[media-dakwah] Re: Dari Situs JIL: Cahaya Harold Bloom

2006-07-03 Terurut Topik Darwin Bahar
Secara prinsip saya setuju dengan apa yang dikemukakan oleh Bung Ahmadi.

Tetapi terlepas dari hal itu IMO, proposisi-proposisi Harold Bloom dalam 
karya ilmiahnya yang dikutip Hamid Basyaib tersebut seperti “Alquran 
Arab ternyata sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan 
benar-benar koheren” patut dihargai dengan tinggi karena sangat membantu 
umat Islam dalam meluruskan kesalahpahaman Barat terhadap Islam, Al 
Quran dan Nabi Muhammad s.a.w.

Wassalam, Darwin

Re: Dari Situs JIL: Cahaya Harold Bloom
Posted by: "[EMAIL PROTECTED]" [EMAIL PROTECTED]
Fri Jun 30, 2006 12:58 am (PST)

Sebenarnya saya kurang setuju 'Takwil'nya Bloom tentang Al-quran, 
sekalipun dia menyanjung tentang Kitab suci ini. Yang harus 
dipertanyakan adalah
-1 Metoda pen-takwil-an yang beliau pakai itu "kelihatan'nya sama atau 
disamakan dengan Kitab2 lainnya ( Injil, dalam hal ini ) , padahal 
Al-quran beda dengan Injil yang nota bene banyak versi sehingga tentu 
saja hasilnya akan lain;

---dipotong---






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [media-dakwah] Re: Dari Situs JIL: Cahaya Harold Bloom

2006-06-30 Terurut Topik Ahmadi

Sebenarnya saya kurang setuju 'Takwil'nya Bloom tentang Al-quran, sekalipun
dia menyanjung tentang Kitab suci ini.
Yang harus dipertanyakan adalah
-1 Metoda pen-takwil-an yang beliau pakai itu "kelihatan'nya sama atau
disamakan dengan Kitab2 lainnya ( Injil, dalam hal ini ) , padahal
Al-quran beda dengan Injil yang nota bene banyak versi sehingga tentu saja
hasilnya akan lain;
-2 Beliau menarik kesimpulan seolah-olah Al-quran itu produk 'Sastra' yang
sangat tinggi, hal ini bisa dimengerti kalau Bloom bilang seperti itu,
karena dia latar belakangnya seorang sastrawan.Tentu kalau dia mentaqwilkan
untuk ayat /surat yang lainnya..perlu dipertanyakan
-3 Beliau menggoda pada umat Islam ( mudah2an saya salah ?), begini
lho..kalau men-takwilkan kitab suci itu harus dibandingkan dengan
kitab2lainnya
-4 Dari penutup artikel tadi, kelihatannya, penulis ingin menohok, selama
ini ada yang salah dalam penakwilan Al-quran
dan ingin membawanya ke metode penakwilan yang baru ,semacam heurmetik yang
biasa dipakai untuk mentakwilkan transkrip-2 jaman dulu atau kitab injil.
Apapun itu, belum tentu Bloom bilang seperti itu, karena artikel itu hasil
edit-an dari Bung Hamid. bisa benar,bisa salah.
Keraguan pada Al-quran tidak boleh ada,karena tidak ada alasan untuk ragu ,
dia tetap terjaga keasliannya dalam bahasa arab, Tapi keraguan dari hasil
tafsir/taqwil apalagi dari 'mufassir' yang belum jelas latar belakang serta
kedalamannya dalam ilmu agama islam perlu dikritisi. Walaupun begitu
Al-quran itu adalah Kitab suci yang terbuka untuk ditafsir, bagi yang mampu
dan mumpuni serta memenuhi syarat2 sebagai mufasir.
...wallahualam , mohon maaf salah dan kurangnya bila ada
salam.
-ahd




[EMAIL PROTECTED]   
   
co.id To: 
media-dakwah@yahoogroups.com  
Sent by:  cc:   

[EMAIL PROTECTED]Subject: Re: [media-dakwah] 
Re: Dari Situs
groups.comJIL: Cahaya Harold Bloom  





06/29/2006 03:08

PM  










Assalamu'alaikum wr. wb
waah kok malah larinya ke otentitas Al-Quran ya?
bukankah Allah sendiri yang sudah menjamin bahwa Dia sendiri yang akan
menjaga Al-Quran?
wah jangan2 Al-Quran diperlakukan kayak injil...dimana ada temuan2 baru
mengenai ayat2 injil yang disembunyikan..
kalo gak salah kan sekarang malah ada buku injil yudas ya?

kalo saya mah mendingan mempelajari Al-Quran yang ada sekarang, daripada
ngikutin perkataan orang barat yang ngatain kalo Al-Quran itu kurang
otentik dll..
Mohon maaf jika ada salah2 kata..

