*pa JK bisa tetep jadi ketum golkar trus untuk wapres pendamping pa SBY, dia 
bisa ajukan yang muda dan potensial, karena bagaimanapun SBY hanya sampai 2014 
dan butuh successor RI-1 untuk 2014, Nah alangkah bijaknya bukan kalo successor 
pa SBY disiapkan dari sekarang  karena biasanya successor itu orang no 2 alias 
RI-2 *

Re: JK mulai di kucilkan ? 
Posted by: "rad10 ru54k" tv.k...@gmail.com 
Tue Apr 28, 2009 12:53 am (PDT) 

Sy rasa siih sebenarnya JK tidak ada niat untuk maju sebagai capres.
Apa yg terjadi dikubu golkar saat ini, sepertinya JK lagi digencet oleh
pihak2 tertentu.
JK klo tetap dipasangkan sebagai wapres SBY, besar kemungkinan JK akan tetap
menjabat sebagai ketua partai golkar.
Bila ada pihak2 tertentu yg tidak ingin JK sebagai ketua partai di golkar,
maka, JK akan diusung sebagai capres.
Banyak yg yakin bahwa apabila JK mencalonkan diri sebagai capres (siapapun
cawapresnya) maka karir politik JK akan tamat.
Pihak2 tertentu dikubu golkar yakin bahwa JK tidak akan mungkin terpilih
sebagai presiden bila dicalonkan sebagai capres golkar.
Dan bagi JK (sebagai ketua partai) sangat sulit bagi dia untuk menolak
usulan tsb, karena itu merupakan suara dari bawah yg mencerminkan
"mendukung" JK sebagai capres.
Bener2 buah simalakama bagi JK.
From: obrolan-bandar@ yahoogroups. com [mailto:obrolan-bandar@ yahoogroups. com]
On Behalf Of ANDIK MUSTIKA
Sent: Tuesday, April 28, 2009 2:19 PM
To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
Subject: Re: [ob] JK mulai di kucilkan ?
Memang JK harusnya berbesar hati, dan baiknya memang mengundurkan diri. kita
bisa melihat sejak jadi ketua umum suara golkar turun dari sekitar 20% ke
14%. Hal ini merupakan bukti ketidak mampuan dia dalam memegang tampuk
kepemimpinan.
Fakta ini harusnya JK berintropeksi diri bukan malah maju jadi capres,
karena di kalangan golkar sendiri partainya menjadi mundur apalagi memimpin
sebuah bangsa yang besar.
Untuk memimpin sebuah bahwa yang besar memang diperlukan seseorang yang
mempunyai jiwa kenegaraan. di negara kita kayaknya dapat dihitung dengan
jari yang mempunyai sifat itu. di negara maju seperti Jepang. pejabat yang
gagal, biasanya dengan berbesar hati untuk mengundurkan diri. Sehingga dia
mampu menjadi bapak bangsa yang mengayomi bangsa dan membantu di balik
layar.
salam hangat,
Andik
--- On Mon, 4/27/09, simon bolenang <simon_bolenang@ yahoo.com> wrote:
From: simon bolenang <simon_bolenang@ yahoo.com>
Subject: [ob] JK mulai di kucilkan ?
To: "obrolan-bandar yahoogroups" <obrolan-bandar@ yahoogroups. com>, "saham
yahoogroups" <sa...@yahoogroups. com>
Date: Monday, April 27, 2009, 11:50 PM
JK harusnya berbesar hati dan menjadi negarawan dari pada dipermalukan
begini
lebih baik lepas kutum Golkar, apalagi Golkar gagal mempertahankan suara
di Pileg.
Jakarta - Apes benar nasib Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK).
Setelah beramai-ramai didorong pada posisi sulit sebagai capres,
beramai-ramai pula para pendorong itu meninggalkannya. Sebabnya, kans JK
sebagai capres sangat kecil dan susah menang.
Sumber detikcom di DPP Golkar menjelaskan bahwa JK saat ini sedang marah
besar kepada para pendukungnya yang main di dua kaki. JK pun akan mengunakan
kewenangannya untuk mendisiplinkan kader-kader Golkar yang tidak patuh
kepada pimpinan dan hasil Rapimnassus 23 April lalu.
"Beliau marah dengan ulah DPD-DPD yang dulu mendukung capres, kok sekarang
mau mencabut. Ini bagian dari upaya mendorong JK masuk jurang," kata sumber
tersebut kepada detikcom, Selasa (28/4/2009).
Dalam konteks kemarahan itulah, lanjut sumber itu, JK mengatakan secara
terang-terangan ada pihak tertentu baik perorangan atau kelompok yang
memecah belah parpol-parpol demi kepentingan politiknya termasuk Golkar. 
Konflik di tubuh internal PAN, PPP dan Golkar merupakan bukti konkret akan
tudingan JK itu. Lantas siap yang dimaksud JK? Memang JK tidak menjawab
secara langsung siapa yang dimaksud, tetapi arahnya jelas, pemecah belah itu
adalah orang kuat yang memiliki kekuasaan.
Lalu siapa yang dimanfaatkan, di internal Golkar, dari awal sudah terpecah
belah dalam faksi-faksi kuat. Sebut saja untuk lebih mudahnya, ada faksi JK,
Faksi Surya Paloh, Faksi Sultan Hamengku Buwono X. 
Faksi-faksi ini makin terpolarisasi mendekati pemilu presiden. Kelompok yang
dulu berada di belakang JK seperti Agung Laksono, Muladi dan tokoh lainnya,
belakangan terlihat mulai berani 'melawan' JK. 
Pernyataan Muladi yang keras soal kemungkinan koalisi Golkar dan Demokrat
menjadi bukti lebih kuat bahwa barisan pendukung JK makin kocar-kacir. Hal
sama juga di lakukan Wakil Ketua Umum DPP Golkar Agung Laksono. Meski
Rapimnassus Golkar sudah memutuskan mendukung JK sebagai capres, Agung tetap
berkeyakinan koalisi Golkar-PD akan tetap bisa tejadi. 
"Pak JK sudah mulai ditinggalkan para sekutunya. Tidak hanya di DPP, DPD
yang semula mendukung juga sudah mulai goyah, buktinya mereka menggalang
kekuatan untuk mengusulkan agar mempertimbangkan kembali koalisi dengan PD,"
paparnya.
Sampai saat ini JK memang masih memegang kendali penuh Partai Golkar.
Soemarsono, Burhanudin Napitupulu, Priyo Budi Santoso, Syamsul Muarif dan
sejumlah pengurus DPP lainnya memang masih solid di belakang JK. Namun,
bukan tidak mungkin jika peta berubah soliditas ini akan runtuh juga.
Akankah JK mengalami nasib seperti Akbar Tandjung? Dikerubuti para orang
dekatnya, tetapi ramai-ramai 'dikhianati' saat kekuasaan itu menjauh dari
tangannya. 


      

Kirim email ke