Assalamu 'alaikum, 

Minta pencerahannya nih.. Saya yakin salah satu dari penghalang untuk menghafal 
AlQuranulkarim adalah kesulitan dalam  melagukannya, karena sejujurnya faktor 
ini pula yang berlaku pada saya.

Apakah dalam menghafal AlQuranulkarim melagukannya merupakan suatu hal yang 
diharuskan/wajib ? Ataukah bisa tanpa melagukannya seperti membaca buku lain 
tetapi dapat menghafal serta menghayatinya ? 

Wassalamu'laikum.


-----Original Message-----
    From: "Rahima"<[EMAIL PROTECTED]>
    Sent: 27-Oct-05 12:48:07 AM
    To: "palanta@minang.rantaunet.org"<palanta@minang.rantaunet.org>
    Cc: "[EMAIL PROTECTED]"<[EMAIL PROTECTED]>
    Subject: [media-dakwah] Re: Bagaimana menghafal AlQuranulkarim
    
    
    
    
    
    > Wa'alaikumsalamwarahmatullahiwabarakaatuhu.
    > 
    > Hmm,.jangan mengkaburkan ajaran yang sudah
    > ditetapkan
    > oleh Allah Subhanahuwata'ala.
    > 
    > Masih ingat ngak, syarat-syarat menghafal AlQuran
    > yang
    > pernah saya sampaikan. Salah satu diantaranya adalah
    > ikhlas. Segala amalan yang dilakukan tanpa ikhlas,
    > maka akan sia-sia. 
    > 
    > Ada sebuah hadist shahih Muslim.Maknanya kira-kira
    > begini " Pada hari kiamat kelak, datanglah para ahli
    > ilmu, syahid dan para ahli ibadah kehadapan Allah
    > Subhanahu wata'ala. Datanglah yang sudah mati syahid
    > ditanya padanya, apa yang telah kamu lakukan?
    > Jawabnya
    > : " Aku telah syahid dijalanMu ya Allah, apa jawab
    > Allah, " Tidak, kamu jihad bukan karenaKu, tetapi
    > agar
    > dikatakan kamu pahlawan, maka kamu sudah mengambil
    > balasanmu didunia, yaitu kamu dikenal seorang
    > pahlawan, (dan tak jarang banyak yang dimaqamkan
    > dimaqam pahlawan, tetapi hakikatnya diakhirat
    > semuanya
    > sia-sia), Pergilah kamu keneraka, maka digiringlah
    > ia
    > keneraka.
    > 
    > Datang lagi seorang ahli ilmu, ditanya hal yang
    > serupa, dan dijawabnya : " Aku telah melakukan apa
    > yang kamu perintahkan ya Allah, aku ajarkan manusia
    > akan ilmu, apa jawab Allah, " Tidak kamu berdusta,
    > kamu melakukan itu hanya karena kamu ingin dicap
    > orang
    > yang ilmuwan, dan kamu sudah mendapat ganjaran atas
    > amalan kamu itu didunia, silahkan kamu keneraka,.
    > 
    > Datang lagi ahli Qariah, sebagaimana hal yang sama,
    > Allah menjawab, kamu berdusta, kamu melakukan itu
    > agar
    > kamu dikatakan qariah.Silahkan keneraka.
    > 
    > Begitulah pentingnya arti sebuah niat dari
    > keikhlasan,
    > itu sebabnya dari awal sekali saya mengatakan segala
    > sesuatu itu ikhlaskanlah karena Allah Ta'ala. Orang
    > yang ikhlas, tidak akan pernah gentar dan takut pada
    > manusia, selain pada Allah" Innmaa yakhsyallaaha min
    > ibaadihi al ulamaau".
    > 
    > Dihantam baku oleh pejabatpun ia tidak akan pernah
    > takut pada siapapun, tak mengharapkan agar ia naik
    > pangkat, dipuji manusia atas amalannya, dipuji
    > manusia
    > atas ilmu dan kepintarannya, mo dicerca dipuji
    > manusia, ia akan bersikap biasa saja. Andaikanpun
    > ada
    > yang memujinya, apa jawabannya sebagaimana ketika
    > nabi
    > Sulaiman bersyukur atas karunia yang Allah berikan
    > padanya : " Haadzaaminfadhli rabbiy liasykura aw an
    > akfura" Ini adalah karunia Allah padaku. 
    > 
    > Bersyukur atas karunia dan rahmat serta kelebihan
    > yang
    > diberikan Allah padanya, sadar semua itu atas izin
    > Allah dan atas rahmat Allah. Bersyukur atas apapun
    > yang diberikan Allah padanya, dan tidak mengkafirkan
    > 
    > nikmat tersebut.
    > 
    > Soal manusia itu dulu hafal AlQuran koq tiba-tiba ia
    > korupsi. Saya yakin dan percaya sekali, disaat ia
    > korupsi itu ia sudah tak hafal lagi AlQuran, karena
    > saya percaya sekali, kalau AlQuran itu tidak akan
    > masuk kehati yang berpenyakit.
    > 
    > Perlu diketahui, tidak semua orang Mesir hafal
    > AlQuran
    > lho. Apalagi pejabatnya? Yang hafal AlQuran itu
    > adalah
    > kebanyakan anak-anak, serta syaikh-syaikhnya.
    > 
    > Yang dikatakan hafal AlQuran itu adalah orang yang
    > memelihara AlQuran beserta faham isinya. namanya
    > juga
    > hafal, hifzun, memelihara. Jadi bukan sekedar ada
    > dalam ingatan saja, tetapi ia orang yang benar-benar
    > hafal serta memelihara isi kandungan AlQuran itu
    > dari
    > segala macam kerusakan, dari perubahan, dan
    > memeliharanya dari penafsiran manusia yang tak
    > pantas
    > menafsirkannya, memelihara ajaranNya. Bisa jadi
    > orang
    > hafal AlQuarn diluar kepala, namun ia tidak faham
    > apa
    > yang dihafalnya. Itu sama dengan boong, bagaimana ia
    > memelihara sesuatu sementara ia sendiri tidak tahu
    > apa
    > isi dari yang dipeliharanya.Wajar saja tingkahnya
    > sama
    > dengan lainnya. Ia cuman sekedar ingat, bukan
    > memeliharanya.
    > 
    > Dulu ada yang bertanya, kenapa orang Mesir baca
    > AlQuran koq tidak bersuara. Siapa bilang begitu?
    > Bersuara koq. Emang orang Mesir pada bisu? Kagak,
    > mungkin kita saja yang tidak mendengarkannya. Hanya
    > saja orang Mesir suaranya tidak sebagus kita orang
    > Indonesia bila baca AlQuran, ada juga yang bagus,
    > satu-satu, yang ada di kasset-kasset itulah.
    > 
    > Dan perlu diketahui, jelas ganjaran orang yang hafal
    > AlQuran ikhlash lillahi ta'ala adalah syurga, itu
    > sudah janji Allah. jangan ditukar ketetapan dari
    > Allah
    > itu. Dan jelas tidak akan sama orang yang hafal
    > dengan
    > tak hafal AlQuran. BUkankah Allah berfirman : "
    > Tidak
    > sama orang yang berilmu dengan yang tak berilmu",ini
    > sudah realita dan hukum alam juga.
    > 
    > Sekali lagi kuncinya ikhlas, bila tidk ikhlas akan
    > sia-sia sama saja. Seperti yang saya sampaikan
    > sebelum
    > ini, jagalah hati.
    > 
    > Nb, maaf dulu ukhti bertanya, kenapa saya tidak
    > pulang
    > saja mengembangkan ilmu saya di Indonesia. Memang
    > saat
    > ini ilmu saya tidak saya kembangkan? Lagian saya
    > masih
    > dalam proses sedang belajar, mana mungkin saya
    > pulang
    > belum selesai.
    > 
    > Dan kenapa suami tidak ikut bermilist ria, beliau
    > selalu membaca postingan saya, dan mengikutinya
    > tetapi
    > peserta pasif, karena pekerjaan kantor saja
    > menumpuk,
    > mana sempat lagi bercengkrama di milist.
    > Alhamdulillah, kami sulit berantam atau bertengkar
    > apalagi masalah sepele. Karena masing-masing saling
    > mengerti dan menghormati. 
    > 
    > Apakah tidak pernah bertengkar, sudah pasti pernah,
    > tetapi biasanya pertengkaran yang sederhana, masalah
    > anak atau lainnya, namun itu bisa diselesaikan
    > dengan
    > baik. Saya tahu agama, beliau lebih tahu lagi dari
    > saya, jadi tak ada yang perlu dipertengkarkan. Itu
    > saja. Dan ukhti jangan kaget, kalau saya juga
    > "parajuk", tetapi perajuk saya ngak marah-marah,
    > hanya
    > air muka wajah saja berubah, ntar beliau pasti akan
    > bertanya ada apa dan kenapa, ada yang salahkah? Saya
    > terusterang, jelaskan permasalahannya. Sudah deh,
    > beres masalahnya. Gampangkan? Gitu saja kenapa
    > repot?
    > 
    > Demikian semoga bermanfaat.
    > 
    > Wassalamu'laikum. Rahima.
    > 
    > --- Ade Suerani <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    > 
    > > Alaikumsalam Wr. wb.,
    > > Kalau saya jawabannya simple saja : namanya saja
    > > manusia, pasti akan khilaf
    > > dan berbuat salah.
    > > Yang sempurna imannya, cuma malaikat, sedang yang
    > > nggak ada imannya, cuma
    > > iblis. Manusia kan perpaduan keduanya itu.
    > > Lagian, iman seseorang itu kan fluktuatif, hari
    > ini
    > > bisa takwa besok mungkin
    > > munafik.
    > > Ada teman saya juga hapal 10 juz, calon ustadz di
    > > Gontor, kuliah di Mesir
    > > juga. Hari-harinya tidak beda dengan yang nggak
    > > hapal Qur'an. Dan Qur'an
    > > memang bukan untuk dihapal, tapi diamalkan. Yang
    > > hapal Qur'an belum tentu
    > > dialah yang mendapat hidayah, apalagi berkah,
    > > begitupula yang nggak hapal
    
    
    
        
                
    __________________________________ 
    Yahoo! Mail - PC Magazine Editors' Choice 2005 
    http://mail.yahoo.com
    
    
    
    Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
    Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
    Yahoo! Groups Links
    
    
    
     
    
    






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke