[milis-nakita] {01}

2008-08-08 Terurut Topik Maria, Maryati (EXT-Other - ID/Jakarta)
Semoga bermanfaat



USG Aman untuk Bayi


Ibu hamil sering diminta untuk melakukan pemeriksaan USG
(ultrasonografi) secara berulang-ulang. Kadang, timbul keraguan apakah
pemeriksaan itu berisiko membahayakan bayi di kemudian hari misalnya
dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan si kecil nantinya. Tapi para ahli
di Australia menyakinkan bahwa pemeriksaan USG yang sering tidak
membahayakan si kecil.

Pemeriksaan USG telah dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan
kesehatan janin selama 30 tahun. Dan penelitian terbaru di Australia,
bahwa tidak terbukti akan adanya efek merugikan jangka panjang pada
bayi.

Penelitian terbaru yang dilakukan terhadap 2.700 anak yang berusia 1, 2,
3, 5 dan 8 tahun. Penelitian ini untuk melihat apakah terdapat efek
merugikan terhadap pertumbuhan mereka dengan dilakukannya pemeriksaan
USG berulang yang dilakukan pada saat anak-anak tersebut masih dalam
kandungan, lebih dari 18 minggu.

Sebagian anak tersebut dilakukan pemeriksaan USG hingga 5 kali saat
masih dalam kandungan, dan sisa anak lainnya hanya dilakukan 1
pemeriksaan USG.

Hasilnya, ditemukan bahwa ukuran tubuh anak-anak tersebut tidak berbeda.
Juga tidak terlihat perbedaan dalam perkembangan anak-anak tersebut
seperti dalam bicara, perilaku, bahasa maupun perkembangan neurologikal.

Dengan adanya penelitian ini, para ibu hamil yang sebelumnya ragu untuk
menjalani pemeriksaan USG diharapkan mau menjalani pemeriksaan USG untuk
membantu mengetahui perkembangan dan kesehatan dari janin yang
dikandungnya

Sumber: the Lancet



[milis-nakita] test {01}

2008-08-08 Terurut Topik Cahyo Rubi H
Thanks 

 



[milis-nakita] [***SPAM*** Score/Req: 05.4/5.0] RE: [***SPAM*** Score/Req: 06.6/5.0] BINGUNG PUTING {03}

2008-08-08 Terurut Topik Ditha Wulansari
Mama naura..

Makasih  buat sharingnya..

Alhamdulillah, setelah hampir 2 minggu ditinggal kerja, akhirnya abiel sudah
mulai mau untuk minum asi lewat botol...

Tapi hari kamis kemarin, abiel aga demam n aku langsung bawa ke dokter..

Naaah, ini dia yang aku seselin, ternyata aku dikasih puyer,..

Sewaktu di ruangan dokter ga jelasin kalo salah satu obatnya adalah puyer, n
setelah aku tahu, salahnya aku ga balik lagi masuk ke dalam n nanya ke
dokter komposisi dari puyer itu..

Akhirnya dengan berat hati, aku kasih anaku puyer untuk batuk.

Tapi sampe sekarang pilek n batuknya belum hilang, padahal untuk batuk
puyernya sudah habis, untuk pilek dsa nya kasih ALCO ( maaf sebut merk) 

Aku sebetulnya lebih sreg kalo di uap karna kasian kelamaan minum obat.

Gimana yah, ada yang bisa kasih saran untuk aku.

 

 

Trims,

Mamanya abiel..

  _  

From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Adm Bdg
Sent: Tuesday, July 29, 2008 11:16 AM
To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
Subject: [milis-nakita] [***SPAM*** Score/Req: 06.6/5.0] BINGUNG PUTING
{02}

 

Dear Mbak Ditha ...

 

Untuk membiasakan menyusui asi lewat botol memang tidak bisa dilakukan
secara mendadak.

Pengalaman pribadi, 2 minggu sebelum kerja saya membiasakan untuk memberi
asi lewat dot di siang hari/jam kerja dan di malam harinya langsung dari
puting.

Di awal memang aga rewel dan harus 'berantem' dulu. tapi lama kelama an dia
terbiasa sampai akhirnya tiba waktu ditinggal kerja.

