RE: [media-dakwah] (unknown)

2006-01-05 Terurut Topik aryadi
Kalau orang berfikir seperti ini lambat laun akan menimbulkan
reinkarnasi jaman "jahiliah". Biarkan saja orang berbuat semaunya yang
penting tidak meresahkan atau mengganggu orang lain.
 
Pendapat tersebut nggak jauh beda dengan membiarkan saja orang pake
narkoba asal buat sendiri, biarkan saja orang bermaksiat asal dosa dan
akibat ditanggung sendiri weleh... weleh... padahal jelas, Azab akan
turun tidak hanya kepada pelaku-nya saja melainkan kepada orang sekitar
yang membiarkan kemaksiatan terjadi padahal dia benar-benar
mengetahuinya. Waduhhh 
 
-aryadi-


-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of yusuf rinaldy
Sent: Friday, January 06, 2006 9:33 AM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] (unknown)


  Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
  saya heran, Dawam Raharjo yang katanya tokoh Muhammadiyah kok selalu
mendukung aliran sesat. Setelah mati-matian mendukung Ahmadiyah, kini ia
mendukung Lia Eden.
  Anehnya Mahasiswa UIN Ciputat juga ikut-ikutan mendukung aliran sesat.
kayaknya memang benar apa kata Hartono Ahmad Jais, bahwa ada pemurtadan
di IAIN
  Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
   
  Mahasiswa dan Dawam Dukung Lia Aminuddin
  Semanggi, Warta Kota 
  Sebanyak 15 mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Ciputat
(Formaci) menuntut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Firman Gani segera
membebaskan Lia Aminuddin alias Lia Eden. Pasalnya, apa yang dilakukan
Lia dan pengikutnya dalam komunitas Kerajaan Tuhan atau God's Kingdom
tidak meresahkan masyarakat.
  Tuntutan tersebut disampaikan para mahasiswa yang sebagian besar
berasal dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah dalam
sebuah aksi demo di halaman Mapolda Metro Jaya. Salah seorang aktor
intelektual Lia yang dinobatkan sebagai Imam Besar juga berasal dari
UIN.
  Layaknya sebuah aksi demo, mereka mengusung poster berisikan dukungan
bagi Lia yang kini meringkuk di rumah tahanan polda. Beberapa poster
yang diusung antara lain bertuliskan "Stop Fatwa Sesat", "Hentikan
Diskriminasi terhadap Komunitas Eden", dan "Tolak Kekerasan atas Nama
Agama". "Kita bukan mendukung ajaran Lia Aminuddin, tapi meminta agar
setiap warga negara diberikan kebebasan dalam menjalankan agamanya
sesuai bunyi undang- undang," ujar Rusnandar, salah satu perwakilan
mahasiswa.
  Untuk mencegah berulangnya aksi kekerasan terhadap Lia Aminuddin dan
kelompok lain, ia mengusulkan perlunya UU tentang kebebasan agama.
"Perbedaan dalam menjalankan agama bukan diselesaikan dengan tindakan
represif, tetapi seharusnya ada dialog karena kelompok Lia hanya
menjalankan keyakinannya dan bukan menistakan agama," kata dia.
  Lia mengembangkan Kerajaan Tuhan di kediamannya di Jalan Mahoni di
kawasan Bungur, Senen, Jakarta Pusat. Seluruh pengikut Lia dievakuasi
pekan lalu karena akan diserbu warga sekitar pada Rabu 28 Desember 2005.
Dalam pemeriksaan lanjutan, hanya Lia yang dijadikan tersangka penistaan
terhadap agama.
  Tapi, menurut belasan mahasiswa ini, apa yang dilakukan Lia Aminuddin
dan pengikutnya sah-sah sebagai sebuah aliran kepercayaan. "Kita tak
bicara sesat atau tidak sesat. Kita sebatas memberikan dukungan kepada
Lia agar bisa menjalankan ajarannya secara bebas," kata Iqbal, rekan
Rusnandar.
  Kelompok kecil mahasiswa UIN Syarif Hidatullah ini memang tengah
memperjuangkan kebebasan beragama dan menjalankan ibadah tanpa harus
dibatasi, selama ajaran tersebut tidak meresahkan masyarakat.
  Secara terpisah, Sosialog Dawam Rahardjo yang membesuk Lia di polda
mengatakan, perlunya kebebasan kepada setiap masyarakat untuk
menjalankan ibadah berdasarkan kepercayaannya masing-masing. Pada kasus
Lia Aminuddin sebenarnya tidak perlu dipersoalkan selama masyarakat
tidak mempercayai aliran yang dianut Lia. "Kalau Lia mengaku sebagai
malaikat Jibril, itu hak dia. Selama kita tidak percaya dengan omongan
dia, tidak perlu dipermasalahkan," katanya.
  Dawan menawarkan bantuan hukum bagi Lia. Tapi, wanita tersebut belum
memutuskan apakah akan menerima bantuan hukum yang ditawarkan Dawan.
"Katanya, yang menawarkan bantuan harus yang benar-benar suci. Makanya
kita menawarkan seratus pengacara untuk membantu Lia. Satu dari
pengacara itu akan dipilih sendiri oleh Lia," katanya.
  Bikin puisi
  Lia sendiri, kata sebuah sumber di kepolisian, tetap menolak anggapan
bahwa dia melanggar agama. Lia bersikukuh bahwa ajaran yang dianutnya
benar. "Ya tetap merasa kalau dirinya benar. Tapi, itu hak dia, karena
menyatakan benar atau tidak adalah pengadilan," kata seorang penyidik.
Lia juga menitipkan puisi yang dibuatnya selama berada di sel. Lewat
puisi itu, Lia menegaskan bahwa dirinya yakin kebenaran kelak akan
terkuak. (Wi
   



-
Yahoo! DSL Something to write home about. Just $16.99/mo. or less

[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 




SPO

Re: [media-dakwah] (unknown)

2006-01-05 Terurut Topik Iswandi
terlalu banyak orang yg suka nyeleneh saat ini.
Tapi nyeleneh seperti itu jangal lagi di anggap enteng, pengaruhnya besar
terutama bagi masyarakat yang kadar imannya masih kurang, sehingga mereka
bisa saja menerima paham orang yang mengaku dirinya, malaikat atau tuhan.
Nampaknya perlu intelijen pembasmi ajaran sesat.



- Original Message - 
From: "Ahmad Sugandi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "'yusuf rinaldy'" <[EMAIL PROTECTED]>; 

Sent: Friday, January 06, 2006 10:19 AM
Subject: RE: [media-dakwah] (unknown)


> tidak perlu heran dengan gaya Dawam, dan ini bukan pertama kalinya dia
> menjadi benteng ajaran nyeleneh, seperti ungkapan Umar Bin Khatab, jika
> ingin ngetop maka (maaf) kencingi saja Hajar Aswad.
>
>
>
> -Original Message-
> From: media-dakwah@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of yusuf rinaldy
> Sent: Friday, January 06, 2006 9:33 AM
> To: media-dakwah@yahoogroups.com
> Subject: [media-dakwah] (unknown)
>
>
>  Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
>  saya heran, Dawam Raharjo yang katanya tokoh Muhammadiyah kok selalu
> mendukung aliran sesat. Setelah mati-matian mendukung Ahmadiyah, kini ia
> mendukung Lia Eden.
>  Anehnya Mahasiswa UIN Ciputat juga ikut-ikutan mendukung aliran sesat.
> kayaknya memang benar apa kata Hartono Ahmad Jais, bahwa ada pemurtadan di
> IAIN
>  Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
>
>  Mahasiswa dan Dawam Dukung Lia Aminuddin
>  Semanggi, Warta Kota
>  Sebanyak 15 mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Ciputat
> (Formaci) menuntut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Firman Gani segera
> membebaskan Lia Aminuddin alias Lia Eden. Pasalnya, apa yang dilakukan Lia
> dan pengikutnya dalam komunitas Kerajaan Tuhan atau God's Kingdom tidak
> meresahkan masyarakat.
>  Tuntutan tersebut disampaikan para mahasiswa yang sebagian besar berasal
> dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah dalam sebuah aksi
> demo di halaman Mapolda Metro Jaya. Salah seorang aktor intelektual Lia 
> yang
> dinobatkan sebagai Imam Besar juga berasal dari UIN.
>  Layaknya sebuah aksi demo, mereka mengusung poster berisikan dukungan 
> bagi
> Lia yang kini meringkuk di rumah tahanan polda. Beberapa poster yang 
> diusung
> antara lain bertuliskan "Stop Fatwa Sesat", "Hentikan Diskriminasi 
> terhadap
> Komunitas Eden", dan "Tolak Kekerasan atas Nama Agama". "Kita bukan
> mendukung ajaran Lia Aminuddin, tapi meminta agar setiap warga negara
> diberikan kebebasan dalam menjalankan agamanya sesuai bunyi undang- 
> undang,"
> ujar Rusnandar, salah satu perwakilan mahasiswa.
>  Untuk mencegah berulangnya aksi kekerasan terhadap Lia Aminuddin dan
> kelompok lain, ia mengusulkan perlunya UU tentang kebebasan agama.
> "Perbedaan dalam menjalankan agama bukan diselesaikan dengan tindakan
> represif, tetapi seharusnya ada dialog karena kelompok Lia hanya 
> menjalankan
> keyakinannya dan bukan menistakan agama," kata dia.
>  Lia mengembangkan Kerajaan Tuhan di kediamannya di Jalan Mahoni di 
> kawasan
> Bungur, Senen, Jakarta Pusat. Seluruh pengikut Lia dievakuasi pekan lalu
> karena akan diserbu warga sekitar pada Rabu 28 Desember 2005. Dalam
> pemeriksaan lanjutan, hanya Lia yang dijadikan tersangka penistaan 
> terhadap
> agama.
>  Tapi, menurut belasan mahasiswa ini, apa yang dilakukan Lia Aminuddin dan
> pengikutnya sah-sah sebagai sebuah aliran kepercayaan. "Kita tak bicara
> sesat atau tidak sesat. Kita sebatas memberikan dukungan kepada Lia agar
> bisa menjalankan ajarannya secara bebas," kata Iqbal, rekan Rusnandar.
>  Kelompok kecil mahasiswa UIN Syarif Hidatullah ini memang tengah
> memperjuangkan kebebasan beragama dan menjalankan ibadah tanpa harus
> dibatasi, selama ajaran tersebut tidak meresahkan masyarakat.
>  Secara terpisah, Sosialog Dawam Rahardjo yang membesuk Lia di polda
> mengatakan, perlunya kebebasan kepada setiap masyarakat untuk menjalankan
> ibadah berdasarkan kepercayaannya masing-masing. Pada kasus Lia Aminuddin
> sebenarnya tidak perlu dipersoalkan selama masyarakat tidak mempercayai
> aliran yang dianut Lia. "Kalau Lia mengaku sebagai malaikat Jibril, itu 
> hak
> dia. Selama kita tidak percaya dengan omongan dia, tidak perlu
> dipermasalahkan," katanya.
>  Dawan menawarkan bantuan hukum bagi Lia. Tapi, wanita tersebut belum
> memutuskan apakah akan menerima bantuan hukum yang ditawarkan Dawan.
> "Katanya, yang menawarkan bantuan harus yang benar-benar suci. Makanya 
> kita
> menawarkan seratus pengacara untuk membantu Lia. Satu dari pengacara itu
> akan dipilih sendiri oleh Lia," katanya.
>  Bikin puisi
>  Lia sendiri, kata sebuah sumber di k

