mas bas, anda agak kepleset dalam mengetik yah? :)
coba saya paste ulang yah:
Revolusi Industri adalah sebuah produk budaya yang sarat dengan nilai.
Tidak ada suatu produk budaya (termasuk teknologi) yang tidak bebas nilai.
baris satu dengan baris kedua bertolak belakang.
tidak X tidak = ya
mungkin harusnya tertulis, tidak ada suatu produk budaya (termasuk
teknologi) yang bebas nilai atau bisa juga semua produk budaya (termasuk
teknologi) tidak bebas nilai
omong2 soal bom atom, memang teknologi bom nya tidak bebas nilai. dia
dilahirkan dengan tujuan tertentu, yaitu demi perang. tetapi teknologi
paling dasarnya, yaitu teknologi fusi atom itu bebas nilai. ketika pertama
kali ditemukan oleh newton, teknologi fusi atom itu kan memang bebas nilai.
begitu terkontaminasi oleh suatu budaya, fusi atom itu bisa untuk membuat
energi panas untuk menggerakkan turbin air pembangkit listrik (untuk
kemaslahatan umat), bisa juga untuk membuat bom (untuk menghancurkan
peradaban).
barangkali apa yang saya maksud dengan teknologi dasar yang belum
terkontaminasi budaya, disebut oleh mas bas sebagai science.
tapi lepas dari soal terminologi, saya tetap berpendapat bahwa suatu
teknologi saat dilahirkan masih suci, masih bebas nilai, tanpa dosa. tetapi
begitu tersentuh/terkontaminasi oleh budaya (entah oleh orang maupun kondisi
yang melingkupinya), maka teknologi tersebut menjadi tidak bebas nilai.
bisa jadi, sebenarnya sejarah teknologi TCP/IP pertama kali ditemukan oleh
scientist dan bebas nilai. kemudian dalam sekejap teknologi tersebut
diadopsi oleh Darpa sebagai media komunikasi dan pengendali persenjataan
jarak jauh. jadinya, kita langsung menangkap bahwa TCP/IP pertama kali
digunakan oleh Darpa guna pertahanan/keamanan. Yang jelas, TCP/IP pertama
kali digunakan untuk komunikasi.
Untuk komunikasi dalam teknologi TCP/IP ini pararel dengan untuk
menghasilkan energi panas dalam teknologi Fusi Atom. Ya lalu untuk
komunikasi tersebut digunakan sebagai alat pertahanan, riset, hingga
pornografi. Sedangkan untuk menghasilkan energi panas tersebut digunakan
sebagai pembangkit listrik, bom atom, dll.
Jadi, TCP/IP (untuk komunikasi) dan Fusi Atom (untuk energi panas) adalah
sebuah teknologi dasar/basic yang bebas nilai. Fase setelah itulah yang
membuat fungsi dari TCP/IP dan Fusi Atom tidak bebas nilai, tergantung
kepada siapa dan apa yang mengkontaminasinya, mengeksplorasinya dan
memanfaatkannya. :)
Web/browser, sebagai anak turunan dari TCP/IP, saat kelahirannya pun saya
anggap bebas nilai. Ketika web/browser tersebut tersentuk oleh orang
pendidikan, jadilah sarana pendidikan. Ketika tersentuh oleh orang bisnis,
jadilah sarana bisnis. Ketika tersentuh oleh majalah playboy dan wiro,
jadilah dia sarana pornografi (ada yang bilang sebagai gambar seni) dan
sarana cerita-cerita seru.
nah ini main concern saya, bagaimana web/browser (dan internet pada umumnya)
dapat dikenal sebagai sarana pendidikan atau lainnya yang positip, tidak
melulu negatif (pornografi, hedonisme, dll). karena aplikasi web/browser
(teknologi internet) begitu tersentuh oleh media keluarga yang memberitakan
bahwa internet itu identik dengan negatif, maka semakin terkooptasilah
pikiran para keluarga yang membacanya bahwa internet itu melulu soal
negatif.
kalau pake sistem tree atau pohon, kan sebenarnya (saya memandang
sebagai orang awam), sebenarnya internet itu (kasarnya) dibagi dua cabang ke
bawah, yaitu positip dan negatif. positip di bawahnya ada banyak anak cabang
lagi (pendidikan, riset, bisnis, dll), sedangkan negatif di bawahnya ada
juga banyak cabang (pornografi, hedonisme, obat2an, atheisme, dll).
antara cabang positip dengan negatif gak ada link. jadi menurut pendapat
saya yang orang awam, untuk men'switch' pikiran orang tentang internet dari
hal negatif ke hal positip, harus ditarik dulu ke titik cabangnya, yaitu
internet sebagai sebuah media bebas nilai. harus ditekankan dulu bahwa
internet itu bisa lihat apa saja, positip, negatif. harus ditunjukkan dulu,
content yang positip dan content yang negatif. setelah itu baru kita tarik
ke cabang yang positip. gak bisa ujug2 di switch dari negatif ke positip,
karena ini berkaitan denga paradigma, pola pikir dan sudut pandang yang
sudah terbentuk sedemikian rupa :)
mudah2an bermanfaat, dan mohon maaf apabila kurang berkenan.
-dbu-
Pekerja TI Biasa
- Original Message -
From: Basuki Suhardiman [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, December 17, 2001 11:28 PM
Subject: Re: [asosiasi-warnet] Re: [GENETIK@] Apa Itu Digital Divide?
Perhatikan Aspek Sosial!
On Sun, 16 Dec 2001, Donny B.U. wrote:
internet memang seperti mesin cetak dan televisi, sebagai teknologi dia
bebas nilai. ya, bebas nilai seperti apa yang ada dipikiran Anda, saya
dan
seluruh anggota milis ini. tetapi apakah demikian pula yang ada
dipikiran
itulah yang luput dari kita! kita lupa, bahwa teknologi karena semangat
bebas nilainya tersebut, akhirnya bisa menjadi apapun di mata
masyarakat.
kita lupa untuk