[obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010

2008-11-13 Terurut Topik jsx_consultant
Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ?

Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR 
untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba...

Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis
ROE akan meingkat sekitar 5%.

Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan
mulai besok selama 3 bulan. 
- 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan dilakukan ampe akhir
  thn 2008 (2 bulan).
- Sisanya 2,2 miliar (4 juta lot) lembar sisanya dilakukan 
  bulan January 2009.
  Kalo ini dilaksanakan sesuai schedule ini, maka harga BUMI
  akan naik tinggi pada bulan January dimana 66% buyback
  dilakukan dalam sebulan.

Anggaplah buy back tahap 1 (2 juta lot) bisa membawa BUMI ke
2000, artinya Emiten beli dengan harga rata rata (1000+2000)/2=
1500. Emiten perlu dana thn ini= 1 miliar lembar x 1500 = 
1,5 triliun 

Dan tahap dua yaitu 4 juta lot dengan tambahan dana pinjaman
sehingga harus bayar bunga yang mengurangi keuntungan perusahaan.
CAPITAL GAIN tahap satu saja sudah bisa menutupi biaya bunga,
jadi buyback akan membawa keuntungan bagi investor dan bukan
sebaliknya.






--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, indra devista [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 http://www.detikfinance.com/read/2008/11/13/194636/1036622/6/buy-
back-rp-8246-triliun-bumi-siap-pangkas-laba-hingga-2010
 
 
 Jakarta -
   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyiapkan dana pembelian 
kembali saham (buy back) sebesar Rp 8,246 triliun. Resiko aksi 
korporasi tersebut akan berdampak pada terpangkasnya laba bersih 
perseroan hingga 2010.
 
 Perseroan
 akan menyisihkan dana buy back sebesar Rp 8,246 triliun (US$ 824,67
 juta) dan diperkirakan akan terjadi penurunan laba bersih sebesar 
US$
 132,2 juta dalam kurun waktu 3 tahun, ujar Presiden Direktur BUMI, 
Ari
 Saptari Hudaya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia 
(BEI),
 Kamis (13/11/2008).
 
 Jumlah saham yang akan dibeli kembali
 sebanyak 3.298.680.000 saham (17%) di asumsi harga rata-rata 
sementara
 di level Rp 2.500. Pelaksanaan buy back akan dilaksanakan
 dalam waktu tiga bulan terhitung sejak satu hari setelah 
disampaikannya
 keterbukaan informasi ini kepada Bapepam-LK dan BEI.
 
 Untuk keperluan tersebut, perseroan menunjuk PT Recapital 
Securities sebagai perantara efek.
 
 Jika
 perseroan menggunakan seluruh dana yang dicadangkan untuk keperluan
 ini, jumlah aset akan berkurang US$ 224,67 juta dan ekuitas akan
 berkurang US$ 824,67 juta, ujar Ari.
 
 HIngga akhir 2008, pelaksanaan buy back
 diperkirakan bakal mencapai 1.079.100.000 saham (5,56%). Sisanya
 sebanyak 2.219.580.000 saham (11,44%) akan dibeli kembali pada tahun
 2009.
 
 Untuk keperluan tersebut, perseroan akan melakukan pencairan 
pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan jadwal pelaksanaan buy back, 
ujar Ari.
 
 
 
 Laba Bersih Tergerus Hingga 2010
 
 Mengenai
 pengaruhnya pada laba bersih, perseroan memperkirakan akan terjadi
 penurunan sebesar US$ 3,4 juta di 2008, US$ 44,1 juta di 2009 dan 
US$
 49,1 juta di 2010. Penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan 
beban
 bersih sebesar US$ 4,9 juta di 2008, US$ 63 juta di 2009 dan US$ 
70,1
 juta di 2010.
 
 Saham yang telah dibeli kembali dapat dijual atau
 dialihkan pada pihak ketiga dengan harga tidak lebih rendah dari 
harga
 buy back atau dapat digunakan untuk memperoleh pinjaman baik sebagai
 jaminan atau konversi atau penukaran kewajiban perseroan menjadi 
saham
 atau untuk penyelesaian kewajiban perseroan baik dalam bentuk 
hutang,
 opsi atau lain-lainnya kepada kreditur, jelas Ari.
 
 Aksi buy back
 perseroan dinilai manuver yang cukup kontroversial. Sebab, grup 
Bakrie
 saat ini sedang dalam masalah-masalah yang menyelimutinya.
 
 Saya
 tidak tahun ini untuk mendongkrak harga sahamnya atau apa. Setahu 
saya
 BUMI tidak punya kas sebanyak itu, ujar pengamat pasar modal Edwin
 Sinaga saat dihubungi. Kabar yang beredar di kalangan pelaku pasar
 mengatakan aksi ini berhubungan apa yang pernah dikatakan Ari Hudaya
 sebelumnya. 
 
 Dalam paparan publik yang telah diadakan perseroan
 pada 1 November, Ari mengatakan PT Bakrie  Brothers Tbk (BNBR)
 sebagai induk usaha BUMI menyatakan tetap mempertahankan 
kepemilikannya
 sebagai pemegang saham mayoritas.
 
 Padahal BNBR sedang dalam due dilligence penjualan
 seluruh portofolionya di BUMI (35%) pada konsorsium Northstar 
Pacific
 dan Texas Pacific Group. Kabar di pasar mengatakan saham yang telah
 dibeli kembali (treasury stock) akan dijual atau
 dialihkan kembali kepada BNBR.
 
 
 
 
 
 
   
__
_
 Dapatkan nama yang Anda sukai!
 Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan 
@rocketmail.com.
 http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/





[obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010

2008-11-13 Terurut Topik icchanks
kan buybacknya ada yang lewat utang Mbah, mungkin ini yang akan
mengurangi laba.. 


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ?
 
 Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR 
 untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba...
 
 Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis
 ROE akan meingkat sekitar 5%.
 
 Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan
 mulai besok selama 3 bulan. 
 - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan dilakukan ampe akhir
   thn 2008 (2 bulan).
 - Sisanya 2,2 miliar (4 juta lot) lembar sisanya dilakukan 
   bulan January 2009.
   Kalo ini dilaksanakan sesuai schedule ini, maka harga BUMI
   akan naik tinggi pada bulan January dimana 66% buyback
   dilakukan dalam sebulan.
 
 Anggaplah buy back tahap 1 (2 juta lot) bisa membawa BUMI ke
 2000, artinya Emiten beli dengan harga rata rata (1000+2000)/2=
 1500. Emiten perlu dana thn ini= 1 miliar lembar x 1500 = 
 1,5 triliun 
 
 Dan tahap dua yaitu 4 juta lot dengan tambahan dana pinjaman
 sehingga harus bayar bunga yang mengurangi keuntungan perusahaan.
 CAPITAL GAIN tahap satu saja sudah bisa menutupi biaya bunga,
 jadi buyback akan membawa keuntungan bagi investor dan bukan
 sebaliknya.
 
 
 
 
 
 
 --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, indra devista devista7@ 
 wrote:
 
  http://www.detikfinance.com/read/2008/11/13/194636/1036622/6/buy-
 back-rp-8246-triliun-bumi-siap-pangkas-laba-hingga-2010
  
  
  Jakarta -
  PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyiapkan dana pembelian 
 kembali saham (buy back) sebesar Rp 8,246 triliun. Resiko aksi 
 korporasi tersebut akan berdampak pada terpangkasnya laba bersih 
 perseroan hingga 2010.
  
  Perseroan
  akan menyisihkan dana buy back sebesar Rp 8,246 triliun (US$ 824,67
  juta) dan diperkirakan akan terjadi penurunan laba bersih sebesar 
 US$
  132,2 juta dalam kurun waktu 3 tahun, ujar Presiden Direktur BUMI, 
 Ari
  Saptari Hudaya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia 
 (BEI),
  Kamis (13/11/2008).
  
