Re: [media-dakwah] Ibadah malam Lailatul Qadr

2005-10-27 Terurut Topik NCI SPM QA Staff
Assalamu'alaikum wr. wb

Maaf sebelomnya,
saya mau nanya, apakah wanita yang sedang haidl bisa 
mendapatkan malam lailatul qadr?, sedangkan seorang
wanita yang sedang haidl cuma bisa berdo'a dan bersholawat.
(ngga sholat dan ngga baca al qur'an)

mohon pencerahannya, ibaadah apa yang harus dilakukan 
seorang wanita haidl untuk mendapatkan malam lailatul qadr?

terima kasih sebelomnya,

Wassalam,


OQASPM

A Nizami wrote:
 Amalan di Bulan Ramadhan (Ibadah malam Lailatul Qadr)
 
 Lailatul Qadr (atau lebih dikenal dengan malam
 Lailatul Qadar) mempunyai keutamaan yang sangat besar,
 karena malam ini menyaksikan turunnya Al-Qur`anul
 Karim, yang membimbing orang-orang yang berpegang
 dengannya ke jalan kemuliaan dan mengangkatnya ke
 derajat yang mulia dan abadi. Ummat Islam yang
 mengikuti Sunnah Rasulnya berlomba-lomba untuk
 beribadah di malam harinya dengan penuh iman dan
 mengharap pahala dari Allah subhanahu wa ta'ala.
 
 Inilah wahai saudaraku muslim, ayat-ayat Al-Qur`an dan
 hadits-hadits Nabi yang shahih menjelaskan tentang
 malam tersebut.
 
 1. Keutamaan Lailatul Qadr
 Cukuplah untuk mengetahui tingginya kedudukan Lailatul
 Qadr dengan mengetahui bahwasanya malam itu lebih baik
 dari seribu bulan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman
 (yang artinya):
 Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur`an)
 pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam
 kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari
 seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat
 dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
 mengatur segala urusan. Malam itu (penuh)
 kesejahteraan sampai terbit fajar. (Al-Qadr:1-5)
 
 2. Waktunya
 Pendapat yang paling kuat, terjadinya Lailatul Qadr
 itu pada malam di akhir-akhir bulan Ramadhan
 sebagaimana ditunjukkan oleh hadits 'A`isyah, dia
 berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
 beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan
 beliau bersabda:
 
 ÊóÍóÑøóæúÇ (æóÝöíú ÑöæóÇíóÉ: ÇöáúÊóãöÓõæúÇ) áóíúáóÉó
 ÇáÞóÏúÑö Ýöí ÇáæöÊúÑö ãöäó ÇáÚóÔúÑö ÇáÃóæóÇÎöÑö ãöäú
 ÑóãóÖóÇäó
 Carilah Lailatul Qadr di malam ganjil pada 10 hari
 terakhir bulan Ramadhan. (HR. Al-Bukhariy no.2017 dan
 Muslim no.1169)
 Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, maka
 janganlah sampai terluput dari tujuh hari terakhir,
 berdasarkan riwayat dari Ibnu 'Umar, dia berkata:
 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
 
 ÇöáúÊóãöÓõæúåóÇ Ýöí ÇáÚóÔúÑö ÇáÃóæóÇÎöÑö (íóÚúäöí
 áóíúáóÉó ÇáÞóÏúÑö) ÝóÅöäú ÖóÚõÝó ÃóÍóÏõßõãú Ãóæú
 ÚóÌóÒó ÝóáÇó íõÛúáóÈóäøó Úóáóì ÇáÓøóÈúÚö ÇáÈóæóÇÞöí
 Carilah di sepuluh hari terakhir, jika salah seorang
 di antara kalian tidak mampu atau lemah maka jangan
 sampai terluput dari tujuh hari sisanya. (HR. Muslim
 no.1165)
 
 Telah diketahui dalam Sunnah, pemberitahuan ini ada
 karena perdebatan para shahabat. Dari 'Ubadah bin
 Ash-Shamit, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi
 wa sallam keluar pada Lailatul Qadr, lalu ada dua
 orang shahabat berdebat, maka beliau bersabda:
 Aku keluar untuk mengkhabarkan kepada kalian tentang
 Lailatul Qadr, tetapi fulan dan fulan berdebat hingga
 diangkat (tidak bisa lagi diketahui kapan kepastian
 lailatul qadr terjadi), semoga ini lebih baik bagi
 kalian, maka carilah pada malam 29, 27 dan 25. (HR.
 Al-Bukhariy 2023)
 
