Berang-berang, Insinyur Pembuat Bendungan
     
      Karya : Harun Yahya
     

        
      Arsitektur adalah bidang di mana konsep seni dan estetika yang ditanamkan 
Allah dalam diri manusia dapat terlihat. Tapi tahukah Anda, ternyata masih 
terdapat banyak arsitek di alam ini yang sama terampilnya dengan manusia? Salah 
satu dari sekian banyak contoh yang ada adalah berang-berang.

      Menebang Pohon dengan Gigi dan Cakar

      Kisah tentang berang-berang dimulai dengan seekor pejantan dan betina 
yang pergi untuk membuat sarang baru untuk mereka sendiri. Pasangan 
berang-berang ini akan membangun rumahnya di atas sungai. Tapi, untuk 
mengerjakannya, pertama kali mereka harus membendung laju arus sungai. Untuk 
menahan laju aliran ini mereka menggunakan cara yang sama seperti yang telah 
dilakukan manusia selama ratusan tahun. Dengan kata lain, mereka membuat 
bendungan.

      Untuk memulai membangun bendungan, pertama-tama mereka harus mendapatkan 
bahan baku. Bahan baku ini terdiri atas balok kayu dan cabang-cabang pohon. 
Berang-berang mulai bekerja dengan pergi menuju areal hutan di sekitar sungai. 
Pertama-tama mereka memakan sedikit dedaunan dari pohon yang mereka temukan. 
Tapi tugas utama mereka adalah menebang dan mendorong pohon ini hingga roboh. 
Mereka melakukannya dengan cara menggerogoti batang utama pohon tersebut. Yang 
menarik di sini adalah mereka menggerogoti kayu sedemikian rupa sehingga ketika 
pekerjaan menebang berakhir, batang pohon senantiasa roboh ke arah sungai.

      Menebang dan merobohkan pohon masih merupakan bagian pekerjaan yang 
paling sederhana. Selanjutnya, berang-berang memotong pohon tersebut pada 
cabang-cabangnya. Mereka memulai membangun bendungan dengan meletakkan 
cabang-cabang tersebut di depan gelondongan kayu terbesar yang telah mereka 
robohkan sebelumnya. Perlu diketahui bahwa, setiap saat, peralatan yang mereka 
gunakan hanyalah cakar dan mulutnya saja.

      Mereka melakukan pekerjaan menebang pohon dan membangun bendungan dengan 
penuh kesabaran. Dua ekor berang-berang menebang rata-rata empat ratus pohon 
per tahun. Mereka memotong-motong pepohonan yang berada agak jauh dari 
bendungan pada cabang-cabangnya, dan kemudian menyeret potongan-potongan 
tersebut ke bendungan.

      Berang-berang selalu menggunakan gigi depan untuk menggerogoti batang 
atau cabang pohon. Karena mereka menggunakannya setiap waktu, maka gigi depan 
ini menjadi tumpul atau rusak. Tetapi rahang berang-berang dibuat dengan 
memperhitungkan semua hal ini sebelumnya. Gigi depannya yang tajam selalu 
tumbuh memanjang, layaknya kuku manusia. Demikianlah, Allah Yang Maha Besar, 
yang menciptakan berang-berang, juga menciptakan gigi mereka sesuai dengan 
pekerjaan yang harus mereka lakukan.

      Tubuh berang-berang didisain sedemikian rupa sehingga memudahkan mereka 
untuk berenang dan menyelam dalam air. Kakinya berselaput sehingga mudah 
mengayuh air. Ekor belakangnya berbentuk seperti dayung raksasa, sehingga 
mereka dapat berenang dengan nyaman dalam air.

      Dan Bendungan Pun Terbentuk...

      Berang-berang terus saja membangun bendungan mereka dengan penuh 
semangat. Mereka begitu ahli dalam menyusun batang pohon dan cabang-cabang 
kecil, dan memperluas bendungan sedikit demi sedikit setiap hari.

      Lambat-laun, bendungan menjadi semakin besar sehingga permukaan air yang 
terbendung di bagian depan pun semakin meninggi. Akhirnya, setelah beberapa 
bulan bekerja, danau yang besar pun terbentuk. Tapi karena danau bertambah 
besar, berang-berang harus memperkokoh bendungan tersebut dan memperbaiki 
kerusakannya. Mereka melakukan tugas berat ini dengan penuh kesabaran.
      Pemandangan yang muncul sebagai hasil kerja keras selama beberapa bulan 
ini sungguh menakjubkan. Sebuah bendungan yang sesungguhnya, yang menyerupai 
buatan manusia, telah terbentuk.

      Pada pengamatan lebih dekat, berang-berang membuat bendungan mereka dalam 
bentuk cekung. Bentuk seperti ini tidak dipilih secara kebetulan. Karena bentuk 
bendungan yang terbaik menahan tekanan air adalah bendungan yang berbentuk 
cekung. Faktanya, bendungan pembangkit listrik tenaga air modern yang ada 
sekarang juga dibangun dalam bentuk cekung.

