[media-dakwah] Tanya Jawab : Menolak jadi istri kedua
Menolak Jadi Istri Kedua Ass, ustadz yang dirahmati Allah, saya pernah diminta seorang pria untuk menjadi istri keduanya atas persetujuan istrinya, bahkan istrinya yang meminta saya secara langsung via telepon. Saya sendiri belum pernah bertemu dengan pria tersebut ataupun istrinya. Jika melihat profil pria tersebut, subhanallah... sangatlah shalih bahkan menurut saya beliau lebih cocok disebut seorang ustadz (tilawahnya saja 5 juz per hari). Saya kemudian memilih mundur karena tidak ada kemantapan dan pihak keluarga pun tidak setuju. Syar'ikah alasan saya memilih mundur? Saya takut dengan sebuah hadits yang menyatakan akan terjadi fitnah jika kita menolak laki-laki shalih yang datang pada kita. Alhamdulillah pria tersebut sekarang sudah menikah (yang kedua) tapi ana takut dengan ancaman hadits tersebut, apalagi mengingat usia saya (25). Bagaimana caranya agar saya tetap ikhlas dan sabar serta tidak trauma dengan masalah tersebut? Jazakallah. Wass. Sumi Resminawati salamah_smi at eramuslim.com Jawaban Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Menerima atau menolak pinangan dari seseorang sama-sama hak seorang wanita. Bahkan pinangan Sa'ad bin Abi Waqqash ra. kepada janda mendiang Mutsanna bin Haritsah tidak langsung diterima. Kecuali setelah melalui berbagai proses panjang yang tidak mudah. Ketika seorang wanita merasa tidak sreg dengan keadaan laki-laki yang meminangnya, tidak ada yang salah. Baik alasan itu bersifat syar'i, maupun bersifat pribadi. Sebab ketika seorang wanita memutuskan untuk menerima pinangan itu, resikonya jelas. Yaitu untuk selanjutnya, dirinya hidup di bawah suaminya. Dia harus hidup bersamanya, taat, tunduk dan patuh kepada suaminya. Bahkan surganya ditentukan oleh bagaimana sikapnya kepada suaminya. Kalau seorang wanita merasa tidak nyaman dengan seorang calon suami, tentu di masa berikutnya akan menjadi problem berat. Dan ini adalah soal selera, di mana Islam justru sangat memperhatikan kebebasan seorang wanita untuk memiliki selera dengan tipe laki-laki yang akan menjadi pendamping hidupnya. Di dalam syariah Islam, seorang ayah dilarang untuk untuk memaksakan jodoh untuk anak wanitanya. Apalagi sekedar seorang calon suami, di mana lamarannya itu sangat tergantung dari penerimaan pihak calon istri. Maka calon istri punya hak dan wewenang sepenuhnya untuk menerima sebuah lamaran atau menolaknya. Baik dengan alasan yang masuk akal bagi pelamar maupun tidak. Sebab bisa saja faktor penolakannya itu merupakan hal yang tidak ingin disebutkan secara terbuka. Adapun hadits yang menyebutkan akan terjadi fitnah bila seorang wanita menolak lamaran laki-laki yang shalih, tentu harus dipahami dengan lengkap dan jernih. Hadits itu bukan dalam posisi untuk menetapkan bahwa sebuah lamaran dari laki-laki yang shalih itu haram ditolak. Tidak demikian kandungan hukumnya. Sebab kalau demikian, bagaimana dengan lamaran seorang laki-laki shalih kepada seorang puteri raja atau pembesar, di mana kedua tidak sekufu atau memang tidak saling cocok satu dengan yang lain? Apakah puteri raja itu berdosa bila menolak lamaran dari seorang yang tidak disukainya? Bahkan di dalam syariah Islam, seorang wanita yang sudah menikah namun merasa tidak cocok dengan suaminya, masih punya hak untuk bercerai dari suaminya. Apa lagi baru sekedar lamaran dari laki-laki yang sudah punya istri pula. Dari Ibnu Abbas ra.: Sesungguhnya istri Tsabit bin Qais datang kepada Rasulullah SAW, ia berkata: Wahai Rasulullah, Aku tidak mencelanya (Tsabit) dalam hal akhlaknya maupun agamanya, akan tetapi aku benci kekufuran (karena tidak mampu menunaikan kewajibannya) dalam Islam. Maka Rasulullah SAW berkata padanya, Apakah kamu mengembalikan pada suamimu kebunnya? Wanita itu menjawab, Ya. Maka Rasulullah SAW berkata kepada Tsabit, Terimalah kebun tersebut dan ceraikanlah ia 1 kali talak. (HR Bukhori, Nasa'y dan Ibnu Majah. Nailul Authar 6/246) Agar tidak menjadi fitnah, tentu ada cara penolakan yang halus dan lembut, tanpa menyinggung perasaan, namun si pelamar itu bisa menerima intisarinya, yaitu penolakan. Sehingga fitnah yang dikawatirkan itu tidak perlu terjadi. Wallahu 'alam bishshawab, wasssalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Ahmad Sarwat, Lc. Yathie (Dalam seribu temen belum tentu wujud seorang sahabat, karena PERSAHABATAN itu memerlukan kejujuran yang merupakan kebahagiaan dalam kehidupan) __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[media-dakwah] Air mata dan Cinta
AIR MATA CINTA Oleh : Aulia Agus Iswar Katanya nih, cinta bikin apa yg dicintai itu bener-bener masuk ke lubuk hati. Bicara lubuk hati, apalagi yg terdalam, pasti berkaitan banget ama yg namanya kelembutan. Hati tuh lembuuuttt banget. Kalo dah kayak gini nich, cinta itu deket ama yang namanya air mata, nangis dech... Makanya, orang yg lagi jatuh cinta, bakal gampang nangis kalo inget ama yg dicintainye, ya kagak? Ngaku dech! Ngomong-ngomong soal nangis nich, A'a BOY punya cerita. Cerita ini cerita jadul. Ada 2 cerita. Cerita pertama. Dulu, ada negeri kafir yg mo nyerang negeri Islam. Ketua kafir itu atur siasat. Sebelum nyerang, diselidiki dulu negeri Islam itu. So, si ketua ngutus seorang mata-mata ke negeri Islam itu. Si mata-mata tadi nyamar jadi orang Islam. Trus dia masuk ke negeri Islam itu. Tampangnya pokoke Islam banget dah, pake janggut segala kali! Tiba-tiba dia ngeliat ada seorang anak muda yg lagi nangis di pojokan dinding. Penasaran, si mata-mata tadi ngedeketin tuh anak muda. Trus dia nanya : Kenapa kamu nangis? Jawab anak muda tadi : Aku nangis karena tadi aku ketinggalan shalat berjama'ah di masjid. Kagetlah si mata-mata. Trus dia balik ke negerinya dan laporan ke ketua. Dia nyeritain apa yg diliatnya di negeri Islam. Trus kata ketua : OK, kita jangan nyerang Islam dulu. Tunggu kalo saatnya dah tepat. Cerita kedua. Sebetulnya ini lanjutan dari cerita pertama tadi. Beberapa tahun kemudian, diutus lagi dech mata-mata. Then, si mata-mata nyamar jadi orang Islam. Pokoknya kayak cerita pertama. Trus dia ngeliat ada anak muda yg nangis lagi duduk. Si mata-mata ngedatengin tuh anak trus nanya : Kenapa kamu nangis? Jawab si anak muda : Aku nangis karena baru aja ditinggal ama kekasihku? Ngedenger jawaban kayak gini, si mata-mata balik ke negerinya. Dia lapor ke ketua tentang apa yg diliatnya di negeri Islam. Trus, sang ketua berkata : OK, saatnya kita serang mereka! Bener, negeri kafir kemudian nyerang negeri Islam tadi . Dan apa yg terjadi, soddara-soddara? Maka, hancur-lebur dan luluh-lantaklah negeri Islam itu. Masya Allah... Kenapa hayo koq bisa kayak gitu? Ketua kafir tadi ngeliat kalo yg pertama, pemuda-pemuda Islam-nya sholeh-sholeh. Mereka cinta benget ama Allah. Sampe-sampe mereka sedih nangis gara-gara ketinggalan shalat berjama'ah di masjid. So, kalo negeri kafir nyerang saat itu, pasti orang kafir kalah. Trus, setelah beberapa tahun, ada yg berubah di negeri Islam itu. Anak-anak mudanya dah ga sholeh lagi (atw mungkin kurang sholeh kali ya...). Ini bisa diliat ada anak muda Islam yg nangis gara-gara ditinggal pacarnya. Pasti, hari-harinya dihabisin bwt kekasihnya, bwt nemenin, bwt mikirin, en bwt-bwt yg laen. Knapa waktunya kagak dihabisin bwt Allah Islam yak? Ini pertanda kalo negeri Islam tadi dah lemah. Ini dia saatnya buat nyerang. Gitu, Pren. Generasi yg pertama nangis ngeluarin air mata (ya iyalah, masak ngeluarin ingus) gara-gara cinta ama Allah. Generasi yg kedua nangis ngeluarin air mata (air mata buaya bukan ya?) gara-gara cinta ama pacarnya. Nah, Pren, air mata kita termasuk yg mana nich? Kalo kita nangis gara-gara siapa hayo?? Yg jelas bukan gara-gara A'a BOY! Hwehehe.. Moga2 air mata nangis kita hanya karena Allah! (a2i) TAHUKAH KAMU? KECEPATAN CAHAYA ...Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. [Q.S. Al Hajj : 47] Satu hari seperti 1000 tahun. Dgn menggunakan hitungan ini, kita dapat merumuskan bahwa rumus kecepatan cahaya itu c=3x100.000. Al Quran keren kan? Yathie (Dalam seribu temen belum tentu wujud seorang sahabat, karena PERSAHABATAN itu memerlukan kejujuran yang merupakan kebahagiaan dalam kehidupan) __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [media-dakwah] Pemerintah Islam di Somalia Lenyap
Saya lihat tulisan mas KRISTIANTO ini sangat su'u zhon terhadap Muslim dan membela AS. --- danny kristianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Tapi menurut yang aku baca dan tonton di media massa. kronologis secara umum seperti ini. Pemerintahan Islam itu juga mengkudeta pemerintahan sebelumnya yg otoriter. tapi ketika mereka berkuasa, kebijakan mereka jadi aneh. alih2 segera memikirkan masalah ekonomi dan kesejahteraan negara. Spt kita tahu, Somalia termasuk negara miskin. Tapi mereka malah membunuhi musuh2 politiknya. akibatnya, terjadi aliran pengungsian ke Ethiopia (letak negara ini langsung berseberangan dgn Somalia). Ini berita dari media massa yang netral atau media massa Barat yang didominasi Yahudi dan Kristen? 49. Al Hujuraat PERATURAN-PERATURAN TENTANG PERGAULAN UMAT ISLAM Bagaimana menghadapi berita yang dibawa orang fasik 6. Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. Media AP saja menyatakan bahwa banyak orang Somalia yang menghormati Pemerintahan Islam kok bisa2nya menilai pemerintah Islam Somalia begitu buruk. The Islamic group's strict interpretation of Islam drew comparisons to the former Taliban regime in Afghanistan, although many Somalis credited the council with bringing a semblance of order to the country. Padahal kita tahu media massa Barat sering melakukan misinformasi terhadap ummat Islam seperti pemberitaan adanya senjata pemusnah massal di Iraq yang ternyata tidak benar. Maksud aku gini rekan, ketika umat Muslim diberikan kekuasaan oleh Allah SWT, kenapa ya jadi tidak digunakan untuk memikirkan kesejahteraan rakyatnya. Kekuasaan itu adalah Cobaan dari Allah SWT. Nafsu PAN Islamisme, mungkin juga godaan dari Allah SWT. sehingga yang ada adalah seperti ini. Bisa2nya melakukan penilaian begitu buruk/su'u zhon terhadap ummat Islam atau Pemerintahan Islam. Bukankah pemerintahan sekuler yang didukung Barat sekarang malah lebih parah? Amerika, sebetulnya mendukung rezim Muslim. Ini adalah satu kebohongan. Begitu pemerintah Islam Iran berdiri, AS segera mempersenjatai Iraq untuk menyerang Iran. Begitu pula Afghanistan dan Somalia diserang karena mereka memakai Islam sebagai dasar negara. Kenapa Saddam Hussein tidak fokus mensejahterakan rakyatnya. padahal dia didukung Amerika (saat itu). Nah benarkan AS mendukung Saddam untuk menyerang Pemerintahan Islam di Iran. dalam skala kecil, pak Nurmahmudi sang walikota Depok. ketika dia berkuasa, kenapa malah dia konon memasukkan orang2 PKS dalam struktur pemerintahan daerah. mestinya benahi dulu perkonomian dan fasilitas publik di depok. Inilah su'u zhon yang mengandalkan kata KONON yang tidak jelas. Karenanya saudara KRISTIANTO saya ban dari milis ini. -Danny- A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum wr wb, Inilah bukti bagaimana orang-orang kafir tidak menyukai ummat Islam menjalankan syariat agama Islam. Ketika negara Islam berkuasa di Somalia, AS segera mendukung Ethiopia yang pemerintahan dan militernya dikuasai Kristen untuk menyerbu dan menjatuhkan pemerintahan Islam di Somalia. 2. Al Baqarah 120. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar). Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. Wassalam http://news.yahoo.com/s/ap/20070103/ap_on_re_af/somalia Islamic reign apparently over in Somalia By ELIZABETH A. KENNEDY, Associated Press Writer 1 hour, 11 minutes ago MOGADISHU, Somalia - For hundreds of young men, the promise of a brighter future and the Somali government's victory over a fundamentalist Islamic movement were symbolized by a flickering blue screen in a dusty Mogadishu movie theater. ADVERTISEMENT This is freedom and entertainment, Ahmed Abdi Ali said Tuesday as an Indian movie about a torrid love triangle played the kind of film that was banned by the Muslim militants. The Islamic courts are gone. For the first time in more than a decade, an internationally recognized government is operating in Mogadishu after driving out the Islamic courts movement that wanted to rule Somalia by the Quran. Although trouble is always lurking in this violent, gun-infested country, the reign of the widely feared Islamic courts appears to be over. The group had imposed its strict interpretation of Islam on Mogadishu and much of southern Somalia since it took power in June, banning movies and Western music and terrifying residents into submission with the threat of floggings and public executions
RE: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu
Pak Saeful, Saya kira wajar masih ada perbedaan diantara kaum Muslim. Dan saya sendiri tidak bisa memungkiri masih banyak saudara-saudara kita yang beda pendapat karena memang masing-masing punya dalil yang absah. Namun dengan semakin seringnya kita berdialog,saya yakin perbedaan-perbedaan tersebut akan menjadi rahmat sehingga Allah SWT kembali menunjukkan kebesaran-Nya sehingga semakin terbuka oleh kita ilmu-Nya yang benar. Salam, (Ahmad) Saeful B [EMAIL PROTECTED] wrote: v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} Terima kasih juga pak Ahmad Dan sebagai informasi, tanpa ada maksud apapun dan hanya sebatas bertukar pikiran semata, saya melaksanakan sholat Iedul Adha pada hari Minggu 23 Des kemarin. Alhamdulilah, pada hari sebelumnya saya tetap melaksanakan puasa sunnah meskipun ada 1 (satu) Mesjid diwilayah saya sedang melaksanakan sholat dimaksud ketika saya hendak menuju pasar tradisional. Agar maklum, semoga kita diberikan rahmat dan ridho oleh Alloh SWT ..amien ya robbal alamien. Wassalam, Saeful Bachri -Original Message- From: Al-Badruuni Enterprise [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 03, 2007 9:20 AM To: [EMAIL PROTECTED]; 'Roosdiana'; media-dakwah@yahoogroups.com Subject: RE: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu Thanks pak Saeful. Secara garis besar,pertanyaan ini sudah terjawab pada reply email saya kepada Sdr Nurzamzam. --- Permasalahan utama adalah ikhtilaaful mathaali' (perbedaan mathla/tempat terbitnya hilal)yang sering dijadikan dalil mengenai bolehnya terjadi perbedaan awal puasa,Idul Fitri dan Idul Adha. Padahal ketiga hadits diatas jelas mengikat dan ditujukan kepada seluruh kaum Muslimin. lafazh-lafazh dalam hadits-hadits tersebut bersifat umum. Dhamir jama'ah (kata ganti berupa wawu jama') yang terdapat dalam kalimat berpuasalah kalian (#1589;#1615; #1608;# 1618;#1605; #1615;# 1608;#1618; #1575;) dan dan berbukalah kalian (#1608;#1614; #1571;# 1614;#1601; #1618;# 1591;#1616; #1585;# 1615;#1608; #1618;# 1575;), tertuju untuk seluruh kaum muslimin. Sedangkan lafazh melihat hilal (#1585;#1615; #1572;# 1618;#1610; #1614;# 1578;#1616; #1607;# 1616;) adalah isim jinsi yang di-idhafat-kan (disandarkan) pada dhamir (kata ganti). Ini menunjukkan bahwa ru'yatuI hilal yang dimaksud, adalah ru'yat dari siapa saja. Rasul SAW juga pernah menerima kesaksian penduduk dari luar Madinah dimana mereka melihat hilal lebih dahulu (sedangkan di Madinah,hilal tertutup awan),lalu Rasul SAW memerintahkan segera berbuka. Hilal Syawal tertutup oleh mendung/awan atas (penglihatan) kami, sehingga kamipun berpuasa pada pagi harinya. Lalu datanglah satu rombongan (kafilah) pada petang hari (menjelang maghrib), kemudian mereka bersaksi di hadapan Rasulullah SAW bahwa mereka telah melihat hilal (bulan sabit) pada hari sebelumnya. Maka Nabi saw memerintahkan mereka (penduduk Madinah) untuk langsung berbuka dan melaksanakan shalat Idul Fitri keesokan harinya. (HR. Ahmad, Abu Dawud, An Nasa' i, dan Ibnu Majah. Lihat Nailul Authar, jilid IV, hal 211). --- Jadi,memang kita lebih dulu dari Arab 4 jam. Info hasil rukyatul hilal bisa didapat sekitar jam 10-11 malam waktu Indonesia. Sehingga esok harinya kita sudah bisa masuk awal bulan baru lebih awal. Salam, (Ahmad) Saeful B [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tertarik dengan tulisan Pak Ahmad, Perbedaan waktu Indonesia dan Arab 4 Jam!? Jika putara bumi 360 derajat dengan jumlah waktu 24 jam sehingga 1 jam = 15 derajat sehingga jarak antara Indonesia dan Arab 15 derajat x 4 = 60 derajat atau 1/6 belahan bumi! Bisa dibayangkan bahwa penentuan hilal PASTI akan berbeda di Indonesia dengan di ARAB!. Kita menghitung tanggalan Komariah -bukan versi Arab melainkan berpedoman pada Peredaran Bulan yang penampilannya TENTU berbeda antara bumi Indonesia dengan bumi Arab ketika Matahari Terbenam. Semoga bermanfaat. Salam, Saeful -Original Message- From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Roosdiana Sent: Wednesday, December 27, 2006 9:24 PM To: media-dakwah@yahoogroups.com Subject: RE: [media-dakwah] Re: [ppiindia] Saudi Idul Adha Sabtu, RI Minggu Yang sudah pasti puasa Arafah ya harus hari Jum'at, saat jemaah haji wukuf. Kalau hari Sabtu puasa apa? Roosdiana -Original Message- From: media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com [mailto:media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com] On Behalf Of Al-Badruuni Enterprise Sent: Tuesday, December 26, 2006 10:36 AM To: [EMAIL PROTECTED] mailto:ppiindia%40yahoogroups.com s.com Cc: media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com Subject: [media-dakwah] Re:
[media-dakwah] Confessions of an Economic Hit Man : How the U.S. Uses Globalization to Cheat Poor Countries Out of Trillions
http://musliminsuffer.wordpress.com/ bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful === News Update === Confessions of an Economic Hit Man How the U.S. Uses Globalization to Cheat Poor Countries Out of Trillions We speak with John Perkins, a former respected member of the international banking community. In his book Confessions of an Economic Hit Man he describes how as a highly paid professional, he helped the U.S. cheat poor countries around the globe out of trillions of dollars by lending them more money than they could possibly repay and then take over their economies. * RUSH TRANSCRIPT AMY GOODMAN: John Perkins joins us now in our firehouse studio. Welcome to Democracy Now! JOHN PERKINS: Thank you, Amy. Its great to be here. AMY GOODMAN: Its good to have you with us. Okay, explain this term, economic hit man, e.h.m., as you call it. JOHN PERKINS: Basically what we were trained to do and what our job is to do is to build up the American empire. To bring -- to create situations where as many resources as possible flow into this country, to our corporations, and our government, and in fact weve been very successful. Weve built the largest empire in the history of the world. It's been done over the last 50 years since World War II with very little military might, actually. It's only in rare instances like Iraq where the military comes in as a last resort. This empire, unlike any other in the history of the world, has been built primarily through economic manipulation, through cheating, through fraud, through seducing people into our way of life, through the economic hit men. I was very much a part of that. AMY GOODMAN: How did you become one? Who did you work for? JOHN PERKINS: Well, I was initially recruited while I was in business school back in the late sixties by the National Security Agency, the nation's largest and least understood spy organization; but ultimately I worked for private corporations. The first real economic hit man was back in the early 1950's, Kermit Roosevelt, the grandson of Teddy, who overthrew of government of Iran, a democratically elected government, Mossadeghs government who was Time's magazine person of the year; and he was so successful at doing this without any bloodshed -- well, there was a little bloodshed, but no military intervention, just spending millions of dollars and replaced Mossadegh with the Shah of Iran. At that point, we understood that this idea of economic hit man was an extremely good one. We didn't have to worry about the threat of war with Russia when we did it this way. The problem with that was that Roosevelt was a C.I.A. agent. He was a government employee. Had he been caught, we would have been in a lot of trouble. It would have been very embarrassing. So, at that point, the decision was made to use organizations like the C.I.A. and the N.S.A. to recruit potential economic hit men like me and then send us to work for private consulting companies, engineering firms, construction companies, so that if we were caught, there would be no connection with the government. AMY GOODMAN: Okay. Explain the company you worked for. JOHN PERKINS: Well, the company I worked for was a company named Chas. T. Main in Boston, Massachusetts. We were about 2,000 employees, and I became its chief economist. I ended up having fifty people working for me. But my real job was deal-making. It was giving loans to other countries, huge loans, much bigger than they could possibly repay. One of the conditions of the loanlet's say a $1 billion to a country like Indonesia or Ecuadorand this country would then have to give ninety percent of that loan back to a U.S. company, or U.S. companies, to build the infrastructurea Halliburton or a Bechtel. These were big ones. Those companies would then go in and build an electrical system or ports or highways, and these would basically serve just a few of the very wealthiest families in those countries. The poor people in those countries would be stuck ultimately with this amazing debt that they couldnt possibly repay. A country today like Ecuador owes over fifty percent of its national budget just to pay down its debt. And it really cant do it. So, we literally have them over a barrel. So, when we want more oil, we go to Ecuador and say, Look, you're not able to repay your debts, therefore give our oil companies your Amazon rain forest, which are filled with oil. And today we're going in and destroying Amazonian rain forests, forcing Ecuador to give them to us because theyve accumulated all this debt. So we make this big loan, most of it comes back to the United States, the country is left with the debt plus lots of interest, and they basically become our servants, our slaves. It's an empire. There's no two ways about it. Its a huge empire. It's been extremely successful. AMY GOODMAN: We're talking to John
[media-dakwah] Non-Muslim celebrations eclipse Eid : Christmas and New Years Celebrations Eclipse Eid in Muslim Countries
http://musliminsuffer.wordpress.com/ bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful === News Update === Non-Muslim celebrations 'eclipse Eid' : Christmas and New Years Celebrations Eclipse Eid in Muslim Countries [] Published: Saturday, 30 December, 2006, 10:56 AM Doha Time Staff Reporter AS THE New Year, Christmas and Eid al-Adha fall during the same period this year, some Qatar residents are of the opinion that the Eid has been overshadowed by non-Muslim festivals. According to a report in a local Arabic daily, these people blamed the department stores in Doha for what they called total neglect of Eid al-Adha and its related festivities. Mariam al-Nazer said that department stores were used to vying with one another for displaying their goods, gifts and decorations for Christmas and New Year. I am not surprised at all by such practices as we are used to that. For Eid al-Adha they would only put up small posters saying 'Eid Mubarak', al-Nazer said. Ehab Bayoumi said Islamic festivals are celebrated only at a limited level. I do not see such dazzling lights and decorations for any Islamic occasion. They are exclusively for non-Muslim ones, Bayoumi said. Our Eids are now confined to routine rituals and have become like a habit which does not exceed buying new clothes, he said. Hamid al-Manai criticised the practice of highlighting non-Muslim festivals at the expense of Eids. It has led to an inverted situation where non-Muslim occasions overshadow Muslim ones. However, al-Manai held Muslims responsible for such social trends. Muslims have contributed so much to the propaganda and promotion of the New Year parties. Most of the customers buying candles, decoration trees and coloured balls are Muslims, he said, adding that the majority of Muslims are more keen on celebrating New Year Eve than any Islamic occasion. Some of my friends are used to giving New Year parties in their houses where they invite their relatives and friends, he said. Nora Salman Abdul Aziz said that Muslims constitute the majority of those participating in the New Year eve parties held in hotels. I do not mind Muslims congratulating Christians on their festivals by sending messages or cards. This would promote mutual kindness which is ordained by Islam, she said, while stressing that Muslims should not take part in the non-Muslim practices such as putting lights out at midnight on New Year Eve or buying Christmas trees. I have never seen a Christian who joined the Muslims on Eid al-Adha by slaughtering a lamb and distributing its meat, she added. Nihad Mousa said that Muslims are now exchanging greetings like Merry Christmas among themselves. It seems that some people have forgotten that we live in a Muslim dominant community, she said. She blamed the people in charge of malls and stores for such practices. They are vying to showcase and glorify Christmas and New Year by putting Christmas trees on display. It seems that stores are always fully prepared for the Christmas and New Year festivals while Eid al-Adha is not considered at all, she said. I think that Eid al-Adha has been offered as a sacrifice for the New Year and Christmas this year, she said, adding that some Muslims have begun decorating their houses with Christmas trees. source: http://www.gulf-times.com/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=125280version=1template_id=36parent_id=16 === -muslim voice- __ BECAUSE YOU HAVE THE RIGHT TO KNOW [Non-text portions of this message have been removed]
[media-dakwah] Hijacking Eid and Hanging Saddam
http://musliminsuffer.wordpress.com/ bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful === News Update === Hijacking Eid and Hanging Saddam Timing and Hostile Repartee Creates Further Division By http://www.iraqslogger.com/index.php/writer/14/Nir_RosenNIR ROSEN 12/31/2006 2:17 PM ET Saddam Hussein became the first modern Arab dictator to die violently since Egypt's Anwar Sadat in 1981. Saddam's hanging at the hands of chubby Iraqi men wearing ski masks is likely to be perceived by many as an American execution and as part of a trend of American missteps contributing to sectarian tensions in Iraq and the region. The trial of Saddam was viewed by detractors as an event stage-managed by the Americans. According to Human Rights Watch, the Iraqi judges and lawyers involved in prosecuting Saddam were ill prepared and relied on their American advisers. American minders shut off the microphones and ordered the translators to halt whenever they disapproved of what was being said by the defendants. The important Muslim holiday of Eid al Adha was due to begin over the weekend. For Sunnis it began on Saturday the 30th of December. For Shias it begins on Sunday the 31st. According to tradition in Mecca, battles are suspended during the Hajj period so that pilgrims can safely march to Mecca. This practice even predated Islam and Muslims preserved this tradition, calling this period 'Al Ashur al Hurm,' or the months of truce. By hanging Saddam on the Sunni Eid the Americans and the Iraqi government were in effect saying that only the Shia Eid had legitimacy. Sunnis were irate that Shia traditions were given primacy (as they are more and more in Iraq these days) and that Shias disrespected the tradition and killed Saddam on this day. Because the Iraqi constitution itself prohibits executions from being carried out on Eid, the Iraqi government had to officially declare that Eid did not begin until Sunday the 31st. It was a striking decision, virtually declaring that Iraq is now a Shia state. Eid al Adha is the festival of the sacrifice of the sheep. Some may perceive it as the day Saddam was sacrificed. Saddam had been in American custody and was handed over to Iraqis just before his execution. It is therefore hard to dismiss the perception that the Americans could have waited, because in the end it is they who have the final say over such events in Iraq. Iraqi officials have consistently publicly complained that they have no authority and the Americans control the Iraqi police and the Army. It is therefore unusual that Iraqis would suddenly regain sovereignty for this important event. For many Sunnis and Arabs in the region, this appears to be one president ordering the death of another president. It was possibly a message to Sunnis, a warning. The Americans often equated Saddam with the Sunni resistance to the occupation. By killing Saddam they were killing what they believed was the symbol of the Sunni resistance, expecting them to realize their cause was hopeless. Sunnis could perceive the execution, and its timing, as a message to them: We are killing you. But Saddam's death might now liberate the Sunni resistance from association with Saddam and the Baathists. They can now more plausibly claim that they are fighting for national liberation and not out of support for the former regime as their American and Iraqi government opponents have so often claimed. A lack of a hood (victims normally do not have a choice to wear a hood) a scarf to prevent rope burn for the soon to be distributed photo, a hallmark of US We Got Him psyops tactics. Even the US plane that flew him to his final resting spot seems to indicate US management. The unofficial video of the execution, filmed on the mobile cell phone of one of the officials present is sure to further inflame sectarianism, because it is clearly a Shia execution. Men are heard talking, one of them is called Ali. As the executioners argue over how to best position the rope on his neck Saddam calls out to god, saying, ya Allah. Referring to Shias, one official says those who pray for Muhamad and the family of Muhamad have won! Others triumphantly respond in the Shia chant: Our God prays for Muhamad and the family of Muhamad. Others then add the part chanted by supporters of Muqtada al Sadr: And speed his (the Mahdi's) return! And damn his enemies! And make his son victorious! Muqtada! Muqtada! Muqtada! Saddam then smiles and says something mocking about Muqtada. Muqtada! It is this... but the rest is blocked by the voices of officials saying ila jahanam, or go to Hell. Saddam looks down and says Is this your manhood...? As the rope is put around Saddam's neck somebody shouts long live Muhamad Baqir al Sadr! referring to an important Shia cleric who founded the Dawa Party and was also Muqtada's relative. Baqir al Sadr was executed by Saddam in 1980. He is venerated by all
[media-dakwah] Former Saddam judge says execution violates Iraqi law
http://musliminsuffer.wordpress.com/ bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful === News Update === Former Saddam judge says execution violates Iraqi law http://www.hindustantimes.com/news/181_1885354,00050004.htmPress Trust of India Sulaimaniyah, January 1, 2007 The first chief judge who presided over Saddam Hussein's trial for crimes against humanity said on Monday that the late dictator's execution by the Iraqi government was illegal. Rizkar Mohammed Amin, who later resigned as the trial's chief judge, said Iraqi law banned executions during the Eid al-Adha festival period that marks the end of the annual Hajj pilgrimage. The four-day Feast of the Sacrifice began for Iraqi Sunnis on Saturday - the day Saddam was hanged in Baghdad - and on Sunday for Shiites. Amin also claimed that Iraqi law stipulates an execution must be carried out 30 days after the appeal court's decision on the sentencing, which in this case upheld the death sentence of Saddam. But in ratifying the death sentence on December 26, the appeals chamber insisted that the law stipulated the sentence be implemented within 30 days. Amin resigned as chief judge of the Dujail trial following political pressure amid accusations that he was lenient with Saddam and occasionally allowed the late dictator to carry out outbursts in court. Saddam was hanged on Saturday in a Shia district of Baghdad after he was found guilty of executing 148 Shiite villagers from Dujail in the 1980s where he escaped an assassination bid. He was buried on Sunday in his home village of Awja. Iraq's National Security Adviser Mowaffaq al-Rubaie denied that Saddam was executed on Eid al-Adha, in an interview with CNN just hours after the hanging. source: http://www.hindustantimes.com/news/181_1885354,00050004.htm === Iraqi Prime Minister Nouri al-Maliki (formerly Jawad al-Maliki) broke the Iraqi law when he ordered killing of Saddam without Iraqi President's signature http://www.indiadaily.com/editorial/14980.aspIndia Daily, NJ Media Release Jan. 1, 2007 It was a sad day. Americans delivered Saddam to the 'so called Irqi authorities'. A vedeo footage from a cell phone exposed the real nature of the Iraqi Government. The killing of Saddam was nothing but a clear manifestation of revenge. According to CNN, Iraqi law requires that Kurd President of Iraq (Talabani) must sign the order of execution of Saddam. He refused to sign when he learnt Sadr Killers will be killing Saddam. Iraqi Prime Minister Nouri al-Maliki (formerly Jawad al-Maliki) a disciple of Iranian Shiite Moqtada Al-Sadr found a new method to get Saddam killed by 'Sadr killers'. He decided to break the Iraqi law. The decision was made that no signature of the President will be needed. According to CNN, Saddam was handed over to 'Sadr killers'. Prime Minister Nouri al-Maliki personally supervised the killing. Iranian Shiite Al-Sadr people took care of the rest chanting 'Moqtada, Moqtada, Moqtada!' The video was actually taken for the Shiites especially the Sadr people to see. It was leaked. It was badly leaked to the Internet. According to CNN, it is now clear why the Iraqi 'Government' cut off all audio in its official version. The revengeful Shiites chants are not something world will tolerate! The world today is astonished at the American action. But one thing is for certain - the video shows exactly what kind of Government is in Iraq! If the Prime Minister can break the law and kill the former President, what do you expect in Iraq? source: http://www.indiadaily.com/editorial/14980.asp === Saddam's execution: Questions http://canadawatch.org/articles2/saddams-execution.htmLech Biegalski, Canada Watch January 1, 2007 According to the official reports, the execution was witnessed by 14 members of Iraqi government. This means that the voices, we hear in the video, belong either to the three executioners, or to Saddam Hussein, or to the members of the Iraqi government. If this is true, then: * Who and why shouted, Long live Muhamad Baqir al Sadr!, and then, Muqtada, Muqtada, Muqtada? Why would members of Iraqi government want to do this? This does not make any sense. If they didn't, who did? Was the execution contracted out to the Mahdi Army? Who contracted it out, Americans or the Iraqi government? Why? * Why the chanting, we hear in the video, sounds like a bunch of young guys from the street, rather than distinguished members of the government? One would expect members of the government to behave in a more professional way. * Why the three executioners look, dress, and act like civilian guerrilla fighters rather than professional officers that would be expected to carry out a sentence of such historical and political importance in front of the members of the government? * Who recorded the cell phone video and published it on internet fully knowing that this would
[media-dakwah] Breaking News: Muqtada among hooded men who hanged Saddam
http://musliminsuffer.wordpress.com/ bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful === News Update === Breaking News: Muqtada among hooded men who hanged Saddam http://truth-about-iraqis2.blogspot.com/2007/01/breaking-news-muqtada-among-hooded-men.htmlTruth About Iraqis http://www.uruknet.de/pic.php?f=the-monster.jpg the-monster.jpg Breaking News: US media and columnists reported that the men who hanged Saddam Hussein were portly. Some were chubby, fat. News has emerged from Iraq mere hours ago that one of those men wearing a balaclava was the criminal Muqtada Sadr, leader of the murderous Mehdi band of rogue rapists and torturers. Sadr, who the US once wanted dead or alive. Sadr, the man behind all the death squads, all the raping, all the torture, all the death squads. In any case, the death of Saddam is backfiring faster than the US government can control it. Saddam Hussein, according to the Iraqis inside the country, is now being called the Imam of the muqawama - resistance. Long live the patriotic resistance of Iraq. Long live the patriotic citizens of Iraq. source: http://truth-about-iraqis2.blogspot.com/2007/01/breaking-news-muqtada-among-hooded-men.html === -muslim voice- __ BECAUSE YOU HAVE THE RIGHT TO KNOW [Non-text portions of this message have been removed]
[media-dakwah] MORALITAS PASAR
MORALITAS PASAR KESEJAHTERAAN Banyak pihak beranggapan mewujudkan cita-cita kesejahteraan masyarakat sebagai manusia yang saling bersaudara dan sama-sama diciptakan oleh satu Tuhan, saat ini, hanyalah sebuah impian. Hal itu terjadi karena adanya penolakan menggunakan mekanisme filter yang disediakan oleh penilaian berbasis moral, di samping makin melemahnya perasaan sosial yang diserukan agama. Peningkatan moral dan solidaritas sosial tidak mungkin dapat dilakukan tanpa adanya kesakralan moral yang diberikan oleh agama. Para ahli mengakui, bahwa agama-agama cenderung memperkuat rasa kewajiban sosial dalam diri pemeluknya daripada menghancurkan. Sepanjang sejarah umat manusia tidak ditemukan contoh signifikan yang menunjukkan, bahwa suatu masyarakat yang berhasil memelihara kehidupan moral tanpa bantuan agama. Ajaran ekonomi yang dilandaskan nilai-nilai agama akan menjadikan tujuan kesejahteraan kehidupan yang meningkatkan jiwa dan ruhani manusia menuju kepada Tuhannya. Menurut Yusuf Qardhawi (1994), sesungguhnya manusia jika kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya telah terpenuhi serta merta merasa aman terhadap diri dan rezekinya, maka mereka akan hidup dengan penuh ketenangan, beribadah dengan khusyu kepada Tuhannya yang telah memberi mereka makan, sehingga terbebas dari kelaparan dan memberi keamanan kepada mereka dari rasa takut. Dibutuhkan sebuah kesadaran, bahwa manusia diciptakan bukan untuk keperluan ekonomi, tetapi sebaliknya masalah ekonomi yang diciptakan untuk kepentingan manusia. Islam, sebagai ajaran universal, sesungguhnya ingin mendirikan suatu pasar yang manusiawi, di mana orang yang besar mengasihi orang kecil, orang yang kuat membimbing yang lemah, orang yang bodoh belajar dari yang pintar, dan orang-orang bebas menegur orang yang nakal dan zalim sebagaimana nilai-nilai utama yang diberikan Allah kepada umat manusia berdasarkan Al Quran Surah al-Anbiyaa ayat 107. Berbeda dengan pasar yang islami, menurut Qardhawi (1994), pasar yang berada di bawah naungan peradaban materialisme mencerminkan sebuah miniatur hutan rimba, di mana orang yang kuat memangsa yang lemah, orang yang besar menginjak-injak yang kecil. Orang yang bisa bertahan dan menang hanyalah orang yang paling kuat dan kejam, bukan orang yang paling baik dan ideal. Dengan demikian sulit membayangkan bahwa kesejahteraan akan dapat diperoleh dari sistem pasar dalam peradaban materialisme. Untuk mewujudkan kesejahteraan ekonomi yang berkeadilan harus ada suatu sistem pasar yang sehat. Pasar itu sebenarnya adalah sebuah mekanisme yang canggih, namun gampang dirusak, untuk menata kehidupan ekonomi, sehingga setiap pribadi memberikan sumbangannya bagi keseluruhan dan juga memenuhi kebutuhannnya sendiri dengan kebebasan penuh untuk melakukan pilihan pribadinya. Pasar yang sehat menggalakkan keragaman, prakarsa dan kreativitas pribadi, dan upaya-upaya yang produktif (Korten, 2002). Pasar yang sehat sangat tergantung pada kesadaran para pesertanya, sehingga harus ada persyaratan agar masyarakat umum menjatuhkan sanksi terhadap orang yang tidak menghormati hak dan kebutuhan orang lain, serta mengekang secara sukarela dorongan pribadi mereka untuk melampaui batas. Apabila tidak ada suatu budaya etika dan aturan-aturan publik yang memadai, maka pasar gampang sekali dirusak. Pasar yang sehat, tidak berfungsi dengan paham individualisme ekstrem dan kerakusan kapitalisme yang semena-mena, dan juga tidak berfungsi lewat penindasan oleh hierarki dan yang tidak mementingkan diri sama sekali, seperti dalam komunisme. Kedua faham tersebut merupakan penyakit yang amat parah. Kesejahteraan dalam pembangunan sosial ekonomi, tidak dapat didefinisikan hanya berdasarkan konsep materialis dan hedonis, tetapi juga memasukkan tujuan-tujuan kemanusiaan dan keruhanian. Tujuan-tujuan tersebut tidak hanya mencakup masalah kesejahteraan ekonomi, melainkan juga mencakup permasalahan persaudaraan manusia dan keadilan sosial-ekonomi, kesucian kehidupan, kehormatan individu, kehormatan harta, kedamaian jiwa dan kebahagiaan, serta keharmonisan kehidupan keluarga dan masyarakat. Ajaran Islam, sama sekali, tidak pernah melupakan unsur materi dalam kehidupan dunia. Materi penting bagi kemakmuran, kemajuan umat manusia, realisasi kehidupan yang baik bagi setiap manuisa, dan membantu manusia melaksanakan kewajibannya kepada Tuhan. Namun demikian, walaupun kehidupan ekonomi yang baik merupakan tujuan Islam yang dicita-citakan, bukan merupakan tujuan akhir. Kehidupan ekonomi yang baik, pada hakikatnya merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang lebih besar dan lebih jauh. Hal ini merupakan perbedaan yang sangat esensial antara ajaran Islam dengan faham materialisme yang dianut oleh kaum Komunis ataupun para Sekuleristik. Menurut Qardhawi, ideologi-ideologi materialisme bertumbuh kepada pemenuhan nafsu yang tidak terlepas dari ruang lingkup kepentingan
[media-dakwah] ... Ringkasan Buku: 52 Persoalan Sekitar Hukum Haid ...
