Re: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan?
Mbah, untuk analis fundamental independen minimal kita harus modalin bloomberg terminal dan CEIC http://www.ceicdata.com/, itu aja biaya langganan bisa 20 juta lebih perbulan. Analisa gak cuma dari lapkeu tapi juga kondisi makro, dan statistik industri dan regional lainnya. Misalnya mau buat analisa sektor perbankan, kan gak cuma baca lapkeu doang, banyak faktor lain yang mesti dikalkulasi. Biaya riset itu mahal mbah, karena selain punya data lengkap, juga harus visit ke emiten ybs. Diskusi dengan CEO nya, tanya visi kedepan mo ngapain, visit ke lokasi, lihat pabriknya, lihat proyeknya, dsb. Seperti mbak Daisy, minimal dia harus nongkrong di refinerynya KPC, lihat mesinnya jalan apa engga. Foto-foto, interview dengan kepala proyek, dsb. Setelah visit, sedikit banyak mempengaruhi estimasi kedepannya, jadi gak berdasarkan angka2 aja. Analis juga tau angka bisa dimaenin. Kalo disuruh nyari data dari warnet mah atuh kasian analisnya... yang ada browsing indowet melulu..heheheh Regards, DE Pada 29 Oktober 2008 23:23, jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]menulis: Ini milis obrolan kambing atau ayam... hehehe... Gimana pak DE, Usulan cari Analis Fundamental dari pendapat pak DE gimana ?. Terus terang, kita disini belum selevel ama anlis prof. Ingat engga kita ngomong soal EBITDA aja, masih pada bingung, kacuali pak Armando atau Kang Ocoy, yg lainnya cuman bengong. Harus kita akui, kita masih lemah... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, t_bumi [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker dean.earwicker@ wrote: .. dan invest di kambing, karena: 1. Gak mungkin di repo 2. Gak ada ada derivatifnya... (ada sih, sop kambing, tongseng) 3. Bikin higher high sampe desember 4. COGS relatif flat (rumput, ongkos ngangon), growth stabil selama bandotnya sehat Resiko: 1. Kompetitor punya kambing lebih ganteng 2. Kena anthrax atau keselek paku 3. Dicolong orang 4. Lebaran haji di undur.. (eh gak mungkin ya..) wes ngomong apa sih gw.. heheh.. Regards, DE sip : tbumi Kelebihan pelihara ayam : - modal kecil - Waktu singkat utk panen uang - Bertelur - bila tak bertelur lagi, maka daging bisa dimasak dan tulangnya bisa dijadikan soup ayam. + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links
Re: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan?
Mnrt saya pribadi sih, kalau bumi bukan punya bakrie (yang sahamnya di repo), 8000 sih target wajar. 5000 itu udah diskon, dengan catatan KPC dan Arutmin gak dijual (siapa tahu, namanya orang BU apa aja dikerjain). Secara fundamental 'tok, BUMI has a good prospect, walau kita tahu harga saham gak serta-merta ikut. Ada faktor X disini, yaitu TRUST, yang kemudian menyeret saham-saham satu grup spt elty, btel, unsp, dsb. Mana ada analis berani kasih target unsp 200 perak. Masalahnya corp. action yang gila dan remang-remang ini yang bikin analis dan investor pusing. Even daisy dan kang ocoy pun gak mungkin factor-in informasi yang memang SENGAJA ditutupin oleh emiten. Okelah bisnis bagus, laporan ciamik, prospek ada, tapi pemiliknya akrobat terus, ya gimana orang mau percaya.. Maka munculah pendekar-pendekar yang bisa bertarung di keremangan, antara lain Pak Oen, dan Elaine. Si Daisy saya lihat cukup independen terlepas dari siapa yang hire dia, krn dia yang pertama downgrade ANTM dulu waktu harganya masih 4550. Mbah pasti inget. Sejuta topan badai muncul di milis, toh akhirnya dia terbukti benar. (malah antm kebablasan sampe 1000) Kalau *ternyata *gonjang-ganjing repo ini aman terkendali, BUMI bukan tidak mungkin jadi leader lagi, siapapun pemiliknya nanti. Tapi kalau berantakan, ya wasalam. Faktor selebihnya ya sesuai posting saya sebelumnya, smart money ngejar Amerika dulu. Mau nyoba jadi orang waras diantara orang gila malah kapiran jadinya. Regards, DE Pada 30 Oktober 2008 00:08, jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]menulis: Oke lah, mungkin kita engga sanggup bayar analyst doing FULL DETAIL analysis, tapi at least dia bisa FILTER rekomendasi analis yg bikin target ketinggian seperti nangkep analis bego yg bikin prediksi BUMI 8000. Kalo analis yg kita hire bisa bilang itu target ketinggian dengan alasanya yg kita bisa ngerti, mungkin KORBAN BUMI dimilis OB engga terlalu banyak... Mungkin member disini ada yg kasih warning dari segi technical tapi karena target 8000 ITULAH yg bikin orang celaka. Masasih, analis 10j/bln engga bisa filter BUMI 8000 ketinggian ?. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbah, untuk analis fundamental independen minimal kita harus modalin bloomberg terminal dan CEIC http://www.ceicdata.com/, itu aja biaya langganan bisa 20 juta lebih perbulan. Analisa gak cuma dari lapkeu tapi juga kondisi makro, dan statistik industri dan regional lainnya. Misalnya mau buat analisa sektor perbankan, kan gak cuma baca lapkeu doang, banyak faktor lain yang mesti dikalkulasi. Biaya riset itu mahal mbah, karena selain punya data lengkap, juga harus visit ke emiten ybs. Diskusi dengan CEO nya, tanya visi kedepan mo ngapain, visit ke lokasi, lihat pabriknya, lihat proyeknya, dsb. Seperti mbak Daisy, minimal dia harus nongkrong di refinerynya KPC, lihat mesinnya jalan apa engga. Foto-foto, interview dengan kepala proyek, dsb. Setelah visit, sedikit banyak mempengaruhi estimasi kedepannya, jadi gak berdasarkan angka2 aja. Analis juga tau angka bisa dimaenin. Kalo disuruh nyari data dari warnet mah atuh kasian analisnya... yang ada browsing indowet melulu..heheheh Regards, DE Pada 29 Oktober 2008 23:23, jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]menulis: Ini milis obrolan kambing atau ayam... hehehe... Gimana pak DE, Usulan cari Analis Fundamental dari pendapat pak DE gimana ?. Terus terang, kita disini belum selevel ama anlis prof. Ingat engga kita ngomong soal EBITDA aja, masih pada bingung, kacuali pak Armando atau Kang Ocoy, yg lainnya cuman bengong. Harus kita akui, kita masih lemah... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, t_bumi t_bumi@ wrote: --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker dean.earwicker@ wrote: .. dan invest di kambing, karena: 1. Gak mungkin di repo 2. Gak ada ada derivatifnya... (ada sih, sop kambing, tongseng) 3. Bikin higher high sampe desember 4. COGS relatif flat (rumput, ongkos ngangon), growth stabil selama bandotnya sehat Resiko: 1. Kompetitor punya kambing lebih ganteng 2. Kena anthrax atau keselek paku 3. Dicolong orang 4. Lebaran haji di undur.. (eh gak mungkin ya..) wes ngomong apa sih gw.. heheh.. Regards, DE sip : tbumi Kelebihan pelihara ayam : - modal kecil - Waktu singkat utk panen uang - Bertelur - bila tak bertelur lagi, maka daging bisa dimasak dan tulangnya bisa dijadikan soup ayam. + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali
RE: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan?
Kalo menurut saya apa yang terjadi belakangan ini tidak ada yg bisa dijelaskan dengan analisa apapun juga. Karena kalau anda bilang si Daisy benar, berarti dia bisa memprediksi bahwa semua ini akan terjadi. Is she? Bahwa harga ANTM sampe nyungsep ke below 1000, ngak ada hubungannya dengan analisa si Daisy. Just pure luck! Si Daisy saya lihat cukup independen terlepas dari siapa yang hire dia, krn dia yang pertama downgrade ANTM dulu waktu harganya masih 4550. Mbah pasti inget. Sejuta topan badai muncul di milis, toh akhirnya dia terbukti benar. (malah antm kebablasan sampe 1000)
RE: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan?
Jangan salah, invest kambing ada derivative -nya juga ... contoh di lampung, satu kambing diumpankan dipinggir jalan lintas sumatera, terus ada mobil yang tabrak tuh kambing dan si kambing tewas, yang dituntut sama yang punya kambing tuh bukan cuma kambing yang mati tapi termasuk potensi jumlah keturunannya hehe To: [EMAIL PROTECTED]: [EMAIL PROTECTED]: Wed, 29 Oct 2008 23:03:12 +0700Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan? .. dan invest di kambing, karena:1. Gak mungkin di repo2. Gak ada ada derivatifnya... (ada sih, sop kambing, tongseng)3. Bikin higher high sampe desember4. COGS relatif flat (rumput, ongkos ngangon), growth stabil selama bandotnya sehatResiko:1. Kompetitor punya kambing lebih ganteng2. Kena anthrax atau keselek paku3. Dicolong orang4. Lebaran haji di undur.. (eh gak mungkin ya..)wes ngomong apa sih gw.. heheh..Regards,DE 2008/10/29 Petualang Saham [EMAIL PROTECTED] Tutup monitor.. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, kangduren [EMAIL PROTECTED] wrote: _ Easily publish your photos to your Spaces with Photo Gallery. http://get.live.com/photogallery/overview
Re: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan?
Pak DE, bukannya Eropa Barat jauh lebih stabil dibanding Amerika? --- On Thu, 30/10/08, Dean Earwicker [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Dean Earwicker [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan? To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Date: Thursday, 30 October, 2008, 12:30 AM Mnrt saya pribadi sih, kalau bumi bukan punya bakrie (yang sahamnya di repo), 8000 sih target wajar. 5000 itu udah diskon, dengan catatan KPC dan Arutmin gak dijual (siapa tahu, namanya orang BU apa aja dikerjain). Secara fundamental 'tok, BUMI has a good prospect, walau kita tahu harga saham gak serta-merta ikut. Ada faktor X disini, yaitu TRUST, yang kemudian menyeret saham-saham satu grup spt elty, btel, unsp, dsb. Mana ada analis berani kasih target unsp 200 perak. Masalahnya corp. action yang gila dan remang-remang ini yang bikin analis dan investor pusing. Even daisy dan kang ocoy pun gak mungkin factor-in informasi yang memang SENGAJA ditutupin oleh emiten. Okelah bisnis bagus, laporan ciamik, prospek ada, tapi pemiliknya akrobat terus, ya gimana orang mau percaya.. Maka munculah pendekar-pendekar yang bisa bertarung di keremangan, antara lain Pak Oen, dan Elaine. Si Daisy saya lihat cukup independen terlepas dari siapa yang hire dia, krn dia yang pertama downgrade ANTM dulu waktu harganya masih 4550. Mbah pasti inget. Sejuta topan badai muncul di milis, toh akhirnya dia terbukti benar. (malah antm kebablasan sampe 1000) Kalau ternyata gonjang-ganjing repo ini aman terkendali, BUMI bukan tidak mungkin jadi leader lagi, siapapun pemiliknya nanti. Tapi kalau berantakan, ya wasalam. Faktor selebihnya ya sesuai posting saya sebelumnya, smart money ngejar Amerika dulu. Mau nyoba jadi orang waras diantara orang gila malah kapiran jadinya. Regards, DE Pada 30 Oktober 2008 00:08, jsx_consultant jsx-consultant@ centrin.net. id menulis: Oke lah, mungkin kita engga sanggup bayar analyst doing FULL DETAIL analysis, tapi at least dia bisa FILTER rekomendasi analis yg bikin target ketinggian seperti nangkep analis bego yg bikin prediksi BUMI 8000. Kalo analis yg kita hire bisa bilang itu target ketinggian dengan alasanya yg kita bisa ngerti, mungkin KORBAN BUMI dimilis OB engga terlalu banyak... Mungkin member disini ada yg kasih warning dari segi technical tapi karena target 8000 ITULAH yg bikin orang celaka. Masasih, analis 10j/bln engga bisa filter BUMI 8000 ketinggian ?. --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Dean Earwicker dean.earwicker@ ... wrote: Mbah, untuk analis fundamental independen minimal kita harus modalin bloomberg terminal dan CEIC http://www.ceicdata .com/, itu aja biaya langganan bisa 20 juta lebih perbulan. Analisa gak cuma dari lapkeu tapi juga kondisi makro, dan statistik industri dan regional lainnya. Misalnya mau buat analisa sektor perbankan, kan gak cuma baca lapkeu doang, banyak faktor lain yang mesti dikalkulasi. Biaya riset itu mahal mbah, karena selain punya data lengkap, juga harus visit ke emiten ybs. Diskusi dengan CEO nya, tanya visi kedepan mo ngapain, visit ke lokasi, lihat pabriknya, lihat proyeknya, dsb. Seperti mbak Daisy, minimal dia harus nongkrong di refinerynya KPC, lihat mesinnya jalan apa engga. Foto-foto, interview dengan kepala proyek, dsb. Setelah visit, sedikit banyak mempengaruhi estimasi kedepannya, jadi gak berdasarkan angka2 aja. Analis juga tau angka bisa dimaenin. Kalo disuruh nyari data dari warnet mah atuh kasian analisnya... yang ada browsing indowet melulu..heheheh Regards, DE Pada 29 Oktober 2008 23:23, jsx_consultant jsx-consultant@ ...menulis: Ini milis obrolan kambing atau ayam... hehehe... Gimana pak DE, Usulan cari Analis Fundamental dari pendapat pak DE gimana ?. Terus terang, kita disini belum selevel ama anlis prof. Ingat engga kita ngomong soal EBITDA aja, masih pada bingung, kacuali pak Armando atau Kang Ocoy, yg lainnya cuman bengong. Harus kita akui, kita masih lemah... --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, t_bumi t_bumi@ wrote: --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Dean Earwicker dean.earwicker@ wrote: .. dan invest di kambing, karena: 1. Gak mungkin di repo 2. Gak ada ada derivatifnya. .. (ada sih, sop kambing, tongseng) 3. Bikin higher high sampe desember 4. COGS relatif flat (rumput, ongkos ngangon), growth stabil selama bandotnya sehat Resiko: 1. Kompetitor punya kambing lebih ganteng 2. Kena anthrax atau keselek paku 3. Dicolong orang 4. Lebaran haji di undur.. (eh gak mungkin ya..) wes ngomong apa sih gw.. heheh.. Regards, DE sip : tbumi Kelebihan pelihara ayam : - modal kecil - Waktu singkat utk panen uang - Bertelur - bila tak bertelur lagi, maka daging bisa dimasak
Re: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan?
si Andreas Bokkenheuser (UBS) yg pertama kali set TP BUMI sampe di awang2 (10rb). apalahi setelah BOD BUMI rencanakan buyback maksimum di harga 10600, makin sakauw deh pasar satu yg sering terlewat dr report para analis adalah sisi manajemen emiten karena hal ini emang susah diukur. kita gak tau apa BOD penjahat semua ato robin hood ... Search 1000's of available singles in your area at the new Yahoo!7 Dating. Get Started http://au.dating.yahoo.com/?cid=53151pid=1011
Re: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan?
Pak De, Mbah, Kalau kita bagi2 tugas bagaimana? Kan ada 8000 member kalau masing2 dikasih tugas mantau variabel tertentu dan punya tugas untuk melaporkan/alert ke koordinatornya kalau suatu variabel mencapai angka tertentu. Jadi misalnya ada yg tugasnya mantau tingkat inflasi negara tertentu, atau harga komoditi tertentu terus secara rutin dengan format yg telah ditentukan dikirim ke koordinator masing2 bidang masing2. Jadi kita masing2 benar2 spesialisasi dan benar2 fokus ke 1 variabel saja. Jadi kita bikin robot komunitas sendiri dan hasil kompilasi tinggal di post ke milist sendiri, habis itu kan bisa ambil keputusan sendiri2. Contohnya waktu komunitas ID-GPS keroyokan bikin peta GPS navigasi.net se Indonesia gratis yg boleh dipakai siapa saja dan tiap bulan diupdate. Masing2 punya tugas dan wilayahnya utk dipantau terus. Jadi ada presiden, gubernur, bupati, walikota nya. Jadi kami-kami yang awam ini tugasnya ngisi form saja tiap hari. Mungkin ngak ya? Salam, Ase™ -- Linuxindo Total Solusi, PT www.Linuxindo.com -Original Message- From: Dean Earwicker [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 29 Oct 2008 23:58:05 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan? Mbah, untuk analis fundamental independen minimal kita harus modalin bloomberg terminal dan CEIC http://www.ceicdata.com/, itu aja biaya langganan bisa 20 juta lebih perbulan. Analisa gak cuma dari lapkeu tapi juga kondisi makro, dan statistik industri dan regional lainnya. Misalnya mau buat analisa sektor perbankan, kan gak cuma baca lapkeu doang, banyak faktor lain yang mesti dikalkulasi. Biaya riset itu mahal mbah, karena selain punya data lengkap, juga harus visit ke emiten ybs. Diskusi dengan CEO nya, tanya visi kedepan mo ngapain, visit ke lokasi, lihat pabriknya, lihat proyeknya, dsb. Seperti mbak Daisy, minimal dia harus nongkrong di refinerynya KPC, lihat mesinnya jalan apa engga. Foto-foto, interview dengan kepala proyek, dsb. Setelah visit, sedikit banyak mempengaruhi estimasi kedepannya, jadi gak berdasarkan angka2 aja. Analis juga tau angka bisa dimaenin. Kalo disuruh nyari data dari warnet mah atuh kasian analisnya... yang ada browsing indowet melulu..heheheh Regards, DE Pada 29 Oktober 2008 23:23, jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]menulis: Ini milis obrolan kambing atau ayam... hehehe... Gimana pak DE, Usulan cari Analis Fundamental dari pendapat pak DE gimana ?. Terus terang, kita disini belum selevel ama anlis prof. Ingat engga kita ngomong soal EBITDA aja, masih pada bingung, kacuali pak Armando atau Kang Ocoy, yg lainnya cuman bengong. Harus kita akui, kita masih lemah... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, t_bumi [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker dean.earwicker@ wrote: .. dan invest di kambing, karena: 1. Gak mungkin di repo 2. Gak ada ada derivatifnya... (ada sih, sop kambing, tongseng) 3. Bikin higher high sampe desember 4. COGS relatif flat (rumput, ongkos ngangon), growth stabil selama bandotnya sehat Resiko: 1. Kompetitor punya kambing lebih ganteng 2. Kena anthrax atau keselek paku 3. Dicolong orang 4. Lebaran haji di undur.. (eh gak mungkin ya..) wes ngomong apa sih gw.. heheh.. Regards, DE sip : tbumi Kelebihan pelihara ayam : - modal kecil - Waktu singkat utk panen uang - Bertelur - bila tak bertelur lagi, maka daging bisa dimasak dan tulangnya bisa dijadikan soup ayam. + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links
Re: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan?
Mbah pura2 ga ngerti. Analis kan karyawan prsh sekuritas. BUMI kan menghidupi banyak prsh sekuritas. Prsh sekuritas merasa terutang budi sama BUMI Menyangkut dapur. Kenapa sih ngurusin BUMI saham lain juga banyak yg %lossnya lebih Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 29 Oct 2008 17:46:06 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan? Kalo menurut analisa embah sendiri: Disini sang analis gagal total, alasannya: - Gerakan grafik BUMI selaras dengan gerakan saham coal luar negri, jadi tanpa bawa bawa soal bakrie pun, memang saham coal diseluruh dunia turun BARENG BARENG secara SERAGAM. - Kesalahan kedua, analis2 TERLAMBAT mengupgrade TP BUMI atau terlambat memberi WARNING adanya kemungkinan BUMI sampe BABAK BELUR. - Ketiga, kenapa TARGET BUMI diupdate sesudah harganya HANCUR DULUAN, mengapa BEGITU terlambat. Dan ini menimbulkan kecurigaan adanya ANALIS YG TIDAK INDEPENDENT. itulah yg bikin pemikiran kita hire Analis yg DEPENDENT untuk OB. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker [EMAIL PROTECTED] wrote: Mnrt saya pribadi sih, kalau bumi bukan punya bakrie (yang sahamnya di repo), 8000 sih target wajar. 5000 itu udah diskon, dengan catatan KPC dan Arutmin gak dijual (siapa tahu, namanya orang BU apa aja dikerjain). Secara fundamental 'tok, BUMI has a good prospect, walau kita tahu harga saham gak serta-merta ikut. Ada faktor X disini, yaitu TRUST, yang kemudian menyeret saham-saham satu grup spt elty, btel, unsp, dsb. Mana ada analis berani kasih target unsp 200 perak. Masalahnya corp. action yang gila dan remang-remang ini yang bikin analis dan investor pusing. Even daisy dan kang ocoy pun gak mungkin factor-in informasi yang memang SENGAJA ditutupin oleh emiten. Okelah bisnis bagus, laporan ciamik, prospek ada, tapi pemiliknya akrobat terus, ya gimana orang mau percaya.. Maka munculah pendekar-pendekar yang bisa bertarung di keremangan, antara lain Pak Oen, dan Elaine. Si Daisy saya lihat cukup independen terlepas dari siapa yang hire dia, krn dia yang pertama downgrade ANTM dulu waktu harganya masih 4550. Mbah pasti inget. Sejuta topan badai muncul di milis, toh akhirnya dia terbukti benar. (malah antm kebablasan sampe 1000) Kalau *ternyata *gonjang-ganjing repo ini aman terkendali, BUMI bukan tidak mungkin jadi leader lagi, siapapun pemiliknya nanti. Tapi kalau berantakan, ya wasalam. Faktor selebihnya ya sesuai posting saya sebelumnya, smart money ngejar Amerika dulu. Mau nyoba jadi orang waras diantara orang gila malah kapiran jadinya. Regards, DE Pada 30 Oktober 2008 00:08, jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]menulis: Oke lah, mungkin kita engga sanggup bayar analyst doing FULL DETAIL analysis, tapi at least dia bisa FILTER rekomendasi analis yg bikin target ketinggian seperti nangkep analis bego yg bikin prediksi BUMI 8000. Kalo analis yg kita hire bisa bilang itu target ketinggian dengan alasanya yg kita bisa ngerti, mungkin KORBAN BUMI dimilis OB engga terlalu banyak... Mungkin member disini ada yg kasih warning dari segi technical tapi karena target 8000 ITULAH yg bikin orang celaka. Masasih, analis 10j/bln engga bisa filter BUMI 8000 ketinggian ?. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker dean.earwicker@ wrote: Mbah, untuk analis fundamental independen minimal kita harus modalin bloomberg terminal dan CEIC http://www.ceicdata.com/, itu aja biaya langganan bisa 20 juta lebih perbulan. Analisa gak cuma dari lapkeu tapi juga kondisi makro, dan statistik industri dan regional lainnya. Misalnya mau buat analisa sektor perbankan, kan gak cuma baca lapkeu doang, banyak faktor lain yang mesti dikalkulasi. Biaya riset itu mahal mbah, karena selain punya data lengkap, juga harus visit ke emiten ybs. Diskusi dengan CEO nya, tanya visi kedepan mo ngapain, visit ke lokasi, lihat pabriknya, lihat proyeknya, dsb. Seperti mbak Daisy, minimal dia harus nongkrong di refinerynya KPC, lihat mesinnya jalan apa engga. Foto-foto, interview dengan kepala proyek, dsb. Setelah visit, sedikit banyak mempengaruhi estimasi kedepannya, jadi gak berdasarkan angka2 aja. Analis juga tau angka bisa dimaenin. Kalo disuruh nyari data dari warnet mah atuh kasian analisnya... yang ada browsing indowet melulu..heheheh Regards, DE Pada 29 Oktober 2008 23:23, jsx_consultant jsx-consultant@menulis: Ini milis obrolan kambing atau ayam... hehehe... Gimana pak DE, Usulan cari Analis Fundamental dari pendapat pak DE gimana ?. Terus terang, kita disini belum selevel ama anlis prof. Ingat engga kita ngomong soal EBITDA aja, masih pada bingung, kacuali pak Armando atau Kang Ocoy, yg
Re: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan?
Saya pikir kapasitas analis fundamental adalah menjelaskan prospek bisnis kedepan berserta valuasi (target price) wajar mengikuti asumsi *kondisi *pasar dan regional SAAT ITU. Eh gak taunya ada acara Lehman dibangkrutin. Bakrie nyangkut di repo. Minyak jeblos. Regional crash. Suku bunga indo malah naik. Kondisi2 spt ini yang susah diprediksi. Akhirnya analis harus revisi target akibat *kondisi *pasar. Terutama dengan kisruh reponya bakrie, mengundang asumsi2 dan spekulasi2 akan CA selanjutnya. Kalau kasih analisa entry/exit seperti maksud mbah dibawah, l*ebih tepat analis teknikal *kali mbah. Dan thank's God kita punya pakar2nya disini hehe..Mudah2an BUMI jadi BUMN.. bisa ngga ya.. Lagipula yang babak belur bukan cuma BUMI doang, PTBA, AALI, TLKM, ANTM, sampe bintang bokep HEXA, LTLS, JPRS semuanya dibejek-bejek.. krisis di BEI tidak fundamental, lebih ke money flow dan sentimen. PIG. Soal analis independen, saya sih setuju2 aja. Malah saya pikir baiknya mbah bikin website analisa research, yang untuk baca perlu bayar 100rb. Untuk luar negeri, saya sering nemuin analis2 independen, tapi kalau buat indo belon. Contoh aje: http://www.spelmanresearch.com/ http://finance.yahoo.com/q/rr?s=TLK http://www.cohenresearch.com/ http://www.investars.com/ Pokonya saya dukung deh. Regards, DE Pada 30 Oktober 2008 00:46, jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]menulis: Kalo menurut analisa embah sendiri: Disini sang analis gagal total, alasannya: - Gerakan grafik BUMI selaras dengan gerakan saham coal luar negri, jadi tanpa bawa bawa soal bakrie pun, memang saham coal diseluruh dunia turun BARENG BARENG secara SERAGAM. - Kesalahan kedua, analis2 TERLAMBAT mengupgrade TP BUMI atau terlambat memberi WARNING adanya kemungkinan BUMI sampe BABAK BELUR. - Ketiga, kenapa TARGET BUMI diupdate sesudah harganya HANCUR DULUAN, mengapa BEGITU terlambat. Dan ini menimbulkan kecurigaan adanya ANALIS YG TIDAK INDEPENDENT. itulah yg bikin pemikiran kita hire Analis yg DEPENDENT untuk OB. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker [EMAIL PROTECTED] wrote: Mnrt saya pribadi sih, kalau bumi bukan punya bakrie (yang sahamnya di repo), 8000 sih target wajar. 5000 itu udah diskon, dengan catatan KPC dan Arutmin gak dijual (siapa tahu, namanya orang BU apa aja dikerjain). Secara fundamental 'tok, BUMI has a good prospect, walau kita tahu harga saham gak serta-merta ikut. Ada faktor X disini, yaitu TRUST, yang kemudian menyeret saham-saham satu grup spt elty, btel, unsp, dsb. Mana ada analis berani kasih target unsp 200 perak. Masalahnya corp. action yang gila dan remang-remang ini yang bikin analis dan investor pusing. Even daisy dan kang ocoy pun gak mungkin factor-in informasi yang memang SENGAJA ditutupin oleh emiten. Okelah bisnis bagus, laporan ciamik, prospek ada, tapi pemiliknya akrobat terus, ya gimana orang mau percaya.. Maka munculah pendekar-pendekar yang bisa bertarung di keremangan, antara lain Pak Oen, dan Elaine. Si Daisy saya lihat cukup independen terlepas dari siapa yang hire dia, krn dia yang pertama downgrade ANTM dulu waktu harganya masih 4550. Mbah pasti inget. Sejuta topan badai muncul di milis, toh akhirnya dia terbukti benar. (malah antm kebablasan sampe 1000) Kalau *ternyata *gonjang-ganjing repo ini aman terkendali, BUMI bukan tidak mungkin jadi leader lagi, siapapun pemiliknya nanti. Tapi kalau berantakan, ya wasalam. Faktor selebihnya ya sesuai posting saya sebelumnya, smart money ngejar Amerika dulu. Mau nyoba jadi orang waras diantara orang gila malah kapiran jadinya. Regards, DE Pada 30 Oktober 2008 00:08, jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]menulis: Oke lah, mungkin kita engga sanggup bayar analyst doing FULL DETAIL analysis, tapi at least dia bisa FILTER rekomendasi analis yg bikin target ketinggian seperti nangkep analis bego yg bikin prediksi BUMI 8000. Kalo analis yg kita hire bisa bilang itu target ketinggian dengan alasanya yg kita bisa ngerti, mungkin KORBAN BUMI dimilis OB engga terlalu banyak... Mungkin member disini ada yg kasih warning dari segi technical tapi karena target 8000 ITULAH yg bikin orang celaka. Masasih, analis 10j/bln engga bisa filter BUMI 8000 ketinggian ?. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker dean.earwicker@ wrote: Mbah, untuk analis fundamental independen minimal kita harus modalin bloomberg terminal dan CEIC http://www.ceicdata.com/, itu aja biaya langganan bisa 20 juta lebih perbulan. Analisa gak cuma dari lapkeu tapi juga kondisi makro, dan statistik industri dan regional lainnya. Misalnya mau buat analisa sektor perbankan, kan gak cuma baca lapkeu doang, banyak faktor lain yang mesti dikalkulasi. Biaya riset itu mahal mbah, karena selain punya data lengkap, juga harus visit ke emiten ybs. Diskusi dengan CEO nya,
Re: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan?
Idenya mulia Mbah tapi menurut ane ngurusnya ga gampang Analisnya harus buta tuli karena banyak provokasi Analisnya bisa dibajak sama member OB Analis yg berkualitas mahal, selain itu bisa jadi permainan BD yg nongkrong di OB (apapun yg ditulis analiS dibalikin sama kenyataan/ harga diset BD) analisnya bisa beban stress dan akhirnya resign. Skrg Investor fundamental ane itung lebih bonyok dari investor TA Cheers, Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 30 Oct 2008 01:07:08 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan? --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbah pura2 ga ngerti. Analis kan karyawan prsh sekuritas. BUMI kan menghidupi banyak prsh sekuritas. Prsh sekuritas merasa terutang budi sama BUMI Menyangkut dapur. Kenapa sih ngurusin BUMI saham lain juga banyak yg %lossnya lebih Embah nyinggung BUMI dalam context topik ngomongin milis OB perlu ANALIS sendiri, dimilis OB ini banyak orang yg pinter pinter dari pihak BD maupun Individu. Tapi mereka itu TIDAK bisa dipercaya 100% karena mereka punya posisi dan kepentingan masing2 (ini juga termasuk embah). Malah kadang2 NUANSA KEPENTINGAN SENDIRI lebih diutamakan daripada nulis analisa yang NETRAL... Jadi menurut embah kita perlu ANALIS INDEPENDENT yg kita bayar bersama TAPI tidak boleh memihak alias INDEPENDENT. Gimana pendapat Pak Karno ?. Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 29 Oct 2008 17:46:06 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan? Kalo menurut analisa embah sendiri: Disini sang analis gagal total, alasannya: - Gerakan grafik BUMI selaras dengan gerakan saham coal luar negri, jadi tanpa bawa bawa soal bakrie pun, memang saham coal diseluruh dunia turun BARENG BARENG secara SERAGAM. - Kesalahan kedua, analis2 TERLAMBAT mengupgrade TP BUMI atau terlambat memberi WARNING adanya kemungkinan BUMI sampe BABAK BELUR. - Ketiga, kenapa TARGET BUMI diupdate sesudah harganya HANCUR DULUAN, mengapa BEGITU terlambat. Dan ini menimbulkan kecurigaan adanya ANALIS YG TIDAK INDEPENDENT. itulah yg bikin pemikiran kita hire Analis yg DEPENDENT untuk OB. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker dean.earwicker@ wrote: Mnrt saya pribadi sih, kalau bumi bukan punya bakrie (yang sahamnya di repo), 8000 sih target wajar. 5000 itu udah diskon, dengan catatan KPC dan Arutmin gak dijual (siapa tahu, namanya orang BU apa aja dikerjain). Secara fundamental 'tok, BUMI has a good prospect, walau kita tahu harga saham gak serta-merta ikut. Ada faktor X disini, yaitu TRUST, yang kemudian menyeret saham-saham satu grup spt elty, btel, unsp, dsb. Mana ada analis berani kasih target unsp 200 perak. Masalahnya corp. action yang gila dan remang-remang ini yang bikin analis dan investor pusing. Even daisy dan kang ocoy pun gak mungkin factor-in informasi yang memang SENGAJA ditutupin oleh emiten. Okelah bisnis bagus, laporan ciamik, prospek ada, tapi pemiliknya akrobat terus, ya gimana orang mau percaya.. Maka munculah pendekar-pendekar yang bisa bertarung di keremangan, antara lain Pak Oen, dan Elaine. Si Daisy saya lihat cukup independen terlepas dari siapa yang hire dia, krn dia yang pertama downgrade ANTM dulu waktu harganya masih 4550. Mbah pasti inget. Sejuta topan badai muncul di milis, toh akhirnya dia terbukti benar. (malah antm kebablasan sampe 1000) Kalau *ternyata *gonjang-ganjing repo ini aman terkendali, BUMI bukan tidak mungkin jadi leader lagi, siapapun pemiliknya nanti. Tapi kalau berantakan, ya wasalam. Faktor selebihnya ya sesuai posting saya sebelumnya, smart money ngejar Amerika dulu. Mau nyoba jadi orang waras diantara orang gila malah kapiran jadinya. Regards, DE Pada 30 Oktober 2008 00:08, jsx_consultant jsx-consultant@menulis: Oke lah, mungkin kita engga sanggup bayar analyst doing FULL DETAIL analysis, tapi at least dia bisa FILTER rekomendasi analis yg bikin target ketinggian seperti nangkep analis bego yg bikin prediksi BUMI 8000. Kalo analis yg kita hire bisa bilang itu target ketinggian dengan alasanya yg kita bisa ngerti, mungkin KORBAN BUMI dimilis OB engga terlalu banyak... Mungkin member disini ada yg kasih warning dari segi technical tapi karena target 8000 ITULAH yg bikin orang celaka. Masasih, analis 10j/bln engga bisa filter BUMI 8000 ketinggian ?. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker dean.earwicker@ wrote: Mbah, untuk analis fundamental independen minimal kita harus modalin bloomberg terminal dan CEIC http://www.ceicdata.com/,
RE: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan?
Embah. I am in..!! yahh klo Rp.100.000/bulan oke lah. tapi hasil research nya harus bener2 dapat dipertanggungjawabkan. Jangan sampe, researcher yang di hire oleh milis OB adalah salah satu dari kaki tangan Bozz. Rp.100.000 per month sepertinya cukup reasonable untuk mendapatkan hasil research yang bagus. Tapi berhubung milis OB juga memperhatikan rakyatnya. maka lebih bagus lagi klo biaya per bulannya max Rp.50.000,- mbah. Hehehe.. sm;)e tV.kun0 From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jsx_consultant Sent: Thursday, October 30, 2008 8:07 AM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan? --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com , [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbah pura2 ga ngerti. Analis kan karyawan prsh sekuritas. BUMI kan menghidupi banyak prsh sekuritas. Prsh sekuritas merasa terutang budi sama BUMI Menyangkut dapur. Kenapa sih ngurusin BUMI saham lain juga banyak yg %lossnya lebih Embah nyinggung BUMI dalam context topik ngomongin milis OB perlu ANALIS sendiri, dimilis OB ini banyak orang yg pinter pinter dari pihak BD maupun Individu. Tapi mereka itu TIDAK bisa dipercaya 100% karena mereka punya posisi dan kepentingan masing2 (ini juga termasuk embah). Malah kadang2 NUANSA KEPENTINGAN SENDIRI lebih diutamakan daripada nulis analisa yang NETRAL... Jadi menurut embah kita perlu ANALIS INDEPENDENT yg kita bayar bersama TAPI tidak boleh memihak alias INDEPENDENT. Gimana pendapat Pak Karno ?. Sent from my BlackBerryR powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 29 Oct 2008 17:46:06 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com Subject: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan? Kalo menurut analisa embah sendiri: Disini sang analis gagal total, alasannya: - Gerakan grafik BUMI selaras dengan gerakan saham coal luar negri, jadi tanpa bawa bawa soal bakrie pun, memang saham coal diseluruh dunia turun BARENG BARENG secara SERAGAM. - Kesalahan kedua, analis2 TERLAMBAT mengupgrade TP BUMI atau terlambat memberi WARNING adanya kemungkinan BUMI sampe BABAK BELUR. - Ketiga, kenapa TARGET BUMI diupdate sesudah harganya HANCUR DULUAN, mengapa BEGITU terlambat. Dan ini menimbulkan kecurigaan adanya ANALIS YG TIDAK INDEPENDENT. itulah yg bikin pemikiran kita hire Analis yg DEPENDENT untuk OB. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com , Dean Earwicker dean.earwicker@ wrote: Mnrt saya pribadi sih, kalau bumi bukan punya bakrie (yang sahamnya di repo), 8000 sih target wajar. 5000 itu udah diskon, dengan catatan KPC dan Arutmin gak dijual (siapa tahu, namanya orang BU apa aja dikerjain). Secara fundamental 'tok, BUMI has a good prospect, walau kita tahu harga saham gak serta-merta ikut. Ada faktor X disini, yaitu TRUST, yang kemudian menyeret saham-saham satu grup spt elty, btel, unsp, dsb. Mana ada analis berani kasih target unsp 200 perak. Masalahnya corp. action yang gila dan remang-remang ini yang bikin analis dan investor pusing. Even daisy dan kang ocoy pun gak mungkin factor-in informasi yang memang SENGAJA ditutupin oleh emiten. Okelah bisnis bagus, laporan ciamik, prospek ada, tapi pemiliknya akrobat terus, ya gimana orang mau percaya.. Maka munculah pendekar-pendekar yang bisa bertarung di keremangan, antara lain Pak Oen, dan Elaine. Si Daisy saya lihat cukup independen terlepas dari siapa yang hire dia, krn dia yang pertama downgrade ANTM dulu waktu harganya masih 4550. Mbah pasti inget. Sejuta topan badai muncul di milis, toh akhirnya dia terbukti benar. (malah antm kebablasan sampe 1000) Kalau *ternyata *gonjang-ganjing repo ini aman terkendali, BUMI bukan tidak mungkin jadi leader lagi, siapapun pemiliknya nanti. Tapi kalau berantakan, ya wasalam. Faktor selebihnya ya sesuai posting saya sebelumnya, smart money ngejar Amerika dulu. Mau nyoba jadi orang waras diantara orang gila malah kapiran jadinya. Regards, DE Pada 30 Oktober 2008 00:08, jsx_consultant jsx-consultant@menulis: Oke lah, mungkin kita engga sanggup bayar analyst doing FULL DETAIL analysis, tapi at least dia bisa FILTER rekomendasi analis yg bikin target ketinggian seperti nangkep analis bego yg bikin prediksi BUMI 8000. Kalo analis yg kita hire bisa bilang itu target ketinggian dengan alasanya yg kita bisa ngerti, mungkin KORBAN BUMI dimilis OB engga terlalu banyak... Mungkin member disini ada yg kasih warning dari segi technical tapi karena target 8000 ITULAH yg bikin orang celaka. Masasih, analis 10j/bln engga bisa filter BUMI 8000 ketinggian ?. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com
Re: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan?
Analisnya gak boleh baca OB..huehehehehehehe Biar gimana OB yang paling update kalau soal rumor lah.. Udah dari tahun lalu gembar gembor mau dinuke, pentung, dst, analisa resmi mana ada.. Regards, DE Pada 30 Oktober 2008 08:44, [EMAIL PROTECTED] menulis: Idenya mulia Mbah tapi menurut ane ngurusnya ga gampang Analisnya harus buta tuli karena banyak provokasi Analisnya bisa dibajak sama member OB Analis yg berkualitas mahal, selain itu bisa jadi permainan BD yg nongkrong di OB (apapun yg ditulis analiS dibalikin sama kenyataan/ harga diset BD) analisnya bisa beban stress dan akhirnya resign. Skrg Investor fundamental ane itung lebih bonyok dari investor TA Cheers, Sent from my BlackBerry(R) powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- *From*: jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] *Date*: Thu, 30 Oct 2008 01:07:08 - *To*: obrolan-bandar@yahoogroups.com *Subject*: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan? --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbah pura2 ga ngerti. Analis kan karyawan prsh sekuritas. BUMI kan menghidupi banyak prsh sekuritas. Prsh sekuritas merasa terutang budi sama BUMI Menyangkut dapur. Kenapa sih ngurusin BUMI saham lain juga banyak yg %lossnya lebih Embah nyinggung BUMI dalam context topik ngomongin milis OB perlu ANALIS sendiri, dimilis OB ini banyak orang yg pinter pinter dari pihak BD maupun Individu. Tapi mereka itu TIDAK bisa dipercaya 100% karena mereka punya posisi dan kepentingan masing2 (ini juga termasuk embah). Malah kadang2 NUANSA KEPENTINGAN SENDIRI lebih diutamakan daripada nulis analisa yang NETRAL... Jadi menurut embah kita perlu ANALIS INDEPENDENT yg kita bayar bersama TAPI tidak boleh memihak alias INDEPENDENT. Gimana pendapat Pak Karno ?. Sent from my BlackBerry(R) powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 29 Oct 2008 17:46:06 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com Subject: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan? Kalo menurut analisa embah sendiri: Disini sang analis gagal total, alasannya: - Gerakan grafik BUMI selaras dengan gerakan saham coal luar negri, jadi tanpa bawa bawa soal bakrie pun, memang saham coal diseluruh dunia turun BARENG BARENG secara SERAGAM. - Kesalahan kedua, analis2 TERLAMBAT mengupgrade TP BUMI atau terlambat memberi WARNING adanya kemungkinan BUMI sampe BABAK BELUR. - Ketiga, kenapa TARGET BUMI diupdate sesudah harganya HANCUR DULUAN, mengapa BEGITU terlambat. Dan ini menimbulkan kecurigaan adanya ANALIS YG TIDAK INDEPENDENT. itulah yg bikin pemikiran kita hire Analis yg DEPENDENT untuk OB. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com obrolan-bandar%40yahoogroups.com, Dean Earwicker dean.earwicker@ wrote: Mnrt saya pribadi sih, kalau bumi bukan punya bakrie (yang sahamnya di repo), 8000 sih target wajar. 5000 itu udah diskon, dengan catatan KPC dan Arutmin gak dijual (siapa tahu, namanya orang BU apa aja dikerjain). Secara fundamental 'tok, BUMI has a good prospect, walau kita tahu harga saham gak serta-merta ikut. Ada faktor X disini, yaitu TRUST, yang kemudian menyeret saham-saham satu grup spt elty, btel, unsp, dsb. Mana ada analis berani kasih target unsp 200 perak. Masalahnya corp. action yang gila dan remang-remang ini yang bikin analis dan investor pusing. Even daisy dan kang ocoy pun gak mungkin factor-in informasi yang memang SENGAJA ditutupin oleh emiten. Okelah bisnis bagus, laporan ciamik, prospek ada, tapi pemiliknya akrobat terus, ya gimana orang mau percaya.. Maka munculah pendekar-pendekar yang bisa bertarung di keremangan, antara lain Pak Oen, dan Elaine. Si Daisy saya lihat cukup independen terlepas dari siapa yang hire dia, krn dia yang pertama downgrade ANTM dulu waktu harganya masih 4550. Mbah pasti inget. Sejuta topan badai muncul di milis, toh akhirnya dia terbukti benar. (malah antm kebablasan sampe 1000) Kalau *ternyata *gonjang-ganjing repo ini aman terkendali, BUMI bukan tidak mungkin jadi leader lagi, siapapun pemiliknya nanti. Tapi kalau berantakan, ya wasalam. Faktor selebihnya ya sesuai posting saya sebelumnya, smart money ngejar Amerika dulu. Mau nyoba jadi orang waras diantara orang gila malah kapiran jadinya. Regards, DE Pada 30 Oktober 2008 00:08, jsx_consultant jsx-consultant@menulis: Oke lah, mungkin kita engga sanggup bayar analyst doing FULL DETAIL analysis, tapi at least dia bisa FILTER rekomendasi analis yg bikin target ketinggian seperti nangkep analis bego yg bikin prediksi BUMI 8000. Kalo analis yg kita hire bisa bilang itu target ketinggian dengan alasanya yg kita bisa
RE: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan?
