Re: [keluarga-sejahtera] Re: RUU APP

2006-05-09 Terurut Topik He-Man




Lha yang saya bicarakan kan posisi dia dalam isu RUU APP bukan
kepribadian dia seperti halnya pembicaraan mengenai Gus Dur.Saya
ingin tau apa sebabnya pasal mengenai pornografi di internet itu bisa
hilang dalam draft versi kelompok islamis.

- Original Message - 
From: suhana032003 [EMAIL PROTECTED]
To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, May 09, 2006 8:47 AM
Subject: [keluarga-sejahtera] Re: RUU APP


 teru..kalo ngomongin yg merancang RUU APP itu ghibah nda??? 
 wi sono...ngomong sekarepe dewe, toch..RUU APP juga 
 bakalan disyahkan toc...^_^
 
 






  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

American family home insurance
  
  
Home loan for low income family
  
  
Family home finance
  
  


Family home business
  
  
Family home evening
  
  
Single family home
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "keluarga-sejahtera" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[keluarga-sejahtera] Olok2, Humor dan Kebijaksanaan (was : PORNOGRAFI DI KITAB SUCI

2006-05-09 Terurut Topik st sabri



KS-mania,

Secara pribadi saya tidak heran dengan fenomena 'olok-olok' dalam
kalangan muslim dan kemudian 'di-ancam ancam dengan berbagai hukuman'.
Setiap individu, setiap kaum, setiap bangsa memiliki ciri masing2 yang
berbeda.

bangsa jepang terkenal sebagai bangsa sangat serius, bahkan untuk hal
sepele, demikian pula bangsa Ghotic (jerman). Bangsa arab umumnya
tidak pandai mengekspresikan pikiran dengan humor. Sehingga Al-Qur'an
sebagai bagian dari arab (dilahirkan dalam suasana arab) menjadi kitab
terlalu serius.

Humor sering menjadi sangat sarkastis atau vulgar, tapi sangat banyak
humor yang menyimpan kecerdasan. Kecerdasan menjadi bagian tak
terpisahkan dari sifat hakiki Gusti Allah. Allah Maha cerdas,
keyakinan saya Allah juga suka Humor. Humor sangat beda dengan
olok-olok, meski olok-olok bisa menjadi bagian dari humor.

Kebanyakan ulama dan ulama kebanyakan, menyukai penampilan 'anker'
mereka pikir 'anker' (bukan merk bir) sama dengan 'wibawa'. Tentu saja
banyak juga umat yg menyukai ulama anker. Namun secara pribadi saya
suka ulama humoris seperti Kyai Sobari, Mustofa Bisri (mertua Ulil
Absar Abdalla), dan tentu saja GD.

Mufasir juga seperti ulama, ada yg anker ada yg humoris, mufasir anker
menafsirkan Gusti Allah sama ankernya dengan mereka, sementara mufasir
cerdas dan humoris menafsirkan Tuhan yang penuh Humor dan ceria. Tidak
satu manusia-pun tahu seperti Apa sifat dan kebiasaan Gusti Allah
sebenarnya. Ketika kita membahas Tuhan, Gusti Allah, Lord, Gusti
Pangeran (what ever we called) yang muncul adalah citra dalam benak
kita. Demikian juga saat memahami dan membahas al-Qur'an yg muncul
(output) adalah pemahaman kita, bahkan ketika sudah dibantu oleh para
mufasir-pun, kita tak mungkin menafikan pemahaman individu kita masing2.

Humor bukanlah olok-olok, bahkan cukup banyak pakar sosiologi yang
menyimpulkan bangsa yang suka humor bakalan mampu bertahan dalam
proses evolusi kehidupan ini (bagi para pendukung kreasionis, jangan
membelokkan topik ini ke debat sepanjang abad evolusi vs kreasi).
Topik humor bisa siapa saja, tidak ada PERNYATAAN signifikan dari
kanjeng Rosul bahwa dirinya, sifatnya, kebiasaannya TIDAK BOLEH
dijadikan topik humor. Tuhan sendiri sangat sering membuat lelucon di
bumi ini, bagaimana tidak DIA menciptakan manusia, mengatur semua hal
sampai detil paling kecil, tapi ketika manusia berbuat jahat, dia
menghukumnya. Ini bisa sadis, juga bisa lucu, tergantung siapa yang
memandangnya.

saya pribadi sering punya hubungan dilematis dengan Gusti Allah,
ketika banyak kejahatan, banyak korupsi, kok Gusti Allah diem saja.
kata Ulama : ini ujian. Lha wong yang Maha Kuasa kok pake nguji
segala, kayak dosen saja. Jadi saya buang jauh2 sifat Tuhan yang suka
menguji karena saya berusaha meyakinkan diri saya bahwa Tuhan Maha Tahu.

Andai diajukan dua keranjang lagi, tafsiran ulama tentang Humor, saya
tidak akan berhenti berhumor, dan tidak akan membuat saya berhenti
bercanda dengan Tuhan. Karena saya suka humor, sangat suka malah.
Kalau karena kesukaan saya pada hal-hal lucu membuat saya masuk
neraka, maka semakin yakinlah saya bahwa Tuhan memang MAHA KOMEDIAN
 kalau benar Tuhan menciptakan saya yang suka Humor, bisa
diyakini Tuhan lebih menyukai humor dan lelucon daripada saya.

wis ... itu saja. Bin Baz ini Mufhti Mekkah yang plin plan itu ya ...

salam
st sabri al-humori



--- In keluarga-sejahtera@yahoogroups.com, Ahmad Iman [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarakaatuh,
 
 Alhamdulillah wa afwan jiddan (maaf banget) sdr Muhammad Fauzi mohon 
 diteliti lagi diskusi yang berkembang ttg penghinaan seseorang 
 terhadap kitab Allah dan sekaligus saya ingin mencoba menjelaskan 
 bahwa pembelaan Bu Suhana sudah tepat dan diskusi tidak masuk kepada 
 kategori PERBEDAAN PENDAPAT yang boleh ditoleransi. Terlepas masalah 
 sikap Ibu Suhana karena itu merupakan kecemburuannya ketika 
 Kekasihnya yang paling Mulia dihina melalui penghinaan kitab-Nya.
 
