Re: [ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir
Tks atas pencerahannya. Mslhnya mau keluar sdh nyangkut sdmkn dalam. Nasibb Dikirim dari iPhone saya Pada 18 Des 2009, at 13:32, tommy_ya...@yahoo.com menulis: Pencerahan yg sangat lugas n terang Terutama buat new bie Tq a lot pak Halim Powered by www.Batu-mulia.com BlackBerry® From: Halim Perdana Date: Thu, 17 Dec 2009 06:09:03 -0800 (PST) To: Subject: Re: [ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir Hari2 terakhir menjelang akhir tahun, hampir setiap hari kita disuguhi drama politik baik di tv yang secara live menyiarkan sidang pansus, talk show, maupun di jalanan dengan demo-demo yang semakin marak. Maka bursa yang seharusnya menikmati aksi window dressing seolah-olah tersandera oleh situasi politik yang tidak menentu dan penuh ketidakpastian. Siapa bisa menebak akhir dari drama politik ini? Apakah SM dan atau BOED akan diselamatkan? Bagaimana wujud dealnya politiknya? Apakah SM dan atau BOED terpaksa dikorbankan? Bagaimana reaksi para investor dan pelaku pasar? Apalagi situasi global juga sedang tidak menguntungkan bagi saham dengan gejala diburunya lagi USD sebagai safe heaven dalam sepekan terakhir ini. Tertekannya saham2 BG, tidak lepas dari pengaruh panasnya suhu politik ini akibat perseteruan yang makin terbuka antara SM dan AB. Sudah begitu, masih ditambah dengan akrobat-akrobat CA yang 'canggih' ala BG. Bukan tidak mungkin kondisi politik ini akan semakin memanas ketika pansus mulai memanggil para pejabat2 terkait termasuk SM dan BOED. Bahkan mungkin pula SBY juga akan dipanggil. Mungkin pada saat itu indeks akan tertekan habis2an. Bukan tidak mungkin setelah out flow BG saat ini, maka akan tiba giliran Blue Chip juga akan digebuki. Saya merasa saat ini Blue Chip sengaja masih ditahan2 bahkan sebagian masih diangkat2 karena digunakan untuk pemanis di saat BG dibuang. Bagi trader yang lihai keluar masuk, situasi dimana sedang terjadi ketidakpastian politik tentu tidak menjadi masalah. Namun bagi yang menerapkan strategi buy and hold, barangkali perlu mereview kembali rencana langkah2 ke depan menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi atau yang mungkin akan terjadi ke depan. Rgds, Halim From: Halim Perdana To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, November 5, 2009 7:40:19 AM Subject: [ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir Perkembangan kasus cicak vs buaya, mau tidak mau pasti berimbas ke bursa. Banyak isu maupun setengah isu bersliweran menambah ketidakpastian politik. Diantaranya adalah bahwa kasus ini menyangkut kekuasaan yang lebih besar daripada sekedar pejabat kepolisian atau kejaksaan. Bila rangkaian kejadian ini benar-benar seperti yang diduga, adalah upaya pelemahan 'institusi' cicak, tentu menjadi tidak masuk akal apabila skenario besarnya hanya disusun oleh seorang AGD bersama 'konco-konco' nya oknum penegak hukum. Salah satu isu yang berkembang adalah, bahwa kejadian2 ini bermuara dari 'dana kampanye' dan kemudian juga, kasus bank CTRY, yang bersinggungan dengan pejabat-pejabat yang sedang berkuasa. Sang Cicak dianggap memegang kunci, sehingga diperlukan upaya untuk melemahkan institusinya dan membidik komisioner yang dianggap kunci dalam kasus ini. Terlepas dari benar-tidaknya isu di atas, bahaya dari rangkaian kejadian-kejadian ini adalah apabila secara politik menjadi liar dan tidak terkendali. Wacana untuk mengajukan hak angket atas kasus bank CTRY sudah bergulir. Yang paling berbahaya adalah apabila pemerintahan yang baru berdiri menjadi terdeligitimasi. Secara politik, beberapa teman saya berpendapat bahwa sebenarnya pemerintahan baru telah memasang barikade politik melalui pembagian kue kekuasaan baik di kabinet maupun di DPR/MPR. Kita tentu masih ingat bagaimana ngototnya partai pemenang pemilu mendukung seseorang dari partai lawan politiknya untuk didudukkan sebagai ketua MPR. Kemudian, dengan kemenangan telaknya, adalah kesempatan besar dari presiden terpilih untuk menyusun kabinet yang lebih berwarna profesional ketimbang berwarna politis bagi-bagi kekuasaan. Namun harapan publik ternyata menemui kenyataan bahwa kabinet yang terbentuk sangat kental nuansa bagi-bagi kekuasaan pada parpol2. Tentu sah2 saja jika hal ini diartikan sebagai upaya membuat barikade politik untuk sebuah agenda penyelamatan politik yang dirasakan akan menguras tenaga besar. Saya pribadi berharap agar rangkaian kejadian ini bisa berakhir dengan baik tanpa membuat pemerintah menjadi terdelegitimasi yang apabila sampai terjadi, biaya sosial politiknya yang harus ditanggung bangsa ini akan sangat besar. Saya berharap bahwa pemerintah bisa membaliknya menjadi sesuatu yang positif bagi perjalanan bangsa ke depan, misalnya dengan menjadikannya sebagai titik tolak bagi reformasi birokrasi di institusi2 penegakan hukum yang menurut rencana akan segera menikmati remunerasi mengikuti jejak
Re: [ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir
Pencerahan yg sangat lugas n terang Terutama buat new bie Tq a lot pak Halim Powered by www.Batu-mulia.com BlackBerry® -Original Message- From: Halim Perdana Date: Thu, 17 Dec 2009 06:09:03 To: Subject: Re: [ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir Hari2 terakhir menjelang akhir tahun, hampir setiap hari kita disuguhi drama politik baik di tv yang secara live menyiarkan sidang pansus, talk show, maupun di jalanan dengan demo-demo yang semakin marak. Maka bursa yang seharusnya menikmati aksi window dressing seolah-olah tersandera oleh situasi politik yang tidak menentu dan penuh ketidakpastian. Siapa bisa menebak akhir dari drama politik ini? Apakah SM dan atau BOED akan diselamatkan? Bagaimana wujud dealnya politiknya? Apakah SM dan atau BOED terpaksa dikorbankan? Bagaimana reaksi para investor dan pelaku pasar? Apalagi situasi global juga sedang tidak menguntungkan bagi saham dengan gejala diburunya lagi USD sebagai safe heaven dalam sepekan terakhir ini. Tertekannya saham2 BG, tidak lepas dari pengaruh panasnya suhu politik ini akibat perseteruan yang makin terbuka antara SM dan AB. Sudah begitu, masih ditambah dengan akrobat-akrobat CA yang 'canggih' ala BG. Bukan tidak mungkin kondisi politik ini akan semakin memanas ketika pansus mulai memanggil para pejabat2 terkait termasuk SM dan BOED. Bahkan mungkin pula SBY juga akan dipanggil. Mungkin pada saat itu indeks akan tertekan habis2an. Bukan tidak mungkin setelah out flow BG saat ini, maka akan tiba giliran Blue Chip juga akan digebuki. Saya merasa saat ini Blue Chip sengaja masih ditahan2 bahkan sebagian masih diangkat2 karena digunakan untuk pemanis di saat BG dibuang. Bagi trader yang lihai keluar masuk, situasi dimana sedang terjadi ketidakpastian politik tentu tidak menjadi masalah. Namun bagi yang menerapkan strategi buy and hold, barangkali perlu mereview kembali rencana langkah2 ke depan menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi atau yang mungkin akan terjadi ke depan. Rgds, Halim From: Halim Perdana To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, November 