[media-dakwah] PENGGUNAAN KEKERASAN DALAM MENGINGKARI PARA PELOPOR BID�AH TIDAK BERARTI LOYAL TERHADAP KAUM KAFIR

2007-03-08 Terurut Topik handri yanto
PENGGUNAAN KEKERASAN DALAM MENGINGKARI PARA PELOPOR BID’AH TIDAK BERARTI LOYAL 
TERHADAP KAUM KAFIR
   
  Oleh
  Syaikh Abdul Malik bin Ahmad Ramadhani
   
   
  Pada prinsipnya, Al-Amru bil Ma’ruf wan Nahyu anil Munkar” (perintah kepada 
kebaikan dan mencegah dari kemungkaran) dilakukan dengan lemah lembut dan penuh 
kasih sayang, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
   
  “Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran 
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik ….” [An-Nahl : 125]
   
  Demikian pula firmanNya kepada Nabi Musa dan Nabi Harun ‘Alaihis Salam
   
  “Artinya : Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah 
melampui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang 
lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut” [Thaha : 43-44]
   
  Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam 
bersabda.
   
  “Artinya : Sesungguhnya, tidaklah suatu kelembutan ada pada sesuatu kecuali 
ia pasti menghiasinya dan tidak pula kelembutan itu dicabut kecuali akan 
memperburuknya” [Hadits Riwayat Muslim No. 2594]
   
  Namun demikian, apabila kemunkaran tidak berubah kecuali dengan menggunakan 
semacam kekasaran/kekerasan, maka tidaklah mengapa bila digunakannya, sekalipun 
terhadap sesama kaum muslimin. Tidaklah engkau melihat bahwasanya Allah 
Subhanahu wa Ta’ala telah membolehkan peperangan untuk menegakkan hal itu? Dan 
tiada kekerasan yang melebihi peperangan, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
   
  “Artinya : Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang, maka 
damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat 
aniaya terhadap golongan yang lain, maka perangilah golongan yang bebruat 
aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah” [Al-Hujarat : 9]
   
  Terkadang, seorang mukmin bersikap sangat keras dalam mengingkari saudaranya 
melibihi sikap kerasnya terhadap musuh/lawannya. Tidaklah engkau lihat 
kelembutan Nabi Musa terhadap Fir’aun, sementara beliau bersikap keras terhadap 
saudaranya, Harun? Oleh sebab itulah, Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan 
dengan firmanNya.
   
  “Artinya : Dan dia (Musa) memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil 
menariknya ke arahnya” [Al-A’raf : 150]
   
  (Dari tindakan yang dilakukan oleh Musa terhadap saudaranya Harun,-pent) 
dapatkah seseorang melakukan protes terhadap Musa dengan menggunakan alasan 
“al-wala” (loyalitas) dan “al-bara” (sikap berlepas diri), yaitu dengan menuduh 
beliau membentangkan lisan dan tangan beliau terhadap saudaranya sendiri dan 
bersikap lemah lembut terhadap para thaghut?!
   
  Bahkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sekalipun terkadang mencela 
para ulama dari kalangan sahabat beliau dengan celaan yang lebih keras dari 
pada celaan beliau terhadap sahabat lainnya (yang bukan ulama, -pent) apabila 
mereka berbuat kesalahan. Sebagai contoh, ucapan beliau kepada Mu’adz bin Jabal 
Radhiyallahu ‘anhu tatkala Mu’adz memanjangkan shalat ketika menjadi imam, 
memimpin kaumnya shalat berjama’ah, beliau mengatakan.
   
  “Artinya : Apakah engkau ingin menimbulkan fitnah, wahai Mu’adz?” [Hadist 
shahih riwayat Al-Bukhari no. 6126 dan Muslim no. 465]
   
  Sebaliknya, sikap lemah lembut beliau terhadap seorang Badui (dari gurun 
pasir) yang kencing di masjid (beliau) sebagaimana termaktub dalam Shahih 
Al-Bukhari dan kitab-kitab hadits lainnya. [1]
   
  Demikian pula sabda beliau kepada Usamah bin Zaid Radhiyallahu ‘anhu tatkala 
ia membunuh seorang musyrik dalam peperangan setelah orang itu mengucapkan 
“kalimat tauhid” (Laa Ilaaha illallah)
   
  “Artinya : Wahai Usamah ! Apakah engkau membunuhnya setelah ia mengucapkan 
‘Laa Ilaaha illallaah?! Usamah berkata : ‘beliau terus mengulang-ulangi ucapan 
itu, sehingga aku berangan-angan (seandainya) aku belum memeluk Islam sebelum 
hari itu” {Riwayat Al-Bukhari no. 4269 dan Muslim no. 96]
   
  Dan sungguh Usamah telah mengambil pelajaran penting dari sikap keras 
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadapnya, ia menjadikannya sebagai 
sebuah nasihat pada masa terjadinya fitnah setelah peristiwa pembunuhan 
Khalifah Ar-Rasyid, Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu, Tindakan keras 
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut atas dirinya telah mewariskan 
padanya sikap ‘tawarru’ (berhati-hati) dari darah-darah kaum muslimin.
   
  Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkata.
   
  “Usamah telah mengambil pelajaran penting sejak hari ketika Nabi Shallallahu 
‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya ; ‘Bagaimana dengan Laa Ilaaha illallaah’ 
wahai Usamah ?!’ Maka dia pun menahan tangannya menetapi rumahnya, dengan 
demikian dia telah berbuat baik” [Lihat pada Siyar A’laamin Nubalaa II/500-501]
   
  Aku (penulis) berkata : “Allhu Akbar ! Allah Mahabesar, alangkah agungnya 
pendidikan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan alangkah hinanya pendidikan 
ala h

[media-dakwah] TENTANG TERCELANYA SIKAP EKSTRIM DI DALAM PENGKAFIRAN

2007-03-08 Terurut Topik handri yanto

  TENTANG TERCELANYA SIKAP EKSTRIM DI DALAM PENGKAFIRAN
  DAN DAMPAK NEGATIFNYA
   
   
  Oleh :
   
  Al-Allamah al-Imam asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Bazz
   
   
  Penyusun dan Komentar :
   
  Ali bin Hasan bin Ali bin Abdil Hamid al-Halaby al-Atsary
   
   
   
   
   
  Kata Pengantar
  (Syaikh Ali Hasan al-Halaby)
   
   
   
  Segala puji hanyalah milik Alloh pemelihara alam semesta. Sholawat dan Salam 
semoga senantiasa tercurahkan kepada utusan yang paling mulia, keluarga beliau 
dan seluruh sahabatnya. Dan tidaklah ada permusuhan melainkan terhadap 
orang-orang yang zhalim.
   
   
   
  Amma Ba’du : Inilah penjelasan ilmiah yang mendalam, yang di dalamnya berisi 
penelitian dan pembahasan yang cermat, yang menetapkan suatu permasalahan yang 
paling urgen, yang akan memberikan faidah bagi seluruh umat dan menangkis 
fitnah yang membutakan.
   
   
   
  Saya (Syaikh Ali, red.) memandang harus menyebarkan penjelasan ini dan 
memandang sangat urgen sekali menyebarkannya, sebagai nasehat dan amanat, 
dengan dua alasan :
   
   
   
  Pertama, Mayoritas manusia tidak mengetahui dan memahami hal ini. Bahkan 
orang yang tahu pun tidak mau menyebarkannya[1] dan tidak mau menunjukkannya, 
kecuali orang-orang yang dirahmati Alloh.
   
   
   
  Kedua, Bahwasanya di dalam penjelasan ini, terdapat penyingkapan keadaan 
sebagian manusia yang ghuluw (ekstrim) dan berlebih-lebihan. Yang mana mereka 
berbuat kejelekan dikarenakan kebodohannya terhadap agama dan mereka 
membinasakan mayoritas kaum muslimin dengan penyimpangan-penyimpangan mereka.
   
   
   
  Adapun Islam itu -walhamdulillah- adalah tinggi dan mulia. Islam lebih dapat 
memberikan dan mengarahkan kepada kebenaran. Hanya kepada Allohlah saya meminta 
agar penjelasan ini[2] dapat memberikan manfaat kepada khayalak umum (umat) dan 
khusus (ahli ilmi), dan Dia-lah Alloh SWT yang berfirman : 
   
   
   
  “Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa 
orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat 
keras siksaan-Nya” (Al-Anfal : 25)
   
   
   
  Demikianlah akhir seruan kami, segala puji hanyalah milik Alloh pemelihara 
alam semesta.
   
   
   
   
   
  Penjelasan Hai’ah Kibaril Ulama (Lembaga Ulama Senior)[3]
   
   
  Segala puji hanyalah milik Alloh, Sholawat dan Salam semoga senantiasa 
tercurahkan kepada Rasulullah, keluarga beliau sahabat beliau dan siapa saja 
yang berpetunjuk dengan petunjuk beliau.
   
   
   
  Amma Ba’du : Majelis Ha`iah Kibaril Ulama telah mempelajari di dalam 
daurohnya yang ke-49 yang bertempat di Tha’if, yang dimulai dari tanggal 
2/4/1419[4], mengenai apa yang telah terjadi di banyak negara-negara Islam dan 
selainnya, dari aktivitas takfir (pengkafiran) dan tafjir (perusakan) serta apa 
yang berkembang darinya seperti tertumpahnya darah dan hancurnya gedung-gedung.
   
   
   
  Melihat bahayanya perkara ini dan dampak yang ditimbulkannya, seperti 
lenyapnya nyawa orang-orang yang tidak bersalah, hilangnya harta-harta yang 
terjaga, ketakutan manusia dan terguncangnya stabilitas keamanan, maka majelis 
memandang perlunya mengeluarkan penjelasan yang menerangkan hukum dari 
aktivitas-aktivitas ini, dalam rangka menegakkan nasehat bagi Alloh dan 
hamba-hamba-Nya, memelihara kehormatan dan mengeliminir kerancuan pemahaman 
orang-orang yang tersamar atasnya hukum perkara ini.
   
   
   
  Maka, kami katakan –dengan (mengharap) taufiq dari Alloh- :
   
   
   
  Pertama, Takfir merupakan hukum syar’i yang tempat kembalinya adalah Alloh 
dan Rasul-Nya. Sebagaimana tahlil (penghalalan), tahrim (pengharaman) dan iijab 
(pewajiban), kembalinya adalah kepada Alloh dan Rasul-Nya, maka demikian pula 
dengan takfir.
   
   
   
  Tidaklah setiap ucapan dan amalan yang disifatkan dengan kekufuran, maka 
dengan serta merta menjadikan kufur akbar yang mengeluarkan dari agama.[5] Oleh 
karena tempat kembalinya hukum takfir adalah kepada Alloh dan Rasul-Nya, maka 
tidaklah boleh kita mengkafirkan kecuali dengan apa yang ditunjukkan oleh 
al-Qur’an dan as-Sunnah akan kekufurannya dengan penunjukkan yang jelas. 
Tidaklah cukup di dalam menvonis kafir hanya dengan syubhat (kesamar-samaran) 
dan dugaan semata, yang nantinya akan berkonsekuensi pada hukum-hukum yang 
riskan.
   