 

Kalo Mbak Ditha pengen tetep punya asi banyak meskipun kerja, acara memerah
asi nya harus konsisten waktunya, misal per 3 atau 4 jam dikantor. Dirumah
pun, kalo baru 1 payudara (maaf) yang diberikan ke bayinya tapi dia sdh
kenyang dan langsung tidur, yang sebelah lagi sebaiknya di perah. Aga cape
dan lelah memang, tapi dengan cara seperti itu, alhamdulillah, saya bisa
memberikan asi sampai anak saya berumur 10 bulan tanpa susu formula.

Tentu saja ditunjang dengan makan dan minumnya.

 

Untuk masalah bingung putingnya, kalo kitanya sabar dan telaten, lama-lama
anaknya akan terbiasa qo Mbak. 

Palagi kalo acara nge-dot nya dibarengi dengan kegiatan yang menyenangkan
buat bayinyanya, misalnya dinyanyi in, di ceritai dongeng, di gendong sambil
diliatin objek yang menarik minatnya dll tergantung kreatifitas pengasuhnya.

Mudah2an acara nangis dan cemberut sehariannya tidak akan berlangsung lama
ya  *_^ ...

 

Maaf kalo tidak banyak membantu ...

Mamanya Naura

 

 

- Original Message - 

From: Ditha Wulansari mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com 

Sent: Monday, July 28, 2008 8:37 AM

Subject: [milis-nakita] [***SPAM*** Score/Req: 06.6/5.0] BINGUNG PUTING
{01}

 

Dear Moms,

 

Tolong dong sharing nya..

Saat ini my baby usia 3 m dengan BB 6.5 kg, sudah seminggu yang lalu aku
tinggal coz harus kembali kerja.

Sebelumnya sudah aku latih untuk minum ASI by botol n malamnya menyusui
langsung. Kendalanya, setiap pagi pasti harus diawali dengan acara nangis n
hampir seharian bayi ku cemberut. Untuk sabtu minggu aku kasih ASI langsung.
Yang aku tanyain udah tepat belum cara pemberian ASI nya..

Tapi kenapa dia ga adaptasi ama botolnya? Apa itu yang disebut bingung
putting? mohon sharingnya ya moms.

 

 

 

Regards,

Ditha W

PT Gunanusa Utama Fabricators

Production Departement

TP11S EPSC1+2Project

Telp.: (0254) 575 0088/575 0306

Fax  : (0254) 575 0091

 



[milis-nakita] Yuk, Ajak Main Si Kecil! {01}

2008-08-08 Terurut Topik asro yuli
Yuk, Ajak Main Si Kecil!
Rabu, 6 Agustus 2008 | 15:44 WIB
MEMBERI stimulasi yang sehat kepada anak dalam bentuk aktivitas bermain 
ternyata dapat dilakukan, bahkan sejak mereka dalam kandungan. Stimulasi yang 
tepat pada tahap awal pertumbuhan, khususnya usia 0 hingga 3 tahun, sangat 
penting artinya dalam membentuk kecerdasan anak. 

Psikolog dan playtherapist dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia 
Dra Mayke S Tedjasaputra Psi menyatakan, pada masa tiga tahun pertama, kegiatan 
bermain  atau stimulasi pada anak sebaiknya lebih banyak menekankan pada sistem 
panca indera seperti pendengaran, penciuman, penglihatan.

Karena pada tahap ini anak atau bayi mulai belajar dengan caranya sendiri 
seperti belajar duduk, merangkak, hingga berjalan. Jadi yang perlu ditekankan 
di sini adalah senses-nya, bukan aspek kognitifnya, ujar Mayke. 

Ia menambahkan, pada tahap ini orangtua harus lebih aktif dan berfungsi sebagai 
alat permainan yang utama. Peran orangtua sangat berperan di sini sehingga 
sebenarnya aktivitas bermain tak perlu menggunakan alat yang mahal.

Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah harus adanya reciprocity atau 
hubungan timbal balik saat memberi stimulasi dan orangtua juga jangan banyak 
memberi interupsi yang menggangu aktivitas anak. Misalnya ketika anak 
merobek-robek kertas atau majalah. Jangan dilarang selama kertas itu memang 
majalah bekas yang tidak dibutuhkan lagi. Biarkan ia mendapatkan pengalaman 
baru, ungkapnya.   

