** 
** 
**
** Hermanto
**
** <[EMAIL PROTECTED]To: Milis is-lam
**
** id> cc: 
**
** Sent by:        Subject:     RE: [is-lam]
** RE: Rukun Islam/Iman  
** [EMAIL PROTECTED]
**
** .isnet.org  
**
** 
**
** 
**
** 19-04-05 10:54  
**
** Please respond to   
**
** Milis is-lam
**
** 
**
** 
**
** 
** 
** 
** 
** Ikutan nimbrung
** Mas aku belum baca buku karangan Pak Agus Mustofa.
** Terus-terang selama ini yang aku ketahui adalah...
** Kekal Allah SWT kekal tidak berawal dan tidak berakhir.
** Tetapi kekal untuk makhluk-Nya adalah kekal hingga kehendak-Nya.
** Maksudnya, walaupun kekal tetapi Allah Al-Baaqiy tetap berkuasa atas
** batasan
** kekalan makhluk-Nya.
** Jadi kalo dikatakan Akhirat itu kekal, yach Insya-Allah kekal, bukan
** berarti
** tidak kekal.
** "Wal aakhiratu khairuu wa abqaa" (QS:Al-A'laa 17).
** 
** Apakah ada dalil yg menyatakan sesungguhnya Akhirat itu tidak kekal?
** 
** Mohon dengan sangat pencerahannya.
** Hermanto.
** 
** 
** 
** -Original Message-
** From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
** Sent: Tuesday, April 19, 2005 10:51 AM
** To: Milis is-lam
** Subject: Re: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman
** 
** 
** 
** Betul, komentar anda pada hakikatnya sesuai dg uraian  Pak Agus Mustofa
** dalam buku "Pusaran Energy Ka'bah" dan "Ternyata Akhirat Tidak Kekal".
** 
** wassalam/kp
** 
** 
** 
** 
** 
** 
** 
** AFR
** 
** <[EMAIL PROTECTED]>To: Milis is-lam
** 
** Sent by:cc:
** 
**             [EMAIL PROTECTED]Subject: Re: [is-lam]
** RE: Rukun Islam/Iman
** .isnet.org
** 
** 
** 
** 
** 
** 19-04-05 10:23
** 
** Please respond to
** 
** Milis is-lam
** 
** 
** 
** 
** 
** 
** 
** 
** 
** 
** pertanyaan sederhana, semoga ini jadi khasanah ilmu yg
** baik dlm Islam, ttg kekekalan akhirat.
** 
** 1. apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn
** kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal?
** 
** 2. manusia itu lemah sekali dlm urusan
** hitung-menghitung. jgnkan menghitung jumlah bintang,
** volume ruang langit, berapa volume air di seluruh
** lautan bumi saja tak tahu kecuali bilang 'bunyak
** sekali'. ekspresi asal bunyi 'tak terbatas' yg pdhl
** pastilah terbatas hanya akal kita tak sanggup.
** 
** nabi SAW pernah membuat bandingan ttg dunia-akhirat
** atas pertanyaan sahabat. bahwa kehidupan dunia itu
** bagai tetesan air di jari-jari dgn jumlah air di
** lautan sbg akhirat.
** 
** itulah ekspresi kekal akhirat, tak sekekal sifat Allah
** SWT sebab D

Alamat Agus Mustofa? RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-19 Terurut Topik soedardjo
Alamat?
Mungkin dapat dirunut dulu ke HP 081330461462 yayasan padang masyar (PADMA), 
atau ke [EMAIL PROTECTED] (bu Anna Ratnawati)?. atau ke pak Frans 
Waluyo 081314428047

Wassalam [EMAIL PROTECTED]


Quoting Hermanto <[EMAIL PROTECTED]>:

** Insya-Allah bukunya aku cari.
** Thank you.
** 
** -Original Message-
** From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
** Sent: Tuesday, April 19, 2005 11:24 AM
** To: Milis is-lam
** Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman
** 
** 
** 
** Karena saya kurang pandai menulis jadi alangkah baiknya bila ada kesempatan
** silahkan coba baca buku tsb.
** Banyak di toko2 buku (katanya best seller).
** 
** Walaupun tidak mutlak benar (yg maha mutlak hanya Allah swt), menurut saya,
** tafsir ttg waktu yg diuraikan oleh Pak Agus cukup untuk memperbaiki
** tafsir2 ttg "waktu" dari para mufasir sebelumnya. Oya, uraiannya juga
** dilengkapi dg dalil2 dan argument2 yg cukup ilmiyah imaniyah.
** 
** Cuman dalam buku Pusaran Energy Ka'bah...saya masih ada pertanyaan (sayang
** gak tahu address beliau) : Bisakah energy2 tsb diukur ?
** 
** PS: Pak Agus adalah sarjana teknik nuklir yg juga bertasawuf.
** wassalam/kp
** 
** 
** 
**  
** 
** Hermanto
** 
** <[EMAIL PROTECTED]To: Milis is-lam
**
** id> cc:
** 
** Sent by:                Subject:     RE: [is-lam]
** RE: Rukun Islam/Iman  
** [EMAIL PROTECTED]
** 
** .isnet.org
** 
**  
** 
**  
** 
** 19-04-05 10:54
** 
** Please respond to
** 
** Milis is-lam
** 
**  
** 
**  
** 
** 
** 
** 
** 
** Ikutan nimbrung
** Mas aku belum baca buku karangan Pak Agus Mustofa.
** Terus-terang selama ini yang aku ketahui adalah...
** Kekal Allah SWT kekal tidak berawal dan tidak berakhir.
** Tetapi kekal untuk makhluk-Nya adalah kekal hingga kehendak-Nya.
** Maksudnya, walaupun kekal tetapi Allah Al-Baaqiy tetap berkuasa atas
** batasan
** kekalan makhluk-Nya.
** Jadi kalo dikatakan Akhirat itu kekal, yach Insya-Allah kekal, bukan
** berarti
** tidak kekal.
** "Wal aakhiratu khairuu wa abqaa" (QS:Al-A'laa 17).
** 
** Apakah ada dalil yg menyatakan sesungguhnya Akhirat itu tidak kekal?
** 
** Mohon dengan sangat pencerahannya.
** Hermanto.
** 
** 
** 
** -Original Message-
** From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
** Sent: Tuesday, April 19, 2005 10:51 AM
** To: Milis is-lam
** Subject: Re: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman
** 
** 
** 
** Betul, komentar anda pada hakikatnya sesuai dg uraian  Pak Agus Mustofa
** dalam buku "Pusaran Energy Ka'bah" dan "Ternyata Akhirat Tidak Kekal".
** 
** wassalam/kp
** 
** 
** 
** 
** 
** 
** 
** AFR
** 
** <[EMAIL PROTECTED]>To: Milis is-lam
** 
** Sent by:    cc:
** 
**             [EMAIL PROTECTED]Subject: Re: [is-lam]
** RE: Rukun Islam/Iman
** .isnet.org
** 
** 
** 
** 
** 
** 19-04-05 10:23
** 
** Please respond to
** 
** Milis is-lam
** 
** 
** 
** 
** 
** 
** 
** 
** 
** 
** pertanyaan sederhana, semoga ini jadi khasanah ilmu yg
** baik dlm Islam, ttg kekekalan akhirat.
** 
** 1. apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn
** kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal?
** 
** 2. manusia itu lemah sekali dlm urusan
** hitung-menghitung. jgnkan menghitung jumlah bintang,
** volume ruang langit, berapa volume air di seluruh
** lautan bumi saja tak tahu kecuali bilang 'bunyak
** sekali'. ekspresi asal bunyi 'tak terbatas' yg pdhl
** pastilah terbatas hanya akal kita tak sanggup.
** 
** nabi SAW pernah membuat bandingan ttg dunia-akhirat
** atas pertanyaan sahabat. bahwa kehidupan dunia itu
** bagai tetesan air di jari-jari dgn jumlah air di
** lautan sbg akhirat.
** 
** itulah ekspresi kekal akhirat, tak sekekal sifat Allah
** SWT sebab Dia tak ada yg samaiNya, tak berawal, tak
** berakhir. sedang surga & neraka adlh makhluk yg bakal
** ditempati spt halnya bumi dgn panjang-pendek waktu
** keberadaannya dgn alam yg berbeda.
** 
** berbicara alam akhirat itu tak perlu detail tapi yg
** utama adlh imani. spt jumlah kombinasi permainan catur
** yg berbidang 8x8 pun pasti terbatas walau tak mesti
** tahu persis berapa. disitulah seninya akal & iman yg
** terbimbing Islam.
** 
** insya Allah.
** 
** 
** salam,
** Fahru
** --- Agus Safudi - HRD <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
** 
** > Assalamu'alaikum wr. wb.
** >
** > Mas Dardjo dan Mas Gede,
** >
** > Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda
** > berdua menyatakan
** > bahwa akherat tidak kekal berdasarkan referensi
** > anu...anu. dlsb.
** > Perta

RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-19 Terurut Topik Dewa Gede Permana
Lha yaa itu dia yang saya maksudkan diri saya ini masih kotor. Titian cuman
serambut terbelah, kiri-kanan jurang menganga udah gitu nikmatnya kudu
terasa seperti nikmat yg diberikan Allah kpd orang2 terdahulu.

Duh gemeter tenan iki mas...

:)
Wassalam,
Dewa Gede Permana


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Agus Safudi - HRD
Sent: Tuesday, April 19, 2005 3:06 PM
To: Milis is-lam
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 



-Original Message-
From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 19, 2005 2:44 PM
To: 'Milis is-lam'
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Baiklah mas Dewa, untuk masalah KEKEKALAN di akherat, saya sudah tuliskan di
e-mail saya tidak ingin lebih jauh mendiskusikannya, silahkan saja apa yang
mas Dewa yakini dan lebih menentramkan hati mas Dewa monggo di jalani/di
yakini/di imani.

>He..he.. Saya jadi inget bagaimana si iblis dilaknat Allah gara-gara 
>ndak mau sujud dihadapan Adam as. Tampak samar-samar si iblis maunya 
>cuman menyembah Allah semata (tauhid), dan tidak kepada makhlukNYA 
>padahal hmm... :)

Hehehehe..., yang ingin anda sampaikan ini apa tho mas Dewa ??? &*%#,
(bahaya ini mas), apakah sampeyan ingin sampaikan bahwa iblis itu tadinya
adalah makhluk yang paling taat, saking taat nya sama Alloh sehingga dia
tidak mau sujud kecuali sama Alloh, tapi iblis lupa bahwa yang nyuruh dia
sujud itu adalah siapa, kemudian siapa yang buat lupa, dst.dst

Kalo dibahas diskusi nya jadi melebar nih mas Dewa.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

:)

Wassalam,
Dewa Gede Permana


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Agus Safudi - HRD
Sent: Tuesday, April 19, 2005 1:22 PM
To: Milis is-lam
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Assalamu'alaikum wr. wb.

-Original Message-
From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 19, 2005 12:22 PM
To: 'Milis is-lam'
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Walaykumussalam wr. wb.

>Btw, lha yg disebut Al Baqiy itu khan ya Allah ta'ala to mas Agus.

Betul mas, sahih.

>Manakah yg wajib diimani itu : ADA/TIDAKnya kehidupan akhirat ataukah

Ya tentu saja yang wajib di imani itu ADA-nya kehidupan akhirat.

>KEKAL/TIDAKnya yaa?

Lha, kalo gitu mendukung pernyataan bahwa AKHERATPUN  TIDAK KEKAL, ini
dasarnya dari mana?, hal ini mas Dewa yang perlu di klarifikasi.

Sementara ayat yang ditulis oleh mas Hermanto menyebutkan bahwa akherat itu
kekal.
Tapi kalo anda meyakini seperti itu ya monggo, silahkan saja, wong manusia
kan makhluk yang merdeka, bebas memilih.

Sekedar untuk di tafakuri, pernyataan AKHERATPUN  TIDAK KEKAL itu apakah
diketahui oleh Nabi SAW?, kalo jawabannya beliau tidak tahu, apakah kita
merasa lebih tahu dari beliau SAW.
Kemudian apakah pernyataan itu juga pernah di sampaikan oleh beliau SAW?,
kalo jawabannya beliau tidak pernah menyampaikan hal tsb., apakah kita
merasa lebih pintar dari beliau SAW.

>QS 4:136, QS 2:62 - Berimanlah kepada Allah, rasulNYA, MalaikatNYA, dan 
>hari akhir.

Setuju mas, sahih.

>Bukankah Allah itu berbeda dengan makhlukNYA, tak dapat diperbandingkan 
>dengan sesuatu apapun... Dzat yang laisa kamatslihi syaiun

Potongan ayat ini saya sampaikan karena saya ingin menjawab pertanyaan mas
Fahru, dimana mas Fahru menanyakan sbb:

"apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn kekal al-Baaqiy Allah SWT?
mana yg mutlak kekal"?

sehingga saya jawab dengan ayat tsb.

Itu saja ikut nimbrung saya pada tema ini, dan saya akhiri nimbrung saya
dengan "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami
tersalah".

Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau agak melebar dari
tema awal.

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Agus Safudi



:)

Wassalam,
Dewa Gede Permana


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Agus Safudi - HRD
Sent: Tuesday, April 19, 2005 9:29 AM
To: Milis is-lam
Subject: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Assalamu'alaikum wr. wb.

Mas Dardjo dan Mas Gede,

Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda berdua menyatakan bahwa
akherat tidak kekal berdasarkan referensi anu...anu. dlsb.
Pertama yang harus dicermati adalah pendapat-pendapat yang anda sitir itu
dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena para ulama/mufasir baik dari
dulu maupun yang sekarang tidak ada yang menyatakan bahwa surga dan neraka
(akherat) itu kena rusak.
Kenapa, karena tekstual nash dari Alloh sendiri menyatakan demikian,
buktinya

QS 2:39
"Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya".

QS 3:151
"Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan
mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak
menurunkan keterangan tent

RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-19 Terurut Topik AFR

kalau org artikan kekal akhirat itu sebegitu rupa
namun tak mau sekekal al-Baaqiy, ini agak sulit. kalau
beda, bedanya dimana kalau sama itu mustahil karena
menyalahi prinsip tauhid. 

kalau yg namanya haq adlh haq; bathil adlh bathil yg
kedua tidak dpt dicampur aduk, tentu kekal akhirat vs
kekal al-Baaqiy juga nggak boleh campur, donk?
memahami perbedaan maknawi demikian masih konsisten
dgn al-Ikhlas:4.

semua brg dicipta ini serba berpasangan, demikian juga
dgn pengertian kata sifa. makna yg hakiki milik Allah
SWT, dan yg nisbi dimiliki semua makhluk. saya kira
itu menjawab pertanyaan

> Bagaiaman sampeyan menjelentrehkan ayat
> "...Khoo lidiina fiihaa abada.." (QS 4:169)

dan utk mempertegas pengertian kekal nisbi akan
akhirat, saya tambahi pernyataan sederhana berikut,

surga & neraka itu mahkluk atau bukan? adakah makhluk
yg bersifat hakiki?

prinsip ketauhidan itu hanya mengenal: al-Khaaliq &
makhluq. Al-Khaaliq adlh Allah SWT dgn 99 'asma
al-husnaNya & selain Dia adlh makhluk yg sbgian juga
dikaruniai sifat baik spt Allah SWT miliki dlm
kapasitas yg sangat-sangat terbatas sekali.
---

menggapi kekhawatiran kalau-kalau ada org berpikiran, 

> > .. " ah untuk apa bersusah payah
> supaya
> > masuk surga, toh nanti juga surga
> > akan hancur tidak kekal, begitu juga yang di
> neraka
> > toh kalo pun masuk neraka
> > tidak selamanya, nanti neraka juga akan
> > hancur.".

sebenarnya itu bukan salah ilmu yg sampai, tapi salah
org karena kurang sempurna pelajarinya hingga titik
hikmah. ayat manapun dlm Qur'an kalau salah memahami,
hasilnya bisa keliru saja (dpt diampuni), atau keliru
fatal (kufur).

adapun tekanan memahami akhirat tidak kekal itu bukan
pd adanya batasan nikmat/siksa walau tanpa rinci, tapi
pd bangunan disiplin berpikir bertauhid. Allah SWT itu
siapa, selain Dia itu apa?


salam,
Fahru
--- Agus Safudi - HRD <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Assalamu'alaikum wr. wb.
> 
> -Original Message-
> From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> pertanyaan sederhana, semoga ini jadi khasanah ilmu
> yg
> baik dlm Islam, ttg kekekalan akhirat.
> 
> >1. apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn
> >kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal?
> 
> heheheh...sampeyan opo lupa tho mas, bukankah Alloh
> sendiri 
> sudah mengatakan "..Laysa kamitslihi syayun.."
> (Asy-Syuura:11)
> artinya kan tidak boleh/ada sesuatu yang bisa
> dibandingkan
> dengan Alloh Azza wa Jalla.
> 
> >2. manusia itu lemah sekali dlm urusan
> >hitung-menghitung. jgnkan menghitung jumlah
> bintang,
> >volume ruang langit, berapa volume air di seluruh
> >lautan bumi saja tak tahu kecuali bilang
> 'bunyak
> >sekali'. ekspresi asal bunyi 'tak terbatas' yg pdhl
> >pastilah terbatas hanya akal kita tak sanggup.
> 
> Itulah kenapa Alloh juga bilang ".. La taqfumaa
> laysa laka
> bihi 'ilmun.." (QS 17:36), kalo tidak tahu ya jangan
> 'asal
> bunyi'
> 
> >nabi SAW pernah membuat bandingan ttg dunia-akhirat
> >atas pertanyaan sahabat. bahwa kehidupan dunia itu
> >bagai tetesan air di jari-jari dgn jumlah air di
> >lautan sbg akhirat.
> 
> Bagaiaman sampeyan menjelentrehkan ayat
> "...Khoo lidiina fiihaa abada.." (QS 4:169)
> 
> >itulah ekspresi kekal akhirat, tak sekekal sifat
> Allah
> >SWT sebab Dia tak ada yg samaiNya, tak berawal, tak
> >berakhir. 
> 
> Betul Alloh SWT itu tidak ada yang menyamainya
> seperti
> ayat yang saya tulis di atas.
> 
> >sedang surga & neraka adlh makhluk yg bakal
> >ditempati spt halnya bumi dgn panjang-pendek waktu
> >keberadaannya dgn alam yg berbeda.
> 
> maaf saya tidak bisa komentar untuk yang ini, karena
> saya tidak punya pengetahuan tentang ini.
> Kalo cuma sekedar baca mah dari buku-buku IPA dari
> mulai SMP
> sampe selanjutnya saya kira semua orang juga sudah
> pernah
> baca.
> 
> 
> >berbicara alam akhirat itu tak perlu detail tapi yg
> >utama adlh imani. spt jumlah kombinasi permainan
> catur
> >yg berbidang 8x8 pun pasti terbatas walau tak mesti
> >tahu persis berapa. disitulah seninya akal & iman
> yg
> >terbimbing Islam.
> 
> Itulah yang ingin saya sampaikan, kalo sudah bicara
> akherat
> berarti bicara yang ghaib, artinya kalo hal itu
> (ghaib) disebutkan
> dalam Al-Qur'an ya sudah imani saja tanpa harus di
> jlentrehkan
> lebih jauh yang khawatir malah salah, sehingga
> menimbulkan
> pendapat-pendapat yang membingungkan umat apalagi
> kalo sampe
> mengarah pada sesat dan menyesatkan, kenapa karena
> terlalu
> jauh membahas sesuatu yang tidak ada/kurang
> referensi atas hal tsb.
> 
> Pengetahuan memang didapat dengan memanfaatkan akal,
> tetapi penggunaan
> akal juga harus berhati-hati sehingga tetap
> terbimbing dengan wahyu.
> 
> Tetapi bukan kita juga dengan mudah mengatakan
> 'tidak tahu/tidak ngerti/
> diluar jangkauan akal, padahal kita sendiri belum
> memaksimalkan penggunaan
> akal, sehingga hal ini pun bisa mengarah pada
> 'penghianatan/pelecehan
> terhadap akal'.
> 
> Itu saja, sekali lagi maaf bila kurang berkenan.
> 
> Wassalamu'alaikum wr. wb.
> 
> Agus Safudi
> 
> 
> 
>

RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-19 Terurut Topik Agus Safudi - HRD


-Original Message-
From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 19, 2005 2:44 PM
To: 'Milis is-lam'
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Baiklah mas Dewa, untuk masalah KEKEKALAN di akherat, saya
sudah tuliskan di e-mail saya tidak ingin lebih jauh mendiskusikannya,
silahkan saja apa yang mas Dewa yakini dan lebih menentramkan hati mas Dewa
monggo di jalani/di yakini/di imani.