  Jumlah saham yang akan dibeli kembali
  sebanyak 3.298.680.000 saham (17%) di asumsi harga rata-rata 
 sementara
  di level Rp 2.500. Pelaksanaan buy back akan dilaksanakan
  dalam waktu tiga bulan terhitung sejak satu hari setelah 
 disampaikannya
  keterbukaan informasi ini kepada Bapepam-LK dan BEI.
  
  Untuk keperluan tersebut, perseroan menunjuk PT Recapital 
 Securities sebagai perantara efek.
  
  Jika
  perseroan menggunakan seluruh dana yang dicadangkan untuk keperluan
  ini, jumlah aset akan berkurang US$ 224,67 juta dan ekuitas akan
  berkurang US$ 824,67 juta, ujar Ari.
  
  HIngga akhir 2008, pelaksanaan buy back
  diperkirakan bakal mencapai 1.079.100.000 saham (5,56%). Sisanya
  sebanyak 2.219.580.000 saham (11,44%) akan dibeli kembali pada tahun
  2009.
  
  Untuk keperluan tersebut, perseroan akan melakukan pencairan 
 pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan jadwal pelaksanaan buy back, 
 ujar Ari.
  
  
  
  Laba Bersih Tergerus Hingga 2010
  
  Mengenai
  pengaruhnya pada laba bersih, perseroan memperkirakan akan terjadi
  penurunan sebesar US$ 3,4 juta di 2008, US$ 44,1 juta di 2009 dan 
 US$
  49,1 juta di 2010. Penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan 
 beban
  bersih sebesar US$ 4,9 juta di 2008, US$ 63 juta di 2009 dan US$ 
 70,1
  juta di 2010.
  
  Saham yang telah dibeli kembali dapat dijual atau
  dialihkan pada pihak ketiga dengan harga tidak lebih rendah dari 
 harga
  buy back atau dapat digunakan untuk memperoleh pinjaman baik sebagai
  jaminan atau konversi atau penukaran kewajiban perseroan menjadi 
 saham
  atau untuk penyelesaian kewajiban perseroan baik dalam bentuk 
 hutang,
  opsi atau lain-lainnya kepada kreditur, jelas Ari.
  
  Aksi buy back
  perseroan dinilai manuver yang cukup kontroversial. Sebab, grup 
 Bakrie
  saat ini sedang dalam masalah-masalah yang menyelimutinya.
  
  Saya
  tidak tahun ini untuk mendongkrak harga sahamnya atau apa. Setahu 
 saya
  BUMI tidak punya kas sebanyak itu, ujar pengamat pasar modal Edwin
  Sinaga saat dihubungi. Kabar yang beredar di kalangan pelaku pasar
  mengatakan aksi ini berhubungan apa yang pernah dikatakan Ari Hudaya
  sebelumnya. 
  
  Dalam paparan publik yang telah diadakan perseroan
  pada 1 November, Ari mengatakan PT Bakrie  Brothers Tbk (BNBR)
  sebagai induk usaha BUMI menyatakan tetap mempertahankan 
 kepemilikannya
  sebagai pemegang saham mayoritas.
  
  Padahal BNBR sedang dalam due dilligence penjualan
  seluruh portofolionya di BUMI (35%) pada konsorsium Northstar 
 Pacific
  dan Texas Pacific Group. Kabar di pasar mengatakan saham yang telah
  dibeli kembali (treasury stock) akan dijual atau
  dialihkan kembali kepada BNBR.
  
  
  
  
  
  

 __
 _
  Dapatkan nama yang Anda sukai!
  Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan 
 

[obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010

2008-11-13 Terurut Topik jsx_consultant
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, icchanks [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 kan buybacknya ada yang lewat utang Mbah, mungkin ini yang akan
 mengurangi laba.. 
 

Buyback juga akan mengurangi jumlah deviden yg harus dibayar dikali
3 miliar lembar yg akan dibuyback..

Kalo devidennya 100 perak = 3 miliar x 100 = 0,3 triliun.
Bandingkan dengan biaya Buyback tahap 1 ampe akhir thn 2008 yg sebesar
1,5 triliun, cukup gede kan penghematan deviden yg harus 
dikeluarkan.

Tgl cum deviden BUMI sekitar kapan yah ?.

 
 --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant
 jsx-consultant@ wrote:
 
  Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ?
  
  Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR 
  untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba...
  
  Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis
  ROE akan meingkat sekitar 5%.
  
  Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan
  mulai besok selama 3 bulan. 
  - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan dilakukan ampe akhir
thn 2008 (2 bulan).
  - Sisanya 2,2 miliar (4 juta lot) lembar sisanya dilakukan 
bulan January 2009.
Kalo ini dilaksanakan sesuai schedule ini, maka harga BUMI
akan naik tinggi pada bulan January dimana 66% buyback
dilakukan dalam sebulan.
  
  Anggaplah buy back tahap 1 (2 juta lot) bisa membawa BUMI ke
  2000, artinya Emiten beli dengan harga rata rata (1000+2000)/2=
  1500. Emiten perlu dana thn ini= 1 miliar lembar x 1500 = 
  1,5 triliun 
  
  Dan tahap dua yaitu 4 juta lot dengan tambahan dana pinjaman
  sehingga harus bayar bunga yang mengurangi keuntungan perusahaan.
  CAPITAL GAIN tahap satu saja sudah bisa menutupi biaya bunga,
  jadi buyback akan membawa keuntungan bagi investor dan bukan
  sebaliknya.
  
  
  
  
  
  
  --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, indra devista devista7@ 
  wrote:
  
   
http://www.detikfinance.com/read/2008/11/13/194636/1036622/6/buy-
  back-rp-8246-triliun-bumi-siap-pangkas-laba-hingga-2010
   
   
   Jakarta -
 PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyiapkan dana pembelian 
  kembali saham (buy back) sebesar Rp 8,246 triliun. Resiko aksi 
  korporasi tersebut akan berdampak pada terpangkasnya laba bersih 
  perseroan hingga 2010.
   
   Perseroan
   akan menyisihkan dana buy back sebesar Rp 8,246 triliun (US$ 
824,67
   juta) dan diperkirakan akan terjadi penurunan laba bersih 
sebesar 
  US$
   132,2 juta dalam kurun waktu 3 tahun, ujar Presiden Direktur 
BUMI, 
  Ari
   Saptari Hudaya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia 
  (BEI),
   Kamis (13/11/2008).
   
   Jumlah saham yang akan dibeli kembali
   sebanyak 3.298.680.000 saham (17%) di asumsi harga rata-rata 
  sementara
   di level Rp 2.500. Pelaksanaan buy back akan dilaksanakan
   dalam waktu tiga bulan terhitung sejak satu hari setelah 
  disampaikannya
   keterbukaan informasi ini kepada Bapepam-LK dan BEI.
   
   Untuk keperluan tersebut, perseroan menunjuk PT Recapital 
  Securities sebagai perantara efek.
   
   Jika
   perseroan menggunakan seluruh dana yang dicadangkan untuk 
keperluan
   ini, jumlah aset akan berkurang US$ 224,67 juta dan ekuitas akan
   berkurang US$ 824,67 juta, ujar Ari.
   
   HIngga akhir 2008, pelaksanaan buy back
   diperkirakan bakal mencapai 1.079.100.000 saham (5,56%). Sisanya
   sebanyak 2.219.580.000 saham (11,44%) akan dibeli kembali pada 
tahun
   2009.
   
   Untuk keperluan tersebut, perseroan akan melakukan pencairan 
  pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan jadwal pelaksanaan buy 
back, 
  ujar Ari.
   
