Re: [media-dakwah] Alhamdulillah saya akhirnya selesai juga

2006-12-03 Terurut Topik Hasbiyanto
Waalaikumussalam warohmatullohi wabarokaatuhu.

Alhamdulilah, saya ikut senang dan bangga, ternyata anda hebat dan
lulus dengan predikkat excellent. Sekali lagi selamat dan mudah-2an ilmu
yang diperoleh bisa bermanfaat untuk kita semua, terutama untuk bangsa
Indonesia.
Saya mohon nanti kalau tersedia buku-2 hadist yang benar-2 bisa dipakai
sebagai pegangan dan mudah mencari reference permasalahan tentang
ibadah, mahon saya diberi info.
Misalnya tentang tata cara pelaksanaan sholat secara detail, maka kita
tinggal buka halamannya, dan dihalaman tersebut sudah terbaca hadist-2
yang secara detail bicara tentang sholat secara detail pula.
Terus terang, saya sudah ada soft copynya, namun belum detail.

Demikian dari saya, sekali lagi SELAMAT ANDA TELAH SUKSES DENGAN
GEMILANG.

Wassalam,
Hasbiyanto

>>> Rahima <[EMAIL PROTECTED]> 12/4/2006 1:47 AM >>>
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakaatuhu.

Sebagai rasa syukur kepada Allah Ta'ala , dan
terimakasih kepada manusia, serta tahadduts binni'mah,
disini saya menyampaikan.

Pertama, terimakasih pada semua netter yang telah
mendorong mensugesti dan mendo'akan saya selama tahap
penyelesaian kuliyah Magister saya, dan juga do'a atas
sidang thesis kemaren.

Kedua,menyampaikan bahwa Alhamdulillah thesis berjalan
dengan lancar, walaupun sempat terjadi ketegangan
sedikit, dan sempat kritikan pedas dan tajam menimpa
saya.

Ketiga,sedikit tentang berjalannya thesis kemaren.

Setelah saya dipersilahkan pembimbing untuk membacakan
ringkasan manhaj skripsi saya dalam judul:"400 hadits
manuscrip, karangan Imam Assyuhuthi, takhrija,
tahqiqan, taqwiiman, syarhul gharibil hadits,
ta'liiqan"(Takhrij,Analisa, pembetulan, penjelasan
gharib hadits, serta penjelasan syarah
hadits(menghukum hadits dan istinbath hukum
fiqhiyahnya). 

Maka pembimbing mempersilahkan tim penguji untuk
memberikan komentar atas tulisan saya.

Alhamdulillah, penguji pertama, sangat..sangat banyak
memuji saya, ketimbang memberikan komentar atas
kesalahan, sampai beliau mengatakan, dibalik perempuan
yang besar, terdapat didalamnya lelaki yang berjiwa
besar.Dengan riuh dan tepuk tangan penonton, dimana
ditimpali oleh pembimbing, bahwa munaqasyah ini,
adalah magister pertama untuk orang Indonesia, jurusan
hadits tammatan Al Azhar, bagian perempuan.

Wah..saya sempat naik daun deh dibuatnya.

Tapi pada penguji kedua, justru kebalikannya yang saya
terima, segala skripsi saya, lembar perlembar di
kritiknya, baik kesalahan ketiklah, kekurangan
maraji'lah, kesalahan bahasa, salah inilah, itulah,
pokonya, hancur-hancuran saya dibuat didepan lebih
dari seratus penonton yang mengikuti sidang tersebut,
walau dengan sopan dan baiknya beliau mengatakan, saya
mengkritik Rahima, bukan berarti menjatuhkannya, tidak
sama sekali, tetapi beliau ini adalah anak saya, dan
kritikan ini, tidak mengurangi nilai usaha dan nilai
skripsi itu sendiri, tetapi saya ingin menyampaikan,
yang namanya pekerjaan manusia tidak pernah sempurna,
justru banyak kekurangan, dan saya menginginkan thesis
Rahima agar lebih sempurna lagi, karena dia merupakan
mahasiswi pertama Indonesia yang maraih gelar Magister
di Al Azhar ini, saya harus meluruskan segala
kesalahan thesisnya agar kelak dimasa yang akan datang
saat ia bisa jauh lebih baik lagi.

