Assalamu'alaikum wr. wb
Maaf sebelomnya,
saya mau nanya, apakah wanita yang sedang haidl bisa
mendapatkan malam lailatul qadr?, sedangkan seorang
wanita yang sedang haidl cuma bisa berdo'a dan bersholawat.
(ngga sholat dan ngga baca al qur'an)
mohon pencerahannya, ibaadah apa yang harus dilakukan
seorang wanita haidl untuk mendapatkan malam lailatul qadr?
terima kasih sebelomnya,
Wassalam,
OQASPM
A Nizami wrote:
Amalan di Bulan Ramadhan (Ibadah malam Lailatul Qadr)
Lailatul Qadr (atau lebih dikenal dengan malam
Lailatul Qadar) mempunyai keutamaan yang sangat besar,
karena malam ini menyaksikan turunnya Al-Qur`anul
Karim, yang membimbing orang-orang yang berpegang
dengannya ke jalan kemuliaan dan mengangkatnya ke
derajat yang mulia dan abadi. Ummat Islam yang
mengikuti Sunnah Rasulnya berlomba-lomba untuk
beribadah di malam harinya dengan penuh iman dan
mengharap pahala dari Allah subhanahu wa ta'ala.
Inilah wahai saudaraku muslim, ayat-ayat Al-Qur`an dan
hadits-hadits Nabi yang shahih menjelaskan tentang
malam tersebut.
1. Keutamaan Lailatul Qadr
Cukuplah untuk mengetahui tingginya kedudukan Lailatul
Qadr dengan mengetahui bahwasanya malam itu lebih baik
dari seribu bulan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman
(yang artinya):
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur`an)
pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari
seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat
dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusan. Malam itu (penuh)
kesejahteraan sampai terbit fajar. (Al-Qadr:1-5)
2. Waktunya
Pendapat yang paling kuat, terjadinya Lailatul Qadr
itu pada malam di akhir-akhir bulan Ramadhan
sebagaimana ditunjukkan oleh hadits 'A`isyah, dia
berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan
beliau bersabda:
ÊóÍóÑøóæúÇ (æóÝöíú ÑöæóÇíóÉ: ÇöáúÊóãöÓõæúÇ) áóíúáóÉó
ÇáÞóÏúÑö Ýöí ÇáæöÊúÑö ãöäó ÇáÚóÔúÑö ÇáÃóæóÇÎöÑö ãöäú
ÑóãóÖóÇäó
Carilah Lailatul Qadr di malam ganjil pada 10 hari
terakhir bulan Ramadhan. (HR. Al-Bukhariy no.2017 dan
Muslim no.1169)
Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, maka
janganlah sampai terluput dari tujuh hari terakhir,
berdasarkan riwayat dari Ibnu 'Umar, dia berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
ÇöáúÊóãöÓõæúåóÇ Ýöí ÇáÚóÔúÑö ÇáÃóæóÇÎöÑö (íóÚúäöí
áóíúáóÉó ÇáÞóÏúÑö) ÝóÅöäú ÖóÚõÝó ÃóÍóÏõßõãú Ãóæú
ÚóÌóÒó ÝóáÇó íõÛúáóÈóäøó Úóáóì ÇáÓøóÈúÚö ÇáÈóæóÇÞöí
Carilah di sepuluh hari terakhir, jika salah seorang
di antara kalian tidak mampu atau lemah maka jangan
sampai terluput dari tujuh hari sisanya. (HR. Muslim
no.1165)
Telah diketahui dalam Sunnah, pemberitahuan ini ada
karena perdebatan para shahabat. Dari 'Ubadah bin
Ash-Shamit, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam keluar pada Lailatul Qadr, lalu ada dua
orang shahabat berdebat, maka beliau bersabda:
Aku keluar untuk mengkhabarkan kepada kalian tentang
Lailatul Qadr, tetapi fulan dan fulan berdebat hingga
diangkat (tidak bisa lagi diketahui kapan kepastian
lailatul qadr terjadi), semoga ini lebih baik bagi
kalian, maka carilah pada malam 29, 27 dan 25. (HR.
Al-Bukhariy 2023)
Banyak hadits yang mengisyaratkan bahwa Lailatul Qadr
itu terjadi pada sepuluh hari terakhir, hadits yang
lainnya menegaskan di malam ganjil sepuluh hari
terakhir. Hadits yang pertama sifatnya umum sedangkan
hadits kedua sifatnya khusus, maka riwayat yang khusus
lebih didahulukan daripada yang umum, dan telah banyak
hadits yang lebih menerangkan bahwa Lailatul Qadr itu
ada pada tujuh hari terakhir bulan Ramadhan (malam
ke-25, 27 dan 29), tetapi ini dibatasi kalau tidak
mampu dan lemah. Maka dengan penjelasan ini, cocoklah
hadits-hadits tersebut dan tidak saling bertentangan.
3. Bagaimana Mencari Lailatul Qadr?
Sesungguhnya malam yang diberkahi ini, barangsiapa
yang diharamkan untuk mendapatkannya, maka sungguh
telah diharamkan seluruh kebaikan (baginya). Oleh
karena itu dianjurkan bagi muslimin agar bersemangat
dalam melakukan ketaatan kepada Allah untuk
menghidupkan malam Lailatul Qadr seperti melakukan
shalat tarawih, membaca Al-Qur`an, menghafalnya dan
memahaminya serta amalan yang lainnya, yang dilakukan
dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala-Nya yang
besar. Jika dia telah berbuat demikian maka akan
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
ãóäú ÞóÇãó áóíúáóÉó ÇáÞóÏúÑö ÅöíúãóÇäðÇ æóÇÍúÊöÓóÇÈðÇ
ÛõÝöÑó áóåõ ãóÇ ÊóÞóÏøóãó ãöäú ÐóäúÈöåö
Barangsiapa shalat malam/tarawih (bertepatan) pada
malam Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan
mengharap pahala dari Allah, maka diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Al-Bukhariy 38 dan
Muslim no.760)
Disunnahkan untuk memperbanyak do'a pada malam
tersebut. Diriwayatkan dari 'A`isyah, dia berkata: Aku
bertanya: Ya Rasulullah, apa pendapatmu jika aku tahu
kapan Lailatul Qadr (terjadi),