>He..he.. Saya jadi inget bagaimana si iblis dilaknat Allah gara-gara ndak
>mau sujud dihadapan Adam as. Tampak samar-samar si iblis maunya cuman
>menyembah Allah semata (tauhid), dan tidak kepada makhlukNYA padahal
>hmm... :)

Hehehehe..., yang ingin anda sampaikan ini apa tho mas Dewa ??? &*%#, (bahaya 
ini mas),
apakah sampeyan ingin sampaikan bahwa iblis itu tadinya adalah makhluk yang 
paling
taat, saking taat nya sama Alloh sehingga dia tidak mau sujud kecuali sama 
Alloh,
tapi iblis lupa bahwa yang nyuruh dia sujud itu adalah siapa, kemudian siapa 
yang buat lupa,
dst.dst

Kalo dibahas diskusi nya jadi melebar nih mas Dewa.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

:)

Wassalam,
Dewa Gede Permana


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Agus Safudi - HRD
Sent: Tuesday, April 19, 2005 1:22 PM
To: Milis is-lam
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Assalamu'alaikum wr. wb.

-Original Message-
From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 19, 2005 12:22 PM
To: 'Milis is-lam'
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Walaykumussalam wr. wb.

>Btw, lha yg disebut Al Baqiy itu khan ya Allah ta'ala to mas Agus.

Betul mas, sahih.

>Manakah yg wajib diimani itu : ADA/TIDAKnya kehidupan akhirat ataukah

Ya tentu saja yang wajib di imani itu ADA-nya kehidupan akhirat.

>KEKAL/TIDAKnya yaa?

Lha, kalo gitu mendukung pernyataan bahwa AKHERATPUN  TIDAK KEKAL, ini
dasarnya dari mana?, hal ini mas Dewa yang perlu di klarifikasi.

Sementara ayat yang ditulis oleh mas Hermanto menyebutkan bahwa akherat itu
kekal.
Tapi kalo anda meyakini seperti itu ya monggo, silahkan saja, wong manusia
kan makhluk yang merdeka, bebas memilih.

Sekedar untuk di tafakuri, pernyataan AKHERATPUN  TIDAK KEKAL itu apakah
diketahui oleh Nabi SAW?, kalo jawabannya beliau tidak tahu, apakah kita
merasa lebih tahu dari beliau SAW.
Kemudian apakah pernyataan itu juga pernah di sampaikan oleh beliau SAW?,
kalo jawabannya beliau tidak pernah menyampaikan hal tsb., apakah kita
merasa lebih pintar dari beliau SAW.

>QS 4:136, QS 2:62 - Berimanlah kepada Allah, rasulNYA, MalaikatNYA, dan 
>hari akhir.

Setuju mas, sahih.

>Bukankah Allah itu berbeda dengan makhlukNYA, tak dapat diperbandingkan 
>dengan sesuatu apapun... Dzat yang laisa kamatslihi syaiun

Potongan ayat ini saya sampaikan karena saya ingin menjawab pertanyaan mas
Fahru, dimana mas Fahru menanyakan sbb:

"apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn kekal al-Baaqiy Allah SWT?
mana yg mutlak kekal"?

sehingga saya jawab dengan ayat tsb.

Itu saja ikut nimbrung saya pada tema ini, dan saya akhiri nimbrung saya
dengan "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami
tersalah".

Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau agak melebar dari
tema awal.

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Agus Safudi



:)

Wassalam,
Dewa Gede Permana


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Agus Safudi - HRD
Sent: Tuesday, April 19, 2005 9:29 AM
To: Milis is-lam
Subject: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Assalamu'alaikum wr. wb.

Mas Dardjo dan Mas Gede,

Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda berdua menyatakan bahwa
akherat tidak kekal berdasarkan referensi anu...anu. dlsb.
Pertama yang harus dicermati adalah pendapat-pendapat yang anda sitir itu
dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena para ulama/mufasir baik dari
dulu maupun yang sekarang tidak ada yang menyatakan bahwa surga dan neraka
(akherat) itu kena rusak.
Kenapa, karena tekstual nash dari Alloh sendiri menyatakan demikian,
buktinya

QS 2:39
"Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya".

QS 3:151
"Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan
mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak
menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan
itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim"

Berikut ayat-ayat lain tentang neraka:

QS 2:80-81/167/257/275,
QS 3:116  ;QS4:14/56/145/169
QS 5:37
Dan masih banyak ayat-ayat lainnya.

Dalam Al Qur'an tidak ada ayat yang menyatakan bahwa Neraka itu tidak kekal
(fana) justru yang ada sebaliknya, ayat-ayat dalam Al Qur'an menyatakan
bahwa neraka itu kekal, artinya bila ada yang menyatakan Neraka itu tidak
ke

RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-19 Terurut Topik Dewa Gede Permana
Mas Agus, yg dimaksud kekal akhirat itu khan rasa siksanya (neraka) maupun
rasa nikmatnya (surga) itu to mas Dus juga diembel-embeli oleh
"selama-lamanya" yang berarti terbatasi oleh waktu juga. Apakah sampeyan mau
memperbandingkan Allah dengan sesuatu yg secara definitif terbatasi oleh
waktu (meskipun disebut "selama-lamanya")?

Oleh karena ini adlh masalah rasa siksa/nikmat, maka dapatkah kita
membuktikan keimanan ini didunia ini? Bukankah iman itu harus dapat
dibuktikan sendiri to. Contohnya jika manusia hidup selalu sesuai
fitrah/sunatullah maka jiwanya (dominasi nafsu muthmainah) akan selalu
merasakan nikmat disepanjang hidupnya tak perduli tertimpa musibah/cobaan
apapun, namun jika ia hidup selalu melanggar fitrah maka tentu jiwanya
(dominasi nafsu syahwat, lauwamah) akan selalu merasa tersiksa terus menerus
walau hartanya melimpah dan ini dirasakan hingga sampai raga lepas dari
jiwanya. Ini adalah gambaran hidup didunia ini, sekarang bagaimana dgn
gambaran diakhirat nanti? Bukankah didunia ini kita sudah mencium aromanya
to... Ini hanya pembuktian untuk diri saya pribadi saja mas.

Sebagai klarifikasi, saya tidaklah bermaksud memungkiri kalimat2 Allah
mengenai kekekalan surga-neraka, pun pula saya ini sungguh merasa masih
amatlah bodoh gitu. Makanya saya ndak bisa tidak ya kudu tetep menatap Al
Baqiy, Yang Maha Kekal.
He..he.. Saya jadi inget bagaimana si iblis dilaknat Allah gara-gara ndak
mau sujud dihadapan Adam as. Tampak samar-samar si iblis maunya cuman
menyembah Allah semata (tauhid), dan tidak kepada makhlukNYA padahal
hmm... :)

:)

Wassalam,
Dewa Gede Permana


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Agus Safudi - HRD
Sent: Tuesday, April 19, 2005 1:22 PM
To: Milis is-lam
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Assalamu'alaikum wr. wb.

-Original Message-
From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 19, 2005 12:22 PM
To: 'Milis is-lam'
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Walaykumussalam wr. wb.

>Btw, lha yg disebut Al Baqiy itu khan ya Allah ta'ala to mas Agus.

Betul mas, sahih.

>Manakah yg wajib diimani itu : ADA/TIDAKnya kehidupan akhirat ataukah

Ya tentu saja yang wajib di imani itu ADA-nya kehidupan akhirat.

>KEKAL/TIDAKnya yaa?

Lha, kalo gitu mendukung pernyataan bahwa AKHERATPUN  TIDAK KEKAL, ini
dasarnya dari mana?, hal ini mas Dewa yang perlu di klarifikasi.

Sementara ayat yang ditulis oleh mas Hermanto menyebutkan bahwa akherat itu
kekal.
Tapi kalo anda meyakini seperti itu ya monggo, silahkan saja, wong manusia
kan makhluk yang merdeka, bebas memilih.

Sekedar untuk di tafakuri, pernyataan AKHERATPUN  TIDAK KEKAL itu apakah
diketahui oleh Nabi SAW?, kalo jawabannya beliau tidak tahu, apakah kita
merasa lebih tahu dari beliau SAW.
Kemudian apakah pernyataan itu juga pernah di sampaikan oleh beliau SAW?,
kalo jawabannya beliau tidak pernah menyampaikan hal tsb., apakah kita
merasa lebih pintar dari beliau SAW.

>QS 4:136, QS 2:62 - Berimanlah kepada Allah, rasulNYA, MalaikatNYA, dan 
>hari akhir.

Setuju mas, sahih.

>Bukankah Allah itu berbeda dengan makhlukNYA, tak dapat diperbandingkan 
>dengan sesuatu apapun... Dzat yang laisa kamatslihi syaiun

Potongan ayat ini saya sampaikan karena saya ingin menjawab pertanyaan mas
Fahru, dimana mas Fahru menanyakan sbb:

"apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn kekal al-Baaqiy Allah SWT?
mana yg mutlak kekal"?

sehingga saya jawab dengan ayat tsb.

