Re: [ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir

2009-12-17 Terurut Topik Noknik
Tks atas pencerahannya. Mslhnya mau keluar sdh nyangkut sdmkn dalam.  
Nasibb


Dikirim dari iPhone saya

Pada 18 Des 2009, at 13:32, tommy_ya...@yahoo.com menulis:


Pencerahan yg sangat lugas n terang
Terutama buat new bie
Tq a lot pak Halim

Powered by www.Batu-mulia.com BlackBerry®

From: Halim Perdana 
Date: Thu, 17 Dec 2009 06:09:03 -0800 (PST)
To: 
Subject: Re: [ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir


Hari2 terakhir menjelang akhir tahun, hampir setiap hari kita  
disuguhi drama politik baik di tv yang secara live menyiarkan sidang  
pansus, talk show, maupun di jalanan dengan demo-demo yang semakin  
marak. Maka bursa yang seharusnya menikmati aksi window dressing  
seolah-olah tersandera oleh situasi politik yang tidak menentu dan  
penuh ketidakpastian. Siapa bisa menebak akhir dari drama politik  
ini? Apakah SM dan atau BOED akan diselamatkan? Bagaimana wujud  
dealnya politiknya? Apakah SM dan atau BOED terpaksa dikorbankan?  
Bagaimana reaksi para investor dan pelaku pasar? Apalagi situasi  
global juga sedang tidak menguntungkan bagi saham dengan gejala  
diburunya lagi USD sebagai safe heaven dalam sepekan terakhir ini.


Tertekannya saham2 BG, tidak lepas dari pengaruh panasnya suhu  
politik ini akibat perseteruan yang makin terbuka antara SM dan AB.  
Sudah begitu, masih ditambah dengan akrobat-akrobat CA yang  
'canggih' ala BG. Bukan tidak mungkin kondisi politik ini akan  
semakin memanas ketika pansus mulai memanggil para pejabat2 terkait  
termasuk SM dan BOED. Bahkan mungkin pula SBY juga akan dipanggil.  
Mungkin pada saat itu indeks akan tertekan habis2an. Bukan tidak  
mungkin setelah out flow BG saat ini, maka akan tiba giliran Blue  
Chip juga akan digebuki. Saya merasa saat ini Blue Chip sengaja  
masih ditahan2 bahkan sebagian masih diangkat2 karena digunakan  
untuk pemanis di saat BG dibuang.


Bagi trader yang lihai keluar masuk, situasi dimana sedang terjadi  
ketidakpastian politik tentu tidak menjadi masalah. Namun bagi yang  
menerapkan strategi buy and hold, barangkali perlu mereview kembali  
rencana langkah2 ke depan menyesuaikan dengan perkembangan yang  
terjadi atau yang mungkin akan terjadi ke depan.


Rgds,

Halim



From: Halim Perdana 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Thu, November 5, 2009 7:40:19 AM
Subject: [ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir


Perkembangan kasus cicak vs buaya, mau tidak mau pasti berimbas ke  
bursa. Banyak isu maupun setengah isu bersliweran menambah  
ketidakpastian politik. Diantaranya adalah bahwa kasus ini  
menyangkut kekuasaan yang lebih besar daripada sekedar pejabat  
kepolisian atau kejaksaan. Bila rangkaian kejadian ini benar-benar  
seperti yang diduga, adalah upaya pelemahan 'institusi' cicak, tentu  
menjadi tidak masuk akal apabila skenario besarnya hanya disusun  
oleh seorang AGD bersama 'konco-konco' nya oknum penegak hukum.


Salah satu isu yang berkembang adalah, bahwa kejadian2 ini bermuara  
dari 'dana kampanye' dan kemudian juga, kasus bank CTRY, yang  
bersinggungan dengan pejabat-pejabat yang sedang berkuasa. Sang  
Cicak dianggap memegang kunci, sehingga diperlukan upaya untuk  
melemahkan institusinya dan membidik komisioner yang dianggap kunci  
dalam kasus ini.


Terlepas dari benar-tidaknya isu di atas, bahaya dari rangkaian  
kejadian-kejadian ini adalah apabila secara politik menjadi liar dan  
tidak terkendali. Wacana untuk mengajukan hak angket atas kasus bank  
CTRY sudah bergulir. Yang paling berbahaya adalah apabila  
pemerintahan yang baru berdiri menjadi terdeligitimasi. Secara  
politik, beberapa teman saya berpendapat bahwa sebenarnya  
pemerintahan baru telah memasang barikade politik melalui pembagian  
kue kekuasaan baik di kabinet maupun di DPR/MPR. Kita tentu masih  
ingat bagaimana ngototnya partai pemenang pemilu mendukung seseorang  
dari partai lawan politiknya untuk didudukkan sebagai ketua MPR.  
Kemudian, dengan kemenangan telaknya, adalah kesempatan besar dari  
presiden terpilih untuk menyusun kabinet yang lebih berwarna  
profesional ketimbang berwarna politis bagi-bagi kekuasaan. Namun  
harapan publik ternyata menemui kenyataan bahwa kabinet yang  
terbentuk sangat kental nuansa bagi-bagi kekuasaan pada parpol2.  
Tentu sah2 saja jika hal ini diartikan sebagai upaya membuat  
barikade politik untuk sebuah agenda penyelamatan politik yang  
dirasakan akan menguras tenaga besar.


Saya pribadi berharap agar rangkaian kejadian ini bisa berakhir  
dengan baik tanpa membuat pemerintah menjadi terdelegitimasi yang  
apabila sampai terjadi, biaya sosial politiknya yang harus  
ditanggung bangsa ini akan sangat besar. Saya berharap bahwa  
pemerintah bisa membaliknya menjadi sesuatu yang positif bagi  
perjalanan bangsa ke depan, misalnya dengan menjadikannya sebagai  
titik tolak bagi reformasi birokrasi di institusi2 penegakan hukum  
yang menurut rencana akan segera menikmati remunerasi mengikuti  
jejak 

Re: [ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir

2009-12-17 Terurut Topik tommy_yap99
Pencerahan yg sangat lugas n terang 
Terutama buat new bie 
Tq a lot pak Halim
Powered by www.Batu-mulia.com BlackBerry®

-Original Message-
From: Halim Perdana 
Date: Thu, 17 Dec 2009 06:09:03 
To: 
Subject: Re: [ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir

Hari2 terakhir menjelang akhir tahun, hampir setiap hari kita disuguhi drama 
politik baik di tv yang secara live menyiarkan sidang pansus, talk show, maupun 
di jalanan dengan demo-demo yang semakin marak. Maka bursa yang seharusnya 
menikmati aksi window dressing seolah-olah tersandera oleh situasi politik yang 
tidak menentu dan penuh ketidakpastian. Siapa bisa menebak akhir dari drama 
politik ini? Apakah SM dan atau BOED akan diselamatkan? Bagaimana wujud dealnya 
politiknya? Apakah SM dan atau BOED terpaksa dikorbankan? Bagaimana reaksi para 
investor dan pelaku pasar? Apalagi situasi global juga sedang tidak 
menguntungkan bagi saham dengan gejala diburunya lagi USD sebagai safe heaven 
dalam sepekan terakhir ini.

Tertekannya saham2 BG, tidak lepas dari pengaruh panasnya suhu politik ini 
akibat perseteruan yang makin terbuka antara SM dan AB. Sudah begitu, masih 
ditambah dengan akrobat-akrobat CA yang 'canggih' ala BG. Bukan tidak mungkin 
kondisi politik ini akan semakin memanas ketika pansus mulai memanggil para 
pejabat2 terkait termasuk SM dan BOED. Bahkan mungkin pula SBY juga akan 
dipanggil. Mungkin pada saat itu indeks akan tertekan habis2an. Bukan tidak 
mungkin setelah out flow BG saat ini, maka akan tiba giliran Blue Chip juga 
akan digebuki. Saya merasa saat ini Blue Chip sengaja masih ditahan2 bahkan 
sebagian masih diangkat2 karena digunakan untuk pemanis di saat BG dibuang.

Bagi
trader yang lihai keluar masuk, situasi dimana sedang terjadi
ketidakpastian politik tentu tidak menjadi masalah. Namun bagi yang
menerapkan strategi buy and hold, barangkali perlu mereview kembali
rencana langkah2 ke depan menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi
atau yang mungkin akan terjadi ke depan.