      Singkat kata, berang-berang memiliki pengetahuan tentang konstruksi, yang 
pada manusia dicapai setelah beberapa waktu, sejak hari pertama dari kehidupan 
mereka. Lalu, siapakah yang memberikan mereka pengetahuan tersebut? Tidak 
diragukan lagi, suatu makhluk hidup tidak mungkin memperoleh kemampuan 
membangun bendungan secara kebetulan. Ia tidak dapat menemukan bentuk bendungan 
yang akan memiliki daya tahan terkuat dalam menahan tekanan air secara 
kebetulan, dan ia pun tidak mampu menurunkan kemampuan ini kepada generasi 
berikutnya. Adalah Allah Yang Maha Besar, yang memberi berang-berang kemampuan 
yang mereka miliki, yang menciptakan semua makhluk hidup, dan yang memberi 
ilham atas apa yang mereka lakukan.

      Rumah Bertingkat di Atas Air

      Tujuan berang-berang membangun bendungan yang besar ini adalah untuk 
mendapatkan danau dengan air yang tenang di mana mereka dapat membuat sarang. 
Mereka juga membuat sarang ketika mereka sedang membangun bendungan. Sarang 
tersebut terletak di salah satu sisi danau, di suatu tempat yang dekat dengan 
tepian. Sarang ini, yang terlihat seperti gundukan kayu jika dilihat dari atas, 
ternyata didisain dengan sangat rapi.

      Satu-satunya jalan masuk ke dalam sarang adalah dari bawah permukaan air. 
Untuk mencapainya, haruslah melalui terowongan tersembunyi. Terowongan ini 
bermuara pada suatu bilik tersembunyi di atas permukaan air. Keluarga 
berang-berang hidup di bilik yang kering dan aman ini. Sejumlah berang-berang 
membangun sarangnya dua lantai. Lantai pertama adalah sebagai jalan masuk dan 
ruang tamu, dan laintai berikutnya sebagai ruang makan dan ruang tidur.

      Sarang berang-berang memiliki dua jalan masuk bawah air dan satu lubang 
angin yang terletak di bagian paling atas. Dalam sarangnya yang luar biasa ini, 
berang-berang tidak hanya terlindung dari bahaya luar, tapi juga memiliki 
naungan yang nyaman.

      Ilham dari Allah

      Danau kecil yang dibentuk berang-berang kadang dapat mencapai kedalaman 
tiga sampai empat meter. Mereka sebenarnya tidak memerlukan air sedalam ini 
untuk membangun sarang mereka. Kalau begitu, mengapa mereka membuat danau 
sedemikian dalam?
      Jawaban atas pertanyaan ini tampak nyata pada musim dingin. Pada musim 
dingin, permukaan air membeku dan membentuk lapisan es yang lumayan tebal. Jika 
danau tidak cukup dalam, danau akan membeku hingga ke dasar, dan segala yang 
ada akan memjadi bongkahan es, dan ini akan melumpuhkan kemampuan berang-berang 
untuk bergerak.

      Berang-berang, seolah tahu akan hal ini dan berusaha membuat danau kecil 
tersebut sedalam mungkin. Dengan demikian, di musim dingin, lapisan air yang 
tebal tersisa di bawah es. Ini cukup bagi berang-berang untuk dapat bergerak di 
dalam air dan mendapatkan makan.

      Jika seseorang berpikir tentang hal ini, akan jelas bahwa apa yang 
dilakukan oleh berang-berang sangatlah luar biasa. Makhluk kecil ini berhasil 
mengerjakan sesuatu yang kebanyakan orang tidak mampu melakukannya tanpa 
pendidikan dan pelatihan khusus. Jadi, siapakah yang menjadikan mereka mampu 
melakukan hal ini?

      Adalah mustahil mengatakan bahwa berang-berang adalah makhluk yang 
memiliki kecerdasan istimewa. Jadi, bagaimana binatang kecil ini merencanakan 
sarangnya dengan terowongan masuk istimewa ke dalam air, dan dilengkapi lubang 
angin? Bagaimana mereka tahu cara membuat bendungan dengan disain yang sama 
seperti pusat-pusat pembangkit listrik tenaga air paling modern di dunia?

      Pekerjaan-pekerjaan ini jauh di luar jangkauan kecerdasan dan pengetahuan 
yang dimiliki binatang kecil yang menawan ini. Jelas bahwa ada kekuasaan luar 
biasa yang memungkinkan mereka melakukan pekerjaan dengan sangat baik.

      Allah Yang Maha Besar, yang menciptakan semua makhluk hidup dan 
mengilhami perilaku berang-berang, juga mengilhami berang-berang untuk membuat 
bendungan dan sarang mereka yang sempurna. Allah menyatakan Kekuasaan-Nya atas 
semua makhluk hidup dalam sebuah ayat Alquran: 

      Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada dilangit dan di bumi. Semuanya 
hanya kepada-Nya tunduk. (QS. Ar-Ruum, 30:26)







     

--------------------------------------------------------------------------------
      Hak cipta selamanya oleh Allah © Subhanahu wa Ta'ala
     
      Semua materi dapat disalin dan disebarkan (syukur-syukur ...) dengan 
mencantumkan www.prayoga.net
     



[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke