Makhluk-makhluk Bercahaya
     
      Karya : Harun Yahya
     

        
      Thomas Edison adalah seorang ilmuwan terbesar di dunia. Sekitar seratus 
dua puluh tahun telah berlalu sejak ia menemukan bola lampu. Dalam masa ini, 
bola lampu telah menjadi bagian penting kehidupan manusia. Kini, jutaan bola 
lampu mungil bersama-sama menerangi kota-kota besar di seluruh dunia.

      Penerangan menjadi suatu simbul penting bagi peradaban ini. Namun, ada 
sumber penerangan lain. Kita tentunya pernah menjumpai cahaya kecil yang 
menerangi kegelapan malam hari. Cahayanya begitu kuat dan terang, namun sumber 
penerangan ini sangatlah berbeda dengan bola lampu. Bahkan ia sama sekali 
bukanlah benda, melainkan makhluk hidup. Ia adalah seekor kunang-kunang. 
Makhluk kecil ini menghasilkan cahaya dalam tubuhnya meski ia tidak memiliki 
bola lampu. Meskipun tidak menggunakan listrik, ia memiliki teknologi yang jauh 
lebih hebat. Teknologi ini lebih efektif dari bola lampu yang mampu merubah 
sepuluh persen saja dari energinya menjadi cahaya, sedangkan sembilan puluh 
persen sisanya berubah dan hilang menjadi panas.

      Sebaliknya, kunang-kunang mampu menghasilkan hampir seratus persen cahaya 
dari energi yang ada. Ini dikarenakan disain sempurna pada sistem penghasil 
cahaya yang dimilikinya. Tubuhnya berisi zat kimia khusus bernama lusiferin, 
dan enzim yang disebut lusiferase. Untuk menghasilkan cahaya, dua zat kimia ini 
bercampur, dan percampuran ini menghasilkan energi dalam bentuk cahaya. Molekul 
kompleks ini telah didisain secara khusus untuk memancarkan cahaya. Penempatan 
setiap atom yang membentuk molekul tersebut telah ditentukan sesuai dengan 
tujuan ini. Tidak ada keraguan bahwa disain biokimia ini bukanlah sebuah 
kebetulan. Ia sengaja diciptakan secara khusus. Sebagaimana Allah telah memberi 
semua makhluk hidup ciri mereka masing-masing, Dia juga telah mengajarkan 
kunang-kunang cara membuat cahaya.

      Tapi, untuk apakah kunang-kunang membuat cahaya melalui teknologi yang 
sedemikian maju. Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan ini, kita harus 
mengamati lebih dekat sekawanan kunang-kunang. Sekelompok kunang-kunang dalam 
jumlah besar, hingga ratusan ribu, di malam hari memunculkan pemandangan yang 
membuat kita seolah sedang berjalan di bawah bintang-bintang.

      Cahaya ini sangatlah penting bagi kunang-kunang sebagai alat komunikasi. 
Sepanjang sejarah, manusia telah menggunakan berbagai sarana untuk 
berkomunikasi. Salah satunya adalah sandi morse, yang terdiri atas kombinasi 
sinyal panjang dan pendek, dan dipakai pada telegram. Kunang-kunang menggunakan 
sinyal cahaya untuk berkomunikasi, cara yang menyerupai sandi morse. 

      Kunang-kunang jantan menyalakan dan memadamkan cahayanya untuk mengirim 
pesan kepada sang betina. Pesan ini berisi kode tertentu. Dan kunang-kunang 
betina menggunakan kode yang sama untuk mengirim pesan balasan kepada sang 
jantan. Sebagai hasil dari pesan timbal-balik ini, sang jantan dan betina 
mendekat satu sama lain.

      Sejak saat ia dilahirkan, tiap kunang-kunang mengetahui bagaimana 
berkirim pesan dengan cara ini, dan bagaimana memahami pesan yang dikirim oleh 
yang lain. Singkatnya, masing-masing dari ribuan kunang-kunang yang kita lihat 
bersama di kegelapan malam adalah sebuah keajaiban penciptaan. Pencipta sistem 
yang luar biasa ini adalah Allah, Pencipta semua makhluk hidup. 

