Re: [mediacare] Budiman Sudjatmiko: Penjaja Isu Komunisme Kelompok Desperate

2007-04-01 Terurut Topik radenayu asli
Budiman betul, isu komunisme tidak akan laku lagi. Di
negeri asalnya seperti Uni Soviet sudah runtuh. RRC
hanya menggunakan partai untuk mengontrol kebijakan
pemerintah, sementara negara sudah menuju ekonomi
pasar yang kapitalistik. Jadi gerakan yang pakai
bendera antikomunis, mungkin punya latar belakang
lain, dan ada kekuatan lain di belakangnya yang ingin
menggunakan suatu isu (komunis) menjadi musuh bersama
yang ujung2nya untuk melegitimasi kembalinya kekuatan
Orde Baru dan pendukung-pendukung utamanya.Maka jangan
heran kalau nanti akan kembali lagi seperti Orde Baru
istilah "bahaya laten".Gus Dur saja pernah meminta TAP
MPRS XXV untuk dicabut sebab apa yang disebut
komunisme itu sudah mati.Hari begini koq masih bicara
soal komunis.Negara-negara pecahan Uni Soviet sekarang
ini sudah menuju ke  negara kapitalistik bahkan banyak
yang sudah menjadi anggota Uni Eropa yang menganut
sistem kapitalistik.Salam Kebangsaan. 

--- amartien <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Kayaknya sih Indonesia, baik pemerintahan maupun
> rakyatnya masih jauh perjalanannya untuk mencapai
> suatu negara yang betul2 demokratis.
>
>   Kita bisa lihat sendiri bahwa diskusi tidak begitu
> dihargai oleh kelompok2 yang  menginginkan NKRI
> kembali ke abad ke 7.
>
>   amartien
>   
> 
> Akhmad Asaad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Analisis BS yang singkat ini
> komprehensif. Apalagi kini sangat ngetren untuk
> menuduh "komunis" upaya dan pikiran apa saja yang
> sekait dengan berbagai hak, kebebasan, perjuangan
> untuk memperbaiki harkat dan martabat rakyat kecil.
> Demo di LIPI menunjukan betapa cara berpikir dan
> bertindak secara demokratis masih 
>   asing dinegeri ini. Inti dari berdemokrasi adalah
> ber DISKUSI!
>
>   Dalam analisis finalnya desperasi yg diubah
> menjadi kekerasan tsb sangat merugikan bangsa dan
> rakyat kita karena dapat memecahbelah. Siapa yg
> diuntungkan? Jelas juga pemilik modal global.
> Alhasil desperasi dogmatis dicampur dengan
> neo-imperialisme digunakan untuk terus
> menyengsarakan bangsa dan rakyat kita, dengan agenda
> untuk terus menjarah kekayaan alam. Apa aspek ini
> sempat dipikirkan?
>
>   AAsaad
>   
> 
> adhie achmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Jum'at, 30/03/2007 17:45 WIB
> Budiman Sudjatmiko: Penjaja Isu Komunisme Kelompok
> DesperateSholahudin Achmad - Okezone
>  JAKARTA ?Budiman Sudjatmiko, aktivis yang
> di masa Orde Baru dicap ‘komunis?  menilai isu
> komunisme saat ini tidak laku “dijual?di Indonesia.
> Isu komunis, lanjutnya, tidak cukup berpengaruh
> untuk digunakan sebagai perekat gerakan Islam yang
> tersebar di tanah air. 
>   “Menurut saya, gerakan Islam di Indonesia itu ada
> tiga, yakni pertama,  Islam kebangsaan seperti NU
> dan Muhammadiyah. Kedua, gerakan Islam internasional
> seperti PKS dan Hizbut Tahrir. Ketiga, Islam warisan
> Orde Baru. Nah, yang ketiga ini sudah semakin
> menjadi minoritas pada saat ini,?kata Budiman lewat
> sambungan telpon kepada okezone, Jumat (30/3/2007). 
>   
>   Budiman menempatkan kelompok-kelompok yang
> meneriakkan anti komunisme saat ini, termasuk dalam
> kategori ketiga tadi. 
>   
>   “Saya kira, mereka itu (kelompok Islam ketiga
> tersebut) adalah kelompok Islam yang desperate
> (putus asa). Jualan mereka tidak laku, tapi
> memaksakan terus. Padahal, isu komunisme itu sudah
> tidak mempunyai resonansi lagi di masyarakat saat
> ini,?ujar Budiman yang sejak beberapa tahun
> terkahir ini bergabung dengan PDIP. 
>   
>   Menurut Budiman, insiden kekerasan yang menimpa
> massa Partai Persatuan Pembebasan Nasional,  Kamis
> (29/3/2007) kemarin, dilakukan oleh kelompok yang
> desperate tersebut. Dengan membawa isu menolak
> komunisme, lanjut Budiman, kelompok desperate itu
> berupaya untuk memperoleh dukungan dari
> kelompok-kelompok Islam lainnya. 
>   
>   “Tapi saya kira, gerakan Islam di Indonesia sudah
> berubah ya. Isu (anti) komunisme sudah tidak bisa
> lagi dijadikan isu untuk merekatkan mereka,?tandas
> Budiman.  (adi) 
> 
> -
>   Now that's room service! Choose from over 150,000
> hotels 
> in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your
> fit.   
> 
> 
> 
> 
> 
> -
>   Copy addresses and emails from any email account
> to Yahoo! Mail - quick, easy and free. Do it now... 
> 
> 
>  
> 