   
   
   Laba Bersih Tergerus Hingga 2010
   
   Mengenai
   pengaruhnya pada laba bersih, perseroan memperkirakan akan 
terjadi
   penurunan sebesar US$ 3,4 juta di 2008, US$ 44,1 juta di 2009 
dan 
  US$
   49,1 juta di 2010. Penurunan tersebut disebabkan oleh 
peningkatan 
  beban
   bersih sebesar US$ 4,9 juta di 2008, US$ 63 juta di 2009 dan 
US$ 
  70,1
   juta di 2010.
   
   Saham yang telah dibeli kembali dapat dijual atau
   dialihkan pada pihak ketiga dengan harga tidak lebih rendah 
dari 
  harga
   buy back atau dapat digunakan untuk memperoleh pinjaman baik 
sebagai
   jaminan atau konversi atau penukaran kewajiban perseroan 
menjadi 
  saham
   atau untuk penyelesaian kewajiban perseroan baik dalam bentuk 
  hutang,
   opsi atau lain-lainnya kepada kreditur, jelas Ari.
   
   Aksi buy back
   perseroan dinilai manuver yang cukup kontroversial. Sebab, grup 
  Bakrie
   saat ini sedang dalam masalah-masalah yang menyelimutinya.
   
   Saya
   tidak tahun ini untuk mendongkrak harga sahamnya atau apa. 
Setahu 
  saya
   BUMI tidak punya kas sebanyak itu, ujar pengamat pasar modal 
Edwin
   Sinaga saat dihubungi. Kabar yang beredar di kalangan pelaku 
pasar
   mengatakan aksi ini berhubungan apa yang pernah dikatakan Ari 
Hudaya
   sebelumnya. 
   
   Dalam paparan publik yang telah diadakan perseroan
   pada 1 November, Ari mengatakan PT Bakrie  Brothers Tbk (BNBR)
   sebagai induk usaha BUMI 

Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010

2008-11-13 Terurut Topik jon . c0nman
Yang pasti buyback tidak akan berpengaruh ke laba rugi. Wong masuk akun neraca 
kok (treasury stock). Dividenpun kaga bakalan muncul di income statement karena 
dividen akan mengurangi retained earning (lagi2 akun neraca)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 13 Nov 2008 14:46:28 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba 
Hingga 2010


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, icchanks [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 kan buybacknya ada yang lewat utang Mbah, mungkin ini yang akan
 mengurangi laba.. 
 

Buyback juga akan mengurangi jumlah deviden yg harus dibayar dikali
3 miliar lembar yg akan dibuyback..

Kalo devidennya 100 perak = 3 miliar x 100 = 0,3 triliun.
Bandingkan dengan biaya Buyback tahap 1 ampe akhir thn 2008 yg sebesar
1,5 triliun, cukup gede kan penghematan deviden yg harus 
dikeluarkan.

Tgl cum deviden BUMI sekitar kapan yah ?.

 
 --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant
 jsx-consultant@ wrote:
 
  Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ?
  
  Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR 
  untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba...
  
  Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis
  ROE akan meingkat sekitar 5%.
  
  Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan
  mulai besok selama 3 bulan. 
  - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan dilakukan ampe akhir
thn 2008 (2 bulan).
  - Sisanya 2,2 miliar (4 juta lot) lembar sisanya dilakukan 
bulan January 2009.
Kalo ini dilaksanakan sesuai schedule ini, maka harga BUMI
akan naik tinggi pada bulan January dimana 66% buyback
dilakukan dalam sebulan.
  
  Anggaplah buy back tahap 1 (2 juta lot) bisa membawa BUMI ke
  2000, artinya Emiten beli dengan harga rata rata (1000+2000)/2=
  1500. Emiten perlu dana thn ini= 1 miliar lembar x 1500 = 
  1,5 triliun 
  
  Dan tahap dua yaitu 4 juta lot dengan tambahan dana pinjaman
  sehingga harus bayar bunga yang mengurangi keuntungan perusahaan.
  CAPITAL GAIN tahap satu saja sudah bisa menutupi biaya bunga,
  jadi buyback akan membawa keuntungan bagi investor dan bukan
  sebaliknya.
  
  
  
  
  
  
  --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, indra devista devista7@ 
  wrote:
  
   
http://www.detikfinance.com/read/2008/11/13/194636/1036622/6/buy-
  back-rp-8246-triliun-bumi-siap-pangkas-laba-hingga-2010
   
   
   Jakarta -
 PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyiapkan dana pembelian 
  kembali saham (buy back) sebesar Rp 8,246 triliun. Resiko aksi 
  korporasi tersebut akan berdampak pada terpangkasnya laba bersih 
  perseroan hingga 2010.
   
   Perseroan
   akan menyisihkan dana buy back sebesar Rp 8,246 triliun (US$ 
824,67
   juta) dan diperkirakan akan terjadi penurunan laba bersih 
sebesar 
  US$
   132,2 juta dalam kurun waktu 3 tahun, ujar Presiden Direktur 
BUMI, 
  Ari
   Saptari Hudaya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia 
  (BEI),
   Kamis (13/11/2008).
   
   Jumlah saham yang akan dibeli kembali
   sebanyak 3.298.680.000 saham (17%) di asumsi harga rata-rata 
  sementara
   di level Rp 2.500. Pelaksanaan buy back akan dilaksanakan
   dalam waktu tiga bulan terhitung sejak satu hari setelah 
  disampaikannya
   keterbukaan informasi ini kepada Bapepam-LK dan BEI.
   
   Untuk keperluan tersebut, perseroan menunjuk PT Recapital 
  Securities sebagai perantara efek.
   
   Jika
   perseroan menggunakan seluruh dana yang dicadangkan untuk 
keperluan
   ini, jumlah aset akan berkurang US$ 224,67 juta dan ekuitas akan
   berkurang US$ 824,67 juta, ujar Ari.
   
   HIngga akhir 2008, pelaksanaan buy back
   diperkirakan bakal mencapai 1.079.100.000 saham (5,56%). Sisanya
   sebanyak 2.219.580.000 saham (11,44%) akan dibeli kembali pada 
tahun
   2009.
   
   Untuk keperluan tersebut, perseroan akan melakukan pencairan 
  pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan jadwal pelaksanaan buy 
back, 
  ujar Ari.
   
   
   
   Laba Bersih Tergerus Hingga 2010
   
   Mengenai
   pengaruhnya pada laba bersih, perseroan memperkirakan akan 
terjadi
   penurunan sebesar US$ 3,4 juta di 2008, US$ 44,1 juta di 2009 
dan 
  US$
   49,1 juta di 2010. Penurunan tersebut disebabkan oleh 
peningkatan 
  beban
   bersih sebesar US$ 4,9 juta di 2008, US$ 63 juta di 2009 dan 
US$ 
  70,1
   juta di 2010.
   
   Saham yang telah dibeli kembali dapat dijual atau
   dialihkan pada pihak ketiga dengan harga tidak lebih rendah 
dari 
  harga
   buy back atau dapat digunakan untuk memperoleh pinjaman baik 
sebagai
   jaminan atau konversi atau penukaran kewajiban perseroan 
menjadi 
  saham
   atau untuk penyelesaian kewajiban perseroan baik dalam bentuk 
  hutang,
   opsi atau lain-lainnya kepada kreditur, jelas Ari.
   
   Aksi buy back
   perseroan dinilai manuver yang cukup kontroversial. Sebab, grup 
  Bakrie
   saat ini sedang dalam

Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010

2008-11-13 Terurut Topik Rokaya Aritonang
SPEKTAKULAR...itulah BUMI...minggu kemarin saya mengatakan MISMANAGEMENT .. 
eh...sekarang JENDRAL-nya turun tangan...jadi GOOD STRATEGY...sorry ya...
kalau benar2 besok mulai 'buy back' IHSG akan lari keatas deh...pola inv. HS 
bisa jadi..deh..
Dapatkah BUMI melayang lagi??.Lap-Keungan Q3 kalau bagus..ok 
 
Pak HMIN gak dapat deh diharga 1000...hee..hee..hee...