... Ringkasan Buku ... http://buku-islam.blogspot.com Judul asli : 52 Su'alan 'an Ahkamil Haidh fis Shalat was Shiyam wal Hajj Penulis : Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin Edisi Indonesia : 52 Persoalan Sekitar Hukum Haid Penerjemah : Muhammad Yusuf Harun Penerbit: Darul Haq - Jakarta Cetakan : VII, Maret 2006 Halaman : vii + 72 Buku ini cukup ringkas, memuat persoalan persoalan darah kebiasaan wanita. Yang dibagi dalam tiga pembahasan, yaitu: - Hukum Hukum Haid dalam Shalat dan Puasa - Hukum Hukum Kesucian dalam Shalat - Hukum Hukum Haid dalam Haji dan Umrah Kesemuanya disusun dalam bentuk soal jawab. Mengingat ringkasnya pembahasan, saya kira dapat selesai dibaca dalam sekali duduk saja. Berikut saya kutipkan sebagian yang ada dari buku tersebut sebagai gambaran isi bukunya. Dan saya kira juga bermanfaat buat kaum muslimin yang membaca ringkasan buku ini. Pertanyaan dan jawaban tidak saya ringkas tetapi saya kutip seperti apa yang ada di buku tersebut. [2] Soal: Bagi wanita nifas, bila telah suci sebelum empat puluh hari, apakah wajib baginya berpuasa dan shalat? Jawab: Ya, bilamana wanita nifas telah suci sebelum 40 hari maka wajib baginya berpuasa bila pada bulan Ramadhan, dan wajib shalat, serta boleh bagi suami untuk menggaulinya karena dia dalam keadaan suci, tidak ada lagi sesuatu yang mencegah dari kewajiban berpuasa maupun kewajiban shalat dan boleh digauli. [4] Soal: Seorang wantia yang haid atau nifas bila suci sebelum fajar, tetapi belum mandi kecuali setelah fajar, apakah puasanya sah atau tidak? Jawab: Ya, sah puasa wanita haid yang suci sebelum fajar dan belum mandi kecuali setelah terbit fajar. Juga wanita nifas, karena pada saat itu dia termasuk wanita yang berhak ikut berpuasa, keadaannya serupa dengan orang yang wajib mandi jinabat, tatkala fajar terbit dia masih dalam keadaan junub dan belum mandi, maka puasanya adalah sah. Berdasarkan firman Allah subhanahu wa Ta'ala: Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. (Al Baqarah: 187). Jika Allah mengizinkan untuk menggaulinya hingga nyata fajar, berarti mandi tidak terjadi kecuali setelah terbit fajar. Dan berdasarkan hadits Aisyah radhiyallahu'anha: Bahwa Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam suatu pagi pernah dalam keadaan junub karena menggauli istrinya, sedangkan beliau pun berpuasa. Artinya: bahwa Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam tidak mandi junub kecuali setelah terbit fajar. [5] Soal: Apabila seorang wanita merasakan adanya darah tapi belum keluar sebelum terbenam matahari, atau merasakan sakitnya datang bulan, apakah sah puasanya pada hari itu atau wajib melakukan qadha? Jawab: Apabila seorang wanita yang masih dalam keadaan suci merasakan tanda tanda akan datangnya haid, sedang ia dalam keadaan puasa, tetapi belum keluar kecuali setelah terbenam matahari; atau merasakan sakitnya haid tetapi belum keluar kecuali setelah terbenam matahari, maka sah puasanya pada hari itu dan tidak wajib mengulangi jika puasa fardhu, atau tidak sia sia pahalanya jika puasa sunat. [15] Soal: Apakah wanita haid harus mengganti pakaiannya setelah suci, padahal pakaiannya itu tidak terkena darah atau barang najis? Jawab: Tidak harus baginya hal tersebut karena haid tidak menjadikan badan najis, tetapi darah haid menjadikan najis bagian yang terkenanya saja. Karena itu Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam menyuruh wanita yang pakaiannya terkena darah haid agar mencuci darah itu dan shalat dengan pakaiannya tadi. [16] Soal: Ada wanita yang ketika datang bulan Ramadhan berikutnya belum menyelesaikan tanggungan puasa dari bulan Ramadhan yang lalu. Apa yang mesti ia lakukan? Jawab: Wajib baginya bertaubat kepada Allah dari perbuatan ini. Karena tidak boleh bagi siapa saja yang mempunyai tanggungan qadha' puasa Ramadhan, mengerjakannya nanti sampai datang bulan Ramadhan berikutnya tanpa ada halangan. Berdasarkan hadits dari Aisyah radhiyallahu'anha: Pernah aku mempunyai tanggungan puasa Ramadhan aku tidak bisa menggantinya kecuali pada bulan Sya'ban. Ini menunjukkan, tanggungan puasa tidak boleh dikerjakan nanti setelah bulan Ramadhan yang kedua. Maka, hendaklah ia bertaubat kepada Allah dari perbuatannya dan mengganti puasa yang ditinggalkannya sesudah Ramadhan yang kedua. [17] Soal: Jika seorang wanita mengalami haid pada pk. 01.00 siang umpamanya dan dia belum mengerjakan shalat Zhuhur, apakah dia harus mengqadha' shalat Zhuhur ini setelah suci? Jawab: Terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama dalam masalah ini. Ada yang berpendapat, dia tidak harus mengqadha' shalat itu karena dia tidak meremehkan, juga tidak berdosa karena boleh baginya mengerjakan shalat sampai pada akhir waktunya. Ada lagi pendapat yang mengatakan, dia harus mengqadha' shalat itu, berdasarkan keumuman sabda Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam: Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari
[media-dakwah] (OOT) Kawasan Perampok Penumpang Taksi Cari Mangsa
Inilah Kawasan Perampok Penumpang Taksi Cari Mangsa Nala Edwin - detikcom Jakarta - Kejahatan atas penumpang taksi tidak terhitung lagi. Para korban hanya bisa pasrah dan menerima nasib apes barang-barangnya dirampas begal. Agar tidak menjadi korban, waspadai daerah-daerah yang menjadi favorit para perampok taksi mencari mangsa. Mereka beraksi di Plaza Senayan, Ratu Plaza, sepanjang jalan Rasuna Said (Kuningan) dan jalan Casablanca, jelas Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Carlo Brix Tewu di Mapolda Metro Jaya, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (3/01/2007). Selain itu para perampok ini lebih senang memilih korban dari kalangan perempuan yang pulang kerja di sore hari. Jika ada sopir taksi yang menolak mengantarkan penumpang, biasanya lanjut Carlo, mereka sedang menunggu korban. Mereka juga memilih-milih korban. Kalau ada sopir taksi yang ngetem di satu tempat dan menolak penumpang, itu patut diwaspadai. Karena mereka lagi menunggu sasaran yang pas, imbuh Carlo. Polda Metro Jaya, lanjut Carlo, sudah menerima dua laporan dengan modus seperti ini. Korban pertama berinisia IT naik taksi dari Jl Panglima Polim, Blok M menuju Bintaro. Tapi baru di sampai di sekitar Singapore School, Jakarta Selatan, taksinya dibajak oleh kelompok ini. Dia kehilangan uang Rp 2,8 juta berikut perhiasan dan ATM, urai Carlo. (bal/nrl) __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[media-dakwah] US Terrorize The World - 14 Dhul-Hijjah 1427 H (4.1.07)
http://musliminsuffer.wordpress.com/ bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful === News Update === Fox News on Bush: He snorts, the cocaine decides http://mparent.blogspot.com/2007/01/fox-news-on-bush-he-snorts-cocaine.html === Fox News reporter says Bush admitted using cocaine, then retreats, citing, 'questions' As political media buzzed about whether or not Senator Barack Obama's admission eleven years ago that he used cocaine as a teenager would hurt his political prospects, Fox News ran a segment on Obama's Cocaine Confession. Their conversation took an unusual turn, however, when Fox reporter Kirian Chetry said President Bush had also admitted to using cocaine. http://www.rawstory.com/news/2006/Fox_News_reporter_stumbles_on_Bushs_0103.html === Ellison will Take Oath on Thomas Jeffersons Copy of the Koran Rep.-elect Keith Ellison, the first Muslim elected to Congress, found himself under attack last month when he announced hed take his oath of office on the Koran especially from Virginia Rep. Virgil Goode, who called it a threat to American values. Yet the holy book at tomorrows ceremony has an unassailably all-American provenance. Weve learned that the new congressman in a savvy bit of political symbolism will hold the personal copy once owned by Thomas Jefferson. Suck it, all you hate mongering neo-cons! http://www.teambio.org/2007/01/ellison-will-take-oath-on-thomas-jeffersons-copy-of-the-koran/ === US will be defeated in Afghanistan: former CIA hand A former senior CIA operative who tracked Osama bin Laden for 10 long years foresees an apparent American defeat in Afghanistan. Michael Sheuer said the way ahead in Afghanistan and along the Afghanistan-Pakistan border ultimately would lead to the defeat of US and NATO forces and the demise of the Karzai government. http://www.hindustantimes.com/news/181_1884520,00050001.htm === The Americans Can Never be Trusted The mendacious mutual recriminations between US officials and the rulers of Baghdad, regarding the way former President Saddam Hussein was executed, condemns and holds Washington culpable for the timing, the way the barbaric act was carried out, and the fact that it was shown to the people. Washington could have adhered to the implementation of the new Iraqi Constitution, which stipulates that three persons ratify the death sentence, and which prohibits the execution of the sentence during holidays, but it condoned the way the Constitution was adopted, in the sense that 'we did not order it and it does not harm us', and replaced the Constitution, justice and humanitarian senses with dependence on the opinion of the religious authorities and intolerance. http://english.daralhayat.com/opinion/OPED/01-2007/Article-20070103-e7e1a4d2-c0a8-10ed-0095-49af774131a7/story.html === Saddam Hussein becomes an Arab folk hero Obviously and of course, Saddam Hussein belongs in the lowest circle of Dante's Hell, and now, that's where he is. And most of the awful things we've been told about his years in power were true. But what haven't we been told? Simply put, Saddam Hussein's brutal reign was made by the USA. He worked for the CIA before be became politically prominent in Iraq. He was one of America's closet Mideast allies during the 1980s, and received substantial US military and financial aid. When you hear references to his tyranny, his cruelty, the accounts are generally true -- he was one hell of a bastard. The 'unknown news', though, is that at the peak of Saddam's tyranny and cruelty, the Reagan administration didn't just tolerate having Saddam in charge of Iraq, they funded and armed his regime. He was America's ally, just like several of the world's most despotic bastards are America's allies now. When he said Iraq had disarmed, it was true. http://www.unknownnews.org/061230a-hh.html === Hussein -- terrorist or terrorized? SOMEONE has to say it: The hanging of Saddam Hussein was an act of barbarism that makes a mockery of President Bush's claim it was an important milestone on Iraq's course to becoming a democracy. Instead, the rushed, illegal and unruly execution of a former U.S. ally after his conviction in a kangaroo court blurred the line between terrorist and terrorized as effectively as Hussein's own evil propaganda ever did. http://sfgate.com/cgi-bin/article.cgi?f=/c/a/2007/01/03/EDGC7N745G1.DTL === Saddam Hussein execution: A sectarian lynching A video of the final minutes of Saddam Hussein, released to the Arab media late Saturday and widely broadcast around the world, demonstrates that the execution of the former Iraqi president was an act of sectarian vengeance by the Shiite Muslim groups placed in power by the US invasion of the country. The video, apparently made using the cell phone of one of the guards or official witnesses in the death chamber, records the last fragments of conversation between
[media-dakwah] Malam Muhasabah menuju qolbun Salim - ke 21
Semoga bermanfaat..maaf bagi yang tidak berkenan --- Malam Muhasabah Menuju Qolbun Salim - Ke-21 Tuesday, 02 January 2007 20 Januari 2007 / 1 Muharram 1428 H Sabtu-Ahad Pukul 18:00 s/d 06:00 WIB (Menginap) Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Special Tema : Perang Pemikiran (Ghawzul Fikr) Bersama : - Dr. Satori Ismail - Ust. Ikhsan Hakim - Ust. Ahmad Sahal LC Acara : - Kajian Tematis - Dialog Interaktif - Qiyamullail - Muhasabah - Dzikir Al-Ma'tsurat Info : Sekretariat DT Jakarta : 021-7235258 (Sdri. Yayah), Yanie : 081317683906, MQS Hotline : 021-70145049, Septi : 08159490701, Anto : 08161403641 Yathie (Dalam seribu temen belum tentu wujud seorang sahabat, karena PERSAHABATAN itu memerlukan kejujuran yang merupakan kebahagiaan dalam kehidupan) __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[media-dakwah] Re: BUKU ISLAM???...