Itu saja ikut nimbrung saya pada tema ini, dan saya akhiri nimbrung saya
dengan "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami
tersalah".

Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau agak melebar dari
tema awal.

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Agus Safudi



:)

Wassalam,
Dewa Gede Permana


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Agus Safudi - HRD
Sent: Tuesday, April 19, 2005 9:29 AM
To: Milis is-lam
Subject: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Assalamu'alaikum wr. wb.

Mas Dardjo dan Mas Gede,

Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda berdua menyatakan bahwa
akherat tidak kekal berdasarkan referensi anu...anu. dlsb.
Pertama yang harus dicermati adalah pendapat-pendapat yang anda sitir itu
dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena para ulama/mufasir baik dari
dulu maupun yang sekarang tidak ada yang menyatakan bahwa surga dan neraka
(akherat) itu kena rusak.
Kenapa, karena tekstual nash dari Alloh sendiri menyatakan demikian,
buktinya

QS 2:39
"Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya".

QS 3:151
"Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan
mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak
menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kem

ternyata AKHIRAT TIDAK KEKAL? RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-18 Terurut Topik soedardjo
Assalamu'alaikum warohmatullahi wa barokatuh

Yth. Bapak Agus Safudi.

Memang teman saya WANTI-WANTI, KEYAKINAN ITU SEBAIKNYA JANGAN DIPERDEBATKAN.

Hanya saya tertarik dengan buku yang saya beli berjudul TERNYATA AKHIRAT ITU 
TIDAK KEKAL, Karangan AGUS Mustofa.

Jadi itu bukan pernyataan dari saya.
Dari buku tersebut menyebutkan ada lebih dari 110 ayat yang menggambarkan, 
betapa Akhirat, Surga dan Neraka itu KEKAL. Menurut buku tersebut PEMAHAMAN 
KITALAH YANG SALAH ATAU TIDAK TEPAT KALAU ADA KONTRADIKSI.

Pengarang buku itupun pernah menulis di buku lain, kita harus mendiskusikan 
dari beberapa tafsir walau itu dari seorang penafsir terkenal. sebab penafsir 
terkenalpun BUKAN YANG MAHA TAHU, sebab yang MAHA TAHU HANYALAH ALLOH. Sehingga 
kita boleh mendiskuiskan jika ada perbedaan PENAFSIRAN

Misal KIAMAT SUDAH DEKAT, itu telah disitir 1500 tahun sejak jaman Nabi 
Muhammad. Ternyata sampia sekarang kiyamat belum tiba. Jadi ada penafsiran yang 
KURANG TEPAT, apa arti SUDAH DEKAT tersebut?. persis APA ARTI KEKAL tersebut?.
Jadi ada relatifitas WAKTU untuk mendalami penafsiran tersebut. Pengarang 
menghendaki jangan menafsirkan SECARA PARSIAL, tapi harus INTEGRAL seluruh isi 
Al Qur'an. Pengarang menyitir QS (11) ayat 106-108. Artinya penduduk Neraka dan 
SURGA akan KEKAL SELAMA ADA LANGIT DAN BUMI (ALAM SEMESTA). Jadi KEKALNYA 
tergantung ada tidaknya LANGI dan BUMI.(KHAALIDIINA FIIHA MAADAAMATIS SAMAAWATI 
WAL ARDHI). Pengarang menagggap AKHIRAT adalah MAHLUK, maka AKHERAT TIDAK KEKAL.

Pengarang menganggap AKHERAT berada di ALAM semesta (QS (44) ayat 56)

Si Pengarang berujar, Alloh itu tidak di dalam Alam Surga, Neraka dan Akherat, 
tetapi JUSTRU Surga, Neraka Kaherat itu terdapat di dalam Alloh. Lalu KEKAL 
MANAKAH ALAM AKHIRAT DENGAN ALLOH?.
KARENA ALLOH BUKAN AKHIRAT DAN ALLOH HARUS KEKAL, MAKA AKHIRAT (CIPTAAN ALLOH)
TIDAK HARUS KEKAL (TIDAK BISA KEDUA-DUANYA ALLOH DAN KHIRAT ADA SELAMA-LAMANYA).
Pada halaman akhir dari buku TERNYATA AKHIRAT TIDAK KEKAL, menyitir Al Qoshosh 
(28) ayat 88.

Wassalam soedardjo



Quoting Dewa Gede Permana <[EMAIL PROTECTED]>:

** Walaykumussalam wr. wb.
** 
** Btw, lha yg disebut Al Baqiy itu khan ya Allah ta'ala to mas Agus.
** Manakah yg wajib diimani itu : ADA/TIDAKnya kehidupan akhirat ataukah
** KEKAL/TIDAKnya yaa?
** QS 4:136, QS 2:62 - Berimanlah kepada Allah, rasulNYA, MalaikatNYA, dan
** hari
** akhir.
** 
** Bukankah Allah itu berbeda dengan makhlukNYA, tak dapat diperbandingkan
** dengan sesuatu apapun... Dzat yang laisa kamatslihi syaiun
** 
** :)
** 
** Wassalam,
** Dewa Gede Permana
** 
** 
** -Original Message-
** From: [EMAIL PROTECTED]
** [mailto:[EMAIL PROTECTED]
** On Behalf Of Agus Safudi - HRD
** Sent: Tuesday, April 19, 2005 9:29 AM
** To: Milis is-lam
** Subject: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 
** 
** Assalamu'alaikum wr. wb.
** 
** Mas Dardjo dan Mas Gede,
** 
** Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda berdua menyatakan bahwa
** akherat tidak kekal berdasarkan referensi anu...anu. dlsb.
** Pertama yang harus dicermati adalah pendapat-pendapat yang anda sitir itu
** dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena para ulama/mufasir baik dari
** dulu maupun yang sekarang tidak ada yang menyatakan bahwa surga dan neraka
** (akherat) itu kena rusak.
** Kenapa, karena tekstual nash dari Alloh sendiri menyatakan demikian,
** buktinya
** 
** QS 2:39
** "Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu
** penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya".
** 
** QS 3:151
** "Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan
** mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak
** menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan
** itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim"
** 
** Berikut ayat-ayat lain tentang neraka:
** 
** QS 2:80-81/167/257/275,
** QS 3:116  ;QS4:14/56/145/169
** QS 5:37
** Dan masih banyak ayat-ayat lainnya.
** 
** Dalam Al Qur'an tidak ada ayat yang menyatakan bahwa Neraka itu tidak kekal
** (fana) justru yang ada sebaliknya, ayat-ayat dalam Al Qur'an menyatakan
** bahwa neraka itu kekal, artinya bila ada yang menyatakan Neraka itu tidak
** kekal (fana) maka pernyataan itu harus ada nash (ayat) nya, karena ayat
** tidak bisa dibantah/diklahkan oleh ra'yu (pendapat/logika/qiyas).
** Ini menjadi penting karena hal ini merupakan masalah aqidah, dimana kalo
** menyangkut aqidah maka masalah itu adalah tauqifi.
** 
** Pernyataan bahwa surga dan neraka tidak kekal ini sangat berbahaya, karena
** menyangkut keyakinan (aqidah), sebab bila sudah meyakini neraka tidak kekal
** maka orang akan berkeyakinan .." ah untuk apa bersusah payah supaya masuk
** surga, toh nanti juga surga akan hancur tidak kekal, begitu juga yang di
** neraka toh kalo pun masuk neraka tidak selamanya, nanti neraka juga akan
** hancur.".
** Akhirnya tidak ada bedanya antara yang baik dan yang buruk, yang haq dan
** yang bathil, padahal kata

RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-18 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Assalamu'alaikum wr. wb.

-Original Message-
From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 19, 2005 12:22 PM
To: 'Milis is-lam'
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Walaykumussalam wr. wb.

>Btw, lha yg disebut Al Baqiy itu khan ya Allah ta'ala to mas Agus.

Betul mas, sahih.

>Manakah yg wajib diimani itu : ADA/TIDAKnya kehidupan akhirat ataukah

Ya tentu saja yang wajib di imani itu ADA-nya kehidupan akhirat.

>KEKAL/TIDAKnya yaa?

Lha, kalo gitu mendukung pernyataan bahwa AKHERATPUN  TIDAK KEKAL,
ini dasarnya dari mana?, hal ini mas Dewa yang perlu di klarifikasi.

Sementara ayat yang ditulis oleh mas Hermanto menyebutkan bahwa akherat
itu kekal.
Tapi kalo anda meyakini seperti itu ya monggo, silahkan saja, wong manusia
kan makhluk yang merdeka, bebas memilih.

Sekedar untuk di tafakuri, pernyataan AKHERATPUN  TIDAK KEKAL itu apakah
diketahui oleh Nabi SAW?, kalo jawabannya beliau tidak tahu, apakah kita
merasa lebih tahu dari beliau SAW.
Kemudian apakah pernyataan itu juga pernah di sampaikan oleh beliau SAW?,
kalo jawabannya beliau tidak pernah menyampaikan hal tsb., apakah kita merasa
lebih pintar dari beliau SAW.

>QS 4:136, QS 2:62 - Berimanlah kepada Allah, rasulNYA, MalaikatNYA, dan hari
>akhir.

Setuju mas, sahih.

>Bukankah Allah itu berbeda dengan makhlukNYA, tak dapat diperbandingkan
>dengan sesuatu apapun... Dzat yang laisa kamatslihi syaiun

Potongan ayat ini saya sampaikan karena saya ingin menjawab pertanyaan
mas Fahru, dimana mas Fahru menanyakan sbb:

"apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn
kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal"?

sehingga saya jawab dengan ayat tsb.

Itu saja ikut nimbrung saya pada tema ini, dan saya akhiri
nimbrung saya dengan "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami 
jika kami lupa atau kami tersalah".

Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau agak melebar dari tema 
awal.