 Bahkan diskusi sudah tidak focus lagi dan mulai dibelokkan kepada 
 masalah berbakti kepada ortu dan dibelokkan kepada RUU APP sehingga 
 masalah yang esensial berusaha ditinggalkan.
 









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

American family home insurance
  
  
Home loan for low income family
  
  
Family home finance
  
  


Family home business
  
  
Family home evening
  
  
Single family home
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "keluarga-sejahtera" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












[keluarga-sejahtera] ulama : Gus Dur dan NU

2006-05-09 Terurut Topik st sabri



--- In keluarga-sejahtera@yahoogroups.com, suhana032003
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 coba terangin apa itu ulama..??yg bisa dikatagorikan ulama itu 
 siapa??? jangan hanya ngemeng, tapi nda tahu apa yg diomongin, soale 
 yg aku perhatiin banyak orang suka ngemeng, tapi nda tahu arti dari 
 yg diemengin itu.
 
 kalau guru ngajiku ngajar ke murid2nya..apabila kalian ditanyakan 
 siapa ulama kalian..katakanlah ulama kami adalah Abu Bakar, Umar bin 
 Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Tholib, Imam Bukhari, Imam 
 Muslim, Imam Hambali, Imam Malik, Imam Syafei, ... ST SABRI :=))

salam










  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

American family home insurance
  
  
Home loan for low income family
  
  
Family home finance
  
  


Family home business
  
  
Family home evening
  
  
Single family home
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "keluarga-sejahtera" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[keluarga-sejahtera] Re: Olok2, Humor dan Kebijaksanaan (was : PORNOGRAFI DI KITAB SUCI

2006-05-09 Terurut Topik suhana032003



ini lagorang oon juga tahu bang..kalau humor sama 
mengolok2 itu beda..humor belum tentu mengolok2..but mengolok2 
tidak selamanya dengan humor. or mengolok2pun bisa dengan humor, tapi 
dimana2 yg namanya mengolok2 itu tetap aja mengolok2..dengan humor 
ataupun tanpa humor.. hanya perlu dibedakan..dimana kita harus 
berhumor ria dan dimana kita tidak boleh berhumor ria.. apakah kamu 
pernah dengar cerita..kalau jibril membawa wahyu dibarengi dengan 
humor..or kamu pernah dengar ayat yg berbunyi kira2 gini 

apakah kamu pikir, Kami menciptakan bumi ini dengan main-main..
 
sory..aku lupa ayatnya, or kamu pernah dengar cerita pada saat Rasul 
meminta Jibril untuk datang sesering mungkin kepadanya but jawab 
Jibril sesungguhnya aku atas perintah Tuhanku

jadi..bedakan apa itu humor dan apa itu mengolok2. batasan melakukan 
humor pun harus dilihat kondisi dan orang yg ingin diajak humor. 

pada saat membicarakan masalah yg prinsip dalam soal agama apalagi 
menyinggung akidah, maka tidak dibenarkan berhumor ria dalam membahas 
itu. begitupun..ingin mengajak humor seseorang harus dilihat seberapa 
besar kapasitas rasa humoris seseorang dan tidak semua orangpun bisa 
diajak berhumor ria, tanpa melihat kecondongan ke arah sana. 

beda dengan mengolok2..karena mengolok2 itu tetap aja mengolok2, 
dengan humor ataupun tanpa humor. tapi bila menyangkut kekuasaan 
Allah, Qodho, Qodhar, hukum Allah, dlsbnya..aku rasa tidak ada humor 
disana. kalaupun kamu mengatakan Allah itu humoris..dan itupun hanya 
sebatas pikiran dan logika kamu sendiri, dan itu bukan kebenaran 
pikiran mutlak semua orang. hmm..nasihatku mah..nda usahlah berhumor 
ria..bila sudah menyangkut2 Allah dan RasulNya.

kamu memang Imam Syafei, tapi dari zaman edan saat ini..ya..ulama yg 
edan gitchu dech..






--- In keluarga-sejahtera@yahoogroups.com, st sabri [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 KS-mania,
 
 Secara pribadi saya tidak heran dengan fenomena 'olok-olok' dalam
 kalangan muslim dan kemudian 'di-ancam ancam dengan berbagai 
hukuman'.
 Setiap individu, setiap kaum, setiap bangsa memiliki ciri masing2 
yang
 berbeda.
 
 bangsa jepang terkenal sebagai bangsa sangat serius, bahkan untuk 
hal
 sepele, demikian pula bangsa Ghotic (jerman). Bangsa arab umumnya
 tidak pandai mengekspresikan pikiran dengan humor. Sehingga Al-
Qur'an
 sebagai bagian dari arab (dilahirkan dalam suasana arab) menjadi 
kitab
 terlalu serius.
 
 Humor sering menjadi sangat sarkastis atau vulgar, tapi sangat 
banyak
 humor yang menyimpan kecerdasan. Kecerdasan menjadi bagian tak
 terpisahkan dari sifat hakiki Gusti Allah. Allah Maha cerdas,
 keyakinan saya Allah juga suka Humor. Humor sangat beda dengan
 olok-olok, meski olok-olok bisa menjadi bagian dari humor.
 
 Kebanyakan ulama dan ulama kebanyakan, menyukai penampilan 'anker'
 mereka pikir 'anker' (bukan merk bir) sama dengan 'wibawa'. Tentu 
saja
 banyak juga umat yg menyukai ulama anker. Namun secara pribadi saya
 suka ulama humoris seperti Kyai Sobari, Mustofa Bisri (mertua Ulil
 Absar Abdalla), dan tentu saja GD.
 
 Mufasir juga seperti ulama, ada yg anker ada yg humoris, mufasir 
anker
 menafsirkan Gusti Allah sama ankernya dengan mereka, sementara 
mufasir
 cerdas dan humoris menafsirkan Tuhan yang penuh Humor dan ceria. 
Tidak
 satu manusia-pun tahu seperti Apa sifat dan kebiasaan Gusti Allah
 sebenarnya. Ketika kita membahas Tuhan, Gusti Allah, Lord, Gusti
 Pangeran (what ever we called) yang muncul adalah citra dalam benak
 kita. Demikian juga saat memahami dan membahas al-Qur'an yg muncul
 (output) adalah pemahaman kita, bahkan ketika sudah dibantu oleh 
para
 mufasir-pun, kita tak mungkin menafikan pemahaman individu kita 
masing2.
 
 Humor bukanlah olok-olok, bahkan cukup banyak pakar sosiologi yang
 menyimpulkan bangsa yang suka humor bakalan mampu bertahan dalam
 proses evolusi kehidupan ini (bagi para pendukung kreasionis, jangan
 membelokkan topik ini ke debat sepanjang abad evolusi vs kreasi).
 Topik humor bisa siapa saja, tidak ada PERNYATAAN signifikan dari
 kanjeng Rosul bahwa dirinya, sifatnya, kebiasaannya TIDAK BOLEH
 dijadikan topik humor. Tuhan sendiri sangat sering membuat lelucon 
di
 bumi ini, bagaimana tidak DIA menciptakan manusia, mengatur semua 
hal
 sampai detil paling kecil, tapi ketika manusia berbuat jahat, dia
 menghukumnya. Ini bisa sadis, juga bisa lucu, tergantung siapa yang
 memandangnya.
 
 saya pribadi sering punya hubungan dilematis dengan Gusti Allah,
 ketika banyak kejahatan, banyak korupsi, kok Gusti Allah diem saja.
 kata Ulama : ini ujian. Lha wong yang Maha Kuasa kok pake nguji
 segala, kayak dosen saja. Jadi saya buang jauh2 sifat Tuhan yang 
suka
 menguji karena saya berusaha meyakinkan diri saya bahwa Tuhan Maha 
Tahu.
 
 Andai diajukan dua keranjang lagi, tafsiran ulama tentang Humor, 
saya
 tidak akan berhenti berhumor, dan tidak akan membuat saya berhenti
 bercanda dengan Tuhan. Karena saya suka humor, sangat suka malah.
 Kalau karena kesukaan saya 

Re: [keluarga-sejahtera] ulama : Gus Dur dan NU, siapa ulama?

2006-05-09 Terurut Topik Kartono Mohamad



Dulu saya pernah sekelas dengan seorang sarjana sosiologi dari Jordania,
yang kalau malam minggu senangnya dansa-dansi dan menenggak minuman keras
sampai setengah mabok. Dia masih keluarga raja Jordania, entah dari selir
yang mana. Jabatan resmi dia di Jordania adalah anggota majelis ulama
penasihat raja (MUJ nampaknya lebih untuk raja karena untuk umat ada Mufti
Besar). Saya tanya padanya, ulama kok suka mabok-mabokan, dia jawab you
tahu nggak, ulama itu artinya orang yang berilmu. Ya ilmu apa saja. Majelis
ulama penasihat raja lebih banyak ulama dalam bidang non agama. Ada ahli
hukum, ada ahli politik, dan sebagainya. Waktu saya tanya 'orang Islam kok
suka mabok-mabokan? Dia jawab, kan saya belum sampai mabok.

Saya bukan orang Arab jadi tidak tahu kalau ulama itu artinya orang yang
berilmu, dan bukan hanya ilmu agama. Bahasa Indonesia agaknya memang lain,
mungkin kata ulama dalam bahasa Indonesia bukan diambil dari bahasa Arab. 

 

---Original Message---

 

From: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com

Date: 05/10/06 08:06:00

To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com

Subject: [keluarga-sejahtera] ulama : Gus Dur dan NU

 

--- In keluarga-sejahtera@yahoogroups.com, suhana032003

[EMAIL PROTECTED] wrote:



 coba terangin apa itu ulama..??yg bisa dikatagorikan ulama itu 

 siapa??? jangan hanya ngemeng, tapi nda tahu apa yg diomongin, soale 

 yg aku perhatiin banyak orang suka ngemeng, tapi nda tahu arti dari 

 yg diemengin itu.

