Puluhan Pegawai Negeri di Yogyakarta Alami Ganguan Jiwa Sabtu, 12 Mei 2007 | 10:31 WIB
TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Lebih dari 10 orang pegawai negeri sipil (PNS) di Provinsi DI Yogyakarta terpaksa dirawat di Rumah Sakit Khusus Grhasia Yogyakarta karena mengalami gangguan jiwa. Mereka tidak mampu menanggung beban hidup yang berat dalam keluarganya. "Total pasien yang dirawat sebanyak 172 orang. Mereka berasal dari berbagai kalangan masyarakat. Untuk pegawai negeri jumlahnya lebih dari 10 orang," kata Direktur RS Grhasia Yogyakarta, dr Andung Prihadi Santoso kepada Tempo. Dijelaskan Andung, dari 172 pasien jiwa di RS Grhasia, hampir 60 persennya berasal dari kalangan masyarakat ekonomi bawah. Faktor utama yang menjadi pemicu gangguan jiwa adalah masalah kesulitan ekonomi. Ditambahkan, dibanding periode Mei 2006 lalu, jumlah pasien yang dirawat di RS Grhasia relatif sama. Namun jika dibanding delapan bulan sebelumnya, angka 172 pasien jiwa mengalami penurunan. "Misalnya pada September 2006, kami sempat merawat inap 268 pasien jiwa yang sebagian besar dari kalangan korban gempa. Padahal kapasitas di rumah sakit hanya 200 tempat tidur," kata Andung. Dijelaskan Andung, dilihat dari tingkat gangguan jiwa yang diderita pasien, sebagian besar masuk kategori scizofrenia atau kepribadian yang terbelah dan waham serta depresi. "Namun yang memprihatinkan, mayoritas pasien rumah sakit Grhasia berada pada usia 18-55 tahun atau pada usia-usia produktif. Pasien yang berumur di atas 60 tahun hanya beberapa orang saja," kata Andung. Syaiful Amin