Assalamu'alaikum wr.wb. Mas Dewa:) maaf ya..kalau jawab pertanyaanmu lewat japri begini, sebetulnya aku enggak mau jawab, tapi koq..ya..enggak enak ya..kalau orang ditanya, tapi enggak mau menjawab?:) tapi maaf..kalau aku hanya bisa lewat japri begini, karena saat ini aku belum bisa lagi masuk ke milis al-azhar:) maaf.. oke aku coba jawab ya..?? ini postingan yg sebenarnya aku jawab lewat milis al-azhar:)
Waduh..!!aku koq jadi enggak enak ya..??koq jadi terkesan tahu ya aku?? Mas dewa jangan tanya2 terus dong..??aku takut salah nich..?? oke, aku jawab berdasarkan pemahamanku aja ya..dan mohon maaf bila tidak sama dengan pemahaman kamu. Dan koreksi juga bila ada yg salahJ Sifat baik menurutku dibedakan menjadi 2 yaitu 1. sifat baik yg benar yg dilandasi oleh iman kepada Allah dan iman kepada Rasulullah. (Akidah yaitu landasan Iman dan Tauhid) Sifat baik spt ini tidak selalu tercermin pada perilaku yg lemah lembut atau sopan saja. tapi..bisa juga tercermin pada perilaku yg terlihat/terbaca kasar dan keras. Karena sesungguhnya perilaku baik yg benar itu, terikat oleh makna Tauhid dan lafaz Syahaddat, yg berarti ikhlas berTuhankan Allah dan Ikhlas ber Rasulkan Muhammad yg akhirnya secara tidak langsung kita harus patuh dan taat atas semua yg diperintahkan oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah. Spt yg pernah aku kemukakan juga, bahwa pribadi yg baik dan benar itu, tercermin sekali pada pribadi Umar ibn Khattab. Apakah ada seorang muslim yg menyangsikan kebaikan umar?? Atau kebenaran yg Umar jalankan..?? tapi..apakah yg tercermin pada sosok seorang Umar tsb dalam melaksanakan kebenaran??Umar terlihat sekali sebagai sosok yg keras dan tegas, yg akhirnya secara mata awam, kita menilai umar sebagai pribadi yg kasar.-:) tapi..apakah karena Umar kasar, lalu Umar tidak baik dan tidak benar?? Sesungguhnya Rasulullah pernah memerintahkan kita untuk mencontoh dirinya dan para sahabatnya..:) berarti ada jaminan dari Rasulullah bahwa para sahabatnya itu adalah baik dan benar..:) mungkin Rasulullah akan mendiamkan musuhnya pada saat menghina dirinya pribadi. tapi..apakah Rasulullah diam saja pada saat ada manusia yg mengingkari Allah dan Islam?? Tidak!! Rasulullah tidak akan diam pada saat ada manusia yg mengingkari Allah dan Islam. Dan seperti yg pernah aku kemukakan bahwa Umar ibn Khattab pun tidak mampu menyerupai pribadi mulia milik Rasulullah itu. Apakah ada musuh2 Umar yg berani menyinggung pribadi Umar??apakah umar akan mendiamkan musuh2nya pada saat menghina dirinya atau Rasulullah?? Tidak!! karena Umar ibn Khatta tidak akan mendiamkan dirinya atau Rasulullah di dzolimi oleh siapapun. Baik perkataan ataupun tindakan. Jadi omong kosong bila ada seseorang yg mengehembus2kan pada kita untuk selalu mencontoh akhlak Rasulullah yg mulia itu, akhlak mana yg mau kita contoh dari Rasulullah?? mencontoh akhlak Umar pun kita belum mampu, karena kita masih diminta untuk berkasih sayang dan bersopan santun pada musuh2 islam yg jelas2 mengganggu akidah kita sebagai seorang muslim.:) "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka dari itu janganlah sekali- kali engkau termasuk golongan mereka yg ragu-ragu" (Al-Baqarah 147) "Apakah kamu takut kepada mereka.?Maka Allah yg paling berhak kamu takuti, sekiranya kamu orang-orang yg beriman (At-Taubah 13) jadi..bunyi ayat tsb diatas, meminta kita untuk bersikap tegas pada semua musuh2 Allah dan semua manusia yg menyalahi aturanNya dan mengingkari Sunnah Rasulullah. Soo..wajar aja bila kita sering melihat, banyak sekali saudara2 kita yg terlihat keras dan kasar :)apakah kita mau menilai bahwa orang2 yg keras dan kasar itu tidak baik dan tidak benar?? Akh..sesungguhnya hati manusia hanya Allah lah yg lebih mengetahui..:)jadi..jangan pernah tertipu oleh sifat "baik" yg belum tentu benar atau sifat baik yg terlihat kasar p:) sifat baik yg manusiawi menurutku, yaitu sifat baik yg memang dianugrahkan oleh Allah pada semua mahluk yg bernama manusia. Karena Allah menganugrahkan sifat baik itu pada semua manusia (kafir,sesat, munafik,fasik,etc) tapi..karena dasar manusia yg penuh dengan hawa nafsu, maka seringkali sifat baik itu semua jadi samar dan tanpa dilandasi oleh iman dan ajaran islam yg benar, maka kecenderungan manusia khususnya muslim, bisa terjerumus pada sifat munafik dan fasik. Karena hanya mengandalkan sifat baik yg manusiawi itu, maka mereka cenderung menyamakan semua perbuatan baik itu, walaupun kepada orang2 kafir yg berusaha mengoyangkan akidah kita atau kepada orang2 yg mengingkari sunnah Rasulullah. "Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui (Al-Baqarah :75) "Diantara manusia ada yg mengatakan :" kami beriman kepada Allah dan hari kemudian"), padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang2 yg beriman".