[ob] Re: Salam Kenal (Jhony Irawan)

2009-08-20 Terurut Topik cipto_jh
Kudu di-SIMAK baik2 nie.. buat semuanya aja, terutama yg berasa ke-sentil, 
jangan hanya bisa teriak MERDEKA!!.. MERDEKA!!.. kapan lagi mbekal-nya buat 
'perjalanan jauh nan tiada ujung' nanti, mumpung sampeyan2 saat ini punya 
kesempatan dan kemampuan.. :)

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Bandar Bola  wrote:
>
> Pak Jhony, saya kurang sependapat bahwa kemampuan SRO untuk menghadapi
> kenakalan pelaku pasar, adalah terbatas.
> Menurut saya, "kemampuan" itu satu faktor, tapi faktor yang lebih penting
> adalah "kemauan".
> 
> Sejak tahun lalu saya banyak posting ke-skeptis-an saya terhadap "kemauan
> baik" (good-will) SRO dalam berpihak ke aturan yang melindungi pemodal kecil
> (tentunya tanpa merugikan pemain lain), terutama sejak perubahan aturan
> "tender offer" yang kelihatan mencla-mencle (banyak berpihak kepada pemegang
> modal besar), dan meledaknya kasus Sarijaya.
> 
> Kalau mau lihat "kemampuan", lihat aja gelar petinggi-petinggi SRO, yang
> sampai S3 dari luar, dan spesialisasinya di bidang pasar modal. Apakah
> kemampuan akademis seperti itu di bawah kita-kita yang hanya dengan akal
> sehat / logika sederhana mampu membaca / meraba "anomali2" di pasar modal.
> Saya sangat yakin, mereka2 itu bukan orang bodoh, dan mereka tahu filosofi
> bahkan teknik segala macam "usaha perkadalan" di pasar modal.
> 
> Tapi, kenapa kelihatannya melempem sekali ya? Contohnya saja, kasus
> short-selling waktu BEI hancur2-an, apa follow-up-nya? Ada nggak yang masuk
> penjara? Kasus Sarijaya, bukannya duit nasabah diselamatkan, dan
> infrastruktur onlide trading yang sudah bagus diselamatkan, malah bubar
> jalan sendiri2. Cilakanya lagi, nggak ada pejabat SRO yang merasa
> bertanggung jawab terhadap kasus ini, semua selalu dikembalikan ke oknum.
> Padahal semua kita tahu bahwa praktek main dengan proxy-account di semua
> sekuritas itu terjadi (ada proxy account yang dimainin owner, dan ada juga
> yang dimainin management), artinya ini kesalahan struktural pasar modal
> kita.
> 
> Terus kesalahan struktural seperti itu dikasih obatnya "investor area",
> kayak analogi: perbankannya sakit, dikasih obat "akses ATM" biar nasabah
> bisa cek rekeningnya setiap saat. Mumet liat logika berpikir mereka yang
> menganggap kita ini semua orang bodoh, sama juga dengan "pelecehan akal
> sehat".
> 
> Petinggi2 di emiten juga nggak kalah konyolnya membodohi kita2 ini, mereka
> pikir kita ini kambing. Bikin pernyataan2-nya yg lucu2. Contohnya, boss-nya
> MNCN koar2 mau beli perusahaan telekomunikasi di luar negeri melalui anak
> usahanya di Nasdaq. Logika sederhana saya bilang, ini orang ngaco, mosok
> ngurus usaha telco FREN yang "ketok moto" aja nggak karu-karuan dan mau
> dijual, lha koq dhalala mau bisnis telco lagi di luar. Ini corporate action
> apaan seperti ini, nggak mutu blass.
> Terus nggak ada satupun dari SRO yang challenge pernyataan ini, sedih juga
> ya.
> 
> Saya kadang2 mikirn, jangan2 SRO, emiten dan para bandar besar itu semua ada
> di sisi lawan kita2 para retail. Mudah2-an tidak, but at least up until now,
> pikiran ini belum bisa hilang dari benak saja (sorry ya bapak2 sekalian)...
> 
> Akhirnya, semua kembali ke masing2 kita. Jangan percaya kepada siapapun
> juga. Setiap informasi dari manapun juga cek and recek. Gabung ke milis OB
> ini adalah salah satu cara untuk belajar rame2 secara lebih cepat, supaya
> kita tidak jadi korban "permainan berbahaya" pemain gede.
> 
> Selain itu, pressure melalui tulisan2 yang berbobot seperti dari Pak Jhony
> dll, mudah2-an akan dapat "memaksa" timbulnya "kemauan" dari SRO untuk
> membela kepentingan industri pasar modal kita.
> 
> Regards,
> Bandar Bola
> 
> 
> 2009/8/21 Jhony Irawan 
> 
> >
> >
> >   Terima kasih, saya bukan pakar atau expert, masih banyak teman-teman
> > lain yang lebih jago, tapi mungkin belum mau bagi-bagi ilmu.
> >
> > Saya mungkin tidak akan banyak membahas masalah technical karena saya tahu
> > disini banyak jago nya.
> >
> > Maksud saya bergabung disini adalah untuk mengingat kan kita semua bahwa
> > kondisi kondusif untuk Capital Market kita harus diciptakan dan untuk itu
> > sebenarnya SRO alias Self Regulator lah yg seharusnya lebih banyak berperan
> > dalam menjamin kenyamanan ber investasi, namun dengan terbatasnya kemampuan
> > regulator, dan semakin pintar nya pelaku Pasar Modal, terutama Emiten, maka
> > kita juga harus lebih berinisiatif untuk melakukan pengawasan untuk
> > keselamatan kita bersama.
> >
> > Dari sekian emiten di BEI, ada sekian persen yang berpotensi merusak
> > reputasi Capital Market Indonesia dengan melakukan pelanggaran Good
> > Corporate Governance serta melakukan manipulasi, baik sengaja atau pun tidak
> > sengaja sehingga kenyamanan ber investasi akan sangat terganggu.
> >
> > Kita tidak mau kan kejadian - kejadian aneh di pasar Modal terjadi lagi ?
> > misalnya dengan tiba-tiba pailit nya beberapa listed companies sehingga
> > teman-teman kita yang sedang enak-enak nya menganalisa chart jadi kaget dan
> > total 

Re: [ob] Re: Salam Kenal (Jhony Irawan)

2009-08-20 Terurut Topik Bandar Bola
Pak Jhony, saya kurang sependapat bahwa kemampuan SRO untuk menghadapi
kenakalan pelaku pasar, adalah terbatas.
Menurut saya, "kemampuan" itu satu faktor, tapi faktor yang lebih penting
adalah "kemauan".

Sejak tahun lalu saya banyak posting ke-skeptis-an saya terhadap "kemauan
baik" (good-will) SRO dalam berpihak ke aturan yang melindungi pemodal kecil
(tentunya tanpa merugikan pemain lain), terutama sejak perubahan aturan
"tender offer" yang kelihatan mencla-mencle (banyak berpihak kepada pemegang
modal besar), dan meledaknya kasus Sarijaya.

Kalau mau lihat "kemampuan", lihat aja gelar petinggi-petinggi SRO, yang
sampai S3 dari luar, dan spesialisasinya di bidang pasar modal. Apakah
kemampuan akademis seperti itu di bawah kita-kita yang hanya dengan akal
sehat / logika sederhana mampu membaca / meraba "anomali2" di pasar modal.
Saya sangat yakin, mereka2 itu bukan orang bodoh, dan mereka tahu filosofi
bahkan teknik segala macam "usaha perkadalan" di pasar modal.

Tapi, kenapa kelihatannya melempem sekali ya? Contohnya saja, kasus
short-selling waktu BEI hancur2-an, apa follow-up-nya? Ada nggak yang masuk
penjara? Kasus Sarijaya, bukannya duit nasabah diselamatkan, dan
infrastruktur onlide trading yang sudah bagus diselamatkan, malah bubar
jalan sendiri2. Cilakanya lagi, nggak ada pejabat SRO yang merasa
bertanggung jawab terhadap kasus ini, semua selalu dikembalikan ke oknum.
Padahal semua kita tahu bahwa praktek main dengan proxy-account di semua
sekuritas itu terjadi (ada proxy account yang dimainin owner, dan ada juga
yang dimainin management), artinya ini kesalahan struktural pasar modal
kita.

