[obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010
Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ? Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba... Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis ROE akan meingkat sekitar 5%. Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan mulai besok selama 3 bulan. - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan dilakukan ampe akhir thn 2008 (2 bulan). - Sisanya 2,2 miliar (4 juta lot) lembar sisanya dilakukan bulan January 2009. Kalo ini dilaksanakan sesuai schedule ini, maka harga BUMI akan naik tinggi pada bulan January dimana 66% buyback dilakukan dalam sebulan. Anggaplah buy back tahap 1 (2 juta lot) bisa membawa BUMI ke 2000, artinya Emiten beli dengan harga rata rata (1000+2000)/2= 1500. Emiten perlu dana thn ini= 1 miliar lembar x 1500 = 1,5 triliun Dan tahap dua yaitu 4 juta lot dengan tambahan dana pinjaman sehingga harus bayar bunga yang mengurangi keuntungan perusahaan. CAPITAL GAIN tahap satu saja sudah bisa menutupi biaya bunga, jadi buyback akan membawa keuntungan bagi investor dan bukan sebaliknya. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, indra devista [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.detikfinance.com/read/2008/11/13/194636/1036622/6/buy- back-rp-8246-triliun-bumi-siap-pangkas-laba-hingga-2010 Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyiapkan dana pembelian kembali saham (buy back) sebesar Rp 8,246 triliun. Resiko aksi korporasi tersebut akan berdampak pada terpangkasnya laba bersih perseroan hingga 2010. Perseroan akan menyisihkan dana buy back sebesar Rp 8,246 triliun (US$ 824,67 juta) dan diperkirakan akan terjadi penurunan laba bersih sebesar US$ 132,2 juta dalam kurun waktu 3 tahun, ujar Presiden Direktur BUMI, Ari Saptari Hudaya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/11/2008). Jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak 3.298.680.000 saham (17%) di asumsi harga rata-rata sementara di level Rp 2.500. Pelaksanaan buy back akan dilaksanakan dalam waktu tiga bulan terhitung sejak satu hari setelah disampaikannya keterbukaan informasi ini kepada Bapepam-LK dan BEI. Untuk keperluan tersebut, perseroan menunjuk PT Recapital Securities sebagai perantara efek. Jika perseroan menggunakan seluruh dana yang dicadangkan untuk keperluan ini, jumlah aset akan berkurang US$ 224,67 juta dan ekuitas akan berkurang US$ 824,67 juta, ujar Ari. HIngga akhir 2008, pelaksanaan buy back diperkirakan bakal mencapai 1.079.100.000 saham (5,56%). Sisanya sebanyak 2.219.580.000 saham (11,44%) akan dibeli kembali pada tahun 2009. Untuk keperluan tersebut, perseroan akan melakukan pencairan pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan jadwal pelaksanaan buy back, ujar Ari. Laba Bersih Tergerus Hingga 2010 Mengenai pengaruhnya pada laba bersih, perseroan memperkirakan akan terjadi penurunan sebesar US$ 3,4 juta di 2008, US$ 44,1 juta di 2009 dan US$ 49,1 juta di 2010. Penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan beban bersih sebesar US$ 4,9 juta di 2008, US$ 63 juta di 2009 dan US$ 70,1 juta di 2010. Saham yang telah dibeli kembali dapat dijual atau dialihkan pada pihak ketiga dengan harga tidak lebih rendah dari harga buy back atau dapat digunakan untuk memperoleh pinjaman baik sebagai jaminan atau konversi atau penukaran kewajiban perseroan menjadi saham atau untuk penyelesaian kewajiban perseroan baik dalam bentuk hutang, opsi atau lain-lainnya kepada kreditur, jelas Ari. Aksi buy back perseroan dinilai manuver yang cukup kontroversial. Sebab, grup Bakrie saat ini sedang dalam masalah-masalah yang menyelimutinya. Saya tidak tahun ini untuk mendongkrak harga sahamnya atau apa. Setahu saya BUMI tidak punya kas sebanyak itu, ujar pengamat pasar modal Edwin Sinaga saat dihubungi. Kabar yang beredar di kalangan pelaku pasar mengatakan aksi ini berhubungan apa yang pernah dikatakan Ari Hudaya sebelumnya. Dalam paparan publik yang telah diadakan perseroan pada 1 November, Ari mengatakan PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR) sebagai induk usaha BUMI menyatakan tetap mempertahankan kepemilikannya sebagai pemegang saham mayoritas. Padahal BNBR sedang dalam due dilligence penjualan seluruh portofolionya di BUMI (35%) pada konsorsium Northstar Pacific dan Texas Pacific Group. Kabar di pasar mengatakan saham yang telah dibeli kembali (treasury stock) akan dijual atau dialihkan kembali kepada BNBR. __ _ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
[obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010
kan buybacknya ada yang lewat utang Mbah, mungkin ini yang akan mengurangi laba.. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] wrote: Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ? Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba... Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis ROE akan meingkat sekitar 5%. Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan mulai besok selama 3 bulan. - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan dilakukan ampe akhir thn 2008 (2 bulan). - Sisanya 2,2 miliar (4 juta lot) lembar sisanya dilakukan bulan January 2009. Kalo ini dilaksanakan sesuai schedule ini, maka harga BUMI akan naik tinggi pada bulan January dimana 66% buyback dilakukan dalam sebulan. Anggaplah buy back tahap 1 (2 juta lot) bisa membawa BUMI ke 2000, artinya Emiten beli dengan harga rata rata (1000+2000)/2= 1500. Emiten perlu dana thn ini= 1 miliar lembar x 1500 = 1,5 triliun Dan tahap dua yaitu 4 juta lot dengan tambahan dana pinjaman sehingga harus bayar bunga yang mengurangi keuntungan perusahaan. CAPITAL GAIN tahap satu saja sudah bisa menutupi biaya bunga, jadi buyback akan membawa keuntungan bagi investor dan bukan sebaliknya. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, indra devista devista7@ wrote: http://www.detikfinance.com/read/2008/11/13/194636/1036622/6/buy- back-rp-8246-triliun-bumi-siap-pangkas-laba-hingga-2010 Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyiapkan dana pembelian kembali saham (buy back) sebesar Rp 8,246 triliun. Resiko aksi korporasi tersebut akan berdampak pada terpangkasnya laba bersih perseroan hingga 2010. Perseroan akan menyisihkan dana buy back sebesar Rp 8,246 triliun (US$ 824,67 juta) dan diperkirakan akan terjadi penurunan laba bersih sebesar US$ 132,2 juta dalam kurun waktu 3 tahun, ujar Presiden Direktur BUMI, Ari Saptari Hudaya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/11/2008). Jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak 3.298.680.000 saham (17%) di asumsi harga rata-rata sementara di level Rp 2.500. Pelaksanaan buy back akan dilaksanakan dalam waktu tiga bulan terhitung sejak satu hari setelah disampaikannya keterbukaan informasi ini kepada Bapepam-LK dan BEI. Untuk keperluan tersebut, perseroan menunjuk PT Recapital Securities sebagai perantara efek. Jika perseroan menggunakan seluruh dana yang dicadangkan untuk keperluan ini, jumlah aset akan berkurang US$ 224,67 juta dan ekuitas akan berkurang US$ 824,67 juta, ujar Ari. HIngga akhir 2008, pelaksanaan buy back diperkirakan bakal mencapai 1.079.100.000 saham (5,56%). Sisanya sebanyak 2.219.580.000 saham (11,44%) akan dibeli kembali pada tahun 2009. Untuk keperluan tersebut, perseroan akan melakukan pencairan pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan jadwal pelaksanaan buy back, ujar Ari. Laba Bersih Tergerus Hingga 2010 Mengenai pengaruhnya pada laba bersih, perseroan memperkirakan akan terjadi penurunan sebesar US$ 3,4 juta di 2008, US$ 44,1 juta di 2009 dan US$ 49,1 juta di 2010. Penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan beban bersih sebesar US$ 4,9 juta di 2008, US$ 63 juta di 2009 dan US$ 70,1 juta di 2010. Saham yang telah dibeli kembali dapat dijual atau dialihkan pada pihak ketiga dengan harga tidak lebih rendah dari harga buy back atau dapat digunakan untuk memperoleh pinjaman baik sebagai jaminan atau konversi atau penukaran kewajiban perseroan menjadi saham atau untuk penyelesaian kewajiban perseroan baik dalam bentuk hutang, opsi atau lain-lainnya kepada kreditur, jelas Ari. Aksi buy back perseroan dinilai manuver yang cukup kontroversial. Sebab, grup Bakrie saat ini sedang dalam masalah-masalah yang menyelimutinya. Saya tidak tahun ini untuk mendongkrak harga sahamnya atau apa. Setahu saya BUMI tidak punya kas sebanyak itu, ujar pengamat pasar modal Edwin Sinaga saat dihubungi. Kabar yang beredar di kalangan pelaku pasar mengatakan aksi ini berhubungan apa yang pernah dikatakan Ari Hudaya sebelumnya. Dalam paparan publik yang telah diadakan perseroan pada 1 November, Ari mengatakan PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR) sebagai induk usaha BUMI menyatakan tetap mempertahankan kepemilikannya sebagai pemegang saham mayoritas. Padahal BNBR sedang dalam due dilligence penjualan seluruh portofolionya di BUMI (35%) pada konsorsium Northstar Pacific dan Texas Pacific Group. Kabar di pasar mengatakan saham yang telah dibeli kembali (treasury stock) akan dijual atau dialihkan kembali kepada BNBR. __ _ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan
[obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, icchanks [EMAIL PROTECTED] wrote: kan buybacknya ada yang lewat utang Mbah, mungkin ini yang akan mengurangi laba.. Buyback juga akan mengurangi jumlah deviden yg harus dibayar dikali 3 miliar lembar yg akan dibuyback.. Kalo devidennya 100 perak = 3 miliar x 100 = 0,3 triliun. Bandingkan dengan biaya Buyback tahap 1 ampe akhir thn 2008 yg sebesar 1,5 triliun, cukup gede kan penghematan deviden yg harus dikeluarkan. Tgl cum deviden BUMI sekitar kapan yah ?. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consultant@ wrote: Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ? Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba... Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis ROE akan meingkat sekitar 5%. Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan mulai besok selama 3 bulan. - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan dilakukan ampe akhir thn 2008 (2 bulan). - Sisanya 2,2 miliar (4 juta lot) lembar sisanya dilakukan bulan January 2009. Kalo ini dilaksanakan sesuai schedule ini, maka harga BUMI akan naik tinggi pada bulan January dimana 66% buyback dilakukan dalam sebulan. Anggaplah buy back tahap 1 (2 juta lot) bisa membawa BUMI ke 2000, artinya Emiten beli dengan harga rata rata (1000+2000)/2= 1500. Emiten perlu dana thn ini= 1 miliar lembar x 1500 = 1,5 triliun Dan tahap dua yaitu 4 juta lot dengan tambahan dana pinjaman sehingga harus bayar bunga yang mengurangi keuntungan perusahaan. CAPITAL GAIN tahap satu saja sudah bisa menutupi biaya bunga, jadi buyback akan membawa keuntungan bagi investor dan bukan sebaliknya. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, indra devista devista7@ wrote: http://www.detikfinance.com/read/2008/11/13/194636/1036622/6/buy- back-rp-8246-triliun-bumi-siap-pangkas-laba-hingga-2010 Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyiapkan dana pembelian kembali saham (buy back) sebesar Rp 8,246 triliun. Resiko aksi korporasi tersebut akan berdampak pada terpangkasnya laba bersih perseroan hingga 2010. Perseroan akan menyisihkan dana buy back sebesar Rp 8,246 triliun (US$ 824,67 juta) dan diperkirakan akan terjadi penurunan laba bersih sebesar US$ 132,2 juta dalam kurun waktu 3 tahun, ujar Presiden Direktur BUMI, Ari Saptari Hudaya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/11/2008). Jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak 3.298.680.000 saham (17%) di asumsi harga rata-rata sementara di level Rp 2.500. Pelaksanaan buy back akan dilaksanakan dalam waktu tiga bulan terhitung sejak satu hari setelah disampaikannya keterbukaan informasi ini kepada Bapepam-LK dan BEI. Untuk keperluan tersebut, perseroan menunjuk PT Recapital Securities sebagai perantara efek. Jika perseroan menggunakan seluruh dana yang dicadangkan untuk keperluan ini, jumlah aset akan berkurang US$ 224,67 juta dan ekuitas akan berkurang US$ 824,67 juta, ujar Ari. HIngga akhir 2008, pelaksanaan buy back diperkirakan bakal mencapai 1.079.100.000 saham (5,56%). Sisanya sebanyak 2.219.580.000 saham (11,44%) akan dibeli kembali pada tahun 2009. Untuk keperluan tersebut, perseroan akan melakukan pencairan pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan jadwal pelaksanaan buy back, ujar Ari. Laba Bersih Tergerus Hingga 2010 Mengenai pengaruhnya pada laba bersih, perseroan memperkirakan akan terjadi penurunan sebesar US$ 3,4 juta di 2008, US$ 44,1 juta di 2009 dan US$ 