Re: [ob] Allah memberikan sesuai dengan Kebutuhan Kita bukan Keinginan Kita
Terima kasih pak atas sharingnya yg sngt inspiratif. Pada tanggal 23/10/09, yohanes menulis: > Semoga keimanan dan ketabahan menjadi tonggak untuk hidup berserah kepada > Tuhan YME untuk hidup lebih baik meraiah masa depan dengan hati yang tulus. > AMIN > > Sabar ya pak.kita selalu berdoa semoga Anak nya Tuhan berkati dan tidak > terjadi apa2 sampe dia dapat meraih masa depannya tanpa kurang suatu apapun > .AMIN. > > > - Original Message - > From: vividtrader > To: obrolan-bandar@yahoogroups.com > Sent: Thursday, October 22, 2009 4:31 PM > Subject: Re: [ob] Allah memberikan sesuai dengan Kebutuhan Kita bukan > Keinginan Kita > > > Semoga Putra anda lahir dengan sehat dan selamat, begitu pula dengan Ibu > si bayi. > Semoga anda sekeluarga selalu dalam lindungan Allah. Amin > > > > Pada 22 Oktober 2009 16:06, agung39 menulis: > > Maaf Mbah, numpang sharing...semoga kita selalu bersyukur atas nikmat > yang kita peroleh selama ini meskipun Bursa sedang merah meriah... > > Saya akan bercerita tentang pengalaman hidup saya dari tahun 2008 sampai > 2009, yang saya rasa banyak hikmah yang bisa kita petik dan semoga > bermanfaat buat kita semua, semoga Allah selalu melimpahkan rahmatnya kepada > kita semua dan memberikan kita semua kebahagiaan dunia akherat. > Mungkin akan terasa panjang dan membosankan. > > Saya seorang Ayah yang berusia 31 thn dengan 2 orang anak cewek berusia > 3.5 tahun dan 18 bulan, didampingi seorang istri yang berusia 30 thn. Saya > bekerja di perusahaan swasta yang cukup bonafid, istri saya bekerja di > Perbankan BUMN yang juga lumayan mapan. Sejak awal pernikahan 2005 sampai > akhir 2008, kehidupan kami lancar-lancar saja, dan penuh dengan kebahagiaan, > hampir tidak ada masalah yang mengganggu kehidupan kami. > > Secara financial kami juga berkecukupan untuk untuk memenuhi kebutuhan > kami. Kami selalu percaya bahwa Rejeki, Jodoh, & Kematian adalah misteri dan > hanya Allah yang mengetahuinya. Ternyata tahun 2008 merupakan tahun > permulaan kehidupan kami yang mulai bergelombang. Awal tahun 2008, setelah > pulang dari ibadah Haji, ayahanda saya di vonis sakit kanker kelenjar getah > bening yang sudah Stadium IV. Kami sekeluarga berusaha semaximal mungkin > untuk melakukan pengobatan, tetapi karena ayahanda juga menderita Sirosis > hati maka pengobatan tidak bisa dilakukan secara maximal oleh team dokter > Dharmais, tepat 6 bulan dari vonis kanker tersebut, Ayahanda saya dipanggil > oleh Yang Maha Kuasa di bulan Mei 2008. Semoga Allah mengampuni semua dosa > dosanya dan menerima semua amal ibadahnya, diangkat derajatnya disisi Allah. > Alhamdulilah kami sekeluarga bisa melaluinya dengan penuh keihklasan dan > kesabaran. > > Akhir tahun 2008 cobaan dari Allah menghampiri kami, tabungan dan > investasi kami yang kami kumpulkan sejak awal pernikahan nilainya merosot > drastic cuma tinggal 10% karena gelombang Krisis Financial Global yang > terjadi sejak September 2008. > > Kami memang selalu menyadari bahwa Rejeki juga datangnya dari Allah, > pernah terlintas sedikit rasa kecewa, kenapa rejeki itu diambil kembali > oleh-Nya, padahal kami mendapatkannya dengan cara yang halal. Bukan hasil > dari korupsi ataupun hasil menipu atau cara cara yang haram lainnya. > Dengan penuh rasa ikhlas dan sabar, kalau memang Allah mengharapkan > rejeki itu buat keluarga kami, pasti alamatnya tidak akan salah dan pasti > akan dikembalikan lagi kepada kami, itu keyakinan yang ada di hati kami. Toh > dengan diambilnya tabungan kami tersebut, kamipun tetep masih bisa memenuhi > kebutuhan hidup kami. > > Memasuki awal tahun, kami biasa menentukan target atas apa saja yang > akan kami lakukan di setiap awal tahun. Awal tahun 2009 Kami sepakat > seandainya tabungan tersebut dikembalikan kepada kami,maka kami : > 1. Mendaftar Haji, untuk menunaikan rukun Islam yang kelima. > 2. Mengumrohkan Ibu & Ibu Mertua kami > 3. Mengajak Ibu & Ibu mertua kami untuk pergi jalan jalan ke negeri > seberang. > 4. Membeli mobil untuk kebutuhan transportasi kami. > 5. Membeli sepeda motor Kawazaki Ninja 250cc > 6. Membeli rumah yang akan kami tawarkan ke kakak ipar kami untuk > mereka tempati, kebetulan mereka belum memiliki rumah. > > > Sampai akhir bulan April 2009, di setiap ibadah kami, doa selalu kami > panjatkan kepada Allah. Tetapi ternyata kami masih diuji lagi keihklasan dan > kesabaran kami, rumah yang kami tempati malah disatroni sama perampok yang > pura pura datang ke rumah di siang bolong dengan alasan dari BPN untuk > mengukur tanah di rumah kami dan disuruh oleh saya. Saya selalu berpesan > kepada pembantu saya, kalau ad
Re: [ob] Allah memberikan sesuai dengan Kebutuhan Kita bukan Keinginan Kita
Amin... Semoga proses persalinan lancar. Sehat anaknya, sehat ibunya. Semoga jadi anak yang bermanfaat untuk semua orang. Amin... On 10/22/09, agung39 wrote: > Maaf Mbah, numpang sharing...semoga kita selalu bersyukur atas nikmat yang > kita peroleh selama ini meskipun Bursa sedang merah meriah... > > Saya akan bercerita tentang pengalaman hidup saya dari tahun 2008 sampai > 2009, yang saya rasa banyak hikmah yang bisa kita petik dan semoga > bermanfaat buat kita semua, semoga Allah selalu melimpahkan rahmatnya kepada > kita semua dan memberikan kita semua kebahagiaan dunia akherat. > Mungkin akan terasa panjang dan membosankan. > > Saya seorang Ayah yang berusia 31 thn dengan 2 orang anak cewek berusia 3.5 > tahun dan 18 bulan, didampingi seorang istri yang berusia 30 thn. Saya > bekerja di perusahaan swasta yang cukup bonafid, istri saya bekerja di > Perbankan BUMN yang juga lumayan mapan. Sejak awal pernikahan 2005 sampai > akhir 2008, kehidupan kami lancar-lancar saja, dan penuh dengan kebahagiaan, > hampir tidak ada masalah yang mengganggu kehidupan kami. > > Secara financial kami juga berkecukupan untuk untuk memenuhi kebutuhan kami. > Kami selalu percaya bahwa Rejeki, Jodoh, & Kematian adalah misteri dan hanya > Allah yang mengetahuinya. Ternyata tahun 2008 merupakan tahun permulaan > kehidupan kami yang mulai bergelombang. Awal tahun 2008, setelah pulang dari > ibadah Haji, ayahanda saya di vonis sakit kanker kelenjar getah bening yang > sudah Stadium IV. Kami sekeluarga berusaha semaximal mungkin untuk melakukan > pengobatan, tetapi karena ayahanda juga menderita Sirosis hati maka > pengobatan tidak bisa dilakukan secara maximal oleh team dokter Dharmais, > tepat 6 bulan dari vonis kanker tersebut, Ayahanda saya dipanggil oleh Yang > Maha Kuasa di bulan Mei 2008. Semoga Allah mengampuni semua dosa dosanya dan > menerima semua amal ibadahnya, diangkat derajatnya disisi Allah. > Alhamdulilah kami sekeluarga bisa melaluinya dengan penuh keihklasan dan > kesabaran. > > Akhir tahun 2008 cobaan dari Allah menghampiri kami, tabungan dan investasi > kami yang kami kumpulkan sejak awal pernikahan nilainya merosot drastic cuma > tinggal 10% karena gelombang Krisis Financial Global yang terjadi sejak > September 2008. > > Kami memang selalu menyadari bahwa Rejeki juga datangnya dari Allah, pernah > terlintas sedikit rasa kecewa, kenapa rejeki itu diambil kembali oleh-Nya, > padahal kami mendapatkannya dengan cara yang halal. Bukan hasil dari korupsi > ataupun hasil menipu atau cara cara yang haram lainnya. > Dengan penuh rasa ikhlas dan sabar, kalau memang Allah mengharapkan rejeki > itu buat keluarga kami, pasti alamatnya tidak akan salah dan pasti akan > dikembalikan lagi kepada kami, itu keyakinan yang ada di hati kami. Toh > dengan diambilnya tabungan kami tersebut, kamipun tetep masih bisa memenuhi > kebutuhan hidup kami. > > Memasuki awal tahun, kami biasa menentukan target atas apa saja yang akan > kami lakukan di setiap awal tahun. Awal tahun 2009 Kami sepakat seandainya > tabungan tersebut dikembalikan kepada kami,maka kami : > 1.Mendaftar Haji, untuk menunaikan rukun Islam yang kelima. > 2.Mengumrohkan Ibu & Ibu Mertua kami > 3.Mengajak Ibu & Ibu mertua kami untuk pergi jalan jalan ke negeri > seberang. > 4.Membeli mobil untuk kebutuhan transportasi kami. > 5.Membeli sepeda motor Kawazaki Ninja 250cc > 6.Membeli rumah yang akan kami tawarkan ke kakak ipar kami untuk mereka > tempati, kebetulan mereka belum memiliki rumah. > > > Sampai akhir bulan April 2009, di setiap ibadah kami, doa selalu kami > panjatkan kepada Allah. Tetapi ternyata kami masih diuji lagi keihklasan dan > kesabaran kami, rumah yang kami tempati malah disatroni sama perampok yang > pura pura datang ke rumah di siang bolong dengan alasan dari BPN untuk > mengukur tanah di rumah kami dan disuruh oleh saya. Saya selalu berpesan > kepada pembantu saya, kalau ada tamu dan tidak ada pesan dari saya jangan > sekali kali dibukain pintu pagar, tetapi sepertinya mereka bertiga lalai > atau seperti terhipnotis. Mereka malah membukakan pintu, dan akhirnya 6 > orang laki laki langsung masuk ke rumah kami dan menguras perhiasan istri > yang ada di kamar belakang, 15 menit setelah kejadian tersbut, pembantu > memberi kabar kepada saya dan saya langsung pulang ke rumah, karena kwatir > dengan kondisi kedua anak kami. Alhamdulilah semuanya selamat dan tidak ada > luka apapun. > > Saat seperti ini, kami benar benar bersyukur, bahwa kami hanya kehilangan > harta, tidak sampai kehilangan anak-anak yang kami cintai. Saya yakin bahwa > Allah akan memberikan segala sesuatunya indah di saat kita semua tidak > menyadarinya. Bahwa Allah memang memberikan semuanya sesuai kebutuhan kita > bukan sesuai keinginan kita. > > Tidak lama kejadian kerampokan itu berselang, tepat satu minggu, kami > diberikan rejeki senilai uang yang bisa kami pergunakan untuk mendaftar > ibadah haji. Dan alhamdulilah kami selalu ingat akan cita cita kami
Re: [ob] Allah memberikan sesuai dengan Kebutuhan Kita bukan Keinginan Kita
Amiin, Trims P'
Re: [ob] Allah memberikan sesuai dengan Kebutuhan Kita bukan Keinginan Kita
Pak Agung, Semoga proses kelahirannya lancar dan diberikan kesehatan dan keselamatan buat ibu dan bayi nya. Amin Tuhan memberkati pak agung sekeluarga. Mh Powered by Telkomsel BlackBerry® + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com mailto:obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ob] Allah memberikan sesuai dengan Kebutuhan Kita bukan Keinginan Kita
Really nice and inspiring story pak.. Thanks a lot untuk sharingnya. Doa saya untuk kelahiran putra bapak di bulan desember nanti. Semoga lancar dan sehat putra nya... 2009/10/22 agung39 > > > Maaf Mbah, numpang sharing...semoga kita selalu bersyukur atas nikmat yang > kita peroleh selama ini meskipun Bursa sedang merah meriah... > > Saya akan bercerita tentang pengalaman hidup saya dari tahun 2008 sampai > 2009, yang saya rasa banyak hikmah yang bisa kita petik dan semoga > bermanfaat buat kita semua, semoga Allah selalu melimpahkan rahmatnya kepada > kita semua dan memberikan kita semua kebahagiaan dunia akherat. > Mungkin akan terasa panjang dan membosankan. > > Saya seorang Ayah yang berusia 31 thn dengan 2 orang anak cewek berusia 3.5 > tahun dan 18 bulan, didampingi seorang istri yang berusia 30 thn. Saya > bekerja di perusahaan swasta yang cukup bonafid, istri saya bekerja di > Perbankan BUMN yang juga lumayan mapan. Sejak awal pernikahan 2005 sampai > akhir 2008, kehidupan kami lancar-lancar saja, dan penuh dengan kebahagiaan, > hampir tidak ada masalah yang mengganggu kehidupan kami. > > Secara financial kami juga berkecukupan untuk untuk memenuhi kebutuhan > kami. Kami selalu percaya bahwa Rejeki, Jodoh, & Kematian adalah misteri dan > hanya Allah yang mengetahuinya. Ternyata tahun 2008 merupakan tahun > permulaan kehidupan kami yang mulai bergelombang. Awal tahun 2008, setelah > pulang dari ibadah Haji, ayahanda saya di vonis sakit kanker kelenjar getah > bening yang sudah Stadium IV. Kami sekeluarga berusaha semaximal mungkin > untuk melakukan pengobatan, tetapi karena ayahanda juga menderita Sirosis > hati maka pengobatan tidak bisa dilakukan secara maximal oleh team dokter > Dharmais, tepat 6 bulan dari vonis kanker tersebut, Ayahanda saya dipanggil > oleh Yang Maha Kuasa di bulan Mei 2008. Semoga Allah mengampuni semua dosa > dosanya dan menerima semua amal ibadahnya, diangkat derajatnya disisi Allah. > Alhamdulilah kami sekeluarga bisa melaluinya dengan penuh keihklasan dan > kesabaran. > > Akhir tahun 2008 cobaan dari Allah menghampiri kami, tabungan dan investasi > kami yang kami kumpulkan sejak awal pernikahan nilainya merosot drastic cuma > tinggal 10% karena gelombang Krisis Financial Global yang terjadi sejak > September 2008. > > Kami memang selalu menyadari bahwa Rejeki juga datangnya dari Allah, pernah > terlintas sedikit rasa kecewa, kenapa rejeki itu diambil kembali oleh-Nya, > padahal kami mendapatkannya dengan cara yang halal. Bukan hasil dari korupsi > ataupun hasil menipu atau cara cara yang haram lainnya. > Dengan penuh rasa ikhlas dan sabar, kalau memang Allah mengharapkan rejeki > itu buat keluarga kami, pasti alamatnya tidak akan salah dan pasti akan > dikembalikan lagi kepada kami, itu keyakinan yang ada di hati kami. Toh > dengan diambilnya tabungan kami tersebut, kamipun tetep masih bisa memenuhi > kebutuhan hidup kami. > > Memasuki awal tahun, kami biasa menentukan target atas apa saja yang akan > kami lakukan di setiap awal tahun. Awal tahun 2009 Kami sepakat seandainya > tabungan tersebut dikembalikan kepada kami,maka kami : > 1. Mendaftar Haji, untuk menunaikan rukun Islam yang kelima. > 2. Mengumrohkan Ibu & Ibu Mertua kami > 3. Mengajak Ibu & Ibu mertua kami untuk pergi jalan jalan ke negeri > seberang. > 4. Membeli mobil untuk kebutuhan transportasi kami. > 5. Membeli sepeda motor Kawazaki Ninja 250cc > 6. Membeli rumah yang akan kami tawarkan ke kakak ipar kami untuk mereka > tempati, kebetulan mereka belum memiliki rumah. > > Sampai akhir bulan April 2009, di setiap ibadah kami, doa selalu kami > panjatkan kepada Allah. Tetapi ternyata kami masih diuji lagi keihklasan dan > kesabaran kami, rumah yang kami tempati malah disatroni sama perampok yang > pura pura datang ke rumah di siang bolong dengan alasan dari BPN untuk > mengukur tanah di rumah kami dan disuruh oleh saya. Saya selalu berpesan > kepada pembantu saya, kalau ada tamu dan tidak ada pesan dari saya jangan > sekali kali dibukain pintu pagar, tetapi sepertinya mereka bertiga lalai > atau seperti terhipnotis. Mereka malah membukakan pintu, dan akhirnya 6 > orang laki laki langsung masuk ke rumah kami dan menguras perhiasan istri > yang ada di kamar belakang, 15 menit setelah kejadian tersbut, pembantu > memberi kabar kepada saya dan saya langsung pulang ke rumah, karena kwatir > dengan kondisi kedua anak kami. Alhamdulilah semuanya selamat dan tidak ada > luka apapun. > > Saat seperti ini, kami benar benar bersyukur, bahwa kami hanya kehilangan > harta, tidak sampai kehilangan anak-anak yang kami cintai. Saya yakin bahwa > Allah akan memberikan segala sesuatunya indah di saat kita semua tidak > menyadarinya. Bahwa Allah memang memberikan semuanya sesuai kebutuhan kita > bukan sesuai keinginan kita. > > Tidak lama kejadian kerampokan itu berselang, tepat satu minggu, kami > diberikan rejeki senilai uang yang bisa kami pergunakan untuk mendaftar > ibadah haji. Dan alhamdulilah kami selalu ingat akan
[ob] Allah memberikan sesuai dengan Kebutuhan Kita bukan Keinginan Kita
Maaf Mbah, numpang sharing...semoga kita selalu bersyukur atas nikmat yang kita peroleh selama ini meskipun Bursa sedang merah meriah... Saya akan bercerita tentang pengalaman hidup saya dari tahun 2008 sampai 2009, yang saya rasa banyak hikmah yang bisa kita petik dan semoga bermanfaat buat kita semua, semoga Allah selalu melimpahkan rahmatnya kepada kita semua dan memberikan kita semua kebahagiaan dunia akherat. Mungkin akan terasa panjang dan membosankan. Saya seorang Ayah yang berusia 31 thn dengan 2 orang anak cewek berusia 3.5 tahun dan 18 bulan, didampingi seorang istri yang berusia 30 thn. Saya bekerja di perusahaan swasta yang cukup bonafid, istri saya bekerja di Perbankan BUMN yang juga lumayan mapan. Sejak awal pernikahan 2005 sampai akhir 2008, kehidupan kami lancar-lancar saja, dan penuh dengan kebahagiaan, hampir tidak ada masalah yang mengganggu kehidupan kami. Secara financial kami juga berkecukupan untuk untuk memenuhi kebutuhan kami. Kami selalu percaya bahwa Rejeki, Jodoh, & Kematian adalah misteri dan hanya Allah yang mengetahuinya. Ternyata tahun 2008 merupakan tahun permulaan kehidupan kami yang mulai bergelombang. Awal tahun 2008, setelah pulang dari ibadah Haji, ayahanda saya di vonis sakit kanker kelenjar getah bening yang sudah Stadium IV. Kami sekeluarga berusaha semaximal mungkin untuk melakukan pengobatan, tetapi karena ayahanda juga menderita Sirosis hati maka pengobatan tidak bisa dilakukan secara maximal oleh team dokter Dharmais, tepat 6 bulan dari vonis kanker tersebut, Ayahanda saya dipanggil oleh Yang Maha Kuasa di bulan Mei 2008. Semoga Allah mengampuni semua dosa dosanya dan menerima semua amal ibadahnya, diangkat derajatnya disisi Allah. Alhamdulilah kami sekeluarga bisa melaluinya dengan penuh keihklasan dan kesabaran. Akhir tahun 2008 cobaan dari Allah menghampiri kami, tabungan dan investasi kami yang kami kumpulkan sejak awal pernikahan nilainya merosot drastic cuma tinggal 10% karena gelombang Krisis Financial Global yang terjadi sejak September 2008. Kami memang selalu menyadari bahwa Rejeki juga datangnya dari Allah, pernah terlintas sedikit rasa kecewa, kenapa rejeki itu diambil kembali oleh-Nya, padahal kami mendapatkannya dengan cara yang halal. Bukan hasil dari korupsi ataupun hasil menipu atau cara cara yang haram lainnya. Dengan penuh rasa ikhlas dan sabar, kalau memang Allah mengharapkan rejeki itu buat keluarga kami, pasti alamatnya tidak akan salah dan pasti akan dikembalikan lagi kepada kami, itu keyakinan yang ada di hati kami. Toh dengan diambilnya tabungan kami tersebut, kamipun tetep masih bisa memenuhi kebutuhan hidup kami. Memasuki awal tahun, kami biasa menentukan target atas apa saja yang akan kami lakukan di setiap awal tahun. Awal tahun 2009 Kami sepakat seandainya tabungan tersebut dikembalikan kepada kami,maka kami : 1. Mendaftar Haji, untuk menunaikan rukun Islam yang kelima. 2. Mengumrohkan Ibu & Ibu Mertua kami 3. Mengajak Ibu & Ibu mertua kami untuk pergi jalan jalan ke negeri seberang. 4. Membeli mobil untuk kebutuhan transportasi kami. 5. Membeli sepeda motor Kawazaki Ninja 250cc 6. Membeli rumah yang akan kami tawarkan ke kakak ipar kami untuk mereka tempati, kebetulan mereka belum memiliki rumah. Sampai akhir bulan April 2009, di setiap ibadah kami, doa selalu kami panjatkan kepada Allah. Tetapi ternyata kami masih diuji lagi keihklasan dan kesabaran kami, rumah yang kami tempati malah disatroni sama perampok yang pura pura datang ke rumah di siang bolong dengan alasan dari BPN untuk mengukur tanah di rumah kami dan disuruh oleh saya. Saya selalu berpesan kepada pembantu saya, kalau ada tamu dan tidak ada pesan dari saya jangan sekali kali dibukain pintu pagar, tetapi sepertinya mereka bertiga lalai atau seperti terhipnotis. Mereka malah membukakan pintu, dan akhirnya 6 orang laki laki langsung masuk ke rumah kami dan menguras perhiasan istri yang ada di kamar belakang, 15 menit setelah kejadian tersbut, pembantu memberi kabar kepada saya dan saya langsung pulang ke rumah, karena kwatir dengan kondisi kedua anak kami. Alhamdulilah semuanya selamat dan tidak ada luka apapun. Saat seperti ini, kami benar benar bersyukur, bahwa kami hanya kehilangan harta, tidak sampai kehilangan anak-anak yang kami cintai. Saya yakin bahwa Allah akan memberikan segala sesuatunya indah di saat kita semua tidak menyadarinya. Bahwa Allah memang memberikan semuanya sesuai kebutuhan kita bukan sesuai keinginan kita. Tidak lama kejadian kerampokan itu berselang, tepat satu minggu, kami diberikan rejeki senilai uang yang bisa kami pergunakan untuk mendaftar ibadah haji. Dan alhamdulilah kami selalu ingat akan cita cita kami di awal tahun. Ketika akan kami setorkan dana tersebut ke rekening haji kami, salah satu teman di kantor menemui saya dan bercerita tentang permasalahannya dia. Seandainya orang tuanya belum bisa melunasi hutangnya di bank, maka pihak bank atau