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Agus Safudi



:)

Wassalam,
Dewa Gede Permana


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Agus Safudi - HRD
Sent: Tuesday, April 19, 2005 9:29 AM
To: Milis is-lam
Subject: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Assalamu'alaikum wr. wb.

Mas Dardjo dan Mas Gede,

Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda berdua menyatakan bahwa
akherat tidak kekal berdasarkan referensi anu...anu. dlsb.
Pertama yang harus dicermati adalah pendapat-pendapat yang anda sitir itu
dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena para ulama/mufasir baik dari
dulu maupun yang sekarang tidak ada yang menyatakan bahwa surga dan neraka
(akherat) itu kena rusak.
Kenapa, karena tekstual nash dari Alloh sendiri menyatakan demikian,
buktinya

QS 2:39
"Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya".

QS 3:151
"Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan
mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak
menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan
itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim"

Berikut ayat-ayat lain tentang neraka:

QS 2:80-81/167/257/275,
QS 3:116  ;QS4:14/56/145/169
QS 5:37
Dan masih banyak ayat-ayat lainnya.

Dalam Al Qur'an tidak ada ayat yang menyatakan bahwa Neraka itu tidak kekal
(fana) justru yang ada sebaliknya, ayat-ayat dalam Al Qur'an menyatakan
bahwa neraka itu kekal, artinya bila ada yang menyatakan Neraka itu tidak
kekal (fana) maka pernyataan itu harus ada nash (ayat) nya, karena ayat
tidak bisa dibantah/diklahkan oleh ra'yu (pendapat/logika/qiyas).
Ini menjadi penting karena hal ini merupakan masalah aqidah, dimana kalo
menyangkut aqidah maka masalah itu adalah tauqifi.

Pernyataan bahwa surga dan neraka tidak kekal ini sangat berbahaya, karena
menyangkut keyakinan (aqidah), sebab bila sudah meyakini neraka tidak kekal
maka orang akan berkeyakinan .." ah untuk apa bersusah payah supaya masuk
surga, toh nanti juga surga akan hancur tidak kekal, begitu juga yang di
neraka toh kalo pun masuk neraka tidak selamanya, nanti neraka juga akan
hancur.".
Akhirnya tidak ada bedanya antara yang baik dan yang buruk, yang haq dan
yang bathil, padahal kata Alloh yang haq dan yang bathil itu tidak bisa
bercampur.

Jika pertanyaan muncul KEKAL nya bagaimana maka hanya Alloh SWT saja yang
mengetahuinya.

Itu saja sedikit nimbrung khusus mengenai Rukun Iman, dan bila sesuatu itu
tidak terdapat pada Al Qur'an tapi terdapat pada hadits yang sahih, cukuplah
itu bagi kita.

Maaf bila ada yang kurang berkenan.

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Agus Safudi 

-Original Message-
From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Yang KEKAL, yang tidak kena rusak, ya cuman satu DIA, yang bukan
makhluk. Segala sesuatu berasal dari DIA dan akan kembali kepa

RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-18 Terurut Topik Dewa Gede Permana
Walaykumussalam wr. wb.

Btw, lha yg disebut Al Baqiy itu khan ya Allah ta'ala to mas Agus.
Manakah yg wajib diimani itu : ADA/TIDAKnya kehidupan akhirat ataukah
KEKAL/TIDAKnya yaa?
QS 4:136, QS 2:62 - Berimanlah kepada Allah, rasulNYA, MalaikatNYA, dan hari
akhir.

Bukankah Allah itu berbeda dengan makhlukNYA, tak dapat diperbandingkan
dengan sesuatu apapun... Dzat yang laisa kamatslihi syaiun

:)

Wassalam,
Dewa Gede Permana


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Agus Safudi - HRD
Sent: Tuesday, April 19, 2005 9:29 AM
To: Milis is-lam
Subject: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Assalamu'alaikum wr. wb.

Mas Dardjo dan Mas Gede,

Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda berdua menyatakan bahwa
akherat tidak kekal berdasarkan referensi anu...anu. dlsb.
Pertama yang harus dicermati adalah pendapat-pendapat yang anda sitir itu
dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena para ulama/mufasir baik dari
dulu maupun yang sekarang tidak ada yang menyatakan bahwa surga dan neraka
(akherat) itu kena rusak.
Kenapa, karena tekstual nash dari Alloh sendiri menyatakan demikian,
buktinya

QS 2:39
"Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya".

QS 3:151
"Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan
mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak
menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan
itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim"

Berikut ayat-ayat lain tentang neraka:

QS 2:80-81/167/257/275,
QS 3:116  ;QS4:14/56/145/169
QS 5:37
Dan masih banyak ayat-ayat lainnya.

Dalam Al Qur'an tidak ada ayat yang menyatakan bahwa Neraka itu tidak kekal
(fana) justru yang ada sebaliknya, ayat-ayat dalam Al Qur'an menyatakan
bahwa neraka itu kekal, artinya bila ada yang menyatakan Neraka itu tidak
kekal (fana) maka pernyataan itu harus ada nash (ayat) nya, karena ayat
tidak bisa dibantah/diklahkan oleh ra'yu (pendapat/logika/qiyas).
Ini menjadi penting karena hal ini merupakan masalah aqidah, dimana kalo
menyangkut aqidah maka masalah itu adalah tauqifi.

Pernyataan bahwa surga dan neraka tidak kekal ini sangat berbahaya, karena
menyangkut keyakinan (aqidah), sebab bila sudah meyakini neraka tidak kekal
maka orang akan berkeyakinan .." ah untuk apa bersusah payah supaya masuk
surga, toh nanti juga surga akan hancur tidak kekal, begitu juga yang di
neraka toh kalo pun masuk neraka tidak selamanya, nanti neraka juga akan
hancur.".
Akhirnya tidak ada bedanya antara yang baik dan yang buruk, yang haq dan
yang bathil, padahal kata Alloh yang haq dan yang bathil itu tidak bisa
bercampur.

Jika pertanyaan muncul KEKAL nya bagaimana maka hanya Alloh SWT saja yang
mengetahuinya.

Itu saja sedikit nimbrung khusus mengenai Rukun Iman, dan bila sesuatu itu
tidak terdapat pada Al Qur'an tapi terdapat pada hadits yang sahih, cukuplah
itu bagi kita.

Maaf bila ada yang kurang berkenan.

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Agus Safudi 

-Original Message-
From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Yang KEKAL, yang tidak kena rusak, ya cuman satu DIA, yang bukan
makhluk. Segala sesuatu berasal dari DIA dan akan kembali kepadaNYA.

Innalillahi wa innaillaihi rojiun.

:)

Wassalamu'alaikum wr. wb.


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of soedardjo
Sent: Monday, April 18, 2005 10:02 AM
To: Milis is-lam
Subject: Rukun Islam/Iman RE: [is-lam] 'arisan' haji: mungkinkah?

Assalamu'alaikum wa rohmatullahi wa barrokatuh Maaf pindah topik Jika Rukum
Islam ada 5 dan ternyata rukun Islam yang ke lima adalah bagi yang MAMPU,
maka apakah sebaiknya Rukun Islam itu ada 4 saja, baru menjadi 5 jika

ada tambahan persyaratan BILA MAMPU?.

Mohon maaf lagi jika telah dibahas dimilis ini.

Apa benar jika rukun IMANPUN hanya 5, dan BUKAN ENAM, dengan alasan di Al
qur'an jarang masalah Taqdir disebut untuk di IMANI. Paling tidak IMAN
kepada ROBBI (harus pada urutan pertama), Iman kepada malaikat, nabi, kitab,
kiyamat atau hari akhir atau akherat / boleh tidak urut). Dan
keempat-empatnya dari yang harus kita imani yang boleh tidak diurutkan
tersebut, ada yang bilang termasuk MAHLUK ALLOH yang FANA, artinya
AKHERATPUN  TIDAK KEKAL (Buku Agus Mustofa, Tasawuf Modern) . Mohon
pencerahannya.

Wassalam soedardjo



Quoting Harry Sufehmi <[EMAIL PROTECTED]>:

** Wa'alaikumsalam wr. wb,
**
** Syukurlah bahwa rukun Islam ke 5 ini hanya dikenakan kepada yang mampu. 
** Jadi kalau kita tidak mampu, maka tidak menjadi wajib.
** Allah memang Maha Adil.
**
**
** Wassalam,
** Harry
**
**
** At 15:11 15/04/2005 +0700, Dewa Gede Permana wrote:
** >Saya tak bermaksud beri komentar masalah "arisan haji" ini. Namun yg
** menjadi
** >perhatian saya adalah mengenai masalah "bila mampu" nya beribadah haji
itu
** >sendiri. Apakah pengertian "bila mampu" ini didasarkan pada kemampuan
** >finansial semata

RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-18 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Assalamu'alaikum wr. wb.

-Original Message-
From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED]
pertanyaan sederhana, semoga ini jadi khasanah ilmu yg
baik dlm Islam, ttg kekekalan akhirat.

>1. apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn
>kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal?

heheheh...sampeyan opo lupa tho mas, bukankah Alloh sendiri 
sudah mengatakan "..Laysa kamitslihi syayun.." (Asy-Syuura:11)
artinya kan tidak boleh/ada sesuatu yang bisa dibandingkan
dengan Alloh Azza wa Jalla.

>2. manusia itu lemah sekali dlm urusan
>hitung-menghitung. jgnkan menghitung jumlah bintang,
>volume ruang langit, berapa volume air di seluruh
>lautan bumi saja tak tahu kecuali bilang 'bunyak
>sekali'. ekspresi asal bunyi 'tak terbatas' yg pdhl
>pastilah terbatas hanya akal kita tak sanggup.

Itulah kenapa Alloh juga bilang ".. La taqfumaa laysa laka
bihi 'ilmun.." (QS 17:36), kalo tidak tahu ya jangan 'asal
bunyi'

>nabi SAW pernah membuat bandingan ttg dunia-akhirat
>atas pertanyaan sahabat. bahwa kehidupan dunia itu
>bagai tetesan air di jari-jari dgn jumlah air di
>lautan sbg akhirat.