 

 kalau guru ngajiku ngajar ke murid2nya..apabila kalian ditanyakan 

 siapa ulama kalian..katakanlah ulama kami adalah Abu Bakar, Umar bin 

 Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Tholib, Imam Bukhari, Imam 

 Muslim, Imam Hambali, Imam Malik, Imam Syafei, ... ST SABRI :=))



salam















SPONSORED LINKS American family home insurance Home loan for low income
family Family home finance 

Family home business Family home evening Single family home 







YAHOO! GROUPS LINKS 



 Visit your group keluarga-sejahtera on the web.

 

 To unsubscribe from this group, send an email to:

 [EMAIL PROTECTED]

 

 Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 











 

[Non-text portions of this message have been removed]






  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

American family home insurance
  
  
Home loan for low income family
  
  
Family home finance
  
  


Family home business
  
  
Family home evening
  
  
Single family home
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "keluarga-sejahtera" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











RE: [keluarga-sejahtera] Re: PORNOGRAFI DI KITAB SUCI

2006-05-09 Terurut Topik Muhammad Fauzi



Assalamu'alaikum.

Mohon maaf bang Iman, seperti yang sudah saya katakan diawal, bahwa saya
adalah member baru dimilis ini dan pertama kali saya terima email ini
adalah kiriman dari bu Suhana yang isinya seperti itu, (maaf) kata2nya
pedas(bukankah sesama muslim harus saling mengingatkan)?. Jadi prinsip
itu yang selama ini saya pegang. So, sekali lagi saya minta maaf dan
sampaikan terima kasih atas tanggapannya.

Wassalam,
Muhammad Fauzi

-Original Message-
From: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ahmad Iman
Sent: 09 Mei 2006 20:25
To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Subject: [keluarga-sejahtera] Re: PORNOGRAFI DI KITAB SUCI

Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarakaatuh,

Alhamdulillah wa afwan jiddan (maaf banget) sdr Muhammad Fauzi mohon
diteliti lagi diskusi yang berkembang ttg penghinaan seseorang 
terhadap kitab Allah dan sekaligus saya ingin mencoba menjelaskan bahwa
pembelaan Bu Suhana sudah tepat dan diskusi tidak masuk kepada kategori
PERBEDAAN PENDAPAT yang boleh ditoleransi. Terlepas masalah sikap Ibu
Suhana karena itu merupakan kecemburuannya ketika Kekasihnya yang paling
Mulia dihina melalui penghinaan kitab-Nya.

Bahkan diskusi sudah tidak focus lagi dan mulai dibelokkan kepada
masalah berbakti kepada ortu dan dibelokkan kepada RUU APP sehingga
masalah yang esensial berusaha ditinggalkan.

Perbedaan yang boleh di toleransi dalam artian: sesama muslim harus
menghargai pendapat saudaranya yang berlainan dengan dirinya adalah
ketika perbedaan itu masuk kepada masalah Furu'iyyah (cabang) seperti
perbedaan tentang azan, iqomat, tata cara sholat, shaum dan persoalan
cabang lainnya itupun masih bersyarat selama kedua belah pihak masih
tetap menggunakan dalil yang shahih pula. Jika salah satu tidak punya
dalil yang shahih maka yang tak punya dalil harus mengalah dan mengikuti
yang punya dalil.

Perbedaan itu menjadi sangat membahayakan ketika terjadi pada DZATUDDIN
(esensi agama). Firman Allah: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu
berpecah belah tentangnyaQS. 40:13, dan/atau perbedaan yang terjadi
pada USHUL (dasar-dasar) yang telah ditetapkan oleh Al Qur'an, AS
Sunnah, maupun Ijma'. Sebab prinsip- prinsip yang telah ditetapkan oleh
Al Qur'an, As Sunnah maupun Ijma' 
adalah ESENSI dasar dari ajaran agama yang MEMPERSATUKAN ajaran Muhammad
SAW dengan ajaran para Nabi sebelumnya (lihat QS. 29: 69, 5:15-16,
2:208), kemudian perbedaan tanawwu' (penganeka ragaman) dalam
pelaksanaan syari'ah, antara wajib atau sunnah. Wajib 'ain atau kifayah,
dst.

Kemudian jika sudah menghina Allah melalui penghinaannya terhadap
Kitab-Nya yang dibilang PORNO terlepas kaitannya dengan RUU APP yang
masih bisa diperdebatkan, maka hal itu sudah masuk kepada PERBEDAAN pada
DZATUDDIN (Esensi) dan USHUL (Dasar-dasar) Prinsipil dari agama Islam
ini yang terlarang dan tidak ada toleransinya dan harus diperingatkan.
Ini bukan perbedaan pada masalah FURU'IYYAH (cabang).

Perbedaan yang muncul dalam tataran APLIKASI / FURU'IYYAH juga masih
agak ketat karena harus dikembalikan kepada kitab Allah, dan rasul-Nya
semasa hidup atau kepada Sunnahnya setelah rasul wafat. 

Porsi perbedaan inipun dilakukan oleh para Fuqaha (ahli fiqh) dalam
persoalan furu'iyyah SETELAH TERJADI KESEPAKATAN pada masalah USHUL. 
Al Baghdadiy, mengatakan: Siapapun yang mengidentikkan diri dengan
Islam, menyadari sepenuhnya bahwa perbedaan yang tercela (sebagai
ahlunnar dari 73 golongan) adalah perbedaan fuqaha dalam masalah
furu'iyyah fiqh.

Tentang kasus kelakuan seorang ulama sekelas Goes Doer sudah masuk
kategori penghinaan dalam bentuk olok-olok sebagaimana dalil ttg
olok-olok yang pernah saya sampaikan tempo hari
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-sejahtera/message/2216 .

Banyak Ulama terdahulu yang shalih sudah memperingatkan bahwa perkara
mengolok-olok itu jika anda semua tidak berhati-hati adalah perkara
berbahaya yang dapat menyebabkan seseorang bisa membatalkan keislamannya
seperti yang pernah dijelaskan oleh Ibnul Qayyim dalam kitab Fathul
Majid, Muhammad Said Al Qathlani, Muhammad Quthb, Muhammad bin Abdul
Wahhab, juga syaikh Bin Baz sendiri dalam kitab beliau yang berjudul
Nawaqidhul Islam (Pembatal Keislaman).

Para Ulama itu semua memahami bahwa:

Mengejek atau memperolok dinullah (agama Allah), al-Islam, baik
menyangkut pahala-Nya atau tentang berbagai ketentuan hukum-Nya dapat
menyebabkan batalnya keislaman seseorang muslim.

Kasus seperti ini sering terjadi. Entah bagi orang yang tidak mengerti
agama atau yang mengenal sekalipun. Belakangan, sifat seperti itu justru
terjadi pada orang-orang yang mengenal ilmu agama secara baik.
Kebanyakan, orang-orang seperti ini adalah orang yang tidak memilik rasa
percaya diri (PD) pada agamanya. 
 
Allah berfirman, Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang yang
mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, Sesungguhnya kami
hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja. 
Katakanlah, Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya kamu selalu

Re: [keluarga-sejahtera] Amanah

2006-05-09 Terurut Topik Ayu Natalia



Mba Aisya,
Mungkin memang benar apa yang dikatakan oleh Mba Aisya bahwasanya saya telah
salah persepsi dalam menanggapi peringatan dan kritisisasi dari Mba Aisya.
Tapi jujur walau apapun itu, teguran, peringatan atau yang lainnya saya
tetap berterima kasih untuk itu.

Menanggapi hal ini saya merasa semuanya memang kembali pada diri kita just
belive it or not!. Ok!

Dalam hal ini dan sampai detik ini mungkin saya belum menemukan dalam
Al-Qur'an dan Hadist tentang praktek dasar berdoa semacam ini, tapi seingat
saya, saya tidak bilang ini sebuah doa hanya sebuah pesan untuk diteruskan
dan dalam hal ini saya tidak merasa berpegang dengan teman baik dari Mekkah
hanya kepercayaan saja (Kepercayaan bahwa menyampaikan pesan untuk
diteruskan dengan niat yanga baik untuk mendapat sedikit kebaikan dari Nya.)
dan saya sangat sadar bahwa saya masih jauh sekali dari sempurna dan masih
harus banyak belajar tentang ilmu agama tidak terkecuali dengan orang-orang
seperti Mba Aisya.

Memang tidak semua yang dari Mekkah itu baik Mba Aisya dan saya juga percaya
itu tapi hal semacam ini nggak bisa dibandingkan dengan apa yang telah Mba
gambarkan.

Ini memanglah abstrak tidak bisa dilihat dengan nyata, dan kepercayaan saya
ilham dari Allah SWT itu datangnya bisa kapan saja dan kepada siapa saja
yang Allah kehendaki.

Mohon maaf bila ada yang kurang berkenan, dan semoga kita semua diberikan
Pencerahan oleh Allah Maha Besar.

Salam

Ayu
- Original Message -
From: Aisha [EMAIL PROTECTED]
To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, May 10, 2006 9:28 AM
Subject: Re: [keluarga-sejahtera] Amanah


Mba Ayu,
Milis itu bukan ajang untuk mencari kesalahan orang lain, tapi kita semua
diberi akal oleh Allah itu untuk disyukuri - syukur yang tidak hanya
mengucap hamdalah tapi syukur dengan memanfaatkan apa yang diberikan Allah
itu, termasuk akal kita untuk berfikir tuntunan agama kita dan prakteknya,
jadi agama bukan sekedar slogan atau hapalan tapi sesuatu yang nyata
dipraktekkan. Mungkin lebih tepat, milis itu untuk saling mengingatkan.

Banyak sekali petunjuk tentang berdoa, ada buku yang isinya tentang doa-doa
para Nabi, doa-doa yang ada dalam Al Quran, dll. Bukankah pegangan umat
Islam itu Al Quran  hadis? Apakah ada aturan kita harus berpegang pada
teman baik dari Mekkah? Doanya mungkin bagus - apa terjemahan doa tersebut?

Tapi yang saya kritisi adalah seperti yang dikatakan pak Suyudi - doa itu
ada tambahannya - ada aturan waktu, ada jaminan doa dikabulkan jika
dilakukan dan ada ancaman jika tidak dilakukan. Sekarang jika pegangan kita
Al Quran dan hadis, ada tidak aturan tentang doa seperti itu? Apakah
Rasulullah mengajarkan berdoa seperti itu? dengan ancaman jika tidak
dilakukan akan sengsara? Pak Suyudi juga mengetikkan hadis tentang amalan
yang tidak ada petunjuknya - kembalikan ke Al Quran dan hadis, doa dengan
jaminan dan ancaman seperti ini ada tidak disana petunjuknya?

Tidak semua yang dari Mekah itu baik ya mba Ayu, saya sering melihat di
Masjidil Haram itu, anak-anak yang bertangan buntung dikejar-kejar askar
disana, saat thawaf juga ada kasus pencopetan, di hotel disana ada juga
wanita yang diculik, diperkosa, dibunuh - tidak hanya di jalanan tapi juga
di lift hotel, di hotel pula ada pencurian di kamar padahal hotelnya hotel
bagus, dll.