      Selama beberapa malam di Segitiga Bermuda, pertunjukan cahaya tengah 
berlangsung. Beberapa saat setelah matahari tenggelam, cahaya yang mempesona 
muncul di permukaan laut. Cahaya ini berasal dari cacing laut betina yang 
sedang berada di permukaan. Sang betina mencampurkan dua cairan kimia yang ia 
hasilkan dalam tubuhnya. Makhluk ini tahu bagaimana menggunakan bahan-bahan 
kimia untuk memproduksi cahaya dengan cara yang menakjubkan. Hasil akhirnya 
adalah sebuah pertunjukan cahaya yang mengagumkan. Cacing betina melakukan ini 
untuk menarik perhatian sang jantan. Makhluk yang sedang mendekat dengan cahaya 
kecilnya yang terang adalah cacing laut jantan. Sepuluh menit kemudian, 
permukaan laut telah tertutupi oleh ratusan betina yang memancarkan cahaya 
terang. Jika bulan keluar dari balik awan dan menerangi permukaan laut, mereka 
kembali ke kedalaman lautan. Dua puluh menit kemudian pertunjukan ini berakhir.

      Jika kita ingin menyaksikan tempat sesungguhnya, di mana binatang 
menggunakan cahaya untuk berkomunikasi, maka kita harus pergi ke tempat paling 
gelap di bumi, yaitu dasar lautan. Kapal selam ini didisain khusus untuk dapat 
menyelam hingga kedalaman enam ratus meter. Sinar matahari tidak dapat menembus 
kedalaman di bawah dua ratus meter. Di sinilah tempat paling gelap di bumi. 
Tekanannya dua puluh kali lebih tinggi dibandingkan di permukaan laut. Anda 
mungkin berpikir bahwa tak ada yang mampu hidup dalam kondisi ini. Namun sebuah 
pemandangan menakjubkan muncul ketika terlihat suatu sinyal cahaya dari luar 
kapal selam. Tiba-tiba muncul cahaya dari kegelapan dasar lautan, dengan kata 
lain terdapat makhluk-makhluk hidup yang menjawab cahaya dengan cahaya, dan 
berkomunikasi dengan cara memancarkan cahaya dalam kegelapan ini. Dengan 
melihat makhluk ini dari dekat, anda akan melihat keagungan ciptaan Allah. 

      Di dasar lautan terdapat makhluk mengagumkan yang memancarkan cahaya 
merah. Ia adalah seekor ubur-ubur. Pertunjukan cahaya dari spesies lain yang 
berada di bagian lebih atas menyerupai pertunjukan karya seni. Pertunjukan ini 
dapat dinikmati sepenuhnya setelah lampu kapal selam dimatikan. Pemandangan 
yang muncul adalah beragam makhluk mempesona yang bersinar dengan cahaya yang 
dihasilkannya sendiri. Terdapat sejenis makhluk laut yang berenang-renang 
sambil memancarkan cahaya tanpa seorang pun tahu apa fungsi cahaya ini.

      Di antara makhluk bercahaya di dasar lautan adalah ubur-ubur, yang 
memiliki tubuh lunak dan lembut. Tak satu pun dari mereka memiliki akal atau 
kecerdasaan. Tidak juga mereka tahu bagaimana cahaya dalam tubuh mereka 
terbentuk. Sungguh tidak rasional untuk berpikir bahwa makhluk yang demikian 
kompleks dengan sistemnya yang rumit muncul secara kebetulan. Tak ada keraguan 
bahwa makhluk ini sengaja diciptakan dengan disain khusus. Oleh karenanya, 
pertunjukan cahaya ini, yang datang dari ratusan meter di bawah permukaan laut, 
sebenarnya mengungkapkan kepada kita akan kekuasaan Allah. Dia menciptakannya 
secara khusus. Segala sesuatu di darat dan di laut adalah kepunyaan-Nya. Dan 
Dia memiliki ilmu dan pengetahuan yang tak terbatas. Dalam sebuah ayat 
dinyatakan: 

      "Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, 
Yang Mempunyai Nama-nama Yang Paling Baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di 
langit dan dibumi dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. 
Al-Hasyr, 59:24) 




     

--------------------------------------------------------------------------------
      Hak cipta selamanya oleh Allah © Subhanahu wa Ta'ala
     
      Semua materi dapat disalin dan disebarkan (syukur-syukur ...) dengan 
mencantumkan www.prayoga.net
     



[Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke