Blessing in Disguise Re: [obrolan-bandar] Re: Whats d way out... .

2009-02-24 Terurut Topik riwi_s
Mbah, sekedar ikut sharing. BEI tidak jatuh sedalam indeks di bursa lain bisa 
jadi karena dalam kondisi saat ini ekonomi Indonesia relatif lebih kuat dan 
lebih beruntung di banding bbrp negara lain spt Australia, Singapura, Korsel, 
Malaysia dll. Dalam bbrp waktu terakhir mainstream teori pertumbuhan ekonomi yg 
banyak dianut adalah pentingnya akumulasi modal (FDI dan portfolio) serta 
perdagangan LN. Di Indonesia, profilnya agak beda krn PDB kita banyak disumbang 
oleh konsumsi domestik (household dan government) dg sktr 70 %. Hal ini 
sebenarnya krg baik mnrt pandangan Neo Klasik, tapi dlm kondisi skrg ini 
(anomali), hal tsb justru menjadi blessing in disguise. Semoga.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: jsx_consultant jsx-consult...@centrin.net.id

Date: Tue, 24 Feb 2009 16:55:30 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [obrolan-bandar] Re: Whats d way out... .



Coba anda lihat performance IHSG dibanding Amerika, Singapore, Jepang
dan Australia dalam

3 bulan terakhir:

http://finance.yahoo.com/q/bc?t=3ms=%5EDJIl=onz=lq=lc=%5EJKSE%2C%5E\
STI%2C%5EAORD%2C%5EN225
http://finance.yahoo.com/q/bc?t=3ms=%5EDJIl=onz=lq=lc=%5EJKSE%2C%5\
ESTI%2C%5EAORD%2C%5EN225

Terlihat IHSG bergerak SENDIRI (Decoupling ?), index regional jatuh
mengikuti DJI sedang IHSG

belum turun.

Nah untuk Invest kita membutukankan Reward minimal 3x Risk:

- Rewardnya kecil karena IHSG belum jatuh

- Risknya besar karena IHSG bisa jatuh ikut DJI.

Jadi untuk Invest BELUM saatnya, paling cuman bisa trading dan itupun
resikonya besar.










--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Neeraj Khiani neeraj_khi...@...
wrote:

 Dear Mbah, Pak JT,  OB'ers
 Saya mau tanya terkait banyak-ny faktor yg mempengaruhi Ihsg kita:

 Positive Factors   -- mulai dari pemilu, naiknya harga emas, skenario
bumi ke Rp. 1000, pasukan BD di sektor banking

 +

 Negative Factors  -- bursa regional yg mengalami penurunan signf. ,
indikasi resesi di sebagian negara, bandarmologi ( seperti kt Pak Yudiz)

 Indikator yg terlalu banyak ini menyebabkan IHSGSIDEWAYS... Langkah
apa yg sebaiknya dilakukan...??

 Apakah harus Hold / Wait n See / CL / Buy...Mohon bimbingannya ..
Terima kasih.

 Regards
 Neeraj Khiani






Blessing in Disguise Re: [obrolan-bandar] Re: Whats d way out... .

2009-02-24 Terurut Topik y_dizz
I repeat once again, FUCKING WITH FUNDAMENTALS. Semua ini tidak lepas 
dari faktor LUCK. Kebetulan banget di tahun ini ada HAJATAN BESAR. 
Kalo nggak, prophecynya Pak Oen mestinya udah kejadian dari kemarin2.

Regards,
Yudizz


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, riw...@... wrote:

 Mbah, sekedar ikut sharing. BEI tidak jatuh sedalam indeks di bursa 
lain bisa jadi karena dalam kondisi saat ini ekonomi Indonesia 
relatif lebih kuat dan lebih beruntung di banding bbrp negara lain 
spt Australia, Singapura, Korsel, Malaysia dll. Dalam bbrp waktu 
terakhir mainstream teori pertumbuhan ekonomi yg banyak dianut adalah 
pentingnya akumulasi modal (FDI dan portfolio) serta perdagangan LN. 
Di Indonesia, profilnya agak beda krn PDB kita banyak disumbang oleh 
konsumsi domestik (household dan government) dg sktr 70 %. Hal ini 
sebenarnya krg baik mnrt pandangan Neo Klasik, tapi dlm kondisi skrg 
ini (anomali), hal tsb justru menjadi blessing in disguise. Semoga.
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 



Re: Blessing in Disguise Re: [obrolan-bandar] Re: Whats d way out... .