Wassalam.

Asrofi






[EMAIL PROTECTED]@yahoogroups.com on 28/06/2006 22:40:03

Sent by:  media-dakwah@yahoogroups.com


To:   media-dakwah@yahoogroups.com
cc:

Subject:  [media-dakwah] Re: Dari Situs JIL: Cahaya Harold Bloom

sue...bener abiss tuh. kitab suci kita emang keren
banget kok. alah kalo cuman dibandingin ma injil sih kayak sepeda unta ma
GP-500 nya valentino rosii...jauh mannn.

setelah saya elaborasi matang-matang dan mendalam, al-Qurn memang memiliki
banyak sekali kelebihan, baik dalam segi bahasa maupun substansi.
keistimewaan kitb suci ini bukan hanya dikagumi oleh umat Muslim sja, akan
tetapi oleh orang-orang di luar lingkup Islam ini pula.

di sisi lain, saya menemukan hal-hal baru yang patut kita telaah lebih
intens dalam mengkaji kalam Ilahi ini. setelah membaca beberap tulisan dan
buku, akhirnya saya temukan bahwa al-Quran juga memiliki problem
originality
yang perlu kita cermati. hal ini digambarkan dengan jelas oleh theodor
noldek dalam tarikh al-Quran nya. al-Suyuthi dalam kitab itqonnya juag
menyarikan hal yng sama. ternyata al-Quran juga membutuhkan telah progresif

dalam otentisitasnya. bnyak rumor yang mengatakan bahwa tidak semua yang
termaktub dlam al-Qurn itu adalah murni sepertu yang diterima oleh
Rasulullah dan yang beliau sampaikan ke sahabat-sahabat awal dulu.

Darwin Bahar writes:

> Editorial
> Cahaya Harold Bloom
> Oleh Hamid Basyaib
> 19/06/2006
>
> Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks
> yang sangat 

Re: [media-dakwah] Re: Dari Situs JIL: Cahaya Harold Bloom

2006-06-29 Terurut Topik elfizar
Assalamu'alaikum wr. wb
Saya sangat sependapat dengan Muh,Asrofi, tapi menurut saya bukan mending
mempelajari Al-Qura'an tapi harus bro. Alqur'an itu Dijaga Dunia Akhirat
oleh pemiliknya jadi siapa saja yang meragukan otensitas Alqur'an, Menurut
hadist nabi kalau anda itu ragu (Syubhat) tinggalkan...pertanyaannya
kita mau kemana ?  dan ingat keraguan kita akan ada konsekwensi logisnya
serta kalau ngga punya ilmunya jgn berkomentar nanti kita kena mudharat dari
keraguan kita tadi.
Mohon maaf jika ada salah-salah2 kata.. yang benar datang dari Allah SWT dan
yang salah dari diri saya sendiri
Salam
Elfizar

 
---Original Message---
 
From: [EMAIL PROTECTED]
Date: 06/29/06 17:55:03
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: Re: [media-dakwah] Re: Dari Situs JIL: Cahaya Harold Bloom
 
Assalamu'alaikum wr. wb
waah kok malah larinya ke otentitas Al-Quran ya?
bukankah Allah sendiri yang sudah menjamin bahwa Dia sendiri yang akan
menjaga Al-Quran?
wah jangan2 Al-Quran diperlakukan kayak injil...dimana ada temuan2 baru
mengenai ayat2 injil yang disembunyikan..
kalo gak salah kan sekarang malah ada buku injil yudas ya?
 
kalo saya mah mendingan mempelajari Al-Quran yang ada sekarang, daripada
ngikutin perkataan orang barat yang ngatain kalo Al-Quran itu kurang
otentik dll..
Mohon maaf jika ada salah2 kata..
 
Wassalam.
 