Re: [media-dakwah] (unknown)

2006-01-05 Terurut Topik Ari Dino

>   Bikin puisi
>   Lia sendiri, kata sebuah sumber di kepolisian, tetap menolak 
> anggapan bahwa dia melanggar agama. Lia bersikukuh bahwa ajaran 
> yang dianutnya  benar. "Ya tetap merasa kalau dirinya benar. Tapi, 
> itu hak dia, karena menyatakan benar atau tidak adalah pengadilan," 
> kata seorang penyidik. Lia juga menitipkan puisi yang dibuatnya 
> selama berada di sel. Lewat puisi itu, Lia menegaskan bahwa dirinya 
> yakin kebenaran kelak akan terkuak. (Wi
>

Selain Lia saya yakin semua umat Islam pun yakin seyakin yakin nya 
bahwa memang kebenaran akan terkuak bahwa kesesatan yang dilakukan 
Lia adalah kesesatan yang nyata.

Salam
Ari 

[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [media-dakwah] (unknown)

2006-01-05 Terurut Topik Mustofa

Kayaknya memang sudah parah orang2 seperti ini.
Muhammadiyah dan UIN harusnya malu punya kader2 spst mereka. Muhammadiyah &
UIN harus berani tegas. Tidak ada toleransi dalam Aqidah Islam.





yusuf rinaldy   

<[EMAIL PROTECTED]To: 
media-dakwah@yahoogroups.com  
oo.com>   cc:   

Sent by:  Subject: [media-dakwah] 
(unknown) 
[EMAIL PROTECTED]   
   
groups.com  





01/06/2006 09:33

AM  








  Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
  saya heran, Dawam Raharjo yang katanya tokoh Muhammadiyah kok selalu
mendukung aliran sesat. Setelah mati-matian mendukung Ahmadiyah, kini ia
mendukung Lia Eden.
  Anehnya Mahasiswa UIN Ciputat juga ikut-ikutan mendukung aliran sesat.
kayaknya memang benar apa kata Hartono Ahmad Jais, bahwa ada pemurtadan di
IAIN
  Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Mahasiswa dan Dawam Dukung Lia Aminuddin
  Semanggi, Warta Kota
  Sebanyak 15 mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Ciputat
(Formaci) menuntut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Firman Gani segera
membebaskan Lia Aminuddin alias Lia Eden. Pasalnya, apa yang dilakukan Lia
dan pengikutnya dalam komunitas Kerajaan Tuhan atau God's Kingdom tidak
meresahkan masyarakat.
  Tuntutan tersebut disampaikan para mahasiswa yang sebagian besar berasal
dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah dalam sebuah aksi
demo di halaman Mapolda Metro Jaya. Salah seorang aktor intelektual Lia
yang dinobatkan sebagai Imam Besar juga berasal dari UIN.
  Layaknya sebuah aksi demo, mereka mengusung poster berisikan dukungan
bagi Lia yang kini meringkuk di rumah tahanan polda. Beberapa poster yang
diusung antara lain bertuliskan "Stop Fatwa Sesat", "Hentikan Diskriminasi
terhadap Komunitas Eden", dan "Tolak Kekerasan atas Nama Agama". "Kita
bukan mendukung ajaran Lia Aminuddin, tapi meminta agar setiap warga negara
diberikan kebebasan dalam menjalankan agamanya sesuai bunyi undang-
undang," ujar Rusnandar, salah satu perwakilan mahasiswa.
  Untuk mencegah berulangnya aksi kekerasan terhadap Lia Aminuddin dan
kelompok lain, ia mengusulkan perlunya UU tentang kebebasan agama.
"Perbedaan dalam menjalankan agama bukan diselesaikan dengan tindakan
represif, tetapi seharusnya ada dialog karena kelompok Lia hanya
menjalankan keyakinannya dan bukan menistakan agama," kata dia.
  Lia mengembangkan Kerajaan Tuhan di kediamannya di Jalan Mahoni di
kawasan Bungur, Senen, Jakarta Pusat. Seluruh pengikut Lia dievakuasi pekan
lalu karena akan diserbu warga sekitar pada Rabu 28 Desember 2005. Dalam
pemeriksaan lanjutan, hanya Lia yang dijadikan tersangka penistaan terhadap
agama.
  Tapi, menurut belasan mahasiswa ini, apa yang dilakukan Lia Aminuddin dan
pengikutnya sah-sah sebagai sebuah aliran kepercayaan. "Kita tak bicara
sesat atau tidak sesat. Kita sebatas memberikan dukungan kepada Lia agar
bisa menjalankan ajarannya secara bebas," kata Iqbal, rekan Rusnandar.
  Kelompok kecil mahasiswa UIN Syarif Hidatullah ini memang tengah
memperjuangkan kebebasan beragama dan menjalankan ibadah tanpa harus
dibatasi, selama ajaran tersebut tidak meresahkan masyarakat.
  Secara terpisah, Sosialog Dawam Rahardjo yang membesuk Lia di polda
mengatakan, perlunya kebebasan kepada setiap masyarakat untuk menjalankan
ibadah berdasarkan kepercayaannya masing-masing. Pada kasus Lia Aminuddin
sebenarnya tidak perlu dipersoalkan selama masyarakat tidak mempercayai
aliran yang dianut Lia. "Kalau Lia mengaku sebagai malaikat Jibril, itu hak
dia. Selama kita tidak percaya dengan omongan dia, tidak perlu
dipermasalahkan," katanya.
  Dawan menawarkan bantuan hukum bagi Lia. Tapi, wanita tersebut belum
memutuskan apakah akan menerima bantuan hukum yang ditawarkan Dawan.
"Katanya, yang menawarkan bantuan harus yang benar-benar suci. Makanya kita
menawarkan seratus pengacara untuk membantu Lia. Satu dari pengacara itu
akan dipilih sendiri oleh Lia," katanya.
  Bikin puisi
  Lia sendiri, kata sebuah sumber di kepolisian

RE: [media-dakwah] (unknown)

2006-01-05 Terurut Topik Ahmad Sugandi
tidak perlu heran dengan gaya Dawam, dan ini bukan pertama kalinya dia
menjadi benteng ajaran nyeleneh, seperti ungkapan Umar Bin Khatab, jika
ingin ngetop maka (maaf) kencingi saja Hajar Aswad.



-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of yusuf rinaldy
Sent: Friday, January 06, 2006 9:33 AM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] (unknown)


  Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
  saya heran, Dawam Raharjo yang katanya tokoh Muhammadiyah kok selalu
mendukung aliran sesat. Setelah mati-matian mendukung Ahmadiyah, kini ia
mendukung Lia Eden.
  Anehnya Mahasiswa UIN Ciputat juga ikut-ikutan mendukung aliran sesat.
kayaknya memang benar apa kata Hartono Ahmad Jais, bahwa ada pemurtadan di
IAIN
  Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Mahasiswa dan Dawam Dukung Lia Aminuddin
  Semanggi, Warta Kota
  Sebanyak 15 mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Ciputat
(Formaci) menuntut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Firman Gani segera
membebaskan Lia Aminuddin alias Lia Eden. Pasalnya, apa yang dilakukan Lia
dan pengikutnya dalam komunitas Kerajaan Tuhan atau GodÂ’s Kingdom tidak
meresahkan masyarakat.
  Tuntutan tersebut disampaikan para mahasiswa yang sebagian besar berasal
dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah dalam sebuah aksi
demo di halaman Mapolda Metro Jaya. Salah seorang aktor intelektual Lia yang
dinobatkan sebagai Imam Besar juga berasal dari UIN.
  Layaknya sebuah aksi demo, mereka mengusung poster berisikan dukungan bagi
Lia yang kini meringkuk di rumah tahanan polda. Beberapa poster yang diusung
antara lain bertuliskan "Stop Fatwa Sesat", "Hentikan Diskriminasi terhadap
Komunitas Eden", dan "Tolak Kekerasan atas Nama Agama". "Kita bukan
mendukung ajaran Lia Aminuddin, tapi meminta agar setiap warga negara
diberikan kebebasan dalam menjalankan agamanya sesuai bunyi undang- undang,"
ujar Rusnandar, salah satu perwakilan mahasiswa.
  Untuk mencegah berulangnya aksi kekerasan terhadap Lia Aminuddin dan
kelompok lain, ia mengusulkan perlunya UU tentang kebebasan agama.
"Perbedaan dalam menjalankan agama bukan diselesaikan dengan tindakan
represif, tetapi seharusnya ada dialog karena kelompok Lia hanya menjalankan
keyakinannya dan bukan menistakan agama," kata dia.
  Lia mengembangkan Kerajaan Tuhan di kediamannya di Jalan Mahoni di kawasan
Bungur, Senen, Jakarta Pusat. Seluruh pengikut Lia dievakuasi pekan lalu
karena akan diserbu warga sekitar pada Rabu 28 Desember 2005. Dalam
pemeriksaan lanjutan, hanya Lia yang dijadikan tersangka penistaan terhadap
agama.
  Tapi, menurut belasan mahasiswa ini, apa yang dilakukan Lia Aminuddin dan
pengikutnya sah-sah sebagai sebuah aliran kepercayaan. "Kita tak bicara
sesat atau tidak sesat. Kita sebatas memberikan dukungan kepada Lia agar
bisa menjalankan ajarannya secara bebas," kata Iqbal, rekan Rusnandar.
  Kelompok kecil mahasiswa UIN Syarif Hidatullah ini memang tengah
memperjuangkan kebebasan beragama dan menjalankan ibadah tanpa harus
dibatasi, selama ajaran tersebut tidak meresahkan masyarakat.
  Secara terpisah, Sosialog Dawam Rahardjo yang membesuk Lia di polda
mengatakan, perlunya kebebasan kepada setiap masyarakat untuk menjalankan
ibadah berdasarkan kepercayaannya masing-masing. Pada kasus Lia Aminuddin
sebenarnya tidak perlu dipersoalkan selama masyarakat tidak mempercayai
aliran yang dianut Lia. "Kalau Lia mengaku sebagai malaikat Jibril, itu hak
dia. Selama kita tidak percaya dengan omongan dia, tidak perlu
dipermasalahkan," katanya.
  Dawan menawarkan bantuan hukum bagi Lia. Tapi, wanita tersebut belum
memutuskan apakah akan menerima bantuan hukum yang ditawarkan Dawan.
"Katanya, yang menawarkan bantuan harus yang benar-benar suci. Makanya kita
menawarkan seratus pengacara untuk membantu Lia. Satu dari pengacara itu
akan dipilih sendiri oleh Lia," katanya.
  Bikin puisi
  Lia sendiri, kata sebuah sumber di kepolisian, tetap menolak anggapan
bahwa dia melanggar agama. Lia bersikukuh bahwa ajaran yang dianutnya
benar. "Ya tetap merasa kalau dirinya benar. Tapi, itu hak dia, karena
menyatakan benar atau tidak adalah pengadilan," kata seorang penyidik. Lia
juga menitipkan puisi yang dibuatnya selama berada di sel. Lewat puisi itu,
Lia menegaskan bahwa dirinya yakin kebenaran kelak akan terkuak. (Wi




-
 Yahoo! DSL Something to write home about. Just $16.99/mo. or less

[Non-text portions of this message have been removed]







Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links







--
Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Anti-Virus.
Version: 7.0.338 / Virus Database: 267.9.2/52 - Release Date: 7/19/2005

--
Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Anti-Virus.
Version: 7.0.338 / Virus Database: 267.9.2/52 - Release Date: 7/19/2005




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join moder