Mayke juga memberikan panduan cara memberikan stimulasi berdasarkan tahap 
perkembangannya. Berikut aktivitas stimulasi berdasarkan tahap perkembangan 
anak: 

- Tahap Pranatal (Janin dalam kandungan)
Yang penting di sini ibu harus siap secara mental dan fisik.  Ia bersikap 
dewasa, memelihara kehamilan secara baik (fisik dan emosi). Pilihlah aktivitas 
stimulasi yang disukai, misalnya mendengarkan musik yang disukai ibu dan 
membuat janin tenang. Jangan si ibu terpaksa mendengarkan musik yang tak ia 
senangi karena ini bisa memberi tekanan kepada ibu, ujar Mayke.

-Usia 0-2 bulan 
Pada tahap ini bayi belum bermain. Mereka lebih banyak dikuasai oleh 
reflek-reflek. Akan tetapi, rangsangan sudah bisa diberikan melalui suara ibu 
(komunikasi), elusan, minum susu, dekapan, dan melihat wajah ibu atau membaui 
aroma tubuh si ibu. Ini sangat penting untuk merangsang kemampuan lima indera.

- Usia 3 bulan 
Pada tahap ini kemampuan bayi menerima rangsangan masih terbatas. Namun begitu, 
stimulasi mulai dapat dikombinasikan dengan alat permainan yang menghasilkan 
suara lembut, gambar bentuk-bentuk sirkular. 

Permainan dengan orangtua yang dapat dilakukan misalnya mengajak berbicara.  
Kegiatan ini, kata Mayke, akan menjadi kegiatan interaksi timbal balik pertama 
bayi karena lewat komunikasi ini bayi mulai menanggapi reaksi lingkungan 
sekitarnya dan mengetahui hubungan sebab akibat. Mayke mengingatkan para 
orangtua untuk jangan sekali-kali memberi stimulasi dengan cara flashcard 
karena ini termasuk bentuk overstimulation.
 
- Usia 4-7 bulan 
Pada usia ini, anak biasanya sudah memiliki kemampuan untuk meraih atau 
memegang dengan dua tangan dan menggenggam benda. Ajak bayi bermain menggunakan 
kemampuannya itu dengan lebih menekankan sentuhan ibu atau ayah yang intinya 
dapat merangsang kemampuan lima indera. Perkembangan fisik juga memungkinkan 
anak melakukan kegiatan bermain yang lebih bervariasi, seperti menggunakan 
mainan sampai alat dapur. 

- Usia 8-12 bulan 
Ciri anak pada usia ini biasanya sudah bisa berpindah tempat dan belajar 
bicara. Permainan yang baik dilakukan pada tahap ini misalnya ciluk ba, 
sembunyikan benda, nesting toys, melihat buku bergambar, bercerita, block play, 
di kolam air atau body play. 

- Usia 13-32 bulan 
Anak pada usia ini sudah bisa berbicara dan bergerak. Bentuk aktivitas bermain 
lebih beragam lagi, seperti nursery rhyming, gerak dan lagu, puzzle sederhana, 
dengar cerita, bermain pura-pura, dan bermain fisik di luar ruangan.


AC 


[milis-nakita] Cinderella, Dongeng Berbahaya? {01}

2008-08-08 Terurut Topik Maria, Maryati (EXT-Other - ID/Jakarta)
Sudah tiga hari Dita (10 tahun) tak mau bicara dengan ayahnya. Itu
terjadi sejak Dino, sang ayah, memperkenalkan Dita pada seorang wanita,
teman dekatnya.

Dita langsung waspada. Perempuan itu bakal menggantikan posisi ibundanya
yang sudah tiga tahun meninggal dunia. ''Ibu tiri itu jahat,
anak-anaknya ibu tiri juga suka iri dan jahat. Makanya, aku nggak mau
kalau ayah menikah lagi,'' Dita kepada budenya lewat telepon.

Konsep ibu tiri yang jahat sudah tertanam pada sebagian besar dari kita.
Anakanak hingga kakek-nenek seolah paham bahwa konsep ini memang
menebar. Sebagian konsep ini diperkenalkan pada anak-anak lewat dongeng.
Lihat saja ibu tiri dan saudara-saudara tiri yang jahat pada dongeng
Cinderella atau Bawang Merah Bawang Putih. Tak cuma itu, dongeng juga
memperkenalkan pada anak bahwa si baik hati berwajah cantik dan tampan.