   
   
  Apabila hudud saja ditolak karena syubhat, yang mana dampak dari hal ini 
lebih minim jika dibandingkan dengan dampak dari takfir, maka tentunya takfir 
lebih utama untuk ditolak karena syubhat. Oleh karena itu, Nabi shallallahu 
‘alahi wa Salam memperingatkan dari menvonis seseorang sebagai kafir yang pada 
kenyataannya tidak kafir, beliau bersabda :
   
   
   
  “Siapa saja yang mengatakan kepada saudaranya : wahai kafir, maka akan 
kembali (vonis) ini pada salah satu dari keduanya. Apabila ia memang kafir, 
maka apa yang dikatakannya benar, namun apabila tidak kafir, maka vonis itu 
akan kembali kepada dirinya sendiri.” (Muttafaq ‘alaihi dari Ibnu ‘Umar).
   
   
   
  Terkadang terdap

[media-dakwah] HUKUM PENGKAFIRAN TERHADAP PENGUASA

2007-03-08 Terurut Topik handri yanto
HUKUM PENGKAFIRAN TERHADAP PENGUASA 
   
   
  Oleh
  Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
   
   
   
  Pertanyaan.
  Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya : "Fadhilatusy Syaikh,
  tentu Anda sudah mengetahui kondisi Afghanistan (pada waktu itu),
  yaitu jama'ah-jama'ah dan kelompok-kelompok sesat yang banyak
  bermunculan seperti jamur tumbuh di musim hujan. Sangat disayangkan
  jama'ah-jama'ah ini berhasil menyebarkan pemikiran-pemikiran yang
  bertentangan dengan manhaj Salafus Shalih di tengah-tengah generasi
  muda salafi yang sedang berjihad di sana. Di antaranya
  adalah 'pengkafiran penguasa' dan menghidupkan kembalicara-cara yang
  sudah lama ditinggalkan yaitu 'penculikan dan pembunuhan misterius'!
  Sekarang setelah pemuda-pemuda itu kembali ke negeri mereka (setelah
  berakhirnya jihad) mereka menyebarkan pemikiran tersebut di tengah-
  tengah para pemuda dilingkungannya"
   
   
  Jawaban.
  Setelah menguraikan bahaya berpaling dari tafsir salaf dalam
  memahami Al-Qur'an dan as-Sunnah beliau berkata :
   
   
  Sangat alami sekali bila mereka menyimpang dari al-Qur'an dan as-
  Sunnah dan dari manhaj salaf shalih sebagaimana pendahulu mereka.
  Di antara mereka ini adalah : Kaum Khawarij dahulu maupun sekarang.
  Sebab pemikiran takfir (pengkafiran kaum muslimin) yang sering
  kami singgung sekarang ini berasal dari kesalahan memahami ayat yang
  sering mereka angkat, yaitu firman Allah.
   
  "Artinya : Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang
  diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir"
  [Al-Maidah : 44].
   
  Salah satu kejahilan orang-orang yang berdalil dengan ayat ini
  adalah mereka tidak memperhatikan (minimal) sejumlah nash-nash yang
  tercantum di dalamnya kata 'kufur', mereka artikan keluar (murtad)
  dari agama dan menyamakan para pelaku kekufuran itu dengan
  orang-orang musyrik dari kalangan Yahudi dan Nasrani... Lalu mereka
  menerapkan pemahaman yang keliru ini terhadap orang-orang muslim
  yang tidak bersalah...".
   
  Kemudian beliau berbicara tentang tafsir Ibnu Abbas
  Radhiyallahu 'anhu yang oleh Muhammad Quthb dan pengikutnya berusaha
  dijadikan sebagai sifat khusus bagi para khalifah Bani Umayyah!
  Syaikh al-Albani berkata :
   
  "Sepertinya Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu mendengar persis seperti
  yang sering kita dengar sekarang ini bahwa ada beberapa oknum
  yang memahami ayat ini secara zhahir saja tanpa diperinci. Maka
  beliau Radhiyallahu 'anhu berkata : 'Bukan kekufuran yang kalian
  pahami itu! Maksudnya bukan kekufuran yang mengeluarkan pelakunya
  dari agama, namun maksudnya adalah 'kufrun duna kufrin' (yaitu
  kekufuran yang tidak mengeluarkan pelakunya dari agama -pent-)'.
   
  Kemudian beliau melanjutkan : 'Ibnu Taimiyah Rahimahullah dan murid
  beliau, Ibnu Qayyim al-Jauziyah selalu memperingatkan pentingnya
  membedakan antara 'kufur i'tiqaadi' dengan 'kufur amali'. Kalau
  tidak, akibatnya seorang muslim dapat terperosok ke dalam kesesatan
  menyempal dari kaum muslimin tanpa ia sadari sebagaimana yang telah
  menimpa kaum Khawarij terdahulu dan cikal bakal mereka
  sekarang...".
   
  Kemudian beliau menyebutkan sejumlah persoalan yang terjadi antara
  beliau dengan lawan dialog beliau, beliau berkata kepada mereka :
  "Pertama, kalian ini tidak dapat menghukumi setiap hakim (penguasa)
  yang memakai undang-undang Barat yang kafir itu atau sebagian
  dari udang-undang itu bahwa jika ia ditanya alasannya ia akan
  menjawab : Memakai undang-undang Barat itu bagus dan cocok pada zaman
  sekarang ini, atau ia akan menjawab : Tidak boleh menerapkan Hukum
  Islam !.
   
  Sekiranya para Hakim itu ditanya alasannya maka kalian tidak dapat
  memastikan bahwa jawaban mereka adalah "Hukum Islam sekarang ini
  tidak layak diterapkan!". Kalau begitu jawabannya, mereka tentunya
  kafir tanpa diragukan lagi. Demikian pula jika kita tujukan
  pertanyaan serupa kepada masyarakat umum, di antara mereka terdapat
  para ulama, orang shalih dan lain-lain ...? Lalu bagaimana mungkin
  kalian dapat menjatuhkan vonis kafir terhadap mereka hanya
  karena melihat hidup di bawah naungan undang-undang tersebut sama
  seperti mereka. Hanya saja kalian menyatakan terang-terangan bahwa
  mereka semua itu kafir dan murtad."
   
  Kemudian Syaikh Al-Albani berbicara seputar masalah berhukum dengan
  selain hukum Allah, beliau berkata : "Kalian tidak dapat menghukumi
  kafir hingga ia menyatakan apa yang ada dalam hatinya, yaitu
  menyatakan bahwa ia tidak bersedia memakai hukum yang
  diturunkan Allah. Jika demikian pengakuannya barulah kalian dapat
  menghukuminya kafir murtad dari agama".
   
  Kemudian, saya (Al-Albani) selalu memperingatkan mereka tentang
  masalah pengkafiran penguasa kaum muslimin ini bahwa anggaplah
  penguasa itu benar-benar kafir murtad, lalu apakah yang bisa kalian
  perbuat ? Orang-orang kafir itu telah menguasai negeri-negeri
  Islam, sedang kita di sini menghadapi musibah dijarahnya tanah
  Pale

Re: [media-dakwah] HUKUM PENGKAFIRAN TERHADAP PENGUASA

2007-03-08 Terurut Topik bambang
bila sempat tolong baca tulisan ini ya !

Aku mencintaimu karena Alloh

bambang


  - Original Message - 
  From: handri yanto 
  To: media-dakwah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, March 08, 2007 2:34 PM
  Subject: [media-dakwah] HUKUM PENGKAFIRAN TERHADAP PENGUASA


  HUKUM PENGKAFIRAN TERHADAP PENGUASA 


  Oleh
  Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani



  Pertanyaan.
  Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya : "Fadhilatusy Syaikh,
  tentu Anda sudah mengetahui kondisi Afghanistan (pada waktu itu),
  yaitu jama'ah-jama'ah dan kelompok-kelompok sesat yang banyak
  bermunculan seperti jamur tumbuh di musim hujan. Sangat disayangkan
  jama'ah-jama'ah ini berhasil menyebarkan pemikiran-pemikiran yang
  bertentangan dengan manhaj Salafus Shalih di tengah-tengah generasi
  muda salafi yang sedang berjihad di sana. Di antaranya
  adalah 'pengkafiran penguasa' dan menghidupkan kembalicara-cara yang
  sudah lama ditinggalkan yaitu 'penculikan dan pembunuhan misterius'!
  Sekarang setelah pemuda-pemuda itu kembali ke negeri mereka (setelah
  berakhirnya jihad) mereka menyebarkan pemikiran tersebut di tengah-
  tengah para pemuda dilingkungannya"


  Jawaban.
  Setelah menguraikan bahaya berpaling dari tafsir salaf dalam
  memahami Al-Qur'an dan as-Sunnah beliau berkata :


  Sangat alami sekali bila mereka menyimpang dari al-Qur'an dan as-
  Sunnah dan dari manhaj salaf shalih sebagaimana pendahulu mereka.
  Di antara mereka ini adalah : Kaum Khawarij dahulu maupun sekarang.
  Sebab pemikiran takfir (pengkafiran kaum muslimin) yang sering
  kami singgung sekarang ini berasal dari kesalahan memahami ayat yang
  sering mereka angkat, yaitu firman Allah.

  "Artinya : Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang
  diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir"
  [Al-Maidah : 44].

  Salah satu kejahilan orang-orang yang berdalil dengan ayat ini
  adalah mereka tidak memperhatikan (minimal) sejumlah nash-nash yang
  tercantum di dalamnya kata 'kufur', mereka artikan keluar (murtad)
  dari agama dan menyamakan para pelaku kekufuran itu dengan
  orang-orang musyrik dari kalangan Yahudi dan Nasrani... Lalu mereka
  menerapkan pemahaman yang keliru ini terhadap orang-orang muslim
  yang tidak bersalah...".

  Kemudian beliau berbicara tentang tafsir Ibnu Abbas
  Radhiyallahu 'anhu yang oleh Muhammad Quthb dan pengikutnya berusaha
  dijadikan sebagai sifat khusus bagi para khalifah Bani Umayyah!
  Syaikh al-Albani berkata :

  "Sepertinya Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu mendengar persis seperti
  yang sering kita dengar sekarang ini bahwa ada beberapa oknum
  yang memahami ayat ini secara zhahir saja tanpa diperinci. Maka
  beliau Radhiyallahu 'anhu berkata : 'Bukan kekufuran yang kalian
  pahami itu! Maksudnya bukan kekufuran yang mengeluarkan pelakunya
  dari agama, namun maksudnya adalah 'kufrun duna kufrin' (yaitu
  kekufuran yang tidak mengeluarkan pelakunya dari agama -pent-)'.

  Kemudian beliau melanjutkan : 'Ibnu Taimiyah Rahimahullah dan murid
  beliau, Ibnu Qayyim al-Jauziyah selalu memperingatkan pentingnya
  membedakan antara 'kufur i'tiqaadi' dengan 'kufur amali'. Kalau
  tidak, akibatnya seorang muslim dapat terperosok ke dalam kesesatan
  menyempal dari kaum muslimin tanpa ia sadari sebagaimana yang telah
  menimpa kaum Khawarij terdahulu dan cikal bakal mereka
  sekarang...".

  Kemudian beliau menyebutkan sejumlah persoalan yang terjadi antara
  beliau dengan lawan dialog beliau, beliau berkata kepada mereka :
  "Pertama, kalian ini tidak dapat menghukumi setiap hakim (penguasa)
  yang memakai undang-undang Barat yang kafir itu atau sebagian
  dari udang-undang itu bahwa jika ia ditanya alasannya ia akan
  menjawab : Memakai undang-undang Barat itu bagus dan cocok pada zaman
  sekarang ini, atau ia akan menjawab : Tidak boleh menerapkan Hukum
  Islam !.

  Sekiranya para Hakim itu ditanya alasannya maka kalian tidak dapat
  memastikan bahwa jawaban mereka adalah "Hukum Islam sekarang ini
  tidak layak diterapkan!". Kalau begitu jawabannya, mereka tentunya
  kafir tanpa diragukan lagi. Demikian pula jika kita tujukan
  pertanyaan serupa kepada masyarakat umum, di antara mereka terdapat
  para ulama, orang shalih dan lain-lain ...? Lalu bagaimana mungkin
  kalian dapat menjatuhkan vonis kafir terhadap mereka hanya
  karena melihat hidup di bawah naungan undang-undang tersebut sama
  seperti mereka. Hanya saja kalian menyatakan terang-terangan bahwa
  mereka semua itu kafir dan murtad."

  Kemudian Syaikh Al-Albani berbicara seputar masalah berhukum dengan
  selain hukum Allah, beliau berkata : "Kalian tidak dapat menghukumi
  kafir hingga ia menyatakan apa yang ada dalam hatinya, yaitu
  menyatakan bahwa ia tidak bersedia memakai hukum yang
  diturunkan Allah. Jika demikian pengakuannya barulah kalian dapat
  menghukuminya kafir murtad dari agama".

  Kemudian, saya (Al-Albani) selalu memperingatkan mereka tentang
  masalah pengkafiran penguasa kaum muslimin 

RE: [media-dakwah] OOT : Kekerasan di STTD

2007-03-08 Terurut Topik Angayomi, Tri
di TV sudah ditayangkan dan semalam ada wawancara pihak keluarga, yamemang 
banyak ketakutan kalau mo melapor...dulu mereka (para senior) juga dihajar 
sampai akan mati, makanya sekarang mereka juga menghajar kalau bisa sampai akan 
mati...begitulah dendam..dendam tak akan lebih ringan...dendam akan selalu 
lebih keji...kalau bisa tulang tak ada yg bisa berguna lagi(berhati-hatilah 
mencari sekolah untuk anak) 
 
sekolah negara kok kebanyakan mengajari jadi tukang pukul dan berjiwa 
premanya...nggak SPDN nggk STTD, aku yakin sekolah yg sejenis ya seperti 
itu..cuman  belum terungkap.
 
"kita tahu semua kan bagaimana wakil raktyat kita kalau persidangan, "seperti 
anak kecil berebut mainan" saling hajar saling tuding...naik meja, naik 
kursi...wah..wah..memang tontonan yg perlu diabadikan
 
 

-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of 
azmi...gitu loh!!
Sent: Thursday, March 08, 2007 12:20 PM
To: eramuslim_grup; [EMAIL PROTECTED]; media-dakwah@yahoogroups.com; 
daarut-tauhiid@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] OOT : Kekerasan di STTD




Kira-kira 2-3 hari yang lalu saya menonton tayangan video kekerasan yang di 
alami siswa STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) di salahsatu stasiun TV 
swasta, hal ini mirip dg kasus STPDN dulu yg terungkap ke media tv, tapi tdk 
se-rame di saat kasus STPDN itu di ungkap
.kenapa ya! 

Apa saya yang ketinggalan berita ya?

Padahal kita mengalami kecelakaan beruntun di bidang transportasi.

-
Selasa, 06 Maret 2007 16:03 WIB

Orang Tua Korban Kekerasan STTD Melapor ke LBH

JAKARTA--MIOL: Orang tua Erwin, 21, taruna tingkat pertama Sekolah Tinggi 
Transportasi Darat (STTD), Cibitung, Bekasi, yang tewas akibat tindak kekerasan 
seniornya, Selasa (6/3) mengadu ke LBH Jakarta.
Ayah Erwin, Abdul Razak menceritakan sebelum meninggal, anaknya bersama tiga 
taruna STTD lain dihajar seniornya hingga babak belur di sebuah kamar kosong 
asrama STTD. Kekerasan ini belakangan diketahui Razak bukan yang pertama kali 
dialami putranya.
"Dia dan beberapa temannya beberapa kali dihajar. Dada mereka ditendang. Ada 
yang tulang rusuknya patah dan akhirnya mengundurkan diri," ujar Razak.
Berita kematian Erwin yang meninggal 15 Februari lalu, menurut Razak diperoleh 
dari pihak keluarga lewat telepon. "Setelah penganiayaan itu Erwin pingsan dan 
mengeluarkan busa dari mulut. Dia dibawa ke RS Karya Medika tanpa pengawalan 
pelatih atau pihak sekolah. Hanya teman-temannya saja," ujar Razak.
Setelah tewasnya Erwin, Dewan Kehormatan Taruna STTD menggelar sidang dan 
mengeluarkan rekomendasi yang mengindikasikan keterlibatan para senior dalam 
kematian Erwin. "Sebelumnya mereka sempat berkilah bahwa anak saya meninggal 
sakit jantung. Katanya itu dari dokter mereka. Itu tidak mungkin, anak saya 
tidak punya penyakit jantung," ujar Razak.
Razak menambahkan, sepuluh hari sebelum meninggal, Erwin sempat pulang ke rumah 
orang tuanya di Balik Papan dan menceritakan kekerasan yang dialami dia dan 
teman-temannya. Seorang teman Erwin bahkan sempat merekam pemukulan itu lewat 
kamera handphone.
Dalam rekaman yang diperlihatkan ayah Erwin tersebut terlihat para taruna 
yunior secara bergantian dipukul dengan sangat keras pada bagian dada dan perut 
oleh seorang senior mereka. "Korban lainnya masih takut untuk melaporkan nasib 
mereka karena takut keselamatan mereka terancam," ujar Razak.
Terkait dengan kasus ini, polisi telah menahan beberapa taruna STTD. Namun, 
Razak menuntut adanya penyelidikan yang lebih serius dan transparan juga 
mendesak pihak sekolah yang berada di bawah naungan Departemen Perhubungan itu 
untuk bertanggungjawab secara institusional atas kelalaliannya.
"Kami sudah mengirim surat pada Menhub untuk meminta evaluasi menyeluruh 
terhadap sistem pendidikan di STTD. Namun belum ada respon. Kekerasan ini sudah 
secara turun temurun dilakukan. Seperti balas dendam yang tidak 
selesai-selesai," ujar pengacara publik dari LBH Jakarta, Nurkholis Hidayat. 
(*/OL-06)

Sumber: Media Indonesia Online

Copyright © 2007 Media Indonesia Online. All rights reserved 

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger 
 .yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]




 


This message (including any attachments) is only for the use of the person(s) 
for whom it is intended. It may contain Mattel confidential, proprietary and/or 
trade secret information. If you are not the intended recipient, you should not 
copy, distribute or use this information for any purpose, and you should delete 
this message and inform the sender immediately.


[Non-text portions of this message have been removed]



Balasan: RE: [media-dakwah] OOT : Kekerasan di STTD

2007-03-08 Terurut Topik dd soedarpo
Dengan perilaku-perilaku seperti itu dan banyak lagi dimasyarakat, pejabat, 
aparat yang tidak beda jauh berbuat seperti itu, sebenarnya inilah jawaban 
kenapa di Indonesia sering terjadi musibah, padahal itu hanya peringatan yang 
ringan, bagaimana kalau Allah sampai memberikan adzab yang lebih besar apa 
masih tidak sadar juga yaa mereka-mereka itu.
  Semoga kita semua mulai bertaubat dan kembali kepada sang Maha Pencipta.
   
  Wassalam

"Angayomi, Tri" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  di TV sudah ditayangkan dan semalam ada wawancara pihak keluarga, 
yamemang banyak ketakutan kalau mo melapor...dulu mereka (para senior) juga 
dihajar sampai akan mati, makanya sekarang mereka juga menghajar kalau bisa 
sampai akan mati...begitulah dendam..dendam tak akan lebih ringan...dendam akan 
selalu lebih keji...kalau bisa tulang tak ada yg bisa berguna 
lagi(berhati-hatilah mencari sekolah untuk anak) 

sekolah negara kok kebanyakan mengajari jadi tukang pukul dan berjiwa 
premanya...nggak SPDN nggk STTD, aku yakin sekolah yg sejenis ya seperti 
itu..cuman belum terungkap.

"kita tahu semua kan bagaimana wakil raktyat kita kalau persidangan, "seperti 
anak kecil berebut mainan" saling hajar saling tuding...naik meja, naik 
kursi...wah..wah..memang tontonan yg perlu diabadikan



-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of 
azmi...gitu loh!!
Sent: Thursday, March 08, 2007 12:20 PM
To: eramuslim_grup; [EMAIL PROTECTED]; media-dakwah@yahoogroups.com; 
daarut-tauhiid@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] OOT : Kekerasan di STTD

Kira-kira 2-3 hari yang lalu saya menonton tayangan video kekerasan yang di 
alami siswa STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) di salahsatu stasiun TV 
swasta, hal ini mirip dg kasus STPDN dulu yg terungkap ke media tv, tapi tdk 
se-rame di saat kasus STPDN itu di ungkap
.kenapa ya! 

Apa saya yang ketinggalan berita ya?

Padahal kita mengalami kecelakaan beruntun di bidang transportasi.

-
Selasa, 06 Maret 2007 16:03 WIB

Orang Tua Korban Kekerasan STTD Melapor ke LBH

JAKARTA--MIOL: Orang tua Erwin, 21, taruna tingkat pertama Sekolah Tinggi 
Transportasi Darat (STTD), Cibitung, Bekasi, yang tewas akibat tindak kekerasan 
seniornya, Selasa (6/3) mengadu ke LBH Jakarta.
Ayah Erwin, Abdul Razak menceritakan sebelum meninggal, anaknya bersama tiga 
taruna STTD lain dihajar seniornya hingga babak belur di sebuah kamar kosong 
asrama STTD. Kekerasan ini belakangan diketahui Razak bukan yang pertama kali 
dialami putranya.
"Dia dan beberapa temannya beberapa kali dihajar. Dada mereka ditendang. Ada 
yang tulang rusuknya patah dan akhirnya mengundurkan diri," ujar Razak.
Berita kematian Erwin yang meninggal 15 Februari lalu, menurut Razak diperoleh 
dari pihak keluarga lewat telepon. "Setelah penganiayaan itu Erwin pingsan dan 
mengeluarkan busa dari mulut. Dia dibawa ke RS Karya Medika tanpa pengawalan 
pelatih atau pihak sekolah. Hanya teman-temannya saja," ujar Razak.
Setelah tewasnya Erwin, Dewan Kehormatan Taruna STTD menggelar sidang dan 
mengeluarkan rekomendasi yang mengindikasikan keterlibatan para senior dalam 
kematian Erwin. "Sebelumnya mereka sempat berkilah bahwa anak saya meninggal 
sakit jantung. Katanya itu dari dokter mereka. Itu tidak mungkin, anak saya 
tidak punya penyakit jantung," ujar Razak.
Razak menambahkan, sepuluh hari sebelum meninggal, Erwin sempat pulang ke rumah 
orang tuanya di Balik Papan dan menceritakan kekerasan yang dialami dia dan 
teman-temannya. Seorang teman Erwin bahkan sempat merekam pemukulan itu lewat 
kamera handphone.
Dalam rekaman yang diperlihatkan ayah Erwin tersebut terlihat para taruna 
yunior secara bergantian dipukul dengan sangat keras pada bagian dada dan perut 
oleh seorang senior mereka. "Korban lainnya masih takut untuk melaporkan nasib 
mereka karena takut keselamatan mereka terancam," ujar Razak.
Terkait dengan kasus ini, polisi telah menahan beberapa taruna STTD. Namun, 
Razak menuntut adanya penyelidikan yang lebih serius dan transparan juga 
mendesak pihak sekolah yang berada di bawah naungan Departemen Perhubungan itu 
untuk bertanggungjawab secara institusional atas kelalaliannya.
"Kami sudah mengirim surat pada Menhub untuk meminta evaluasi menyeluruh 
terhadap sistem pendidikan di STTD. Namun belum ada respon. Kekerasan ini sudah 
secara turun temurun dilakukan. Seperti balas dendam yang tidak 
selesai-selesai," ujar pengacara publik dari LBH Jakarta, Nurkholis Hidayat. 
(*/OL-06)

Sumber: Media Indonesia Online

Copyright © 2007 Media Indonesia Online. All rights reserved 

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger 
 .yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



This message (including any attachments) is only for the use of the person(s) 
for whom it is intended. I

RE: [media-dakwah] OOT : Kekerasan di STTD (bubarkan saja)

2007-03-08 Terurut Topik Bobby Setyawan
Kita udah gregetan bener nih sama kejadian-kejadian seperti ini...harusnya 
sekolah-sekolah kayak gini dibubarkan saja karena tidak membawa manfaat. Sayang 
kalo duit rakyat yang dikumpulkan lewat pajak digunakan untuk membiayai mereka

"Angayomi, Tri" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  di 
TV sudah ditayangkan dan semalam ada wawancara pihak keluarga, yamemang 
banyak ketakutan kalau mo melapor...dulu mereka (para senior) juga dihajar 
sampai akan mati, makanya sekarang mereka juga menghajar kalau bisa sampai akan 
mati...begitulah dendam..dendam tak akan lebih ringan...dendam akan selalu 
lebih keji...kalau bisa tulang tak ada yg bisa berguna lagi(berhati- 
hatilah mencari sekolah untuk anak) 
  
 sekolah negara kok kebanyakan mengajari jadi tukang pukul dan berjiwa 
premanya. ..nggak SPDN nggk STTD, aku yakin sekolah yg sejenis ya seperti 
itu..cuman belum terungkap.
  
 "kita tahu semua kan bagaimana wakil raktyat kita kalau persidangan, "seperti 
anak kecil berebut mainan" saling hajar saling tuding...naik meja, naik 
kursi...wah. .wah..memang tontonan yg perlu diabadikan.. ..
  
  
 
 -Original Message-
 From: media-dakwah@ yahoogroups. com [mailto:media-dakwah@ yahoogroups. com]On 
Behalf Of azmi...gitu loh!!
 Sent: Thursday, March 08, 2007  12:20 PM
 To: eramuslim_grup; [EMAIL PROTECTED] com; media-dakwah@ yahoogroups. com; 
daarut-tauhiid@ yahoogroups. com
 Subject: [media-dakwah] OOT : Kekerasan di STTD
 
 Kira-kira 2-3 hari yang lalu saya menonton tayangan video kekerasan yang di 
alami siswa STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) di salahsatu stasiun TV 
swasta, hal ini mirip dg kasus STPDN dulu yg terungkap ke media tv, tapi tdk 
se-rame di saat kasus STPDN itu di ungkap
 .kenapa ya! 
 
 Apa saya yang ketinggalan berita ya?
 
 Padahal kita mengalami kecelakaan beruntun di bidang transportasi.
 
 -
 Selasa, 06 Maret 2007 16:03 WIB
 
 Orang Tua Korban Kekerasan STTD Melapor ke LBH
 
 JAKARTA--MIOL: Orang tua Erwin, 21, taruna tingkat pertama Sekolah Tinggi 
Transportasi Darat  (STTD), Cibitung, Bekasi, yang tewas akibat tindak 
kekerasan seniornya, Selasa (6/3) mengadu ke LBH Jakarta.
 Ayah Erwin, Abdul Razak menceritakan sebelum meninggal, anaknya bersama tiga 
taruna STTD lain dihajar seniornya hingga babak belur di sebuah kamar kosong 
asrama STTD. Kekerasan ini belakangan diketahui Razak bukan yang pertama kali 
dialami putranya.
 "Dia dan beberapa temannya beberapa kali dihajar. Dada mereka ditendang. Ada 
yang tulang rusuknya patah dan akhirnya mengundurkan diri," ujar Razak.
 Berita kematian Erwin yang meninggal 15 Februari lalu, menurut Razak diperoleh 
dari pihak keluarga lewat telepon. "Setelah penganiayaan itu Erwin pingsan dan 
mengeluarkan busa dari mulut. Dia dibawa ke RS Karya Medika tanpa pengawalan 
pelatih atau pihak sekolah. Hanya teman-temannya saja," ujar Razak.
 Setelah tewasnya Erwin, Dewan Kehormatan Taruna STTD menggelar sidang dan 
mengeluarkan rekomendasi yang mengindikasikan keterlibatan para senior dalam 
kematian Erwin. "Sebelumnya mereka sempat berkilah bahwa anak saya meninggal 
sakit jantung. Katanya itu dari dokter mereka. Itu tidak mungkin, anak saya 
tidak punya penyakit jantung," ujar Razak.
 Razak menambahkan, sepuluh hari sebelum meninggal, Erwin sempat pulang ke 
rumah orang tuanya di Balik Papan dan menceritakan kekerasan yang dialami dia 
dan teman-temannya. Seorang teman Erwin bahkan sempat merekam pemukulan itu 
lewat kamera handphone.
 Dalam rekaman yang diperlihatkan ayah Erwin tersebut terlihat para taruna 
yunior secara bergantian dipukul dengan sangat keras pada bagian dada dan perut 
oleh seorang senior mereka. "Korban lainnya masih takut untuk melaporkan nasib 
mereka karena takut keselamatan mereka terancam," ujar Razak.
 Terkait dengan kasus ini, polisi telah menahan beberapa taruna STTD. Namun, 
Razak menuntut adanya penyelidikan yang lebih serius dan transparan juga 
mendesak pihak sekolah yang berada di bawah naungan Departemen Perhubungan itu 
untuk bertanggungjawab secara institusional atas kelalaliannya.
 "Kami sudah mengirim surat pada Menhub untuk meminta evaluasi menyeluruh 
terhadap sistem pendidikan di STTD. Namun belum ada respon. Kekerasan ini sudah 
secara turun temurun dilakukan. Seperti balas dendam yang tidak 
selesai-selesai, " ujar pengacara publik dari LBH Jakarta, Nurkholis Hidayat. 
(*/OL-06)
  - - - -
 Sumber: Media Indonesia Online
 
-
Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.

[Non-text portions of this message have been removed]



[media-dakwah] Kurangnya Pendidikan Islam - RE: OOT : Kekerasan di STTD

2007-03-08 Terurut Topik A Nizami
Wa'alaikum salam wr wb
Ini akibat kurangnya pendidikan agama.
Terhadap orang kafir harbi kita lembek sekali. Tidak
berani melawan sama sekali.

Tapi terhadap sesama sadisnya minta ampun. Padahal
harusnya justru sayang menyayangi. 

Begitu lulus, luluslah orang2 yang bejat dan menjadi
pejabat pemerintah serta korupsi.

Semoga kita bisa mempelajari, mengamalkam serta
mengajarkan nilai-nilai Islam pada diri dan keluarga
kita.

Wassalam
--- "Angayomi, Tri" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> di TV sudah ditayangkan dan semalam ada wawancara
> pihak keluarga, yamemang banyak ketakutan kalau
> mo melapor...dulu mereka (para senior) juga dihajar
> sampai akan mati, makanya sekarang mereka juga
> menghajar kalau bisa sampai akan mati...begitulah
> dendam..dendam tak akan lebih ringan...dendam akan
> selalu lebih keji...kalau bisa tulang tak ada yg
> bisa berguna lagi(berhati-hatilah mencari
> sekolah untuk anak) 
>  
> sekolah negara kok kebanyakan mengajari jadi tukang
> pukul dan berjiwa premanya...nggak SPDN nggk
> STTD, aku yakin sekolah yg sejenis ya seperti
> itu..cuman  belum terungkap.
>  
> "kita tahu semua kan bagaimana wakil raktyat kita
> kalau persidangan, "seperti anak kecil berebut
> mainan" saling hajar saling tuding...naik meja, naik
> kursi...wah..wah..memang tontonan yg perlu
> diabadikan
>  
>  
> 
> -Original Message-
> From: media-dakwah@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of
> azmi...gitu loh!!
> Sent: Thursday, March 08, 2007 12:20 PM
> To: eramuslim_grup; [EMAIL PROTECTED];
> media-dakwah@yahoogroups.com;
> daarut-tauhiid@yahoogroups.com
> Subject: [media-dakwah] OOT : Kekerasan di STTD
> 
> 
> 
> 
> Kira-kira 2-3 hari yang lalu saya menonton tayangan
> video kekerasan yang di alami siswa STTD (Sekolah
> Tinggi Transportasi Darat) di salahsatu stasiun TV
> swasta, hal ini mirip dg kasus STPDN dulu yg
> terungkap ke media tv, tapi tdk se-rame di saat
> kasus STPDN itu di ungkap
> .kenapa ya! 
> 
> Apa saya yang ketinggalan berita ya?
> 
> Padahal kita mengalami kecelakaan beruntun di bidang
> transportasi.
> 
> -
> Selasa, 06 Maret 2007 16:03 WIB
> 
> Orang Tua Korban Kekerasan STTD Melapor ke LBH
> 
> JAKARTA--MIOL: Orang tua Erwin, 21, taruna tingkat
> pertama Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD),
> Cibitung, Bekasi, yang tewas akibat tindak kekerasan
> seniornya, Selasa (6/3) mengadu ke LBH Jakarta.
> Ayah Erwin, Abdul Razak menceritakan sebelum
> meninggal, anaknya bersama tiga taruna STTD lain
> dihajar seniornya hingga babak belur di sebuah kamar
> kosong asrama STTD. Kekerasan ini belakangan
> diketahui Razak bukan yang pertama kali dialami
> putranya.
> "Dia dan beberapa temannya beberapa kali dihajar.
> Dada mereka ditendang. Ada yang tulang rusuknya
> patah dan akhirnya mengundurkan diri," ujar Razak.
> Berita kematian Erwin yang meninggal 15 Februari
> lalu, menurut Razak diperoleh dari pihak keluarga
> lewat telepon. "Setelah penganiayaan itu Erwin
> pingsan dan mengeluarkan busa dari mulut. Dia dibawa
> ke RS Karya Medika tanpa pengawalan pelatih atau
> pihak sekolah. Hanya teman-temannya saja," ujar
> Razak.
> Setelah tewasnya Erwin, Dewan Kehormatan Taruna STTD
> menggelar sidang dan mengeluarkan rekomendasi yang
> mengindikasikan keterlibatan para senior dalam
> kematian Erwin. "Sebelumnya mereka sempat berkilah
> bahwa anak saya meninggal sakit jantung. Katanya itu
> dari dokter mereka. Itu tidak mungkin, anak saya
> tidak punya penyakit jantung," ujar Razak.
> Razak menambahkan, sepuluh hari sebelum meninggal,
> Erwin sempat pulang ke rumah orang tuanya di Balik
> Papan dan menceritakan kekerasan yang dialami dia
> dan teman-temannya. Seorang teman Erwin bahkan
> sempat merekam pemukulan itu lewat kamera handphone.
> Dalam rekaman yang diperlihatkan ayah Erwin tersebut
> terlihat para taruna yunior secara bergantian
> dipukul dengan sangat keras pada bagian dada dan
> perut oleh seorang senior mereka. "Korban lainnya
> masih takut untuk melaporkan nasib mereka karena
> takut keselamatan mereka terancam," ujar Razak.
> Terkait dengan kasus ini, polisi telah menahan
> beberapa taruna STTD. Namun, Razak menuntut adanya
> penyelidikan yang lebih serius dan transparan juga
> mendesak pihak sekolah yang berada di bawah naungan
> Departemen Perhubungan itu untuk bertanggungjawab
> secara institusional atas kelalaliannya.
> "Kami sudah mengirim surat pada Menhub untuk meminta
> evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan di
> STTD. Namun belum ada respon. Kekerasan ini sudah
> secara turun temurun dilakukan. Seperti balas dendam
> yang tidak selesai-selesai," ujar pengacara publik
> dari LBH Jakarta, Nurkholis Hidayat. (*/OL-06)
> 
> Sumber: Media Indonesia Online
> 
> Copyright ? 2007 Media Indonesia Online. All rights
> reserved 
> 
> Send instant messages to your online friends
> http://uk.messenger 
> .yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message

[media-dakwah] [OOT] KARTU KREDIT CITIBANK DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN

2007-03-08 Terurut Topik ziad
Tanpa menilai isi artikel, sekedar me-fwd sebagai bahan wacana.



 --

Tulisan mengenai Citibank ini dimuat di www.mediakonsumen.com
mungkin penting diketahui oleh pemegang kartu kredit, terutama kartu
kredit Citibank.

KARTU KREDIT CITIBANK DAN
UU PERLINDUNGAN KONSUMEN


Belum lama ini saya menulis artikel tentang Kartu Kredit (KK) di
MediaKonsumen ini dengan judul "Kartu Kredit, Gaya Hidup Modern dan
Industri Penghisap Darah". Tulisan itu tentang sejarah dan industri
KK terutama di negara tempat lahirnya, Amerika. Di dalam artikel itu
saya menyebut sebuah kasus penggelapan uang pemegang KK oleh
perusahaan penerbit KK di Amerika pada tahun 1999. Di dalam artikel
itu saya memperingatkan agar pemegang KK di Indonesia juga berhati-
hati agar tidak menjadi korban perusahaan penerbit KK.

Untuk memenuhi permintaan seseorang yang saya kenal, di bawah ini
adalah hasil penelusuran saya pada Lembar Penagihan KK Citibank
milik orang itu. Menurut hasil penelusuran saya, Citibank melakukan
apa yang sering disebut sebagai "credit card game", yakni
mendapatkan keuntungan dari ketidaktahuan pemegang KK pada apa yang
disebut dan "disembunyikan" oleh Citibank sebagai "formula
perhitungan bunga". Akibatnya, Citibank tidak hanya mengenakan bunga
pada transaksi dan pengambilan tunai yang anda lakukan tetapi juga
mengenakan bunga pada pembayaran yang anda lakukan, juga meterai
pada Lembar Penagihan, bahkan juga mengenakan bunga pada biaya
pembayaran dan biaya pengambilan tunai. Jadi, misalnya anda menyetor
uang ke Citibank sejumlah Rp2.000.000 maka anda dikenakan Biaya
Pembayaran Rp5.000 ditambah bunga pada dua komponen tersebut
(Pembayaran dan Biaya Pembayarannya), sehingga yang anda setorkan
akan dikurangi hingga 3,5% dari Pembayaran yang Rp2.000.000 itu.
Padahal tidak ada di agreement atau di mana pun tertulis bahwa
Penyetoran yang anda lakukan akan dikenakan bunga (bahkan biaya
pembayarannya juga dikenakan bunga).

Anda pemegang KK Citibank tentu bisa ikut menelusuri perhitungan
bunga KK anda berdasarkan apa yang saya paparkan di bawah ini.

TERNYATA BUNGA DIKENAKAN SETIAP SAAT DAN PADA SEMUA KONDISI

Pada lembar disclaimer (di balik Lembar Penagihan) disebutkan
bahwa: "bunga akan dikenakan bila anda membayar kurang dari Total
Tagihan" Tentu pernyataan ini bagi saya juga berarti semua
transaksi tidak dikenakan bunga bila membayar Total Tagihan.
Pernyataan ini dilanjutkan dengan "atau membayar setelah jatuh
tempo" yang tentu juga berarti semua transaksi tidak dikenakan bunga
bila membayar sebelum jatuh tempo. Namun pernyataan ini malah
membuat bingung saya, karena ternyata pada Lembar Penagihan semua
transaksi dikenakan bunga, meskipun Pemegang KK membayar lunas dan
sebelum jatuh tempo semua tagihan dari transaksinya.

Pernyataan di atas dilanjutkan dengan pernyataan ini: "Bunga
dihitung atas saldo harian dimulai dari tanggal transaksi. Transaksi
yang belum jatuh tempo tidak termasuk dalam komponen perhitungan
bunga…." Pernyataan ini mencoba menjelaskan bagaimana perhitungan
bunga yang dilakukan Citibank yang ternyata pada semua transaksi,
meskipun Pemegang KK membayar lunas dan sebelum jatuh tempo semua
tagihan dari transaksinya.

Cara perhitungan bunga Citibank dilengkapi dengan Agreement Pasal
4: "Bunga akan timbul jika pembayaran dilakukan secara mencicil.
Bunga yang dibebankan akan dihitung dari saldo harian yang terhutang
dimulai dari tanggal terjadinya transaksi dan saldo sejak dimulainya
transaksi baru hingga pembayaran dilakukan secara penuh…."

Apa makna dari kata "mencicil" pada kalimat "pembayaran dilakukan
secara mencicil," jika pada disclaimer sudah disebut "membayar
kurang dari Total Tagihan?" Pernyataan-pernyataan ini sama sekali
tidak sesuai dengan fakta bahwa semua transaksi ternyata dikenakan
bunga, meskipun Pemegang KK membayar lunas dan sebelum jatuh tempo
semua tagihan dari transaksinya.

Nampaknya, Citibank memang menggunakan cara tertentu yang membuat
saya (dan anda, pemegang KK Citibank yang lain) tidak mudah untuk
mengerti tentang cara perhitungan bunga?

FORMULA PERHITUNGAN BUNGA CITIBANK

Oleh karena itu, seharusnya Citibank menyediakan informasi atau
aturan tertulis lengkap yang ternyata tidak disediakannya, baik di
disclaimer maupun agreement. Apa yang tidak disediakan oleh Citibank
salah satunya adalah Formula Perhitungan Bunga agar pemegang KK bisa
lebih mudah mengerti.

Citibank melalui email di akhir Januari 2007 (untuk menjawab
pertanyaan pemegang KK) menjelaskan Formula Perhitungan Bunganya
yang tidak pernah disebut di disclaimer maupun di agreement, yaitu:

….Sehubungan dengan pertanyaan Ibu mengenai perhitungan bunga,
bersama Ini kami sampaikan bahwa besarnya bunga adalah seperti
tercantum pada Lembar penagihan dan dihitung perbulan atas saldo
harian dimulai dari tanggal melakukan transaksi. Bunga akan
ditagihkan pada lembar penagihan berikutnya.

Adapun Formula Perhitungan Bunga tersebut adalah sebagai berikut:

Besarnya Transaksi x Lamanya Transaksi x

[media-dakwah] Bercermin Pada Soliditas Sahabat

2007-03-08 Terurut Topik Ica Harahap
  Bercermin Pada Soliditas Sahabat 
   
  Oleh: DR. Attabiq Luthfi, MA
   
   
  “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, 
  padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya
   orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh 
  malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan 
  bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang 
  yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” 
  Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. 
  (Al-Baqarah: 214)
   
  Ayat ini dan ayat-ayat yang senada dengannya dapat ditemukan 
  pada tiga tempat dalam Al-Qur’an, yaitu surah Ali Imran: 142 yang 
  berbunyi, “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, 
  padahal Allah belum mengetahui orang-orang yang berjuang diantara 
  kamu dan orang-orang yang bersabar”, dan surah Al-Ankabut: 2-3, 
  “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: 
  “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya 
  kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, sehingga Allah 
  mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui 
  orang-orang yang dusta”. (Al-Ankabut: 2-3).
   
  Secara historis, ayat-ayat di atas memang ditujukan kepada para mujahid 
  generasi pertama dari umat ini, namun secara makna ayat ini lebih tepat 
  untuk dijadikan bahan tarbiyah bagi mereka yang diserahkan amanah 
  dakwah IlaLlah untuk memelihara soliditas dan keteguhan mereka, 
  bahwa kemenangan itu dekat dan identik dengan perjuangan, cobaan 
  dan ujian. Hanya mereka yang solid yang berhak meraih “kemenangan 
  yang hakiki”. Seperti yang tersirat dari jawaban Allah atas pertanyaan 
  dan keluhan Rasul dan para sahabatnya “Bilakah datangnya 
  pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah 
  itu amat dekat”.
   
  Sayyid Quthb memahami ayat di atas, bahwa pertolongan Allah akan 
  diberikan kepada mereka yang konsisten hingga akhir hayat, yang tetap 
  mantap meskipun dalam penderitaan dan kesengsaraan, tetap teguh dan 
  tegar ketika menghadapi goncangan, dan pada puncaknya mereka yakin 
  bahwa tidak ada pertolongan melainkan pertolongan Allah. Pada level 
  tertinggi ini, barulah mereka layak dan berhak mendapat surgaNya setelah
  ujian yang maksimal dan bersabar di atasnya. Bahkan secara khusus dalam 
  salah satu ceramahnya memperingati peristiwa hijrah Rasulullah saw, 
  Sayyid Quthb mengingatkan, bahwa orang yang berhak memperingati 
  sejarah keagungan perjuangan dakwah Rasulullah bersama para sahabatnya 
  adalah mereka yang telah mampu mengangkat jiwa mereka pada 
  level tertinggi dari sikap zuhud terhadap harta, zuhud terhadap 
  kedudukan serta zuhud dalam bentuk apapun dari kemungkinan bisa 
  memalingkan konsistensinya dari jalan dakwah, karena ada yang lebih 
  besar dari itu semua, yaitu surga Allah swt.
   
  Padahal jika dicermati secara logika, sangatlah mudah bagi Rasulullah 
  untuk memenangkan dakwah Islam dan menghancurkan para penentangnya 
  dengan langsung memohon kepada Allah agar segera menghancurkan 
  mereka, seperti yang pernah dimohon oleh Nabi Nuh dan Nabi Luth as, 
  maka kaumnya diluluhlantahkan oleh Allah swt dan digantikan dengan 
  kaum yang baru. Tetapi tidak dengan Rasulullah saw. Beliau malah 
  memilih jalan yang sukar, jalan jihad dan jalan pengorbanan, karena jika 
  kemenangan itu diraih dengan cara yang mudah, maka soliditas dan 
  keteguhan para sahabatnya belum teruji. Beliau memilih jalan yang sukar 
  dan penuh dengan ujian dan cobaan, semata-mata agar dijadikan teladan 
  bagi umat setelahnya bahwa kemenangan itu harus dengan perjuangan, 
  pengorbanan dan menempuh jalan yang sukar, karena kemenangan yang 
  mudah diraih tidak akan kekal, begitu juga dengan dakwah yang “mudah” 
  hanya akan diminati oleh orang-orang yang “lemah”. Sedangkan kemenangan 
  yang hakiki dan dakwah yang sukar memang hanya bisa disertai oleh mereka 
  yang kuat, teguh dan solid dengan keimanan mereka.
   
  Secara korelatif menurut Imam Ar-Razi dalam At-Tafsir Al-Kabir 
  bahwa ketika pada ayat sebelumnya (Al-Baqarah: 213) Allah menjamin 
  akan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya ke jalan 
  yang lurus dan kepada meraih surgaNya, maka kehendak Allah tersebut 
  tidak akan berlaku melainkan setelah melalui beberapa ujian dan kesukaran, 
  Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal 
  belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang
  terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan 
  kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan)…..”. 
  sehingga keutamaan Allah yang terbesar hanya layak diberikan kepada 
  mereka yang telah mengalami sunnatuLlah berupa ujian dan kesukaran 
  dalam mengarungi dan mendakwahkan kebenaran ajaran Allah.
   
  Berdasarkan sebab turunnya, ayat ini menurut Ibnu Abbas diturunkan untuk 
membersihkan hati para sahabat yang baru saja berhijrah ke Madinah dengan 
mengorbankan segala yang

Re: [media-dakwah] Kurangnya Pendidikan Islam - RE: OOT : Kekerasan di STTD

2007-03-08 Terurut Topik yusuf rinaldy
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
  Orang jawa bilang ini adalah "salah kedaden". Maksudnya salah dari awalnya. 
Selama ini kita melihat pada lembaga pendididkan ikatan dinas dari pemerintah 
selalu menerapkan cara-cara militeristik. Kuliah harus pakai seragam lengkap 
dengan tanda kepangkatan, rambut dipotong cepak ala tentara, kegiatan yang 
mengutamakan fisik seperti lari, push up, dan sejenisnya menjadi menu harian, 
merekapun disebut sebagai taruna.
  Kalau di AKABRI sih tepat sekali. Tapi kalau di STPDN, STTD, dan sebagainya, 
ngapain sich pakai bergaya militer. Mengapa sich mereka nggak disebut sebagai 
mahasiswa STPDN atau mahasiswa STTD, di kampus juga mereka berpakaian seperti 
mahasiswa pada umumnya. Sehingga image sebagai militer bisa hilang. Toh di STAN 
dan STTTelkom yang notabene adalah ikatan dinas milik pemerintah bisa kok. Kita 
nggak pernah kan mendengar mahasiswa STAN atau STT Telkom tewas karena 
digebukin seniornya
  Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Wa'alaikum salam wr wb
Ini akibat kurangnya pendidikan agama.
Terhadap orang kafir harbi kita lembek sekali. Tidak
berani melawan sama sekali.

Tapi terhadap sesama sadisnya minta ampun. Padahal
harusnya justru sayang menyayangi. 

Begitu lulus, luluslah orang2 yang bejat dan menjadi
pejabat pemerintah serta korupsi.

Semoga kita bisa mempelajari, mengamalkam serta
mengajarkan nilai-nilai Islam pada diri dan keluarga
kita.

Wassalam
--- "Angayomi, Tri" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> di TV sudah ditayangkan dan semalam ada wawancara
> pihak keluarga, yamemang banyak ketakutan kalau
> mo melapor...dulu mereka (para senior) juga dihajar
> sampai akan mati, makanya sekarang mereka juga
> menghajar kalau bisa sampai akan mati...begitulah
> dendam..dendam tak akan lebih ringan...dendam akan
> selalu lebih keji...kalau bisa tulang tak ada yg
> bisa berguna lagi(berhati-hatilah mencari
> sekolah untuk anak) 
> 
> sekolah negara kok kebanyakan mengajari jadi tukang
> pukul dan berjiwa premanya...nggak SPDN nggk
> STTD, aku yakin sekolah yg sejenis ya seperti
> itu..cuman belum terungkap.
> 
> "kita tahu semua kan bagaimana wakil raktyat kita
> kalau persidangan, "seperti anak kecil berebut
> mainan" saling hajar saling tuding...naik meja, naik
> kursi...wah..wah..memang tontonan yg perlu
> diabadikan
> 
> 
> 
> -Original Message-
> From: media-dakwah@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of
> azmi...gitu loh!!
> Sent: Thursday, March 08, 2007 12:20 PM
> To: eramuslim_grup; [EMAIL PROTECTED];
> media-dakwah@yahoogroups.com;
> daarut-tauhiid@yahoogroups.com
> Subject: [media-dakwah] OOT : Kekerasan di STTD
> 
> 
> 
> 
> Kira-kira 2-3 hari yang lalu saya menonton tayangan
> video kekerasan yang di alami siswa STTD (Sekolah
> Tinggi Transportasi Darat) di salahsatu stasiun TV
> swasta, hal ini mirip dg kasus STPDN dulu yg
> terungkap ke media tv, tapi tdk se-rame di saat
> kasus STPDN itu di ungkap
> .kenapa ya! 
> 
> Apa saya yang ketinggalan berita ya?
> 
> Padahal kita mengalami kecelakaan beruntun di bidang
> transportasi.
> 
> -
> Selasa, 06 Maret 2007 16:03 WIB
> 
> Orang Tua Korban Kekerasan STTD Melapor ke LBH
> 
> JAKARTA--MIOL: Orang tua Erwin, 21, taruna tingkat
> pertama Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD),
> Cibitung, Bekasi, yang tewas akibat tindak kekerasan
> seniornya, Selasa (6/3) mengadu ke LBH Jakarta.
> Ayah Erwin, Abdul Razak menceritakan sebelum
> meninggal, anaknya bersama tiga taruna STTD lain
> dihajar seniornya hingga babak belur di sebuah kamar
> kosong asrama STTD. Kekerasan ini belakangan
> diketahui Razak bukan yang pertama kali dialami
> putranya.
> "Dia dan beberapa temannya beberapa kali dihajar.
> Dada mereka ditendang. Ada yang tulang rusuknya
> patah dan akhirnya mengundurkan diri," ujar Razak.
> Berita kematian Erwin yang meninggal 15 Februari
> lalu, menurut Razak diperoleh dari pihak keluarga
> lewat telepon. "Setelah penganiayaan itu Erwin
> pingsan dan mengeluarkan busa dari mulut. Dia dibawa
> ke RS Karya Medika tanpa pengawalan pelatih atau
> pihak sekolah. Hanya teman-temannya saja," ujar
> Razak.
> Setelah tewasnya Erwin, Dewan Kehormatan Taruna STTD
> menggelar sidang dan mengeluarkan rekomendasi yang
> mengindikasikan keterlibatan para senior dalam
> kematian Erwin. "Sebelumnya mereka sempat berkilah
> bahwa anak saya meninggal sakit jantung. Katanya itu
> dari dokter mereka. Itu tidak mungkin, anak saya
> tidak punya penyakit jantung," ujar Razak.
> Razak menambahkan, sepuluh hari sebelum meninggal,
> Erwin sempat pulang ke rumah orang tuanya di Balik
> Papan dan menceritakan kekerasan yang dialami dia
> dan teman-temannya. Seorang teman Erwin bahkan
> sempat merekam pemukulan itu lewat kamera handphone.
> Dalam rekaman yang diperlihatkan ayah Erwin tersebut
> terlihat para taruna yunior secara bergantian
> dipukul dengan sangat keras pada bagian dada dan
> perut o

[media-dakwah] Tukang Sapu

2007-03-08 Terurut Topik agussyafii
Tukang Sapu

Dulu saya pernah berkantor di Jalan Panglima Polim dekat blok M. 
Dijalan dekat kantor tiap pagi selalu ada tukang sapu jalan raya. Pada 
satu kesempatan saya pernah bertanya padanya kenapa memilih sebagai 
tukang sapu.

"Karena jika tidak ada tukang sapu. Dunia ini akan tenggelam oleh 
debu." Begitu jawabnya.

Wassalam,
agussyafii
http://agussyafii.blogspot.com






[media-dakwah] Fitrah

2007-03-08 Terurut Topik agussyafii
Fitrah

Fitrah adalah potensi diri manusia untuk menjadi lebih baik. Itulah 
sebabnya potensi untuk menjadi lebih baik pada diri kita senantiasa 
didorong dan dibangkitkan. Banyak sekali saya bertemu dengan orang yang 
selalu optimis dan ceria. Berbagai masalah dan rintangan mampu dihadapi 
dengan gembira yang membuat orang-orang yang disekitarnya menjadi 
termotivasi untuk meningkatkan kualitas hidupnya. 
 
Bukankah seperti itu yang selalu diajarkan oleh Nabi SAW?

Wassalam,
agussyafii
http://agussyafii.blogspot.com




[POSSIBLY SPAM] Re: [media-dakwah] Kurangnya Pendidikan Islam - RE: OOT : Kekerasan di STTD

2007-03-08 Terurut Topik Hasbiyanto
SETUJU SEKALI DENGAN PENDAPAT PAK YUSUF Jadi kalau bukan sekolah
kader militer tidak usah sok militerlahh Ayo sampaikan kementeri
pendidikan... agar gaya sekolah non militer, atribut dan pakaian serta
gaya kemiliteran DIHAPUS SAJA

Wassalam,

>>> yusuf rinaldy <[EMAIL PROTECTED]> 3/9/2007 11:32 AM >>>
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
  Orang jawa bilang ini adalah "salah kedaden". Maksudnya salah dari
awalnya. Selama ini kita melihat pada lembaga pendididkan ikatan dinas
dari pemerintah selalu menerapkan cara-cara militeristik. Kuliah harus
pakai seragam lengkap dengan tanda kepangkatan, rambut dipotong cepak
ala tentara, kegiatan yang mengutamakan fisik seperti lari, push up, dan
sejenisnya menjadi menu harian, merekapun disebut sebagai taruna.
  Kalau di AKABRI sih tepat sekali. Tapi kalau di STPDN, STTD, dan
sebagainya, ngapain sich pakai bergaya militer. Mengapa sich mereka
nggak disebut sebagai mahasiswa STPDN atau mahasiswa STTD, di kampus
juga mereka berpakaian seperti mahasiswa pada umumnya. Sehingga image
sebagai militer bisa hilang. Toh di STAN dan STTTelkom yang notabene
adalah ikatan dinas milik pemerintah bisa kok. Kita nggak pernah kan
mendengar mahasiswa STAN atau STT Telkom tewas karena digebukin
seniornya
  Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Wa'alaikum salam wr wb
Ini akibat kurangnya pendidikan agama.
Terhadap orang kafir harbi kita lembek sekali. Tidak
berani melawan sama sekali.

Tapi terhadap sesama sadisnya minta ampun. Padahal
harusnya justru sayang menyayangi. 

Begitu lulus, luluslah orang2 yang bejat dan menjadi
pejabat pemerintah serta korupsi.

Semoga kita bisa mempelajari, mengamalkam serta
mengajarkan nilai-nilai Islam pada diri dan keluarga
kita.

Wassalam
--- "Angayomi, Tri" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> di TV sudah ditayangkan dan semalam ada wawancara
> pihak keluarga, yamemang banyak ketakutan kalau
> mo melapor...dulu mereka (para senior) juga dihajar
> sampai akan mati, makanya sekarang mereka juga
> menghajar kalau bisa sampai akan mati...begitulah
> dendam..dendam tak akan lebih ringan...dendam akan
> selalu lebih keji...kalau bisa tulang tak ada yg
> bisa berguna lagi(berhati-hatilah mencari
> sekolah untuk anak) 
> 
> sekolah negara kok kebanyakan mengajari jadi tukang
> pukul dan berjiwa premanya...nggak SPDN nggk
> STTD, aku yakin sekolah yg sejenis ya seperti
> itu..cuman belum terungkap.
> 
> "kita tahu semua kan bagaimana wakil raktyat kita
> kalau persidangan, "seperti anak kecil berebut
> mainan" saling hajar saling tuding...naik meja, naik
> kursi...wah..wah..memang tontonan yg perlu
> diabadikan
> 
> 
> 
> -Original Message-
> From: media-dakwah@yahoogroups.com 
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of
> azmi...gitu loh!!
> Sent: Thursday, March 08, 2007 12:20 PM
> To: eramuslim_grup; [EMAIL PROTECTED];
> media-dakwah@yahoogroups.com;
> daarut-tauhiid@yahoogroups.com 
> Subject: [media-dakwah] OOT : Kekerasan di STTD
> 
> 
> 
> 
> Kira-kira 2-3 hari yang lalu saya menonton tayangan
> video kekerasan yang di alami siswa STTD (Sekolah
> Tinggi Transportasi Darat) di salahsatu stasiun TV
> swasta, hal ini mirip dg kasus STPDN dulu yg
> terungkap ke media tv, tapi tdk se-rame di saat
> kasus STPDN itu di ungkap
> .kenapa ya! 
> 
> Apa saya yang ketinggalan berita ya?
> 
> Padahal kita mengalami kecelakaan beruntun di bidang
> transportasi.
> 
> -
> Selasa, 06 Maret 2007 16:03 WIB
> 
> Orang Tua Korban Kekerasan STTD Melapor ke LBH
> 
> JAKARTA--MIOL: Orang tua Erwin, 21, taruna tingkat
> pertama Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD),
> Cibitung, Bekasi, yang tewas akibat tindak kekerasan
> seniornya, Selasa (6/3) mengadu ke LBH Jakarta.
> Ayah Erwin, Abdul Razak menceritakan sebelum
> meninggal, anaknya bersama tiga taruna STTD lain
> dihajar seniornya hingga babak belur di sebuah kamar
> kosong asrama STTD. Kekerasan ini belakangan
> diketahui Razak bukan yang pertama kali dialami
> putranya.
> "Dia dan beberapa temannya beberapa kali dihajar.
> Dada mereka ditendang. Ada yang tulang rusuknya
> patah dan akhirnya mengundurkan diri," ujar Razak.
> Berita kematian Erwin yang meninggal 15 Februari
> lalu, menurut Razak diperoleh dari pihak keluarga
> lewat telepon. "Setelah penganiayaan itu Erwin
> pingsan dan mengeluarkan busa dari mulut. Dia dibawa
> ke RS Karya Medika tanpa pengawalan pelatih atau
> pihak sekolah. Hanya teman-temannya saja," ujar
> Razak.
> Setelah tewasnya Erwin, Dewan Kehormatan Taruna STTD
> menggelar sidang dan mengeluarkan rekomendasi yang
> mengindikasikan keterlibatan para senior dalam
> kematian Erwin. "Sebelumnya mereka sempat berkilah
> bahwa anak saya meninggal sakit jantung. Katanya itu
> dari dokter mereka. Itu tidak mungkin, anak saya
> tidak punya penyakit jantung," ujar Razak.
> Razak menambahkan, sepuluh hari sebelum meninggal,
> Erwin sempat pulang ke rumah orang tuanya di Balik
> Papan dan m

[media-dakwah] Mengendalikan Hubungan

2007-03-08 Terurut Topik agussyafii
Mengendalikan Hubungan

Mana yang lebih penting cinta atau kebebasan? Jika menganggap cinta 
lebih utama, seringkali kebebasan diabaikan. Jika kebebasan diutamakan, 
maka cinta dikorbankan. Demikian halnya dengan seorang teman yang 
selalu bermasalah dengan rumah tangganya. Dia sangat mencitai istrinya 
namun dia tidak ingin dikekang oleh istri.. Sehingga setiap akhir pekan 
selalu selalu berantem dengan istrinya karena dia ingin pergi 
sendirian. Sementara istrinya menghendaki dia untuk tetap dirumah. 

Saya menyarankan padanya agar hubungan dengan istrinya terjaga, 
sebaiknya dirumah. 

Wassalam,
agussyafii
http://agussyafii.blogspot.com






[media-dakwah] BAHAYA PROPAGANDA BARAT DAN BODOHNYA KITA DALAM MENERIMA

2007-03-08 Terurut Topik suhana hana
BAHAYA PROPAGANDA BARAT DAN BODOHNYA KITA DALAM
MENERIMA



TAUHID KUNCI MENGEMBALIKAN KESEMPURNAAN ISLAM

Tertarik dengan pertanyaan saudaraku yg mungkin
bingung dengan jawabanku atas pertanyaan-nya, apakah
cukup dengan menanamkan akidah yg benar, maka islam
akan kembali jaya?aku jawab dengan tegas, iya..hanya
dengan akidah yg benar ttg islam sajalah yg tertanam
dalam pribadi kita masing2 dan kita konsekuen
menjalankannya maka insya Allah, islam akan kembali
jaya di bumi ini.

Mungkin bagi sebagian orang, dianggapnya asal ucap aku
berkomentar spt itu atau mungkin orang akan berfikir
bahwa aku sedang bermimpi, yg mengharapkan islam akan
bangkit hanya bermodalkan tauhid dan keimanan yg benar
pada Allah, tanpa mengadakan perlawanan secara fisik.
Tapi secara kenyataan dengan melihat sejarah
berdirinya peradaban yg dibangun oleh Rasulullah dan
sahabat, hanya bermodalkan akidah berupa penanaman
Tauhid yg benar pada dirinya dan para sahabatnya, maka
atas ijin Allah beliau mampu bangkit dan mendirikan
satu peradaban di tengah kehancuran moral, etika dan
tidak adanya peradaban dalam lingkungan jahiliyah,
tanpa kekerasan secara fisik. Hmm..begitu kuatnya
pengaruh Tauhid dalam diri Rasulullah dan sahabat
dahulu, hingga menghapuskan segala bentuk kemaksiatan,
kejahilan, kehancuran, keporakporandaan, hanya dengan
keimanan dan konsekuen akan kalimat syahadat yg
diucapkan. 

Aku tertarik sekali mengikuti perjalanan Rasulullah,
gimana sikap beliau pada saat dirinya dan ajarannya
tidak diterima dikalangan mayoritas dan saat itu
beliau menjadi minoritas. Tidak ada satupun perlawanan
fisik yg dilakukan olehnya untuk menentang pemerintah
kafir quraish saat itu. Kenapa? Itu Karena Rasul
merupakan pribadi yg cerdas, penuh perhitungan dan
tidak gegabah dalam melakukan sesuatu hal. Perlawanan
yg akan dilakukan secara fisik, pada saat dirinya dan
sahabat menjadi minoritas, hanya merupakan satu
kesia2an dan tidak akan menimbulkan dampak maksimal
sesuai dengan tujuannya. Tapi hanya menimbulkan banyak
kemudharatan dan sesungguhnya bukan untuk itu
Rasulullah diutus ke muka bumi ini, yaitu dengan misi
rahmatan lil alaminnya. Dan begitu cerdasnya
Rasulullah, hingga semua akhlaknya selalu bersanding
dengan etika yg benar dan diajarkan dalam islam.
Dalam keadaan minoritas, beliau tidak menunjukkan
sikap perlawanan secara fisik kepada penguasa, namun
secara batin, beliau tidak henti2nya menempa para
sahabat dan pengikutnya dengan pemahaman akidah tauhid
yg benar. Menanamkan rasa cinta dalam hati para
sahabat kepada Allah dan kepada islam, hingga timbul
rasa cinta para sahabat kepada Allah dan RasulNya,
hingga melahirkan pribadi2 yg kuat, mandiri,
konsekuen, profesional hingga tidak ada lagi yg
ditakutinya dan dicintainya kecuali Allah dan RasulNya
serta konsekuen terhadap islam.

Islam berdiri dan berjaya bukan karena pertumpahan
darah yg dilakukan kepada orang2 awan dan bingung,
tapi dengan ilmu dan keyakinan yg benar dan ditanamkan
pada orang2 awam dan bingung itu. Anjurannya untuk
tetap patuh kepada pemimpin walaupun dzolim, selalu
diucapkannya melalui hadist2 yg diriwayatkan oleh para
sahabat, dan yg aku tangkap dari seruan Rasulullah itu
adalah rasa sayang yg begitu besar dan penjagaan
beliau kepada umatnya yg sholeh, dari tangan2 penguasa
yg dzolim hingga menimbulkan kesia2an dan kemudharatan
terlalu banyak yg akan terjadi pada diri orang2
muslim, karena perlawanan secara fisik dalam keadaan
minoritas, adalah satu kesia2an bahkan akan
menimbulkan kemudharatan, hingga tak henti2nya Rasul
mengucapkan ketaatan pada pemimpin meskipun dia
dzolim, selama masih menjalankan sholat.

Hebat!! Rasul tetap mengajarkan kebaikan, pada saat
posisi yg belum menguntungkan, namun setelah Rasul dan
umat muslim kuat akidah dan kecintaanya kepada Allah
dan RasulNya, dan mempunyai kekuatan secara fisik
untuk melakukan penyerangan, hanya untuk sebuah
kalimat la illa ha illallah, maka Rasulpun meminta
para muslimin untuk berjuang menegakkan kalimat tauhid
di seluruh muka bumi Allah. Subhannallah..sungguh ahli
politik dan strategi perang yg hebat.!

Hmm..kebayang sama aku..bagaimana takutnya dahulu para
penjajah terhadap perlawanan yg dilakukan oleh para
ulama2 dahulu dalam mempertahankan negaranya. Itu
semata-mata karena pengaruh Tauhid yg sudah tertanam
dalam hati para ulama dahulu, hingga tidak ada lagi yg
ditujunya kecuali adalah kewajiban melawan, pada saat
diserang, hanya karena keimanan kepada Allah. Penjajah
ingin mengusir kita dinegara kita sendiri, dan ajaran
Islam adalah mempertahankan apabila penjajah ingin
mengusir kita dari negeri kita sendiri.

Yup!! Ternyata penjajah lebih pintar membaca kekuatan
umat muslim yg sebenarnya. Hingga di titik itu pula
mereka mulai melancarkan serangan2nya. hmmm..akidah yg
benar dan diajarkan oleh islam hanya merupakan ancaman
dan hambatan mereka dalam mencapai tujuannya. Hingga
gaya penyerangan mereka mulai dibalik, yaitu tidak
lagi menggunakan kekerasan secara fisik, tapi
pendekatan secara emosi, karena tabiat 

[media-dakwah] Indonesiaku malang

2007-03-08 Terurut Topik ie_ib
 
Assalmu`alaikum ww
 

Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka
berpegang kepada tali  Allah dan tali  dengan manusia , dan mereka
kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan.
Yang demikian itu  karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan
membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu
disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas. (TQS 3:112)
 
Ayat diatas menggelitik saya terhadap kondisi Indonesiaku sayang, yang
seolah bencana tak pernah berhenti sampai hari ini.
 
Dalam  ayat mengandung makna bahwa; Kehinaan, kerendahan dan kemurkaan
Alloh akan datang jika:
 
1.Tidak berpegang pada hablulloh (Al Qur`an) dan habluminannas 
(pemerintahan Islam/Negara Islam)
2.Kufur terhadap ayat2 Alloh (hukum Islam tidak dipakai oleh 
pemimpin dan rakyatnya)
3.Membunuh para nabi tanpa alasan (menangkap, memenjarakan, 
mengusir dan membunuh para da`i yang meneruskan risalah nubuwah 
tanpa alasan)
4.Durhaka (kepada Alloh dan Rasul-Nya, banyak ngaku Islam tapi 
menolak penerapan al qur`an dan sunnah/hukum islam)
5.Melampauibatas (sebagai manusia yang harus tunduk kepada Alloh, 
banyak umat dan ulama islam suka mencari2 dalil untuk menghalalkan 
perbuatannya padahal itu tidak terkenal pada jaman nabi dan sahabat 
atau barang kali hal itu sesuatu yang diharamkan)
 
Ada komentar ?
 
wasalam

 
 
 
 
 
 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[media-dakwah] US Terrorize The World - 18 Safar 1428 H (8.3.07)

2007-03-08 Terurut Topik muslim insuffer

http://musliminsuffer.wordpress.com/


bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem
In the Name of Allah, the Compassionate, the Merciful



=== News Update ===

Who Gave America the Right?

Who granted America the right to be international judge, prosecutor, and 
executioner in the name of self-preservation? Who granted America the right 
to make the sound of bombs louder than the voice of the law?

Is there any mercy, pity, etc. left in the armies of communications and 
information experts, who have been used and are still being used to 
brainwash the public until there's nothing but misguidance, deceit, 
duplicity and lies? All that seems to matter is the implementation of plans 
to discipline anyone who takes a stand against America.

Indeed, the policies that the world leader (America) commits today don't 
rise above barbarism and inhumanity. And all of these are implemented right 
under the ears and eyes of international organizations.
http://www.watchingamerica.com/almadina02.shtml

===

Seven Countries In Five Years : An interview with General Wesley Clark

“This is a memo that describes how we’re going to take out seven countries 
in five years, starting with Iraq, and then Syria, Lebanon, Libya, Somalia, 
Sudan and, finishing off, Iran.” I said, “Is it classified?” He said, “Yes, 
sir.
http://www.informationclearinghouse.info/article17253.htm

===

The War Against the Third World: What I've Learned About U.S. Foreign 
Policy: Video

CIA covert operations and US military interventions since World War II. A 
video compilation of footage and speeches recorded in the 1980s
http://snipurl.com/1cbfa

===

What Did Israel Know in Advance of the 9/11 Attacks?

There is sufficient reason ­- from news reports, statements by former 
intelligence officials, an array of circumstantial evidence, and the 
reported acknowledgment by the Israeli government -­ to believe that in the 
months before 9/11, Israel was running an active spy network inside the 
United States, with Muslim extremists as the target.
http://www.informationclearinghouse.info/article17260.htm

===

9/11 A CIA Cover Up: The Kuala Lumpur Deceit

The possible link between pre-9/11 Israeli warnings and the watch-listing 
of the hijackers Mihdhar and Hazmi was pointed out in late 2004 by a 
retired top corporate lawyer named Gerald Shea, who compiled a 166-page 
memo detailing the alleged operations of the Israeli groups in New Jersey, 
Florida and elsewhere.
http://www.counterpunch.org/kuala03072007.html

===

9/11 Morons and Magic: A Reply to George Monbiot

In “Bayoneting a Scarecrow The 9/11 conspiracy theories are a coward’s 
cult.” (Guardian, February 20), George Monbiot accuses members of the 9/11 
truth movement of being “morons” and “idiots” who believe in “magic.” 
Having in his previous attack---“A 9/11 conspiracy virus is sweeping the 
world,” Guardian, February 6---called me this movement’s “high priest,” he 
now describes my 9/11 writing as a “concatenation of ill-attested nonsense.”
http://www.informationclearinghouse.info/article17256.htm

===

9/11 : Rudy & McCain Grow Hymens

'While I believe Madam Speaker would serve tea to the 9/11 hijackers, piss 
and shit on the American flag, and drown every American veteran since the 
Spanish-American War in boiling oil, it's not her patriotism I'm 
questioning, it's her judgment.'
http://www.informationclearinghouse.info/article17259.htm

===

In the World’s Eyes the US has become Amerika

US casualties (dead and wounded) have now reached 27,000 in a war that was 
supposed to be a “cakewalk” over in a few weeks. If what four-star general 
Wesley Clark, former supreme commander of NATO, told Amy Goodman in a March 
2 interview is correct, US casualties are yet in their early days.
http://www.informationclearinghouse.info/article17252.htm

===

Taking Democracy Seriously

American: So you mean that if you Australians don’t vote, you get a fine? 
Australian: Yeah, and when you Americans don’t vote you get George W. Bush.
http://www.informationclearinghouse.info/article17255.htm

===

Murder Of The Law

A commentary on BBC 2 'Dr David Kelly - The Conspiracy Files' ­ Dr David 
Kelly's unnatural death of the 17th of July 2003 broadcast on the 25th of 
February 2007.
http://www.informationclearinghouse.info/article17254.htm

===

Two FBI Whistleblowers Confirm Illegal Wiretapping of Govt Officials

Sibel Edmonds has got her hands on an explosive official report from an FBI 
agent which demonstrates that the US Government was illegally spying on 
"high-profile U.S. public officials"
http://www.dailykos.com/storyonly/2007/3/5/131830/1367

===

The benefits of U.S.-style democracy

The achievements of U.S.-style democracy which the current U.S. 
administration has tried to apply in Iraq are numerous. The benefits Iraqis 
have gained from these achievements have prompted the administration to try 
and spread them throughout the Middle East, taking Iraq as a small experiment.

And here are a few examples of thes

[media-dakwah] [OOT] BU Jual Rumah di Limus Pratama Regency

2007-03-08 Terurut Topik Desi
Dear all,

Sebelumnya mohon maaf jika kurang berkenan.

Saya menawarkan rumah saya di Komplek Perumahan Limus Pratama Regency. 
( posisi dibelakang Kota Wisata Cibubur )

Lt.150m / Lb.45m, posisi di hoek.
k.tidur 2, k.mandi 1, dapur.

Saya beli pertengahan 2003, dari mulai tanah kosong, bangunannya dibangun sm 
developer.
tp ada bbrp material yg saya sudah ganti :
1. keramik lantai seluruh dlm rumah.
2. keramik k.mandi
3. keramik beranda depan dan samping
4. keramik pilar depan
5. Cat
6. wc jongkok ganti mjd wc duduk with flash
7.plafon rumah lebih tinggi, sekitar 3.5m
8. ada pagar besi ( garasi ) dan pagar
 tembok sekeliling, ( standardnya tidak ada )

PAM, PLN 1200 kwh.

lingkungan adalah cluster type rumah 72 ( 2 lt ) kecuali posisi
 kebelakang.
keamanan bagus, dikelola sendiri oleh bbrp blok disekitar rumah saya.
penjagaannya 24jam, selalu ada satpam standby.
tidak rawan banjir.

fasilitas : olah raga ( renang, tenis, sepak bola )
mobil 'tebengan' yg sama-sama kerja ke sudirman-kuningan-gatot subroto, tiap 
pagi mangkal
didepan komplek. ( ikutan aja www.nebeng.com )

peminat serius hubungi : tidak melayani perantara.( pemilik langsung )Agoes 
0811800872, Desi 0811840604 ;  

atau me-reply e-mail jalur pribadi.

Terima kasih.
-Desi-












 

No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.
http://mobile.yahoo.com/mail 

[Non-text portions of this message have been removed]