Bagaiaman sampeyan menjelentrehkan ayat
"...Khoo lidiina fiihaa abada.." (QS 4:169)

>itulah ekspresi kekal akhirat, tak sekekal sifat Allah
>SWT sebab Dia tak ada yg samaiNya, tak berawal, tak
>berakhir. 

Betul Alloh SWT itu tidak ada yang menyamainya seperti
ayat yang saya tulis di atas.

>sedang surga & neraka adlh makhluk yg bakal
>ditempati spt halnya bumi dgn panjang-pendek waktu
>keberadaannya dgn alam yg berbeda.

maaf saya tidak bisa komentar untuk yang ini, karena
saya tidak punya pengetahuan tentang ini.
Kalo cuma sekedar baca mah dari buku-buku IPA dari mulai SMP
sampe selanjutnya saya kira semua orang juga sudah pernah
baca.


>berbicara alam akhirat itu tak perlu detail tapi yg
>utama adlh imani. spt jumlah kombinasi permainan catur
>yg berbidang 8x8 pun pasti terbatas walau tak mesti
>tahu persis berapa. disitulah seninya akal & iman yg
>terbimbing Islam.

Itulah yang ingin saya sampaikan, kalo sudah bicara akherat
berarti bicara yang ghaib, artinya kalo hal itu (ghaib) disebutkan
dalam Al-Qur'an ya sudah imani saja tanpa harus di jlentrehkan
lebih jauh yang khawatir malah salah, sehingga menimbulkan
pendapat-pendapat yang membingungkan umat apalagi kalo sampe
mengarah pada sesat dan menyesatkan, kenapa karena terlalu
jauh membahas sesuatu yang tidak ada/kurang referensi atas hal tsb.

Pengetahuan memang didapat dengan memanfaatkan akal, tetapi penggunaan
akal juga harus berhati-hati sehingga tetap terbimbing dengan wahyu.

Tetapi bukan kita juga dengan mudah mengatakan 'tidak tahu/tidak ngerti/
diluar jangkauan akal, padahal kita sendiri belum memaksimalkan penggunaan
akal, sehingga hal ini pun bisa mengarah pada 'penghianatan/pelecehan
terhadap akal'.

Itu saja, sekali lagi maaf bila kurang berkenan.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Agus Safudi





insya Allah.


salam,
Fahru
--- Agus Safudi - HRD <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Assalamu'alaikum wr. wb.
> 
> Mas Dardjo dan Mas Gede,
> 
> Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda
> berdua menyatakan
> bahwa akherat tidak kekal berdasarkan referensi
> anu...anu. dlsb.
> Pertama yang harus dicermati adalah
> pendapat-pendapat yang anda sitir
> itu dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena
> para ulama/mufasir
> baik dari dulu maupun yang sekarang tidak ada yang
> menyatakan bahwa 
> surga dan neraka (akherat) itu kena rusak.
> Kenapa, karena tekstual nash dari Alloh sendiri
> menyatakan demikian, buktinya
> 
> QS 2:39
> "Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan
> ayat-ayat Kami,
> mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di
> dalamnya".
> 
> QS 3:151
> "Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir
> rasa takut,
> disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan
> sesuatu yang
> Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang
> itu. Tempat
> kembali mereka ialah neraka; dan itulah
> seburuk-buruk tempat
> tinggal orang-orang yang zalim"
> 
> Berikut ayat-ayat lain tentang neraka:
> 
> QS 2:80-81/167/257/275,
> QS 3:116  ;QS4:14/56/145/169
> QS 5:37
> Dan masih banyak ayat-ayat lainnya.
> 
> Dalam Al Qur'an tidak ada ayat yang menyatakan bahwa
> Neraka itu
> tidak kekal (fana) justru yang ada sebaliknya,
> ayat-ayat dalam Al Qur'an
> menyatakan bahwa neraka itu kekal, artinya bila ada
> yang menyatakan
> Neraka itu tidak kekal (fana) maka pernyataan itu
> harus ada nash (ayat) nya,
> karena ayat tidak bisa dibantah/diklahkan oleh ra'yu
> (pendapat/logika/qiyas).
> Ini menjadi penting karena hal ini merupakan masalah
> aqidah, dimana kalo
> menyangkut aqidah maka masalah itu adalah tauqifi.
> 
> Pernyataan bahwa surga dan neraka tidak kekal ini
> sangat berbahaya, karena menyangkut
> keyakinan (aqidah), sebab bila sudah meyakini neraka
> tidak kekal maka orang akan
> berkeyakinan .." ah untuk apa bersusah payah supaya
> masuk surga, toh nanti juga surga
> akan hancur tidak kekal, begitu juga yang di neraka
> toh kalo pun masuk neraka
> tidak 

RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-18 Terurut Topik Hermanto
Insya-Allah bukunya aku cari.
Thank you.

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 19, 2005 11:24 AM
To: Milis is-lam
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman



Karena saya kurang pandai menulis jadi alangkah baiknya bila ada kesempatan
silahkan coba baca buku tsb.
Banyak di toko2 buku (katanya best seller).

Walaupun tidak mutlak benar (yg maha mutlak hanya Allah swt), menurut saya,
tafsir ttg waktu yg diuraikan oleh Pak Agus cukup untuk memperbaiki
tafsir2 ttg "waktu" dari para mufasir sebelumnya. Oya, uraiannya juga
dilengkapi dg dalil2 dan argument2 yg cukup ilmiyah imaniyah.

Cuman dalam buku Pusaran Energy Ka'bah...saya masih ada pertanyaan (sayang
gak tahu address beliau) : Bisakah energy2 tsb diukur ?

PS: Pak Agus adalah sarjana teknik nuklir yg juga bertasawuf.
wassalam/kp



 

Hermanto

<[EMAIL PROTECTED]To: Milis is-lam
   
id> cc:

Sent by:        Subject: RE: [is-lam]
RE: Rukun Islam/Iman  
[EMAIL PROTECTED]

.isnet.org

 

 

19-04-05 10:54

Please respond to

Milis is-lam

 

 





Ikutan nimbrung
Mas aku belum baca buku karangan Pak Agus Mustofa.
Terus-terang selama ini yang aku ketahui adalah...
Kekal Allah SWT kekal tidak berawal dan tidak berakhir.
Tetapi kekal untuk makhluk-Nya adalah kekal hingga kehendak-Nya.
Maksudnya, walaupun kekal tetapi Allah Al-Baaqiy tetap berkuasa atas
batasan
kekalan makhluk-Nya.
Jadi kalo dikatakan Akhirat itu kekal, yach Insya-Allah kekal, bukan
berarti
tidak kekal.
"Wal aakhiratu khairuu wa abqaa" (QS:Al-A'laa 17).

Apakah ada dalil yg menyatakan sesungguhnya Akhirat itu tidak kekal?

Mohon dengan sangat pencerahannya.
Hermanto.



-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 19, 2005 10:51 AM
To: Milis is-lam
Subject: Re: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman



Betul, komentar anda pada hakikatnya sesuai dg uraian  Pak Agus Mustofa
dalam buku "Pusaran Energy Ka'bah" dan "Ternyata Akhirat Tidak Kekal".

wassalam/kp







AFR

<[EMAIL PROTECTED]>To: Milis is-lam

Sent by:    cc:

            [EMAIL PROTECTED]Subject: Re: [is-lam]
RE: Rukun Islam/Iman
.isnet.org





19-04-05 10:23

Please respond to

Milis is-lam










pertanyaan sederhana, semoga ini jadi khasanah ilmu yg
baik dlm Islam, ttg kekekalan akhirat.

1. apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn
kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal?

2. manusia itu lemah sekali dlm urusan
hitung-menghitung. jgnkan menghitung jumlah bintang,
volume ruang langit, berapa volume air di seluruh
lautan bumi saja tak tahu kecuali bilang 'bunyak
sekali'. ekspresi asal bunyi 'tak terbatas' yg pdhl
pastilah terbatas hanya akal kita tak sanggup.

nabi SAW pernah membuat bandingan ttg dunia-akhirat
atas pertanyaan sahabat. bahwa kehidupan dunia itu
bagai tetesan air di jari-jari dgn jumlah air di
lautan sbg akhirat.

itulah ekspresi kekal akhirat, tak sekekal sifat Allah
SWT sebab Dia tak ada yg samaiNya, tak berawal, tak
berakhir. sedang surga & neraka adlh makhluk yg bakal
ditempati spt halnya bumi dgn panjang-pendek waktu
keberadaannya dgn alam yg berbeda.

berbicara alam akhirat itu tak perlu detail tapi yg
utama adlh imani. spt jumlah kombinasi permainan catur
yg berbidang 8x8 pun pasti terbatas walau tak mesti
tahu persis berapa. disitulah seninya akal & iman yg
terbimbing Islam.

insya Allah.


salam,
Fahru
--- Agus Safudi - HRD <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Assalamu'alaikum wr. wb.
>
> Mas Dardjo dan Mas Gede,
>
> Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda
> berdua menyatakan
> bahwa akherat tidak kekal berdasarkan referensi
> anu...anu. dlsb.
> Pertama yang harus dicermati adalah
> pendapat-pendapat yang anda sitir
> itu dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena
> para ulama/mufasir
> baik dari dulu maupun yang sekarang tidak ada yang
> menyatakan bahwa
> surga dan neraka (akherat) itu kena rusak.
> Kenapa, karena tekstual nash dari Alloh sendiri
> menyatakan demikian, buktinya
>
> QS 2:39
> "Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan
> ayat-ayat Kami,
> mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di
> dalamnya".
>
> QS 3:151
> "Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir
> rasa takut,
> disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan
> sesuatu yang
> Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang
> itu. 

RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-18 Terurut Topik Kasih

Karena saya kurang pandai menulis jadi alangkah baiknya bila ada kesempatan
silahkan coba baca buku tsb.
Banyak di toko2 buku (katanya best seller).