Best Regard,


Rokaya A.

--- On Thu, 11/13/08, jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]
Subject: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba 
Hingga 2010
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Thursday, November 13, 2008, 9:46 PM






--- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, icchanks [EMAIL PROTECTED] . 
wrote:

 kan buybacknya ada yang lewat utang Mbah, mungkin ini yang akan
 mengurangi laba.. 
 

Buyback juga akan mengurangi jumlah deviden yg harus dibayar dikali
3 miliar lembar yg akan dibuyback..

Kalo devidennya 100 perak = 3 miliar x 100 = 0,3 triliun.
Bandingkan dengan biaya Buyback tahap 1 ampe akhir thn 2008 yg sebesar
1,5 triliun, cukup gede kan penghematan deviden yg harus 
dikeluarkan.

Tgl cum deviden BUMI sekitar kapan yah ?.

 
 --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, jsx_consultant
 jsx-consultant@  wrote:
 
  Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ?
  
  Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR 
  untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba...
  
  Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis
  ROE akan meingkat sekitar 5%.
  
  Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan
  mulai besok selama 3 bulan. 
  - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan dilakukan ampe akhir
  thn 2008 (2 bulan).
  - Sisanya 2,2 miliar (4 juta lot) lembar sisanya dilakukan 
  bulan January 2009.
  Kalo ini dilaksanakan sesuai schedule ini, maka harga BUMI
  akan naik tinggi pada bulan January dimana 66% buyback
  dilakukan dalam sebulan.
  
  Anggaplah buy back tahap 1 (2 juta lot) bisa membawa BUMI ke
  2000, artinya Emiten beli dengan harga rata rata (1000+2000)/ 2=
  1500. Emiten perlu dana thn ini= 1 miliar lembar x 1500 = 
  1,5 triliun 
  
  Dan tahap dua yaitu 4 juta lot dengan tambahan dana pinjaman
  sehingga harus bayar bunga yang mengurangi keuntungan perusahaan.
  CAPITAL GAIN tahap satu saja sudah bisa menutupi biaya bunga,
  jadi buyback akan membawa keuntungan bagi investor dan bukan
  sebaliknya.
  
  
  
  
  
  
  --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, indra devista devista7@ 
  wrote:
  
   
http://www.detikfin ance.com/ read/2008/ 11/13/194636/ 1036622/6/ buy-
  back-rp-8246- triliun-bumi- siap-pangkas- laba-hingga- 2010
   
   
   Jakarta -
   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyiapkan dana pembelian 
  kembali saham (buy back) sebesar Rp 8,246 triliun. Resiko aksi 
  korporasi tersebut akan berdampak pada terpangkasnya laba bersih 
  perseroan hingga 2010.
   
   Perseroan
   akan menyisihkan dana buy back sebesar Rp 8,246 triliun (US$ 
824,67
   juta) dan diperkirakan akan terjadi penurunan laba bersih 
sebesar 
  US$
   132,2 juta dalam kurun waktu 3 tahun, ujar Presiden Direktur 
BUMI, 
  Ari
   Saptari Hudaya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia 
  (BEI),
   Kamis (13/11/2008) .
   
   Jumlah saham yang akan dibeli kembali
   sebanyak 3.298.680.000 saham (17%) di asumsi harga rata-rata 
  sementara
   di level Rp 2.500. Pelaksanaan buy back akan dilaksanakan
   dalam waktu tiga bulan terhitung sejak satu hari setelah 
  disampaikannya
   keterbukaan informasi ini kepada Bapepam-LK dan BEI.
   
   Untuk keperluan tersebut, perseroan menunjuk PT Recapital 
  Securities sebagai perantara efek.
   
   Jika
   perseroan menggunakan seluruh dana yang dicadangkan untuk 
keperluan
   ini, jumlah aset akan berkurang US$ 224,67 juta dan ekuitas akan
   berkurang US$ 824,67 juta, ujar Ari.
   
   HIngga akhir 2008, pelaksanaan buy back
   diperkirakan bakal mencapai 1.079.100.000 saham (5,56%). Sisanya
   sebanyak 2.219.580.000 saham (11,44%) akan dibeli kembali pada 
tahun
   2009.
   
   Untuk keperluan tersebut, perseroan akan melakukan pencairan 
  pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan jadwal pelaksanaan buy 
back, 
  ujar Ari.
   
   
   
   Laba Bersih Tergerus Hingga 2010
   
   Mengenai
   pengaruhnya pada laba bersih, perseroan memperkirakan akan 
terjadi
   penurunan sebesar US$ 3,4 juta di 2008, US$ 44,1 juta di 2009 
dan 
  US$
   49,1 juta di 2010. Penurunan tersebut disebabkan oleh 
peningkatan 
  beban
   bersih sebesar US$ 4,9 juta di 2008, US$ 63 juta di 2009 dan 
US$ 
  70,1
   juta di 2010.
   
   Saham yang telah dibeli kembali dapat dijual atau
   dialihkan pada pihak ketiga dengan harga tidak lebih rendah 
dari 
  harga
   buy back atau dapat digunakan untuk memperoleh pinjaman baik 
sebagai
   jaminan atau konversi atau penukaran kewajiban perseroan 
menjadi 
  saham
   atau untuk penyelesaian kewajiban perseroan baik dalam bentuk 
  hutang,
   opsi atau

Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010

2008-11-13 Terurut Topik karno . edy
Kemungkinan besar wartawannya yg salah kaprah.
Mungkin yg dimaksud mengurangi saldo keuntungan (laba)

Mengenai deviden, Biasanya nilai deviden keseluruhan sudah ditentu(pasti)kan. 
Dengan berkurangnya saham beredar pembaginya lebih kecil jadi deviden per share 
meningkat
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 13 Nov 2008 14:46:28 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba 
Hingga 2010


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, icchanks [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 kan buybacknya ada yang lewat utang Mbah, mungkin ini yang akan
 mengurangi laba.. 
 

Buyback juga akan mengurangi jumlah deviden yg harus dibayar dikali
3 miliar lembar yg akan dibuyback..

Kalo devidennya 100 perak = 3 miliar x 100 = 0,3 triliun.
Bandingkan dengan biaya Buyback tahap 1 ampe akhir thn 2008 yg sebesar
1,5 triliun, cukup gede kan penghematan deviden yg harus 
dikeluarkan.

Tgl cum deviden BUMI sekitar kapan yah ?.

 
 --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant
 jsx-consultant@ wrote:
 
  Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ?
  
  Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR 
  untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba...
  
  Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis
  ROE akan meingkat sekitar 5%.
  
  Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan
  mulai besok selama 3 bulan. 
  - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan dilakukan ampe akhir
thn 2008 (2 bulan).
  - Sisanya 2,2 miliar (4 juta lot) lembar sisanya dilakukan 
bulan January 2009.
Kalo ini dilaksanakan sesuai schedule ini, maka harga BUMI
akan naik tinggi pada bulan January dimana 66% buyback
dilakukan dalam sebulan.
  
  Anggaplah buy back tahap 1 (2 juta lot) bisa membawa BUMI ke
  2000, artinya Emiten beli dengan harga rata rata (1000+2000)/2=
  1500. Emiten perlu dana thn ini= 1 miliar lembar x 1500 = 
  1,5 triliun 
  
  Dan tahap dua yaitu 4 juta lot dengan tambahan dana pinjaman
  sehingga harus bayar bunga yang mengurangi keuntungan perusahaan.
  CAPITAL GAIN tahap satu saja sudah bisa menutupi biaya bunga,
  jadi buyback akan membawa keuntungan bagi investor dan bukan
  sebaliknya.
  