Asrofi
 
 
 
 
 
 
[EMAIL PROTECTED]@yahoogroups.com on 28/06/2006 22:40:03
 
Sent by:  media-dakwah@yahoogroups.com
 
 
To:   media-dakwah@yahoogroups.com
cc:
 
Subject:  [media-dakwah] Re: Dari Situs JIL: Cahaya Harold Bloom
 
sue...bener abiss tuh. kitab suci kita emang keren
banget kok. alah kalo cuman dibandingin ma injil sih kayak sepeda unta ma
GP-500 nya valentino rosii...jauh mannn.
 
setelah saya elaborasi matang-matang dan mendalam, al-Qurn memang memiliki
banyak sekali kelebihan, baik dalam segi bahasa maupun substansi.
keistimewaan kitb suci ini bukan hanya dikagumi oleh umat Muslim sja, akan
tetapi oleh orang-orang di luar lingkup Islam ini pula.
 
di sisi lain, saya menemukan hal-hal baru yang patut kita telaah lebih
intens dalam mengkaji kalam Ilahi ini. setelah membaca beberap tulisan dan
buku, akhirnya saya temukan bahwa al-Quran juga memiliki problem
originality
yang perlu kita cermati. hal ini digambarkan dengan jelas oleh theodor
noldek dalam tarikh al-Quran nya. al-Suyuthi dalam kitab itqonnya juag
menyarikan hal yng sama. ternyata al-Quran juga membutuhkan telah progresif
 
dalam otentisitasnya. bnyak rumor yang mengatakan bahwa tidak semua yang
termaktub dlam al-Qurn itu adalah murni sepertu yang diterima oleh
Rasulullah dan yang beliau sampaikan ke sahabat-sahabat awal dulu.
 
Darwin Bahar writes:
 
> Editorial
> Cahaya Harold Bloom
> Oleh Hamid Basyaib
> 19/06/2006
>
> Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks
> yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) membingungkan
> dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab ternyata
> sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar koheren.
>
> Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan
> Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, profesor
> sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya mashurnya, Genius: A Mosaic
> of One Hundred Exemplary Creative Minds. Ia menyanjung Quran dalam bab
> khusus tentang Nabi Muhammad, yang dinobatkannya sebagai salah seorang
> jenius sastra terbesar dalam sejarah.
>
> Muhammad adalah satu-satunya nabi yang dianggap jenius oleh Bloom. Pada
> Kristen ia bukan menyebut Yesus, melainkan Santo Paulus, penulis salah
> satu versi Injil. Dan pada Yahudi, ia bukan memasukkan Nabi Musa, tapi
> seorang tokoh dari masa sekitar seribu tahun Sebelum Masehi, yang oleh
> para sarjana hanya disebut .J. atau .Yahwist..
>
> Bloom, yang boleh dikata kritikus sastra (Barat) terbesar saat ini,
> secara khusus mengutip lengkap Surah An Nur ayat 35, .sebuah puisi yang
> sempurna pada-dirinya., suatu .mukjizat tapi alamiah., dan sama sekali
> tak mengandung unsur sektarian. Ia terutama takjub pada ungkapan
> .cahaya-atas-cahaya. (nur alannur) dalam surah itu.
>
> Ceruk tempat cahaya-atas-cahaya bertahta, menurut tafsir Bloom, mungkin
> hati Muhammad; tapi pada akhirnya bisa hati siapa saja yang peka. Sebab,
> seperti disebut oleh ayat tersebut, .Tuhan membimbing kepada cahayaNya
> siapapun yang Ia kehendaki.. Pohon zaitun yang diberkahi dan merupakan
> sumber energi mahabening itu . minyak yang bercahaya cemerlang bahkan
> tanpa tersentuh api -- tidak tumbuh di Timur maupun di Barat. Ia bisa
> mekar di mana saja. Atau tidak di mana-mana. Ia ada di manapun dan
> kapanpun suatu wawasan yang jernih memancar.
>
> Bagi Bloom, cahaya yang dilukiskan secara memukau itu tepat dijadikan
> lambang Alquran. Ia adalah bukti lain tentang status ot

[media-dakwah] Re: Dari Situs JIL: Cahaya Harold Bloom

2006-06-29 Terurut Topik Darwin Bahar
Sekedar catatan:

1. Teks Al-Mushaf Ustmaniyah saat ini masih tersimpan dengan rapi di
Tashkent [1] dan Istanbul [2].

2. Catatan asli telah dihancurkan dan dibuat standar Mushaf Ustmani
dalam masa Khalifah Ustman ra, yang cara bacanya disesuaikan dengan
dialek Rasululullah saw yaitu Quraisy.

3. Mushaf Ustamani telah melalui proses rekonsiliasi yang dilakukan oleh
umat Islam saat itu, dengan mengacu pada hafalan diluar kepala atas isi
Al-Quran Karim.

4. Hafalan Al-Quran luar kepala di otak umat Islam adalah suatu
keajaiban yang tak tertandingi oleh kaum apapun, di masa manapun. Ini
adalah bentuk utama pemeliharaan Al-Quran Karim, sesuai janji Allah Ta'ala

(sumber: posting MA Suryawan di milis Proletar tahun 2001)

Poin terakhir ini tidak sukar untuk dibuktikan. Para hafidz/ hafidzah
ini terdapat sepanjang masa dan tersebar di seluruh dunia Islam dari
Andalusia, India sampai Cina, lalu menyeberang ke Amerika, sehingga
usaha-usaha pemalsuan Al Qur'an akan segera ketahuan, kapanpun dan di
manapun.

Wassalam, Darwin:

catatan kaki:

[1] Mengenai Al-Mushaf Ustmaniyah yang tersimpan di Tashkent antara lain
dikemukakan pada sebuah artikel berikut fotonyo di harian Republika
beberapa waktu yang lalu. Artikel itu saya copypaste dan saya simpan
dalam file Microsoft Words tetapi tidak ingat nama filenya.

[2] Beberapa waktu yang lalu saya diperlihatkan oleh anak saya buku
Fatwa Ulama Besar Mesir Sech Ali Thantawi, yang merupakan transliterasi
dari acara radionya pada tahun limapuluhan. Menjawab sebuah pertanyaan,
beliau mengemukakan bahwa berdasarkan penjelasan dari Ibnu Katsir,
Mushaf Ustmani yang tertulis di kulit-kulit dengan tulisan besar dan
jelas berada di Thabraya, kemudian dipindahkan ke Damaskus pada awal
abad VI H (800 tahun yang lalu) disimpan di kubah penyimpanan di Masjid
Jami’ Bani Umayah kemudian dipindahkan ke di Museum Thub Qabu Istanbul.


Re: Dari Situs JIL: Cahaya Harold Bloom
 




  Posted by: "[EMAIL PROTECTED]" [EMAIL PROTECTED]
 




Wed Jun 28, 2006 5:04 pm (PST)

sue.
.bener abiss tuh. kitab suci kita emang keren
banget kok. alah kalo cuman dibandingin ma injil sih kayak sepeda unta ma
GP-500 nya valentino rosii...jauh mannn.

setelah saya elaborasi matang-matang dan mendalam, al-Qurn memang memiliki
banyak sekali kelebihan, baik dalam segi bahasa maupun substansi.
keistimewaan kitb suci ini bukan hanya dikagumi oleh umat Muslim sja, akan
tetapi oleh orang-orang di luar lingkup Islam ini pula.

di sisi lain, saya menemukan hal-hal baru yang patut kita telaah lebih
intens dalam mengkaji kalam Ilahi ini. setelah membaca beberap tulisan dan
buku, akhirnya saya temukan bahwa al-Quran juga memiliki problem
originality
yang perlu kita cermati. hal ini digambarkan dengan jelas oleh theodor
noldek dalam tarikh al-Quran nya. al-Suyuthi dalam kitab itqonnya juag
menyarikan hal yng sama. ternyata al-Quran juga membutuhkan telah progresif
dalam otentisitasnya. bnyak rumor yang mengatakan bahwa tidak semua yang
termaktub dlam al-Qurn itu adalah murni sepertu yang diterima oleh
Rasulullah dan yang beliau sampaikan ke sahabat-sahabat awal dulu.

Darwin Bahar writes:

> Editorial
> Cahaya Harold Bloom
> Oleh Hamid Basyaib
> 19/06/2006
>
> Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks
> yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) membingungkan
> dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab ternyata
> sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar koheren.
>
> Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan
> Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, profesor
> sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya mashurnya, Genius: A Mosaic
> of One Hundred Exemplary Creative Minds. Ia menyanjung Quran dalam bab
> khusus tentang Nabi Muhammad, yang dinobatkannya sebagai salah seorang
> jenius sastra terbesar dalam sejarah.
>








 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [media-dakwah] Re: Dari Situs JIL: Cahaya Harold Bloom

2006-06-29 Terurut Topik muh . asrofi

Assalamu'alaikum wr. wb
waah kok malah larinya ke otentitas Al-Quran ya?
bukankah Allah sendiri yang sudah menjamin bahwa Dia sendiri yang akan
menjaga Al-Quran?
wah jangan2 Al-Quran diperlakukan kayak injil...dimana ada temuan2 baru
mengenai ayat2 injil yang disembunyikan..
kalo gak salah kan sekarang malah ada buku injil yudas ya?

kalo saya mah mendingan mempelajari Al-Quran yang ada sekarang, daripada
ngikutin perkataan orang barat yang ngatain kalo Al-Quran itu kurang
otentik dll..
Mohon maaf jika ada salah2 kata..

Wassalam.

Asrofi






[EMAIL PROTECTED]@yahoogroups.com on 28/06/2006 22:40:03

Sent by:  media-dakwah@yahoogroups.com


To:   media-dakwah@yahoogroups.com
cc:

Subject:  [media-dakwah] Re: Dari Situs JIL: Cahaya Harold Bloom

sue...bener abiss tuh. kitab suci kita emang keren
banget kok. alah kalo cuman dibandingin ma injil sih kayak sepeda unta ma
GP-500 nya valentino rosii...jauh mannn.

setelah saya elaborasi matang-matang dan mendalam, al-Qurn memang memiliki
banyak sekali kelebihan, baik dalam segi bahasa maupun substansi.
keistimewaan kitb suci ini bukan hanya dikagumi oleh umat Muslim sja, akan
tetapi oleh orang-orang di luar lingkup Islam ini pula.

di sisi lain, saya menemukan hal-hal baru yang patut kita telaah lebih
intens dalam mengkaji kalam Ilahi ini. setelah membaca beberap tulisan dan
buku, akhirnya saya temukan bahwa al-Quran juga memiliki problem
originality
yang perlu kita cermati. hal ini digambarkan dengan jelas oleh theodor
noldek dalam tarikh al-Quran nya. al-Suyuthi dalam kitab itqonnya juag
menyarikan hal yng sama. ternyata al-Quran juga membutuhkan telah progresif

dalam otentisitasnya. bnyak rumor yang mengatakan bahwa tidak semua yang
termaktub dlam al-Qurn itu adalah murni sepertu yang diterima oleh
Rasulullah dan yang beliau sampaikan ke sahabat-sahabat awal dulu.

Darwin Bahar writes:

> Editorial
> Cahaya Harold Bloom
> Oleh Hamid Basyaib
> 19/06/2006
>
> Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks
> yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) membingungkan
> dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab ternyata
> sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar koheren.
>
> Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan
> Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, profesor
> sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya mashurnya, Genius: A Mosaic
> of One Hundred Exemplary Creative Minds. Ia menyanjung Quran dalam bab
> khusus tentang Nabi Muhammad, yang dinobatkannya sebagai salah seorang
> jenius sastra terbesar dalam sejarah.
>
> Muhammad adalah satu-satunya nabi yang dianggap jenius oleh Bloom. Pada
> Kristen ia bukan menyebut Yesus, melainkan Santo Paulus, penulis salah
> satu versi Injil. Dan pada Yahudi, ia bukan memasukkan Nabi Musa, tapi
> seorang tokoh dari masa sekitar seribu tahun Sebelum Masehi, yang oleh
> para sarjana hanya disebut .J. atau .Yahwist..
>
> Bloom, yang boleh dikata kritikus sastra (Barat) terbesar saat ini,
> secara khusus mengutip lengkap Surah An Nur ayat 35, .sebuah puisi yang
> sempurna pada-dirinya., suatu .mukjizat tapi alamiah., dan sama sekali
> tak mengandung unsur sektarian. Ia terutama takjub pada ungkapan
> .cahaya-atas-cahaya. (nur alannur) dalam surah itu.
>
> Ceruk tempat cahaya-atas-cahaya bertahta, menurut tafsir Bloom, mungkin
> hati Muhammad; tapi pada akhirnya bisa hati siapa saja yang peka. Sebab,
> seperti disebut oleh ayat tersebut, .Tuhan membimbing kepada cahayaNya
> siapapun yang Ia kehendaki.. Pohon zaitun yang diberkahi dan merupakan
> sumber energi mahabening itu . minyak yang bercahaya cemerlang bahkan
> tanpa tersentuh api -- tidak tumbuh di Timur maupun di Barat. Ia bisa
> mekar di mana saja. Atau tidak di mana-mana. Ia ada di manapun dan
> kapanpun suatu wawasan yang jernih memancar.
>
> Bagi Bloom, cahaya yang dilukiskan secara memukau itu tepat dijadikan
> lambang Alquran. Ia adalah bukti lain tentang status otentik Quran
> sebagai kitab bagi siapa saja, bukan hanya bagi muslim.
>
> Mungkinkah Harold Bloom sendiri tepercik cahaya-atas-cahaya? Boleh jadi.
> Dengan ulasan memikat tersebut, ia membuktikan bahwa kitab suci yang
> bukan rujukan agamanya itu dapat diapresiasi dengan jernih dan tajam.
> Kita bisa menambahkan: mereka yang sejak lahir menjunjung Quran sebagai
> kitab suci agamanya pun mungkin luput dalam memahami pesan-pesan
> pokoknya dengan jernih.
>
> Orang-orang seperti Bloom, yang beragama Yahudi dan juga dikenal sebagai
> pakar agama-agama, mampu menangkap inti-inti pesan Quran. Mereka sanggup
> memilah inti dari anjuran maupun ketentuan-ketentuan temporal dan
> situasionalnya, yang kerap justru dianggap permanen dan bersifat legal.
> Kaum Muslim sendiri mungkin saja kehil