Rgds,

Halim







From: Halim Perdana 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Thu, November 5, 2009 7:40:19 AM
Subject: [ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir

  
Perkembangan kasus cicak vs buaya, mau tidak mau pasti berimbas ke bursa. 
Banyak isu maupun setengah isu bersliweran menambah ketidakpastian politik. 
Diantaranya adalah bahwa kasus ini menyangkut kekuasaan yang lebih besar 
daripada sekedar pejabat kepolisian atau kejaksaan. Bila rangkaian kejadian ini 
benar-benar seperti yang diduga, adalah upaya pelemahan 'institusi' cicak, 
tentu menjadi tidak masuk akal apabila skenario besarnya hanya disusun oleh 
seorang AGD bersama 'konco-konco' nya oknum penegak hukum.

Salah satu isu yang berkembang adalah, bahwa kejadian2 ini bermuara dari 'dana 
kampanye' dan kemudian juga, kasus bank CTRY, yang bersinggungan dengan 
pejabat-pejabat yang sedang berkuasa. Sang Cicak dianggap memegang kunci, 
sehingga diperlukan upaya untuk melemahkan institusinya dan membidik komisioner 
yang dianggap kunci dalam kasus ini.

Terlepas dari benar-tidaknya isu di atas, bahaya dari rangkaian 
kejadian-kejadian ini adalah apabila secara politik menjadi liar dan tidak 
terkendali. Wacana untuk mengajukan hak angket atas kasus bank CTRY sudah 
bergulir. Yang paling berbahaya adalah apabila pemerintahan yang baru berdiri 
menjadi terdeligitimasi. Secara politik, beberapa teman saya berpendapat bahwa 
sebenarnya pemerintahan baru telah memasang barikade politik melalui pembagian 
kue kekuasaan baik di kabinet maupun di DPR/MPR. Kita tentu masih ingat 
bagaimana ngototnya partai pemenang pemilu mendukung seseorang dari partai 
lawan politiknya untuk didudukkan sebagai ketua MPR. Kemudian, dengan 
kemenangan telaknya, adalah kesempatan besar dari presiden terpilih untuk 
menyusun kabinet yang lebih berwarna profesional ketimbang berwarna politis 
bagi-bagi kekuasaan. Namun harapan publik ternyata menemui kenyataan bahwa 
kabinet yang terbentuk sangat kental nuansa bagi-bagi kekuasaan pada parpol2.
 Tentu sah2 saja jika hal ini diartikan sebagai upaya membuat barikade politik 
untuk sebuah agenda penyelamatan politik yang dirasakan akan menguras tenaga 
besar.

Saya pribadi berharap agar rangkaian kejadian ini bisa berakhir dengan baik 
tanpa membuat pemerintah menjadi terdelegitimasi yang apabila sampai terjadi, 
biaya sosial politiknya yang harus ditanggung bangsa ini akan sangat besar. 
Saya berharap bahwa pemerintah bisa membaliknya menjadi sesuatu yang positif 
bagi perjalanan bangsa ke depan, misalnya dengan menjadikannya sebagai titik 
tolak bagi reformasi birokrasi di institusi2 penegakan hukum yang menurut 
rencana akan segera menikmati remunerasi mengikuti jejak departemen keuangan, 
BPK dan MA. Sebagai bangsa kita memang masih harus tertatih-tatih belajar dan 
mengejar kemajuan bangsa lain yang sudah maju.

Bagi trader yang lihai keluar masuk, situasi diman

Re: [ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir

2009-12-17 Terurut Topik Halim Perdana
Hari2 terakhir menjelang akhir tahun, hampir setiap hari kita disuguhi drama 
politik baik di tv yang secara live menyiarkan sidang pansus, talk show, maupun 
di jalanan dengan demo-demo yang semakin marak. Maka bursa yang seharusnya 
menikmati aksi window dressing seolah-olah tersandera oleh situasi politik yang 
tidak menentu dan penuh ketidakpastian. Siapa bisa menebak akhir dari drama 
politik ini? Apakah SM dan atau BOED akan diselamatkan? Bagaimana wujud dealnya 
politiknya? Apakah SM dan atau BOED terpaksa dikorbankan? Bagaimana reaksi para 
investor dan pelaku pasar? Apalagi situasi global juga sedang tidak 
menguntungkan bagi saham dengan gejala diburunya lagi USD sebagai safe heaven 
dalam sepekan terakhir ini.

Tertekannya saham2 BG, tidak lepas dari pengaruh panasnya suhu politik ini 
akibat perseteruan yang makin terbuka antara SM dan AB. Sudah begitu, masih 
ditambah dengan akrobat-akrobat CA yang 'canggih' ala BG. Bukan tidak mungkin 
kondisi politik ini akan semakin memanas ketika pansus mulai memanggil para 
pejabat2 terkait termasuk SM dan BOED. Bahkan mungkin pula SBY juga akan 
dipanggil. Mungkin pada saat itu indeks akan tertekan habis2an. Bukan tidak 
mungkin setelah out flow BG saat ini, maka akan tiba giliran Blue Chip juga 
akan digebuki. Saya merasa saat ini Blue Chip sengaja masih ditahan2 bahkan 
sebagian masih diangkat2 karena digunakan untuk pemanis di saat BG dibuang.

Bagi
trader yang lihai keluar masuk, situasi dimana sedang terjadi
ketidakpastian politik tentu tidak menjadi masalah. Namun bagi yang
menerapkan strategi buy and hold, barangkali perlu mereview kembali
rencana langkah2 ke depan menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi
atau yang mungkin akan terjadi ke depan.

Rgds,

Halim







From: Halim Perdana 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Thu, November 5, 2009 7:40:19 AM
Subject: [ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir

  
Perkembangan kasus cicak vs buaya, mau tidak mau pasti berimbas ke bursa. 
Banyak isu maupun setengah isu bersliweran menambah ketidakpastian politik. 
Diantaranya adalah bahwa kasus ini menyangkut kekuasaan yang lebih besar 
daripada sekedar pejabat kepolisian atau kejaksaan. Bila rangkaian kejadian ini 
benar-benar seperti yang diduga, adalah upaya pelemahan 'institusi' cicak, 
tentu menjadi tidak masuk akal apabila skenario besarnya hanya disusun oleh 
seorang AGD bersama 'konco-konco' nya oknum penegak hukum.

Salah satu isu yang berkembang adalah, bahwa kejadian2 ini bermuara dari 'dana 
kampanye' dan kemudian juga, kasus bank CTRY, yang bersinggungan dengan 
pejabat-pejabat yang sedang berkuasa. Sang Cicak dianggap memegang kunci, 
sehingga diperlukan upaya untuk melemahkan institusinya dan membidik komisioner 
yang dianggap kunci dalam kasus ini.

Terlepas dari benar-tidaknya isu di atas, bahaya dari rangkaian 
kejadian-kejadian ini adalah apabila secara politik menjadi liar dan tidak 
terkendali. Wacana untuk mengajukan hak angket atas kasus bank CTRY sudah 
bergulir. Yang paling berbahaya adalah apabila pemerintahan yang baru berdiri 
menjadi terdeligitimasi. Secara politik, beberapa teman saya berpendapat bahwa 
sebenarnya pemerintahan baru telah memasang barikade politik melalui pembagian 
kue kekuasaan baik di kabinet maupun di DPR/MPR. Kita tentu masih ingat 
bagaimana ngototnya partai pemenang pemilu mendukung seseorang dari partai 
lawan politiknya untuk didudukkan sebagai ketua MPR. Kemudian, dengan 
kemenangan telaknya, adalah kesempatan besar dari presiden terpilih untuk 
menyusun kabinet yang lebih berwarna profesional ketimbang berwarna politis 
bagi-bagi kekuasaan. Namun harapan publik ternyata menemui kenyataan bahwa 
kabinet yang terbentuk sangat kental nuansa bagi-bagi kekuasaan pada parpol2.
 Tentu sah2 saja jika hal ini diartikan sebagai upaya membuat barikade politik 
untuk sebuah agenda penyelamatan politik yang dirasakan akan menguras tenaga 
besar.

Saya pribadi berharap agar rangkaian kejadian ini bisa berakhir dengan baik 
tanpa membuat pemerintah menjadi terdelegitimasi yang apabila sampai terjadi, 
biaya sosial politiknya yang harus ditanggung bangsa ini akan sangat besar. 
Saya berharap bahwa pemerintah bisa membaliknya menjadi sesuatu yang positif 
bagi perjalanan bangsa ke depan, misalnya dengan menjadikannya sebagai titik 
tolak bagi reformasi birokrasi di institusi2 penegakan hukum yang menurut 
rencana akan segera menikmati remunerasi mengikuti jejak departemen keuangan, 
BPK dan MA. Sebagai bangsa kita memang masih harus tertatih-tatih belajar dan 
mengejar kemajuan bangsa lain yang sudah maju.

Bagi trader yang lihai keluar masuk, situasi dimana sedang terjadi 
ketidakpastian politik tentu tidak menjadi masalah. Namun bagi yang menerapkan 
strategi buy and hold, barangkali perlu mereview kembali rencana langkah2 ke 
depan menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi atau yang mungkin akan 
terjadi ke depan.

Rgds,

Halim


 


  

Re: [ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir

2009-11-04 Terurut Topik Vernichtung
Makes senseso implikasinya ke depannya gimana ya ke bursa, 6 bln - 1
th mendatang atau lebih.


2009/11/5 Halim Perdana 

>
>
> Perkembangan kasus cicak vs buaya, mau tidak mau pasti berimbas ke bursa.
> Banyak isu maupun setengah isu bersliweran menambah ketidakpastian politik.
> Diantaranya adalah bahwa kasus ini menyangkut kekuasaan yang lebih besar
> daripada sekedar pejabat kepolisian atau kejaksaan. Bila rangkaian kejadian
> ini benar-benar seperti yang diduga, adalah upaya pelemahan 'institusi'
> cicak, tentu menjadi tidak masuk akal apabila skenario besarnya hanya
> disusun oleh seorang AGD bersama 'konco-konco'nya oknum penegak hukum.
>
> Salah satu isu yang berkembang adalah, bahwa kejadian2 ini bermuara dari
> 'dana kampanye' dan kemudian juga, kasus bank CTRY, yang bersinggungan
> dengan pejabat-pejabat yang sedang berkuasa. Sang Cicak dianggap memegang
> kunci, sehingga diperlukan upaya untuk melemahkan institusinya dan membidik
> komisioner yang dianggap kunci dalam kasus ini.
>
> Terlepas dari benar-tidaknya isu di atas, bahaya dari rangkaian
> kejadian-kejadian ini adalah apabila secara politik menjadi liar dan tidak
> terkendali. Wacana untuk mengajukan hak angket atas kasus bank CTRY sudah
> bergulir. Yang paling berbahaya adalah apabila pemerintahan yang baru
> berdiri menjadi terdeligitimasi. Secara politik, beberapa teman saya
> berpendapat bahwa sebenarnya pemerintahan baru telah memasang barikade
> politik melalui pembagian kue kekuasaan baik di kabinet maupun di DPR/MPR.
> Kita tentu masih ingat bagaimana ngototnya partai pemenang pemilu mendukung
> seseorang dari partai lawan politiknya untuk didudukkan sebagai ketua MPR.
> Kemudian, dengan kemenangan telaknya, adalah kesempatan besar dari presiden
> terpilih untuk menyusun kabinet yang lebih berwarna profesional ketimbang
> berwarna politis bagi-bagi kekuasaan. Namun harapan publik ternyata menemui
> kenyataan bahwa kabinet yang terbentuk sangat kental nuansa bagi-bagi
> kekuasaan pada parpol2. Tentu sah2 saja jika hal ini diartikan sebagai upaya
> membuat barikade politik untuk sebuah agenda penyelamatan politik yang
> dirasakan akan menguras tenaga besar.
>
> Saya pribadi berharap agar rangkaian kejadian ini bisa berakhir dengan baik
> tanpa membuat pemerintah menjadi terdelegitimasi yang apabila sampai
> terjadi, biaya sosial politiknya yang harus ditanggung bangsa ini akan
> sangat besar. Saya berharap bahwa pemerintah bisa membaliknya menjadi
> sesuatu yang positif bagi perjalanan bangsa ke depan, misalnya dengan
> menjadikannya sebagai titik tolak bagi reformasi birokrasi di institusi2
> penegakan hukum yang menurut rencana akan segera menikmati remunerasi
> mengikuti jejak departemen keuangan, BPK dan MA. Sebagai bangsa kita memang
> masih harus tertatih-tatih belajar dan mengejar kemajuan bangsa lain yang
> sudah maju.
>
> Bagi trader yang lihai keluar masuk, situasi dimana sedang terjadi
> ketidakpastian politik tentu tidak menjadi masalah. Namun bagi yang
> menerapkan strategi buy and hold, barangkali perlu mereview kembali rencana
> langkah2 ke depan menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi atau yang
> mungkin akan terjadi ke depan.
>
> Rgds,
>
> Halim
>
>
>
> 


