ADHI didowngrade dan AR kiri... padahal kompetitornya, WIKA, plus
INILAH.COM, Jakarta – Saham PT Adhi Karya mendapat sentimen negatif dari pemotongan anggaran infrastruktur 10-15% di APBN 2009 serta potensi melonjaknya biaya pajak. Namun katalis jangka pendeknya adalah rencana buyback sekitar 11% dari kapitalisasi pasar ADHI. Analis Samuel Sekuritas Sonny John menilai sentimen negatif yang melanda saham sektor infrastruktur itu terpaksa mendorong penurunan proyeksi gross margin. Alhasil, target harga saham jangka panjang terpaksa turun menjadi Rp 360 per lembar dari sebelumnya Rp 575 per unit. Harga ini mentranslasikan price to earning ratio (P/E) 2009 sebesar 5,3 kali dan price to boo value (PBV) 2009 sebesar 0,8 kali. “Kami masih merekomendasikan hold untuk saham Adhi Karya,” papar Sonny. Adhi Karya mencatat pendapatan Rp 3,66 triliun di kuartal III 2008, naik 22% dibandingkan periode sama tahun lalu. Perolehan pendapatan ini merepresentasikan 66% dari estimasi Samuel Sekuritas.. Hanya saja laba kotor dan operasi turun berturut-turut 13% dan 28% akibat turunnya margin. Gross dan operating margin turun tajam menjadi 7,5% dan 4,2% dari 10,5% dan 7,1% di kuartal III 2007. Hal ini terutama dipicu naiknya harga bahan bangunan sementara biaya eskalasi proyek (single year project) dari pemerintah masih belum jelas. Laba bersih juga merosot drastis 50% menjadi Rp 52 miliar. Saham ADHI juga mendapat sentimen buruk dari keluarnya Peraturan Pemerintarh (PP) No. 51 Tahun 2008 yang menetapkan pajak penghasilan bersifat final untuk usaha jasa konstruksi sebesar 3% dari nilai kontrak dan mulai berlaku pada kontrak yang ditandatangani sejak 1 Januari 2008. Untuk proyek carry over sebelum 2008, akan diberi pengecualian hingga 31 Desember 2008. Sebelumnya, perusahaan konstruksi dikenakan pajak sebesar 30% dari laba sebelum pajak (sekitar 0,8% dari pendapatan ADHI pada tahun fiskal 2007). Belum ada detail teknis penerapan aturan pajak baru ini. “Menurut kami, hal ini akan banyak bergantung pada kontrak dan negosiasi dengan pemilik proyek yang 69% di antaranya adalah pemerintah,” papar Sonny. Sejak Juli 2008, ADHI telah melakukan penyesuaian kontrak proyek dengan mengenakan pajak final. Sementara katalis bagi saham ADHI jangka pendek adalah rencana buyback senilai Rp 50 miliar. Dana sebesar itu berarti mencapai sekitar 11% dari kapitalisasi pasar ADHI saat ini. Sebelumnya Dirut Adhi Karya Indrajaya Manopol memaparkan, dana buyback tidak akan mengganggu kas dan ekspansi perusahaan. "Tiga bulan terakhir, dana kas kami lumayan banyak," papar Indra. Pada perdagagangan saham Rabu (22/10) sesi siang saham ADHI ditransaksikan di level harga Rp 235 per lembar melemah Rp 15 dibanding penutupan bursa sehari sebelumya yakni Rp 250. [E1] http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2008/10/22/56659/adhi-alami-revisi-target-saham/