[media-dakwah] Re: Dari Situs JIL: Cahaya Harold Bloom

2006-06-29 Terurut Topik suhana032003
--- In media-dakwah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> di sisi lain, saya menemukan hal-hal baru yang patut kita telaah 
lebih  intens dalam mengkaji kalam Ilahi ini. setelah membaca beberap 
tulisan dan  buku, akhirnya saya temukan bahwa al-Quran juga memiliki 
problem originality  yang perlu kita cermati. hal ini digambarkan 
dengan jelas oleh theodor  noldek dalam tarikh al-Quran nya. al-
Suyuthi dalam kitab itqonnya juag  menyarikan hal yng sama. ternyata 
al-Quran juga membutuhkan telah progresif  dalam otentisitasnya. 
bnyak rumor yang mengatakan bahwa tidak semua yang  termaktub dlam al-
Qurn itu adalah murni sepertu yang diterima oleh  Rasulullah dan yang 
beliau sampaikan ke sahabat-sahabat awal dulu. 

===>>> hanya atas dasar tulisan dari orang yg belum jelas, lalu anda 
juga meragukan ke otentikan Al-Qur'an hmm..lalu bagaimana dengan 
bunyi ayat spt di bawah ini  :

" Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami 
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah[31] satu surat (saja) 
yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain 
Allah, jika kamu orang-orang yang benar."(al-baqarah : 23)

kalau ragu akan keotentikan al-qur'an, kenapa tidak dibuktikan dengan 
membuat satu surat aja yg semisal dgnnya??  lalu bagaimana dengan 
bunyi ayat di bawah ini:

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya 
Kami benar-benar memeliharanya" (Al Hijr: 9) 

andai anda mengaku seorang muslim, masihkan anda meragukan kalau 
kemurnian Al-Qur'an itu di jaga dan dijamin oleh Allah sendiri???

