Re: [obrolan-bandar] Bormindo berpeluang kuasai Apexindo 2425idr, buy meta?

2007-11-29 Terurut Topik Barkah Widyantoro
Aduh,
ini oom Basri gimana sih omongannya kok ambigu? Mungkin aja tidak ada
hubungannya antara Bormindo dengan META.JK, tapi kan untuk mewujudkan
rencana META terjun ke bisnis pengeboran butuh rig. Cara paling cepat ya
caplok Bormindo atau RUIS.JK, apalagi kalo Bormindo abis caplok APEX.
Bormindo kuat di rig darat, APEX jagoan juga di offshore. Lengkap deh.

Buy META?

Atau saya salah menginterpretasikan bisnis pengeboran minyak sebagai bisnis
penyediaan rig, padahal maksudnya jadi perusahaan minyak kayak ENRG atau
MEDC?

Salam,
Barkah

On Nov 30, 2007 9:12 AM, Kalyana Mitta [EMAIL PROTECTED] wrote:
 -deleted-

 Sumber Bisnis menambahkan apabila Bormindo berhasil membeli Apexindo,
perusahaan itu kemungkinan dibeli oleh PT Nusantara Infrastructure Tbk.
 Beberapa waktu lalu, Komut Bormindo dan Dirut Nusantara dipegang oleh
eksekutif yang sama yakni M. Ramdani Basri. Namun, kemungkinan itu dibantah
oleh Ramdani.
 Tak ada hubungan antara Nusantara Infrastructure dan Bomindo Nusantara.
Saya dulu kebetulan pernah dipercaya menjadi Komisaris Utama Bormindo,
tuturnya.
 Nusantara Infrastructure tetap fokus untuk mengembangkan proyek semen,
pengolahan air, dan pembangkit listrik. Bahkan, *emiten itu juga berencana
melebarkan ke bisnis pengeboran minyak*.

-deleted-


[obrolan-bandar] Bormindo berpeluang kuasai Apexindo 2425idr, buy meta?

2007-11-29 Terurut Topik Kalyana Mitta
  Bormindo berpeluang kuasai Apexindo JAKARTA: PT Bormindo 
Nusantara berpeluang menang dalam tender penjualan 51,4% saham PT Apexindo 
Pratama Duta Tbk milik PT Medco Energi Internasional Tbk meskipun memberikan 
harga penawaran Rp2.425 per saham.   Harga penawaran ini lebih kecil 
dibandingkan penawaran Abacus Capital Rp2.450 per saham yang diajukan kepada 
pemilik 51,4%. Penutupan transaksi penjualan 51,4% saham Apexindo direncanakan 
selesai pada awal tahun depan.   Presiden Direktur Apexindo Hertriono 
Kartowisastro mengatakan harga bukan satu-satunya pertimbangan dalam penentuan 
pemenang.   Dalam proses negosiasi penjualan saham Apexindo, harga merupakan 
faktor penting, tetapi poin-poin persyaratan pembelian [sale and purchase 
agreement/SPA] tentu harus dipertimbangkan. Kalau harganya tinggi, tetapi 
uangnya baru diterima dua tahun kemudian, siapa yang mau apalagi persyaratannya 
bukan main, ujarnya kemarin.   Dia menuturkan perusahaan migas yang
 dikendalikan oleh Keluarga Panigoro itu menyatakan keinginannya untuk menerima 
pembayaran secara tunai dalam transaksi penjualan saham perusahaan pengeboran. 
Harga saham Apexindo kemarin ditutup stagnan pada level Rp2.325 per saham.   
Dengan nilai Rp2.325 per saham berarti kapitalisasi pasar Apexindo mencapai 
Rp6,12 triliun.   Tidak lolos   Hertriono menjelaskan dua pemodal lain yaitu 
Recapital Investment Bank dan Texas Pacific Group (TPG) sudah dipastikan tidak 
lolos dalam proses finalisasi pemenang. Dari awal dalam proses uji teknis, 
mereka sudah tidak masuk.   Dia menjelaskan Medco menginginkan penyelesaian 
transaksi penjualan saham itu dilaksanakan secepatnya. Hilmi Panigoro [Dirut 
Medco] sudah mengatakan supaya proses ini selesai secepatnya. Mudah-mudahan 
saja pekan ini bisa terwujud.   Sumber Bisnis menambahkan apabila Bormindo 
berhasil membeli Apexindo, perusahaan itu kemungkinan dibeli oleh PT Nusantara 
Infrastructure Tbk.   Beberapa waktu lalu, Komut Bormindo
 dan Dirut Nusantara dipegang oleh eksekutif yang sama yakni M. Ramdani Basri. 
Namun, kemungkinan itu dibantah oleh Ramdani.   Tak ada hubungan antara 
Nusantara Infrastructure dan Bomindo Nusantara. Saya dulu kebetulan pernah 
dipercaya menjadi Komisaris Utama Bormindo, tuturnya.   Nusantara 
Infrastructure tetap fokus untuk mengembangkan proyek semen, pengolahan air, 
dan pembangkit listrik. Bahkan, emiten itu juga berencana melebarkan ke bisnis 
pengeboran minyak.   Sementara itu, Medco menunda pelaksanaan rapat umum 
pemegang saham luar biasa (RUPSLB) disebabkan oleh belum tercapainya 
kesepakatan antara perseroan dengan calon pembeli Apexindo.   Semula perseroan 
ingin menggelar RUPSLB pada 27 Desember dengan agenda meminta persetujuan 
pemegang saham atas rencana perseroan melakukan divestasi 51,4% saham perseroan 
di Apexindo. Perseroan mengubah pelaksanaan RUPSLB menjadi 31 Desember.   
Sebelum persaingan mengerucut pada Abacus dan Bormindo, empat calon pembeli 
telah
 memasukkan harga sekaligus dokumen penawaran untuk membeli Apexindo, sedangkan 
dua calon pembeli lainnya yakni Essar Oil dari India dan 3i Group Plc 
mengundurkan diri dari proses divestasi karena harga yang diminta Medco Energi, 
Rp2.700 per saham, terlampau mahal.   Dia juga menuturkan pemegang saham baru 
Apexindo diharapkan menyuntik dana segar untuk tambahan belanja modal 
perseroan.   Perusahaan pengeboran itu memperkirakan pendapatan perseroan tahun 
ini diperkirakan US$200 juta.   Estimasi pendapatan itu berdasarkan 
pertimbangan perpanjangan proyek baru dengan kenaikan tarif.   Apexindo 
diperkirakan membukukan laba bersih US$75 juta tahun depan.   Harga saham Medco 
pada perdagangan kemarin ditutup melemah 3,64% menjadi Rp5.300 per saham 
dibandingkan dengan harga penutupan hari sebelumnya Rp5.500. Harga saham 
tertinggi Medco diraih pada 11 September 2007 yaitu Rp6.100. ([EMAIL 
PROTECTED]/ [EMAIL PROTECTED])   Oleh M. Munir Haikal  Wisnu Wijaya 
Bisnis Indonesia 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com