 Banyak hadits yang mengisyaratkan bahwa Lailatul Qadr
 itu terjadi pada sepuluh hari terakhir, hadits yang
 lainnya menegaskan di malam ganjil sepuluh hari
 terakhir. Hadits yang pertama sifatnya umum sedangkan
 hadits kedua sifatnya khusus, maka riwayat yang khusus
 lebih didahulukan daripada yang umum, dan telah banyak
 hadits yang lebih menerangkan bahwa Lailatul Qadr itu
 ada pada tujuh hari terakhir bulan Ramadhan (malam
 ke-25, 27 dan 29), tetapi ini dibatasi kalau tidak
 mampu dan lemah. Maka dengan penjelasan ini, cocoklah
 hadits-hadits tersebut dan tidak saling bertentangan.
 
 3. Bagaimana Mencari Lailatul Qadr?
 Sesungguhnya malam yang diberkahi ini, barangsiapa
 yang diharamkan untuk mendapatkannya, maka sungguh
 telah diharamkan seluruh kebaikan (baginya). Oleh
 karena itu dianjurkan bagi muslimin agar bersemangat
 dalam melakukan ketaatan kepada Allah untuk
 menghidupkan malam Lailatul Qadr seperti melakukan
 shalat tarawih, membaca Al-Qur`an, menghafalnya dan
 memahaminya serta amalan yang lainnya, yang dilakukan
 dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala-Nya yang
 besar. Jika dia telah berbuat demikian maka akan
 diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
 
 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
 ãóäú ÞóÇãó áóíúáóÉó ÇáÞóÏúÑö ÅöíúãóÇäðÇ æóÇÍúÊöÓóÇÈðÇ
 ÛõÝöÑó áóåõ ãóÇ ÊóÞóÏøóãó ãöäú ÐóäúÈöåö
 Barangsiapa shalat malam/tarawih (bertepatan) pada
 malam Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan
 mengharap pahala dari Allah, maka diampuni
 dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Al-Bukhariy 38 dan
 Muslim no.760)
 
 Disunnahkan untuk memperbanyak do'a pada malam
 tersebut. Diriwayatkan dari 'A`isyah, dia berkata: Aku
 bertanya: Ya Rasulullah, apa pendapatmu jika aku tahu
 kapan Lailatul Qadr (terjadi), 

Re: [media-dakwah] Ibadah malam Lailatul Qadr

2005-10-27 Terurut Topik A Nizami
Wa'alaikum salam wr wb,
Masalah apakah seseorang mendapatkan malam lailatul
qadar itu adalah rahasia Allah.
Sebaiknya kita beribadah dan berzikir semampu kita
sesuai dengan yang disyari'atkan oleh agama.
Demikian pula dengan wanita yang haidh, beribadahlah
sebatas yang dibolehkan oleh syari'ah misanya
berzikir/berdoa.

Wassalam

--- NCI SPM QA Staff [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu'alaikum wr. wb
 
 Maaf sebelomnya,
 saya mau nanya, apakah wanita yang sedang haidl bisa
 
 mendapatkan malam lailatul qadr?, sedangkan seorang
 wanita yang sedang haidl cuma bisa berdo'a dan
 bersholawat.
 (ngga sholat dan ngga baca al qur'an)
 
 mohon pencerahannya, ibaadah apa yang harus
 dilakukan 
 seorang wanita haidl untuk mendapatkan malam
 lailatul qadr?
 
 terima kasih sebelomnya,
 
 Wassalam,
 
 
 OQASPM
 
 A Nizami wrote:
  Amalan di Bulan Ramadhan (Ibadah malam Lailatul
 Qadr)
  
  Lailatul Qadr (atau lebih dikenal dengan malam
  Lailatul Qadar) mempunyai keutamaan yang sangat
 besar,
  karena malam ini menyaksikan turunnya Al-Qur`anul
  Karim, yang membimbing orang-orang yang berpegang
  dengannya ke jalan kemuliaan dan mengangkatnya ke
  derajat yang mulia dan abadi. Ummat Islam yang
  mengikuti Sunnah Rasulnya berlomba-lomba untuk
  beribadah di malam harinya dengan penuh iman dan
  mengharap pahala dari Allah subhanahu wa ta'ala.
  
  Inilah wahai saudaraku muslim, ayat-ayat Al-Qur`an
 dan
  hadits-hadits Nabi yang shahih menjelaskan tentang
  malam tersebut.
  