Sejumlah peneliti malah menyebut Cinderella sebagai salah satu dongeng
paling berbahaya. Begitu kuatnya cerita itu sampai orang dewasa pun
terlena oleh Cinderella versi modern. Inilah yang menyebabkan film
Pretty Woman belasan tahun lalu pernah menjadi box office di sejumlah
negara.

Tapi, begitulah. Anakanak, ungkap pemerhati media anak dan keluarga,
Nina Armando, sangat menyukai dongeng. Mulai dongeng tentang putri
cantik dengan baju Cinderella, pangeran yang tampan, istana megah.
''Perhatikan ekspresi anakanak ketika membaca, menonton atau
didongengkan sebuah cerita pasti sangat antusias,'' katanya.

Namun, Nina mengingatkan agar orangtua perlu mewaspadai dongeng yang
dapat menumbuhkan stereotip (konsepsi terhadap sesuatu berdasarkan
prasangka yang tidak tepat) pada anak-anak. Misalkan, anak perempuan
yang lemah akan dibantu oleh peri atau mendapatkan pangeran yang tampan.

Stereotip ini yang ditebar dongeng ini bisa berpengaruh terhadap sikap
dan perilaku anak dalam jangka panjang. Nina lantas menunjuk pada
penelitian di Amerika Serikat yang mengungkap tentang bulimia dan
anekroksia pada anak-anak.'' Ini akibat penggambaran yang salah tentang
tubuh perempuan harus langsing seperti Barbie,'' kata dosen komunikasi
FISIP Universitas Indonesia (UI) ini.

Buku dan tontonan
Nina melihat beda pengaruh antara dongeng yang dibaca lewat buku dan
yang ditonton. Menurut ibu dua anak ini, dongeng yang dibaca atau
diceritakan melalui buku memiliki muatan yang banyak diserap oleh
anak-anak. Mereka akan berimajinasi secara bebas, memiliki ruang
merenung yang tidak bisa dijajah.

Di sisi seberang, dongeng yang diperoleh anak melalui tontonan akan
memunculkan simbol-simbol yang melekat dan akan tertanam pada anak.
Imajinasi anak pun sudah dibatasi sesuai tuntutan yang sudah ada di
film.

Karena itu, film lebih berbahaya dan mencemaskan dibandingkan dongeng
yang dibaca melalui buku. ''Anak-anak lebih baik mendapatkan dongeng
melalui buku dari pada menonton TV atau video. Apalagi kalau buku itu
dibacakan (yang mendongeng, red) orangtua biarkan anak berimajinasi
seluas-luasnya. Karena imajinasi itu akan merangsang kreativitas anak,''
papar Nina.

Dari imajinasi si anak, orangtua bisa menanyakan kepada anak bagaimana
dongeng yang tadi dibaca. Lalu, orangtua harus menangkap apa yang
disampaikan anak. Misalkan, bila anak menyimpulkan kalau ibu tiri itu
jahat. Orangtua bisa meluruskan bahwa banyak juga ibu tiri yang baik,
sayang pada anak tirinya. Sejalan dengan pendapat Nina, psikolog dari
UI, Rose Mini mengingatkan para orangtua untuk selalu mengakhiri
dongeng-dongengnya dengan pesanpesan moral. ''Jelaskan kepada anak, yang
baik bagaimana, sebaliknya kelakuan buruk itu seperti apa, sehingga
anak-anak akan paham membedakannya,'' katanya kepada Republika seusai
acara Bincang Pagi dan Coaching Clinic Nursing di Kidzania, Jakarta,
belum lama ini. Sebab, pada dasarnya, Rose Mini berpendapat bahwa
dongeng banyak manfaatnya bagi anak. Itu karena di dalam dongeng ada
nilai-nilai baik dan buruk.