Kesalahan thesis saya cukup banyak. Namun memang nasib
lagi baik, bukan saya yang membela thesis tersebut,
tetapi justru pembimbing sayalah yang banyak berbicara
dalam pembelaan tersebut.

Suatu hal dalam sidang yang saya syukuri, saat saya
dihantam oleh penguji pertama, justru penguji kedua
membela saya, tetapi saat saya dihantam oleh penguji
kedua, justru penguji pertama membela saya, akhirnya,
yang banyak berbicara didepan sidang adalah
pembimbing(subhanallah, pembelaannya terhadap saya,
sungguh luar biasa, dan ini diakui oleh semua penonton
yang hadir, sulit dilupakan kejadian ini), kemudian
sesama penguji, pembimbing saling adu argumen, saya
malah disuruh diam saja. Saat saya mau mebela diri,
pembimbing saya memberikan aba-aba pada saya:"Kamu
diam saja". Saya hanya berbicara sekedarnya saja, juga
diberi waktu setengah jam, untuk berbicara pertama
sekali.

Akhir sidang, saya sudah pasrah dengan nilai yang akan
diberikan oleh tim sidang. Namun Alhamdulillah, saya
bisa juga akhirnya meraih gelar Magister dengan nilai
"Mumtaz=Excellent".

Alhamdulillahirabbil alaamin, ketika saya mengucapkan
terimakasih, pada pembimbing atas pembelaannya dan
atas nilai yang diberikan pada saya, justru pembimbing
mengatakan, nilai itu justru yang memberikan adalah
penguji yang menghantam saya habis-habisan
tadi.Setelah saya tanya, kenapa beliau bersikap begitu
pada saya didepan khalayak ramai?

Pembimbing saya menjawab:"Agar mental kamu bisa kuat,
bila kelak kamu jadi orang besar, dan yang namanya
ilmu, agama harus disampaikan, kesalahan harus
disampaikan, karena ini amanah ilmiyah, apalagi kamu
jurusan hadits, katakan yang benar sekalipun, walau
pahit diterima, mental, kesabaran dan phisikologis
kamu memang benar-benar diuji ol

[media-dakwah] Alhamdulillah saya akhirnya selesai juga

2006-12-03 Terurut Topik Rahima
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakaatuhu.

Sebagai rasa syukur kepada Allah Ta'ala , dan
terimakasih kepada manusia, serta tahadduts binni'mah,
disini saya menyampaikan.

Pertama, terimakasih pada semua netter yang telah
mendorong mensugesti dan mendo'akan saya selama tahap
penyelesaian kuliyah Magister saya, dan juga do'a atas
sidang thesis kemaren.

Kedua,menyampaikan bahwa Alhamdulillah thesis berjalan
dengan lancar, walaupun sempat terjadi ketegangan
sedikit, dan sempat kritikan pedas dan tajam menimpa
saya.

Ketiga,sedikit tentang berjalannya thesis kemaren.

Setelah saya dipersilahkan pembimbing untuk membacakan
ringkasan manhaj skripsi saya dalam judul:"400 hadits
manuscrip, karangan Imam Assyuhuthi, takhrija,
tahqiqan, taqwiiman, syarhul gharibil hadits,
ta'liiqan"(Takhrij,Analisa, pembetulan, penjelasan
gharib hadits, serta penjelasan syarah
hadits(menghukum hadits dan istinbath hukum
fiqhiyahnya). 

Maka pembimbing mempersilahkan tim penguji untuk
memberikan komentar atas tulisan saya.

Alhamdulillah, penguji pertama, sangat..sangat banyak
memuji saya, ketimbang memberikan komentar atas
kesalahan, sampai beliau mengatakan, dibalik perempuan
yang besar, terdapat didalamnya lelaki yang berjiwa
besar.Dengan riuh dan tepuk tangan penonton, dimana
ditimpali oleh pembimbing, bahwa munaqasyah ini,
adalah magister pertama untuk orang Indonesia, jurusan
hadits tammatan Al Azhar, bagian perempuan.

Wah..saya sempat naik daun deh dibuatnya.

