Re: [keluarga-sejahtera] Re: RUU APP
Lha yang saya bicarakan kan posisi dia dalam isu RUU APP bukan kepribadian dia seperti halnya pembicaraan mengenai Gus Dur.Saya ingin tau apa sebabnya pasal mengenai pornografi di internet itu bisa hilang dalam draft versi kelompok islamis. - Original Message - From: suhana032003 [EMAIL PROTECTED] To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 09, 2006 8:47 AM Subject: [keluarga-sejahtera] Re: RUU APP teru..kalo ngomongin yg merancang RUU APP itu ghibah nda??? wi sono...ngomong sekarepe dewe, toch..RUU APP juga bakalan disyahkan toc...^_^ SPONSORED LINKS American family home insurance Home loan for low income family Family home finance Family home business Family home evening Single family home YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "keluarga-sejahtera" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[keluarga-sejahtera] Olok2, Humor dan Kebijaksanaan (was : PORNOGRAFI DI KITAB SUCI
KS-mania, Secara pribadi saya tidak heran dengan fenomena 'olok-olok' dalam kalangan muslim dan kemudian 'di-ancam ancam dengan berbagai hukuman'. Setiap individu, setiap kaum, setiap bangsa memiliki ciri masing2 yang berbeda. bangsa jepang terkenal sebagai bangsa sangat serius, bahkan untuk hal sepele, demikian pula bangsa Ghotic (jerman). Bangsa arab umumnya tidak pandai mengekspresikan pikiran dengan humor. Sehingga Al-Qur'an sebagai bagian dari arab (dilahirkan dalam suasana arab) menjadi kitab terlalu serius. Humor sering menjadi sangat sarkastis atau vulgar, tapi sangat banyak humor yang menyimpan kecerdasan. Kecerdasan menjadi bagian tak terpisahkan dari sifat hakiki Gusti Allah. Allah Maha cerdas, keyakinan saya Allah juga suka Humor. Humor sangat beda dengan olok-olok, meski olok-olok bisa menjadi bagian dari humor. Kebanyakan ulama dan ulama kebanyakan, menyukai penampilan 'anker' mereka pikir 'anker' (bukan merk bir) sama dengan 'wibawa'. Tentu saja banyak juga umat yg menyukai ulama anker. Namun secara pribadi saya suka ulama humoris seperti Kyai Sobari, Mustofa Bisri (mertua Ulil Absar Abdalla), dan tentu saja GD. Mufasir juga seperti ulama, ada yg anker ada yg humoris, mufasir anker menafsirkan Gusti Allah sama ankernya dengan mereka, sementara mufasir cerdas dan humoris menafsirkan Tuhan yang penuh Humor dan ceria. Tidak satu manusia-pun tahu seperti Apa sifat dan kebiasaan Gusti Allah sebenarnya. Ketika kita membahas Tuhan, Gusti Allah, Lord, Gusti Pangeran (what ever we called) yang muncul adalah citra dalam benak kita. Demikian juga saat memahami dan membahas al-Qur'an yg muncul (output) adalah pemahaman kita, bahkan ketika sudah dibantu oleh para mufasir-pun, kita tak mungkin menafikan pemahaman individu kita masing2. Humor bukanlah olok-olok, bahkan cukup banyak pakar sosiologi yang menyimpulkan bangsa yang suka humor bakalan mampu bertahan dalam proses evolusi kehidupan ini (bagi para pendukung kreasionis, jangan membelokkan topik ini ke debat sepanjang abad evolusi vs kreasi). Topik humor bisa siapa saja, tidak ada PERNYATAAN signifikan dari kanjeng Rosul bahwa dirinya, sifatnya, kebiasaannya TIDAK BOLEH dijadikan topik humor. Tuhan sendiri sangat sering membuat lelucon di bumi ini, bagaimana tidak DIA menciptakan manusia, mengatur semua hal sampai detil paling kecil, tapi ketika manusia berbuat jahat, dia menghukumnya. Ini bisa sadis, juga bisa lucu, tergantung siapa yang memandangnya. saya pribadi sering punya hubungan dilematis dengan Gusti Allah, ketika banyak kejahatan, banyak korupsi, kok Gusti Allah diem saja. kata Ulama : ini ujian. Lha wong yang Maha Kuasa kok pake nguji segala, kayak dosen saja. Jadi saya buang jauh2 sifat Tuhan yang suka menguji karena saya berusaha meyakinkan diri saya bahwa Tuhan Maha Tahu. Andai diajukan dua keranjang lagi, tafsiran ulama tentang Humor, saya tidak akan berhenti berhumor, dan tidak akan membuat saya berhenti bercanda dengan Tuhan. Karena saya suka humor, sangat suka malah. Kalau karena kesukaan saya pada hal-hal lucu membuat saya masuk neraka, maka semakin yakinlah saya bahwa Tuhan memang MAHA KOMEDIAN kalau benar Tuhan menciptakan saya yang suka Humor, bisa diyakini Tuhan lebih menyukai humor dan lelucon daripada saya. wis ... itu saja. Bin Baz ini Mufhti Mekkah yang plin plan itu ya ... salam st sabri al-humori --- In