 



 

No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.
http://mobile.yahoo.com/mail 


Re: [mediacare] Budiman Sudjatmiko: Penjaja Isu Komunisme Kelompok Desperate

2007-03-31 Terurut Topik reza yunanto

Hmmm...
Saya cenderung sepakat dengan mapping gerakan Islam yg dikemukakan  Budiman. 
Saya menambahkan satu lagi, yakni kelompok "Islam Radikal". 

Kelompok keempat ini tdk terlalu sibuk memikirkan soal kebangsaan. Mereka akan 
berdamai dgn soal-2 kenegaraan, selagi Negara tdk mengganggu mereka. Pun mereka 
juga bukan bagian agenda besar gerakan Islam Internasional seperti PKS dgn 
Ikhwanul Muslimin nya, atau HTI dgn Hizbut Tahrir nya, pun dengan JT dgn Jamaah 
Tabligh asal India.

Kelompok Salafi, atau jamaah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah (Ust. Jafar Umar Thalib), 
kelompok MMI(Ust Ba'asyir), masuk kategori ini. 

"Islam Radikal", saya tulis dalam tanda petik utk menandakan, bahwa kata 
radikal bkn berarti "perlawanan", namun menunjuk pada pemahaman Agama mereka yg 
cenderung ketat dan konservatif.

adhie achmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Jum'at, 30/03/2007 17:45 WIB   Budiman 
Sudjatmiko: Penjaja Isu Komunisme Kelompok Desperate
   Sholahudin Achmad - Okezone
   JAKARTA – Budiman Sudjatmiko, aktivis 
yang di masa Orde Baru dicap ‘komunis’,  menilai isu komunisme saat ini tidak 
laku “dijual” di Indonesia. Isu komunis, lanjutnya, tidak cukup berpengaruh 
untuk digunakan sebagai perekat gerakan Islam yang tersebar di tanah air. 
  “Menurut saya, gerakan Islam di Indonesia itu ada tiga, yakni pertama,  Islam 
kebangsaan seperti NU dan Muhammadiyah. Kedua, gerakan Islam internasional 
seperti PKS dan Hizbut Tahrir. Ketiga, Islam warisan Orde Baru. Nah, yang 
ketiga ini sudah semakin menjadi minoritas pada saat ini,” kata Budiman lewat 
sambungan telpon kepada okezone, Jumat (30/3/2007).  
  
  Budiman menempatkan kelompok-kelompok yang meneriakkan anti komunisme saat 
ini, termasuk dalam kategori ketiga tadi. 
  
  “Saya kira,  mereka itu (kelompok Islam ketiga tersebut) adalah kelompok 
Islam yang desperate (putus asa). Jualan mereka tidak laku, tapi memaksakan 
terus. Padahal, isu komunisme itu sudah tidak mempunyai resonansi lagi di 
masyarakat saat ini,” ujar Budiman yang sejak beberapa tahun terkahir ini 
bergabung dengan PDIP. 
  