  
  
  
  
  
  --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, indra devista devista7@ 
  wrote:
  
   
http://www.detikfinance.com/read/2008/11/13/194636/1036622/6/buy-
  back-rp-8246-triliun-bumi-siap-pangkas-laba-hingga-2010
   
   
   Jakarta -
 PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyiapkan dana pembelian 
  kembali saham (buy back) sebesar Rp 8,246 triliun. Resiko aksi 
  korporasi tersebut akan berdampak pada terpangkasnya laba bersih 
  perseroan hingga 2010.
   
   Perseroan
   akan menyisihkan dana buy back sebesar Rp 8,246 triliun (US$ 
824,67
   juta) dan diperkirakan akan terjadi penurunan laba bersih 
sebesar 
  US$
   132,2 juta dalam kurun waktu 3 tahun, ujar Presiden Direktur 
BUMI, 
  Ari
   Saptari Hudaya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia 
  (BEI),
   Kamis (13/11/2008).
   
   Jumlah saham yang akan dibeli kembali
   sebanyak 3.298.680.000 saham (17%) di asumsi harga rata-rata 
  sementara
   di level Rp 2.500. Pelaksanaan buy back akan dilaksanakan
   dalam waktu tiga bulan terhitung sejak satu hari setelah 
  disampaikannya
   keterbukaan informasi ini kepada Bapepam-LK dan BEI.
   
   Untuk keperluan tersebut, perseroan menunjuk PT Recapital 
  Securities sebagai perantara efek.
   
   Jika
   perseroan menggunakan seluruh dana yang dicadangkan untuk 
keperluan
   ini, jumlah aset akan berkurang US$ 224,67 juta dan ekuitas akan
   berkurang US$ 824,67 juta, ujar Ari.
   
   HIngga akhir 2008, pelaksanaan buy back
   diperkirakan bakal mencapai 1.079.100.000 saham (5,56%). Sisanya
   sebanyak 2.219.580.000 saham (11,44%) akan dibeli kembali pada 
tahun
   2009.
   
   Untuk keperluan tersebut, perseroan akan melakukan pencairan 
  pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan jadwal pelaksanaan buy 
back, 
  ujar Ari.
   
   
   
   Laba Bersih Tergerus Hingga 2010
   
   Mengenai
   pengaruhnya pada laba bersih, perseroan memperkirakan akan 
terjadi
   penurunan sebesar US$ 3,4 juta di 2008, US$ 44,1 juta di 2009 
dan 
  US$
   49,1 juta di 2010. Penurunan tersebut disebabkan oleh 
peningkatan 
  beban
   bersih sebesar US$ 4,9 juta di 2008, US$ 63 juta di 2009 dan 
US$ 
  70,1
   juta di 2010.
   
   Saham yang telah dibeli kembali dapat dijual atau
   dialihkan pada pihak ketiga dengan harga tidak lebih rendah 
dari 
  harga
   buy back atau dapat digunakan untuk memperoleh pinjaman baik 
sebagai
   jaminan atau konversi atau penukaran kewajiban perseroan 
menjadi 
  saham
   atau untuk penyelesaian kewajiban perseroan baik dalam bentuk 
  hutang,
   opsi atau lain-lainnya kepada kreditur, jelas Ari.
   
   Aksi buy back
   perseroan dinilai manuver yang cukup kontroversial

Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010

2008-11-13 Terurut Topik Bandar Bola
Ini posting-an saya mengenai esensi program buy-back:



http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/83912


Menurut saya, hitungan Mbah ini adalah hitungan rasional, kalo buy-back
dijalankan untuk menguntungkan seluruh shareholder secara korporat.
Problem-nya adalah, jangankan di negeri kita ini, even di US-pun hajatan ini
banyak sekali digunakan oleh management atau pemegang saham utama untuk
cash-out pake uang-nya emiten. Ibaratnya kayak bagi dividen, tapi hanya
untuk segelintir orang tertentu.

Caranya, ya emiten buy-back saham milik management atau pemegang saham
mayoritas. Lho khan pemegang saham di atas 5% kalo keluar masuk harus
laporan? Betul kalo kondisinya mereka punya saham atas nama sendiri,
masalahnya khan, mereka bisa menjadi ultimate shareholder dari perusahaan
antah-berantah yang mungkin malah terdaftarnya di negara2 bebas pajak
(istilahnya pake proxy), dan kepemilikannya dipecah2 di bawah 5%.

Betapa dirugikannya pemegang saham minoritas dengan aktivitas ini. Retail
shareholder hanya di-iming2-i dengan peningkatan demand saham yang akan
membuat mereka mendapatkan capital gain, tapi bagaimana kalo ternyata demand
dari strong-hand investor atas saham tsb tidak cukup kuat untuk mengangkat
harga saham secara sustainable secara jangka panjang?
Ya, hanya makan janji lah, masak makan janji dong...

Sekarang jujur saja, strong-hand mana yang mau pegang saham BUMI untuk
jangka panjang kalo kelakuan management dengan akrobat finansial-nya kayak
begini? Betul, mereka punya saham BUMI dengan segala macam kehebatan angka2
finansial kayak ROE, ROA, P/E dan lain-lain. Tapi kalo nggak ada cash-inflow
untuk mereka dalam bentuk dividen, mana mau megang saham seperti ini. Saya
sebagai fervent student dari guru Martin Whitman, sangat menghindari saham2
yang dikendalikan oleh management/majority shareholder yang
kelakuannya kayak begini. Percuma semua hitungan valuasi perusahaan, karena
akrobat finansial dapat membuat suatu perusahaan tahun ini untung, dan tahun
depan rugi, bolak-balik kayak setrikaan tanpa ada value-add-nya sama sekali
untuk shareholder. Tahun pertama untung gede, bagi dividen-nya katanya kecil
saja ya, karena mau growth katanya, bikin perusahaan2 yang di luar
core-business-nya lah dan aneka macam corporate action pake keuntungan tsb.
Tahun kedua rugi, right-issue lagi. Tahun ketiga untung, share-buy-back
(beli saham yang telah dikeluarkan dari treasury stock untuk MSOP/ESOP).
Lha, terus investor retail dapat apa? Capital gain, iya kalo harganya naik
karena ada strong hand yang masuk. Pertanyaannya, emang FM-FM gede2 itu
nggak tahu perusahaan mana yang di-run oleh management yang pro-seluruh
investor (bukan cuma mayoritas investor)?

Anyway, ini analisa hanya untuk menunjukkan bahwa program yang tujuannya
baik sekalipun seperti share-buy-back, dapat dibelokkan untuk kepentingan
segelintir orang2 tertentu. Please keep on mind,  it's about money, man!
Kalo KSEI bisa angkat bicara, mungkin akan ketahuan, share-buy-back yang
dilakukan oleh perusahaan2 itu banyakan belinya dari mana?

Yang mau beli BUMI karena berita2 share buy-back ini, tolong dipikir2 dengan
matang, karena berita ini bukan untuk yang pertama kalinya. Ingat nggak,
beberapa bulan lalu, mau buy-back di harga max 11 ribu-an.
Masak mau kejeblos lagi untuk kesekian kalinya sich. Kata pepatah, keledai
aja nggak akan kejeblos untuk kedua kalinya pada lobang yang sama.

Ingat juga pesan Mr. Oentoeng beberapa hari yang lalu, mainan BUMI ini
mainan uang gede, yang main para petinggi, dan ini menurut saya ada
urusannya dengan dana kampanye. Segala macam cara sekasar apapun akan
ditempuh untuk cuan, tidak peduli korbannya mau mati, bangkrut atau apapun
juga. Paling-paling mereka hanya akan bilang, makanya lain kali Hati-hati
Sebelum Membeli.
Yang ilmu dan uangnya pas2-an mending nonton di pinggir aja, nggak untung
dari BUMI nggak apa2 daripada rugi nggak karuan.

Just my 2 cents.

Regards,
Bandar Bola


NB. Saya tidak punya saham BUMI, dan tidak bermaksud invest di BUMI, karena
nggak boleh ama suhu saya, dan juga karena ilmu dan uang saya pas2-an.



2008/11/13 jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]

   Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ?

 Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR
 untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba...

 Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis
 ROE akan meingkat sekitar 5%.

 Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan
 mulai besok selama 3 bulan.
 - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan dilakukan ampe akhir
 thn 2008 (2 bulan).
 - Sisanya 2,2 miliar (4 juta lot) lembar sisanya dilakukan
 bulan January 2009.
 Kalo ini dilaksanakan sesuai schedule ini, maka harga BUMI
 akan naik tinggi pada bulan January dimana 66% buyback
 dilakukan dalam sebulan.

 Anggaplah buy back tahap 1 (2 juta lot) bisa membawa BUMI ke
 2000, artinya Emiten beli dengan harga rata rata (1000+2000)/2=
 1500. Emiten perlu dana thn ini= 1 

[obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010

2008-11-13 Terurut Topik jsx_consultant
Didalam posting anda sebelumnya anda menulis:

Kontrol cek yang paling mudah untuk menilai apakah program buy-back
itu add value, adalah apabila program dilakukan oleh emiten untuk
membeli sahamnya pada harga yang di bawah intrinsic value saham tsb.
Bahkan, bila emiten mau pinjam uang dari bank untuk buy-back
depressed stock-nya, harus di-apresiasi, karena add value dari EPS
yang meningkat bagi shareholder dapat mengkompensasi biaya bunga
uang untuk program buy-back tsb.

...

Jadi Buyback adalah sesuatu yg 'WAJIB' dilakukan oleh emiten
meskipun dengan dana pinjaman asal buyback dilakukan dengan
harga dibawah instrinsic value untuk memberikan NILAI TAMBAH
bagi para shareholder.


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Bandar Bola
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ini posting-an saya mengenai esensi program buy-back:



 http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/83912


 Menurut saya, hitungan Mbah ini adalah hitungan rasional, kalo buy-
back
 dijalankan untuk menguntungkan seluruh shareholder secara korporat.
 Problem-nya adalah, jangankan di negeri kita ini, even di US-pun
hajatan ini
 banyak sekali digunakan oleh management atau pemegang saham utama
untuk
 cash-out pake uang-nya emiten. Ibaratnya kayak bagi dividen, tapi
hanya
 untuk segelintir orang tertentu.

 Caranya, ya emiten buy-back saham milik management atau pemegang
saham
 mayoritas. Lho khan pemegang saham di atas 5% kalo keluar masuk
harus
 laporan? Betul kalo kondisinya mereka punya saham atas nama
sendiri,
 masalahnya khan, mereka bisa menjadi ultimate shareholder dari
perusahaan
 antah-berantah yang mungkin malah terdaftarnya di negara2 bebas
pajak
 (istilahnya pake proxy), dan kepemilikannya dipecah2 di bawah 5%.

 Betapa dirugikannya pemegang saham minoritas dengan aktivitas ini.
Retail
 shareholder hanya di-iming2-i dengan peningkatan demand saham yang
akan
 membuat mereka mendapatkan capital gain, tapi bagaimana kalo
ternyata demand
 dari strong-hand investor atas saham tsb tidak cukup kuat untuk
mengangkat
 harga saham secara sustainable secara jangka panjang?
 Ya, hanya makan janji lah, masak makan janji dong...

 Sekarang jujur saja, strong-hand mana yang mau pegang saham BUMI
untuk
 jangka panjang kalo kelakuan management dengan akrobat finansial-
nya kayak
 begini? Betul, mereka punya saham BUMI dengan segala macam
kehebatan angka2
 finansial kayak ROE, ROA, P/E dan lain-lain. Tapi kalo nggak ada
cash-inflow
 untuk mereka dalam bentuk dividen, mana mau megang saham seperti
ini. Saya
 sebagai fervent student dari guru Martin Whitman, sangat
menghindari saham2
 yang dikendalikan oleh management/majority shareholder yang
 kelakuannya kayak begini. Percuma semua hitungan valuasi
perusahaan, karena
 akrobat finansial dapat membuat suatu perusahaan tahun ini untung,
dan tahun
 depan rugi, bolak-balik kayak setrikaan tanpa ada value-add-nya
sama sekali
 untuk shareholder. Tahun pertama untung gede, bagi dividen-nya
katanya kecil
 saja ya, karena mau growth katanya, bikin perusahaan2 yang di luar
 core-business-nya lah dan aneka macam corporate action pake
keuntungan tsb.
 Tahun kedua rugi, right-issue lagi. Tahun ketiga untung, share-buy-
back
 (beli saham yang telah dikeluarkan dari treasury stock untuk
MSOP/ESOP).
 Lha, terus investor retail dapat apa? Capital gain, iya kalo
harganya naik
 karena ada strong hand yang masuk. Pertanyaannya, emang FM-FM
gede2 itu
 nggak tahu perusahaan mana yang di-run oleh management yang pro-
seluruh
 investor (bukan cuma mayoritas investor)?

 Anyway, ini analisa hanya untuk menunjukkan bahwa program yang
tujuannya
 baik sekalipun seperti share-buy-back, dapat dibelokkan untuk
kepentingan
 segelintir orang2 tertentu. Please keep on mind,  it's about
money, man!
 Kalo KSEI bisa angkat bicara, mungkin akan ketahuan, share-buy-
back yang
 dilakukan oleh perusahaan2 itu banyakan belinya dari mana?

 Yang mau beli BUMI karena berita2 share buy-back ini, tolong
dipikir2 dengan
 matang, karena berita ini bukan untuk yang pertama kalinya. Ingat
nggak,
 beberapa bulan lalu, mau buy-back di harga max 11 ribu-an.
 Masak mau kejeblos lagi untuk kesekian kalinya sich. Kata pepatah,
keledai
 aja nggak akan kejeblos untuk kedua kalinya pada lobang yang sama.

 Ingat juga pesan Mr. Oentoeng beberapa hari yang lalu, mainan BUMI
ini
 mainan uang gede, yang main para petinggi, dan ini menurut saya ada
 urusannya dengan dana kampanye. Segala macam cara sekasar apapun
akan
 ditempuh untuk cuan, tidak peduli korbannya mau mati, bangkrut
atau apapun
 juga. Paling-paling mereka hanya akan bilang, makanya lain
kali Hati-hati
 Sebelum Membeli.
 Yang ilmu dan uangnya pas2-an mending nonton di pinggir aja, nggak
untung
 dari BUMI nggak apa2 daripada rugi nggak karuan.

 Just my 2 cents.

 Regards,
 Bandar Bola


 NB. Saya tidak punya saham BUMI, dan tidak bermaksud invest di
BUMI, karena
 nggak boleh ama suhu saya, dan juga karena ilmu dan uang saya pas2-
an.



 2008/11/13 jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]


[obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010

2008-11-13 Terurut Topik Dharma Krisnadi
beberapa bulan lalu kan BUMI memang menargetkan buyback dengan harga maksimum 
10rb-an, markeet langsung heboh  di awang2
 
soal broker pelaksana buyback ganti jadi Recapital (LK) ?
BY THE WAY KEMANA TUH DANATAMA MAKMUR (II) ?? klo transaksi beli tempo hari 
sudah dilunasi, kenapa masih disuspend ??
 


  

Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010

2008-11-13 Terurut Topik abdulrahim abdulrahim
Thanks om BB.
Sepertinyaom BB betul. Manejemen BB emang manejemen akrobat. Gak
peduli orang investor retailer mau rugi apa enggak, yang penting,
mereka cuan

2008/11/13 Bandar Bola [EMAIL PROTECTED]:
 Ini posting-an saya mengenai esensi program buy-back:



 http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/83912



 Menurut saya, hitungan Mbah ini adalah hitungan rasional, kalo buy-back
 dijalankan untuk menguntungkan seluruh shareholder secara korporat.
 Problem-nya adalah, jangankan di negeri kita ini, even di US-pun hajatan ini
 banyak sekali digunakan oleh management atau pemegang saham utama untuk
 cash-out pake uang-nya emiten. Ibaratnya kayak bagi dividen, tapi hanya
 untuk segelintir orang tertentu.

 Caranya, ya emiten buy-back saham milik management atau pemegang saham
 mayoritas. Lho khan pemegang saham di atas 5% kalo keluar masuk harus
 laporan? Betul kalo kondisinya mereka punya saham atas nama sendiri,
 masalahnya khan, mereka bisa menjadi ultimate shareholder dari perusahaan
 antah-berantah yang mungkin malah terdaftarnya di negara2 bebas pajak
 (istilahnya pake proxy), dan kepemilikannya dipecah2 di bawah 5%.

 Betapa dirugikannya pemegang saham minoritas dengan aktivitas ini. Retail
 shareholder hanya di-iming2-i dengan peningkatan demand saham yang akan
 membuat mereka mendapatkan capital gain, tapi bagaimana kalo ternyata demand
 dari strong-hand investor atas saham tsb tidak cukup kuat untuk mengangkat
 harga saham secara sustainable secara jangka panjang?
 Ya, hanya makan janji lah, masak makan janji dong...

 Sekarang jujur saja, strong-hand mana yang mau pegang saham BUMI untuk
 jangka panjang kalo kelakuan management dengan akrobat finansial-nya kayak
 begini? Betul, mereka punya saham BUMI dengan segala macam kehebatan angka2
 finansial kayak ROE, ROA, P/E dan lain-lain. Tapi kalo nggak ada cash-inflow
 untuk mereka dalam bentuk dividen, mana mau megang saham seperti ini. Saya
 sebagai fervent student dari guru Martin Whitman, sangat menghindari saham2
 yang dikendalikan oleh management/majority shareholder yang
 kelakuannya kayak begini. Percuma semua hitungan valuasi perusahaan, karena
 akrobat finansial dapat membuat suatu perusahaan tahun ini untung, dan tahun
 depan rugi, bolak-balik kayak setrikaan tanpa ada value-add-nya sama sekali
 untuk shareholder. Tahun pertama untung gede, bagi dividen-nya katanya kecil
 saja ya, karena mau growth katanya, bikin perusahaan2 yang di luar
 core-business-nya lah dan aneka macam corporate action pake keuntungan tsb.
 Tahun kedua rugi, right-issue lagi. Tahun ketiga untung, share-buy-back
 (beli saham yang telah dikeluarkan dari treasury stock untuk MSOP/ESOP).
 Lha, terus investor retail dapat apa? Capital gain, iya kalo harganya naik
 karena ada strong hand yang masuk. Pertanyaannya, emang FM-FM gede2 itu
 nggak tahu perusahaan mana yang di-run oleh management yang pro-seluruh
 investor (bukan cuma mayoritas investor)?

 Anyway, ini analisa hanya untuk menunjukkan bahwa program yang tujuannya
 baik sekalipun seperti share-buy-back, dapat dibelokkan untuk kepentingan
 segelintir orang2 tertentu. Please keep on mind,  it's about money, man!
 Kalo KSEI bisa angkat bicara, mungkin akan ketahuan, share-buy-back yang
 dilakukan oleh perusahaan2 itu banyakan belinya dari mana?

 Yang mau beli BUMI karena berita2 share buy-back ini, tolong dipikir2 dengan
 matang, karena berita ini bukan untuk yang pertama kalinya. Ingat nggak,
 beberapa bulan lalu, mau buy-back di harga max 11 ribu-an.
 Masak mau kejeblos lagi untuk kesekian kalinya sich. Kata pepatah, keledai
 aja nggak akan kejeblos untuk kedua kalinya pada lobang yang sama.

 Ingat juga pesan Mr. Oentoeng beberapa hari yang lalu, mainan BUMI ini
 mainan uang gede, yang main para petinggi, dan ini menurut saya ada
 urusannya dengan dana kampanye. Segala macam cara sekasar apapun akan
 ditempuh untuk cuan, tidak peduli korbannya mau mati, bangkrut atau apapun
 juga. Paling-paling mereka hanya akan bilang, makanya lain kali Hati-hati
 Sebelum Membeli.
 Yang ilmu dan uangnya pas2-an mending nonton di pinggir aja, nggak untung
 dari BUMI nggak apa2 daripada rugi nggak karuan.

 Just my 2 cents.

 Regards,
 Bandar Bola


 NB. Saya tidak punya saham BUMI, dan tidak bermaksud invest di BUMI, karena
 nggak boleh ama suhu saya, dan juga karena ilmu dan uang saya pas2-an.



 2008/11/13 jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]

 Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ?

 Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR
 untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba...

 Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis
 ROE akan meingkat sekitar 5%.

 Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan
 mulai besok selama 3 bulan.
 - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan dilakukan ampe akhir
 thn 2008 (2 bulan).
 - Sisanya 2,2 miliar (4 juta lot) lembar sisanya dilakukan
 bulan January 2009.
 Kalo ini dilaksanakan sesuai schedule ini, 

Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010

2008-11-13 Terurut Topik Bandar Bola
Correct, selama niat-nya untuk meningkatkan nilai tambah bagi seluruh
investor, bukan hanya sebagian investor saja, program buy-back sangat baik,
karena ini meningkatkan EPS tanpa kena pajak.

Bottom-line, selama niatnya baik untuk seluruh investor, program buy-back
sangat saya dukung.
Tapi kalo dibelokin untuk kepentingan segelintir investor utama, pasti semua
akan menentang (kalo tahu).
Masalahnya adalah, siapa yang tahu niat BUMI (atau company2 yang lain)
melakukan share buy-back adalah untuk kepentingan seluruh atau segelintir
investor?

Hanya Tuhan dan mereka yang tahu. Kita cuma bisa menebak2 saja, Mbah.

Tebakan saya, niat mereka nggak tulus untuk meningkatkan shareholder value.
Buktinya, baru beberapa bulan lalu mereka mau buy-back di harga max 11 ribu.
Itu angka apakah mencerminkan harga di bawah nilai intrinsic-nya? Kalo nilai
tsb di atas nilai intrinsic-nya, siapa yang dirugikan dan siapa yang
diuntungkan? Menurut saya, yang dirugikan adalah investor retail yang invest
di BUMI, dan yang diuntungkan adalah yang sempat jual saham via program
buy-back ke emiten BUMI, siapakah itu. Datanya ada di KSEI.

Sekali lagi, ini hanya tebakan, bisa salah, bisa benar, time will tell...

Just my 2 cents.

Regards,
Bandar Bola



2008/11/14 jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]

   Didalam posting anda sebelumnya anda menulis:

 Kontrol cek yang paling mudah untuk menilai apakah program buy-back
 itu add value, adalah apabila program dilakukan oleh emiten untuk
 membeli sahamnya pada harga yang di bawah intrinsic value saham tsb.
 Bahkan, bila emiten mau pinjam uang dari bank untuk buy-back
 depressed stock-nya, harus di-apresiasi, karena add value dari EPS
 yang meningkat bagi shareholder dapat mengkompensasi biaya bunga
 uang untuk program buy-back tsb.

 ...

 Jadi Buyback adalah sesuatu yg 'WAJIB' dilakukan oleh emiten
 meskipun dengan dana pinjaman asal buyback dilakukan dengan
 harga dibawah instrinsic value untuk memberikan NILAI TAMBAH
 bagi para shareholder.
 .

 



Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010

2008-11-13 Terurut Topik Lindt
Hehehe.. Setuju. Jarang2 org tau permainan restructuring  begini. Bgs buat info 
pemula.  Jgn terlalu percaya teori. Semua bs diatur


Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Bandar Bola [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 13 Nov 2008 23:49:57 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas 
Laba Hingga 2010


Ini posting-an saya mengenai esensi program buy-back:



http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/83912


Menurut saya, hitungan Mbah ini adalah hitungan rasional, kalo buy-back
dijalankan untuk menguntungkan seluruh shareholder secara korporat.
Problem-nya adalah, jangankan di negeri kita ini, even di US-pun hajatan ini
banyak sekali digunakan oleh management atau pemegang saham utama untuk
cash-out pake uang-nya emiten. Ibaratnya kayak bagi dividen, tapi hanya
untuk segelintir orang tertentu.

Caranya, ya emiten buy-back saham milik management atau pemegang saham
mayoritas. Lho khan pemegang saham di atas 5% kalo keluar masuk harus
laporan? Betul kalo kondisinya mereka punya saham atas nama sendiri,
masalahnya khan, mereka bisa menjadi ultimate shareholder dari perusahaan
antah-berantah yang mungkin malah terdaftarnya di negara2 bebas pajak
(istilahnya pake proxy), dan kepemilikannya dipecah2 di bawah 5%.

Betapa dirugikannya pemegang saham minoritas dengan aktivitas ini. Retail
shareholder hanya di-iming2-i dengan peningkatan demand saham yang akan
membuat mereka mendapatkan capital gain, tapi bagaimana kalo ternyata demand
dari strong-hand investor atas saham tsb tidak cukup kuat untuk mengangkat
harga saham secara sustainable secara jangka panjang?
Ya, hanya makan janji lah, masak makan janji dong...

Sekarang jujur saja, strong-hand mana yang mau pegang saham BUMI untuk
jangka panjang kalo kelakuan management dengan akrobat finansial-nya kayak
begini? Betul, mereka punya saham BUMI dengan segala macam kehebatan angka2
finansial kayak ROE, ROA, P/E dan lain-lain. Tapi kalo nggak ada cash-inflow
untuk mereka dalam bentuk dividen, mana mau megang saham seperti ini. Saya
sebagai fervent student dari guru Martin Whitman, sangat menghindari saham2
yang dikendalikan oleh management/majority shareholder yang
kelakuannya kayak begini. Percuma semua hitungan valuasi perusahaan, karena
akrobat finansial dapat membuat suatu perusahaan tahun ini untung, dan tahun
depan rugi, bolak-balik kayak setrikaan tanpa ada value-add-nya sama sekali
untuk shareholder. Tahun pertama untung gede, bagi dividen-nya katanya kecil
saja ya, karena mau growth katanya, bikin perusahaan2 yang di luar
core-business-nya lah dan aneka macam corporate action pake keuntungan tsb.
Tahun kedua rugi, right-issue lagi. Tahun ketiga untung, share-buy-back
(beli saham yang telah dikeluarkan dari treasury stock untuk MSOP/ESOP).
Lha, terus investor retail dapat apa? Capital gain, iya kalo harganya naik
karena ada strong hand yang masuk. Pertanyaannya, emang FM-FM gede2 itu
nggak tahu perusahaan mana yang di-run oleh management yang pro-seluruh
investor (bukan cuma mayoritas investor)?

Anyway, ini analisa hanya untuk menunjukkan bahwa program yang tujuannya
baik sekalipun seperti share-buy-back, dapat dibelokkan untuk kepentingan
segelintir orang2 tertentu. Please keep on mind,  it's about money, man!
Kalo KSEI bisa angkat bicara, mungkin akan ketahuan, share-buy-back yang
dilakukan oleh perusahaan2 itu banyakan belinya dari mana?

Yang mau beli BUMI karena berita2 share buy-back ini, tolong dipikir2 dengan
matang, karena berita ini bukan untuk yang pertama kalinya. Ingat nggak,
beberapa bulan lalu, mau buy-back di harga max 11 ribu-an.
Masak mau kejeblos lagi untuk kesekian kalinya sich. Kata pepatah, keledai
aja nggak akan kejeblos untuk kedua kalinya pada lobang yang sama.

Ingat juga pesan Mr. Oentoeng beberapa hari yang lalu, mainan BUMI ini
mainan uang gede, yang main para petinggi, dan ini menurut saya ada
urusannya dengan dana kampanye. Segala macam cara sekasar apapun akan
ditempuh untuk cuan, tidak peduli korbannya mau mati, bangkrut atau apapun
juga. Paling-paling mereka hanya akan bilang, makanya lain kali Hati-hati
Sebelum Membeli.
Yang ilmu dan uangnya pas2-an mending nonton di pinggir aja, nggak untung
dari BUMI nggak apa2 daripada rugi nggak karuan.

Just my 2 cents.

Regards,
Bandar Bola


NB. Saya tidak punya saham BUMI, dan tidak bermaksud invest di BUMI, karena
nggak boleh ama suhu saya, dan juga karena ilmu dan uang saya pas2-an.



2008/11/13 jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]

   Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ?

 Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR
 untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba...

 Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis
 ROE akan meingkat sekitar 5%.

 Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan
 mulai besok selama 3 bulan.
 - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan

Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010

2008-11-13 Terurut Topik ihsg 88
Tambahan:
Dana pinjam dari Credit Suise adalah 750 milyar rupiah (diconversi), dengan
memakai jaminan saham bumi yang di buyback tempo hari sebanyak 3%.
Sampai akhir tahun beli 2 juta lot.
Artinya setiap saham di beli dengan Rp. 750,- (Hari ini mungkin 1070)

Setelah dapat 2 juta lot, di jaminkan lagi, dapat dana lagi dari CS, dst.

Kalau saham turun terus, CS bisa konversi utang jadi saham.
kalau saham naik, hutang dilunasi, emiten dapat dana dari retail yang
percaya diri. :D


2008/11/14 Lindt [EMAIL PROTECTED]

  Hehehe.. Setuju. Jarang2 org tau permainan restructuring begini. Bgs buat
 info pemula. Jgn terlalu percaya teori. Semua bs diatur



Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010

2008-11-13 Terurut Topik Hutan Lebat
Kalo Credit Suisse Singapore Branch S/A Long Haul Hold adalah salah
satu pemegang saham di BNBR ada hubungan ga yah ?

Thanks

On 11/14/08, ihsg 88 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Tambahan:
 Dana pinjam dari Credit Suise adalah 750 milyar rupiah (diconversi), dengan
 memakai jaminan saham bumi yang di buyback tempo hari sebanyak 3%.
 Sampai akhir tahun beli 2 juta lot.
 Artinya setiap saham di beli dengan Rp. 750,- (Hari ini mungkin 1070)

 Setelah dapat 2 juta lot, di jaminkan lagi, dapat dana lagi dari CS, dst.

 Kalau saham turun terus, CS bisa konversi utang jadi saham.
 kalau saham naik, hutang dilunasi, emiten dapat dana dari retail yang
 percaya diri. :D


 2008/11/14 Lindt [EMAIL PROTECTED]

  Hehehe.. Setuju. Jarang2 org tau permainan restructuring begini. Bgs buat
 info pemula. Jgn terlalu percaya teori. Semua bs diatur