Jadi sekarang nih mbah saatnya OB goes for bisnis??? Cheers DW _ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jsx_consultant Sent: Thursday, October 30, 2008 8:58 AM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan? --- In obrolan-bandar@ mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Dean Earwicker [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pikir kapasitas analis fundamental adalah menjelaskan prospek bisnis kedepan berserta valuasi (target price) wajar mengikuti asumsi *kondisi *pasar dan regional SAAT ITU. Eh gak taunya ada acara Lehman dibangkrutin. Bakrie nyangkut di repo. Minyak jeblos. Regional crash. Suku bunga indo malah naik. Kondisi2 spt ini yang susah diprediksi. Akhirnya analis harus revisi target akibat *kondisi *pasar. Terutama dengan kisruh reponya bakrie, mengundang asumsi2 dan spekulasi2 akan CA selanjutnya. Kalau kasih analisa entry/exit seperti maksud mbah dibawah, l*ebih tepat analis teknikal *kali mbah. Dan thank's God kita punya pakar2nya disini hehe..Mudah2an BUMI jadi BUMN.. bisa ngga ya.. Lagipula yang babak belur bukan cuma BUMI doang, PTBA, AALI, TLKM, ANTM, sampe bintang bokep HEXA, LTLS, JPRS semuanya dibejek-bejek.. krisis di BEI tidak fundamental, lebih ke money flow dan sentimen. PIG. Soal analis independen, saya sih setuju2 aja. Malah saya pikir baiknya mbah bikin website analisa research, yang untuk baca perlu bayar 100rb. Untuk luar negeri, saya sering nemuin analis2 independen, tapi kalau buat indo belon. Bikin website seperti investdata sekarang masih bisa embah handle dan embah kasih gratis lagi. Tapi kalo udah analisa detail dan nyari data buat proyeksi kedepan, embah engga sanggup karena ini perlu waktu banyak. Kalo embah bisa kerjain sendiri, embah tentunya engga ngusulin hire analis. Untuk embah sendiri embah lebih prefer bayar ama orang lain kalo ada website valuasi untuk saham Indonesia yg murah, karena ngurusin website itu sangat buang waktu... Contoh aje: http://www.spelmanr http://www.spelmanresearch.com/ esearch.com/ http://finance. http://finance.yahoo.com/q/rr?s=TLK yahoo.com/q/rr?s=TLK http://www.cohenres http://www.cohenresearch.com/ earch.com/ http://www.investar http://www.investars.com/ s.com/ Pokonya saya dukung deh. Regards, DE Pada 30 Oktober 2008 00:46, jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]menulis: Kalo menurut analisa embah sendiri: Disini sang analis gagal total, alasannya: - Gerakan grafik BUMI selaras dengan gerakan saham coal luar negri, jadi tanpa bawa bawa soal bakrie pun, memang saham coal diseluruh dunia turun BARENG BARENG secara SERAGAM. - Kesalahan kedua, analis2 TERLAMBAT mengupgrade TP BUMI atau terlambat memberi WARNING adanya kemungkinan BUMI sampe BABAK BELUR. - Ketiga, kenapa TARGET BUMI diupdate sesudah harganya HANCUR DULUAN, mengapa BEGITU terlambat. Dan ini menimbulkan kecurigaan adanya ANALIS YG TIDAK INDEPENDENT. itulah yg bikin pemikiran kita hire Analis yg DEPENDENT untuk OB. --- In obrolan-bandar@ mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Dean Earwicker dean.earwicker@ wrote: Mnrt saya pribadi sih, kalau bumi bukan punya bakrie (yang sahamnya di repo), 8000 sih target wajar. 5000 itu udah diskon, dengan catatan KPC dan Arutmin gak dijual (siapa tahu, namanya orang BU apa aja dikerjain). Secara fundamental 'tok, BUMI has a good prospect, walau kita tahu harga saham gak serta-merta ikut. Ada faktor X disini, yaitu TRUST, yang kemudian menyeret saham-saham satu grup spt elty, btel, unsp, dsb. Mana ada analis berani kasih target unsp 200 perak. Masalahnya corp. action yang gila dan remang-remang ini yang bikin analis dan investor pusing. Even daisy dan kang ocoy pun gak mungkin factor-in informasi yang memang SENGAJA ditutupin oleh emiten. Okelah bisnis bagus, laporan ciamik, prospek ada, tapi pemiliknya akrobat terus, ya gimana orang mau percaya.. Maka munculah pendekar-pendekar yang bisa bertarung di keremangan, antara lain Pak Oen, dan Elaine. Si Daisy saya lihat cukup independen terlepas dari siapa yang hire dia, krn dia yang pertama downgrade ANTM dulu waktu harganya masih 4550. Mbah pasti inget. Sejuta topan badai muncul di milis, toh akhirnya dia terbukti benar. (malah antm kebablasan sampe 1000) Kalau *ternyata *gonjang-ganjing repo ini aman terkendali, BUMI bukan tidak mungkin jadi leader lagi, siapapun pemiliknya nanti. Tapi kalau berantakan, ya wasalam. Faktor selebihnya ya sesuai posting saya sebelumnya, smart money ngejar Amerika dulu. Mau nyoba jadi orang waras diantara orang gila malah kapiran jadinya. Regards, DE Pada 30 Oktober 2008 00:08, jsx_consultant jsx-consultant@menulis: Oke lah, mungkin kita engga sanggup bayar
Re: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan?
Lha iya, maksud saya *bukan *mbah yang ngerjain risetnya... Maksud saya, mbah hire orang (yang digaji oleh rakyat OB), nanti riset idependennya di publish di website mbah (pake cms gratisan udah bagus2 kok), untuk masyarakat umum bisa baca tapi bayar. Gitu loh mbah. Jadi nanti mbah bisa jual hasil risetnya. (jangan di post pake pdf, nanti di fwd ke milis laen..heheh) Make money from it lah. *Skenarionya gini:* Anggaplah supaya objektif, kita pakai 2 orang analis yang di supervise oleh mbah. Tim analis junior ini digaji total let's say 10jt/bulan. Lalu mereka buat report, dan di publish di investdata. Setiap report keluar minimal sebulan sekali, dan dihargai $10 charge untuk membership per report. Ada 100 orang yang subscribe, sudah nutup costnya. Let's say 1/8 member OB subscribe (1000 orang), maka 100 juta udah ditangan. Seandainya ada 4 report yang diproduce setiap bulan maka udah 400 jt revenue. Let's say, yang gaji analis2 ini (sbg investor ob) patungan 100 orang, maka dari 400jt diatas, 100jt jadi laba ditahan untuk modal, 300 jt di spread jadi dividen, maka masing-masing investor dapat 3 juta. Mau IHSG ke 100, OB tetap coan kan..? :) Coba, pasti banyak yang mau, wong patungan 100rb return optimalnya bisa 3 jt/bulan, berapa tuh P/E nya... hehe. Ini sih ide aja loh. Sebagai wacara gimana caranya biar tetap positif. Biar gimana OB pun harus ada versi komersilnya. Regards, DE Pada 30 Oktober 2008 08:58, jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]menulis: --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pikir kapasitas analis fundamental adalah menjelaskan prospek bisnis kedepan berserta valuasi (target price) wajar mengikuti asumsi *kondisi *pasar dan regional SAAT ITU. Eh gak taunya ada acara Lehman dibangkrutin. Bakrie nyangkut di repo. Minyak jeblos. Regional crash. Suku bunga indo malah naik. Kondisi2 spt ini yang susah diprediksi. Akhirnya analis harus revisi target akibat *kondisi *pasar. Terutama dengan kisruh reponya bakrie, mengundang asumsi2 dan spekulasi2 akan CA selanjutnya. Kalau kasih analisa entry/exit seperti maksud mbah dibawah, l*ebih tepat analis teknikal *kali mbah. Dan thank's God kita punya pakar2nya disini hehe..Mudah2an BUMI jadi BUMN.. bisa ngga ya.. Lagipula yang babak belur bukan cuma BUMI doang, PTBA, AALI, TLKM, ANTM, sampe bintang bokep HEXA, LTLS, JPRS semuanya dibejek-bejek.. krisis di BEI tidak fundamental, lebih ke money flow dan sentimen. PIG. Soal analis independen, saya sih setuju2 aja. Malah saya pikir baiknya mbah bikin website analisa research, yang untuk baca perlu bayar 100rb. Untuk luar negeri, saya sering nemuin analis2 independen, tapi kalau buat indo belon. Bikin website seperti investdata sekarang masih bisa embah handle dan embah kasih gratis lagi. Tapi kalo udah analisa detail dan nyari data buat proyeksi kedepan, embah engga sanggup karena ini perlu waktu banyak. Kalo embah bisa kerjain sendiri, embah tentunya engga ngusulin hire analis. Untuk embah sendiri embah lebih prefer bayar ama orang lain kalo ada website valuasi untuk saham Indonesia yg murah, karena ngurusin website itu sangat buang waktu... Contoh aje: http://www.spelmanresearch.com/ http://finance.yahoo.com/q/rr?s=TLK http://www.cohenresearch.com/ http://www.investars.com/ Pokonya saya dukung deh. Regards, DE Pada 30 Oktober 2008 00:46, jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]menulis: Kalo menurut analisa embah sendiri: Disini sang analis gagal total, alasannya: - Gerakan grafik BUMI selaras dengan gerakan saham coal luar negri, jadi tanpa bawa bawa soal bakrie pun, memang saham coal diseluruh dunia turun BARENG BARENG secara SERAGAM. - Kesalahan kedua, analis2 TERLAMBAT mengupgrade TP BUMI atau terlambat memberi WARNING adanya kemungkinan BUMI sampe BABAK BELUR. - Ketiga, kenapa TARGET BUMI diupdate sesudah harganya HANCUR DULUAN, mengapa BEGITU terlambat. Dan ini menimbulkan kecurigaan adanya ANALIS YG TIDAK INDEPENDENT. itulah yg bikin pemikiran kita hire Analis yg DEPENDENT untuk OB. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker dean.earwicker@ wrote: Mnrt saya pribadi sih, kalau bumi bukan punya bakrie (yang sahamnya di repo), 8000 sih target wajar. 5000 itu udah diskon, dengan catatan KPC dan Arutmin gak dijual (siapa tahu, namanya orang BU apa aja dikerjain). Secara fundamental 'tok, BUMI has a good prospect, walau kita tahu harga saham gak serta-merta ikut. Ada faktor X disini, yaitu TRUST, yang kemudian menyeret saham-saham satu grup spt elty, btel, unsp, dsb. Mana ada analis berani kasih target unsp 200 perak. Masalahnya corp. action yang gila dan remang-remang ini yang bikin analis dan investor pusing. Even daisy dan kang ocoy pun gak mungkin factor-in informasi yang memang SENGAJA
Re: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan?