keluarga-sejahtera@yahoogroups.com, Ahmad Iman [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarakaatuh, Alhamdulillah wa afwan jiddan (maaf banget) sdr Muhammad Fauzi mohon diteliti lagi diskusi yang berkembang ttg penghinaan seseorang terhadap kitab Allah dan sekaligus saya ingin mencoba menjelaskan bahwa pembelaan Bu Suhana sudah tepat dan diskusi tidak masuk kepada kategori PERBEDAAN PENDAPAT yang boleh ditoleransi. Terlepas masalah sikap Ibu Suhana karena itu merupakan kecemburuannya ketika Kekasihnya yang paling Mulia dihina melalui penghinaan kitab-Nya. Bahkan diskusi sudah tidak focus lagi dan mulai dibelokkan kepada masalah berbakti kepada ortu dan dibelokkan kepada RUU APP sehingga masalah yang esensial berusaha ditinggalkan. SPONSORED LINKS American family home insurance Home loan for low income family Family home finance Family home business Family home evening Single family home YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "keluarga-sejahtera" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[keluarga-sejahtera] ulama : Gus Dur dan NU
--- In keluarga-sejahtera@yahoogroups.com, suhana032003 [EMAIL PROTECTED] wrote: coba terangin apa itu ulama..??yg bisa dikatagorikan ulama itu siapa??? jangan hanya ngemeng, tapi nda tahu apa yg diomongin, soale yg aku perhatiin banyak orang suka ngemeng, tapi nda tahu arti dari yg diemengin itu. kalau guru ngajiku ngajar ke murid2nya..apabila kalian ditanyakan siapa ulama kalian..katakanlah ulama kami adalah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Tholib, Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Hambali, Imam Malik, Imam Syafei, ... ST SABRI :=)) salam SPONSORED LINKS American family home insurance Home loan for low income family Family home finance Family home business Family home evening Single family home YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "keluarga-sejahtera" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[keluarga-sejahtera] Re: Olok2, Humor dan Kebijaksanaan (was : PORNOGRAFI DI KITAB SUCI
ini lagorang oon juga tahu bang..kalau humor sama mengolok2 itu beda..humor belum tentu mengolok2..but mengolok2 tidak selamanya dengan humor. or mengolok2pun bisa dengan humor, tapi dimana2 yg namanya mengolok2 itu tetap aja mengolok2..dengan humor ataupun tanpa humor.. hanya perlu dibedakan..dimana kita harus berhumor ria dan dimana kita tidak boleh berhumor ria.. apakah kamu pernah dengar cerita..kalau jibril membawa wahyu dibarengi dengan humor..or kamu pernah dengar ayat yg berbunyi kira2 gini apakah kamu pikir, Kami menciptakan bumi ini dengan main-main.. sory..aku lupa ayatnya, or kamu pernah dengar cerita pada saat Rasul meminta Jibril untuk datang sesering mungkin kepadanya but jawab Jibril sesungguhnya aku atas perintah Tuhanku jadi..bedakan apa itu humor dan apa itu mengolok2. batasan melakukan humor pun harus dilihat kondisi dan orang yg ingin diajak humor. pada saat membicarakan masalah yg prinsip dalam soal agama apalagi menyinggung akidah, maka tidak dibenarkan berhumor ria dalam membahas itu. begitupun..ingin mengajak humor seseorang harus dilihat seberapa besar kapasitas rasa humoris seseorang dan tidak semua orangpun bisa diajak berhumor ria, tanpa melihat kecondongan ke arah sana. beda dengan mengolok2..karena mengolok2 itu tetap aja mengolok2, dengan humor ataupun tanpa humor. tapi bila menyangkut kekuasaan Allah, Qodho, Qodhar, hukum Allah, dlsbnya..aku rasa tidak ada humor disana. kalaupun kamu mengatakan Allah itu humoris..dan itupun hanya sebatas pikiran dan logika kamu sendiri, dan itu bukan kebenaran pikiran mutlak semua orang. hmm..nasihatku mah..nda usahlah berhumor ria..bila sudah menyangkut2 Allah dan RasulNya. kamu memang Imam Syafei, tapi dari zaman edan saat ini..ya..ulama yg edan gitchu dech.. --- In keluarga-sejahtera@yahoogroups.com, st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote: KS-mania, Secara pribadi saya tidak heran dengan fenomena 'olok-olok' dalam kalangan muslim dan kemudian 'di-ancam ancam dengan berbagai hukuman'. Setiap individu, setiap kaum, setiap bangsa memiliki ciri masing2 yang berbeda. bangsa jepang terkenal sebagai bangsa sangat serius, bahkan untuk hal sepele, demikian pula bangsa Ghotic (jerman). Bangsa arab umumnya tidak pandai mengekspresikan pikiran dengan humor. Sehingga Al- Qur'an sebagai bagian dari arab (dilahirkan dalam suasana arab) menjadi kitab terlalu serius. Humor sering menjadi sangat sarkastis atau vulgar, tapi sangat banyak humor yang menyimpan kecerdasan. Kecerdasan menjadi bagian tak terpisahkan dari sifat hakiki Gusti Allah. Allah Maha cerdas, keyakinan saya Allah juga suka Humor. Humor sangat beda dengan olok-olok, meski olok-olok bisa menjadi bagian dari humor. Kebanyakan ulama dan ulama kebanyakan, menyukai penampilan 'anker' mereka pikir 'anker' (bukan merk bir) sama dengan 'wibawa'. Tentu saja banyak juga umat yg menyukai ulama anker. Namun secara pribadi saya suka ulama humoris seperti Kyai Sobari, Mustofa Bisri (mertua Ulil Absar Abdalla), dan tentu saja GD. Mufasir juga seperti ulama, ada yg anker ada yg humoris, mufasir anker menafsirkan Gusti Allah sama ankernya dengan mereka, sementara mufasir cerdas dan humoris menafsirkan Tuhan yang penuh Humor dan ceria. Tidak satu manusia-pun tahu seperti Apa sifat dan kebiasaan Gusti Allah sebenarnya. Ketika kita membahas Tuhan, Gusti Allah, Lord, Gusti Pangeran (what ever we called) yang muncul adalah citra dalam benak kita. Demikian juga saat memahami dan membahas al-Qur'an yg muncul (output) adalah pemahaman kita, bahkan ketika sudah dibantu oleh para mufasir-pun, kita tak mungkin menafikan pemahaman individu kita masing2. Humor bukanlah olok-olok, bahkan cukup banyak pakar sosiologi yang menyimpulkan bangsa yang suka humor bakalan mampu bertahan dalam proses evolusi kehidupan ini (bagi para pendukung kreasionis, jangan membelokkan topik ini ke debat sepanjang abad evolusi vs kreasi). Topik humor bisa siapa saja, tidak ada PERNYATAAN signifikan dari kanjeng Rosul bahwa dirinya, sifatnya, kebiasaannya TIDAK BOLEH dijadikan topik humor. Tuhan sendiri sangat sering membuat lelucon di bumi ini, bagaimana tidak DIA menciptakan manusia, mengatur semua hal sampai detil paling kecil, tapi ketika manusia berbuat jahat, dia menghukumnya. Ini bisa sadis, juga bisa lucu, tergantung siapa yang memandangnya. saya pribadi sering punya hubungan dilematis dengan Gusti Allah, ketika banyak kejahatan, banyak korupsi, kok Gusti Allah diem saja. kata Ulama : ini ujian. Lha wong yang Maha Kuasa kok pake nguji segala, kayak dosen saja. Jadi saya buang jauh2 sifat Tuhan yang suka menguji karena saya berusaha meyakinkan diri saya bahwa Tuhan Maha Tahu. Andai diajukan dua keranjang lagi, tafsiran ulama tentang Humor, saya tidak akan berhenti berhumor, dan tidak akan membuat saya berhenti bercanda dengan Tuhan. Karena saya suka humor, sangat suka malah. Kalau karena kesukaan saya
Re: [keluarga-sejahtera] ulama : Gus Dur dan NU, siapa ulama?
Dulu saya pernah sekelas dengan seorang sarjana sosiologi dari Jordania, yang kalau malam minggu senangnya dansa-dansi dan menenggak minuman keras sampai setengah mabok. Dia masih keluarga raja Jordania, entah dari selir yang mana. Jabatan resmi dia di Jordania adalah anggota majelis ulama penasihat raja (MUJ nampaknya lebih untuk raja karena untuk umat ada Mufti Besar). Saya tanya padanya, ulama kok suka mabok-mabokan, dia jawab you tahu nggak, ulama itu artinya orang yang berilmu. Ya ilmu apa saja. Majelis ulama penasihat raja lebih banyak ulama dalam bidang non agama. Ada ahli hukum, ada ahli politik, dan sebagainya. Waktu saya tanya 'orang Islam kok suka mabok-mabokan? Dia jawab, kan saya belum sampai mabok. Saya bukan orang Arab jadi tidak tahu kalau ulama itu artinya orang yang berilmu, dan bukan hanya ilmu agama. Bahasa Indonesia agaknya memang lain, mungkin kata ulama dalam bahasa Indonesia bukan diambil dari bahasa Arab. ---Original Message--- From: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Date: 05/10/06 08:06:00 To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Subject: [keluarga-sejahtera] ulama : Gus Dur dan NU --- In keluarga-sejahtera@yahoogroups.com, suhana032003 [EMAIL PROTECTED] wrote: coba terangin apa itu ulama..??yg bisa dikatagorikan ulama itu siapa??? jangan hanya ngemeng, tapi nda tahu apa yg diomongin, soale yg aku perhatiin banyak orang suka ngemeng, tapi nda tahu arti dari yg diemengin itu. kalau guru ngajiku ngajar ke murid2nya..apabila kalian ditanyakan siapa ulama kalian..katakanlah ulama kami adalah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Tholib, Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Hambali, Imam