Tapi pada penguji kedua, justru kebalikannya yang saya
terima, segala skripsi saya, lembar perlembar di
kritiknya, baik kesalahan ketiklah, kekurangan
maraji'lah, kesalahan bahasa, salah inilah, itulah,
pokonya, hancur-hancuran saya dibuat didepan lebih
dari seratus penonton yang mengikuti sidang tersebut,
walau dengan sopan dan baiknya beliau mengatakan, saya
mengkritik Rahima, bukan berarti menjatuhkannya, tidak
sama sekali, tetapi beliau ini adalah anak saya, dan
kritikan ini, tidak mengurangi nilai usaha dan nilai
skripsi itu sendiri, tetapi saya ingin menyampaikan,
yang namanya pekerjaan manusia tidak pernah sempurna,
justru banyak kekurangan, dan saya menginginkan thesis
Rahima agar lebih sempurna lagi, karena dia merupakan
mahasiswi pertama Indonesia yang maraih gelar Magister
di Al Azhar ini, saya harus meluruskan segala
kesalahan thesisnya agar kelak dimasa yang akan datang
saat ia bisa jauh lebih baik lagi.

Kesalahan thesis saya cukup banyak. Namun memang nasib
lagi baik, bukan saya yang membela thesis tersebut,
tetapi justru pembimbing sayalah yang banyak berbicara
dalam pembelaan tersebut.

Suatu hal dalam sidang yang saya syukuri, saat saya
dihantam oleh penguji pertama, justru penguji kedua
membela saya, tetapi saat saya dihantam oleh penguji
kedua, justru penguji pertama membela saya, akhirnya,
yang banyak berbicara didepan sidang adalah
pembimbing(subhanallah, pembelaannya terhadap saya,
sungguh luar biasa, dan ini diakui oleh semua penonton
yang hadir, sulit dilupakan kejadian ini), kemudian
sesama penguji, pembimbing saling adu argumen, saya
malah disuruh diam saja. Saat saya mau mebela diri,
pembimbing saya memberikan aba-aba pada saya:"Kamu
diam saja". Saya hanya berbicara sekedarnya saja, juga
diberi waktu setengah jam, untuk berbicara pertama
sekali.

Akhir sidang, saya sudah pasrah dengan nilai yang akan
diberikan oleh tim sidang. Namun Alhamdulillah, saya
bisa juga akhirnya meraih gelar Magister dengan nilai
"Mumtaz=Excellent".

Alhamdulillahirabbil alaamin, ketika saya mengucapkan
terimakasih, pada pembimbing atas pembelaannya dan
atas nilai yang diberikan pada saya, justru pembimbing
mengatakan, nilai itu justru yang memberikan adalah
penguji yang menghantam saya habis-habisan
tadi.Setelah saya tanya, kenapa beliau bersikap begitu
pada saya didepan khalayak ramai?

Pembimbing saya menjawab:"Agar mental kamu bisa kuat,
bila kelak kamu jadi orang besar, dan yang namanya
ilmu, agama harus disampaikan, kesalahan harus
disampaikan, karena ini amanah ilmiyah, apalagi kamu
jurusan hadits, katakan yang benar sekalipun, walau
pahit diterima, mental, kesabaran dan phisikologis
kamu memang benar-benar diuji oleh penguji itu, tetapi
pada hakikatnya, ia baik sama kamu".

Subhanallah, inilah type-type dosen Al Azhar. Yang haq
itu adalah haq.Bathil iti adalah bathil. dan ada satu
hal, yang sangat jarang saya temui di sebahagian
tempat selain Al Azhar, para dosen disini, sulit
menerima hadiah, kecuali benar-benar kita paksa,
kitapun memberikan hadiah tersebut setelah selesai
ujian. 

Jangan harap sama sekali mereka menerima hadiah dengan
gampang, apalagi sebelum ujian. Inilah type dosen Al
Azhar, walau gaji mereka sangat sedikit, tetapi
keihklasan mereka sangat tinggi mendidik
mahasiswanya.MasyaAllah, semoga kita para guru bisa
bersikap semacam ini.

Wassalamu'alaikum. Rahima


 

Need a quick answer? Get one in minutes from people who know.
Ask your question on www.Answers