Saya sering merasa was was untuk membeli buku-2 agama islam. Masalahnya karena sekarang ini banyak buku-2 yang dijual dan beredar yang isinya menimbulkan kerancuan dan sering terjadi perbedaan antara buku satu dengan buku yang lainnya. Dapatkah Bapak-2 memberikan kepada saya, buku-2 terbitan mana saja dan karangan siapa saja, yang bagus dan bisa dipertanggung jawabkan. Terima kasih atas perhatiannya. Wassalam, Hasbiyanto Chandraleka [EMAIL PROTECTED] 1/4/2007 11:29 AM ... Ringkasan Buku ... http://buku-islam.blogspot.com Judul asli : 52 Su'alan 'an Ahkamil Haidh fis Shalat was Shiyam wal Hajj Penulis : Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin Edisi Indonesia : 52 Persoalan Sekitar Hukum Haid Penerjemah : Muhammad Yusuf Harun Penerbit: Darul Haq - Jakarta Cetakan : VII, Maret 2006 Halaman : vii + 72 Buku ini cukup ringkas, memuat persoalan persoalan darah kebiasaan wanita. Yang dibagi dalam tiga pembahasan, yaitu: - Hukum Hukum Haid dalam Shalat dan Puasa - Hukum Hukum Kesucian dalam Shalat - Hukum Hukum Haid dalam Haji dan Umrah Kesemuanya disusun dalam bentuk soal jawab. Mengingat ringkasnya pembahasan, saya kira dapat selesai dibaca dalam sekali duduk saja. Berikut saya kutipkan sebagian yang ada dari buku tersebut sebagai gambaran isi bukunya. Dan saya kira juga bermanfaat buat kaum muslimin yang membaca ringkasan buku ini. Pertanyaan dan jawaban tidak saya ringkas tetapi saya kutip seperti apa yang ada di buku tersebut. [2] Soal: Bagi wanita nifas, bila telah suci sebelum empat puluh hari, apakah wajib baginya berpuasa dan shalat? Jawab: Ya, bilamana wanita nifas telah suci sebelum 40 hari maka wajib baginya berpuasa bila pada bulan Ramadhan, dan wajib shalat, serta boleh bagi suami untuk menggaulinya karena dia dalam keadaan suci, tidak ada lagi sesuatu yang mencegah dari kewajiban berpuasa maupun kewajiban shalat dan boleh digauli. [4] Soal: Seorang wantia yang haid atau nifas bila suci sebelum fajar, tetapi belum mandi kecuali setelah fajar, apakah puasanya sah atau tidak? Jawab: Ya, sah puasa wanita haid yang suci sebelum fajar dan belum mandi kecuali setelah terbit fajar. Juga wanita nifas, karena pada saat itu dia termasuk wanita yang berhak ikut berpuasa, keadaannya serupa dengan orang yang wajib mandi jinabat, tatkala fajar terbit dia masih dalam keadaan junub dan belum mandi, maka puasanya adalah sah. Berdasarkan firman Allah subhanahu wa Ta'ala: Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. (Al Baqarah: 187). Jika Allah mengizinkan untuk menggaulinya hingga nyata fajar, berarti mandi tidak terjadi kecuali setelah terbit fajar. Dan berdasarkan hadits Aisyah radhiyallahu'anha: Bahwa Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam suatu pagi pernah dalam keadaan junub karena menggauli istrinya, sedangkan beliau pun berpuasa. Artinya: bahwa Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam tidak mandi junub kecuali setelah terbit fajar. [5] Soal: Apabila seorang wanita merasakan adanya darah tapi belum keluar sebelum terbenam matahari, atau merasakan sakitnya datang bulan, apakah sah puasanya pada hari itu atau wajib melakukan qadha? Jawab: Apabila seorang wanita yang masih dalam keadaan suci merasakan tanda tanda akan datangnya haid, sedang ia dalam keadaan puasa, tetapi belum keluar kecuali setelah terbenam matahari; atau merasakan sakitnya haid tetapi belum keluar kecuali setelah terbenam matahari, maka sah puasanya pada hari itu dan tidak wajib mengulangi jika puasa fardhu, atau tidak sia sia pahalanya jika puasa sunat. [15] Soal: Apakah wanita haid harus mengganti pakaiannya setelah suci, padahal pakaiannya itu tidak terkena darah atau barang najis? Jawab: Tidak harus baginya hal tersebut karena haid tidak menjadikan badan najis, tetapi darah haid menjadikan najis bagian yang terkenanya saja. Karena itu Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam menyuruh wanita yang pakaiannya terkena darah haid agar mencuci darah itu dan shalat dengan pakaiannya tadi. [16] Soal: Ada wanita yang ketika datang bulan Ramadhan berikutnya belum menyelesaikan tanggungan puasa dari bulan Ramadhan yang lalu. Apa yang mesti ia lakukan? Jawab: Wajib baginya bertaubat kepada Allah dari perbuatan ini. Karena tidak boleh bagi siapa saja yang mempunyai tanggungan qadha' puasa Ramadhan, mengerjakannya nanti sampai datang bulan Ramadhan berikutnya tanpa ada halangan. Berdasarkan hadits dari Aisyah radhiyallahu'anha: Pernah aku mempunyai tanggungan puasa Ramadhan aku tidak bisa menggantinya kecuali pada bulan Sya'ban. Ini menunjukkan, tanggungan puasa tidak boleh dikerjakan nanti setelah bulan Ramadhan yang kedua. Maka, hendaklah ia bertaubat kepada Allah dari perbuatannya dan mengganti puasa yang ditinggalkannya sesudah Ramadhan yang kedua. [17] Soal: Jika seorang wanita mengalami haid pada pk. 01.00 siang umpamanya dan dia belum mengerjakan shalat Zhuhur,
[media-dakwah] Re: [permatasunnah] Laporan Pembelian Buku untuk G1000B Gelombang Keempat
Assalamu'alaikum wr.wb. berikut laporan pembelian satu paket buku gelombang ke 4. kepada para donatur sebelumnya diucapkan jazakallahu khairon katsiron.. salam hana Budi Ari [EMAIL PROTECTED] wrote: Visit Your Group Yahoo! Avatars Express Yourself Show your style in Messenger more. Yahoo! Mail Next gen email? Try the all-new Yahoo! Mail Beta. Y! Messenger Instant smiles Share photos while you IM friends. . Pembelian Buku Gelombang 4 Berikut daftar buku yang dibeli untuk Gelombang 4 : Buku Pelajaran Aqidah, Abu Umar Ibrahim dan Ummu Umar Nabila, Hikmah Anak Shalih, 1 buah @ Rp. 5.850,- Aku Cinta Rasul ShallallaHu #8216;alaiHi wa sallam, Abu Usamah Masykur, Darul Ilmi, 1 buah @ Rp. 5.525,- Anak Shalih Rajin Berdoa, Ummu #8216;Abdirrahman Syifa#8217;, Darul Ilmi, 1 buah @ Rp. 6.175,- Jawaban Tepat Anak Hebat Jilid 1, Abu Faqih Muhammad Ibnu #8216;Ali #8216;Umar al Jombangi, Hikmah Anak Shalih, 1 buah @ Rp. 4.225,- Cahaya Bakti #8216;Tuk Abi dan Ummi, Abu Faqih Muhammad Ibnu #8216;Ali #8216;Umar al Jombangu, Hikmah Ahlus Sunnah, 1 buah @ Rp. 4.550,- Buku Paket Aqidah Seri Pertama, Hikmah Ahlus Sunnah, 1 buah @ Rp. 10.725,- Kisah-kisah Pilihan Untuk Anak Muslim Seri 1, Ummu Usamah #8216;Aliyyah dan Ummu Mu#8217;adz Rofi#8217;ah, 1 buah @ Rp. 6.175,- Kisah-kisah Pilihan untuk Anak Muslim Seri 2, Ummu Usamah #8216;Aliyyah dan Ummu Mu#8217;adz Rofi#8217;ah, Darul Ilmi, 1 buah @ Rp. 9.425,- Kisah-kisah Pilihan untuk Anak Muslim Seri 3, Abu Muhammad Miftah, Darul Ilmi, 1 buah @ Rp. 8.450,- Ayo Shalat, Abu #8216;Umar #8216;Urwah, Darul Ilmi, 1 buah @ Rp. 8.450,- Inilah Kisah Pengantar Tidur, Pustaka Ibnu Katsir, 1 buah @ Rp. 15.600,- Inilah Aqidahmu, Pustaka Ibnu Katsir, 1 buah @ Rp. 15.600,- Inilah Tata Cara Shalat sesuai Nabi ShallallaHu #8216;alaiHi wa Sallam, Pustaka Ibnu Katsir, 1 buah @ Rp. 15.600,- Berbaktilah Kepada Kedua Orang Tuamu, Pustaka Ibnu Katsir, 1 buah @ Rp. 15.600,- Inilah Amalan-amalan di Bulan Ramadhan, Pustaka Ibnu Katsir, 1 buah @ Rp. 15.600,- Sehingga demikian Total Pembelian adalah Rp. 147.550,- Demikianlah buku-buku yang telah kami beli pada tanggal 1 Januari 2007, dan kepada para muhsinin dan donatur kami ucapkan JazakumullaHu khairan, semoga Allah Ta#8217;ala membalas amal ibadah Bapak dan Ibu Semua dengan balasan yang berlipat ganda. Tim Pembelian dan Pendistribusian G1000B Budi Aribowo Allah Ta'ala berfirman, Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar (QS. An Nisaa' : 48) Dari Abu Dzar ra., Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga' (HR. Bukhari) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari] __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[media-dakwah] Saddam Hussein execution: A sectarian lynching
http://musliminsuffer.wordpress.com/ bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful === News Update === Saddam Hussein execution: A sectarian lynching http://www.wsws.org/articles/2007/jan2007/sadh-j03.shtmlPatrick Martin 3 January 2007 A video of the final minutes of Saddam Hussein, released to the Arab media late Saturday and widely broadcast around the world, demonstrates that the execution of the former Iraqi president was an act of sectarian vengeance by the Shiite Muslim groups placed in power by the US invasion of the country. The video, apparently made using the cell phone of one of the guards or official witnesses in the death chamber, records the last fragments of conversation between Hussein and his hooded executioners, who were apparently loyal to the Shiite radical clergyman Moqtada al-Sadr, head of the most powerful militia force in Iraq, the Mahdi Army. Several of the executioners and witnesses began chanting the name of the Shiite leader, Moqtada, Moqtada, Moqtada, as the noose was slipped around Husseins neck. He responded with surprise, and then a scornful retort, Moqtada? Is this how real men behave? Other onlookers chanted the name of Moqtada al-Sadrs fathera co-founder of the Dawa Party, one of the backers of Prime Minister Nouri al-Malikiand one shouted, Go to hell, to which Hussein responded that those responsible for his execution had erected a gallows of shame. Even the judge who had ratified the death sentence, Munir Haddad, reproached the sectarian outburst by the Shiite guards, telling them, Please no! The man is about to die. The video then concludes with grisly footage of the trapdoor opening and Hussein plunging to his death, his neck broken and his body swinging. Beyond the events recorded on the video, the very fact that Mahdi Army loyalists were among the guards in the death chamber and could record the proceedings without hindrance has enormous political significance. It demonstrates the extent to which the US-backed Iraqi regime has become the instrument of factions in the sectarian conflict raging throughout much of Iraq. For nearly a year, Sunni Muslims, Christians, secular Iraqis and others targeted by Shiite death squads have been hunted down, tortured and murdered. Most of these atrocities have begun with the seizure of the victims by armed members of the Iraqi police and militarythe very forces the Bush administration claims it has been training to fight terrorism. By Monday, with the digital recording circulating throughout Iraq and the entire Arab and Muslim world, it was clear that for the Maliki government and the US occupation regime the execution had become a political debacle. Thousands of Sunnis marched in protest demonstrations in Tikrit, Mosul and cities and towns throughout Anbar province. In Samarra, where the bombing of the Shiite Golden Mosque last February touched off the sectarian warfare, Sunnis marched through the shattered structure with a coffin representing Saddam Husseins. The Maliki government, in a belated effort to distance itself from the images of Shiite triumphalism, ordered an investigation into how the video was shot in the death chamber and how it was distributed. But at least one eyewitness, one of the prosecutors in Husseins trial, said that the cell phone was brought in by a top government official, whom he would not name, not by a guard, and that the recording of the final altercation between the guards and Hussein was done quite openly. Detailed reports in the US media conceded that the execution had backfired on the Bush administration. An account published in the New York Times Monday observed that it would be difficult for the White House to disassociate itself from the rushed execution of the former president, since the hanging took place at a US-controlled military facility in Baghdad, and Hussein remained in US custody until he was handed over to the executioners. The article, co-authored by John Burns, the Times bureau chief in Baghdad and one of the most avid apologists for the war, noted that Iraqs new Shiite rulers . . . seemed bent on turning the execution and its aftermath into a new nightmare for the Sunni minority privileged under Mr. Hussein. The Times reported that US officials in Iraq were privately incensed at the dead-of-night rush to the gallows, and had repeatedly urged the Maliki government to delay the execution by a few weeks in order to conform to provisions in the Iraqi constitution and legal code, requiring approval of the hanging by the three-member Iraqi presidency, and barring executions during the celebration of Id al-Adha, a Muslim religious holiday. The timing was perhaps the most brazenly sectarian aspect of the execution, since Saturday is the first day of Id al-Adha, according to the Sunni practice, while the holiday begins on Sunday for Shiites. One official effectively