Malik, Imam Syafei, ... ST SABRI :=)) salam SPONSORED LINKS American family home insurance Home loan for low income family Family home finance Family home business Family home evening Single family home YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group keluarga-sejahtera on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. [Non-text portions of this message have been removed] SPONSORED LINKS American family home insurance Home loan for low income family Family home finance Family home business Family home evening Single family home YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "keluarga-sejahtera" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
RE: [keluarga-sejahtera] Re: PORNOGRAFI DI KITAB SUCI
Assalamu'alaikum. Mohon maaf bang Iman, seperti yang sudah saya katakan diawal, bahwa saya adalah member baru dimilis ini dan pertama kali saya terima email ini adalah kiriman dari bu Suhana yang isinya seperti itu, (maaf) kata2nya pedas(bukankah sesama muslim harus saling mengingatkan)?. Jadi prinsip itu yang selama ini saya pegang. So, sekali lagi saya minta maaf dan sampaikan terima kasih atas tanggapannya. Wassalam, Muhammad Fauzi -Original Message- From: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ahmad Iman Sent: 09 Mei 2006 20:25 To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Subject: [keluarga-sejahtera] Re: PORNOGRAFI DI KITAB SUCI Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarakaatuh, Alhamdulillah wa afwan jiddan (maaf banget) sdr Muhammad Fauzi mohon diteliti lagi diskusi yang berkembang ttg penghinaan seseorang terhadap kitab Allah dan sekaligus saya ingin mencoba menjelaskan bahwa pembelaan Bu Suhana sudah tepat dan diskusi tidak masuk kepada kategori PERBEDAAN PENDAPAT yang boleh ditoleransi. Terlepas masalah sikap Ibu Suhana karena itu merupakan kecemburuannya ketika Kekasihnya yang paling Mulia dihina melalui penghinaan kitab-Nya. Bahkan diskusi sudah tidak focus lagi dan mulai dibelokkan kepada masalah berbakti kepada ortu dan dibelokkan kepada RUU APP sehingga masalah yang esensial berusaha ditinggalkan. Perbedaan yang boleh di toleransi dalam artian: sesama muslim harus menghargai pendapat saudaranya yang berlainan dengan dirinya adalah ketika perbedaan itu masuk kepada masalah Furu'iyyah (cabang) seperti perbedaan tentang azan, iqomat, tata cara sholat, shaum dan persoalan cabang lainnya itupun masih bersyarat selama kedua belah pihak masih tetap menggunakan dalil yang shahih pula. Jika salah satu tidak punya dalil yang shahih maka yang tak punya dalil harus mengalah dan mengikuti yang punya dalil. Perbedaan itu menjadi sangat membahayakan ketika terjadi pada DZATUDDIN (esensi agama). Firman Allah: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnyaQS. 40:13, dan/atau perbedaan yang terjadi pada USHUL (dasar-dasar) yang telah ditetapkan oleh Al Qur'an, AS Sunnah, maupun Ijma'. Sebab prinsip- prinsip yang telah ditetapkan oleh Al Qur'an, As Sunnah maupun Ijma' adalah ESENSI dasar dari ajaran agama yang MEMPERSATUKAN ajaran Muhammad SAW dengan ajaran para Nabi sebelumnya (lihat QS. 29: 69, 5:15-16, 2:208), kemudian perbedaan tanawwu' (penganeka ragaman) dalam pelaksanaan syari'ah, antara wajib atau sunnah. Wajib 'ain atau kifayah, dst. Kemudian jika sudah menghina Allah melalui penghinaannya terhadap Kitab-Nya yang dibilang PORNO terlepas kaitannya dengan RUU APP yang masih bisa diperdebatkan, maka hal itu sudah masuk kepada PERBEDAAN pada DZATUDDIN (Esensi) dan USHUL (Dasar-dasar) Prinsipil dari agama Islam ini yang terlarang dan tidak ada toleransinya dan harus diperingatkan. Ini bukan perbedaan pada masalah FURU'IYYAH (cabang). Perbedaan yang muncul dalam tataran APLIKASI / FURU'IYYAH juga masih agak ketat karena harus dikembalikan kepada kitab Allah, dan rasul-Nya semasa hidup atau kepada Sunnahnya setelah rasul wafat. Porsi perbedaan inipun dilakukan oleh para Fuqaha (ahli fiqh) dalam persoalan furu'iyyah SETELAH TERJADI KESEPAKATAN pada masalah USHUL. Al Baghdadiy, mengatakan: Siapapun yang mengidentikkan diri dengan Islam, menyadari sepenuhnya bahwa perbedaan yang tercela (sebagai ahlunnar dari 73 golongan) adalah perbedaan fuqaha dalam masalah furu'iyyah fiqh. Tentang kasus kelakuan seorang ulama sekelas Goes Doer sudah masuk kategori penghinaan dalam bentuk olok-olok sebagaimana dalil ttg olok-olok yang pernah saya sampaikan tempo hari http://groups.yahoo.com/group/keluarga-sejahtera/message/2216 . Banyak Ulama terdahulu yang shalih sudah memperingatkan bahwa perkara mengolok-olok itu jika anda semua tidak berhati-hati adalah perkara berbahaya yang dapat menyebabkan seseorang bisa membatalkan keislamannya seperti yang pernah dijelaskan oleh Ibnul Qayyim dalam kitab Fathul Majid, Muhammad Said Al Qathlani, Muhammad Quthb, Muhammad bin Abdul Wahhab, juga syaikh Bin Baz sendiri dalam kitab beliau yang berjudul Nawaqidhul Islam (Pembatal Keislaman). Para Ulama itu semua memahami bahwa: Mengejek atau memperolok dinullah (agama Allah), al-Islam, baik menyangkut pahala-Nya atau tentang berbagai ketentuan hukum-Nya dapat menyebabkan batalnya keislaman seseorang muslim. Kasus seperti ini sering terjadi. Entah bagi orang yang tidak mengerti agama atau yang mengenal sekalipun. Belakangan, sifat seperti itu justru terjadi pada orang-orang yang mengenal ilmu agama secara baik. Kebanyakan, orang-orang seperti ini adalah orang yang tidak memilik rasa percaya diri (PD) pada agamanya. Allah berfirman, Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja. Katakanlah, Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya kamu selalu
Re: [keluarga-sejahtera] Amanah
Mba Aisya, Mungkin memang benar apa yang dikatakan oleh Mba Aisya bahwasanya saya telah salah persepsi dalam menanggapi peringatan dan kritisisasi dari Mba Aisya. Tapi jujur walau apapun itu, teguran, peringatan atau yang lainnya saya tetap berterima kasih untuk itu. Menanggapi hal ini saya merasa semuanya memang kembali pada diri kita just belive it or not!. Ok! Dalam hal ini dan sampai detik ini mungkin saya belum menemukan dalam Al-Qur'an dan Hadist tentang praktek dasar berdoa semacam ini, tapi seingat saya, saya tidak bilang ini sebuah doa hanya sebuah pesan untuk diteruskan dan dalam hal ini saya tidak merasa berpegang dengan teman baik dari Mekkah hanya kepercayaan saja (Kepercayaan bahwa menyampaikan pesan untuk diteruskan dengan niat yanga baik untuk mendapat sedikit kebaikan dari Nya.) dan saya sangat sadar bahwa saya masih jauh sekali dari sempurna dan masih harus banyak belajar tentang ilmu agama tidak terkecuali dengan orang-orang seperti Mba Aisya. Memang tidak semua yang dari Mekkah itu baik Mba Aisya dan saya juga percaya itu tapi hal semacam ini nggak bisa dibandingkan dengan apa yang telah Mba gambarkan. Ini memanglah abstrak tidak bisa dilihat dengan nyata, dan kepercayaan saya ilham dari Allah SWT itu datangnya bisa kapan saja dan kepada siapa saja yang Allah kehendaki. Mohon maaf bila ada yang kurang berkenan, dan semoga kita semua diberikan Pencerahan oleh Allah Maha Besar. Salam Ayu - Original Message - From: Aisha [EMAIL PROTECTED] To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 10, 2006 9:28 AM Subject: Re: [keluarga-sejahtera] Amanah Mba Ayu, Milis itu bukan ajang untuk mencari kesalahan orang lain, tapi kita semua diberi akal oleh Allah itu untuk disyukuri - syukur yang tidak hanya mengucap hamdalah tapi syukur dengan memanfaatkan apa yang diberikan Allah itu, termasuk akal kita untuk berfikir tuntunan agama kita dan prakteknya, jadi agama bukan sekedar slogan atau hapalan tapi sesuatu yang nyata dipraktekkan. Mungkin lebih tepat, milis itu untuk saling mengingatkan. Banyak sekali petunjuk tentang berdoa, ada buku yang isinya tentang doa-doa para Nabi, doa-doa yang ada dalam Al Quran, dll. Bukankah pegangan umat Islam itu Al Quran hadis? Apakah ada aturan kita harus berpegang pada teman baik dari Mekkah? Doanya mungkin bagus - apa terjemahan doa tersebut? Tapi yang saya kritisi adalah seperti yang dikatakan pak Suyudi - doa itu ada tambahannya - ada aturan waktu, ada jaminan doa dikabulkan jika dilakukan dan ada ancaman jika tidak dilakukan. Sekarang jika pegangan kita Al Quran dan hadis, ada tidak aturan tentang doa seperti itu? Apakah Rasulullah mengajarkan berdoa seperti itu? dengan ancaman jika tidak dilakukan akan sengsara? Pak Suyudi juga mengetikkan hadis tentang amalan yang tidak ada petunjuknya - kembalikan ke Al Quran dan hadis, doa dengan jaminan dan ancaman seperti ini ada tidak disana petunjuknya? Tidak semua yang dari Mekah itu baik ya mba Ayu, saya sering melihat di Masjidil Haram itu, anak-anak yang bertangan buntung