Re: [media-dakwah] Alhamdulillah saya akhirnya selesai juga
Waalaikumussalam warohmatullohi wabarokaatuhu. Alhamdulilah, saya ikut senang dan bangga, ternyata anda hebat dan lulus dengan predikkat excellent. Sekali lagi selamat dan mudah-2an ilmu yang diperoleh bisa bermanfaat untuk kita semua, terutama untuk bangsa Indonesia. Saya mohon nanti kalau tersedia buku-2 hadist yang benar-2 bisa dipakai sebagai pegangan dan mudah mencari reference permasalahan tentang ibadah, mahon saya diberi info. Misalnya tentang tata cara pelaksanaan sholat secara detail, maka kita tinggal buka halamannya, dan dihalaman tersebut sudah terbaca hadist-2 yang secara detail bicara tentang sholat secara detail pula. Terus terang, saya sudah ada soft copynya, namun belum detail. Demikian dari saya, sekali lagi SELAMAT ANDA TELAH SUKSES DENGAN GEMILANG. Wassalam, Hasbiyanto >>> Rahima <[EMAIL PROTECTED]> 12/4/2006 1:47 AM >>> Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakaatuhu. Sebagai rasa syukur kepada Allah Ta'ala , dan terimakasih kepada manusia, serta tahadduts binni'mah, disini saya menyampaikan. Pertama, terimakasih pada semua netter yang telah mendorong mensugesti dan mendo'akan saya selama tahap penyelesaian kuliyah Magister saya, dan juga do'a atas sidang thesis kemaren. Kedua,menyampaikan bahwa Alhamdulillah thesis berjalan dengan lancar, walaupun sempat terjadi ketegangan sedikit, dan sempat kritikan pedas dan tajam menimpa saya. Ketiga,sedikit tentang berjalannya thesis kemaren. Setelah saya dipersilahkan pembimbing untuk membacakan ringkasan manhaj skripsi saya dalam judul:"400 hadits manuscrip, karangan Imam Assyuhuthi, takhrija, tahqiqan, taqwiiman, syarhul gharibil hadits, ta'liiqan"(Takhrij,Analisa, pembetulan, penjelasan gharib hadits, serta penjelasan syarah hadits(menghukum hadits dan istinbath hukum fiqhiyahnya). Maka pembimbing mempersilahkan tim penguji untuk memberikan komentar atas tulisan saya. Alhamdulillah, penguji pertama, sangat..sangat banyak memuji saya, ketimbang memberikan komentar atas kesalahan, sampai beliau mengatakan, dibalik perempuan yang besar, terdapat didalamnya lelaki yang berjiwa besar.Dengan riuh dan tepuk tangan penonton, dimana ditimpali oleh pembimbing, bahwa munaqasyah ini, adalah magister pertama untuk orang Indonesia, jurusan hadits tammatan Al Azhar, bagian perempuan. Wah..saya sempat naik daun deh dibuatnya. Tapi pada penguji kedua, justru kebalikannya yang saya terima, segala skripsi saya, lembar perlembar di kritiknya, baik kesalahan ketiklah, kekurangan maraji'lah, kesalahan bahasa, salah inilah, itulah, pokonya, hancur-hancuran saya dibuat didepan lebih dari seratus penonton yang mengikuti sidang tersebut, walau dengan sopan dan baiknya beliau mengatakan, saya mengkritik Rahima, bukan berarti menjatuhkannya, tidak sama sekali, tetapi beliau ini adalah anak saya, dan kritikan ini, tidak mengurangi nilai usaha dan nilai skripsi itu sendiri, tetapi saya ingin menyampaikan, yang namanya pekerjaan manusia tidak pernah sempurna, justru banyak kekurangan, dan saya menginginkan thesis Rahima agar lebih sempurna lagi, karena dia merupakan mahasiswi pertama Indonesia yang maraih gelar Magister di Al Azhar ini, saya harus meluruskan segala kesalahan thesisnya agar kelak dimasa yang akan datang saat ia bisa jauh lebih baik lagi. Kesalahan thesis saya