1. Secara bisnis naik terus
2. Siklus 2 tahunan
3. Belum naik banyak
Penjualan ban ke pabrik mobil melonjak 28,5%
JAKARTA: Geliat pertumbuhan permintaan mobil baru di dalam negeri berimbas
baik pada industri di tingkat hilir, termasuk pabrik ban. Penjualan ban di
segmen original for equipment manufacturer (OEM) untuk kendaraan roda empat
selama Januari-April melonjak 28,5% dibandingkan periode yang sama 2006.
Pada empat bulan pertama 2007 ini, Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia
(APBI) melaporkan total penjualan ban kendaraan bermotor roda empat ke kalangan
pabrikan mobil (segmen OEM) mencapai 659.698 unit, dibandingkan dengan
Januari-April 2006 yang hanya 513.576 unit.
Ketua Umun APBI A. Aziz Pane mengungkapkan produsen mobil yang menyerap
paling banyak produk ban buatan lokal adalah merek-merek yang ada di bawah
kelompok Astra terutama Toyota, Daihatsu, dan Isuzu, disusul merek mobil di
bawah Indomobil Group (a.l. Suzuki dan Hino), Mitsubishi, dan Honda.
Penjualan ban mobil pada Januari-April
Segmen 2006 2007
OEM 513.576 659.698
Replacement 2.213.581 2.505.244
Eksport 10.285.423 10.710.593
Total 13.012.580 13.875.535
Sumber: APBI, 2007
Penjualan ban mobil di segmen OEM ini mencatat pertumbuhan terbesar
dibandingkan segmen lain yang dimasuki oleh produsen ban nasional. Segmen
replacement (ban pengganti) tercatat hanya tumbuh 13,2%, sementara di pasar
ekspor permintaannya hanya naik tipis 4,1%.
Kontribusi terkecil
Meskipun mencatat pertumbuhan permintaan terbesar, volume penjualan ban
mobil di segmen OEM masih memberikan kontribusi terkecil dibandingkan dua
segmen lain terhadap total penjualan ban lokal.
Secara keseluruhan, pada Januari-April, penjualan ban mobil anggota APBI
mencapai 13,88 juta unit atau naik 6,6% dibandingkan periode yang sama 2006
yang hanya 13,01 juta unit.
Secara nasional, volume penjualan ban sebenarnya jauh lebih besar
dibandingkan data yang dikeluarkan APBI mengingat ada beberapa produsen ban
yang belum menjadi anggota asosiasi, termasuk PT Multistrada Arah Sarana Tbk
yang memproduksi ban dengan nama merek a.l. Strada.
APBI sendiri beranggotakan 13 produsen ban yaitu PT Goodyear Indonesia,
PT Bridgestone Indonesia, PT Gajah Tunggal Tbk, PT Industri Karet Deli, PT
Ariga Mira Rubber Works, PT Sumi Rubber Indonesia, PT Suryaraya Rubberindo
Industries, PT Elangperdana Tyre Industry, PT Banteng Pratama, PT Hunga-A
Indonesia, PT United King-Lang, PT Mega Safe Tyre Industry, dan PT Intirub.
Namun, dua perusahaan terakhir sudah tidak beroperasi lagi. PT Mega Safe
Tyre Industry tutup pada February 2007 sedangkan PT Intirub berhenti beroperasi
pada November 2006.
Selain, permintaan di segmen OEM, pada empat bulan pertama tahun ini,
penjualan terbesar ban produksi lokal masih terkonsentrasi di pasar ekspor
yakni sebanyak 10,71 juta unit atau naik 4,1% dibandingkan periode yang sama
tahun sebelumnya yang hanya 10,29 juta unit.
Timur Tengah masih menjadi pasar terbesar, diikuti Myanmar, Bangladesh,
dan beberapa negara di kawasan Oceania, ungkap Aziz Pane, kemarin.
Sementara itu, yang tak kalah besar permintaannya adalah segmen ban
pengganti (replacement). Pada Januari-April 2007, perusahaan anggota APBI
menjual ban sebanyak 2,51 juta unit atau naik 13,2% dibandingkan periode yang
sama tahun lalu yang hanya 2,21 juta unit. (ahmad. [EMAIL PROTECTED])
Oleh Ahmad Muhibbuddin
Bisnis Indonesia
- Original Message -
From: feter
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, June 06, 2007 1:12 PM
Subject: RE: [obrolan-bandar] GJTL 5 tahunan
GJTL, mari kita buktikan pak, walapun sedikit ragu sih dg gajah tolol ini.
Ada alasan lain pak selain hubungannya dg MASA dan PBV yg masih rendah?
--
From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
Julius Halim (Oom)
Sent: Wednesday, June 06, 2007 1:01 PM
To: obrolan-bandar
Subject: [obrolan-bandar] GJTL 5 tahunan
linel.gifselipan.gif