dikejar-kejar askar disana, saat thawaf juga ada kasus pencopetan, di hotel disana ada juga wanita yang diculik, diperkosa, dibunuh - tidak hanya di jalanan tapi juga di lift hotel, di hotel pula ada pencurian di kamar padahal hotelnya hotel bagus, dll. Sebenarnya bukan masalah doa sebagai amanah tapi aturan di luar doa itu yang menurut saya aneh, karena jaminan dan ancaman itu. Tentu saja ada kebebasan memilih di antara anggota milis ini, mau melakukan doa itu atau tidak. Ada kebebasan juga untuk berpendapat sama dengan mba Ayu, dengan pak Suyudi, dengan saya atau pendapat teman lainnya. Akan lebih baik jika obrolan ini membuat masing-masing belajar lagi tentang Islam, tentu saja disini termasuk juga seluk beluk berdoa, supaya dari hari ke hari kita menjadi manusia yang lebih baik versi agama. salam Aisha -- From: Ayu Natalia [EMAIL PROTECTED] Memang begitu mudah mencari celah kesalahan maupun kekeliruan dari seseorang, akan tetapi dalam hal ini seharusnya Mbak Aisya melihat sisi baiknya yang merupakan kebenaran yang memang seharusnya perlu kita lakukan. Meneruskan pesan yang merupakan amanah dari seorang teman baik bukankah tidak salah, dan barangkali mungkin memang terlihat seperti kebodohan yang tidak berdasar akan tetapi di sisi lain teman baik yang menyampaikan pesan ini memiliki kepercayaan akan makna yang tersirat di dalamnya sehingga beliau melakukannya dan begitu pula dengan saya pribadi pun demikian. Jika ada rekan2 muslim sekalian yang tidak mempercayainya janganlah dilakukan! Sekali lagi hanya Allah Yang Maha Tau...ini ancaman, peringatan atau malah akan menjadi berkah bagi umatnya. salam ayu -- From: Aisha [EMAIL PROTECTED] Sependapat dengan pak Suyudi. Pertama, saya heran kok ada doa yang diwajibkan sekian kali dalam waktu sekian hari dan dengan ancaman bagi yang tidak melakukan dan janji pasti untuk yang melakukan. Seingat saya, dari berbagai ceramah atau buku doa, doa kita
Re: [keluarga-sejahtera] Gus Dur dan NU
Ayo konco-konco, hentikan yuk model-model penggibahan sejahtera ini. Saya takut ini menjadi dosa besar yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya kelak. Wass. Wr. Wb. Bambang Irawan. From: anantö/ [EMAIL PROTECTED] Reply-To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Subject: Re: [keluarga-sejahtera] Gus Dur dan NU Date: Wed, 10 May 2006 10:22:02 +0700 bung abu... memangnya sampeyan tahu sejarah GD sejak kecil? tapi versi mana neh... versi pro apa kontra? klo versi nya Hartono Ahmad Jaiz, pasti di mata doi GD salah semua... dari ujung rambut sampai ujung kaki kemungkinan salah semua... kalo riwayatnya versi ... sapa yak(?)... ,ingkin lain lagi eniwey... kalo versi sampeyan udah di kross cek kanan kiri, monggo disharing... salam, _ Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/ Yahoo! Groups Sponsor ~-- Home is just a click away. Make Yahoo! your home page now. http://us.click.yahoo.com/DHchtC/3FxNAA/yQLSAA/wDNolB/TM ~- Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-sejahtera/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-sejahtera] Melawan Ego dengan Mengikuti Contoh yang Sempurna ( Seri Fighting The Ego 9)
Melawan Ego dengan Mengikuti Contoh yang Sempurna Maulana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani Mercy Oceans (Book Two) Diambil dari www.mevlanasufi.blogspot.com Bismillah hirRohman niRohim Pelajaran ini diperuntukkan untuk seorang tamu yang berkata bahwa dia tidak memerlukan seorang guru yang masih hidup, tetapi dengan memurnikan dirinya dia dapat berhubungan dengan Inner Guide (Pembimbing dalam dirinya). Untuk pemurnian diri kita memerlukan bimbingan. Kita mempunyai jiwa tetapi ditemani pula dengan ego. Mereka bertempur terus sampai akhir hayatnya. Kita perlu mempelajari metode dari seorang guru untuk memerangi ego. Tidak ada orang yang menjadi dokter hanya dengan membaca buku. Orang harus berlatih untuk menjadi seorang ahli bedah, bahkan untuk mencabut gigi pun demikian. Kita memiliki karakteristik buruk. Kita harus mengetahui bagaimana cara mengeluarkannya. Untuk itu kita memerlukan seseorang yang bisa memberikan kita atribut yang baik, yang datang tidak dengan membaca tetapi melalui teman-teman seseorang. Dengan melihat teman itu kalian bisa mengetahui karakternya. Karakter buruk dapat menular seperti penyakit. Oleh sebab itu Allah swt mengutus Rasul-Rasul bagaikan obat. Rasul bukanlah malaikat, mereka berasal dari manusia dan mengetahui sifat-sifat manusia. Mereka menunjukkan bagaimana kita bisa memurnikan diri kita. Siapa pun yang duduk bersama mereka, maka akan menyerap karakter yang baik. Kita membutuhkan paling sedikit seorang teman di jalan kita, sebagaimana Nabi Musa as meminta saudaranya, Harun alaihi salam sebagai Rasul dan menolongnya untuk berbicara. Tanpa kekuatan spiritual kita tidak dapat membedakan apakah inspirasi kita ini baik atau buruk. Rasul mempunyai kekuatan untuk meletakkan cahaya untuk membedakan apa yang memasuki hati kita. Kita berada di bawah kendali dua kekuatan besar, yaitu: kemarahan dan syahwat. Ketika mereka meletakkan godaan di dalam hati kita, godaan itu sangat menggiurkan dan kita tidak menyadarinya. Jika berada dalam kendali mereka, kita berada pada level binatang. Jika kita bisa mengendalikan mereka maka kita berada di level manusia. Kita membutuhkan suatu metode dan bimbingan untuk mengikuti jalan Rasul. Banyak sekali godaan Setan yang bermain dengan manusia, menunjukkan jalan yang buruk dan membuat mereka berpikir bahwa itu adalah jalan yang baik. Mereka mempunyai banyak cara daripada yang dapat kalian pikirkan. Tidak ada dua orang yang mempunyai garis kehidupan yang sama. Ini berarti, kita mempunyai tujuan tertentu, jalan hidup yang bersifat pribadi. Setiap orang mempunyai suatu tujuan, tetapi tidak semua orang dapat mengenalinya, ada kebutuhan untuk memiliki seorang pemandu. Al-Quran menyebutkan bahwa kita dapat mengambil petunjuk dari bintang-bintang. Mereka mengandung begitu banyak pengetahun dan kekuatan rahasia di mana tidak ada jalan untuk memahami luasnya hubungan di antara mereka dengan tujuan kita. Jika seseorang tidak dapat melihat untuk menerima panduan, maka dia harus mempunyai radar. Seluruh bangsa sekarang memilikinya untuk alasan keamanan. Mereka menunjukkan kepada kita apa yang akan datang. Seorang Mursyid adalah sebuah radar. Saya menasihatkan agar kalian percaya kepada seseorang. Sulit sekali untuk percaya terhadap realitas yang tidak tampak tetapi kalian bisa percaya kepada seseorang. Siapa yang meminta bimbingan, dia harus percaya kepada seseorang, dan kepercayaan itu akan berkembang menjadi suatu keyakinan. Percaya adalah pemurnian hati. Jika awalnya kalian percaya kepada seseorang, maka kalian bisa percaya kepada semuanya. Tanda dari suatu pemurnian adalah percaya dan yakin kepada setiap orang, bahkan jika bertanya kepada seorang anak kecil, kita bisa berkata, Oh, hal itu benar! Pasti ada seseorang di mana dapat kalian percaya kepadanya. Wa min Allah at Tawfiq Wassalam, arief hamdani www.mevlanasufi.blogspot.com HP. 0816 830 748 UNDANGAN INDONESIA BERDZIKIR DAN BERSHALAWAT Masjid Agung Sunda Kelapa, Jl. Taman Sunda Kelapa No 16, Menteng, Jakarta Pusat ( Dekat Taman Suropati, Patung Kuda Pangeran Diponegoro, Menteng) Sabtu, 13 May 2006, Pk.18.30 - 21.30 THE BIG OPENING , DZIKIR AKBAR NAQSHBANDI HAQQANI THE SECRET OF SUFISM DZIKIR TARIQAH NAQSHBANDI HAQQANI INTRODUCE THE FASTEST WORLD SPREAD NAQSHBANDI HAQQANI SUFI WAY OF SULTHANUL AWLIYA MAWLANA SYAIKH NAZIM ADIL AL-HAQQANI AN-NAQSHBANDI MAWLANA SYAIKH HISYAM KABBANI AR-RABBANI DAN MAWLID AKBAR NABI MUHAMMAD SALLALLAHU 'ALAIHI WASSALAM SERTA MANAQIB MAWLANA SYAIKH NAZIM ADIL AL-HAQQANI Bersama, Prof. DR. Mubarok, KH. Ahmad Syahid, KH. Mustafa Mas'ud, KH. Zamhuri Ramli al-Hafidz dan Ulama-Ulama Besar Indonesia. Yayasan Haqqani Indonesia, Singapore Haqqani Foundation, Malaysia Haqqani Foundation, Japan Haqqani Foundation, Holland Haqqani Foundation, USA Haqqani Foundation Penyelenggara : Yayasan Haqqani Indonesia, Jl. Teuku Umar 41, Menteng, Jakarta Pusat Tel. 315 3014 Contact : Melly 0816 1153 215, Arief Hamdani 0816 830 748, Rizal
[keluarga-sejahtera] Re: PORNOGRAFI DI KITAB SUCI
Wa'alaikum salam wr.wb. hmm..berarti bang fauzi tidak baca kata2 pedas dari lawan bicaraku toch???hehehe yaa..wisss..nda apa2..aku mah prinsipnya..nda akan mengeluarkan kata2 pedasku, pabila orang tsb tidak pernah pula memancing kata2 pedasku untuk keluar. yaaa..gitu dech..masalahnya aku bukan rahib2 yg suka mengajarkan kepada umatnya, untuk memberikan pipi kanannya apabila ditampar pipi kirinya:)hehe aku mah..umatnya Muhammad yg diminta untuk tidak boleh dzolim sama orang, tapi nda boleh diam kalau didzolimi. or musuh jangan dicari but kalau ketemu musuh jangan lari. or aku juga diajarkan sama guru kesayanganku itu..kalau mau sabar itu harus sampai ke hati, kalau sabar hanya sebatas perkataan itu namanya pengecut dan bukan sabar. sabar yg diajarkan guruku itu adalah..kalau dihajar orang dan kamu bisa terima sampai ke hati itu bagus. tapi kalau sabar di mulut tapi di hati dendam, komat kamit, nyumpahin.. itu sama aja boong nda ada nilai pahalanya..ya..sabarmu itu harusnya balas menghajar, untuk membela diri atas perlakuan dzolim orang kepadamu, karena diri kamu itu milik Allah yg dititipkan untuk dijaga. (berdosa dzolim pada orang lain tapi lebih berdosa pada saat mendzolimi diri sendiri) kalau kata guruku jangan coba2 hajar aku..karena pasti akan aku balas hajar hehehe itu ajaran guruku..yg suka nyeletuk sory man..aku bukan Rasul seh..??mimpi aja kalau mau niru Rasul..niru Umar aja kaga pernah mamp... hmm..apa ada yg berani mengolok2 pribadi or agama Umar saat itu???hehehe dan tindak mendiamkan perbuatan yg tidak mengenakan diri, sedangkan dihati tidak terima dan tidak nyaman itu namanya dzolim pada diri sendiri. dan tindakan mendiamkan orang2 yg suka mengolok2 Allah dan RasulNya, itu namanya tidak konsekuen pada ajaran islam dengan semua rukun2nya. aku mah masih bisa senyum2 aja kalau diriku yg disindir2, but kalau lagi iseng pingin balas..ya..aku balas aja..but kalau lagi malas balas and ngetiknya, ya..paling2 aku ketiwi2 aja disini..hehehe, tapi..entahlah..kalau ada yg mulai mengolok2 islam sedangkan dia masih berstatus islam, rasanya seluruh tubuh jadi gatal dan pegal2 pingin hajar, tapi..kalau mengolok2nya sudah menjurus spt orang tidak mempunyai agama..ya..aku mah diajarkan untuk berlalu dari orang2 spt itu.. karena sumpah matii...aku nda mau...disamakan oleh orang2 spt itu yg jelas2 dimurkai Allah. Na'udzubillahi min'dzalik --- In keluarga-sejahtera@yahoogroups.com, Muhammad Fauzi [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum. Mohon maaf bang Iman, seperti yang sudah saya katakan diawal, bahwa saya adalah member baru dimilis ini dan pertama kali saya terima email ini adalah kiriman dari bu Suhana yang isinya seperti itu, (maaf) kata2nya pedas(bukankah sesama muslim harus saling mengingatkan)?. Jadi prinsip itu yang selama ini saya pegang. So, sekali lagi saya minta maaf dan sampaikan terima kasih atas tanggapannya. Wassalam, Muhammad Fauzi -Original Message- From: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ahmad Iman Sent: 09 Mei 2006 20:25 To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Subject: [keluarga-sejahtera] Re: PORNOGRAFI DI KITAB SUCI Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarakaatuh, Alhamdulillah wa afwan jiddan (maaf banget) sdr Muhammad Fauzi mohon diteliti lagi diskusi yang berkembang ttg penghinaan seseorang terhadap kitab Allah dan sekaligus saya ingin mencoba menjelaskan bahwa pembelaan Bu Suhana sudah tepat dan diskusi tidak masuk kepada kategori PERBEDAAN PENDAPAT yang boleh ditoleransi. Terlepas masalah sikap Ibu Suhana karena itu merupakan kecemburuannya ketika Kekasihnya yang paling Mulia dihina melalui penghinaan kitab-Nya. Bahkan diskusi sudah tidak focus lagi dan mulai dibelokkan kepada masalah berbakti kepada ortu dan dibelokkan kepada RUU APP sehingga masalah yang esensial berusaha ditinggalkan. Perbedaan yang boleh di toleransi dalam artian: sesama muslim harus menghargai pendapat saudaranya yang berlainan dengan dirinya adalah ketika perbedaan itu masuk kepada masalah Furu'iyyah (cabang) seperti perbedaan tentang azan, iqomat, tata cara sholat, shaum dan persoalan cabang lainnya itupun masih bersyarat selama kedua belah pihak masih tetap menggunakan dalil yang shahih pula. Jika salah satu tidak punya dalil yang shahih maka yang tak punya dalil harus mengalah dan mengikuti yang punya dalil. Perbedaan itu menjadi sangat membahayakan ketika terjadi pada DZATUDDIN (esensi agama). Firman Allah: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnyaQS. 40:13, dan/atau perbedaan yang terjadi pada USHUL (dasar-dasar) yang telah ditetapkan oleh Al Qur'an, AS Sunnah, maupun Ijma'. Sebab prinsip- prinsip yang telah ditetapkan oleh Al Qur'an, As Sunnah maupun Ijma' adalah ESENSI dasar dari ajaran agama yang MEMPERSATUKAN ajaran Muhammad SAW dengan ajaran para Nabi sebelumnya (lihat QS. 29: 69, 5:15-16,