cukup banyak. Namun memang nasib lagi baik, bukan saya yang membela thesis tersebut, tetapi justru pembimbing sayalah yang banyak berbicara dalam pembelaan tersebut. Suatu hal dalam sidang yang saya syukuri, saat saya dihantam oleh penguji pertama, justru penguji kedua membela saya, tetapi saat saya dihantam oleh penguji kedua, justru penguji pertama membela saya, akhirnya, yang banyak berbicara didepan sidang adalah pembimbing(subhanallah, pembelaannya terhadap saya, sungguh luar biasa, dan ini diakui oleh semua penonton yang hadir, sulit dilupakan kejadian ini), kemudian sesama penguji, pembimbing saling adu argumen, saya malah disuruh diam saja. Saat saya mau mebela diri, pembimbing saya memberikan aba-aba pada saya:"Kamu diam saja". Saya hanya berbicara sekedarnya saja, juga diberi waktu setengah jam, untuk berbicara pertama sekali. Akhir sidang, saya sudah pasrah dengan nilai yang akan diberikan oleh tim sidang. Namun Alhamdulillah, saya bisa juga akhirnya meraih gelar Magister dengan nilai "Mumtaz=Excellent". Alhamdulillahirabbil alaamin, ketika saya mengucapkan terimakasih, pada pembimbing atas pembelaannya dan atas nilai yang diberikan pada saya, justru pembimbing mengatakan, nilai itu justru yang memberikan adalah penguji yang menghantam saya habis-habisan tadi.Setelah saya tanya, kenapa beliau bersikap begitu pada saya didepan khalayak ramai? Pembimbing saya menjawab:"Agar mental kamu bisa kuat, bila kelak kamu jadi orang besar, dan yang namanya ilmu, agama harus disampaikan, kesalahan harus disampaikan, karena ini amanah ilmiyah, apalagi kamu jurusan hadits, katakan yang benar sekalipun, walau pahit diterima, mental, kesabaran dan phisikologis kamu memang benar-benar diuji ol
[media-dakwah] Alhamdulillah saya akhirnya selesai juga
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakaatuhu. Sebagai rasa syukur kepada Allah Ta'ala , dan terimakasih kepada manusia, serta tahadduts binni'mah, disini saya menyampaikan. Pertama, terimakasih pada semua netter yang telah mendorong mensugesti dan mendo'akan saya selama tahap penyelesaian kuliyah Magister saya, dan juga do'a atas sidang thesis kemaren. Kedua,menyampaikan bahwa Alhamdulillah thesis berjalan dengan lancar, walaupun sempat terjadi ketegangan sedikit, dan sempat kritikan pedas dan tajam menimpa saya. Ketiga,sedikit tentang berjalannya thesis kemaren. Setelah saya dipersilahkan pembimbing untuk membacakan ringkasan manhaj skripsi saya dalam judul:"400 hadits manuscrip, karangan Imam Assyuhuthi, takhrija, tahqiqan, taqwiiman, syarhul gharibil hadits, ta'liiqan"(Takhrij,Analisa, pembetulan, penjelasan gharib hadits, serta penjelasan syarah hadits(menghukum hadits dan istinbath hukum fiqhiyahnya). Maka pembimbing mempersilahkan tim penguji untuk memberikan komentar atas tulisan saya. Alhamdulillah, penguji pertama, sangat..sangat banyak memuji saya, ketimbang memberikan komentar atas kesalahan, sampai beliau mengatakan, dibalik perempuan yang besar, terdapat didalamnya lelaki yang berjiwa besar.Dengan riuh dan tepuk tangan penonton, dimana ditimpali oleh pembimbing, bahwa munaqasyah ini, adalah magister pertama untuk orang Indonesia, jurusan hadits tammatan Al Azhar, bagian perempuan. Wah..saya sempat naik daun deh dibuatnya. Tapi pada penguji kedua, justru kebalikannya yang saya terima, segala skripsi saya, lembar perlembar di kritiknya, baik kesalahan ketiklah, kekurangan maraji'lah, kesalahan bahasa, salah inilah, itulah, pokonya, hancur-hancuran saya dibuat didepan lebih dari seratus penonton yang mengikuti sidang tersebut, walau dengan sopan dan baiknya beliau mengatakan, saya mengkritik Rahima, bukan berarti menjatuhkannya, tidak sama sekali, tetapi beliau ini adalah anak saya, dan kritikan ini, tidak mengurangi nilai usaha dan nilai skripsi itu sendiri, tetapi saya ingin menyampaikan, yang namanya pekerjaan manusia tidak pernah sempurna, justru banyak kekurangan, dan saya menginginkan thesis Rahima agar lebih sempurna lagi, karena dia merupakan mahasiswi pertama Indonesia yang maraih gelar Magister di Al Azhar ini, saya harus meluruskan segala kesalahan thesisnya agar kelak dimasa yang akan datang saat ia bisa jauh lebih baik lagi. Kesalahan thesis saya cukup banyak. Namun memang nasib lagi baik, bukan saya yang membela thesis tersebut, tetapi justru pembimbing sayalah yang banyak berbicara dalam pembelaan tersebut. Suatu hal dalam sidang yang saya syukuri, saat saya dihantam oleh penguji pertama, justru penguji kedua membela saya, tetapi saat saya dihantam oleh penguji kedua, justru penguji pertama membela saya, akhirnya, yang banyak berbicara didepan sidang adalah pembimbing(subhanallah, pembelaannya terhadap saya, sungguh luar biasa, dan ini diakui oleh semua penonton yang hadir, sulit dilupakan kejadian ini), kemudian sesama penguji, pembimbing saling adu argumen, saya malah disuruh diam saja. Saat saya mau mebela diri, pembimbing saya memberikan aba-aba pada saya:"Kamu diam saja". Saya hanya berbicara sekedarnya saja, juga diberi waktu setengah jam, untuk berbicara pertama sekali. Akhir sidang, saya sudah pasrah dengan nilai yang akan diberikan oleh tim sidang. Namun Alhamdulillah, saya bisa juga akhirnya meraih gelar Magister dengan nilai "Mumtaz=Excellent". Alhamdulillahirabbil alaamin, ketika saya mengucapkan terimakasih, pada pembimbing atas pembelaannya dan atas nilai yang diberikan pada saya, justru pembimbing mengatakan, nilai itu justru yang memberikan adalah penguji yang menghantam saya habis-habisan tadi.Setelah saya tanya, kenapa beliau bersikap begitu pada saya didepan khalayak ramai? Pembimbing saya menjawab:"Agar mental kamu bisa kuat, bila kelak kamu jadi orang besar, dan yang namanya ilmu, agama harus disampaikan, kesalahan harus disampaikan, karena ini amanah ilmiyah, apalagi kamu jurusan hadits, katakan yang benar sekalipun, walau pahit diterima, mental, kesabaran dan phisikologis kamu memang benar-benar diuji oleh penguji itu, tetapi pada hakikatnya, ia baik sama kamu". Subhanallah, inilah type-type dosen Al Azhar. Yang haq itu adalah haq.Bathil iti adalah bathil. dan ada satu hal, yang sangat jarang saya temui di sebahagian tempat selain Al Azhar, para dosen disini, sulit menerima hadiah, kecuali benar-benar kita paksa, kitapun memberikan hadiah tersebut setelah selesai ujian. Jangan harap sama sekali mereka menerima hadiah dengan gampang, apalagi sebelum ujian. Inilah type dosen Al Azhar, walau gaji mereka sangat sedikit, tetapi keihklasan mereka sangat tinggi mendidik mahasiswanya.MasyaAllah, semoga kita para guru bisa bersikap semacam ini. Wassalamu'alaikum. Rahima Need a quick answer? Get one in minutes from people who know. Ask your question on www.Answers