[media-dakwah] Menyikapi masalah ghaib

2005-12-13 Terurut Topik Riqzirad Setiawan
® Ass.Wr.Wb.,
® Saya termasuk yang selalu berusaha untuk merasionalkan segala sesuatu hal 
yang bersikap ghaib. Istri saya tidak pernah mengalami kejadian ghaib, bahkan 
tidak pernah tertarik untuk membicarakan atau menonton acara tv yang berbau 
ghaib.
® Masalahnya sekarang saya mempunyai anak perempuan yang mengalami (menurut 
penuturannya) hal ghaib. Ketika sedang ke wc sekolah dia melihat sesosok 
makhluk dan sempat membebani dia dengan naik di pundak. Dia menceritakan 
kejadian tersebut pada istri saya dengan menangis dan menurut istri tidak 
mungkin dia mengatakan sesuatu yang bohong.
® Hal tersebut membuat saya bingung bagaimana untuk bersikap. Prinsip saya 
menginginkan budaya tahayul tidak boleh ditumbuhkembangkan dalam keluarga saya. 
Tapi saya khawatir jika si anak akan berfikir bahwa kami sebagai orangtuanya 
tidak peduli dengan yang dialaminya.
® Minta saran dari para pakar agama bagaimana cara yang tepat menyikapi hal 
begini agar sesuai dengan prinsip yang ingin saya tanamkan di dalam keluarga, 
yang tidak ingin keluarga menumbuhkembangkan suatu hal tahayul. Kita memang 
harus mempercayai bahwa ghaib itu ada, tapi kita tidak boleh menjadi takut 
karena Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling mulia.
® Wassalam, 







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] File Jamaah Tablig

2005-11-01 Terurut Topik Riqzirad Setiawan
Ass.Wr.Wb., 

Terimakasih atas respon yang diberikan. Saya masih cari satu file yang dikirim 
via japri oleh seseorang yang mencantumkan attachment file word berisi studi 
banding tentang kegiatan ini.

Mudah-mudahan ada yang punya filenya atau yang bersangkutan dapat kirim kembali 
via japri. 

Wassalam, 






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [media-dakwah] Siapakah 70000 Orang yang Masuk Surga Tanpa Hisab

2005-10-27 Terurut Topik Riqzirad Setiawan
Saya juga penasaran dan baru denger soal pengobatan secara kay ini... Ada 
banyak yang belum tahu dan malah balik bertanya pada saya. Mungkin ada yang 
bisa kasih pencerahan ? Agar kita dapat menghindarinya. 

tidak meminta diruqyah

Nah sekarang kegiatan yang kaya di TV TV nasional masuknya ke dalam katagori 
apa ? Kasian dong subject yang telah menjadi object kegiatan ruqyah menjadi 
berkurang kans nya untuk bebas hisab.

Wassalam, 




-Original Message-
From: ziad[EMAIL PROTECTED]
Sent: 27-Oct-05 1:23:07 PM
To: Ku HanyaOrangBiasa[EMAIL PROTECTED]
Cc: media-dakwah@yahoogroups.commedia-dakwah@yahoogroups.com
Subject: Re: [media-dakwah] Siapakah 7 Orang yang Masuk Surga Tanpa Hisab

afwan, pengobatan secara kay itu seperti apa relevansinya dengan jaman
sekarang ini?
wassalam.

On 10/27/05, Ku HanyaOrangBiasa [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Siapakah 70.000 Orang yang Masuk Surga Tanpa Hisab ?