  1. Keutamaan Lailatul Qadr
  Cukuplah untuk mengetahui tingginya kedudukan
 Lailatul
  Qadr dengan mengetahui bahwasanya malam itu lebih
 baik
  dari seribu bulan. Allah subhanahu wa ta'ala
 berfirman
  (yang artinya):
  Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur`an)
  pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah
 malam
  kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari
  seribu bulan. Pada malam itu turun
 malaikat-malaikat
  dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
  mengatur segala urusan. Malam itu (penuh)
  kesejahteraan sampai terbit fajar. (Al-Qadr:1-5)
  
  2. Waktunya
  Pendapat yang paling kuat, terjadinya Lailatul
 Qadr
  itu pada malam di akhir-akhir bulan Ramadhan
  sebagaimana ditunjukkan oleh hadits 'A`isyah, dia
  berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
  beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan
 dan
  beliau bersabda:
  
  ÊóÍóÑøóæúÇ (æóÝöíú ÑöæóÇíóÉ: ÇöáúÊóãöÓõæúÇ)
 áóíúáóÉó
  ÇáÞóÏúÑö Ýöí ÇáæöÊúÑö ãöäó ÇáÚóÔúÑö ÇáÃóæóÇÎöÑö
 ãöäú
  ÑóãóÖóÇäó
  Carilah Lailatul Qadr di malam ganjil pada 10
 hari
  terakhir bulan Ramadhan. (HR. Al-Bukhariy no.2017
 dan
  Muslim no.1169)
  Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, maka
  janganlah sampai terluput dari tujuh hari
 terakhir,
  berdasarkan riwayat dari Ibnu 'Umar, dia berkata:
  Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
  
  ÇöáúÊóãöÓõæúåóÇ Ýöí ÇáÚóÔúÑö ÇáÃóæóÇÎöÑö (íóÚúäöí
  áóíúáóÉó ÇáÞóÏúÑö) ÝóÅöäú ÖóÚõÝó ÃóÍóÏõßõãú Ãóæú
  ÚóÌóÒó ÝóáÇó íõÛúáóÈóäøó Úóáóì ÇáÓøóÈúÚö
 ÇáÈóæóÇÞöí
  Carilah di sepuluh hari terakhir, jika salah
 seorang
  di antara kalian tidak mampu atau lemah maka
 jangan
  sampai terluput dari tujuh hari sisanya. (HR.
 Muslim
  no.1165)
  
  Telah diketahui dalam Sunnah, pemberitahuan ini
 ada
  karena perdebatan para shahabat. Dari 'Ubadah bin
  Ash-Shamit, ia berkata: Rasulullah shallallahu
 'alaihi
  wa sallam keluar pada Lailatul Qadr, lalu ada dua
  orang shahabat berdebat, maka beliau bersabda:
  Aku keluar untuk mengkhabarkan kepada kalian
 tentang
  Lailatul Qadr, tetapi fulan dan fulan berdebat
 hingga
  diangkat (tidak bisa lagi diketahui kapan
 kepastian
  lailatul qadr terjadi), semoga ini lebih baik bagi
  kalian, maka carilah pada malam 29, 27 dan 25.
 (HR.
  Al-Bukhariy 2023)
  
  Banyak hadits yang mengisyaratkan bahwa Lailatul
 Qadr
  itu terjadi pada sepuluh hari terakhir, hadits
 yang
  lainnya menegaskan di malam ganjil sepuluh hari
  terakhir. Hadits yang pertama sifatnya umum
 sedangkan
  hadits kedua sifatnya khusus, maka riwayat yang
 khusus
  lebih didahulukan daripada yang umum, dan telah
 banyak
  hadits yang lebih menerangkan bahwa Lailatul Qadr
 itu
  ada pada tujuh hari terakhir bulan Ramadhan (malam
  ke-25, 27 dan 29), tetapi ini dibatasi kalau tidak
  mampu dan lemah. Maka dengan penjelasan ini,
 cocoklah
  hadits-hadits tersebut dan tidak saling
 bertentangan.
  
  3. Bagaimana Mencari Lailatul Qadr?
  Sesungguhnya malam yang diberkahi ini, barangsiapa
  yang diharamkan untuk mendapatkannya, maka sungguh
  telah diharamkan seluruh kebaikan (baginya). Oleh
  karena itu dianjurkan bagi muslimin agar
 bersemangat
  dalam melakukan ketaatan kepada Allah untuk
  menghidupkan malam Lailatul Qadr seperti melakukan
  shalat tarawih, membaca Al-Qur`an, menghafalnya
 dan
  memahaminya serta amalan yang lainnya, yang
 dilakukan
  dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala-Nya
 yang
  besar. Jika dia telah berbuat demikian maka akan
  diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
  
  Rasulullah shallallahu