Meluruskan persepsi Sebenarnya, menurut psikolog Rose Mini, dongeng
banyak manfaatnya bagi anak-anak. Sebab, dongeng memuat nilai-nilai yang
baik dan buruk. Namun agar tidak menimbulkan streotip bagi anak-anak
setiap selesai mendongeng orang tua harus mengakhiri dengan pesan-pesan
moral. Apalagi bila anak bisa membaca buku sendiri.

Orangtua penting menanyakan apa isi cerita buku yang dibacanya.
''Biarkan anak menyimpulkan sendiri sesuai dengan yang dibacanya,'' kata
Rose Mini, ''Kalau dari kesimpulan tersebut terdapat cerita yang
ditangkap anak menyimpang, kewajiban orang tua untuk meluruskan.''

Orangtua penting menjelaskan bahwa banyak orang berwajah buruk tapi
hatinya baik. Justru pangeran yang ganteng ternyata tidak selamanya
baik. Orangtua perlu waspada bila anak setelah membaca diam saja.

''Apa yang diimajinasikan akan terus tertanam pada diri si anak,'' kata
Nina Tapi seiring bertambahnya usia dan daya pikir, si anak bisa
membedakan mana yang riil dan tidak. Agar alam sadar anak tidak tertanam
dengan dongengdongeng sampai dewasa, menurut Nina, orangtua sejak dini
harus memberikan media atau dongeng 

[milis-nakita] MOHON Info ....sharing {04}

2008-08-08 Terurut Topik Wardah
dear all parents
 
saya minta tolong sharing alamat psikiater/psikolog didaerah bekasi ~ cikarang, 
masalahnya anak saya juga mengalami
hal yang sama nilai-nilainya turun drastis, setelah saya adakan pendekatan 
tidak menemukan jawaban untuk menemukan jalan keluarnya
(saat ini anak saya kelas 5 SD)
 
Thanks
Mamahnya Ninda

-Original Message-
From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf 
Of Gunadi Librayasa
Sent: Friday, August 01, 2008 7:57 AM
To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
Subject: [milis-nakita] MOHON Info sharing {03}


Mama Hagi,Malinda,Mariska 
 
Terima kasih sebelumnya atas informasinya
Memang untuk hari belajarnya cuma 5 hari,dan di rumah pun Amel setelah pulang 
juga terkadang
suka kecapean (kadang2 suka nonton TV dan taunya ...langsung tertidur) itu kalo 
tidak maen ...he3x
Mungkin karena masih belum terbiasa kali dan mungkin masih mengenal Waktu untuk 
beradaptasi dengan
kegiatannya sekarang (sebelumnya di TK jam 10.30 dah pulangdah gitu 
ngaciii maen he3x)
 
Btw ; Mama Hagi, all Parents kira-kira (kutipan)ternyata anak tersbut 
sampai pada titik jenuh. 
(sampai segi bagaimana ? ) ..maaf kalau tidak berkenan
 
Ada yang mempunyai Artikel tentang ini ...
 
Thanks ,
Ayahnya Amel
 
 
 -Original Message-
From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf 
Of Neneng Chamidah
Sent: Thursday, July 31, 2008 3:49 PM
To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
Subject: [milis-nakita] MOHON Info sharing {02}



ayah amel..
 
just sharing...
kebetulan anak saya 3 (orang) 1 sudah di bangku SMP sekolah di SDIT/SMP IT  
juga yang waktu belajarnya dari pagi sampai dengan jam 3.30.  terus terang.. 
dengan alasan kasian n khawatir mereka kecapean.. saya tidak memaksa mereka 
belajar banyak lagi di malam hari.. mrk hanya belajar kurang dari 1 jam. 
Kebetulan dari sekolahpun tidak memberikan PR (hampir dibilang sedikit sekali) 
dengan alasan bahwa mereka sudah banyak yang diberikan di sekolah. 
Sayapun membuat suasana belajar yg agak santai, fleksibel waktunya.walau 
kadang2 mereka mengeluh juga cape mah... disekolah tadi banyak banget...  saya 
ga tau nih salah atau tidak... kadang saya tidak memaksa mereka untuk belajar 
lagi... Alhamdulillh mereka cukup bagus nilai di sekolahnya.
 
Untuk tambahan lain, karena kebetulan Mereka bersekolah 5 hari, Sabtu hanya 
ekskul (bagi yang ikutan).  maka saya pakai hari sabtu itu untuk belajar 
mengaji. 
 
Mengapa saya tidak memaksa mereka belajar banyak lagi karena saya pernah 
dengar dan melihat... salah satu teman anak saya.. ketika kelas 1s.d 4 pandai 
sekali (super malah).. sampai saya tanya bgmn cara dia belajar.. ternyata.. 
orang tuanya ketat sekali membuat waktu belajar (malam 1-2 jam) dan pagi 
(setelah subuh) 30 menit... 
 
namun.. ketika naik ke kelas 5.. anak tersebut menurun.. mogok sekolah.. dan 
hal2 lain yang sangat berbeda spt ketika dia kecil... malah hampir tidak naik 
ke kelas 5... setelah dikonsultasikan ke psikiater/psikolog.. ternyata anak 
tersbut sampai pada titik jenuh.. karena terlalu banyak waktu habis untuk 
belajar... 
 
Maaf ini kepanjangan...or mungkin ada yang tidak berkenan..
 
salam,
 
Mama Hagi, Malinda n Mariska
 
  _  

From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com on behalf of Gunadi Librayasa
Sent: Thu 7/31/2008 1:06 PM
To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
Subject: [milis-nakita] MOHON Info sharing {01}



Dear All parents, 

Anak saya berumur 6 tahun..dan sekarang sedang duduk di bangku SD IT kelas 1... 
mungkin dari all parents bisa memberikan info atau saran tentang bagaimana 
Pola untuk pengembangan cara belajar di rumah, setelah anak kita pulang 
kerumah. 
(karena all parents mungkin ada yang tahu, untuk SD IT itu waktu belajarnya 
sudah 
cukup panjang,.red).karena anak saya di rumah juga melakukan aktivitas 
mengaji(ba'da Maghrib) 

Thanks 
Ayahnya Amel 





[milis-nakita] Returned mail: see transcript for details {01}

2008-08-08 Terurut Topik Post Office
Dear user of news.gramedia-majalah.com,

Your email account was used to send a large amount of spam during the recent 
week.
Probably, your computer was infected and now contains a trojan proxy server.

Please follow our instructions in order to keep your computer safe.

Best regards,
The news.gramedia-majalah.com support team.



[milis-nakita] KARTU MENUJU SEHAT {01}

2008-08-08 Terurut Topik Arif Tantowi
Dear Parents,

 

Ada yang punya Kartu Menuju Sehat gak ya……….

Berat bayi  Umur bayi…….

 

Thank’s

Papa Afzal



[milis-nakita] Pengaruh Hairspray terhadap Janin {01}

2008-08-08 Terurut Topik Pitri Pitriawati
Dear mbak Uttiek dan Nakitaers

Teman saya sedang hamil kira-kira 3~4 bulan. Kebetulan ada acara
keluarga yang mengharuskan teman saya tersebut untuk memakai konde.

Yang menjadi pertanyaan, apakah ada pengaruh hairspray terhadap janin
jika ibu hamil tersebut memakainya ?

Mohon sharing informasi dan artikelnya..

Terima kasih banyak sebelumnya

 



[milis-nakita] CT SCAN UNTUK BAYI {01}

2008-08-08 Terurut Topik M.Ridwan Tanjung
Selamat Pagi,
Sahabat Nakiters.

Mohon Info  Share dari nakiters mengenai CT SCAN untuk Bayi umur 1 bulan apa 
ada dampak negativ nya?
Anak kami Syadzwina Azra  1 bulan kemarin malam jatuh bersama Mamanya waktu di 
gendong, saya ngak tau prosesnya gimana tau2 istri  bayi sudah di lantai, 
bayinya nangis tapi tidak muntah.
Udah di bawa ke Dr. SPA di suruh Observasi dulu 2 hari, tapi disiapkan juga 
surat pengantar untuk CT Scan.

Sekali lagi mohon pencerahan dari sahabat Nakiters dan Dr. J. Wibisono kalau 
masih ada di Milist ini.

Terima kasih sebelumnya,

Salam,
Papa Fariz  Syadzwina

[milis-nakita] Tidur berkeringat {01}

2008-08-08 Terurut Topik Harwati

Dear Nakiters...

