[ob] Riset Bomb

2009-07-20 Terurut Topik Jimmy Dimas Wahyu Indraseno
Mbah dan rekan-rekan OBers,

Salam Luar Biasa,
Pertama-tama, ijinkan saya mengucapkan ikut berdukacita atas peristiwa ledakan 
pada hari Jumat, 17 Juli lalu. Semoga rekan-rekan yang meninggal dapat diterima 
di sisi Tuhan YME dan bagi rekan-rekan yang mengalami luka dapat sembuh, 
berkumpul dengan keluarga serta melakukan aktivitas nya kembali.
Pada kesempatan ini, saya ingin sharing kepada Mbah dan rekan-rekan OBers 
mengenai riset saya perihal BOM di Indonesia. Semoga riset berikut membantu dan 
mohon maaf jika cukup panjang. Daftar BOM di Indonesia:
1. BOM BEJ 13 September 2000
2. BOM Malam Natal 24 Desember 2000
3. BOM Bali 12 Oktober 2002
4. BOM JW Marriot 5 Agustus 2003
5. BOM Kuningan I 9 September 2004
6. BOM Bali II 1 Oktober 2005
7. BOM Kuningan II 17 Juli 2009
Karena data yang saya miliki mulai peristiwa Bom Bali I, maka saya akan 
membahas mulai point. 3 dst.
Pada peristiwa Bom Bali I (12 Oktober 2002), IHSG turun 40 poin (10%) dari 376 
menjadi 337. 
Pada peristiwa Bom Marriott (5 Agustus 2003), IHSG turun 15 poin (3%) dari 503 
ke 488. 
Pada peristiwa Bom Kuningan I (9 September 2004), IHSG turun  -6.485 poin 
(0.82%) dari level 789.135 ke level 782.650
Pada peristiwa Bom Bali II (1 Oktober 2005), IHSG naik +4.139 (0.38%) dari 
level 1,079.275 ke level 1,083.414

Kesimpulan I:
4 Peristiwa BOM diatas menunjukkan bahwa saat itu secara psikologis, market 
mengalami trauma pada peristiwa Bom Bali I namun menariknya market secara 
psikologis sudah kebal dengan peristiwa Bom selanjutnya (point No. 4-6). Hal 
ini ditunjukkan dengan rendahnya penurunan IHSG pada peristiwa Bom Marriot dan 
Bom Kuningan. Bahkan, peristiwa Bom Bali II, IHSG menunjukkan tanda penguatan 
sebesar 0.38% yang menunjukkan bahwa market sudah terbiasa dengan adanya Bom di 
Indonesia meskipun pada waktu itu terbantu dengan libur Sabtu-Minggu dan Bursa 
baru buka pada hari Senin, 3 Oktober 2005.

Pada peristiwa BOM Kuningan II yang terjadi Jumat lalu, 17 Juli 2009, IHSG 
turun -11.597 (0.54%) ke level 2,106.353. Secara sekilas, Bom Kuningan II 
hampir sama dengan Bom Bali II hanya pada peristiwa Bom Bali II (1 Oktober 
2005) Bursa sedang libur dan seingat saya pada tanggal yang sama Pemerintah 
menaikkan harga BBM yang mengakibatkan inflasi di tahun 2005 sebesar 17.11%.


Lebih lanjut melihat Bom Kuningan II, saya melihat hari Jumat lalu, market 
sedikit shock setelah beberapa tahun keamanan cukup terjamin tiba-tiba terjadi 
ledakan kembali, namun saya yakin pada hari tersebut, rekan-rekan melihat IHSG 
berusaha tetap bertahan di level psikologis 2,100. Saya sudah melakukan riset 
dengan metode yang sama dengan peristiwa Bom 3-6, namun masih membutuhkan data 
tambahan yaitu hari ini, 3 hari, dan 5 hari kedepan. Saya akan update 
perkembangan selanjutnya. Saya berharap dengan ekonomi yang membaik, pilpres 
yang aman, Bursa kita bisa menguat seperti Bom Bali II karena sejauh pengamatan 
saya IHSG salah satu faktor Investasi Asing bisa masuk ke Indonesia.

Harapan saya tentunya, dengan kondisi Dow Jones yang kembali menembus level 
8,800, dan minyak kembali menguat ke level 64. IHSG dapat memanfaatkan momentum 
tersebut dan menunjukkan penguatan baik short term maupun long term. Riset 
point 5 merupakan materi Skripsi saya dan point 3-4 dan 6-7 (masih sebagian) 
saya khusus sampaikan analisa saya untuk Mbah dan rekan-rekan OBers.

Saya sangat gembira ketika PDB Indonesia merupakan 3 besar di dunia setelah 
China dan India. Hal tersebut menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia tidak bisa dan 
tidak boleh dianggap remeh oleh Bangsa lain. Demikian pula Bursa kita yang 
merupakan produk investasi menarik untuk masyarakat jangan sampai dicederai 
oleh oknum atau segelintir orang yang tidak beradab.

Maju, Indonesiaku !!! Be The Best, Do The Best, GOD will Take Care The Rest.

Jimmy Dimas Wahyu


  

Re: [ob] Riset Bomb

2009-07-20 Terurut Topik jamal nasution
he..he
mudah2an kejadian seperti ini tidak terulang lg



2009/7/20 Jimmy Dimas Wahyu Indraseno baggio...@yahoo.com



 Mbah dan rekan-rekan OBers,


 Salam Luar Biasa,

 Pertama-tama, ijinkan saya mengucapkan ikut berdukacita atas peristiwa
 ledakan pada hari Jumat, 17 Juli lalu. Semoga rekan-rekan yang meninggal
 dapat diterima di sisi Tuhan YME dan bagi rekan-rekan yang mengalami luka
 dapat sembuh, berkumpul dengan keluarga serta melakukan aktivitas nya
 kembali.

 Pada kesempatan ini, saya ingin sharing kepada Mbah dan rekan-rekan OBers
 mengenai riset saya perihal BOM di Indonesia. Semoga riset berikut membantu
 dan mohon maaf jika cukup panjang. Daftar BOM di Indonesia:

 1. BOM BEJ 13 September 2000

 2. BOM Malam Natal 24 Desember 2000

 3. BOM Bali 12 Oktober 2002

 4. BOM JW Marriot 5 Agustus 2003

 5. BOM Kuningan I 9 September 2004

 6. BOM Bali II 1 Oktober 2005

 7. BOM Kuningan II 17 Juli 2009

 Karena data yang saya miliki mulai peristiwa Bom Bali I, maka saya akan
 membahas mulai point. 3 dst.

 Pada peristiwa Bom Bali I (12 Oktober 2002), IHSG turun 40 poin (10%) dari
 376 menjadi 337.

 Pada peristiwa Bom Marriott (5 Agustus 2003), IHSG turun 15 poin (3%) dari
 503 ke 488.

 Pada peristiwa Bom Kuningan I (9 September 2004), IHSG turun  -6.485 poin
 (0.82%) dari level 789.135 ke level 782.650

 Pada peristiwa Bom Bali II (1 Oktober 2005), IHSG naik +4.139 (0.38%) dari
 level 1,079.275 ke level 1,083.414


 Kesimpulan I:

 4 Peristiwa BOM diatas menunjukkan bahwa saat itu secara psikologis, market
 mengalami trauma pada peristiwa Bom Bali I namun menariknya market secara
 psikologis sudah kebal dengan peristiwa Bom selanjutnya (point No. 4-6). Hal
 ini ditunjukkan dengan rendahnya penurunan IHSG pada peristiwa Bom Marriot
 dan Bom Kuningan. Bahkan, peristiwa Bom Bali II, IHSG menunjukkan tanda
 penguatan sebesar 0.38% yang menunjukkan bahwa market sudah terbiasa dengan
 adanya Bom di Indonesia meskipun pada waktu itu terbantu dengan libur
 Sabtu-Minggu dan Bursa baru buka pada hari Senin, 3 Oktober 2005.


 Pada peristiwa BOM Kuningan II yang terjadi Jumat lalu, 17 Juli 2009, IHSG
 turun -11.597 (0.54%) ke level 2,106.353. Secara sekilas, Bom Kuningan II
 hampir sama dengan Bom Bali II hanya pada peristiwa Bom Bali II (1 Oktober
 2005) Bursa sedang libur dan seingat saya pada tanggal yang sama Pemerintah
 menaikkan harga BBM yang mengakibatkan inflasi di tahun 2005 sebesar 17.11%.

 Lebih lanjut melihat Bom Kuningan II, saya melihat hari Jumat lalu, market
 sedikit shock setelah beberapa tahun keamanan cukup terjamin tiba-tiba
 terjadi ledakan kembali, namun saya yakin pada hari tersebut, rekan-rekan
 melihat IHSG berusaha tetap bertahan di level psikologis 2,100. Saya sudah
 melakukan riset dengan metode yang sama dengan peristiwa Bom 3-6, namun
 masih membutuhkan data tambahan yaitu hari ini, 3 hari, dan 5 hari kedepan.
 Saya akan update perkembangan selanjutnya. Saya berharap dengan ekonomi yang
 membaik, pilpres yang aman, Bursa kita bisa menguat seperti Bom Bali II
 karena sejauh pengamatan saya IHSG salah satu faktor Investasi Asing bisa
 masuk ke Indonesia.


 Harapan saya tentunya, dengan kondisi Dow Jones yang kembali menembus level
 8,800, dan minyak kembali menguat ke level 64. IHSG dapat memanfaatkan
 momentum tersebut dan menunjukkan penguatan baik short term maupun long
 term. Riset point 5 merupakan materi Skripsi saya dan point 3-4 dan 6-7
 (masih sebagian) saya khusus sampaikan analisa saya untuk Mbah dan
 rekan-rekan OBers.


 Saya sangat gembira ketika PDB Indonesia merupakan 3 besar di dunia setelah
 China dan India. Hal tersebut menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia tidak bisa
 dan tidak boleh dianggap remeh oleh Bangsa lain. Demikian pula Bursa kita
 yang merupakan produk investasi menarik untuk masyarakat jangan sampai
 dicederai oleh oknum atau segelintir orang yang tidak beradab.


 Maju, Indonesiaku !!! Be The Best, Do The Best, GOD will Take Care The
 Rest.


 Jimmy Dimas Wahyu