49,1 juta di 2010. Penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan beban bersih sebesar US$ 4,9 juta di 2008, US$ 63 juta di 2009 dan US$ 70,1 juta di 2010. Saham yang telah dibeli kembali dapat dijual atau dialihkan pada pihak ketiga dengan harga tidak lebih rendah dari harga buy back atau dapat digunakan untuk memperoleh pinjaman baik sebagai jaminan atau konversi atau penukaran kewajiban perseroan menjadi saham atau untuk penyelesaian kewajiban perseroan baik dalam bentuk hutang, opsi atau lain-lainnya kepada kreditur, jelas Ari. Aksi buy back perseroan dinilai manuver yang cukup kontroversial. Sebab, grup Bakrie saat ini sedang dalam masalah-masalah yang menyelimutinya. Saya tidak tahun ini untuk mendongkrak harga sahamnya atau apa. Setahu saya BUMI tidak punya kas sebanyak itu, ujar pengamat pasar modal Edwin Sinaga saat dihubungi. Kabar yang beredar di kalangan pelaku pasar mengatakan aksi ini berhubungan apa yang pernah dikatakan Ari Hudaya sebelumnya. Dalam paparan publik yang telah diadakan perseroan pada 1 November, Ari mengatakan PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR) sebagai induk usaha BUMI
Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010
Yang pasti buyback tidak akan berpengaruh ke laba rugi. Wong masuk akun neraca kok (treasury stock). Dividenpun kaga bakalan muncul di income statement karena dividen akan mengurangi retained earning (lagi2 akun neraca) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 13 Nov 2008 14:46:28 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010 --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, icchanks [EMAIL PROTECTED] wrote: kan buybacknya ada yang lewat utang Mbah, mungkin ini yang akan mengurangi laba.. Buyback juga akan mengurangi jumlah deviden yg harus dibayar dikali 3 miliar lembar yg akan dibuyback.. Kalo devidennya 100 perak = 3 miliar x 100 = 0,3 triliun. Bandingkan dengan biaya Buyback tahap 1 ampe akhir thn 2008 yg sebesar 1,5 triliun, cukup gede kan penghematan deviden yg harus dikeluarkan. Tgl cum deviden BUMI sekitar kapan yah ?. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consultant@ wrote: Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ? Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba... Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis ROE akan meingkat sekitar 5%. Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan mulai besok selama 3 bulan. - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan dilakukan ampe akhir thn 2008 (2 bulan). - Sisanya 2,2 miliar (4 juta lot) lembar sisanya dilakukan bulan January 2009. Kalo ini dilaksanakan sesuai schedule ini, maka harga BUMI akan naik tinggi pada bulan January dimana 66% buyback dilakukan dalam sebulan. Anggaplah buy back tahap 1 (2 juta lot) bisa membawa BUMI ke 2000, artinya Emiten beli dengan harga rata rata (1000+2000)/2= 1500. Emiten perlu dana thn ini= 1 miliar lembar x 1500 = 1,5 triliun Dan tahap dua yaitu 4 juta lot dengan tambahan dana pinjaman sehingga harus bayar bunga yang mengurangi keuntungan perusahaan. CAPITAL GAIN tahap satu saja sudah bisa menutupi biaya bunga, jadi buyback akan membawa keuntungan bagi investor dan bukan sebaliknya. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, indra devista devista7@ wrote: http://www.detikfinance.com/read/2008/11/13/194636/1036622/6/buy- back-rp-8246-triliun-bumi-siap-pangkas-laba-hingga-2010 Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyiapkan dana pembelian kembali saham (buy back) sebesar Rp 8,246 triliun. Resiko aksi korporasi tersebut akan berdampak pada terpangkasnya laba bersih perseroan hingga 2010. Perseroan akan menyisihkan dana buy back sebesar Rp 8,246 triliun (US$ 824,67 juta) dan diperkirakan akan terjadi penurunan laba bersih sebesar US$ 132,2 juta dalam kurun waktu 3 tahun, ujar Presiden Direktur BUMI, Ari Saptari Hudaya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/11/2008). Jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak 3.298.680.000 saham (17%) di asumsi harga rata-rata sementara di level Rp 2.500. Pelaksanaan buy back akan dilaksanakan dalam waktu tiga bulan terhitung sejak satu hari setelah disampaikannya keterbukaan informasi ini kepada Bapepam-LK dan BEI. Untuk keperluan tersebut, perseroan menunjuk PT Recapital Securities sebagai perantara efek. Jika perseroan menggunakan seluruh dana yang dicadangkan untuk keperluan ini, jumlah aset akan berkurang US$ 224,67 juta dan ekuitas akan berkurang US$ 824,67 juta, ujar Ari. HIngga akhir 2008, pelaksanaan buy back diperkirakan bakal mencapai 1.079.100.000 saham (5,56%). Sisanya sebanyak 2.219.580.000 saham (11,44%) akan dibeli kembali pada tahun 2009. Untuk keperluan tersebut, perseroan akan melakukan pencairan pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan jadwal pelaksanaan buy back, ujar Ari. Laba Bersih Tergerus Hingga 2010 Mengenai pengaruhnya pada laba bersih, perseroan memperkirakan akan terjadi penurunan sebesar US$ 3,4 juta di 2008, US$ 44,1 juta di 2009 dan US$ 49,1 juta di 2010. Penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan beban bersih sebesar US$ 4,9 juta di 2008, US$ 63 juta di 2009 dan US$ 70,1 juta di 2010. Saham yang telah dibeli kembali dapat dijual atau dialihkan pada pihak ketiga dengan harga tidak lebih rendah dari harga buy back atau dapat digunakan untuk memperoleh pinjaman baik sebagai jaminan atau konversi atau penukaran kewajiban perseroan menjadi saham atau untuk penyelesaian kewajiban perseroan baik dalam bentuk hutang, opsi atau lain-lainnya kepada kreditur, jelas Ari. Aksi buy back perseroan dinilai manuver yang cukup kontroversial. Sebab, grup Bakrie saat ini sedang dalam
Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010
SPEKTAKULAR...itulah BUMI...minggu kemarin saya mengatakan MISMANAGEMENT .. eh...sekarang JENDRAL-nya turun tangan...jadi GOOD STRATEGY...sorry ya... kalau benar2 besok mulai 'buy back' IHSG akan lari keatas deh...pola inv. HS bisa jadi..deh.. Dapatkah BUMI melayang lagi??.Lap-Keungan Q3 kalau bagus..ok Pak HMIN gak dapat deh diharga 1000...hee..hee..hee... Best Regard, Rokaya A. --- On Thu, 11/13/08, jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] wrote: From: jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] Subject: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Date: Thursday, November 13, 2008, 9:46 PM --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, icchanks [EMAIL PROTECTED] . wrote: kan buybacknya ada yang lewat utang Mbah, mungkin ini yang akan mengurangi laba.. Buyback juga akan mengurangi jumlah deviden yg harus dibayar dikali 3 miliar lembar yg akan dibuyback.. Kalo devidennya 100 perak = 3 miliar x 100 = 0,3 triliun. Bandingkan dengan biaya Buyback tahap 1 ampe akhir thn 2008 yg sebesar 1,5 triliun, cukup gede kan penghematan deviden yg harus dikeluarkan. Tgl cum deviden BUMI sekitar kapan yah ?. --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, jsx_consultant jsx-consultant@ wrote: Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ? Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba... Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis ROE akan meingkat sekitar 5%. Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan mulai besok selama 3 bulan. - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan dilakukan ampe akhir thn 2008 (2 bulan). - Sisanya 2,2 miliar (4 juta lot) lembar sisanya dilakukan bulan January 2009. Kalo ini dilaksanakan sesuai schedule ini, maka harga BUMI akan naik tinggi pada bulan January dimana 66% buyback dilakukan dalam sebulan. Anggaplah buy back tahap 1 (2 juta lot) bisa membawa BUMI ke 2000, artinya Emiten beli dengan harga rata rata (1000+2000)/ 2= 1500. Emiten perlu dana thn ini= 1 miliar lembar x 1500 = 1,5 triliun Dan tahap dua yaitu 4 juta lot dengan tambahan dana pinjaman sehingga harus bayar bunga yang mengurangi keuntungan perusahaan. CAPITAL GAIN tahap satu saja sudah bisa menutupi biaya bunga, jadi buyback akan membawa keuntungan bagi investor dan bukan sebaliknya. --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, indra devista devista7@ wrote: http://www.detikfin ance.com/ read/2008/ 11/13/194636/ 1036622/6/ buy- back-rp-8246- triliun-bumi- siap-pangkas- laba-hingga- 2010 Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyiapkan dana pembelian kembali saham (buy back) sebesar Rp 8,246 triliun. Resiko aksi korporasi tersebut akan berdampak pada terpangkasnya laba bersih perseroan hingga 2010. Perseroan akan menyisihkan dana buy back sebesar Rp 8,246 triliun (US$ 824,67 juta) dan diperkirakan akan terjadi penurunan laba bersih sebesar US$ 132,2 juta dalam kurun waktu 3 tahun, ujar Presiden Direktur BUMI, Ari Saptari Hudaya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/11/2008) . Jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak 3.298.680.000 saham (17%) di asumsi harga rata-rata sementara di level Rp 2.500. Pelaksanaan buy back akan dilaksanakan dalam waktu tiga bulan terhitung sejak satu hari setelah disampaikannya keterbukaan informasi ini kepada Bapepam-LK dan BEI. Untuk keperluan tersebut, perseroan menunjuk PT Recapital Securities sebagai perantara efek. Jika perseroan menggunakan seluruh dana yang dicadangkan untuk keperluan ini, jumlah aset akan berkurang US$ 224,67 juta dan ekuitas akan berkurang US$ 824,67 juta, ujar Ari. HIngga akhir 2008, pelaksanaan buy back diperkirakan bakal mencapai 1.079.100.000 saham (5,56%). Sisanya sebanyak 2.219.580.000 saham (11,44%) akan dibeli kembali pada tahun 2009. Untuk keperluan tersebut, perseroan akan melakukan pencairan pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan jadwal pelaksanaan buy back, ujar Ari. Laba Bersih Tergerus Hingga 2010 Mengenai pengaruhnya pada laba bersih, perseroan memperkirakan akan terjadi penurunan sebesar US$ 3,4 juta di 2008, US$ 44,1 juta di 2009 dan US$ 49,1 juta di 2010. Penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan beban bersih sebesar US$ 4,9 juta di 2008, US$ 63 juta di 2009 dan US$ 70,1 juta di 2010. Saham yang telah dibeli kembali dapat dijual atau dialihkan pada pihak ketiga dengan harga tidak lebih rendah dari harga buy back atau dapat digunakan untuk memperoleh pinjaman baik sebagai jaminan atau konversi atau penukaran kewajiban perseroan menjadi saham atau untuk penyelesaian kewajiban perseroan baik dalam bentuk hutang, opsi atau
Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010
Kemungkinan besar wartawannya yg salah kaprah. Mungkin yg dimaksud mengurangi saldo keuntungan (laba) Mengenai deviden, Biasanya nilai deviden keseluruhan sudah ditentu(pasti)kan. Dengan berkurangnya saham beredar pembaginya lebih kecil jadi deviden per share meningkat Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 13 Nov 2008 14:46:28 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010 --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, icchanks [EMAIL PROTECTED] wrote: kan buybacknya ada yang lewat utang Mbah, mungkin ini yang akan mengurangi laba.. Buyback juga akan mengurangi jumlah deviden yg harus dibayar dikali 3 miliar lembar yg akan dibuyback.. Kalo devidennya 100 perak = 3 miliar x 100 = 0,3 triliun. Bandingkan dengan biaya Buyback tahap 1 ampe akhir thn 2008 yg sebesar 1,5 triliun, cukup gede kan penghematan deviden yg harus dikeluarkan. Tgl cum deviden BUMI sekitar kapan yah ?. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jsx_consultant jsx-consultant@ wrote: Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ? Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba... Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis ROE akan meingkat sekitar 5%. Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan mulai besok selama 3 bulan. - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan dilakukan ampe akhir thn 2008 (2 bulan). - Sisanya 2,2 miliar (4 juta lot) lembar sisanya dilakukan bulan January 2009. Kalo ini dilaksanakan sesuai schedule ini, maka harga BUMI akan naik tinggi pada bulan January dimana 66% buyback dilakukan dalam sebulan. Anggaplah buy back tahap 1 (2 juta lot) bisa membawa BUMI ke 2000, artinya Emiten beli dengan harga rata rata (1000+2000)/2= 1500. Emiten perlu dana thn ini= 1 miliar lembar x 1500 = 1,5 triliun Dan tahap dua yaitu 4 juta lot dengan tambahan dana pinjaman sehingga harus bayar bunga yang mengurangi keuntungan perusahaan. CAPITAL GAIN tahap satu saja sudah bisa menutupi biaya bunga, jadi buyback akan membawa keuntungan bagi investor dan bukan sebaliknya. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, indra devista devista7@ wrote: http://www.detikfinance.com/read/2008/11/13/194636/1036622/6/buy- back-rp-8246-triliun-bumi-siap-pangkas-laba-hingga-2010 Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyiapkan dana pembelian kembali saham (buy back) sebesar Rp 8,246 triliun. Resiko aksi korporasi tersebut akan berdampak pada terpangkasnya laba bersih perseroan hingga 2010. Perseroan akan menyisihkan dana buy back sebesar Rp 8,246 triliun (US$ 824,67 juta) dan diperkirakan akan terjadi penurunan laba bersih sebesar US$ 132,2 juta dalam kurun waktu 3 tahun, ujar Presiden Direktur BUMI, Ari Saptari Hudaya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/11/2008). Jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak 3.298.680.000 saham (17%) di asumsi harga rata-rata sementara di level Rp 2.500. Pelaksanaan buy back akan dilaksanakan dalam waktu tiga bulan terhitung sejak satu hari setelah disampaikannya keterbukaan informasi ini kepada Bapepam-LK dan BEI. Untuk keperluan tersebut, perseroan menunjuk PT Recapital Securities sebagai perantara efek. Jika perseroan menggunakan seluruh dana yang dicadangkan untuk keperluan ini, jumlah aset akan berkurang US$ 224,67 juta dan ekuitas akan berkurang US$ 824,67 juta, ujar Ari. HIngga akhir 2008, pelaksanaan buy back diperkirakan bakal mencapai 1.079.100.000 saham (5,56%). Sisanya sebanyak 2.219.580.000 saham (11,44%) akan dibeli kembali pada tahun 2009. Untuk keperluan tersebut, perseroan akan melakukan pencairan pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan jadwal pelaksanaan buy back, ujar Ari. Laba Bersih Tergerus Hingga 2010 Mengenai pengaruhnya pada laba bersih, perseroan memperkirakan akan terjadi penurunan sebesar US$ 3,4 juta di 2008, US$ 44,1 juta di 2009 dan US$ 49,1 juta di 2010. Penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan beban bersih sebesar US$ 4,9 juta di 2008, US$ 63 juta di 2009 dan US$ 70,1 juta di 2010. Saham yang telah dibeli kembali dapat dijual atau dialihkan pada pihak ketiga dengan harga tidak lebih rendah dari harga buy back atau dapat digunakan untuk memperoleh pinjaman baik sebagai jaminan atau konversi atau penukaran kewajiban perseroan menjadi saham atau untuk penyelesaian kewajiban perseroan baik dalam bentuk hutang, opsi atau lain-lainnya kepada kreditur, jelas Ari. Aksi buy back perseroan dinilai manuver yang cukup kontroversial
Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010
Ini posting-an saya mengenai esensi program buy-back: http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/83912 Menurut saya, hitungan Mbah ini adalah hitungan rasional, kalo buy-back dijalankan untuk menguntungkan seluruh shareholder secara korporat. Problem-nya adalah, jangankan di negeri kita ini, even di US-pun hajatan ini banyak sekali digunakan oleh management atau pemegang saham utama untuk cash-out pake uang-nya emiten. Ibaratnya kayak bagi dividen, tapi hanya untuk segelintir orang tertentu. Caranya, ya emiten buy-back saham milik management atau pemegang saham mayoritas. Lho khan pemegang saham di atas 5% kalo keluar masuk harus laporan? Betul kalo kondisinya mereka punya saham atas nama sendiri, masalahnya khan, mereka bisa menjadi ultimate shareholder dari perusahaan antah-berantah yang mungkin malah terdaftarnya di negara2 bebas pajak (istilahnya pake proxy), dan kepemilikannya dipecah2 di bawah 5%. Betapa dirugikannya pemegang saham minoritas dengan aktivitas ini. Retail shareholder hanya di-iming2-i dengan peningkatan demand saham yang akan membuat mereka mendapatkan capital gain, tapi bagaimana kalo ternyata demand dari strong-hand investor atas saham tsb tidak cukup kuat untuk mengangkat harga saham secara sustainable secara jangka panjang? Ya, hanya makan janji lah, masak makan janji dong... Sekarang jujur saja, strong-hand mana yang mau pegang saham BUMI untuk jangka panjang kalo kelakuan management dengan akrobat finansial-nya kayak begini? Betul, mereka punya saham BUMI dengan segala macam kehebatan angka2 finansial kayak ROE, ROA, P/E dan lain-lain. Tapi kalo nggak ada cash-inflow untuk mereka dalam bentuk dividen, mana mau megang saham seperti ini. Saya sebagai fervent student dari guru Martin Whitman, sangat menghindari saham2 yang dikendalikan oleh management/majority shareholder yang kelakuannya kayak begini. Percuma semua hitungan valuasi perusahaan, karena akrobat finansial dapat membuat suatu perusahaan tahun ini untung, dan tahun depan rugi, bolak-balik kayak setrikaan tanpa ada value-add-nya sama sekali untuk shareholder. Tahun pertama untung gede, bagi dividen-nya katanya kecil saja ya, karena mau growth katanya, bikin perusahaan2 yang di luar core-business-nya lah dan aneka macam corporate action pake keuntungan tsb. Tahun kedua rugi, right-issue lagi. Tahun ketiga untung, share-buy-back (beli saham yang telah dikeluarkan dari treasury stock untuk MSOP/ESOP). Lha, terus investor retail dapat apa? Capital gain, iya kalo harganya naik karena ada strong hand yang masuk. Pertanyaannya, emang FM-FM gede2 itu nggak tahu perusahaan mana yang di-run oleh management yang pro-seluruh investor (bukan cuma mayoritas investor)? Anyway, ini analisa hanya untuk menunjukkan bahwa program yang tujuannya baik sekalipun seperti share-buy-back, dapat dibelokkan untuk kepentingan segelintir orang2 tertentu. Please keep on mind, it's about money, man! Kalo KSEI bisa angkat bicara, mungkin akan ketahuan, share-buy-back yang dilakukan oleh perusahaan2 itu banyakan belinya dari mana? Yang mau beli BUMI karena berita2 share buy-back ini, tolong dipikir2 dengan matang, karena berita ini bukan untuk yang pertama kalinya. Ingat nggak, beberapa bulan lalu, mau buy-back di harga max 11 ribu-an. Masak mau kejeblos lagi untuk kesekian kalinya sich. Kata pepatah, keledai aja nggak akan kejeblos untuk kedua kalinya pada lobang yang sama. Ingat juga pesan Mr. Oentoeng beberapa hari yang lalu, mainan BUMI ini mainan uang gede, yang main para petinggi, dan ini menurut saya ada urusannya dengan dana kampanye. Segala macam cara sekasar apapun akan ditempuh untuk cuan, tidak peduli korbannya mau mati, bangkrut atau apapun juga. Paling-paling mereka hanya akan bilang, makanya lain kali Hati-hati Sebelum Membeli. Yang ilmu dan uangnya pas2-an mending nonton di pinggir aja, nggak untung dari BUMI nggak apa2 daripada rugi nggak karuan. Just my 2 cents. Regards, Bandar Bola NB. Saya tidak punya saham BUMI, dan tidak bermaksud invest di BUMI, karena nggak boleh ama suhu saya, dan juga karena ilmu dan uang saya pas2-an. 2008/11/13 jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ? Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba... Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis ROE akan meingkat sekitar 5%. Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan mulai besok selama 3 bulan. - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan dilakukan ampe akhir thn 2008 (2 bulan). - Sisanya 2,2 miliar (4 juta lot) lembar sisanya dilakukan bulan January 2009. Kalo ini dilaksanakan sesuai schedule ini, maka harga BUMI akan naik tinggi pada bulan January dimana 66% buyback dilakukan dalam sebulan. Anggaplah buy back tahap 1 (2 juta lot) bisa membawa BUMI ke 2000, artinya Emiten beli dengan harga rata rata (1000+2000)/2= 1500. Emiten perlu dana thn ini= 1
[obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010
Didalam posting anda sebelumnya anda menulis: Kontrol cek yang paling mudah untuk menilai apakah program buy-back itu add value, adalah apabila program dilakukan oleh emiten untuk membeli sahamnya pada harga yang di bawah intrinsic value saham tsb. Bahkan, bila emiten mau pinjam uang dari bank untuk buy-back depressed stock-nya, harus di-apresiasi, karena add value dari EPS yang meningkat bagi shareholder dapat mengkompensasi biaya bunga uang untuk program buy-back tsb. ... Jadi Buyback adalah sesuatu yg 'WAJIB' dilakukan oleh emiten meskipun dengan dana pinjaman asal buyback dilakukan dengan harga dibawah instrinsic value untuk memberikan NILAI TAMBAH bagi para shareholder. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Bandar Bola [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini posting-an saya mengenai esensi program buy-back: http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/83912 Menurut saya, hitungan Mbah ini adalah hitungan rasional, kalo buy- back dijalankan untuk menguntungkan seluruh shareholder secara korporat. Problem-nya adalah, jangankan di negeri kita ini, even di US-pun hajatan ini banyak sekali digunakan oleh management atau pemegang saham utama untuk cash-out pake uang-nya emiten. Ibaratnya kayak bagi dividen, tapi hanya untuk segelintir orang tertentu. Caranya, ya emiten buy-back saham milik management atau pemegang saham mayoritas. Lho khan pemegang saham di atas 5% kalo keluar masuk harus laporan? Betul kalo kondisinya mereka punya saham atas nama sendiri, masalahnya khan, mereka bisa menjadi ultimate shareholder dari perusahaan antah-berantah yang mungkin malah terdaftarnya di negara2 bebas pajak (istilahnya pake proxy), dan kepemilikannya dipecah2 di bawah 5%. Betapa dirugikannya pemegang saham minoritas dengan aktivitas ini. Retail shareholder hanya di-iming2-i dengan peningkatan demand saham yang akan membuat mereka mendapatkan capital gain, tapi bagaimana kalo ternyata demand dari strong-hand investor atas saham tsb tidak cukup kuat untuk mengangkat harga saham secara sustainable secara jangka panjang? Ya, hanya makan janji lah, masak makan janji dong... Sekarang jujur saja, strong-hand mana yang mau pegang saham BUMI untuk jangka panjang kalo kelakuan management dengan akrobat finansial- nya kayak begini? Betul, mereka punya saham BUMI dengan segala macam kehebatan angka2 finansial kayak ROE, ROA, P/E dan lain-lain. Tapi kalo nggak ada cash-inflow untuk mereka dalam bentuk dividen, mana mau megang saham seperti ini. Saya sebagai fervent student dari guru Martin Whitman, sangat menghindari saham2 yang dikendalikan oleh management/majority shareholder yang kelakuannya kayak begini. Percuma semua hitungan valuasi perusahaan, karena akrobat finansial dapat membuat suatu perusahaan tahun ini untung, dan tahun depan rugi, bolak-balik kayak setrikaan tanpa ada value-add-nya sama sekali untuk shareholder. Tahun pertama untung gede, bagi dividen-nya katanya kecil saja ya, karena mau growth katanya, bikin perusahaan2 yang di luar core-business-nya lah dan aneka macam corporate action pake keuntungan tsb. Tahun kedua rugi, right-issue lagi. Tahun ketiga untung, share-buy- back (beli saham yang telah dikeluarkan dari treasury stock untuk MSOP/ESOP). Lha, terus investor retail dapat apa? Capital gain, iya kalo harganya naik karena ada strong hand yang masuk. Pertanyaannya, emang FM-FM gede2 itu nggak tahu perusahaan mana yang di-run oleh management yang pro- seluruh investor (bukan cuma mayoritas investor)? Anyway, ini analisa hanya untuk menunjukkan bahwa program yang tujuannya baik sekalipun seperti share-buy-back, dapat dibelokkan untuk kepentingan segelintir orang2 tertentu. Please keep on mind, it's about money, man! Kalo KSEI bisa angkat bicara, mungkin akan ketahuan, share-buy- back yang dilakukan oleh perusahaan2 itu banyakan belinya dari mana? Yang mau beli BUMI karena berita2 share buy-back ini, tolong dipikir2 dengan matang, karena berita ini bukan untuk yang pertama kalinya. Ingat nggak, beberapa bulan lalu, mau buy-back di harga max 11 ribu-an. Masak mau kejeblos lagi untuk kesekian kalinya sich. Kata pepatah, keledai aja nggak akan kejeblos untuk kedua kalinya pada lobang yang sama. Ingat juga pesan Mr. Oentoeng beberapa hari yang lalu, mainan BUMI ini mainan uang gede, yang main para petinggi, dan ini menurut saya ada urusannya dengan dana kampanye. Segala macam cara sekasar apapun akan ditempuh untuk cuan, tidak peduli korbannya mau mati, bangkrut atau apapun juga. Paling-paling mereka hanya akan bilang, makanya lain kali Hati-hati Sebelum Membeli. Yang ilmu dan uangnya pas2-an mending nonton di pinggir aja, nggak untung dari BUMI nggak apa2 daripada rugi nggak karuan. Just my 2 cents. Regards, Bandar Bola NB. Saya tidak punya saham BUMI, dan tidak bermaksud invest di BUMI, karena nggak boleh ama suhu saya, dan juga karena ilmu dan uang saya pas2- an. 2008/11/13 jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]
[obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010
beberapa bulan lalu kan BUMI memang menargetkan buyback dengan harga maksimum 10rb-an, markeet langsung heboh di awang2 soal broker pelaksana buyback ganti jadi Recapital (LK) ? BY THE WAY KEMANA TUH DANATAMA MAKMUR (II) ?? klo transaksi beli tempo hari sudah dilunasi, kenapa masih disuspend ??
Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010
Thanks om BB. Sepertinyaom BB betul. Manejemen BB emang manejemen akrobat. Gak peduli orang investor retailer mau rugi apa enggak, yang penting, mereka cuan 2008/11/13 Bandar Bola [EMAIL PROTECTED]: Ini posting-an saya mengenai esensi program buy-back: http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/83912 Menurut saya, hitungan Mbah ini adalah hitungan rasional, kalo buy-back dijalankan untuk menguntungkan seluruh shareholder secara korporat. Problem-nya adalah, jangankan di negeri kita ini, even di US-pun hajatan ini banyak sekali digunakan oleh management atau pemegang saham utama untuk cash-out pake uang-nya emiten. Ibaratnya kayak bagi dividen, tapi hanya untuk segelintir orang tertentu. Caranya, ya emiten buy-back saham milik management atau pemegang saham mayoritas. Lho khan pemegang saham di atas 5% kalo keluar masuk harus laporan? Betul kalo kondisinya mereka punya saham atas nama sendiri, masalahnya khan, mereka bisa menjadi ultimate shareholder dari perusahaan antah-berantah yang mungkin malah terdaftarnya di negara2 bebas pajak (istilahnya pake proxy), dan kepemilikannya dipecah2 di bawah 5%. Betapa dirugikannya pemegang saham minoritas dengan aktivitas ini. Retail shareholder hanya di-iming2-i dengan peningkatan demand saham yang akan membuat mereka mendapatkan capital gain, tapi bagaimana kalo ternyata demand dari strong-hand investor atas saham tsb tidak cukup kuat untuk mengangkat harga saham secara sustainable secara jangka panjang? Ya, hanya makan janji lah, masak makan janji dong... Sekarang jujur saja, strong-hand mana yang mau pegang saham BUMI untuk jangka panjang kalo kelakuan management dengan akrobat finansial-nya kayak begini? Betul, mereka punya saham BUMI dengan segala macam kehebatan angka2 finansial kayak ROE, ROA, P/E dan lain-lain. Tapi kalo nggak ada cash-inflow untuk mereka dalam bentuk dividen, mana mau megang saham seperti ini. Saya sebagai fervent student dari guru Martin Whitman, sangat menghindari saham2 yang dikendalikan oleh management/majority shareholder yang kelakuannya kayak begini. Percuma semua hitungan valuasi perusahaan, karena akrobat finansial dapat membuat suatu perusahaan tahun ini untung, dan tahun depan rugi, bolak-balik kayak setrikaan tanpa ada value-add-nya sama sekali untuk shareholder. Tahun pertama untung gede, bagi dividen-nya katanya kecil saja ya, karena mau growth katanya, bikin perusahaan2 yang di luar core-business-nya lah dan aneka macam corporate action pake keuntungan tsb. Tahun kedua rugi, right-issue lagi. Tahun ketiga untung, share-buy-back (beli saham yang telah dikeluarkan dari treasury stock untuk MSOP/ESOP). Lha, terus investor retail dapat apa? Capital gain, iya kalo harganya naik karena ada strong hand yang masuk. Pertanyaannya, emang FM-FM gede2 itu nggak tahu perusahaan mana yang di-run oleh management yang pro-seluruh investor (bukan cuma mayoritas investor)? Anyway, ini analisa hanya untuk menunjukkan bahwa program yang tujuannya baik sekalipun seperti share-buy-back, dapat dibelokkan untuk kepentingan segelintir orang2 tertentu. Please keep on mind, it's about money, man! Kalo KSEI bisa angkat bicara, mungkin akan ketahuan, share-buy-back yang dilakukan oleh perusahaan2 itu banyakan belinya dari mana? Yang mau beli BUMI karena berita2 share buy-back ini, tolong dipikir2 dengan matang, karena berita ini bukan untuk yang pertama kalinya. Ingat nggak, beberapa bulan lalu, mau buy-back di harga max 11 ribu-an. Masak mau kejeblos lagi untuk kesekian kalinya sich. Kata pepatah, keledai aja nggak akan kejeblos untuk kedua kalinya pada lobang yang sama. Ingat juga pesan Mr. Oentoeng beberapa hari yang lalu, mainan BUMI ini mainan uang gede, yang main para petinggi, dan ini menurut saya ada urusannya dengan dana kampanye. Segala macam cara sekasar apapun akan ditempuh untuk cuan, tidak peduli korbannya mau mati, bangkrut atau apapun juga. Paling-paling mereka hanya akan bilang, makanya lain kali Hati-hati Sebelum Membeli. Yang ilmu dan uangnya pas2-an mending nonton di pinggir aja, nggak untung dari BUMI nggak apa2 daripada rugi nggak karuan. Just my 2 cents. Regards, Bandar Bola NB. Saya tidak punya saham BUMI, dan tidak bermaksud invest di BUMI, karena nggak boleh ama suhu saya, dan juga karena ilmu dan uang saya pas2-an. 2008/11/13 jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ? Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba... Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis ROE akan meingkat sekitar 5%. Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan mulai besok selama 3 bulan. - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan dilakukan ampe akhir thn 2008 (2 bulan). - Sisanya 2,2 miliar (4 juta lot) lembar sisanya dilakukan bulan January 2009. Kalo ini dilaksanakan sesuai schedule ini,
Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010
Correct, selama niat-nya untuk meningkatkan nilai tambah bagi seluruh investor, bukan hanya sebagian investor saja, program buy-back sangat baik, karena ini meningkatkan EPS tanpa kena pajak. Bottom-line, selama niatnya baik untuk seluruh investor, program buy-back sangat saya dukung. Tapi kalo dibelokin untuk kepentingan segelintir investor utama, pasti semua akan menentang (kalo tahu). Masalahnya adalah, siapa yang tahu niat BUMI (atau company2 yang lain) melakukan share buy-back adalah untuk kepentingan seluruh atau segelintir investor? Hanya Tuhan dan mereka yang tahu. Kita cuma bisa menebak2 saja, Mbah. Tebakan saya, niat mereka nggak tulus untuk meningkatkan shareholder value. Buktinya, baru beberapa bulan lalu mereka mau buy-back di harga max 11 ribu. Itu angka apakah mencerminkan harga di bawah nilai intrinsic-nya? Kalo nilai tsb di atas nilai intrinsic-nya, siapa yang dirugikan dan siapa yang diuntungkan? Menurut saya, yang dirugikan adalah investor retail yang invest di BUMI, dan yang diuntungkan adalah yang sempat jual saham via program buy-back ke emiten BUMI, siapakah itu. Datanya ada di KSEI. Sekali lagi, ini hanya tebakan, bisa salah, bisa benar, time will tell... Just my 2 cents. Regards, Bandar Bola 2008/11/14 jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] Didalam posting anda sebelumnya anda menulis: Kontrol cek yang paling mudah untuk menilai apakah program buy-back itu add value, adalah apabila program dilakukan oleh emiten untuk membeli sahamnya pada harga yang di bawah intrinsic value saham tsb. Bahkan, bila emiten mau pinjam uang dari bank untuk buy-back depressed stock-nya, harus di-apresiasi, karena add value dari EPS yang meningkat bagi shareholder dapat mengkompensasi biaya bunga uang untuk program buy-back tsb. ... Jadi Buyback adalah sesuatu yg 'WAJIB' dilakukan oleh emiten meskipun dengan dana pinjaman asal buyback dilakukan dengan harga dibawah instrinsic value untuk memberikan NILAI TAMBAH bagi para shareholder. .
Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010
Hehehe.. Setuju. Jarang2 org tau permainan restructuring begini. Bgs buat info pemula. Jgn terlalu percaya teori. Semua bs diatur Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Bandar Bola [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 13 Nov 2008 23:49:57 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010 Ini posting-an saya mengenai esensi program buy-back: http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/83912 Menurut saya, hitungan Mbah ini adalah hitungan rasional, kalo buy-back dijalankan untuk menguntungkan seluruh shareholder secara korporat. Problem-nya adalah, jangankan di negeri kita ini, even di US-pun hajatan ini banyak sekali digunakan oleh management atau pemegang saham utama untuk cash-out pake uang-nya emiten. Ibaratnya kayak bagi dividen, tapi hanya untuk segelintir orang tertentu. Caranya, ya emiten buy-back saham milik management atau pemegang saham mayoritas. Lho khan pemegang saham di atas 5% kalo keluar masuk harus laporan? Betul kalo kondisinya mereka punya saham atas nama sendiri, masalahnya khan, mereka bisa menjadi ultimate shareholder dari perusahaan antah-berantah yang mungkin malah terdaftarnya di negara2 bebas pajak (istilahnya pake proxy), dan kepemilikannya dipecah2 di bawah 5%. Betapa dirugikannya pemegang saham minoritas dengan aktivitas ini. Retail shareholder hanya di-iming2-i dengan peningkatan demand saham yang akan membuat mereka mendapatkan capital gain, tapi bagaimana kalo ternyata demand dari strong-hand investor atas saham tsb tidak cukup kuat untuk mengangkat harga saham secara sustainable secara jangka panjang? Ya, hanya makan janji lah, masak makan janji dong... Sekarang jujur saja, strong-hand mana yang mau pegang saham BUMI untuk jangka panjang kalo kelakuan management dengan akrobat finansial-nya kayak begini? Betul, mereka punya saham BUMI dengan segala macam kehebatan angka2 finansial kayak ROE, ROA, P/E dan lain-lain. Tapi kalo nggak ada cash-inflow untuk mereka dalam bentuk dividen, mana mau megang saham seperti ini. Saya sebagai fervent student dari guru Martin Whitman, sangat menghindari saham2 yang dikendalikan oleh management/majority shareholder yang kelakuannya kayak begini. Percuma semua hitungan valuasi perusahaan, karena akrobat finansial dapat membuat suatu perusahaan tahun ini untung, dan tahun depan rugi, bolak-balik kayak setrikaan tanpa ada value-add-nya sama sekali untuk shareholder. Tahun pertama untung gede, bagi dividen-nya katanya kecil saja ya, karena mau growth katanya, bikin perusahaan2 yang di luar core-business-nya lah dan aneka macam corporate action pake keuntungan tsb. Tahun kedua rugi, right-issue lagi. Tahun ketiga untung, share-buy-back (beli saham yang telah dikeluarkan dari treasury stock untuk MSOP/ESOP). Lha, terus investor retail dapat apa? Capital gain, iya kalo harganya naik karena ada strong hand yang masuk. Pertanyaannya, emang FM-FM gede2 itu nggak tahu perusahaan mana yang di-run oleh management yang pro-seluruh investor (bukan cuma mayoritas investor)? Anyway, ini analisa hanya untuk menunjukkan bahwa program yang tujuannya baik sekalipun seperti share-buy-back, dapat dibelokkan untuk kepentingan segelintir orang2 tertentu. Please keep on mind, it's about money, man! Kalo KSEI bisa angkat bicara, mungkin akan ketahuan, share-buy-back yang dilakukan oleh perusahaan2 itu banyakan belinya dari mana? Yang mau beli BUMI karena berita2 share buy-back ini, tolong dipikir2 dengan matang, karena berita ini bukan untuk yang pertama kalinya. Ingat nggak, beberapa bulan lalu, mau buy-back di harga max 11 ribu-an. Masak mau kejeblos lagi untuk kesekian kalinya sich. Kata pepatah, keledai aja nggak akan kejeblos untuk kedua kalinya pada lobang yang sama. Ingat juga pesan Mr. Oentoeng beberapa hari yang lalu, mainan BUMI ini mainan uang gede, yang main para petinggi, dan ini menurut saya ada urusannya dengan dana kampanye. Segala macam cara sekasar apapun akan ditempuh untuk cuan, tidak peduli korbannya mau mati, bangkrut atau apapun juga. Paling-paling mereka hanya akan bilang, makanya lain kali Hati-hati Sebelum Membeli. Yang ilmu dan uangnya pas2-an mending nonton di pinggir aja, nggak untung dari BUMI nggak apa2 daripada rugi nggak karuan. Just my 2 cents. Regards, Bandar Bola NB. Saya tidak punya saham BUMI, dan tidak bermaksud invest di BUMI, karena nggak boleh ama suhu saya, dan juga karena ilmu dan uang saya pas2-an. 2008/11/13 jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ? Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba... Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis ROE akan meingkat sekitar 5%. Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan mulai besok selama 3 bulan. - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan
Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010
Tambahan: Dana pinjam dari Credit Suise adalah 750 milyar rupiah (diconversi), dengan memakai jaminan saham bumi yang di buyback tempo hari sebanyak 3%. Sampai akhir tahun beli 2 juta lot. Artinya setiap saham di beli dengan Rp. 750,- (Hari ini mungkin 1070) Setelah dapat 2 juta lot, di jaminkan lagi, dapat dana lagi dari CS, dst. Kalau saham turun terus, CS bisa konversi utang jadi saham. kalau saham naik, hutang dilunasi, emiten dapat dana dari retail yang percaya diri. :D 2008/11/14 Lindt [EMAIL PROTECTED] Hehehe.. Setuju. Jarang2 org tau permainan restructuring begini. Bgs buat info pemula. Jgn terlalu percaya teori. Semua bs diatur
Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010
Kalo Credit Suisse Singapore Branch S/A Long Haul Hold adalah salah satu pemegang saham di BNBR ada hubungan ga yah ? Thanks On 11/14/08, ihsg 88 [EMAIL PROTECTED] wrote: Tambahan: Dana pinjam dari Credit Suise adalah 750 milyar rupiah (diconversi), dengan memakai jaminan saham bumi yang di buyback tempo hari sebanyak 3%. Sampai akhir tahun beli 2 juta lot. Artinya setiap saham di beli dengan Rp. 750,- (Hari ini mungkin 1070) Setelah dapat 2 juta lot, di jaminkan lagi, dapat dana lagi dari CS, dst. Kalau saham turun terus, CS bisa konversi utang jadi saham. kalau saham naik, hutang dilunasi, emiten dapat dana dari retail yang percaya diri. :D 2008/11/14 Lindt [EMAIL PROTECTED] Hehehe.. Setuju. Jarang2 org tau permainan restructuring begini. Bgs buat info pemula. Jgn terlalu percaya teori. Semua bs diatur