5, 2009 7:40:19 AM Subject: [ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir Perkembangan kasus cicak vs buaya, mau tidak mau pasti berimbas ke bursa. Banyak isu maupun setengah isu bersliweran menambah ketidakpastian politik. Diantaranya adalah bahwa kasus ini menyangkut kekuasaan yang lebih besar daripada sekedar pejabat kepolisian atau kejaksaan. Bila rangkaian kejadian ini benar-benar seperti yang diduga, adalah upaya pelemahan 'institusi' cicak, tentu menjadi tidak masuk akal apabila skenario besarnya hanya disusun oleh seorang AGD bersama 'konco-konco' nya oknum penegak hukum. Salah satu isu yang berkembang adalah, bahwa kejadian2 ini bermuara dari 'dana kampanye' dan kemudian juga, kasus bank CTRY, yang bersinggungan dengan pejabat-pejabat yang sedang berkuasa. Sang Cicak dianggap memegang kunci, sehingga diperlukan upaya untuk melemahkan institusinya dan membidik komisioner yang dianggap kunci dalam kasus ini. Terlepas dari benar-tidaknya isu di atas, bahaya dari rangkaian kejadian-kejadian ini adalah apabila secara politik menjadi liar dan tidak terkendali. Wacana untuk mengajukan hak angket atas kasus bank CTRY sudah bergulir. Yang paling berbahaya adalah apabila pemerintahan yang baru berdiri menjadi terdeligitimasi. Secara politik, beberapa teman saya berpendapat bahwa sebenarnya pemerintahan baru telah memasang barikade politik melalui pembagian kue kekuasaan baik di kabinet maupun di DPR/MPR. Kita tentu masih ingat bagaimana ngototnya partai pemenang pemilu mendukung seseorang dari partai lawan politiknya untuk didudukkan sebagai ketua MPR. Kemudian, dengan kemenangan telaknya, adalah kesempatan besar dari presiden terpilih untuk menyusun kabinet yang lebih berwarna profesional ketimbang berwarna politis bagi-bagi kekuasaan. Namun harapan publik ternyata menemui kenyataan bahwa kabinet yang terbentuk sangat kental nuansa bagi-bagi kekuasaan pada parpol2. Tentu sah2 saja jika hal ini diartikan sebagai upaya membuat barikade politik untuk sebuah agenda penyelamatan politik yang dirasakan akan menguras tenaga besar. Saya pribadi berharap agar rangkaian kejadian ini bisa berakhir dengan baik tanpa membuat pemerintah menjadi terdelegitimasi yang apabila sampai terjadi, biaya sosial politiknya yang harus ditanggung bangsa ini akan sangat besar. Saya berharap bahwa pemerintah bisa membaliknya menjadi sesuatu yang positif bagi perjalanan bangsa ke depan, misalnya dengan menjadikannya sebagai titik tolak bagi reformasi birokrasi di institusi2 penegakan hukum yang menurut rencana akan segera menikmati remunerasi mengikuti jejak departemen keuangan, BPK dan MA. Sebagai bangsa kita memang masih harus tertatih-tatih belajar dan mengejar kemajuan bangsa lain yang sudah maju. Bagi trader yang lihai keluar masuk, situasi diman
Re: [ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir
Hari2 terakhir menjelang akhir tahun, hampir setiap hari kita disuguhi drama politik baik di tv yang secara live menyiarkan sidang pansus, talk show, maupun di jalanan dengan demo-demo yang semakin marak. Maka bursa yang seharusnya menikmati aksi window dressing seolah-olah tersandera oleh situasi politik yang tidak menentu dan penuh ketidakpastian. Siapa bisa menebak akhir dari drama politik ini? Apakah SM dan atau BOED akan diselamatkan? Bagaimana wujud dealnya politiknya? Apakah SM dan atau BOED terpaksa dikorbankan? Bagaimana reaksi para investor dan pelaku pasar? Apalagi situasi global juga sedang tidak menguntungkan bagi saham dengan gejala diburunya lagi USD sebagai safe heaven dalam sepekan terakhir ini. Tertekannya saham2 BG, tidak lepas dari pengaruh panasnya suhu politik ini akibat perseteruan yang makin terbuka antara SM dan AB. Sudah begitu, masih ditambah dengan akrobat-akrobat CA yang 'canggih' ala BG. Bukan tidak mungkin kondisi politik ini akan semakin memanas ketika pansus mulai memanggil para pejabat2 terkait termasuk SM dan BOED. Bahkan mungkin pula SBY juga akan dipanggil. Mungkin pada saat itu indeks akan tertekan habis2an. Bukan tidak mungkin setelah out flow BG saat ini, maka akan tiba giliran Blue Chip juga akan digebuki. Saya merasa saat ini Blue Chip sengaja masih ditahan2 bahkan sebagian masih diangkat2 karena digunakan untuk pemanis di saat BG dibuang. Bagi trader yang lihai keluar masuk, situasi dimana sedang terjadi ketidakpastian politik tentu tidak menjadi masalah. Namun bagi yang menerapkan strategi buy and hold, barangkali perlu mereview kembali rencana langkah2 ke depan menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi atau yang mungkin akan terjadi ke depan. Rgds, Halim From: Halim Perdana To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thu, November 5, 2009 7:40:19 AM Subject: [ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir Perkembangan kasus cicak vs buaya, mau tidak mau pasti berimbas ke bursa. Banyak isu maupun setengah isu bersliweran menambah ketidakpastian politik. Diantaranya adalah bahwa kasus ini menyangkut kekuasaan yang lebih besar daripada sekedar pejabat kepolisian atau kejaksaan. Bila rangkaian kejadian ini benar-benar seperti yang diduga, adalah upaya pelemahan 'institusi' cicak, tentu menjadi tidak masuk akal apabila skenario besarnya hanya disusun oleh seorang AGD bersama 'konco-konco' nya oknum penegak hukum. Salah satu isu yang berkembang adalah, bahwa kejadian2 ini bermuara dari 'dana kampanye' dan kemudian juga, kasus bank CTRY, yang bersinggungan dengan pejabat-pejabat yang sedang berkuasa. Sang Cicak dianggap memegang kunci, sehingga diperlukan upaya untuk melemahkan institusinya dan membidik komisioner yang dianggap kunci dalam kasus ini. Terlepas dari benar-tidaknya isu di atas, bahaya dari rangkaian kejadian-kejadian ini adalah apabila secara politik menjadi liar dan tidak terkendali. Wacana untuk mengajukan hak angket atas kasus bank CTRY sudah bergulir. Yang paling berbahaya adalah apabila pemerintahan yang baru berdiri menjadi terdeligitimasi. Secara politik, beberapa teman saya berpendapat bahwa sebenarnya pemerintahan baru telah memasang barikade politik melalui pembagian kue kekuasaan baik di kabinet maupun di DPR/MPR. Kita tentu masih ingat bagaimana ngototnya partai pemenang pemilu mendukung seseorang dari partai lawan politiknya untuk didudukkan sebagai ketua MPR. Kemudian, dengan kemenangan telaknya, adalah kesempatan besar dari presiden terpilih untuk menyusun kabinet yang lebih berwarna profesional ketimbang berwarna politis bagi-bagi kekuasaan. Namun harapan publik ternyata menemui kenyataan bahwa kabinet yang terbentuk sangat kental nuansa bagi-bagi kekuasaan pada parpol2. Tentu sah2 saja jika hal ini diartikan sebagai upaya membuat barikade politik untuk sebuah agenda penyelamatan politik yang dirasakan akan menguras tenaga besar. Saya pribadi berharap agar rangkaian kejadian ini bisa berakhir dengan baik tanpa membuat pemerintah menjadi terdelegitimasi yang apabila sampai terjadi, biaya sosial politiknya yang harus ditanggung bangsa ini akan sangat besar. Saya berharap bahwa pemerintah bisa membaliknya menjadi sesuatu yang positif bagi perjalanan bangsa ke depan, misalnya dengan menjadikannya sebagai titik tolak bagi reformasi birokrasi di institusi2 penegakan hukum yang menurut rencana akan segera menikmati remunerasi mengikuti jejak departemen keuangan, BPK dan MA. Sebagai bangsa kita memang masih harus tertatih-tatih belajar dan mengejar kemajuan bangsa lain yang sudah maju. Bagi trader yang lihai keluar masuk, situasi dimana sedang terjadi ketidakpastian politik tentu tidak menjadi masalah. Namun bagi yang menerapkan strategi buy and hold, barangkali perlu mereview kembali rencana langkah2 ke depan menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi atau yang mungkin akan terjadi ke depan. Rgds, Halim
Re: [ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir
Makes senseso implikasinya ke depannya gimana ya ke bursa, 6 bln - 1 th mendatang atau lebih. 2009/11/5 Halim Perdana > > > Perkembangan kasus cicak vs buaya, mau tidak mau pasti berimbas ke bursa. > Banyak isu maupun setengah isu bersliweran menambah ketidakpastian politik. > Diantaranya adalah bahwa kasus ini menyangkut kekuasaan yang lebih besar > daripada sekedar pejabat kepolisian atau kejaksaan. Bila rangkaian kejadian > ini benar-benar seperti yang diduga, adalah upaya pelemahan 'institusi' > cicak, tentu menjadi tidak masuk akal apabila skenario besarnya hanya > disusun oleh seorang AGD bersama 'konco-konco'nya oknum penegak hukum. > > Salah satu isu yang berkembang adalah, bahwa kejadian2 ini bermuara dari > 'dana kampanye' dan kemudian juga, kasus bank CTRY, yang bersinggungan > dengan pejabat-pejabat yang sedang berkuasa. Sang Cicak dianggap memegang > kunci, sehingga diperlukan upaya untuk melemahkan institusinya dan membidik > komisioner yang dianggap kunci dalam kasus ini. > > Terlepas dari benar-tidaknya isu di atas, bahaya dari rangkaian > kejadian-kejadian ini adalah apabila secara politik menjadi liar dan tidak > terkendali. Wacana untuk mengajukan hak angket atas kasus bank CTRY sudah > bergulir. Yang paling berbahaya adalah apabila pemerintahan yang baru > berdiri menjadi terdeligitimasi. Secara politik, beberapa teman saya > berpendapat bahwa sebenarnya pemerintahan baru telah memasang barikade > politik melalui pembagian kue kekuasaan baik di kabinet maupun di DPR/MPR. > Kita tentu masih ingat bagaimana ngototnya partai pemenang pemilu mendukung > seseorang dari partai lawan politiknya untuk didudukkan sebagai ketua MPR. > Kemudian, dengan kemenangan telaknya, adalah kesempatan besar dari presiden > terpilih untuk menyusun kabinet yang lebih berwarna profesional ketimbang > berwarna politis bagi-bagi kekuasaan. Namun harapan publik ternyata menemui > kenyataan bahwa kabinet yang terbentuk sangat kental nuansa bagi-bagi > kekuasaan pada parpol2. Tentu sah2 saja jika hal ini diartikan sebagai upaya > membuat barikade politik untuk sebuah agenda penyelamatan politik yang > dirasakan akan menguras tenaga besar. > > Saya pribadi berharap agar rangkaian kejadian ini bisa berakhir dengan baik > tanpa membuat pemerintah menjadi terdelegitimasi yang apabila sampai > terjadi, biaya sosial politiknya yang harus ditanggung bangsa ini akan > sangat besar. Saya berharap bahwa pemerintah bisa membaliknya menjadi > sesuatu yang positif bagi perjalanan bangsa ke depan, misalnya dengan > menjadikannya sebagai titik tolak bagi reformasi birokrasi di institusi2 > penegakan hukum yang menurut rencana akan segera menikmati remunerasi > mengikuti jejak departemen keuangan, BPK dan MA. Sebagai bangsa kita memang > masih harus tertatih-tatih belajar dan mengejar kemajuan bangsa lain yang > sudah maju. > > Bagi trader yang lihai keluar masuk, situasi dimana sedang terjadi > ketidakpastian politik tentu tidak menjadi masalah. Namun bagi yang > menerapkan strategi buy and hold, barangkali perlu mereview kembali rencana > langkah2 ke depan menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi atau yang > mungkin akan terjadi ke depan. > > Rgds, > > Halim > > > >
[ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir
Perkembangan kasus cicak vs buaya, mau tidak mau pasti berimbas ke bursa. Banyak isu maupun setengah isu bersliweran menambah ketidakpastian politik. Diantaranya adalah bahwa kasus ini menyangkut kekuasaan yang lebih besar daripada sekedar pejabat kepolisian atau kejaksaan. Bila rangkaian kejadian ini benar-benar seperti yang diduga, adalah upaya pelemahan 'institusi' cicak, tentu menjadi tidak masuk akal apabila skenario besarnya hanya disusun oleh seorang AGD bersama 'konco-konco'nya oknum penegak hukum. Salah satu isu yang berkembang adalah, bahwa kejadian2 ini bermuara dari 'dana kampanye' dan kemudian juga, kasus bank CTRY, yang bersinggungan dengan pejabat-pejabat yang sedang berkuasa. Sang Cicak dianggap memegang kunci, sehingga diperlukan upaya untuk melemahkan institusinya dan membidik komisioner yang dianggap kunci dalam kasus ini. Terlepas dari benar-tidaknya isu di atas, bahaya dari rangkaian kejadian-kejadian ini adalah apabila secara politik menjadi liar dan tidak terkendali. Wacana untuk mengajukan hak angket atas kasus bank CTRY sudah bergulir. Yang paling berbahaya adalah apabila pemerintahan yang baru berdiri menjadi terdeligitimasi. Secara politik, beberapa teman saya berpendapat bahwa sebenarnya pemerintahan baru telah memasang barikade politik melalui pembagian kue kekuasaan baik di kabinet maupun di DPR/MPR. Kita tentu masih ingat bagaimana ngototnya partai pemenang pemilu mendukung seseorang dari partai lawan politiknya untuk didudukkan sebagai ketua MPR. Kemudian, dengan kemenangan telaknya, adalah kesempatan besar dari presiden terpilih untuk menyusun kabinet yang lebih berwarna profesional ketimbang berwarna politis bagi-bagi kekuasaan. Namun harapan publik ternyata menemui kenyataan bahwa kabinet yang terbentuk sangat kental nuansa bagi-bagi kekuasaan pada parpol2. Tentu sah2 saja jika hal ini diartikan sebagai upaya membuat barikade politik untuk sebuah agenda penyelamatan politik yang dirasakan akan menguras tenaga besar. Saya pribadi berharap agar rangkaian kejadian ini bisa berakhir dengan baik tanpa membuat pemerintah menjadi terdelegitimasi yang apabila sampai terjadi, biaya sosial politiknya yang harus ditanggung bangsa ini akan sangat besar. Saya berharap bahwa pemerintah bisa membaliknya menjadi sesuatu yang positif bagi perjalanan bangsa ke depan, misalnya dengan menjadikannya sebagai titik tolak bagi reformasi birokrasi di institusi2 penegakan hukum yang menurut rencana akan segera menikmati remunerasi mengikuti jejak departemen keuangan, BPK dan MA. Sebagai bangsa kita memang masih harus tertatih-tatih belajar dan mengejar kemajuan bangsa lain yang sudah maju. Bagi trader yang lihai keluar masuk, situasi dimana sedang terjadi ketidakpastian politik tentu tidak menjadi masalah. Namun bagi yang menerapkan strategi buy and hold, barangkali perlu mereview kembali rencana langkah2 ke depan menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi atau yang mungkin akan terjadi ke depan. Rgds, Halim