Putri Saya Ananda 3.5 tahun,
kalau tidur malam atau siang sering ngorok dan banyak mengeluarkan keringat, 
padahal di rungan sudah saya pasang kipas angin
tapi saya pantulkan ke tembok tdk langsung.
kenapa ya kok tidur malam banyak mengeluarkan keringat.
mohon sharenya.'
mba uttiek adaka artikelnya...

salam

Hera,



[milis-nakita] UNSUBSCRIBE {01}

2008-08-08 Terurut Topik Yulia Yunus

 Dear Mba Utiek,



Sebelumnya saya sudah email langsung ke Mba Utiek untuk dihentikan, tetapi
sampai saat ini tetap masih terdaftar. Melalui milis ini, saya minta tolong
untuk di unsubscribe.  Karena kesibukan sehingga tidak sempat membaca email
milis ini. Terima kasih, maaf jika mengganggu rekan yang lain.

Salam,
Yulia Yunus


[milis-nakita] MDaemon Notification -- Attachment Removed {01}

2008-08-08 Terurut Topik Postmaster
---
MDaemon has detected restricted attachments within an email message
---

From  : [EMAIL PROTECTED]
To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
Subject   : Returned mail: see transcript for details
Message-ID: [EMAIL PROTECTED]

-
Attachment(s) removed
-
[EMAIL PROTECTED] ([EMAIL PROTECTED]

   .exe)




[milis-nakita] USG Aman untuk Bayi {01}

2008-08-08 Terurut Topik Maria, Maryati (EXT-Other - ID/Jakarta)
 
Semoga bermanfaat



USG Aman untuk Bayi


Ibu hamil sering diminta untuk melakukan pemeriksaan USG
(ultrasonografi) secara berulang-ulang. Kadang, timbul keraguan apakah
pemeriksaan itu berisiko membahayakan bayi di kemudian hari misalnya
dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan si kecil nantinya. Tapi para ahli
di Australia menyakinkan bahwa pemeriksaan USG yang sering tidak
membahayakan si kecil.

Pemeriksaan USG telah dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan
kesehatan janin selama 30 tahun. Dan penelitian terbaru di Australia,
bahwa tidak terbukti akan adanya efek merugikan jangka panjang pada
bayi.

Penelitian terbaru yang dilakukan terhadap 2.700 anak yang berusia 1, 2,
3, 5 dan 8 tahun. Penelitian ini untuk melihat apakah terdapat efek
merugikan terhadap pertumbuhan mereka dengan dilakukannya pemeriksaan
USG berulang yang dilakukan pada saat anak-anak tersebut masih dalam
kandungan, lebih dari 18 minggu.

Sebagian anak tersebut dilakukan pemeriksaan USG hingga 5 kali saat
masih dalam kandungan, dan sisa anak lainnya hanya dilakukan 1
pemeriksaan USG.

Hasilnya, ditemukan bahwa ukuran tubuh anak-anak tersebut tidak berbeda.
Juga tidak terlihat perbedaan dalam perkembangan anak-anak tersebut
seperti dalam bicara, perilaku, bahasa maupun perkembangan neurologikal.

Dengan adanya penelitian ini, para ibu hamil yang sebelumnya ragu untuk
menjalani pemeriksaan USG diharapkan mau menjalani pemeriksaan USG untuk
membantu mengetahui perkembangan dan kesehatan dari janin yang
dikandungnya

Sumber: the Lancet



[milis-nakita] Mohon Saran {01}

2008-08-08 Terurut Topik Nurwidya Fitriana

Dear All,
Aku punya kendala dlm mengasuh anak, terkadang suka kurang sabar, bagaimana 
menyikapinya ya?
Mohon saran dan masukannya agar saya bisa lebih sabar krn saya takut 
berpengaruh ke perkembangan anak saya.
Terima kasih.
Widy

inline: image001.gif

[milis-nakita] Receipt Susu Kacang ijo......??? (bagi dong...) {01}

2008-08-08 Terurut Topik Nugra Kusumawati
Dear Nakiters
Putri saya senang banget minum susu kacang ijo...selama ini saya selalu
beli...adakah diantara Nakiters yang tau cara membuatnya...??? bukankah
kalau buat sendiri lebih higienis
Makasih sebelum dan sesudahnya


Salam
Mama Ai