[obrolan-bandar] BEJ - 11 Nov 2005

2005-11-10 Terurut Topik Abdi Dharma Ginting










November 11, 20058:38:17 AM
Prediksi Pasar Hari
Ini: Harga Minyak Dunia Turun
Menjadi US$57.8/barrel 

Perdagangan IHSG kemarin berlangsung sepi dan tekanan jual
terhadap saham big caps masih berlangsung dengan penutupan indeks di level 1043.7 atau melemah 9.1 poin. 

Tekanan jual terutama dipicu kekhawatiran kenaikan suku bunga lebih
lanjut untuk menutup spread negative antara suku bunga SBI dengan tingkat inflasi.

Menurut pandangan kami, penurunan IHSG sebesar 12.7% dari level all time
high 1195 telah memfaktorkan
semua berita negatif yang muncul sehingga kami melihat
potensi IHSG untuk mengalami rebound ke level 1100 hingga akhir tahun,
dengan catatan tidak terjadi aksi
demo besar-besaran. Untuk bulan Nov dan Des, kami memperkirakan laju inflasi month on month akan mengalami
penurunan setelah mencapai peak di bulan Oktober sebagai
dampak kenaikan BBM.

Kami merekomendasikan investor untuk mulai akumulasi saham yang tidak sensitif terhadap kenaikan suku bunga.
Sektor pilihan kami al: Telekomunikasi (TLKM), Infrastruktur Related (ADHI, INTP, UNTR) dan Energy Resources (BUMI, PGAS). 

Pasar: IHSG berpeluang mengalami rebound hari ini seiring dengan
naiknya bursa regional yang dipicu
oleh kenaikan indeks Nikkei dengan bagusnya pencapaian angka GDP. Selain itu, turunnya harga
minyak dunia ke level US$57.8/barrel dan menguatnya rupiah ke level dibawah Rp10,000/US$ akan memberikan
sentimen positif terhadap pasar.
















  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "obrolan-bandar" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











---
Outgoing mail is certified Virus Free.
Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
Version: 6.0.854 / Virus Database: 582 - Release Date: 2/3/2005
 


RE: [obrolan-bandar] EXCL

2005-09-28 Terurut Topik Abdi Dharma Ginting











Laporan 2004 : Pendapatan
2, 6 T ( naik 16% dari
2003) , Laba Usaha 658 M (naik 12% dari 2003) , Rugi Bersih 50 juta an

 XL
merugi karena Beban Bunga dan
Rugi Kurs , bukan karena
pendapatannya anjlok atau beban usaha
meningkat 

 Beban Bunganya sendiri hampir 500 M karena XL punya utang 5,4 T di
2004 

 Setelah Malaysia beli dan IPO hari ini gak
tau utangnya turun jadi berapa ? ada info ? 

 



-Original Message-
From:
obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ANG CIT KONG
Sent: Thursday, September 29, 2005
9:38 AM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [obrolan-bandar] EXCL





Wong edan ... perusahaan rugi koq
masuk bursa, yg lebih edan lagi yg beli ... hue h ehe 











Stop penyalahgunaan dan kejahatan
Narkoba sekarang.
Mari kita selamatkan dan bangun bangsa kita, 
menjadi bangsa yang sehat, cerdas, dan maju.











(PRESIDEN RI)













--

 IMQ - THE REAL TIME DATA AND BUSINESS NEWS SERVICE

--








  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "obrolan-bandar" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











---
Outgoing mail is certified Virus Free.
Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
Version: 6.0.854 / Virus Database: 582 - Release Date: 2/3/2005
 


[obrolan-bandar] Re: BNBR bagus?

2005-07-10 Terurut Topik Abdi Dharma Ginting
Mudah2an info ini bermanfaat bagi peminat BNBR 

Masa lalu yang suram itulah yang rencananya bakal disulap oleh 
manajemen. Selama ini, bisnis kami memang nyaris mandek. Dan agar 
bisa berputar, dibutuhkan modal tambahan, kata Juliandus Tobing, 
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bakrie  Brothers Tbk. 
Ia juga mengakui kinerja BNBR masih buruk sehingga mengalami 
kerugian. Tapi Juliandus optimistis bahwa tahun 2005 akan menjadi 
tahun tonggak bagi BNBR untuk melesat. 

Tiga bisnis inti Bakrie (infrastruktur, telekomunikasi, dan 
perkebunan) diyakini akan mengalami peningkatan kinerja yang cukup 
berarti di tahun ini. Juliandus yang didampingi Vice President Group 
Business Development (Dileep Srivastava), memperkirakan bahwa bisnis 
bajanya akan mengalami peningkatan 40%-50%. Kemudian, bidang 
telekomunikasi—dalam hal ini diwakili Bakrie Telecom dengan produk 
andalan Esia—ditargetkan akan mengalami pertumbuhan pelanggan dari 
210 ribu menjadi 250 ribu pelanggan. 
Sedangkan di sektor infrastruktur (termasuk industri pipa), 
manajemen memperkirakan pertumbuhan yang berlipat-lipat. 

Ini sangat mungkin terjadi karena Bakrie kini tengah bergiat untuk 
memenangi tender pembangunan jalan tol. Kami yakin, prospek 
infrastruktur di tahun ini sangat cerah, karena didorong oleh 
program pemerintah, kata Juliandus. 
Untuk membiayai pencapaian target-target itulah BNBR memutuskan 
menjaring dana segar melalui right issue. 

Rencananya, dari 19,2 miliar saham baru, dianggarkan akan diperoleh 
dana sekitar Rp 1,5 triliun-Rp 1,9 triliun. Sebagian besar dari 
hasil penjualan saham baru tersebut akan digunakan untuk membiayai 
kembali utang perseroan (refinancing). Perinciannya, 19,34% untuk 
refinancing utang kepada Suisse Charter Investment Ltd., kemudian 
sebesar 39,48% untuk membiayai utang anak perusahaan (PT Bakrie Pipe 
Industries) kepada International Finance Corporation, Mizuho 
International, Chelsea Investment, dan Credit Suisse First Boston. 

Selain itu, utang PT South East Asia Pipe Industries (salah satu 
anak perusahaan BNBR) kepada Itochu, juga akan dibiayai dari hasil 
penjualan saham baru ini. Jadi, jika dihitung-hitung, dana yang akan 
diputar sebagai modal kerja dan investasi tambahan hanya sebesar 
37,73%. Dari angka ini, yang paling banyak menyedot modal adalah 
Bakrie Telecom (BTEL). Dalam prospektus disebutkan bahwa perusahaan 
ini membutuhkan dana untuk ekspansi sebesar Rp 598 miliar. Dan Rp 
550 miliar di antaranya akan diambil dari hasil right issue. 

Seperti dikemukakan di atas, manajemen Bakrie sangat yakin bahwa 
bisnis telekomunikasi yang ditekuninya memiliki prospek yang cerah. 
Bahkan, saking optimistisnya, mereka menargetkan bahwa di tahun 2006 
nanti jumlah pelanggannya harus mencapai lebih dari satu juta 
sambungan. 
Optimistis atau takabur? Entahlah. Yang jelas, kendati masih 
menyediakan pasar yang cukup lebar, bisnis seluler bukanlah usaha 
yang gampang dikelola. Apalagi, seperti yang diungkapkan seorang 
analis, sudah ada banyak pesaing yang telah memiliki nama besar. 

Tapi, terlepas dari tingginya target yang dipatok, BNBR tetap akan 
memperluas jaringan telekomunikasinya di beberapa kota, seperti 
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, serta wilayah-
wilayah lainnya di Jawa Barat. Di tempat-tempat itulah, rencananya, 
akan dibangun 175 BTS (base transceiver station). 

Jawa Barat dan Jabodetabek hanyalah langkah pertama. Ekspansi 
berikutnya, BTEL juga akan merambah wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, 
Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, hingga Papua. Kelak, dengan 
ekspansi tersebut, BTEL—yang per Oktober lalu masih merugi Rp 292 
miliar—bisa memetik keuntungan. Tapi, entah kapan. 
 

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Indra D [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 Ada orang bule gila yg bilang BNBR bagus. Ngak salah tuh? Tapi kok 
banyak yg percaya ya? BNBR 16:00  + 5






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Try Online Currency Trading with GFT. Free 50K Demo. Trade 
24 Hours. Commission-Free. 
http://us.click.yahoo.com/DldnlA/9M2KAA/U1CZAA/zMEolB/TM
~- 



--

IMQ - THE REAL TIME DATA AND BUSINESS NEWS SERVICE

--


 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/