repotnya bukan orang minyak tapi sok kepintrenan ngomongin minyak.
Semua lifting tuh ada recordnya dan setiap lifting tuh disaksikan
beberapa pihak, emangnya tiap hari laporan produksi buat apa?
Kemungkinan terbesar yang biasa terjadi sih overlifting tapi selalu
akhir tahun direkonsiliasi dan umumnya kontraktor yang akan bayar ke
negara, habis kalau negara suruh bayar balik ... susah
Masalah Cepu, itu masalah politik lah, tapi coba bandingin dengan
Freeport yang jelas2 kita dikibulin abis2an ama para petinggi kita
sendiri loh. Freeport tuh G to B relationship sedangkan PSC lebih B to
B relationship. Kekurangan sistem PSC adalah GoI terlalu loose dalam
hal menyetujui RPTKAnya sehingga banyak bule bodoh yg malah belajar di
sini dengan gaji gede
On 5/24/08, chacha amwa [EMAIL PROTECTED] wrote:
Dari milis unpar.
- Original Message
From: alfian sibarani
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, May 23, 2008 8:46:46 AM
Subject: [CEunpar] Berita mengenai BBM
Dear all
Saya mau berbagi sedikit cerita mengenai BBM terutama terkait dengan proses
distribusi minyak yang ada di tanah air.
Beberapa hari yang lalu saya menghadiri acara bincang-bincang terbuka yang
diselenggarakan oleh KPK (Komisi Pemberantas Korupsi) di KBRI (Kedutaan
Besar RI) Washington DC. Pihak KPK sendiri diwakili oleh Bpk. Haryono Umar
dan Bpk. Bibit Samad Rianto selaku Wakil Ketua KPK periode 2008-2012.
Diantara sekian banyak cerita mengenai aksi pemberantasan korupsi, pihak KPK
juga menyebutkan satu fakta yang sangat menyedihkan mengenai pengolahan
minyak di Indonesia. Hingga detik ini, eksploitasi minyak yang ditangani
oleh pihak asing tidak pernah diawasi oleh pemerintah secara ketat sehingga
jumlah minyak yang diekspor oleh perusahaan-perusaha an tersebut tidak
pernah terkontrol. Tidak ada satu pihak pun yang mengawasi jumlah minyak
yang dibawa oleh kapal-kapal tanker tersebut ke luar negeri.
Saya hanya ingin membagi kabar ini supaya ada awareness yang timbul dari
kalangan kita sendiri mengenai fakta atas pengolahan minyak tersebut.
ExxonMobil kini sudah memperpanjang kontrak kerja mereka yang seharusnya
berakhir di tahun 2010 menjadi 2030. Dulu keputusan ini sudah ditentang oleh
pihak nasionalis, tapi akhirnya pemerintahan yang baru menyerahkan blok Cepu
kepada ExxonMobil untuk mengeksploitasi 2 milyar barrels minyak hingga 2030.
Memang keputusan ini merugikan banyak pihak domestik dan masa depan bangsa,
tapi tampaknya pemerintah Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan SBY hanya
perduli tentang kesejahteraan beberapa pihak saja
Ada baiknya kita berdoa untuk masa depan Indonesia supaya kita bisa keluar
dari permasalahan yang menimpa tanah air. Mungkin cukup sekian dari saya,
email ini akan saya tutup dengan doa dari Kwik Kian Gie.
Bung Karno yang saya cintai dan sangat saya hormati. Janganlah gundah dan
gelisah, walaupun Bapak sangat gusar. Istirahatlah dengan tenang. Saya juga
sudah bermeditasi di salah satu vihara untuk menenangkan hati dan batin
saya. Satu hari nanti rakyat akan bangkit dan melakukan revolusi lagi
seperti yang pernah Bapak pimpin, kalau para cecunguk ini sudah dianggap
terlampau lama dan terlampau mengkhianati rakyatnya sendiri.
Regards
Alfian - 4101089