Re: [MABINDO] Buddhayana Indonesia

2007-12-03 Terurut Topik Yadi Go
Dear Purnama,
Secara organisasi Buddhayana berawal dari PUUI (Persaudaraan Upasaka Upasika 
Indonesia ) yang mulanya ada di dalam PERBUDHI (perhimpunan Buddhis Indonesia), 
salah satu organisasi Buddhis yang ada setelah kemerdekaan di tahun 60-an, 
selain GTI(Tridharma), MUSBI dan Buddhis Indonesia.
PUUI yang namanya kemudian diubah menjadi MUABI (Majelis Ulama Agama Buddha 
Indonesia) setia kepada Sangha Suci Indonesia pimpinan Bhikkhu Ashin 
Jinarakhita. Sangha Suci Indonesia yang kemudian berganti nama menjadi Maha 
Sangha Indonesia merupakan cikal Sangha Agung Indonesia (SAGIN).
Perubahan MUABI menjadi Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) seiring pandangan 
non-sektarian yang dicetuskan oleh Bhikkhu Jinarakhita; sesuai dengan prinsip 
Maha Sangha Indonesia yang menaungi Sangha Mahayana dan Sangha Theravada. 
Secara filosofis Buddhayana tidak lain adalah paham non-sektarian yang 
memandang perbedaan vinaya, dll bukan merupakan halangan dalam mewadahi sekte2 
yang ada dalam satu wadah, termasuk bukan menjadi halangan dalam tahap yang 
esensial seperti pencapaian keBuddhaan. Buddhayana membiarkan terjadinya 
'kebocoran' antar sekte dalam artian terjadinya pertukaran informasi (Dharma) 
antar sekte yang ditabukan dalam pandangan Sektarian.
Perbedaan pandangan sektarian dan non-sektarian inilah yang menjadi issue utama 
perpecahan organisasi2 Buddhis di Indonesia selain konon kabarnya adanya 
masalah pribadi antar tokoh2 yang berperan di dalamnya yang tentunya karena 
mengacu pada etika timur biasanya tidak dimunculkan ke permukaan.
Baik sektarian dan non-sektarian memiliki kelebihan dan kekurangan.
Namun saya pribadi menilai pandangan non-sektarian merupakan tuntutan kebutuhan 
kemajuan zaman.
Pandangan non-sektarian tidak hanya berkembang di Indonesia tetapi telah 
mendunia. (maaf saya tidak melampirkan bukti2nya).
Kalau di Tibet pandangan non-sektarian ini mirip dengan pandangan Rime yaitu 
pandangan non-sektarian yang mencetuskan persatuan antara sekte2 yang ada di 
TIbet seperti Gelug, Nyingma, Sakya, dan Kagyu. Salah seorang pencetusnya 
adalah Jamyang Khyentse Wangpo [1820-1892] seorang maha guru yang menguasai 
seluruh ajaran sekte di Tibet; kabarnya beliau belajar dari lebih 150 orang 
guru.  Inkarnasi beliau yang hidup di masa sekarang adalah Dzongsar Jamyang 
Khyentse.
YG





Purnama Sucipto Gunawan [EMAIL PROTECTED] wrote:  
 dear all member;
 Namo Buddhaya;
 saya seorang moderator yang suka menulis artikel mengenai budaya 
 tionghoa yang ada di Indonesia. salah satunya mengenai penulisan 
 artikel saya ini. mau menanyakan tentang Buddhayana Indonesia karena ini 
 sangat unik. Terjadinya di Indonesia. dengan tokoh Tionghoa kita : 
 Bhikku Ashin Jinarakkhita. Saya kurang pengetahuan mengenai hal ini 
 mohon pencerahan.
 pertanyaannya 
 kapan Buddhayana lahir ?
 Tujuan Buddhayana ?
 Di mana pusatnya Buddhayana sendiri?
 apakah Buddhayana itu adalah semua aliran Buddha yang ada jadi satu ?
 terima kasih
 http://www.friendster.com/group/tabmain.php?gid=831352
 Purnama
 
 
 
   

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [MABINDO] Buddhayana Indonesia

2007-12-02 Terurut Topik Abin_Abin
Purnama:
Saat ini beliau lebih banyak berdiam di Vihara Sakyawanaram, Pacet. 
Bhante Ashin masih tetap hidup sederhana dibiliknya yang kecil di 
vihara tersebut. Di usianya yang sudah senja ini, beliau memang 
sudah tidak banyak membabarkan Dharma lagi. Namun beliau 
tetap `mengajarkan' kepada kita semua, umat Buddha Indonesia, 
melalui sikap dan tingkah laku beliau sehari-hari.


Abin:

Purnama, 
Ini artikel tulisan anda atau anda comot tulisan orang?
Bhante Ashin bukannya sudah meninggal bertahun-tahun lalu?












Purnama Sucipto Gunawan [EMAIL PROTECTED] 
Others, 12/03/2007 04:03 AM GMT
Sent by: MABINDO@yahoogroups.com
 
To: MABINDO@yahoogroups.com
cc: 
Subject:[MABINDO] Buddhayana Indonesia




Dear all member;
Dengan rasa hormat saya; saya menulis artikel ini tidak untuk 
diperdebatkan atau dipermasalahkan.
Dengan sengaja saya menulis ini. Karena artikel ini sangat bagus 
kita baca untuk pengetahuan kita. Budhayana Indonesia adalah aliran 
Buddha yang lahir di bumi pertiwi ini Indonesia. Dengan Tokoh 
Tionghoa dan Tokoh Buddhis kita yang luar biasa yaitu 
Bhikku Ashin Jinarakkhita. 
The Boan An (lahir di Bogor pada 23 Januari 1923; juga dikenal 
dengan panggilan Su Kong) adalah bhikkhu Indonesia pertama dalam 500 
tahun saat ia ditahbiskan pada tahun 1953.Beliau menyelesaikan 
sekolah dasarnya di Kota Kembang - Bogor, lalu melanjutkan sekolah 
menengahnya di PHS Jakarta, kemudian HBS B di Jakarta. Beliau 
melanjutkan pendidikan tingginya di THS Bandung (sekarang ITB) pada 
jurusan Ilmu Pasti Alam. Beliau tidak sempat menamatkan 
pendidikannya di THS karena perkuliahan dihentikan ketika Jepang 
masuk ke Indonesia, juga beliau belajar kimia di Groningen, Belanda. 
Namun pada Juni 1953 beliau ditahbiskan dalam tradisi Mahayana di 
Jakarta. Semasa kecil beliau hidup prihatin. Untuk membantu 
meringankan beban kedua orang tuanya beliau bekerja sebagai loper. 
Walaupun demikian jiwa sosialnya sudah terlihat, beliau sering 
membagikan makanan kecil yang dibeli dari hasil jerih payahnya 
kepada teman-teman sepermainannya.
Ketika masih berusia belasan tahun, beliau sudah menjadi seorang 
vegetarian. Beliau juga tertarik pada dunia spiritual, beliau sering 
belajar kepada para suhu di kelenteng-kelenteng, haji, pastur, dan 
tokoh-tokoh teosofi. Beliau mengenal agama Buddha dari tokoh-tokoh 
Teosofi dan dari perkumpulan Tiga Ajaran.
Filsafat modern maupun kuno sudah menjadi makanan sehari-harinya. 
Jika anak-anak lainnya senang bermain-main, Bo An, demikian nama 
kecil beliau, lebih suka mengembangkan kehidupan batinnya, misalnya 
dengan bertapa di Gunung Gede. Ketika menjelang dewasa beliau aktif 
dalam usaha pemberantasan buta huruf dan ikut dalam kegiatan dapur 
umum untuk menolong rakyat sekitar yang kelaparan.
Pembimbingnya menganjurkan agar beliau belajar lebih lanjut di Myanmar, 
karena itu pada tahun yang sama beliau masuk Sasana Yeiktha di Yangon 
untuk belajar meditasi satipatthana di bawah bimbingan Mahasi Sayadaw. 
Pada tahun berikutnya beliau ditahbiskan menjadi bhikkhu dan mengambil 
nama Ashin Jinarakkhita. Beliau menjadi bhikkhu Indonesia pertama dalam 
500 tahun. Pada tahun 1955 beliau kembali ke Jawa dan dengan kerja keras 
membangun kembali vihara-vihara dan biara-biara Buddhis.Pada tanggal 17 
Januari 1955 beliau pulang ke Indonesia. Kembalinya beliau ke Indonesia 
membawa kegairahan tersendiri bagi simpatisan Buddhis di Indonesia. 
Beliaulah putra pertama Indonesia yang menjadi bhikkhu sejak keruntuhan 
Kerajaan Majapahit. Di Jakarta beliau tidak berdiam diri. Beliau segera 
merencanakan untuk mengadakan tour Dharma ke berbagai daerah di Indonesia.

Akhir tahun 1955 dimulai tour Dharma ke pelosok-pelosok tanah air. 
Beliau memulainya dari daerah Jawa Barat. Dalam perjalanannya itu 
beliau mengunjungi setiap daerah yang ada penganut agama Buddha-nya, 
tidak peduli di kota-kota besar maupun di desa-desa terpencil. 
Kunjungan beliau memberi arti tersendiri bagai umat Buddha Indonesia 
di berbagai daerah yang baru pertama kali melihat sosok seorang 
bhikkhu. Tour Dharma ini tidak terbatas di Pula Jawa saja. Bali, 
Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, dan pulau-pulau lainnya juga beliau 
kunjungi. Pendek kata, hutan diterobosnya, gunung didaki, laut 
diseberangi, untuk membabarkan Dharma yang maha mulia ini kepada 
siapa saja yang membutuhkannya.

Setelah semakin banyak umat Buddha, dan semakin banyak murid beliau 
yang ditahbiskan menjadi upasaka, Bhante Ashin mendirikan 
Persaudaraan Upasaka-Upasika Indonesia (PUUI), pada bulan Juli 1955 
di Semarang. Pada tahun 1979 PUUI berganti nama menjadi Majelis 
Buddhayana Indonesia.

Dalam setiap kesempatan berkunjung ke berbagai daerah tersebut 
Bhante Ashin selalu mengingatkan umatnya untuk tidak bertindak masa 
bodoh terhadap kebudayaan dan ajaran agama Buddha yang sudah sejak 
dulu ada di Indonesia. Galilah yang lama, sesuaikan dengan jaman dan 
lingkungan. Beliau menegaskan bahwa usaha mengembangkan agama

[MABINDO] Buddhayana Indonesia

2007-11-11 Terurut Topik Purnama Sucipto Gunawan
dear all member;
Namo Buddhaya;
saya seorang moderator yang suka menulis artikel mengenai budaya
tionghoa yang ada di Indonesia. salah satunya mengenai penulisan
artikel saya ini. mau menanyakan tentang Buddhayana Indonesia karena ini
sangat unik. Terjadinya di Indonesia. dengan tokoh Tionghoa kita :
Bhikku Ashin Jinarakkhita. Saya kurang pengetahuan mengenai hal ini
mohon pencerahan.
pertanyaannya
kapan Buddhayana lahir ?
Tujuan Buddhayana ?
Di mana pusatnya Buddhayana sendiri?
apakah Buddhayana itu adalah semua aliran Buddha yang ada jadi satu ?
terima kasih
http://www.friendster.com/group/tabmain.php?gid=831352
Purnama