Sebenarnya bukan masalah doa sebagai amanah tapi aturan di luar doa itu yang
menurut saya aneh, karena jaminan dan ancaman itu. Tentu saja ada kebebasan
memilih di antara anggota milis ini, mau melakukan doa itu atau tidak. Ada
kebebasan juga untuk berpendapat sama dengan mba Ayu, dengan pak Suyudi,
dengan saya atau pendapat teman lainnya. Akan lebih baik jika obrolan ini
membuat masing-masing belajar lagi tentang Islam, tentu saja disini termasuk
juga seluk beluk berdoa, supaya dari hari ke hari kita menjadi manusia yang
lebih baik versi agama.

salam
Aisha
--
From: Ayu Natalia [EMAIL PROTECTED]
Memang begitu mudah mencari celah kesalahan maupun kekeliruan dari
seseorang, akan tetapi dalam hal ini seharusnya Mbak Aisya melihat sisi
baiknya yang merupakan kebenaran yang memang seharusnya perlu kita lakukan.

Meneruskan pesan yang merupakan amanah dari seorang teman baik bukankah
tidak salah, dan barangkali mungkin memang terlihat seperti kebodohan yang
tidak berdasar akan tetapi di sisi lain teman baik yang menyampaikan pesan
ini memiliki kepercayaan akan makna yang tersirat di dalamnya sehingga
beliau melakukannya dan begitu pula dengan saya pribadi pun demikian.

Jika ada rekan2 muslim sekalian yang tidak mempercayainya janganlah
dilakukan!

Sekali lagi hanya Allah Yang Maha Tau...ini ancaman, peringatan atau
malah akan menjadi berkah bagi umatnya.

salam
ayu
--
From: Aisha [EMAIL PROTECTED]
Sependapat dengan pak Suyudi.
Pertama, saya heran kok ada doa yang diwajibkan sekian kali dalam waktu
sekian hari dan dengan ancaman bagi yang tidak melakukan dan janji pasti
untuk yang melakukan. Seingat saya, dari berbagai ceramah atau buku doa,
doa kita 

Re: [keluarga-sejahtera] Gus Dur dan NU

2006-05-09 Terurut Topik Irawan Bambang Eko Saputra
Ayo konco-konco,
hentikan yuk model-model penggibahan sejahtera ini.
Saya takut ini menjadi dosa besar yang harus dipertanggungjawabkan di 
hadapan-Nya kelak.
Wass. Wr. Wb.
Bambang Irawan.

From: anantö/ [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Subject: Re: [keluarga-sejahtera] Gus Dur dan NU
Date: Wed, 10 May 2006 10:22:02 +0700

bung abu...
memangnya sampeyan tahu sejarah GD sejak kecil? tapi versi mana neh... 
versi
pro apa kontra? klo versi nya Hartono Ahmad Jaiz, pasti di mata doi GD 
salah
semua... dari ujung rambut sampai ujung kaki kemungkinan salah semua...
kalo riwayatnya versi ... sapa yak(?)... ,ingkin lain lagi
eniwey... kalo versi sampeyan udah di kross cek kanan kiri, monggo
disharing...
salam,

_
Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! 
http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Home is just a click away.  Make Yahoo! your home page now.
http://us.click.yahoo.com/DHchtC/3FxNAA/yQLSAA/wDNolB/TM
~- 

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-sejahtera/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-sejahtera] Melawan Ego dengan Mengikuti Contoh yang Sempurna ( Seri Fighting The Ego 9)

2006-05-09 Terurut Topik arief dani



Melawan Ego dengan Mengikuti Contoh yang Sempurna Maulana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani 
Mercy Oceans (Book Two)
Diambil dari www.mevlanasufi.blogspot.com
 
 
 Bismillah hirRohman niRohim
 
 Pelajaran ini diperuntukkan untuk seorang tamu yang berkata bahwa dia tidak memerlukan seorang guru yang masih hidup, tetapi dengan memurnikan dirinya dia dapat berhubungan dengan ‘Inner Guide’ (Pembimbing dalam dirinya). 
 
 Untuk pemurnian diri kita memerlukan bimbingan. Kita mempunyai jiwa tetapi ditemani pula dengan ego. Mereka bertempur terus sampai akhir hayatnya. Kita perlu mempelajari metode dari seorang guru untuk memerangi ego. Tidak ada orang yang menjadi dokter hanya dengan membaca buku. Orang harus berlatih untuk menjadi seorang ahli bedah, bahkan untuk mencabut gigi pun demikian. Kita memiliki karakteristik buruk. 

Kita harus mengetahui bagaimana cara mengeluarkannya. Untuk itu kita memerlukan seseorang yang bisa memberikan kita atribut yang baik, yang datang tidak dengan membaca tetapi melalui teman-teman seseorang. Dengan melihat teman itu kalian bisa mengetahui karakternya. Karakter buruk dapat menular seperti penyakit. Oleh sebab itu Allah swt mengutus Rasul-Rasul bagaikan obat.
 
 Rasul bukanlah malaikat, mereka berasal dari manusia dan mengetahui sifat-sifat manusia. Mereka menunjukkan bagaimana kita bisa memurnikan diri kita. Siapa pun yang duduk bersama mereka, maka akan menyerap karakter yang baik. Kita membutuhkan paling sedikit seorang teman di jalan kita, sebagaimana Nabi Musa as meminta saudaranya, Harun alaihi salam sebagai Rasul dan menolongnya untuk berbicara.