salam
hana



> 
> Darwin Bahar writes: 
> 
> > Editorial
> > Cahaya Harold Bloom
> > Oleh Hamid Basyaib
> > 19/06/2006 
> > 
> > Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, 
merupakan teks 
> > yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) 
membingungkan 
> > dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab 
ternyata 
> > sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar 
koheren. 
> > 
> > Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan 
> > Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, 
profesor 
> > sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya mashurnya, Genius: A 
Mosaic 
> > of One Hundred Exemplary Creative Minds. Ia menyanjung Quran 
dalam bab 
> > khusus tentang Nabi Muhammad, yang dinobatkannya sebagai salah 
seorang 
> > jenius sastra terbesar dalam sejarah. 
> > 
> > Muhammad adalah satu-satunya nabi yang dianggap jenius oleh 
Bloom. Pada 
> > Kristen ia bukan menyebut Yesus, melainkan Santo Paulus, penulis 
salah 
> > satu versi Injil. Dan pada Yahudi, ia bukan memasukkan Nabi Musa, 
tapi 
> > seorang tokoh dari masa sekitar seribu tahun Sebelum Masehi, yang 
oleh 
> > para sarjana hanya disebut .J. atau .Yahwist.. 
> > 
> > Bloom, yang boleh dikata kritikus sastra (Barat) terbesar saat 
ini, 
> > secara khusus mengutip lengkap Surah An Nur ayat 35, .sebuah 
puisi yang 
> > sempurna pada-dirinya., suatu .mukjizat tapi alamiah., dan sama 
sekali 
> > tak mengandung unsur sektarian. Ia terutama takjub pada ungkapan 
> > .cahaya-atas-cahaya. (nur alannur) dalam surah itu. 
> > 
> > Ceruk tempat cahaya-atas-cahaya bertahta, menurut tafsir Bloom, 
mungkin 
> > hati Muhammad; tapi pada akhirnya bisa hati siapa saja yang peka. 
Sebab, 
> > seperti disebut oleh ayat tersebut, .Tuhan membimbing kepada 
cahayaNya 
> > siapapun yang Ia kehendaki.. Pohon zaitun yang diberkahi dan 
merupakan 
> > sumber energi mahabening itu . minyak yang bercahaya cemerlang 
bahkan 
> > tanpa tersentuh api -- tidak tumbuh di Timur maupun di Barat. Ia 
bisa 
> > mekar di mana saja. Atau tidak di mana-mana. Ia ada di manapun 
dan 
> > kapanpun suatu wawasan yang jernih memancar. 
> > 
> > Bagi Bloom, cahaya yang dilukiskan secara memukau itu tepat 
dijadikan 
> > lambang Alquran. Ia adalah bukti lain tentang status otentik 
Quran 
> > sebagai kitab bagi siapa saja, bukan hanya bagi muslim. 
> > 
> > Mungkinkah Harold Bloom sendiri tepercik cahaya-atas-cahaya? 
Boleh jadi. 
> > Dengan ulasan memikat tersebut, ia membuktikan bahwa kitab suci 
yang 
> > bukan rujukan agamanya itu dapat diapresiasi dengan jernih dan 
tajam. 
> > Kita bisa menambahkan: mereka yang sejak lahir menjunjung Quran 
sebagai 
> > kitab suci agamanya pun mungkin luput dalam memahami pesan-pesan 
> > pokoknya dengan jernih. 
> > 
> > Orang-orang seperti Bloom, yang beragama Yahudi dan juga dikenal 
sebagai 
> > pakar agama-agama, mampu menangkap inti-inti pesan Quran. Mereka 
sanggup 
> > memilah inti dari anjuran maupun ketentuan-ketentuan temporal dan 
> > situasionalnya, yang kerap justru dianggap permanen dan bersifat 
legal. 
> > Kaum Muslim sendiri mungkin saja kehilangan wawasan dan daya 
tangkap 
> > yang persis terhadap inti pesan itu, dan justeru tertawan pada 
anjuran 
> > atau ide-ide Quran yang bukan merupakan inti pesannya sebagai 
pengarah 
> > langkah dan pedoman hidup. 
> > 
> > Bloom menganggap kebangkitan 

[media-dakwah] Re: Dari Situs JIL: Cahaya Harold Bloom

2006-06-28 Terurut Topik wongkairo
sue...bener abiss tuh. kitab suci kita emang keren 
banget kok. alah kalo cuman dibandingin ma injil sih kayak sepeda unta ma 
GP-500 nya valentino rosii...jauh mannn. 

setelah saya elaborasi matang-matang dan mendalam, al-Qurn memang memiliki 
banyak sekali kelebihan, baik dalam segi bahasa maupun substansi. 
keistimewaan kitb suci ini bukan hanya dikagumi oleh umat Muslim sja, akan 
tetapi oleh orang-orang di luar lingkup Islam ini pula. 

di sisi lain, saya menemukan hal-hal baru yang patut kita telaah lebih 
intens dalam mengkaji kalam Ilahi ini. setelah membaca beberap tulisan dan 
buku, akhirnya saya temukan bahwa al-Quran juga memiliki problem originality 
yang perlu kita cermati. hal ini digambarkan dengan jelas oleh theodor 
noldek dalam tarikh al-Quran nya. al-Suyuthi dalam kitab itqonnya juag 
menyarikan hal yng sama. ternyata al-Quran juga membutuhkan telah progresif 
dalam otentisitasnya. bnyak rumor yang mengatakan bahwa tidak semua yang 
termaktub dlam al-Qurn itu adalah murni sepertu yang diterima oleh 
Rasulullah dan yang beliau sampaikan ke sahabat-sahabat awal dulu. 

Darwin Bahar writes: 

> Editorial
> Cahaya Harold Bloom
> Oleh Hamid Basyaib
> 19/06/2006 
> 
> Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks 
> yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) membingungkan 
> dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab ternyata 
> sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar koheren. 
> 
> Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan 
> Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, profesor 
> sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya mashurnya, Genius: A Mosaic 
> of One Hundred Exemplary Creative Minds. Ia menyanjung Quran dalam bab 
> khusus tentang Nabi Muhammad, yang dinobatkannya sebagai salah seorang 
> jenius sastra terbesar dalam sejarah. 
> 
> Muhammad adalah satu-satunya nabi yang dianggap jenius oleh Bloom. Pada 
> Kristen ia bukan menyebut Yesus, melainkan Santo Paulus, penulis salah 
> satu versi Injil. Dan pada Yahudi, ia bukan memasukkan Nabi Musa, tapi 
> seorang tokoh dari masa sekitar seribu tahun Sebelum Masehi, yang oleh 
> para sarjana hanya disebut .J. atau .Yahwist.. 
> 
> Bloom, yang boleh dikata kritikus sastra (Barat) terbesar saat ini, 
> secara khusus mengutip lengkap Surah An Nur ayat 35, .sebuah puisi yang 
> sempurna pada-dirinya., suatu .mukjizat tapi alamiah., dan sama sekali 
> tak mengandung unsur sektarian. Ia terutama takjub pada ungkapan 
> .cahaya-atas-cahaya. (nur alannur) dalam surah itu. 
> 
> Ceruk tempat cahaya-atas-cahaya bertahta, menurut tafsir Bloom, mungkin 
> hati Muhammad; tapi pada akhirnya bisa hati siapa saja yang peka. Sebab, 
> seperti disebut oleh ayat tersebut, .Tuhan membimbing kepada cahayaNya 
> siapapun yang Ia kehendaki.. Pohon zaitun yang diberkahi dan merupakan 
> sumber energi mahabening itu . minyak yang bercahaya cemerlang bahkan 
> tanpa tersentuh api -- tidak tumbuh di Timur maupun di Barat. Ia bisa 
> mekar di mana saja. Atau tidak di mana-mana. Ia ada di manapun dan 
> kapanpun suatu wawasan yang jernih memancar. 
> 
> Bagi Bloom, cahaya yang dilukiskan secara memukau itu tepat dijadikan 
> lambang Alquran. Ia adalah bukti lain tentang status otentik Quran 
> sebagai kitab bagi siapa saja, bukan hanya bagi muslim. 
> 
> Mungkinkah Harold Bloom sendiri tepercik cahaya-atas-cahaya? Boleh jadi. 
> Dengan ulasan memikat tersebut, ia membuktikan bahwa kitab suci yang 
> bukan rujukan agamanya itu dapat diapresiasi dengan jernih dan tajam. 
> Kita bisa menambahkan: mereka yang sejak lahir menjunjung Quran sebagai 
> kitab suci agamanya pun mungkin luput dalam memahami pesan-pesan 
> pokoknya dengan jernih. 
> 
> Orang-orang seperti Bloom, yang beragama Yahudi dan juga dikenal sebagai 
> pakar agama-agama, mampu menangkap inti-inti pesan Quran. Mereka sanggup 
> memilah inti dari anjuran maupun ketentuan-ketentuan temporal dan 
> situasionalnya, yang kerap justru dianggap permanen dan bersifat legal. 
> Kaum Muslim sendiri mungkin saja kehilangan wawasan dan daya tangkap 
> yang persis terhadap inti pesan itu, dan justeru tertawan pada anjuran 
> atau ide-ide Quran yang bukan merupakan inti pesannya sebagai pengarah 
> langkah dan pedoman hidup. 
> 
> Bloom menganggap kebangkitan spiritual Barat ditopang oleh tiga teks 
> suci: Injil Yahudi (atau Perjanjian Lama, menurut perspektif Kristen), 
> Perjanjian Baru, dan Alquran (inilah sebabnya ia membahas Quran dan 
> Muhammad dalam buku yang mengulas sastra Barat itu). Ia heran mengapa 
> orang Barat hanya membaca dua yang pertama, seraya sangat mengabaikan 
> Quran . atau malah mengecamnya secara serampangan. 
> 
> Ketika mereka kelak mulai mengikuti anjuran Bloom untuk membaca Quran, 
> siapa tahu rekan-rekannya di Barat itu mampu membacanya secara setajam 
> Bloom. Tapi kemampuan seperti itu lebih besar lagi kita harapkan terjadi 
> pada pih