Terus kesalahan struktural seperti itu dikasih obatnya "investor area",
kayak analogi: perbankannya sakit, dikasih obat "akses ATM" biar nasabah
bisa cek rekeningnya setiap saat. Mumet liat logika berpikir mereka yang
menganggap kita ini semua orang bodoh, sama juga dengan "pelecehan akal
sehat".

Petinggi2 di emiten juga nggak kalah konyolnya membodohi kita2 ini, mereka
pikir kita ini kambing. Bikin pernyataan2-nya yg lucu2. Contohnya, boss-nya
MNCN koar2 mau beli perusahaan telekomunikasi di luar negeri melalui anak
usahanya di Nasdaq. Logika sederhana saya bilang, ini orang ngaco, mosok
ngurus usaha telco FREN yang "ketok moto" aja nggak karu-karuan dan mau
dijual, lha koq dhalala mau bisnis telco lagi di luar. Ini corporate action
apaan seperti ini, nggak mutu blass.
Terus nggak ada satupun dari SRO yang challenge pernyataan ini, sedih juga
ya.

Saya kadang2 mikirn, jangan2 SRO, emiten dan para bandar besar itu semua ada
di sisi lawan kita2 para retail. Mudah2-an tidak, but at least up until now,
pikiran ini belum bisa hilang dari benak saja (sorry ya bapak2 sekalian)...

Akhirnya, semua kembali ke masing2 kita. Jangan percaya kepada siapapun
juga. Setiap informasi dari manapun juga cek and recek. Gabung ke milis OB
ini adalah salah satu cara untuk belajar rame2 secara lebih cepat, supaya
kita tidak jadi korban "permainan berbahaya" pemain gede.

Selain itu, pressure melalui tulisan2 yang berbobot seperti dari Pak Jhony
dll, mudah2-an akan dapat "memaksa" timbulnya "kemauan" dari SRO untuk
membela kepentingan industri pasar modal kita.

Regards,
Bandar Bola


2009/8/21 Jhony Irawan 

>
>
>   Terima kasih, saya bukan pakar atau expert, masih banyak teman-teman
> lain yang lebih jago, tapi mungkin belum mau bagi-bagi ilmu.
>
> Saya mungkin tidak akan banyak membahas masalah technical karena saya tahu
> disini banyak jago nya.
>
> Maksud saya bergabung disini adalah untuk mengingat kan kita semua bahwa
> kondisi kondusif untuk Capital Market kita harus diciptakan dan untuk itu
> sebenarnya SRO alias Self Regulator lah yg seharusnya lebih banyak berperan
> dalam menjamin kenyamanan ber investasi, namun dengan terbatasnya kemampuan
> regulator, dan semakin pintar nya pelaku Pasar Modal, terutama Emiten, maka
> kita juga harus lebih berinisiatif untuk melakukan pengawasan untuk
> keselamatan kita bersama.
>
> Dari sekian emiten di BEI, ada sekian persen yang berpotensi merusak
> reputasi Capital Market Indonesia dengan melakukan pelanggaran Good
> Corporate Governance serta melakukan manipulasi, baik sengaja atau pun tidak
> sengaja sehingga kenyamanan ber investasi akan sangat terganggu.
>
> Kita tidak mau kan kejadian - kejadian aneh di pasar Modal terjadi lagi ?
> misalnya dengan tiba-tiba pailit nya beberapa listed companies sehingga
> teman-teman kita yang sedang enak-enak nya menganalisa chart jadi kaget dan
> total loss hanya karena regulator tidak melakukan pengawasan yang baik.
>
> Selagi kita ber investasi atau melakukan trading pada saham perusahaan
> emiten yg sejelek apapun, namun selagi going concern perusahaan itu telah di
> awasi dan dijamin dengan baik oleh regulator paling berat kita hanya akan
> loss sampai saham tersebut di auto suspend, dan setelah dibuka, walaupun
> kita cutt loss, namun masih ada uang yg bisa kembali, tapi kalau tiba-tiba
> seperti FISK dulu kan berabe semuanya, apalagi j

Re: [ob] Re: Salam Kenal (Jhony Irawan)

2009-08-20 Terurut Topik Jhony Irawan
Terima kasih, saya bukan pakar atau expert, masih banyak teman-teman lain yang 
lebih jago, tapi mungkin belum mau bagi-bagi ilmu.

Saya mungkin tidak akan banyak membahas masalah technical karena saya tahu 
disini banyak jago nya.

Maksud saya bergabung disini adalah untuk mengingat kan kita semua bahwa 
kondisi kondusif untuk Capital Market kita harus diciptakan dan untuk itu 
sebenarnya SRO alias Self Regulator lah yg seharusnya lebih banyak berperan 
dalam menjamin kenyamanan ber investasi, namun dengan terbatasnya kemampuan 
regulator, dan semakin pintar nya pelaku Pasar Modal, terutama Emiten, maka 
kita juga harus lebih berinisiatif untuk melakukan pengawasan untuk keselamatan 
kita bersama.

Dari sekian emiten di BEI, ada sekian persen yang berpotensi merusak reputasi 
Capital Market Indonesia dengan melakukan pelanggaran Good Corporate Governance 
serta melakukan manipulasi, baik sengaja atau pun tidak sengaja sehingga 
kenyamanan ber investasi akan sangat terganggu.

Kita tidak mau kan kejadian - kejadian aneh di pasar Modal terjadi lagi ? 
misalnya dengan tiba-tiba pailit nya beberapa listed companies sehingga 
teman-teman kita yang sedang enak-enak nya menganalisa chart jadi kaget dan 
total loss hanya karena regulator tidak melakukan pengawasan yang baik.

Selagi kita ber investasi atau melakukan trading pada saham perusahaan emiten 
yg sejelek apapun, namun selagi going concern perusahaan itu telah di awasi dan 
dijamin dengan baik oleh regulator paling berat kita hanya akan loss sampai 
saham tersebut di auto suspend, dan setelah dibuka, walaupun kita cutt loss, 
namun masih ada uang yg bisa kembali, tapi kalau tiba-tiba seperti FISK dulu 
kan berabe semuanya, apalagi jika margin, bisa bunuh diri.

Capital market kita masih sangat rapuh dan rentan terhadap manipulasi, baik itu 
dari Emiten atau dari pelaku pasar modal lainnya, jadi jangan dulu bermimpi 
untuk membandingkan nya dengan pasar modal di luar negeri, karena walaupun di 
luar sana juga masih banyak kekurangannya, namun setidak nya regulator di sana 
berusaha keras untuk menegak kan aturan, dan konsisten dengan aturan tersebut.

Kebayang nggak enak nya main saham kalau Emiten yang mengeluarkan saham yg 
menjadi  bahan trading kita setiap hari pada patuh aturan serta tidak aneh-aneh 
dengan manipulasi data dan rumor ? semua orang saya jamin akan ikutan investasi 
di pasar modal karena mereka tahu bahwa duit nya tidak akan hilang total. Kalau 
rugi itu biasa, tapi kalau kehilangan duit ? kan sama saja seperti di rampok.


Regards,
Jhony Irawan



On Thu, 8/20/09, remindme_bos  wrote:

From: remindme_bos 
Subject: [ob] Re: Salam Kenal
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 20, 2009, 5:18 PM






 





  Salam kenal juga pak:

- Irwan Ariston dulu saya melekat dihati saya dengan ulasan timahnya (TINS)

- Kang Ocoy dengan nikel (antm)

- Pak Jhony Irawan  dengan "seputar dunia saham:



Mbah masih ada satu lagi Pakar yg ditunggu-tungu nih, Pak Joe Martino bagaimana 
kabarnya ya?



Salam Langit Baru & Bumi Baru

Harry Dhamo