 Hisab (perhitungan) merupakan sesuatu yang pasti akan ditemui oleh semua
 manusia di yaumil akhir nanti. Secara istilah syar'i, hisab adalah Allah SWT
 memperlihatkan kepada hamba – hambaNya tentang amal – amal mereka (Syarah
 Lu'matul I'tiqad hal. 117 oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin)



 Allah SWT berfirman,



 Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya
 kewajiban Kami-lah menghisab mereka (QS Al Ghaasyiyah 25-26)



 Dan Rasulullah SAW senantiasa berdoa kepada Allah SWT di dalam shalat agar
 dimudahkan hisabnya,



 AllaHumma haasibnii hisaaban yasiira yang artinya Ya Allah, hisablah
 diriku dengan hisab yang mudah (HR. Ahmad VI/46, Al Hakim I/255 dan Ibnu
 Abi 'Ashim no. 885, hadits ini dishahihkan oleh Al Hakim dan disetujui oleh
 Adz Dzahabi)



 Namun ada diantara kaum mukminin yang masuk surga tanpa hisab, sebagaimana
 Sabda Rasulullah SAW,



 Tujuh puluh ribu orang akan masuk surga tanpa hisab. Mereka adalah orang
 – orang yang tidak berobat dengan cara kay*, tidak meminta diruqyah, tidak
 bertathayyur** dan hanya bertawakal kepada Allah semata (HR. Bukhari
 no.6472, Muslim no. 220, dan At Tirmidzi no. 2446, dari Abdullah bin Abbas
 ra.)



 Maraji'

 Disarikan dari Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, Ustadz Yazid bin
 Abdul Qadir Jawas, Pustaka Takwa, Bogor, Cetakan Kedua, April 2005 M, hal.
 183-185.



 *Kay adalah pengobatan dengan menggunakan sundutan besi panas

 **Tidak bertathayyur adalah tidak menganggap sial sesuatu



 KuHanyaOrangBiasa

 MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH

 Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, Jibril berkata kepadaku,
 'Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan
 sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga' (HR. Bukhari)




 -
 Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.

 [Non-text portions of this message have been removed]






 Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
 Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Yahoo! Groups Links









[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links



 








 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [media-dakwah] Re: Bagaimana menghafal AlQuranulkarim

2005-10-26 Terurut Topik Riqzirad Setiawan
Assalamu 'alaikum, 

Minta pencerahannya nih.. Saya yakin salah satu dari penghalang untuk menghafal 
AlQuranulkarim adalah kesulitan dalam  melagukannya, karena sejujurnya faktor 
ini pula yang berlaku pada saya.

Apakah dalam menghafal AlQuranulkarim melagukannya merupakan suatu hal yang 
diharuskan/wajib ? Ataukah bisa tanpa melagukannya seperti membaca buku lain 
tetapi dapat menghafal serta menghayatinya ? 

Wassalamu'laikum.


-Original Message-
From: Rahima[EMAIL PROTECTED]
Sent: 27-Oct-05 12:48:07 AM
To: palanta@minang.rantaunet.orgpalanta@minang.rantaunet.org
Cc: [EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED]
Subject: [media-dakwah] Re: Bagaimana menghafal AlQuranulkarim





 Wa'alaikumsalamwarahmatullahiwabarakaatuhu.
 
 Hmm,.jangan mengkaburkan ajaran yang sudah
 ditetapkan
 oleh Allah Subhanahuwata'ala.
 
 Masih ingat ngak, syarat-syarat menghafal AlQuran
 yang
 pernah saya sampaikan. Salah satu diantaranya adalah
 ikhlas. Segala amalan yang dilakukan tanpa ikhlas,
 maka akan sia-sia. 
 
 Ada sebuah hadist shahih Muslim.Maknanya kira-kira
 begini  Pada hari kiamat kelak, datanglah para ahli
 ilmu, syahid dan para ahli ibadah kehadapan Allah
 Subhanahu wata'ala. Datanglah yang sudah mati syahid
 ditanya padanya, apa yang telah kamu lakukan?
 Jawabnya
 :  Aku telah syahid dijalanMu ya Allah, apa jawab
 Allah,  Tidak, kamu jihad bukan karenaKu, tetapi
 agar
 dikatakan kamu pahlawan, maka kamu sudah mengambil
 balasanmu didunia, yaitu kamu dikenal seorang
 pahlawan, (dan tak jarang banyak yang dimaqamkan
 dimaqam pahlawan, tetapi hakikatnya diakhirat
 semuanya
 sia-sia), Pergilah kamu keneraka, maka digiringlah
 ia
 keneraka.
 