(Al-Baqarah : 8) "Mereka hendak menipu Allah dan orang2 yg beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar". (Al-Baqarah :9) "Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu2 itu sungguh ada yg mengalir sungai2 dari padanya dan diantaranya sungguh ada yg terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yg meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yg kamu kerjakan (Al-Baqarah : 74) tapi..apakah kita bisa menuduh perbuatan orang2 kafir or sesat yg gemar menyantuni anak2 yatim or fakir miskin, sebagai perbuatan yg tidak baik??tetap saja perbuatan mereka itu adalah perbuatan baik, hanya saja masalah kebenaran dalam hati atas perbutan mereka itu, hanya Allah saja yg bisa menilai. tapi sesungguhnya kita sebagai muslim mempunyai landasan dan patokan yg jelas dalam perbuatan baik dan benar itu, yaitu Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah. spt bunyi ayat di bawah ini "Dan orang2 yg kafir amal2 mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yg datar, yg disangka air oleh orang2 yg dahata, tetapi bila didatnginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal2 degnan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitunganNya." "atau spt gelap gulita di lautan yg dalam, yg diliputi oleh ombak, yg diatasnya ombak (pula), diatasnya (lagi) awan; gelap gulita yg tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yg tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun" (An-Nuur 24 : 39-40) semoga sudah jelas ya..perbuatan baik yg benar sesuai tuntunan ajaran islam dengan perbuatan baik yg manusiawi sekali, karena omong kosong bila ada orang yg selalu menghembuskan untuk berakhlak sesuai Rasulullah kepada semua manusia, walaupun manusia itu jelas2 sudah melanggar aturan Allah dan menyimpang dari Sunnah Rasulullah. Sekali lagi..Umar Ibn Khattab yg hidup dimasa Rasulullahpun tidak bisa berprilaku spt Rasulullah, apalagi kita manusia biasa yg hidup jauh ribuan tahun sesudah Rasulllah. Akh..jadi tidak usah terlalu bermimpi untuk bisa spt Rasulullah lah..lha wong spt Umar aja kita enggak mampu koq..?? mas Dewa jangan nanya lagi ya..:)hehe aku takut salah dan jadi menimbulkan kontroversi atas semua pemahamanku dengan yg lainnya, soale yg aku lihat penghuni di sini, banyak sekali yg berprilaku baik, tapi aku ragukan kebenarannya dan kebaikannya itu..:)hehe maklumlah manusia yg selalu merasa sudah paling baik dan berusaha menghimbau pada yg keras untuk berlembut2 pula pada musuh2 islam. D-:)malah aku jadi heran pada saat seorang muslim yg menganjurkan lembut dan bersikap baik pada musuh2 islam?? Apakah dia tahu yg sedang dibicarakannya atau didiskusikannya tentang ajaran islam yg benar?? Lho..koq aku jadi kaga yakin ya..??tapi..apakah aku bisa melarang keyakinan mereka itu tentang persepsi kebaikan dan lemah lembut dalam islam??waduh..jangan2 masih banyak diantara kita yg hanya pandai menganjurkan dan menghimbau doank, padahal mereka tidak tahu sama sekali tentang himbauan yg mereka ucapkan itu??akh..nasib..nasib udah ya..mas Dewa..jangan kasih kerjaan aku lagi, untuk menjawab semua pertanyaanmu berdasarkan pemahamanku aja ya..??hehe maaf ya..bila ada yg tidak berkenan, boleh dikoreksi koq, bila ada kesalahan, ya..maklumlah manusia juga, yg penuh khilaf dan dosa karena yg Maha Benar hanya Allah dan yg bisa berbuat benarpun hanya Rasulullah dan para Sahabat aja.. salam persahabatan yg sedang berusaha baik dan benar:) hana --- "Dewa Gede Permana" wrote: Terimakasih mbak Hana :) Ya..ya...ya... sepertinya ada yang bisa saya tangkap. Sebatas apa yang saya pahami selama ini bahwa akhlaq mulia bisa dilihat dari laku-teladan Rasulullah Muhammad SAW. Seringkali parameter konkrit yang digunakan adalah sifat-sifat shidiq, tabligh, fathonah, dan amanah beliau. Rasulullah adalah pribadi yang ma'shum, yang terbebas dari nafsu atau kesalahan. Ini tentu terkait erat dengan tegak-kokohnya sikap ke-tauhid-an pada diri beliau SAW dimana segala sesuatu rujukannya hanyalah kepada Allah Ta'ala. Dalam konteks ini akhlaq beliau dikatakan sebagai benar dan baik, utuh menjadi satu dan tak terfragmentasi. Benar pasti Baik, dan Baik pasti Benar. Menurut mbak Hana (mohon dikoreksi jika saya keliru) 1. Akhlaq benar tentu sudah pasti baik. 2. Akhlaq baik ternyata... belum tentu benar. Point ke-2 terjadi oleh karena adanya ketercampuran unsur hawa nafsu (yang sudah pasti bukanlah jenis nafsu muthmainah) dalam berperilaku. Nah, sekarang yang masih membingungkan saya adalah kenapa perilaku- perilaku yang masih tercampur oleh hawa-nafsu tersebut diatas, kog masih disebut sebagai "baik" ? Disini saya menangkap kesan bahwa sepertinya istilah "baik" diatas tidaklah murni dipandang dari sisi Allah, akan tetapi tercampur dengan sudut pandang sisi si makhluk/manusianya (karena ada unsur nafsu tadi). Dus, itu artinya ya menyalahi prinsip ketauhidan. Mungkin nggak kejadiannya demikian ? Mohon pencerahannya mbak... :) Wassalam __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/