[ob] Catatan saya tentang situasi politik terakhir

2009-11-04 Terurut Topik Halim Perdana
Perkembangan kasus cicak vs buaya, mau tidak mau pasti berimbas ke bursa. 
Banyak isu maupun setengah isu bersliweran menambah ketidakpastian politik. 
Diantaranya adalah bahwa kasus ini menyangkut kekuasaan yang lebih besar 
daripada sekedar pejabat kepolisian atau kejaksaan. Bila rangkaian kejadian ini 
benar-benar seperti yang diduga, adalah upaya pelemahan 'institusi' cicak, 
tentu menjadi tidak masuk akal apabila skenario besarnya hanya disusun oleh 
seorang AGD bersama 'konco-konco'nya oknum penegak hukum.

Salah satu isu yang berkembang adalah, bahwa kejadian2 ini bermuara dari 'dana 
kampanye' dan kemudian juga, kasus bank CTRY, yang bersinggungan dengan 
pejabat-pejabat yang sedang berkuasa. Sang Cicak dianggap memegang kunci, 
sehingga diperlukan upaya untuk melemahkan institusinya dan membidik komisioner 
yang dianggap kunci dalam kasus ini.

Terlepas dari benar-tidaknya isu di atas, bahaya dari rangkaian 
kejadian-kejadian ini adalah apabila secara politik menjadi liar dan tidak 
terkendali. Wacana untuk mengajukan hak angket atas kasus bank CTRY sudah 
bergulir. Yang paling berbahaya adalah apabila pemerintahan yang baru berdiri 
menjadi terdeligitimasi. Secara politik, beberapa teman saya berpendapat bahwa 
sebenarnya pemerintahan baru telah memasang barikade politik melalui pembagian 
kue kekuasaan baik di kabinet maupun di DPR/MPR. Kita tentu masih ingat 
bagaimana ngototnya partai pemenang pemilu mendukung seseorang dari partai 
lawan politiknya untuk didudukkan sebagai ketua MPR. Kemudian, dengan 
kemenangan telaknya, adalah kesempatan besar dari presiden terpilih untuk 
menyusun kabinet yang lebih berwarna profesional ketimbang berwarna politis 
bagi-bagi kekuasaan. Namun harapan publik ternyata menemui kenyataan bahwa 
kabinet yang terbentuk sangat kental nuansa bagi-bagi kekuasaan pada parpol2.
 Tentu sah2 saja jika hal ini diartikan sebagai upaya membuat barikade politik 
untuk sebuah agenda penyelamatan politik yang dirasakan akan menguras tenaga 
besar.

Saya pribadi berharap agar rangkaian kejadian ini bisa berakhir dengan baik 
tanpa membuat pemerintah menjadi terdelegitimasi yang apabila sampai terjadi, 
biaya sosial politiknya yang harus ditanggung bangsa ini akan sangat besar. 
Saya berharap bahwa pemerintah bisa membaliknya menjadi sesuatu yang positif 
bagi perjalanan bangsa ke depan, misalnya dengan menjadikannya sebagai titik 
tolak bagi reformasi birokrasi di institusi2 penegakan hukum yang menurut 
rencana akan segera menikmati remunerasi mengikuti jejak departemen keuangan, 
BPK dan MA. Sebagai bangsa kita memang masih harus tertatih-tatih belajar dan 
mengejar kemajuan bangsa lain yang sudah maju.

Bagi trader yang lihai keluar masuk, situasi dimana sedang terjadi 
ketidakpastian politik tentu tidak menjadi masalah. Namun bagi yang menerapkan 
strategi buy and hold, barangkali perlu mereview kembali rencana langkah2 ke 
depan menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi atau yang mungkin akan 
terjadi ke depan.

Rgds,

Halim