Tanpa kekuatan spiritual kita tidak dapat membedakan apakah inspirasi kita ini baik atau buruk. Rasul mempunyai kekuatan untuk meletakkan cahaya untuk membedakan apa yang memasuki hati kita. Kita berada di bawah kendali dua kekuatan besar, yaitu: kemarahan dan syahwat. Ketika mereka meletakkan godaan di dalam hati kita, godaan itu sangat menggiurkan dan kita tidak menyadarinya. Jika berada dalam kendali mereka, kita berada pada level binatang. 
 
 Jika kita bisa mengendalikan mereka maka kita berada di level manusia. Kita membutuhkan suatu metode dan bimbingan untuk mengikuti jalan Rasul. Banyak sekali godaan Setan yang bermain dengan manusia, menunjukkan jalan yang buruk dan membuat mereka berpikir bahwa itu adalah jalan yang baik. Mereka mempunyai banyak cara daripada yang dapat kalian pikirkan. 

Tidak ada dua orang yang mempunyai garis kehidupan yang sama. Ini berarti, kita mempunyai tujuan tertentu, jalan hidup yang bersifat pribadi. Setiap orang mempunyai suatu tujuan, tetapi tidak semua orang dapat mengenalinya, ada kebutuhan untuk memiliki seorang pemandu. Al-Qur’an menyebutkan bahwa kita dapat mengambil petunjuk dari bintang-bintang. Mereka mengandung begitu banyak pengetahun dan kekuatan rahasia di mana tidak ada jalan untuk memahami luasnya hubungan di antara mereka dengan tujuan kita. 
 
 Jika seseorang tidak dapat melihat untuk menerima panduan, maka dia harus mempunyai radar. Seluruh bangsa sekarang memilikinya untuk alasan keamanan. Mereka menunjukkan kepada kita apa yang akan datang. Seorang Mursyid adalah sebuah radar.

Saya menasihatkan agar kalian percaya kepada seseorang. Sulit sekali untuk percaya terhadap realitas yang tidak tampak tetapi kalian bisa percaya kepada seseorang. Siapa yang meminta bimbingan, dia harus percaya kepada seseorang, dan kepercayaan itu akan berkembang menjadi suatu keyakinan. Percaya adalah pemurnian hati. Jika awalnya kalian percaya kepada seseorang, maka kalian bisa percaya kepada semuanya. Tanda dari suatu pemurnian adalah percaya dan yakin kepada setiap orang, bahkan jika bertanya kepada seorang anak kecil, kita bisa berkata, “Oh, hal itu benar!” Pasti ada seseorang di mana dapat kalian percaya kepadanya. 

 Wa min Allah at Tawfiq

 Wassalam, arief hamdani
www.mevlanasufi.blogspot.com
HP. 0816 830 748

UNDANGAN INDONESIA BERDZIKIR DAN BERSHALAWAT
Masjid Agung Sunda Kelapa, Jl. Taman Sunda Kelapa No 16,
Menteng, Jakarta Pusat ( Dekat Taman Suropati, Patung Kuda  Pangeran Diponegoro, Menteng) Sabtu, 13 May 2006, Pk.18.30 - 21.30

THE BIG OPENING , DZIKIR AKBAR NAQSHBANDI HAQQANI

THE SECRET OF SUFISM DZIKIR TARIQAH NAQSHBANDI HAQQANI
INTRODUCE THE FASTEST WORLD SPREAD NAQSHBANDI HAQQANI SUFI WAY OF SULTHANUL AWLIYA MAWLANA SYAIKH NAZIM ADIL AL-HAQQANI AN-NAQSHBANDI  MAWLANA SYAIKH HISYAM KABBANI AR-RABBANI

DAN 

MAWLID AKBAR NABI MUHAMMAD SALLALLAHU 'ALAIHI
WASSALAM SERTA MANAQIB MAWLANA SYAIKH NAZIM ADIL
AL-HAQQANI

Bersama, Prof. DR. Mubarok, KH. Ahmad Syahid, KH. Mustafa Mas'ud, KH. Zamhuri Ramli al-Hafidz dan Ulama-Ulama Besar Indonesia.

Yayasan Haqqani Indonesia, Singapore Haqqani Foundation, Malaysia Haqqani Foundation, Japan Haqqani Foundation, Holland Haqqani Foundation, USA
Haqqani Foundation

Penyelenggara :
Yayasan Haqqani Indonesia, Jl. Teuku Umar 41, Menteng,
Jakarta Pusat Tel. 315 3014 Contact : Melly 0816 1153 215, 
 Arief Hamdani 0816 830 748, Rizal 

[keluarga-sejahtera] Re: PORNOGRAFI DI KITAB SUCI

2006-05-09 Terurut Topik suhana032003



Wa'alaikum salam wr.wb.

hmm..berarti bang fauzi tidak baca kata2 pedas dari lawan bicaraku 
toch???hehehe yaa..wisss..nda apa2..aku mah prinsipnya..nda akan 
mengeluarkan kata2 pedasku, pabila orang tsb tidak pernah pula 
memancing kata2 pedasku untuk keluar. 

yaaa..gitu dech..masalahnya aku bukan rahib2 yg suka mengajarkan 
kepada umatnya, untuk memberikan pipi kanannya apabila ditampar pipi 
kirinya:)hehe aku mah..umatnya Muhammad yg diminta untuk tidak boleh 
dzolim sama orang, tapi nda boleh diam kalau didzolimi. or musuh 
jangan dicari but kalau ketemu musuh jangan lari.

or aku juga diajarkan sama guru kesayanganku itu..kalau mau sabar itu 
harus sampai ke hati, kalau sabar hanya sebatas perkataan itu namanya 
pengecut dan bukan sabar. 

sabar yg diajarkan guruku itu adalah..kalau dihajar orang dan kamu 
bisa terima sampai ke hati itu bagus. tapi kalau sabar di mulut tapi 
di hati dendam, komat kamit, nyumpahin.. itu sama aja boong nda ada 
nilai pahalanya..ya..sabarmu itu harusnya balas menghajar, untuk 
membela diri atas perlakuan dzolim orang kepadamu, karena diri kamu 
itu milik Allah yg dititipkan untuk dijaga. (berdosa dzolim pada 
orang lain tapi lebih berdosa pada saat mendzolimi diri sendiri) 
kalau kata guruku jangan coba2 hajar aku..karena pasti akan aku 
balas hajar hehehe itu ajaran guruku..yg suka nyeletuk sory 
man..aku bukan Rasul seh..??mimpi aja kalau mau niru Rasul..niru Umar 
aja kaga pernah mamp... hmm..apa ada yg berani mengolok2 
pribadi or agama Umar saat itu???hehehe 

dan tindak mendiamkan perbuatan yg tidak mengenakan diri, sedangkan 
dihati tidak terima dan tidak nyaman itu namanya dzolim pada diri 
sendiri. dan tindakan mendiamkan orang2 yg suka mengolok2 Allah dan 
RasulNya, itu namanya tidak konsekuen pada ajaran islam dengan semua 
rukun2nya.

aku mah masih bisa senyum2 aja kalau diriku yg disindir2, but kalau 
lagi iseng pingin balas..ya..aku balas aja..but kalau lagi malas 
balas and ngetiknya, ya..paling2 aku ketiwi2 aja disini..hehehe, 

tapi..entahlah..kalau ada yg mulai mengolok2 islam sedangkan dia 
masih berstatus islam, rasanya seluruh tubuh jadi gatal dan pegal2 
pingin hajar, tapi..kalau mengolok2nya sudah menjurus spt orang tidak 
mempunyai agama..ya..aku mah diajarkan untuk berlalu dari orang2 spt 
itu.. karena sumpah matii...aku nda mau...disamakan oleh 
orang2 spt itu yg jelas2 dimurkai Allah. Na'udzubillahi min'dzalik



--- In keluarga-sejahtera@yahoogroups.com, Muhammad Fauzi 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu'alaikum.
 
 Mohon maaf bang Iman, seperti yang sudah saya katakan diawal, bahwa 
saya
 adalah member baru dimilis ini dan pertama kali saya terima email 
ini
 adalah kiriman dari bu Suhana yang isinya seperti itu, (maaf) 
kata2nya
 pedas(bukankah sesama muslim harus saling mengingatkan)?. Jadi 
prinsip
 itu yang selama ini saya pegang. So, sekali lagi saya minta maaf dan
 sampaikan terima kasih atas tanggapannya.
 
 Wassalam,
 Muhammad Fauzi
 
 -Original Message-
 From: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ahmad Iman
 Sent: 09 Mei 2006 20:25
 To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Subject: [keluarga-sejahtera] Re: PORNOGRAFI DI KITAB SUCI
 
 Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarakaatuh,
 
 Alhamdulillah wa afwan jiddan (maaf banget) sdr Muhammad Fauzi mohon
 diteliti lagi diskusi yang berkembang ttg penghinaan seseorang 
 terhadap kitab Allah dan sekaligus saya ingin mencoba menjelaskan 
bahwa
 pembelaan Bu Suhana sudah tepat dan diskusi tidak masuk kepada 
kategori
 PERBEDAAN PENDAPAT yang boleh ditoleransi. Terlepas masalah sikap 
Ibu
 Suhana karena itu merupakan kecemburuannya ketika Kekasihnya yang 
paling
 Mulia dihina melalui penghinaan kitab-Nya.
 
 Bahkan diskusi sudah tidak focus lagi dan mulai dibelokkan kepada
 masalah berbakti kepada ortu dan dibelokkan kepada RUU APP sehingga
 masalah yang esensial berusaha ditinggalkan.
 
 Perbedaan yang boleh di toleransi dalam artian: sesama muslim harus
 menghargai pendapat saudaranya yang berlainan dengan dirinya adalah
 ketika perbedaan itu masuk kepada masalah Furu'iyyah (cabang) 
seperti
 perbedaan tentang azan, iqomat, tata cara sholat, shaum dan 
persoalan
 cabang lainnya itupun masih bersyarat selama kedua belah pihak masih
 tetap menggunakan dalil yang shahih pula. Jika salah satu tidak 
punya
 dalil yang shahih maka yang tak punya dalil harus mengalah dan 
mengikuti
 yang punya dalil.
 
 Perbedaan itu menjadi sangat membahayakan ketika terjadi pada 
DZATUDDIN
 (esensi agama). Firman Allah: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu
 berpecah belah tentangnyaQS. 40:13, dan/atau perbedaan yang terjadi
 pada USHUL (dasar-dasar) yang telah ditetapkan oleh Al Qur'an, AS
 Sunnah, maupun Ijma'. Sebab prinsip- prinsip yang telah ditetapkan 
oleh
 Al Qur'an, As Sunnah maupun Ijma' 
 adalah ESENSI dasar dari ajaran agama yang MEMPERSATUKAN ajaran 
Muhammad
 SAW dengan ajaran para Nabi sebelumnya (lihat QS. 29: 69, 5:15-16,