2009-02-24 Terurut Topik indeksbei3000
Ga juga lah Pak Yudizz.
Fundamental tetap di perlukan.
Masalah nyangkut waktu crash dulu, banyak kok yg seperti itu. Including me.
tapi TA and FA is hand in hand
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: y_dizz y_d...@mail2web.com

Date: Wed, 25 Feb 2009 05:27:38 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Blessing in Disguise Re: [obrolan-bandar] Re: Whats d way out... .


I repeat once again, FUCKING WITH FUNDAMENTALS. Semua ini tidak lepas 
dari faktor LUCK. Kebetulan banget di tahun ini ada HAJATAN BESAR. 
Kalo nggak, prophecynya Pak Oen mestinya udah kejadian dari kemarin2.

Regards,
Yudizz


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, riw...@... wrote:

 Mbah, sekedar ikut sharing. BEI tidak jatuh sedalam indeks di bursa 
lain bisa jadi karena dalam kondisi saat ini ekonomi Indonesia 
relatif lebih kuat dan lebih beruntung di banding bbrp negara lain 
spt Australia, Singapura, Korsel, Malaysia dll. Dalam bbrp waktu 
terakhir mainstream teori pertumbuhan ekonomi yg banyak dianut adalah 
pentingnya akumulasi modal (FDI dan portfolio) serta perdagangan LN. 
Di Indonesia, profilnya agak beda krn PDB kita banyak disumbang oleh 
konsumsi domestik (household dan government) dg sktr 70 %. Hal ini 
sebenarnya krg baik mnrt pandangan Neo Klasik, tapi dlm kondisi skrg 
ini (anomali), hal tsb justru menjadi blessing in disguise. Semoga.
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 




Re: Blessing in Disguise Re: [obrolan-bandar] Re: Whats d way out... .

2009-02-24 Terurut Topik Felicia Rumondor
Tambahin lagi ah biar seru Fucking PDB, semua itu conected jadi ngga mungkin 
ngga kena imbas,..kalo ngga kena imbas mah IHSG masih bercokol di 2800 an 

--- On Wed, 2/25/09, y_dizz y_d...@mail2web.com wrote:

From: y_dizz y_d...@mail2web.com
Subject: Blessing in Disguise Re: [obrolan-bandar] Re: Whats d way out... ..
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Wednesday, February 25, 2009, 5:27 AM






I repeat once again, FUCKING WITH FUNDAMENTALS. Semua ini tidak lepas 
dari faktor LUCK. Kebetulan banget di tahun ini ada HAJATAN BESAR. 
Kalo nggak, prophecynya Pak Oen mestinya udah kejadian dari kemarin2.

Regards,
Yudizz

--- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, riw...@... wrote:

 Mbah, sekedar ikut sharing. BEI tidak jatuh sedalam indeks di bursa 
lain bisa jadi karena dalam kondisi saat ini ekonomi Indonesia 
relatif lebih kuat dan lebih beruntung di banding bbrp negara lain 
spt Australia, Singapura, Korsel, Malaysia dll. Dalam bbrp waktu 
terakhir mainstream teori pertumbuhan ekonomi yg banyak dianut adalah 
pentingnya akumulasi modal (FDI dan portfolio) serta perdagangan LN. 
Di Indonesia, profilnya agak beda krn PDB kita banyak disumbang oleh 
konsumsi domestik (household dan government) dg sktr 70 %. Hal ini 
sebenarnya krg baik mnrt pandangan Neo Klasik, tapi dlm kondisi skrg 
ini (anomali), hal tsb justru menjadi blessing in disguise. Semoga.
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT