Pak Sumar yth., mohon maaf berita yang menarik namun "tercecer" ini saya "kooptasi" dengan judul lain, dan menurut saya kunjungan delegasi PDIP itu sebaiknya nanti di klimakskan dengan pertemuan antara Bu Mega sebagai ketua umum partai oposisi terbesar di RI dan Nancy Polesi sebagai juga chairperson Partai Demokrat di AS apalagi juga ketua House of Representatives.
Saya yakin banyak topik internasional maupun sekait hubungan bilateral RI dan AS yang dapat diperbincangkan. Salam, Bismo DG ----- Original Message ----- From: sumarsastrowardoyo To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 31, 2007 5:06 AM Subject: #sastra-pembebasan# Undangan Partai Oposisi AS BALI POST Kamis Pon, 31 Mei 2007 Nusantara Partai Oposisi AS Undang PDI-P Jakarta (Bali Post) - Kedudukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai partai oposisi rupanya menarik simpati partai oposisi di Amerika Serikat (AS), Partai Demokrat. Pertemuan dua partai oposisi ini untuk menjajaki suatu hubungan baru terkait strategi dan sistem pengembangan internal partai dalam membuat kebijakan yang pro-rakyat. Penegasan tersebut dikemukakan Sekjen DPP PDI-P Pramono Anung Wibowo di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Rabu (30/5) kemarin. Selain Pramono, hadir sejumlah pengurus dan anggota Fraksi PDI-P di DPR antara lain Andreas Pareira dan Hasto Krisyanto. Pramono mengatakan, dalam kunjungan ke AS itu, pihaknya akan bertemu dengan sejumlah senator antara lain Barack Obama (salah satu kontestan konvensi pemilihan presiden AS dari Partai Demokrat), Harry Reid (pemimpin partai oposisi di parlemen AS), Richard Lugar, Kit Bond, Daniel Inouye dan institusi lain seperti National Security Counsil dan US-Indonesian Bussiness Forum). Rombongan PDI-P akan dipimpin Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) Taufiq Kiemas dan sejumlah anggota partai termasuk dirinya sendiri mulai 1 hingga 10 Juni 2007. Beberapa isu yang akan dilontarkan kader berlambang banteng gemuk ini adalah soal dukungan penuh terhadap kemerdekaan Palestina, masalah nuklir Iran, isu nuklir Korea Utara serta berbagai agenda lainnya. Pramono mengatakan kunjungan tersebut bukan dalam rangka meminta dukungan dari Washington maupun pihak-pihak di AS yang merasa berkepentingan dengan Indonesia. Urusan Megawati sebagai capres 2009 tidak ada hubungan dengan Amerika. ''Soal Mega itu urusan rakyat Indonesia,'' tandasnya. Namun, diakuinya, dukungan internasional tetap diperlukan bagi pencitraan PDI-P sebagai sebuah partai politik dan Megawati, karena akan mempengaruhi opini publik di dalam negeri. Kunjungan PDI-P ke AS, menurutnya, sudah jelas dituangkan dalam agenda kerja partai. Karena itu, ia meminta tidak perlu ditafsirkan lagi macam-macam antara lain adanya permintaan sokongan dana dari Washington seperti sinyalemen yang ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla saat mendanai kampanyenya pada Pemilu 2004 lalu. Selain itu, kata Pramono, pertemuan dengan sejumlah pejabat penting AS tidak akan menyinggung kasus-kasus perpolitikan di dalam negeri seperti masuknya dana asing dalam kampanye pilpres tersebut. ''Terus terang PDI-P, Mbak Mega, tidak tertarik dengan polemik yang berlebihan, overdosis dan tidak ada manfaatnya bagi bangsa,'' ujarnya. Dalam persoalan ini, ia meminta semua pihak mengedepankan proses hukum dalam penyelesaiannya, bukan orang per orang. Karena itu, ia mengimbau kepada kejaksaan, KPK, PPATK, kepolisian, KPU dan Panwaslu proaktif membuka persoalan ini. (kmb4)