[media-dakwah] US will be defeated in Afghanistan
http://musliminsuffer.wordpress.com/ bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful === News Update === US will be defeated in Afghanistan: former CIA hand Indo-Asian News Service Washington/Islamabad, December 31, 2006 A former senior CIA operative who tracked Osama bin Laden for 10 long years foresees an apparent American defeat in Afghanistan. Michael Sheuer said the way ahead in Afghanistan and along the Afghanistan-Pakistan border ultimately would lead to the defeat of US and NATO forces and the demise of the Karzai government. Scheuer told the Daily Times in Washington that by failing to accomplish the only mission that had to be accomplished in Afghanistan, the US was now faced with a growing insurgency that probably already outnumbered the combined US-NATO forces. But he has handsome words of praise for Pakistan President Pervez Musharraf. The US has seldom found an ally better than Musharraf, who has acted to advance US interests even while jeopardizing his own, Sheuer observed. Some of Musharraf's actions, like sending Pakistani troops to tribal areas, were clearly against Pakistan's interests and have brought his country to the brink of a civil war, he said. By not abandoning the Cold War practice of trying to find foreigners to do America's dirty work, we have blithely assumed that Musharraf's Pakistan is an American proxy, with national-security interests that mirror those of the US, he said. The truth is that virtually none of the many things Musharraf has done to assist the US in Afghanistan has been in Pakistan's national interest; indeed, by sending the Pakistani Army into the Pashtun regions he brought his country to the brink of civil war. His praise for Musharraf was in sharp contrast to criticism from most American think tanks who, while crediting the president with working to fight terrorism, accuse him of either not doing enough or serving the interests of the Pakistani Pushtuns who support the Taliban and host foreign and Al-Qaeda fighters. The September 1 agreement that Musharraf's regime signed with the tribals in North Waziristan has worked precisely in that direction and incensed Afghan President Hamid Karzai. Musharaf had also worked to rescue Pakistani nationals fighting alongside the Taliban, when the latter's regime fell, allowing in the process many key Taliban and Al-Qaeda hands to escape, they have said. However, Sheuer takes a peep into American history to draw an analogy about Musharraf's role. In future years, when America's defeat in Afghanistan is apparent, and if he survives, Musharraf would be able to reflect on his relationship with President (George W) Bush and say - as president Lincoln said about Union General McClellan - 'Poor George, I did all I could to help him, but he proved unable to do anything to help himself'. source: http://www.hindustantimes.com/news/181_1884520,00050001.htm === -muslim voice- __ BECAUSE YOU HAVE THE RIGHT TO KNOW [Non-text portions of this message have been removed]
[media-dakwah] 9/11 : FBI files detail Guantánamo torture tactics
http://musliminsuffer.wordpress.com/ bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful === News Update === FBI files detail Guantánamo torture tactics Mark Tran Wednesday January 3, 2007 http://www.guardian.co.uk/Guardian Unlimited A detainee's arm hangs outside his cell at Camp Delta in Guanta A detainee's arm hangs outside his cell at Camp Delta in Guantanamo Bay. Photograph: Mike Brown/EPA Captives at Guantánamo Bay were chained hand and foot in a fetal position to the floor for 18 hours or more, urinating and defecating on themselves, an FBI report has revealed. The accounts of mistreatment were contained in FBI documents http://foia.fbi.gov/guantanamo/detainees.pdfreleased yesterday (pdf) as part of a lawsuit involving the American Civil Liberties Union, a civil liberties group. In the 2004 inquiry, the FBI asked nearly 500 employees who had served at Guantánamo Bay to report possible mistreatment by law enforcement or military personnel. Twenty-six incidents were reported, some of which had emerged in earlier document releases. Besides being shackled to the floor, detainees were subjected to extremes of temperature. One witness said he saw a barefoot detainee shaking with cold because the air conditioning had bought the temperature close to freezing. On another occasion, the air conditioning was off in an unventilated room, making the temperature over 38C (100F) and a detainee lay almost unconscious on the floor with a pile of hair next to him. He had apparently been pulling out his hair throughout the night. In October 2002, one interrogator squatted over a copy of the Qur'an during intensive questioning of a Muslim prisoner, who was incensed by the tactic, according to an FBI agent. On another occasion, an agent was asked by a civilian contractor to come and see something. There was an unknown bearded longhaired d (detainee) gagged w/duct tape that had covered much of his head, the FBI document said. When the FBI officer asked if the detainee had spit at interrogators, the contractor laughingly replied that d had been chanting the Qur'an non-stop. No answer how they planned to remove the duct tape, the report said. After an erroneous report of Qur'an abuse prompted deadly protests overseas in 2005, the US military conducted an investigation that confirmed five incidents of intentional and unintentional mishandling of the book at the detention facility. It acknowledged that soldiers and interrogators had kicked the Qur'an, had stood on it and, in one case, had inadvertently sprayed urine on a copy. An FBI agent called W also heard that female interrogators would sometimes wet their hands and touch detainees' faces in order to disrupt their prayers. Such actions would make some Muslims consider themselves unclean so they would stop praying. The detention of terrorist suspects at Guantánamo Bay has been strongly criticised by human rights groups. In a rebuff for the Bush administration, the US supreme court last year rejected its claims that detainees at the facility were not entitled to the protection under the Geneva convention. The department of defence consequently issued a memo stating that prisoners would in the future be entitled to such protection. As of November 2006, out of 775 detainees who have been brought to Guantánamo, approximately 340 had been released, leaving 435 detainees. Of those 435, 110 have been labelled as ready for release. Of the other 325, only about 70 will face trial by military commissions, criminal courts run by the US armed forces. That leaves about 250 who may be held indefinitely. source: http://www.guardian.co.uk/guantanamo/story/0,,1981955,00.html === FBI report details Guantanamo torture An FBI report details harsh conditions and techniques witnessed An FBI report details harsh conditions and techniques witnessed by agents at Guantanamo Bay. (Reuters) An internal FBI report appears to contradict assurances by US President George W Bush that prisoners are treated humanely at Guantanamo Bay. Released under Freedom of Information laws, the report details the harsh conditions and techniques witnessed by some FBI employees at the detention centre. Several staff reportedly witnessed detainees with their hands and feet chained to the floor in cells without a chair, food or water. In another reported incident, a detainee had his head wrapped in sticky tape for chanting verses from the Koran. There are also reports of detainees being kept awake days on end with strobe lighting and loud music. The FBI says none of its agents have been involved in the abuse. The documents were released in response to a request by the American Civil Liberties Union. President Bush has repeatedly stated that America does not condone torture and treats prisoners humanely. Enemy combatants The US Government is holding hundreds of what it describes as enemy combatants at
[media-dakwah] Saddam Hussein becomes an Arab folk hero
http://musliminsuffer.wordpress.com/ bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful === News Update === Saddam Hussein becomes an Arab folk hero by Helen Harry Highwater, Unknown News Dec. 30, 2006 Obviously and of course, Saddam Hussein belongs in the lowest circle of Dante's Hell, and now, that's where he is. And most of the awful things we've been told about his years in power were true. But what haven't we been told? Simply put, Saddam Hussein's brutal reign was made by the USA. He worked for the CIA before be became politically prominent in Iraq. He was one of America's closet Mideast allies during the 1980s, and received substantial US military and financial aid. When you hear references to his tyranny, his cruelty, the accounts are generally true -- he was one hell of a bastard. The 'unknown news', though, is that at the peak of Saddam's tyranny and cruelty, the Reagan administration didn't just tolerate having Saddam in charge of Iraq, they funded and armed his regime. He was America's ally, just like several of the world's most despotic bastards are America's allies now. When he said Iraq had disarmed, it was true. When the Americans and Brits attacked and occupied Iraq, it wasn't necessary. As thousands of Americans and hundreds of thousands of Iraqis have been killed, it's been nothing but a waste of life. And once captured, Saddam could have faced justice in an international tribunal, but if he had, there were all sorts of true stories he could have told about American complicity in his crimes. So instead he was given an obviously rigged trial in an Iraqi court, surrounded by American soldiers and overseen by American authorities, and then he was executed -- on the first day of the Islamic holy days Eid ul-Adha, for a little added insult to Muslims around the world. And of course, now that Saddam Hussein is dead, his tyranny becomes irrelevant. What's been accomplished by the war and occupation of Iraq, and the trial and execution of Saddam Hussein, is only this: We've made a madman into a folk hero. A tyrant has been re-cast as a victim. It won't be long before Saddam's crimes will be forgotten by most in Iraq and the Middle East -- but songs will be sung, legends told, movies made about his American-controlled kangaroo trial and execution, and future generations of angry insurrection will be inspired. [] © by the author. source: http://www.unknownnews.org/061230a-hh.html === Saddam can never be allowed a fair trial by Eric S. Margolis, Toronto Sun July 31, 2003 If put on public trial, Saddam Hussein would have a field day revealing the embarrassing alliance between his brutal regime and