 Datang lagi seorang ahli ilmu, ditanya hal yang
 serupa, dan dijawabnya :  Aku telah melakukan apa
 yang kamu perintahkan ya Allah, aku ajarkan manusia
 akan ilmu, apa jawab Allah,  Tidak kamu berdusta,
 kamu melakukan itu hanya karena kamu ingin dicap
 orang
 yang ilmuwan, dan kamu sudah mendapat ganjaran atas
 amalan kamu itu didunia, silahkan kamu keneraka,.
 
 Datang lagi ahli Qariah, sebagaimana hal yang sama,
 Allah menjawab, kamu berdusta, kamu melakukan itu
 agar
 kamu dikatakan qariah.Silahkan keneraka.
 
 Begitulah pentingnya arti sebuah niat dari
 keikhlasan,
 itu sebabnya dari awal sekali saya mengatakan segala
 sesuatu itu ikhlaskanlah karena Allah Ta'ala. Orang
 yang ikhlas, tidak akan pernah gentar dan takut pada
 manusia, selain pada Allah Innmaa yakhsyallaaha min
 ibaadihi al ulamaau.
 
 Dihantam baku oleh pejabatpun ia tidak akan pernah
 takut pada siapapun, tak mengharapkan agar ia naik
 pangkat, dipuji manusia atas amalannya, dipuji
 manusia
 atas ilmu dan kepintarannya, mo dicerca dipuji
 manusia, ia akan bersikap biasa saja. Andaikanpun
 ada
 yang memujinya, apa jawabannya sebagaimana ketika
 nabi
 Sulaiman bersyukur atas karunia yang Allah berikan
 padanya :  Haadzaaminfadhli rabbiy liasykura aw an
 akfura Ini adalah karunia Allah padaku. 
 
 Bersyukur atas karunia dan rahmat serta kelebihan
 yang
 diberikan Allah padanya, sadar semua itu atas izin
 Allah dan atas rahmat Allah. Bersyukur atas apapun
 yang diberikan Allah padanya, dan tidak mengkafirkan
 
 nikmat tersebut.
 
 Soal manusia itu dulu hafal AlQuran koq tiba-tiba ia
 korupsi. Saya yakin dan percaya sekali, disaat ia
 korupsi itu ia sudah tak hafal lagi AlQuran, karena
 saya percaya sekali, kalau AlQuran itu tidak akan
 masuk kehati yang berpenyakit.
 
 Perlu diketahui, tidak semua orang Mesir hafal
 AlQuran
 lho. Apalagi pejabatnya? Yang hafal AlQuran itu
 adalah
 kebanyakan anak-anak, serta syaikh-syaikhnya.
 
 Yang dikatakan hafal AlQuran itu adalah orang yang
 memelihara AlQuran beserta faham isinya. namanya
 juga
 hafal, hifzun, memelihara. Jadi bukan sekedar ada
 dalam ingatan saja, tetapi ia orang yang benar-benar
 hafal serta memelihara isi kandungan AlQuran itu
 dari
 segala macam kerusakan, dari perubahan, dan
 memeliharanya dari penafsiran manusia yang tak
 pantas
 menafsirkannya, memelihara ajaranNya. Bisa jadi
 orang
 hafal AlQuarn diluar kepala, namun ia tidak faham
 apa
 yang dihafalnya. Itu sama dengan boong, bagaimana ia
 memelihara sesuatu sementara ia sendiri tidak tahu
 apa
 isi dari yang dipeliharanya.Wajar saja tingkahnya
 sama
 dengan lainnya. Ia cuman sekedar ingat, bukan
 memeliharanya.
 
 Dulu ada yang bertanya, kenapa orang Mesir baca
 AlQuran koq tidak bersuara. Siapa bilang begitu?
 Bersuara koq. Emang orang Mesir pada bisu? Kagak,
 mungkin kita saja yang tidak mendengarkannya. Hanya