Betul mbah apa yang dikatakan pak DE Dulu pernah ngobrol ma head of researchnya salah satu sekuritas, dia ngomongnya juga difasilitasi gt... Contohnya aja analisa TRUB, beliau recomend hindari ajaSoale manajemen ga TRANSPARAN...Beliau bisa ngomong gt karena sudah datengi perusahaane dan ketemu ma pimpinane...Penjelasan dari pihak perusahaan ga memuaskan dia...Bloomberg bukanya cuman 5-6jt pak DE?Kl 20jt tu kayanya yg bisa monitor obligasi...Soale dulu pengen berlangganan, tapi diketawain ma head of research sekuritas lain lg...Trus beliau jelasin harga langganannya, jadi malu Kl analis cuan dikasih koneksi internet bisa stres ga dapet2 data yg komplit...Bisa2 downlot miyabi (dah keluar yg baru lo hehehe)JK mbah --- Pada Rab, 29/10/08, Dean Earwicker [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: Dean Earwicker [EMAIL PROTECTED] Topik: Re: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan? Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 29 Oktober, 2008, 4:58 PM Mbah, untuk analis fundamental independen minimal kita harus modalin bloomberg terminal dan CEIC, itu aja biaya langganan bisa 20 juta lebih perbulan. Analisa gak cuma dari lapkeu tapi juga kondisi makro, dan statistik industri dan regional lainnya. Misalnya mau buat analisa sektor perbankan, kan gak cuma baca lapkeu doang, banyak faktor lain yang mesti dikalkulasi. Biaya riset itu mahal mbah, karena selain punya data lengkap, juga harus visit ke emiten ybs. Diskusi dengan CEO nya, tanya visi kedepan mo ngapain, visit ke lokasi, lihat pabriknya, lihat proyeknya, dsb. Seperti mbak Daisy, minimal dia harus nongkrong di refinerynya KPC, lihat mesinnya jalan apa engga. Foto-foto, interview dengan kepala proyek, dsb. Setelah visit, sedikit banyak mempengaruhi estimasi kedepannya, jadi gak berdasarkan angka2 aja. Analis juga tau angka bisa dimaenin. Kalo disuruh nyari data dari warnet mah atuh kasian analisnya... yang ada browsing indowet melulu..heheheh Regards, DE Pada 29 Oktober 2008 23:23, jsx_consultant jsx-consultant@ centrin.net. id menulis: Ini milis obrolan kambing atau ayam... hehehe... Gimana pak DE, Usulan cari Analis Fundamental dari pendapat pak DE gimana ?. Terus terang, kita disini belum selevel ama anlis prof. Ingat engga kita ngomong soal EBITDA aja, masih pada bingung, kacuali pak Armando atau Kang Ocoy, yg lainnya cuman bengong. Harus kita akui, kita masih lemah... --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, t_bumi [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Dean Earwicker dean.earwicker@ wrote: .. dan invest di kambing, karena: 1. Gak mungkin di repo 2. Gak ada ada derivatifnya. .. (ada sih, sop kambing, tongseng) 3. Bikin higher high sampe desember 4. COGS relatif flat (rumput, ongkos ngangon), growth stabil selama bandotnya sehat Resiko: 1. Kompetitor punya kambing lebih ganteng 2. Kena anthrax atau keselek paku 3. Dicolong orang 4. Lebaran haji di undur.. (eh gak mungkin ya..) wes ngomong apa sih gw.. heheh.. Regards, DE sip : tbumi Kelebihan pelihara ayam : - modal kecil - Waktu singkat utk panen uang - Bertelur - bila tak bertelur lagi, maka daging bisa dimasak dan tulangnya bisa dijadikan soup ayam. - - -- + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links http://groups. yahoo.com/ group/obrolan- bandar/ Individual Email | Traditional http://groups. yahoo.com/ group/obrolan- bandar/join (Yahoo! ID required) mailto:obrolan-bandar- [EMAIL PROTECTED] ps.com mailto:obrolan-bandar- fullfeatured@ yahoogroups. com obrolan-bandar- unsubscribe@ yahoogroups. com http://docs. yahoo.com/ info/terms/ ___ Nama baru untuk Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
Re: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan?