Washington: CIA's role in bringing the Ba'ath Party to power in a 1958 coup, opening the way for Saddam to take control. US, Israeli, Iranian destabilization of Iraq during the 1970's by fueling Kurdish rebellion. Washington's egging on the aggressive Shah of Iran in the Shatt al-Arab waterway dispute, a primary cause of the Iran-Iraq War. US secretly urging Iraq to invade Iran in 1980 to overthrow that nation's revolutionary Islamic government. Covert supply of Saddam's war machine by the US and Britain during the eight-year Iran-Iraq conflict: biological warfare programs and germ feeder stocks, poison gas manufacturing plants and raw materials. Billions in aid, routed through the US Department of Agriculture, Italy's Banco del Lavoro, and the shady bank, BCCI. Heavy artillery, munitions, spare parts, trucks, field hospitals, and electronics. Equally important, the US Defense Intelligence Agency and CIA operated offices in Baghdad that provided Iraq with satellite intelligence data on Iranian troop deployments that provided decisive in the war's titanic battles at Basra, Majnoon, and Faw. The murky role played by Washington just before Iraq's 1990 invasion of Kuwait. The US Ambassador told Saddam `the US takes no position in Arab border disputes.' Was this a trap to lure Saddam to invade Kuwait, then crush his army, or simple diplomatic bungling? Saddam could supply the awkward answers. In short, Saddam was one of America's closet Mideast allies during the 1980's, a major recipient of US military and financial aid. Saddam's killing of large numbers of Kurds and Shia rebels occurred while he was a key US ally. Washington remained mute at the time. When Bush I called on Kurds and Shia to revolt in 1991, the US watched impassively as Saddam slaughtered the poorly-armed rebels. Better a bullet-riddled Saddam, or one executed by a military kangaroo court in Guantanamo, or hanged by the new, American- installed `Vichy' Iraqi regime in Baghdad. Saddam should be handed over by the US to the UN War Crimes Tribunal in the Hague that is currently trying Serbia's Slobodan Milosevic and other accused Balkan war criminals. After all, it was Washington that engineered Milosevic's delivery
[media-dakwah] Fwd: Dimana jaringan informasi ummah ? was: Media massa tertipu: Lokasi jatuhny
--- In [EMAIL PROTECTED], Eko Budhi S, Ghifari.Org [EMAIL PROTECTED] wrote: On Wed, 2007-01-03 at 13:25, IrwanK wrote: Quote: Informasi lainnya menyebutkan, kabar bohong itu tersebar dari masyarakat, didengar Dandim, lalu mampir ke Polres Polman, terbang ke Polwil Pare-pare, lalu hadir di tim SAR TNI AU. Lantas ke Kapolda, Pangdam, hingga Menhub dan tersebar di seluruh dunia. (dtc) Assalamu'alaikum Ini satu case study paling anyar bahwa TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI yang canggih tanpa alur kerja SISTEM INFORMASI yang dirancang dgn baik, akan menghasilkan suatu CHAOS, atau setidaknya banjir informasi dan informasi yang tidak berguna ... Teknologi informasi dan komunikasi seperti HP dgn sms, bahkan video call, juga Internet, TV dll terbukti sangat cepat menyebarkan berita. Bahkan tiap detik bisa ada perkembangan. Sayangnya, secara ironis : Tidak Ada Sistem yang Memantau Kualitas Berita. SDM yang dimiliki saat ini tidak dipersenjatai secara cukup, kecuali untuk melakukan forwarding, copy-paste ... Kasus berita Adam Air adalah satu hal. Kasus penyebaran berita ttg terrorisme adalah hal lain yg lebih sistematis, dimana tidak ada media kita yang sebenarnya mengakses informasi dari tangan pertama ... Belum lagi, Internet memungkinkan partisipasi terbuka dan bebas, bahkan tanpa identitas. Seorang yang anti-Islam, misalnya, bisa saja membuat website sangat bagus, seolah ttg Islam, dan menyebarkan ilmu-ilmu yg sesat dan menyesatkan ttg Islam ... Orang-orang bisa, secara teknologi BISA, membuat website ttg Nahdatul Ulama, misalnya. Meskipun dia sama sekali bukan anggotanya. Membangun masyarakat Indonesia akan merupakan satu masalah sistematis kalau kita tidak mulai memikirkan bagaimana membangun suatu sistem informasi yg baik. Again, it is not about TEKNOLOGI INFORMASI, KOMUNIKASI DAN KOMPUTER. Atau tepatnya NOT ONLY. Krn bagaimanapun teknologi justru seharusnya menjadi Strength point. Berbagai pihak jelas sangat dibutuhkan untuk memikirkan masalah ini. Karena jelas ini masalah yg belum ditemukan solusi-nya. Hanya saja, duduk bersama-sama, mudah-mudahan menghasilkan kumpulan ide-ide kecil yang jika dipadukan bisa memperbaiki keadaan. Berbagai pihak, termasuk wartawan, remaja masjid, pengelola media, aktivis LSM, pejabat pemerintah, sangat diharapkan. Selain tentunya pakar-pakar Teknologi Informasi sendiri. Saya ingin mengundang ke milis khusus membahas strategi manajemen informasi ini di [EMAIL PROTECTED] Tentu saja ini agenda jangka panjang, tidak bisa diharapkan masalah seperti ini bakal selesai satu atau beberapa bulan ... Wassalamu'alaikum Eko Budhi S On Wed, 2007-01-03 at 13:25, IrwanK wrote: Quote: Informasi lainnya menyebutkan, kabar bohong itu tersebar dari masyarakat, didengar Dandim, lalu mampir ke Polres Polman, terbang ke Polwil Pare-pare, lalu hadir di tim SAR TNI AU. Lantas ke Kapolda, Pangdam, hingga Menhub dan tersebar di seluruh dunia. (dtc) Ini merupakan teguran sekaligus kritik keras terhadap MenHub atas ke-tergesa-gesa-an melakukan konferensi pers atas suatu kabar yang belum dikroscek. Bagaimanapun juga mestinya kabar yang sampai ke atas sudah dikroscek terlebih dahulu oleh jalur info dari bawah.. Dari kabar di atas, filter pertama harusnya dilakukan oleh Dandim dan Polres setempat (Polman). Seorang teman menganalogikan bagaimana karyawanlah yang harusnya melakukan kroscek sebelum suatu kabar tiba di meja Direksi.. Rasanya kurang logis kalau Direksi sendiri yang langsung turun tangan melakukan kroscek.. Apakah ini kesengajaan pihak tertentu untuk memperburuk suasana atau justru mengambil keuntungan (mis: menyelamatkan muka pihak tertentu dengan menghembuskan update/ info secepat mungkin - meskipun itu cuma HOAX/Bohong)? Klo pake logika penyelidikan (kata film holywood), siapa yang diuntungkan dan siapa yang bisa 'ditembak' dari kejadian ini, kan bisa dilihat.. Masalahnya hoax yang seperti ini sulit ditemukan contohnya di internet.. karena merupakan hoax baru.. :-p Wallahu alam.. CMIIW.. Wassalam, Irwan.K On 1/3/07, wrote: http://analisadaily.com/0-8.htm melihat polanya :) besok-besok alamatnya akan menjadi : http://analisadaily.com/2007/Januari/3/0-8.htm Tragedi AdamAir Orang se-Indonesia Kena Tipu Jakarta, (Analisa) Jangan tertawa geli. Sebab ini sebuah tragedi. Orang se-Indonesia, dari presiden hingga rakyat biasa telah kena tipu. Kabar penemuan lokasi pesawat AdamAir ternyata isapan jempol. Siapa aktor pembohongnya? Ketika pesawat AdamAir dinyatakan telah ditemukan di Desa Ranguan, Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polman, Sulbar, tentu itu sungguh menggembirakan. Setidaknya satu pekerjaan besar telah berhasil, yaitu
[media-dakwah] Undangan Pertemuan TV Islam
Assalamu'alaikum wr wb, Insya Allah tanggal 27 Januari di Depok akan diadakan pertemuan antara praktisi TV Muslim dan PH Muslim. Bagi rekan2 yang mempunyai PH dan ingin bergabung silahkan kontak ana di [EMAIL PROTECTED] dengan data sbb: 1. Nama: 2. HP: 3. Nama PH: Wassalam === Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits? Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://www.media-islam.or.id __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
[media-dakwah] Semburan Lumpu Lapindo masih akan terus berlanjut..2r
Judul : Bencana Lumpur lapindo masih akan terus berlanjut 2. Oleh : AL-Pacitan Di abad teknologi canggih seperti saat ini, semakin di anggap sebuah kelaziman jika terjadi berbagai bencana alam akan segera di atasi dng berbagai cara dng menggunakan teknologi canggih, bukan langsung berfikir secara agama... Semua itu terjadi karena di era yg katanya modern ini manusia semakin banyak yg mempunyai keyakinan bahwa semua bencana alam apapun bentuknya adalah hanya peristiwa alam biasa, TIDAK ADA hubungan-nya dng hal-hal yg bersifat rohani keagamaan Sehingga cara yg di tempuh untuk mengatasi berbagai bencana alam, manusia sering melakukan-nya dng secara BEBAS, se-enak - enaknya, menurut seleranya masing-masing, melupakan unsur-unsur ke - TUHANAN agama bahkan TIDAK MAU menurut dng aturan agama, karena semua bencana alam yg terjadi selalu di anggap sebagai sebuah peristiwa alam biasa TIDAK ADA hubungan-nya dng TUHAN Anehnya, walaupun berbagai bencana alam telah di coba diatasi dng berbagai cara dng mengerahkan teknologi canggih dan TIDAK membawa hasil, tapi manusia masih saja tetap TIDAK MAU merenungkan, instrofeksi diri dan kembali pada TUHAN-nya.. Justru akhirnya dng berbagai macam bencana alam yg terjadi, kita lihat banyak manusia justru malah semakin jauh meninggalkan ajaran agama, mereka malahan banyak yg melakukan perbuatan-perbuatan SYIRIK yg membuat ALLAH SWT semakin MURKA... Seperti yg terjadi dalam Bencana Semburan Lumpur lapindo Setelah Pemerintah mengerahkan teknologi canggih untuk mengatasi bencana Lumpur Lapindo tidak membuahkan hasil, masyarakat Pemerintah bukan-nya SADAR, NGACA DIRI Kembali ke ajaran Agama yg benar, tapi masyarakat Pemerintah kelihatan menjadi semakin kalap kehilangan akal sehat mereka. Mereka melakukan bermacam-macam perbuatan SESAT ritual-ritual MUSYRIK bercampur dng perbuatan KEJAM yg AMAT di BENCI oleh ALLAH swt seperti ritual SESAT KEJAM menceburkan anak sapi hidup-hidup ke dalam semburan Lupur panas lapindo, dng keyakinan harapan bahwa perbuatan-perbuatan KEJAM SESAT yg mereka lakukan akan membuat bencana Lumpur Lapindo berhenti... Entah sudah berapa puluh Paranormal alias Para DUKUN yg di undang, baik di undang resmi dari pemerintah maupun di undang oleh inisiatif masyarakat setempat sendiri untuk mengatasi Bencana Lumpur lapindo tersebut Jangankan Berhenti, tapi justru Bencana semburan Lumpur panas lapindo semakin GANAS semakin menjadi-jadi, bahkan perbuatan-perbuatan SYIRIK yg telah pemerintah masyarakat lakukan TERBUKTI telah menimbulkan Bencana-bencana baru yg lain bermunculan. Tapi semua itu tidak menjadikan Pemerintahkebanyakan manusia INSYAF, SADAR DIRI akan kesalahan-kesalahan yg mereka lakukan, bahkan malah sebaliknya, masyarakat benar-benar malah menjadi tambah tersesat kehilangan akal sehat mereka... BUKTINYA Manusia BEJAD seperti Maria Eva yg rekaman vcd aksi BEJAD-nya dng anggota DPR tersebar kemana-mana, bukan-nya di TOLAK saat datang ke sidoarjo, tapi malah di elu-elukan bak dewi penyelamat oleh para Korban bencana semburan lumpur lapindo saat perempuan BEJAD ini berkunjung ke Sidoarjo.. ASTAGFIRULLOHAL'AZIIM, NA'UZUBILLAHIMIZDALIK. Pemerintah ( sebut SBY ) selaku Amir, selaku Pemimpin Umat, bukan-nya mengajak seluruh Umat untuk SADAR INSYAF akan kesalahan-kesalahan-nya memerintahkan masyarakat untuk menghentikan semua Perbuatan MUSYRIK SESAT memohon ampun apada ALLAH SWT, tapi Pemerintah malah membiarkan semua perbuatan-perbuatan MUSYRIK SESAT yg selalu Masyarakat lakukan... Bahkan Pemerintah sendiri yg malah justru sering mem-fasilitasi semua perbuatan-perbuatan SESAT yg sering di lakukan oleh masyarakat tersebut, Duh. Bukan-nya berharap mendo'akan, tapi dng melihat apa yg telah di lakukan oleh Pemerintah kebanyakan masyarakat saat ini, TUNGGU saja... Krisis ekonomi, bencana-bencana besar mengerikan yg akan membawa banyak korban PASTI akan terus berlanjut terjadi di Bumi Pertiwi ini. SELESAI... Salam AL-Pacitan -- This message has been scanned for viruses and dangerous content by MailScanner, and is believed to be clean. [Non-text portions of this message have been removed]