[ob] Riset Bomb
Mbah dan rekan-rekan OBers, Salam Luar Biasa, Pertama-tama, ijinkan saya mengucapkan ikut berdukacita atas peristiwa ledakan pada hari Jumat, 17 Juli lalu. Semoga rekan-rekan yang meninggal dapat diterima di sisi Tuhan YME dan bagi rekan-rekan yang mengalami luka dapat sembuh, berkumpul dengan keluarga serta melakukan aktivitas nya kembali. Pada kesempatan ini, saya ingin sharing kepada Mbah dan rekan-rekan OBers mengenai riset saya perihal BOM di Indonesia. Semoga riset berikut membantu dan mohon maaf jika cukup panjang. Daftar BOM di Indonesia: 1. BOM BEJ 13 September 2000 2. BOM Malam Natal 24 Desember 2000 3. BOM Bali 12 Oktober 2002 4. BOM JW Marriot 5 Agustus 2003 5. BOM Kuningan I 9 September 2004 6. BOM Bali II 1 Oktober 2005 7. BOM Kuningan II 17 Juli 2009 Karena data yang saya miliki mulai peristiwa Bom Bali I, maka saya akan membahas mulai point. 3 dst. Pada peristiwa Bom Bali I (12 Oktober 2002), IHSG turun 40 poin (10%) dari 376 menjadi 337. Pada peristiwa Bom Marriott (5 Agustus 2003), IHSG turun 15 poin (3%) dari 503 ke 488. Pada peristiwa Bom Kuningan I (9 September 2004), IHSG turun -6.485 poin (0.82%) dari level 789.135 ke level 782.650 Pada peristiwa Bom Bali II (1 Oktober 2005), IHSG naik +4.139 (0.38%) dari level 1,079.275 ke level 1,083.414 Kesimpulan I: 4 Peristiwa BOM diatas menunjukkan bahwa saat itu secara psikologis, market mengalami trauma pada peristiwa Bom Bali I namun menariknya market secara psikologis sudah kebal dengan peristiwa Bom selanjutnya (point No. 4-6). Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya penurunan IHSG pada peristiwa Bom Marriot dan Bom Kuningan. Bahkan, peristiwa Bom Bali II, IHSG menunjukkan tanda penguatan sebesar 0.38% yang menunjukkan bahwa market sudah terbiasa dengan adanya Bom di Indonesia meskipun pada waktu itu terbantu dengan libur Sabtu-Minggu dan Bursa baru buka pada hari Senin, 3 Oktober 2005. Pada peristiwa BOM Kuningan II yang terjadi Jumat lalu, 17 Juli 2009, IHSG turun -11.597 (0.54%) ke level 2,106.353. Secara sekilas, Bom Kuningan II hampir sama dengan Bom Bali II hanya pada peristiwa Bom Bali II (1 Oktober 2005) Bursa sedang libur dan seingat saya pada tanggal yang sama Pemerintah menaikkan harga BBM yang mengakibatkan inflasi di tahun 2005 sebesar 17.11%. Lebih lanjut melihat Bom Kuningan II, saya melihat hari Jumat lalu, market sedikit shock setelah beberapa tahun keamanan cukup terjamin tiba-tiba terjadi ledakan kembali, namun saya yakin pada hari tersebut, rekan-rekan melihat IHSG berusaha tetap bertahan di level psikologis 2,100. Saya sudah melakukan riset dengan metode yang sama dengan peristiwa Bom 3-6, namun masih membutuhkan data tambahan yaitu hari ini, 3 hari, dan 5 hari kedepan. Saya akan update perkembangan selanjutnya. Saya berharap dengan ekonomi yang membaik, pilpres yang aman, Bursa kita bisa menguat seperti Bom Bali II karena sejauh pengamatan saya IHSG salah satu faktor Investasi Asing bisa masuk ke Indonesia. Harapan saya tentunya, dengan kondisi Dow Jones yang kembali menembus level 8,800, dan minyak kembali menguat ke level 64. IHSG dapat memanfaatkan momentum tersebut dan menunjukkan penguatan baik short term maupun long term. Riset point 5 merupakan materi Skripsi saya dan point 3-4 dan 6-7 (masih sebagian) saya khusus sampaikan analisa saya untuk Mbah dan rekan-rekan OBers. Saya sangat gembira ketika PDB Indonesia merupakan 3 besar di dunia setelah China dan India. Hal tersebut menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia tidak bisa dan tidak boleh dianggap remeh oleh Bangsa lain. Demikian pula Bursa kita yang merupakan produk investasi menarik untuk masyarakat jangan sampai dicederai oleh oknum atau segelintir orang yang tidak beradab. Maju, Indonesiaku !!! Be The Best, Do The Best, GOD will Take Care The Rest. Jimmy Dimas Wahyu
Re: [ob] Riset Bomb
he..he mudah2an kejadian seperti ini tidak terulang lg 2009/7/20 Jimmy Dimas Wahyu Indraseno baggio...@yahoo.com Mbah dan rekan-rekan OBers, Salam Luar Biasa, Pertama-tama, ijinkan saya mengucapkan ikut berdukacita atas peristiwa ledakan pada hari Jumat, 17 Juli lalu. Semoga rekan-rekan yang meninggal dapat diterima di sisi Tuhan YME dan bagi rekan-rekan yang mengalami luka dapat sembuh, berkumpul dengan keluarga serta melakukan aktivitas nya kembali. Pada kesempatan ini, saya ingin sharing kepada Mbah dan rekan-rekan OBers mengenai riset saya perihal BOM di Indonesia. Semoga riset berikut membantu dan mohon maaf jika cukup panjang. Daftar BOM di Indonesia: 1. BOM BEJ 13 September 2000 2. BOM Malam Natal 24 Desember 2000 3. BOM Bali 12 Oktober 2002 4. BOM JW Marriot 5 Agustus 2003 5. BOM Kuningan I 9 September 2004 6. BOM Bali II 1 Oktober 2005 7. BOM Kuningan II 17 Juli 2009 Karena data yang saya miliki mulai peristiwa Bom Bali I, maka saya akan membahas mulai point. 3 dst. Pada peristiwa Bom Bali I (12 Oktober 2002), IHSG turun 40 poin (10%) dari 376 menjadi 337. Pada peristiwa Bom Marriott (5 Agustus 2003), IHSG turun 15 poin (3%) dari 503 ke 488. Pada peristiwa Bom Kuningan I (9 September 2004), IHSG turun -6.485 poin (0.82%) dari level 789.135 ke level 782.650 Pada peristiwa Bom Bali II (1 Oktober 2005), IHSG naik +4.139 (0.38%) dari level 1,079.275 ke level 1,083.414 Kesimpulan I: 4 Peristiwa BOM diatas menunjukkan bahwa saat itu secara psikologis, market mengalami trauma pada peristiwa Bom Bali I namun menariknya market secara psikologis sudah kebal dengan peristiwa Bom selanjutnya (point No. 4-6). Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya penurunan IHSG pada peristiwa Bom Marriot dan Bom Kuningan. Bahkan, peristiwa Bom Bali II, IHSG menunjukkan tanda penguatan sebesar 0.38% yang menunjukkan bahwa market sudah terbiasa dengan adanya Bom di Indonesia meskipun pada waktu itu terbantu dengan libur Sabtu-Minggu dan Bursa baru buka pada hari Senin, 3 Oktober 2005. Pada peristiwa BOM Kuningan II yang terjadi Jumat lalu, 17 Juli 2009, IHSG turun -11.597 (0.54%) ke level 2,106.353. Secara sekilas, Bom Kuningan II hampir sama dengan Bom Bali II hanya pada peristiwa Bom Bali II (1 Oktober 2005) Bursa sedang libur dan seingat saya pada tanggal yang sama Pemerintah menaikkan harga BBM yang mengakibatkan inflasi di tahun 2005 sebesar 17.11%. Lebih lanjut melihat Bom Kuningan II, saya melihat hari Jumat lalu, market sedikit shock setelah beberapa tahun keamanan cukup terjamin tiba-tiba terjadi ledakan kembali, namun saya yakin pada hari tersebut, rekan-rekan melihat IHSG berusaha tetap bertahan di level psikologis 2,100. Saya sudah melakukan riset dengan metode yang sama dengan peristiwa Bom 3-6, namun masih membutuhkan data tambahan yaitu hari ini, 3 hari, dan 5 hari kedepan. Saya akan update perkembangan selanjutnya. Saya berharap dengan ekonomi yang membaik, pilpres yang aman, Bursa kita bisa menguat seperti Bom Bali II karena sejauh pengamatan saya IHSG salah satu faktor Investasi Asing bisa masuk ke Indonesia. Harapan saya tentunya, dengan kondisi Dow Jones yang kembali menembus level 8,800, dan minyak kembali menguat ke level 64. IHSG dapat memanfaatkan momentum tersebut dan menunjukkan penguatan baik short term maupun long term. Riset point 5 merupakan materi Skripsi saya dan point 3-4 dan 6-7 (masih sebagian) saya khusus sampaikan analisa saya untuk Mbah dan rekan-rekan OBers. Saya sangat gembira ketika PDB Indonesia merupakan 3 besar di dunia setelah China dan India. Hal tersebut menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia tidak bisa dan tidak boleh dianggap remeh oleh Bangsa lain. Demikian pula Bursa kita yang merupakan produk investasi menarik untuk masyarakat jangan sampai dicederai oleh oknum atau segelintir orang yang tidak beradab. Maju, Indonesiaku !!! Be The Best, Do The Best, GOD will Take Care The Rest. Jimmy Dimas Wahyu