Walaupun tidak mutlak benar (yg maha mutlak hanya Allah swt), menurut saya,
tafsir ttg waktu yg diuraikan oleh Pak Agus cukup untuk memperbaiki
tafsir2 ttg "waktu" dari para mufasir sebelumnya. Oya, uraiannya juga
dilengkapi dg dalil2 dan argument2 yg cukup ilmiyah imaniyah.

Cuman dalam buku Pusaran Energy Ka'bah...saya masih ada pertanyaan (sayang
gak tahu address beliau) : Bisakah energy2 tsb diukur ?

PS: Pak Agus adalah sarjana teknik nuklir yg juga bertasawuf.
wassalam/kp





Hermanto

<[EMAIL PROTECTED]To: Milis is-lam 
   
id> cc: 

Sent by:        Subject:     RE: [is-lam] RE: 
Rukun Islam/Iman  
[EMAIL PROTECTED]   
 
.isnet.org  





19-04-05 10:54  

Please respond to   

Milis is-lam









Ikutan nimbrung
Mas aku belum baca buku karangan Pak Agus Mustofa.
Terus-terang selama ini yang aku ketahui adalah...
Kekal Allah SWT kekal tidak berawal dan tidak berakhir.
Tetapi kekal untuk makhluk-Nya adalah kekal hingga kehendak-Nya.
Maksudnya, walaupun kekal tetapi Allah Al-Baaqiy tetap berkuasa atas
batasan
kekalan makhluk-Nya.
Jadi kalo dikatakan Akhirat itu kekal, yach Insya-Allah kekal, bukan
berarti
tidak kekal.
"Wal aakhiratu khairuu wa abqaa" (QS:Al-A'laa 17).

Apakah ada dalil yg menyatakan sesungguhnya Akhirat itu tidak kekal?

Mohon dengan sangat pencerahannya.
Hermanto.



-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 19, 2005 10:51 AM
To: Milis is-lam
Subject: Re: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman



Betul, komentar anda pada hakikatnya sesuai dg uraian  Pak Agus Mustofa
dalam buku "Pusaran Energy Ka'bah" dan "Ternyata Akhirat Tidak Kekal".

wassalam/kp







AFR

<[EMAIL PROTECTED]>To: Milis is-lam

Sent by:    cc:

            [EMAIL PROTECTED]Subject: Re: [is-lam]
RE: Rukun Islam/Iman
.isnet.org





19-04-05 10:23

Please respond to

Milis is-lam










pertanyaan sederhana, semoga ini jadi khasanah ilmu yg
baik dlm Islam, ttg kekekalan akhirat.

1. apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn
kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal?

2. manusia itu lemah sekali dlm urusan
hitung-menghitung. jgnkan menghitung jumlah bintang,
volume ruang langit, berapa volume air di seluruh
lautan bumi saja tak tahu kecuali bilang 'bunyak
sekali'. ekspresi asal bunyi 'tak terbatas' yg pdhl
pastilah terbatas hanya akal kita tak sanggup.

nabi SAW pernah membuat bandingan ttg dunia-akhirat
atas pertanyaan sahabat. bahwa kehidupan dunia itu
bagai tetesan air di jari-jari dgn jumlah air di
lautan sbg akhirat.

itulah ekspresi kekal akhirat, tak sekekal sifat Allah
SWT sebab Dia tak ada yg samaiNya, tak berawal, tak
berakhir. sedang surga & neraka adlh makhluk yg bakal
ditempati spt halnya bumi dgn panjang-pendek waktu
keberadaannya dgn alam yg berbeda.

berbicara alam akhirat itu tak perlu detail tapi yg
utama adlh imani. spt jumlah kombinasi permainan catur
yg berbidang 8x8 pun pasti terbatas walau tak mesti
tahu persis berapa. disitulah seninya akal & iman yg
terbimbing Islam.

insya Allah.


salam,
Fahru
--- Agus Safudi - HRD <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Assalamu'alaikum wr. wb.
>
> Mas Dardjo dan Mas Gede,
>
> Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda
> berdua menyatakan
> bahwa akherat tidak kekal berdasarkan referensi
> anu...anu. dlsb.
> Pertama yang harus dicermati adalah
> pendapat-pendapat yang anda sitir
> itu dasarnya adalah ra

RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-18 Terurut Topik Hermanto
Ikutan nimbrung
Mas aku belum baca buku karangan Pak Agus Mustofa.
Terus-terang selama ini yang aku ketahui adalah...
Kekal Allah SWT kekal tidak berawal dan tidak berakhir.
Tetapi kekal untuk makhluk-Nya adalah kekal hingga kehendak-Nya.
Maksudnya, walaupun kekal tetapi Allah Al-Baaqiy tetap berkuasa atas batasan
kekalan makhluk-Nya.
Jadi kalo dikatakan Akhirat itu kekal, yach Insya-Allah kekal, bukan berarti
tidak kekal.
"Wal aakhiratu khairuu wa abqaa" (QS:Al-A'laa 17).

Apakah ada dalil yg menyatakan sesungguhnya Akhirat itu tidak kekal?

Mohon dengan sangat pencerahannya.
Hermanto.



-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 19, 2005 10:51 AM
To: Milis is-lam
Subject: Re: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman



Betul, komentar anda pada hakikatnya sesuai dg uraian  Pak Agus Mustofa
dalam buku "Pusaran Energy Ka'bah" dan "Ternyata Akhirat Tidak Kekal".

wassalam/kp





 

AFR

<[EMAIL PROTECTED]>To: Milis is-lam
   
Sent by:cc:

        [EMAIL PROTECTED]    Subject: Re: [is-lam]
RE: Rukun Islam/Iman  
.isnet.org

 

 

19-04-05 10:23

Please respond to

Milis is-lam

 

 






pertanyaan sederhana, semoga ini jadi khasanah ilmu yg
baik dlm Islam, ttg kekekalan akhirat.

1. apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn
kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal?

2. manusia itu lemah sekali dlm urusan
hitung-menghitung. jgnkan menghitung jumlah bintang,
volume ruang langit, berapa volume air di seluruh
lautan bumi saja tak tahu kecuali bilang 'bunyak
sekali'. ekspresi asal bunyi 'tak terbatas' yg pdhl
pastilah terbatas hanya akal kita tak sanggup.

nabi SAW pernah membuat bandingan ttg dunia-akhirat
atas pertanyaan sahabat. bahwa kehidupan dunia itu
bagai tetesan air di jari-jari dgn jumlah air di
lautan sbg akhirat.

itulah ekspresi kekal akhirat, tak sekekal sifat Allah
SWT sebab Dia tak ada yg samaiNya, tak berawal, tak
berakhir. sedang surga & neraka adlh makhluk yg bakal
ditempati spt halnya bumi dgn panjang-pendek waktu
keberadaannya dgn alam yg berbeda.

berbicara alam akhirat itu tak perlu detail tapi yg
utama adlh imani. spt jumlah kombinasi permainan catur
yg berbidang 8x8 pun pasti terbatas walau tak mesti
tahu persis berapa. disitulah seninya akal & iman yg
terbimbing Islam.

insya Allah.


salam,
Fahru
--- Agus Safudi - HRD <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Assalamu'alaikum wr. wb.
>
> Mas Dardjo dan Mas Gede,
>
> Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda
> berdua menyatakan
> bahwa akherat tidak kekal berdasarkan referensi
> anu...anu. dlsb.
> Pertama yang harus dicermati adalah
> pendapat-pendapat yang anda sitir
> itu dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena
> para ulama/mufasir
> baik dari dulu maupun yang sekarang tidak ada yang
> menyatakan bahwa
> surga dan neraka (akherat) itu kena rusak.
> Kenapa, karena tekstual nash dari Alloh sendiri
> menyatakan demikian, buktinya
>
> QS 2:39
> "Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan
> ayat-ayat Kami,
> mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di
> dalamnya".
>
> QS 3:151
> "Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir
> rasa takut,
> disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan
> sesuatu yang
> Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang
> itu. Tempat
> kembali mereka ialah neraka; dan itulah
> seburuk-buruk tempat
> tinggal orang-orang yang zalim"
>
> Berikut ayat-ayat lain tentang neraka:
>
> QS 2:80-81/167/257/275,
> QS 3:116  ;QS4:14/56/145/169
> QS 5:37
> Dan masih banyak ayat-ayat lainnya.
>
> Dalam Al Qur'an tidak ada ayat yang menyatakan bahwa
> Neraka itu
> tidak kekal (fana) justru yang ada sebaliknya,
> ayat-ayat dalam Al Qur'an
> menyatakan bahwa neraka itu kekal, artinya bila ada
> yang menyatakan
> Neraka itu tidak kekal (fana) maka pernyataan itu
> harus ada nash (ayat) nya,
> karena ayat tidak bisa dibantah/diklahkan oleh ra'yu
> (pendapat/logika/qiyas).
> Ini menjadi penting karena hal ini merupakan masalah
> aqidah, dimana kalo
> menyangkut aqidah maka masalah itu adalah tauqifi.
>
> Pernyataan bahwa surga dan neraka tidak kekal ini
> sangat berbahaya, karena menyangkut
> keyakinan (aqidah), sebab bila sudah meyakini neraka
> tidak kekal maka orang akan
> berkeyakinan .." ah untuk apa bersusah payah supaya
> masuk surga, toh nanti juga surga
> akan hancur tidak kekal, begitu juga yang di neraka
> toh kalo pun masuk neraka
> tidak selamanya, nanti neraka juga akan
> hancur.".
> Akhirnya tidak 

Re: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-18 Terurut Topik Kasih

Betul, komentar anda pada hakikatnya sesuai dg uraian  Pak Agus Mustofa
dalam buku "Pusaran Energy Ka'bah" dan "Ternyata Akhirat Tidak Kekal".

wassalam/kp







AFR 

<[EMAIL PROTECTED]>To: Milis is-lam 
   
Sent by:cc: 

[EMAIL PROTECTED]        Subject:     Re: [is-lam] RE: 
Rukun Islam/Iman  
.isnet.org  





19-04-05 10:23  

Please respond to   

Milis is-lam










pertanyaan sederhana, semoga ini jadi khasanah ilmu yg
baik dlm Islam, ttg kekekalan akhirat.

1. apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn
kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal?

2. manusia itu lemah sekali dlm urusan
hitung-menghitung. jgnkan menghitung jumlah bintang,
volume ruang langit, berapa volume air di seluruh
lautan bumi saja tak tahu kecuali bilang 'bunyak
sekali'. ekspresi asal bunyi 'tak terbatas' yg pdhl
pastilah terbatas hanya akal kita tak sanggup.

nabi SAW pernah membuat bandingan ttg dunia-akhirat
atas pertanyaan sahabat. bahwa kehidupan dunia itu
bagai tetesan air di jari-jari dgn jumlah air di
lautan sbg akhirat.

itulah ekspresi kekal akhirat, tak sekekal sifat Allah
SWT sebab Dia tak ada yg samaiNya, tak berawal, tak
berakhir. sedang surga & neraka adlh makhluk yg bakal
ditempati spt halnya bumi dgn panjang-pendek waktu
keberadaannya dgn alam yg berbeda.

berbicara alam akhirat itu tak perlu detail tapi yg
utama adlh imani. spt jumlah kombinasi permainan catur
yg berbidang 8x8 pun pasti terbatas walau tak mesti
tahu persis berapa. disitulah seninya akal & iman yg
terbimbing Islam.

insya Allah.


salam,
Fahru
--- Agus Safudi - HRD <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Assalamu'alaikum wr. wb.
>
> Mas Dardjo dan Mas Gede,
>
> Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda
> berdua menyatakan
> bahwa akherat tidak kekal berdasarkan referensi
> anu...anu. dlsb.
> Pertama yang harus dicermati adalah
> pendapat-pendapat yang anda sitir
> itu dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena
> para ulama/mufasir
> baik dari dulu maupun yang sekarang tidak ada yang
> menyatakan bahwa
> surga dan neraka (akherat) itu kena rusak.
> Kenapa, karena tekstual nash dari Alloh sendiri
> menyatakan demikian, buktinya
>
> QS 2:39
> "Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan
> ayat-ayat Kami,
> mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di
> dalamnya".
>
> QS 3:151
> "Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir
> rasa takut,
> disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan
> sesuatu yang
> Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang
> itu. Tempat
> kembali mereka ialah neraka; dan itulah
> seburuk-buruk tempat
> tinggal orang-orang yang zalim"
>
> Berikut ayat-ayat lain tentang neraka:
>
> QS 2:80-81/167/257/275,
> QS 3:116  ;QS4:14/56/145/169
> QS 5:37
> Dan masih banyak ayat-ayat lainnya.
>
> Dalam Al Qur'an tidak ada ayat yang menyatakan bahwa
> Neraka itu
> tidak kekal (fana) justru yang ada sebaliknya,
> ayat-ayat dalam Al Qur'an
> menyatakan bahwa neraka itu kekal, artinya bila ada
> yang menyatakan
> Neraka itu tidak kekal (fana) maka pernyataan itu
> harus ada nash (ayat) nya,
> karena ayat tidak bisa dibantah/diklahkan oleh ra'yu
> (pendapat/logika/qiyas).
> Ini menjadi penting karena hal ini merupakan masalah
> aqidah, dimana kalo
> menyangkut aqidah maka masalah itu adalah tauqifi.
>
> Pernyataan bahwa surga dan neraka tidak kekal ini
> sangat berbahaya, karena menyangkut
> keyakinan (aqidah), sebab bila sudah meyakini neraka
> tidak kekal maka orang akan
> berkeyakinan .." ah untuk apa bersusah payah supaya
> masuk surga, toh nanti juga surga
> akan hancur tidak kekal, begitu juga yang di neraka
> toh kalo pun masuk neraka
> tidak selamanya, nanti neraka jug

Re: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-18 Terurut Topik AFR

pertanyaan sederhana, semoga ini jadi khasanah ilmu yg
baik dlm Islam, ttg kekekalan akhirat.

1. apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn
kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal?

2. manusia itu lemah sekali dlm urusan
hitung-menghitung. jgnkan menghitung jumlah bintang,
volume ruang langit, berapa volume air di seluruh
lautan bumi saja tak tahu kecuali bilang 'bunyak
sekali'. ekspresi asal bunyi 'tak terbatas' yg pdhl
pastilah terbatas hanya akal kita tak sanggup.

nabi SAW pernah membuat bandingan ttg dunia-akhirat
atas pertanyaan sahabat. bahwa kehidupan dunia itu
bagai tetesan air di jari-jari dgn jumlah air di
lautan sbg akhirat.

itulah ekspresi kekal akhirat, tak sekekal sifat Allah
SWT sebab Dia tak ada yg samaiNya, tak berawal, tak
berakhir. sedang surga & neraka adlh makhluk yg bakal
ditempati spt halnya bumi dgn panjang-pendek waktu
keberadaannya dgn alam yg berbeda.

berbicara alam akhirat itu tak perlu detail tapi yg
utama adlh imani. spt jumlah kombinasi permainan catur
yg berbidang 8x8 pun pasti terbatas walau tak mesti
tahu persis berapa. disitulah seninya akal & iman yg
terbimbing Islam.

insya Allah.


salam,
Fahru
--- Agus Safudi - HRD <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Assalamu'alaikum wr. wb.
> 
> Mas Dardjo dan Mas Gede,
> 
> Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda
> berdua menyatakan
> bahwa akherat tidak kekal berdasarkan referensi
> anu...anu. dlsb.
> Pertama yang harus dicermati adalah
> pendapat-pendapat yang anda sitir
> itu dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena
> para ulama/mufasir
> baik dari dulu maupun yang sekarang tidak ada yang
> menyatakan bahwa 
> surga dan neraka (akherat) itu kena rusak.
> Kenapa, karena tekstual nash dari Alloh sendiri
> menyatakan demikian, buktinya
> 
> QS 2:39
> "Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan
> ayat-ayat Kami,
> mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di
> dalamnya".
> 
> QS 3:151
> "Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir
> rasa takut,
> disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan
> sesuatu yang
> Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang
> itu. Tempat
> kembali mereka ialah neraka; dan itulah
> seburuk-buruk tempat
> tinggal orang-orang yang zalim"
> 
> Berikut ayat-ayat lain tentang neraka:
> 
> QS 2:80-81/167/257/275,
> QS 3:116  ;QS4:14/56/145/169
> QS 5:37
> Dan masih banyak ayat-ayat lainnya.
> 
> Dalam Al Qur'an tidak ada ayat yang menyatakan bahwa
> Neraka itu
> tidak kekal (fana) justru yang ada sebaliknya,
> ayat-ayat dalam Al Qur'an
> menyatakan bahwa neraka itu kekal, artinya bila ada
> yang menyatakan
> Neraka itu tidak kekal (fana) maka pernyataan itu
> harus ada nash (ayat) nya,
> karena ayat tidak bisa dibantah/diklahkan oleh ra'yu
> (pendapat/logika/qiyas).
> Ini menjadi penting karena hal ini merupakan masalah
> aqidah, dimana kalo
> menyangkut aqidah maka masalah itu adalah tauqifi.
> 
> Pernyataan bahwa surga dan neraka tidak kekal ini
> sangat berbahaya, karena menyangkut
> keyakinan (aqidah), sebab bila sudah meyakini neraka
> tidak kekal maka orang akan
> berkeyakinan .." ah untuk apa bersusah payah supaya
> masuk surga, toh nanti juga surga
> akan hancur tidak kekal, begitu juga yang di neraka
> toh kalo pun masuk neraka
> tidak selamanya, nanti neraka juga akan
> hancur.".
> Akhirnya tidak ada bedanya antara yang baik dan yang
> buruk, yang haq dan yang bathil,
> padahal kata Alloh yang haq dan yang bathil itu
> tidak bisa bercampur.
> 
> Jika pertanyaan muncul KEKAL nya bagaimana maka
> hanya Alloh SWT saja
> yang mengetahuinya.
> 
> Itu saja sedikit nimbrung khusus mengenai Rukun
> Iman, dan bila sesuatu
> itu tidak terdapat pada Al Qur'an tapi terdapat pada
> hadits yang sahih, cukuplah
> itu bagi kita.
> 
> Maaf bila ada yang kurang berkenan.
> 
> Wassalamu'alaikum wr. wb.
> Agus Safudi 
> 
> -Original Message-
> From: Dewa Gede Permana
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> 
> Yang KEKAL, yang tidak kena rusak, ya cuman satu
> DIA, yang bukan
> makhluk. Segala sesuatu berasal dari DIA dan akan
> kembali kepadaNYA.
> 
> Innalillahi wa innaillaihi rojiun.
> 
> :)
> 
> Wassalamu'alaikum wr. wb.
> 
> 
> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED]
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> On Behalf Of soedardjo
> Sent: Monday, April 18, 2005 10:02 AM
> To: Milis is-lam
> Subject: Rukun Islam/Iman RE: [is-lam] 'arisan'
> haji: mungkinkah?
> 
> Assalamu'alaikum wa rohmatullahi wa barrokatuh
> Maaf pindah topik
> Jika Rukum Islam ada 5 dan ternyata rukun Islam yang
> ke lima adalah bagi
> yang 
> MAMPU, maka apakah sebaiknya Rukun Islam itu ada 4
> saja, baru menjadi 5 jika
> 
> ada tambahan persyaratan BILA MAMPU?.
> 
> Mohon maaf lagi jika telah dibahas dimilis ini.
> 
> Apa benar jika rukun IMANPUN hanya 5, dan BUKAN
> ENAM, dengan alasan di Al 
> qur'an jarang masalah Taqdir disebut untuk di IMANI.
> Paling tidak IMAN
> kepada 
> ROBBI (harus pada urutan pertama), Iman kepada
> malaikat, nabi, kitab,
> kiyamat 
> atau hari akhir atau akherat