  Menurut Budiman, insiden kekerasan yang menimpa massa Partai Persatuan 
Pembebasan Nasional,  Kamis (29/3/2007) kemarin, dilakukan oleh kelompok yang 
desperate tersebut. Dengan membawa isu menolak komunisme, lanjut Budiman, 
kelompok desperate itu berupaya untuk memperoleh dukungan dari 
kelompok-kelompok Islam lainnya.  
  
  “Tapi saya kira, gerakan Islam di Indonesia sudah berubah ya. Isu (anti) 
komunisme sudah tidak bisa lagi dijadikan isu untuk merekatkan mereka,” tandas 
Budiman.  (adi) 

   

-
Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.
 
   

 
-
Looking for earth-friendly autos? 
 Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.  

Re: [mediacare] Budiman Sudjatmiko: Penjaja Isu Komunisme Kelompok Desperate

2007-03-31 Terurut Topik amartien
Kayaknya sih Indonesia, baik pemerintahan maupun rakyatnya masih jauh 
perjalanannya untuk mencapai suatu negara yang betul2 demokratis.
   
  Kita bisa lihat sendiri bahwa diskusi tidak begitu dihargai oleh kelompok2 
yang  menginginkan NKRI kembali ke abad ke 7.
   
  amartien
  

Akhmad Asaad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Analisis BS yang singkat ini komprehensif. Apalagi kini sangat 
ngetren untuk menuduh "komunis" upaya dan pikiran apa saja yang sekait dengan 
berbagai hak, kebebasan, perjuangan untuk memperbaiki harkat dan martabat 
rakyat kecil. Demo di LIPI menunjukan betapa cara berpikir dan bertindak secara 
demokratis masih 
  asing dinegeri ini. Inti dari berdemokrasi adalah ber DISKUSI!
   
  Dalam analisis finalnya desperasi yg diubah menjadi kekerasan tsb sangat 
merugikan bangsa dan rakyat kita karena dapat memecahbelah. Siapa yg 
diuntungkan? Jelas juga pemilik modal global. Alhasil desperasi dogmatis 
dicampur dengan neo-imperialisme digunakan untuk terus menyengsarakan bangsa 
dan rakyat kita, dengan agenda untuk terus menjarah kekayaan alam. Apa aspek 
ini sempat dipikirkan?
   
  AAsaad
  

adhie achmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Jum'at, 30/03/2007 17:45 WIB Budiman Sudjatmiko: Penjaja Isu 
Komunisme Kelompok DesperateSholahudin Achmad - Okezone
 JAKARTA – Budiman Sudjatmiko, aktivis yang di masa Orde Baru dicap 
‘komunis’,  menilai isu komunisme saat ini tidak laku “dijual” di Indonesia. 
Isu komunis, lanjutnya, tidak cukup berpengaruh untuk digunakan sebagai perekat 
gerakan Islam yang tersebar di tanah air. 
  “Menurut saya, gerakan Islam di Indonesia itu ada tiga, yakni pertama,  Islam 
kebangsaan seperti NU dan Muhammadiyah. Kedua, gerakan Islam internasional 
seperti PKS dan Hizbut Tahrir. Ketiga, Islam warisan Orde Baru. Nah, yang 
ketiga ini sudah semakin menjadi minoritas pada saat ini,” kata Budiman lewat 
sambungan telpon kepada okezone, Jumat (30/3/2007). 
  
  Budiman menempatkan kelompok-kelompok yang meneriakkan anti komunisme saat 
ini, termasuk dalam kategori ketiga tadi. 
  
  “Saya kira, mereka itu (kelompok Islam ketiga tersebut) adalah kelompok Islam 
yang desperate (putus asa). Jualan mereka tidak laku, tapi memaksakan terus. 
Padahal, isu komunisme itu sudah tidak mempunyai resonansi lagi di masyarakat 
saat ini,” ujar Budiman yang sejak beberapa tahun terkahir ini bergabung dengan 
PDIP. 
  
  Menurut Budiman, insiden kekerasan yang menimpa massa Partai Persatuan 
Pembebasan Nasional,  Kamis (29/3/2007) kemarin, dilakukan oleh kelompok yang 
desperate tersebut. Dengan membawa isu menolak komunisme, lanjut Budiman, 
kelompok desperate itu berupaya untuk memperoleh dukungan dari 
kelompok-kelompok Islam lainnya. 
  
  “Tapi saya kira, gerakan Islam di Indonesia sudah berubah ya. Isu (anti) 
komunisme sudah tidak bisa lagi dijadikan isu untuk merekatkan mereka,” tandas 
Budiman.  (adi) 

-
  Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.   





-
  Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. Do it now...  

 


Re: [mediacare] Budiman Sudjatmiko: Penjaja Isu Komunisme Kelompok Desperate

2007-03-30 Terurut Topik Akhmad Asaad
Analisis BS yang singkat ini komprehensif. Apalagi kini sangat ngetren untuk 
menuduh "komunis" upaya dan pikiran apa saja yang sekait dengan berbagai hak, 
kebebasan, perjuangan untuk memperbaiki harkat dan martabat rakyat kecil. Demo 
di LIPI menunjukan betapa cara berpikir dan bertindak secara demokratis masih 
  asing dinegeri ini. Inti dari berdemokrasi adalah ber DISKUSI!
   
  Dalam analisis finalnya desperasi yg diubah menjadi kekerasan tsb sangat 
merugikan bangsa dan rakyat kita karena dapat memecahbelah. Siapa yg 
diuntungkan? Jelas juga pemilik modal global. Alhasil desperasi dogmatis 
dicampur dengan neo-imperialisme digunakan untuk terus menyengsarakan bangsa 
dan rakyat kita, dengan agenda untuk terus menjarah kekayaan alam. Apa aspek 
ini sempat dipikirkan?
   
  AAsaad
  

adhie achmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Jum'at, 30/03/2007 17:45 WIB Budiman Sudjatmiko: Penjaja 
Isu Komunisme Kelompok DesperateSholahudin Achmad - Okezone
 JAKARTA – Budiman Sudjatmiko, aktivis yang di masa Orde Baru dicap 
‘komunis’,  menilai isu komunisme saat ini tidak laku “dijual” di Indonesia. 
Isu komunis, lanjutnya, tidak cukup berpengaruh untuk digunakan sebagai perekat 
gerakan Islam yang tersebar di tanah air. 
  “Menurut saya, gerakan Islam di Indonesia itu ada tiga, yakni pertama,  Islam 
kebangsaan seperti NU dan Muhammadiyah. Kedua, gerakan Islam internasional 
seperti PKS dan Hizbut Tahrir. Ketiga, Islam warisan Orde Baru. Nah, yang 
ketiga ini sudah semakin menjadi minoritas pada saat ini,” kata Budiman lewat 
sambungan telpon kepada okezone, Jumat (30/3/2007). 
  
  Budiman menempatkan kelompok-kelompok yang meneriakkan anti komunisme saat 
ini, termasuk dalam kategori ketiga tadi. 
  
  “Saya kira, mereka itu (kelompok Islam ketiga tersebut) adalah kelompok Islam 
yang desperate (putus asa). Jualan mereka tidak laku, tapi memaksakan terus. 
Padahal, isu komunisme itu sudah tidak mempunyai resonansi lagi di masyarakat 
saat ini,” ujar Budiman yang sejak beberapa tahun terkahir ini bergabung dengan 
PDIP. 
  
  Menurut Budiman, insiden kekerasan yang menimpa massa Partai Persatuan 
Pembebasan Nasional,  Kamis (29/3/2007) kemarin, dilakukan oleh kelompok yang 
desperate tersebut. Dengan membawa isu menolak komunisme, lanjut Budiman, 
kelompok desperate itu berupaya untuk memperoleh dukungan dari 
kelompok-kelompok Islam lainnya. 
  
  “Tapi saya kira, gerakan Islam di Indonesia sudah berubah ya. Isu (anti) 
komunisme sudah tidak bisa lagi dijadikan isu untuk merekatkan mereka,” tandas 
Budiman.  (adi) 

-
  Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.   

 




-
 Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. Do it now...