Beberapa bulan lalu minyak diharga US $ 70/barrel dan $ 1 = Rp 10.200 ( diaumsikan ini sebagai nilai wajar ) berarti nilai riil minyak dalam rupiah = Rp 714.000,- / barrel sekarang minyak US $ 75/ barrel dan $ 1 = Rp 9.400 berarti nilai riil minyak = Rp 705.000,- (masih ada selisih rp 9000 )
begitupun juga dgn barang tambang yg lain ( export ) dan mata uang negara lain yg menguat thd dollar, hal ini akan mengakibatkan penurunan pendapatan utk perusahaan tambang export, oleh karena itu harga minyak akan mengejar nilai wajar riilnya, sehingga akan naik lagi utk mencapai titik equilibiriumnya, tapi hal ini tidak wajar karena tidak mencerminkan riil konsumsi tetapi dipermainkan oleh hedge fund yg sewaktu-waktu akan melepas stock minyaknya ke pasar. kalau minyak naik begitu tinggi dan dalam waktu cepat ini akan mengakibatkan hiper inflasi dadakan bagi amerika, yg otomatis akan menaikkan suku bunga utk mengerem inflasi. Kondisi ini kurang baik utk pemain yg long term di saham, lebih baik sekarang main short term saja ( 1 - 2 hari buang ) ini merupakan analisa asal-asalan dan ramalan si kabayan....