Embah distribusikan saja ke member OB yg serius (bukan anggota provokator) untuk setiap sektor (ambil 3-5 emiten) untuk di kerjakan sama-2... Best Regard, Rokaya A. --- On Thu, 10/30/08, jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] wrote: From: jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] Subject: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan? To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Date: Thursday, October 30, 2008, 8:58 AM --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Dean Earwicker dean.earwicker@ ... wrote: Saya pikir kapasitas analis fundamental adalah menjelaskan prospek bisnis kedepan berserta valuasi (target price) wajar mengikuti asumsi *kondisi *pasar dan regional SAAT ITU. Eh gak taunya ada acara Lehman dibangkrutin. Bakrie nyangkut di repo. Minyak jeblos. Regional crash. Suku bunga indo malah naik. Kondisi2 spt ini yang susah diprediksi. Akhirnya analis harus revisi target akibat *kondisi *pasar. Terutama dengan kisruh reponya bakrie, mengundang asumsi2 dan spekulasi2 akan CA selanjutnya. Kalau kasih analisa entry/exit seperti maksud mbah dibawah, l*ebih tepat analis teknikal *kali mbah. Dan thank's God kita punya pakar2nya disini hehe..Mudah2an BUMI jadi BUMN.. bisa ngga ya.. Lagipula yang babak belur bukan cuma BUMI doang, PTBA, AALI, TLKM, ANTM, sampe bintang bokep HEXA, LTLS, JPRS semuanya dibejek-bejek. . krisis di BEI tidak fundamental, lebih ke money flow dan sentimen. PIG. Soal analis independen, saya sih setuju2 aja. Malah saya pikir baiknya mbah bikin website analisa research, yang untuk baca perlu bayar 100rb. Untuk luar negeri, saya sering nemuin analis2 independen, tapi kalau buat indo belon. Bikin website seperti investdata sekarang masih bisa embah handle dan embah kasih gratis lagi. Tapi kalo udah analisa detail dan nyari data buat proyeksi kedepan, embah engga sanggup karena ini perlu waktu banyak. Kalo embah bisa kerjain sendiri, embah tentunya engga ngusulin hire analis. Untuk embah sendiri embah lebih prefer bayar ama orang lain kalo ada website valuasi untuk saham Indonesia yg murah, karena ngurusin website itu sangat buang waktu... Contoh aje: http://www.spelmanr esearch.com/ http://finance. yahoo.com/ q/rr?s=TLK http://www.cohenres earch.com/ http://www.investar s.com/ Pokonya saya dukung deh. Regards, DE Pada 30 Oktober 2008 00:46, jsx_consultant jsx-consultant@ ...menulis: Kalo menurut analisa embah sendiri: Disini sang analis gagal total, alasannya: - Gerakan grafik BUMI selaras dengan gerakan saham coal luar negri, jadi tanpa bawa bawa soal bakrie pun, memang saham coal diseluruh dunia turun BARENG BARENG secara SERAGAM. - Kesalahan kedua, analis2 TERLAMBAT mengupgrade TP BUMI atau terlambat memberi WARNING adanya kemungkinan BUMI sampe BABAK BELUR. - Ketiga, kenapa TARGET BUMI diupdate sesudah harganya HANCUR DULUAN, mengapa BEGITU terlambat. Dan ini menimbulkan kecurigaan adanya ANALIS YG TIDAK INDEPENDENT. itulah yg bikin pemikiran kita hire Analis yg DEPENDENT untuk OB. --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Dean Earwicker dean.earwicker@ wrote: Mnrt saya pribadi sih, kalau bumi bukan punya bakrie (yang sahamnya di repo), 8000 sih target wajar. 5000 itu udah diskon, dengan catatan KPC dan Arutmin gak dijual (siapa tahu, namanya orang BU apa aja dikerjain). Secara fundamental 'tok, BUMI has a good prospect, walau kita tahu harga saham gak serta-merta ikut. Ada faktor X disini, yaitu TRUST, yang kemudian menyeret saham-saham satu grup spt elty, btel, unsp, dsb. Mana ada analis berani kasih target unsp 200 perak. Masalahnya corp. action yang gila dan remang-remang ini yang bikin analis dan investor pusing. Even daisy dan kang ocoy pun gak mungkin factor-in informasi yang memang SENGAJA ditutupin oleh emiten. Okelah bisnis bagus, laporan ciamik, prospek ada, tapi pemiliknya akrobat terus, ya gimana orang mau percaya.. Maka munculah pendekar-pendekar yang bisa bertarung di keremangan, antara lain Pak Oen, dan Elaine. Si Daisy saya lihat cukup independen terlepas dari siapa yang hire dia, krn dia yang pertama downgrade ANTM dulu waktu harganya masih 4550. Mbah pasti inget. Sejuta topan badai muncul di milis, toh akhirnya dia terbukti benar. (malah antm kebablasan sampe 1000) Kalau *ternyata *gonjang-ganjing repo ini aman terkendali, BUMI bukan tidak mungkin jadi leader lagi, siapapun pemiliknya nanti. Tapi kalau berantakan, ya wasalam. Faktor selebihnya ya sesuai posting saya sebelumnya, smart money ngejar Amerika dulu. Mau nyoba jadi orang waras diantara orang gila malah kapiran jadinya. Regards, DE Pada 30 Oktober 2008 00:08, jsx_consultant jsx-consultant@ menulis: Oke lah, mungkin kita engga sanggup bayar analyst doing FULL DETAIL analysis, tapi at least dia bisa FILTER rekomendasi analis yg
RE: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan?
Saya ikut patungan jadi investor aja deh mbah sama subscibe laporan tiap bulanan. Lha wong mau masuk market aja masih nanya mbah... Daftar peserta pertama saya mendukung ide pak DE Cheers DW _ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dean Earwicker Sent: Thursday, October 30, 2008 9:23 AM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Kira2 Indikator apa yah bisa dipake ambil keputusan? Lha iya, maksud saya bukan mbah yang ngerjain risetnya... Maksud saya, mbah hire orang (yang digaji oleh rakyat OB), nanti riset idependennya di publish di website mbah (pake cms gratisan udah bagus2 kok), untuk masyarakat umum bisa baca tapi bayar. Gitu loh mbah. Jadi nanti mbah bisa jual hasil risetnya. (jangan di post pake pdf, nanti di fwd ke milis laen..heheh) Make money from it lah. Skenarionya gini: Anggaplah supaya objektif, kita pakai 2 orang analis yang di supervise oleh mbah. Tim analis junior ini digaji total let's say 10jt/bulan. Lalu mereka buat report, dan di publish di investdata. Setiap report keluar minimal sebulan sekali, dan dihargai $10 charge untuk membership per report. Ada 100 orang yang subscribe, sudah nutup costnya. Let's say 1/8 member OB subscribe (1000 orang), maka 100 juta udah ditangan. Seandainya ada 4 report yang diproduce setiap bulan maka udah 400 jt revenue. Let's say, yang gaji analis2 ini (sbg investor ob) patungan 100 orang, maka dari 400jt diatas, 100jt jadi laba ditahan untuk modal, 300 jt di spread jadi dividen, maka masing-masing investor dapat 3 juta. Mau IHSG ke 100, OB tetap coan kan..? :) Coba, pasti banyak yang mau, wong patungan 100rb return optimalnya bisa 3 jt/bulan, berapa tuh P/E nya... hehe. Ini sih ide aja loh. Sebagai wacara gimana caranya biar tetap positif. Biar gimana OB pun harus ada versi komersilnya. Regards, DE Pada 30 Oktober 2008 08:58, jsx_consultant jsx-consultant@ mailto:[EMAIL PROTECTED] centrin.net.id menulis: --- In obrolan-bandar@ mailto:obrolan-bandar@yahoogroups.com yahoogroups.com, Dean Earwicker [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pikir kapasitas analis fundamental adalah menjelaskan prospek bisnis kedepan berserta valuasi (target price) wajar mengikuti asumsi *kondisi *pasar dan regional SAAT ITU. Eh gak taunya ada acara Lehman dibangkrutin. Bakrie nyangkut di repo. Minyak jeblos. Regional crash. Suku bunga indo malah naik. Kondisi2 spt ini yang susah diprediksi. Akhirnya analis harus revisi target akibat *kondisi *pasar. Terutama dengan kisruh reponya bakrie, mengundang asumsi2 dan spekulasi2 akan CA selanjutnya. Kalau kasih analisa entry/exit seperti maksud mbah dibawah, l*ebih tepat analis teknikal *kali mbah. Dan thank's God kita punya pakar2nya disini hehe..Mudah2an BUMI jadi BUMN.. bisa ngga ya.. Lagipula yang babak belur bukan cuma BUMI doang, PTBA, AALI, TLKM, ANTM, sampe bintang bokep HEXA, LTLS, JPRS semuanya dibejek-bejek.. krisis di BEI tidak fundamental, lebih ke money flow dan sentimen. PIG. Soal analis independen, saya sih setuju2 aja. Malah saya pikir baiknya mbah bikin website analisa research, yang untuk baca perlu bayar 100rb. Untuk luar negeri, saya sering nemuin analis2 independen, tapi kalau buat indo belon. Bikin website seperti investdata sekarang masih bisa embah handle dan embah kasih gratis lagi. Tapi kalo udah analisa detail dan nyari data buat proyeksi kedepan, embah engga sanggup karena ini perlu waktu banyak. Kalo embah bisa kerjain sendiri, embah tentunya engga ngusulin hire analis. Untuk embah sendiri embah lebih prefer bayar ama orang lain kalo ada website valuasi untuk saham Indonesia yg murah, karena ngurusin website itu sangat buang waktu... Contoh aje: http://www.spelmanr http://www.spelmanresearch.com/ esearch.com/ http://finance. http://finance.yahoo.com/q/rr?s=TLK yahoo.com/q/rr?s=TLK http://www.cohenres http://www.cohenresearch.com/ earch.com/ http://www.investar http://www.investars.com/ s.com/ Pokonya saya dukung deh. Regards, DE Pada 30 Oktober 2008 00:46, jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]menulis: Kalo menurut analisa embah sendiri: Disini sang analis gagal total, alasannya: - Gerakan grafik BUMI selaras dengan gerakan saham coal luar negri, jadi tanpa bawa bawa soal bakrie pun, memang saham coal diseluruh dunia turun BARENG BARENG secara SERAGAM. - Kesalahan kedua, analis2 TERLAMBAT mengupgrade TP BUMI atau terlambat memberi WARNING adanya kemungkinan BUMI sampe BABAK BELUR. - Ketiga, kenapa TARGET BUMI diupdate sesudah harganya HANCUR DULUAN, mengapa BEGITU terlambat. Dan ini menimbulkan kecurigaan adanya ANALIS YG TIDAK INDEPENDENT. itulah yg bikin pemikiran kita hire Analis yg DEPENDENT untuk OB. --- In obrolan-bandar@ mailto:obrolan-bandar@yahoogroups.com yahoogroups.com, Dean Earwicker dean.earwicker@ wrote: Mnrt saya pribadi sih, kalau bumi bukan punya bakrie (yang sahamnya di repo), 8000