Terima Kasih atas tanggapan posting medc, saya. Setelah menimbang-nimbang, ini komentar saya terakhir, saham MEDC punya harga wajar utk tahun 2005 di kisaran 4100-4200 (biasanya kejadiannya di atas itu, tapi setelah saya tunggu sampai tahun baru nggak kejadian), utk pembelian gas yg kontraknya di ttd-kemarin. Saya sudah hitung ulang ada penambahan revenues, sekitar 50-60 jt USD mulai tahun 2007, atau tambahan laba bersih sekitar 20-30jt USD. Setelah di hitung ulang dan baca ulang berita2 kemarin , growth-nya MEDC termasuk moderate. Puncak -nya bakal terlihat di FYE2007. Nanti bulan Maret 2006 bakal ada lagi penandatanganan jual beli gas. Kita hitung lagi. Kebanyakan analis tahun lalu, hampir sepakat memasang target 4800, dgn metoda penghitungan yg canggih versi mereka pun desember lalu nggak ada yg kejadian.harga saham MEDCO loncat tahun 2004 dari 1500 ke harga 3000-an, itu juga sepertinya dikarenakan dual listing di eropa,
dimana PER perusahaan minyak di hargai 12-15x.James Arifin [EMAIL PROTECTED] wrote:Kasus paling menarik mengenai masalah reserve bisa dilihat pada kasus ExxonMobil di Arun yang awalnya P1 reservenya diklaim cukup besar untuk mendukung sales hingga beberapa tahun ke depan untuk Arun LNG, tapi nyatanya saat ini Arun mengalami production shortfall sehingga komitmen LNG dari Arun tidak dapat dipenuhi. Itu contoh kasus bahwa reserve yang awalnya diklaim P1 bisa saja ternyata tidak sama dengan prediksi atau sertifikasinya. Anyway, untuk long term sih MEDC termasuk stock yang bagus tapi yah mesti hati2 baca laporan keuangannya terutama mengenai prospek di masa depan karena terus terang dunia minyak dan gas adalah dunia yang penuh khayalan bergelimang uang. On
1/24/06, Hari Anggono [EMAIL PROTECTED] wrote: Walah2 ... semangat banget ngebahasMEDCO ... semua cadangan yg mereka gembar-gemborkan itu masih samar2 ... Saya pernah mengerjakan studi Donggi yg katanya 2.5TCF itu, nggak ada tuh sampe 1 TCF benernya ... Senoro-nya MEDCO juga paling 1 TCF P1 ... Mangkanya walopun ada isu2 unitisasi Pertamina-MEDCO, tetep aja rencananya jalan di tempat ... Itu pinter2nya orang mau naekin saham, naek pangkat (di sisi Pertamina), dst ...Semoga aja orang pada percaya, jadi kita juga ikutan senang ... heheheheKata Bill, teman sebelah meja saya, " ... too many bandits r having fun in oil business .." Kali termasuk George Bush+Dick Cheney dan
Halliburtonnya ... :pSalam,-hari-On 1/24/06, James Arifin [EMAIL PROTECTED] wrote: Senoro/Toili bukan milik MEDC semuanya karena kontraknya TAC. Mesti dilihat dahulu base TAC agreementnya apa sehingga baru bisa divaluasi berapa value field tersebut untuk MEDCO. Pembuatan pipa dari Sulawesi belum dengar tuh ada rencana tersebut, setahu saya MEDC plan untuk buat mid-size LNG Plant. Cadangan sebesar 3 TCF tersebut kalau semuanya P1 dan akan diproduksi sebesar 600 MMscfd maka dalam waktu 13 tahun saja sudah habis. Biaya pembuatan pipa Kalimantan - Java membutuhkan dana US$ 1.2 billion
jadi biaya pembuatan pipa dari Sulawesi lebih mahal lagi.Sekarang pertanyaannya berapa sih P1 dari 3TCF tersebut? Lapangan Tangguh yang memiliki reserve P1= 14 TCF sampai saat ini masih ribet itung-itungan investasinya apalagi kalau reservenya 3 TCF.Sebesar apapun reservenya kalau nggak ada buyers, maka gas tidak ada nilainya makanya banyak gas di offshore Sumatera yang masih diflare saja. On 1/24/06, wondo aja [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Pak EKA;Sebagai informasi tambahan: MEDCO juga
punya cadangan gas yang besar di SENORO/TOILI (Sulawesi) sebesar kira 3 TCF (Trillion Cubic Feet), yang kalau digabungkan dengan dengan DONGGI milik Pertamina 2.5 TCF merupakan cadangan gas yang sangat besar di Sulawesi. Saat ini sedang dilakukan studi bagaimana mengalirkan gas itu ke Jawa, mungkin bisa mencapai kapasitas pipa 600 MMSCFD (hampir sama dengan yang ada di SSWJ I II saat ini)Supaya lebih jelas lihat attachment yang saya kirim, ini merupakan status cadangan lapangan milik MEDCO per January 1, 2004 peace wondo :_)EKA SUWANDANA [EMAIL PROTECTED] wrote:Sorry cadangan gas-nyaMEDC 400.000 Juta Kaki Kubik,
jadi 400 bcf siap pakai. Yg belum dikembangkan 157bcf. Ada tambahan segera cadangan siap pakai dari BLOK A ACEH milik Connoco EXON sebesar 400-500bcf yg sedang di bid oleh MEDC dan ENRG.EKA SUWANDANA [EMAIL PROTECTED] wrote:Sebetulnya harga natural GAs, akan ikut di belakang harga Crude Oil. Saat penutupan jum'at kemarin harga Natural gas di kisaran : 9,2 USD/MMBTU (BISNIS INDONESIA, BURSA UANG, NYMEX), utk domestik di kisaran 2,5 USD/MMBTU. Tapi setiap kontrak habis disesuaikan , MEDCO masih ada jual ke PLN di harga 1,4 USD/MMBTU. Saya pernah tanya ke orang medco, kenapa jualan ke PGN, dan PLN harganya beda jauh. Dia jelaskan soalnya di salurkan dgn pipa yg sudah dibangun bukan oleh mereka. So Cost-nya almost
nothing, maka dari itu Amerada, Connoco juga ikutan jual ke PGN di harga 2,4 - 2,7 USD/mmbtu.