Re: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an dalam Keluarga

2005-12-12 Terurut Topik Imam Syafei
Asslm.

Pak, maaf kalo saya tambah udah menghafal sekalian mengerti akan arti dari
pada Al-qur'an itu..kalo hanya menghapal aja nggak tahu artinya kan agak
susah untuk menjadi pedoman hidup.Ada satu  contoh jika kita beli  Obat
diJepang kan di Obat tsb ada tulisan jepangnya kalo kita nggak tau arti
tulisan itu mungkin saja itu bukan obat dan untuk tau masalah dosis
pemakaian obat tsb mungkin harus diminum satu kali sehari kalo kita gak tau
arti tulisan itu kita hanya tebak2an aja bisa overdosis, Jadi sekali lagi
saya tambahkan disamping menghapal juga harus mengerti arti dari pada
Al-qur'an tsb Terima kasih.

Wasslm.
- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: MR [EMAIL PROTECTED]
Cc: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Monday, December 12, 2005 5:11 PM
Subject: Re: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an dalam Keluarga



 Benar Pak Ridwan.
 Saya juga heran orang banyak hanya berkomentar. Kenapa tidak memposting
ttg
 Al Qur'an hingga memperkuat Postingan pertama yg menganjurkan menghafal Al
 Qur'an. Saya sih husnudzhon aja yang menganjurkan mambaca Al Qur'an lalu
 mempraktekan dalam kehidupan. Itu benar tidak salah, tapi kita ini
 terbatas, dakwah bagi pribadi dan orng lain butuh tahapan. Kita sekarang
 menghafal Qur'an nanti suatu ketika akan juga menghafal hadits, maka
 seiring menghafal tsb Insya Allah akhlaknya akan sesuai Al Qur'an.
 Janganlah kita harus bisa semua sesegera mungkin, nggak bisa harus ada
 tahapan. Nah tahapan urgensi ini terserah masing2, kondisi dll. Yang
 penting Allah tidak bisa dibohongi seserius manakah Umat Nya itu dalam
 mengkaji dan praktek Islam.
 Idelanya kita memang Hafal Qur'an, Hadits, Ahli Fiqih, Negarawan, Lalu
 dipalikasikan dalam kehidupan itu adalah bicara ideal...saya sendiri tidak
 putus asa dan yakin orang2 sholeh seperti itu ada. Dan saya rindu bertemu
 dgn orang sholeh tsb.





 MR
 [EMAIL PROTECTED]To:
media-dakwah@yahoogroups.com
 com  cc:
 Sent by:  Subject: [BULK] - Re:
[media-dakwah] Hafalan
 [EMAIL PROTECTED]Al-Qur'an dalam Keluarga
 groups.com


 12/12/2005 04:48
 PM





 Menghafalkan Al Quran sangat mulia untuk menjaga ke-asli-an tulisan dan
 bacaannya, tidak semua orang bisa menghafal Al Quran dan hanya orang-2
yang
 telah Allah SWT tetapkan bahwa dia mampu menghafalkan Al Quran karena
Allah
 SWT menjaga ke-asli-an Al Quran (QS.15:9), janganlah semangat menghafal Al
 Quran dilemahkan, apakah kita telah banyak menghafal ayat-2 dalam Al Quran
 ?

 Mengapa kita menuntut negara untuk berhukum dengan Al Quran padahal diri
 sendiri belum melaksanakannya ?

 Tulisan ini adalah nasehat untuk diri sendiri,  jika bermanfaat buat yang
 lain maka itu adalah rahmat dari Allah SWT, jika ada yang tidak sependapat
 maka adalah sunatullah setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda
 meskipun
 dalam soal yang sama.

 salam
 ridwan





 Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
 Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Yahoo! Groups Links














 Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
 Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Yahoo! Groups Links













 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[BULK] - Re: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an dalam Keluarga

2005-12-12 Terurut Topik suhana032003
dakwah dalam islam bukan dialog yg hanya sekedar membuat tertawa dan 
tersenyum. tapi dakwah dalam islam sifatnya mengobati. sifat obat ada 
kalanya manis tapi seringkali pahit, tapi efeknya bisa menyembuhkan. 
para sahabat seringkali berdialog yg cukup keras, tapi akhirnya 
mereka akan kembali pada kebenaran Al-quran dan perintah Rasul. keras 
tidak selalu membenci tapi ungkapan rasa sayang, bila cara halus 
sudah tidak bisa digunakan lagi:)

itu hanya pendapat dari orang dhoif ini:)

salam:)
hana

--- In media-dakwah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Maaf Ust. Ahmed, kalau ada yg tersinggung, sekali lagi maaf.
 
 memang yg namanya dakwah, amar makruf nahi munkar, itu sering kali
 menyangkut perbuatan/perilaku seseorang,
 tapi maaf bukan membicarakan orangnya lho ya, tapi perilakunya.
 
 sebagai contoh, himbauan dari Ust. Mustofa ini, bisa jadi 
menyinggung juga
 mereka yg hafalannya masih minim,
 seperti saya nih, tapi mudah-mudahan dg himbauan ini akan bisa 
memacu
 peningkatan hafalan kita.
 
 contoh lain, judi itu haram . . . . . .dst, ini bisa dipastikan akan
 menyinggung mereka yg suka bermain judi.
 Apakah dg begitu kita tdk boleh mengingatkan kalo judi itu 
haram . . . dst?
 
 Salam,
 Imam
 
 
 
 
 Ahmed 
Mustaqim  
 
 [EMAIL PROTECTED]To: 
[EMAIL PROTECTED], agus Pri [EMAIL PROTECTED]   
 oo.com.sg  cc: media-
dakwah@yahoogroups.com 
 Sent by:Subject: 
[BULK] - Re: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an  
 [EMAIL PROTECTED]dalam 
Keluarga   
 
oups.com  
   
 
 
 
 
 12/12/2005 06:09 
PM
  
 
 
 
 
 
 
 
 Yah memang memprihatinkan sekali dan idenya sangat bagus sekali pak 
Imam.
 Daripada berdebat tidak karuan.
 
   Agar tidak terkesan hanya menyindir saja barangkali pak Imam bisa 
memulai
 lebih dahulu ide ini sehingga bapak bisa menunjukkan terlebih 
dahulu agar
 kondisi yang menyedihkan ini tidak berlangsung terus menerus.
 
   Kita tunggu postingannya pak Imam...ajarkan kami yang masih terus 
belajar
 ini tentang Al Qur'an dan hadits sebagaimana para salaful ummah 
mengajarkan
 dan menjaganya sehingga tidak diselewengkan para pemalsu dan 
penafsir yang
 menyimpang.
 
   Wassalam
   Ahmed
 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 kalau menurut saya dua-duanya harus berjalan berbarengan bahkan 
alangkah
 baiknya dibarengin lagi dengan
 hafalan hadistnya, sebab sekarang makin langka orang yg hafid al-
quran dan
 juga hafal berbagai hadist,
 sehingga kadang2 kita jumpai rekan kita berkomentar pada suatu 
masalah dg
 mengatakan, wah itu nggak ada hadist nya,
 nggak ada dalil al-qurannya, padahal kalau kita tengok hafalan 
hadist dan
 al-qurannya masih cukup memprihatinkan.
 
 bahkan kalo kita tengok pada sejarah, baik di jaman rosululloh, 
sohabat,
 tabiin, tabiin tabiin, banyak sekali kita jumpai yg hafal al-quran
 maupun hadist, sebagai contoh Imam Syafi'i sejak usia dibawah 10 th 
sudah
 hafal alquran, Bukhori hafal beribu-ribu hadist dll
 
 
 
 
 agus Pri
 
 [EMAIL PROTECTED]To: [EMAIL PROTECTED],
 [EMAIL PROTECTED],
 Sent by:  
keadilan4all@yahoogroups.com,
 media-dakwah@yahoogroups.com,
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 groups.comcc:
 
   Subject: [BULK] - 
Re:
 [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an dalam
   Keluarga
 
 12/12/2005 01:10
 
 PM
 
 
 
 
 
 
 Mengapa sekarang kita cenderung bicarakan hafalan Al-Qur'an?, 
sedangkkan
 ada yang lebih penting dari sekedar menghafal yaitu :
 
   BAGAIMANA DI NEGARA KITA INI BERHUKUM AL-QUR'AN?
 
   Sesuai dengan QS, 5;68
   Katakanlah: Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama 
sedikitpun
 hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran

Re: [BULK] - Re: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an dalam Keluarga

2005-12-12 Terurut Topik Imam Syafei
Ibarat Api dilawan Api kan tambah besar, jadi kalo ada Api kita siram ama
Air aja.Ya udah, Wahai saudara/I ku sekalian sekarang kita membahas lebih
lanjut lagi masalah pokok kita.
Terima kasih.

- Original Message -
From: suhana032003 [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, December 13, 2005 10:56 AM
Subject: [BULK] - Re: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an dalam
Keluarga


 dakwah dalam islam bukan dialog yg hanya sekedar membuat tertawa dan
 tersenyum. tapi dakwah dalam islam sifatnya mengobati. sifat obat ada
 kalanya manis tapi seringkali pahit, tapi efeknya bisa menyembuhkan.
 para sahabat seringkali berdialog yg cukup keras, tapi akhirnya
 mereka akan kembali pada kebenaran Al-quran dan perintah Rasul. keras
 tidak selalu membenci tapi ungkapan rasa sayang, bila cara halus
 sudah tidak bisa digunakan lagi:)

 itu hanya pendapat dari orang dhoif ini:)

 salam:)
 hana

 --- In media-dakwah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Maaf Ust. Ahmed, kalau ada yg tersinggung, sekali lagi maaf.
 
  memang yg namanya dakwah, amar makruf nahi munkar, itu sering kali
  menyangkut perbuatan/perilaku seseorang,
  tapi maaf bukan membicarakan orangnya lho ya, tapi perilakunya.
 
  sebagai contoh, himbauan dari Ust. Mustofa ini, bisa jadi
 menyinggung juga
  mereka yg hafalannya masih minim,
  seperti saya nih, tapi mudah-mudahan dg himbauan ini akan bisa
 memacu
  peningkatan hafalan kita.
 
  contoh lain, judi itu haram . . . . . .dst, ini bisa dipastikan akan
  menyinggung mereka yg suka bermain judi.
  Apakah dg begitu kita tdk boleh mengingatkan kalo judi itu
 haram . . . dst?
 
  Salam,
  Imam
 
 
 

  Ahmed
 Mustaqim

  [EMAIL PROTECTED]To:
 [EMAIL PROTECTED], agus Pri [EMAIL PROTECTED]
  oo.com.sg  cc: media-
 dakwah@yahoogroups.com
  Sent by:Subject:
 [BULK] - Re: [BULK] - Re: [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an
  [EMAIL PROTECTED]dalam
 Keluarga
 
 oups.com

 

 

  12/12/2005 06:09
 PM

 

 

 
 
 
  Yah memang memprihatinkan sekali dan idenya sangat bagus sekali pak
 Imam.
  Daripada berdebat tidak karuan.
 
Agar tidak terkesan hanya menyindir saja barangkali pak Imam bisa
 memulai
  lebih dahulu ide ini sehingga bapak bisa menunjukkan terlebih
 dahulu agar
  kondisi yang menyedihkan ini tidak berlangsung terus menerus.
 
Kita tunggu postingannya pak Imam...ajarkan kami yang masih terus
 belajar
  ini tentang Al Qur'an dan hadits sebagaimana para salaful ummah
 mengajarkan
  dan menjaganya sehingga tidak diselewengkan para pemalsu dan
 penafsir yang
  menyimpang.
 
Wassalam
Ahmed
 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  kalau menurut saya dua-duanya harus berjalan berbarengan bahkan
 alangkah
  baiknya dibarengin lagi dengan
  hafalan hadistnya, sebab sekarang makin langka orang yg hafid al-
 quran dan
  juga hafal berbagai hadist,
  sehingga kadang2 kita jumpai rekan kita berkomentar pada suatu
 masalah dg
  mengatakan, wah itu nggak ada hadist nya,
  nggak ada dalil al-qurannya, padahal kalau kita tengok hafalan
 hadist dan
  al-qurannya masih cukup memprihatinkan.
 
  bahkan kalo kita tengok pada sejarah, baik di jaman rosululloh,
 sohabat,
  tabiin, tabiin tabiin, banyak sekali kita jumpai yg hafal al-quran
  maupun hadist, sebagai contoh Imam Syafi'i sejak usia dibawah 10 th
 sudah
  hafal alquran, Bukhori hafal beribu-ribu hadist dll
 
 
 
 
  agus Pri
 
  [EMAIL PROTECTED]To: [EMAIL PROTECTED],
  [EMAIL PROTECTED],
  Sent by:
 keadilan4all@yahoogroups.com,
  media-dakwah@yahoogroups.com,
  [EMAIL PROTECTED]
  [EMAIL PROTECTED]
  groups.comcc:
 
Subject: [BULK] -
 Re:
  [media-dakwah] Hafalan Al-Qur'an dalam
Keluarga
 
  12/12/2005 01:10
 
  PM
 
 
 
 
 
 
  Mengapa sekarang kita cenderung bicarakan hafalan Al-Qur'an?,
 sedangkkan
  ada yang lebih penting dari sekedar menghafal yaitu :
 
BAGAIMANA DI NEGARA KITA INI BERHUKUM AL-QUR'AN?
 
Sesuai dengan QS, 5;68
Katakanlah: Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama
 sedikitpun
  hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an
 yang
  diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Sesungguhnya apa yang diturunkan
  kepadamu  dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran
 kepada
  kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap
  orang-orang yang kafir itu.
 
Dengan telah terlaksananya hal tersebut diatas, saya yakin hampir
 semua
  umat akan hafal Al-Qur'an, karena dia harus tahu  mengerti hukum.
 
Terima Kasih  Mohon ma'af bila ada kesalahan kata.
 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 
 
  Monday