Re: [obrolan-bandar] Trakindo = UNTR?

2008-04-29 Terurut Topik Dick Q
Salah Pak.
Trakindo = Caterpilar
United tractor = komatsu
Intraco Penta = Volvo

  - Original Message - 
  From: Hubert Pras 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, April 29, 2008 14:50
  Subject: Bls: [obrolan-bandar] Trakindo = UNTR?


  Trakindo ya trakindo dari US
  Caterppilar itu Eropa = IntracoPenta Tbk
  United Tractor = Komatsu

  semoga berguna.com


  - Pesan Asli 
  Dari: Angelo Ferdinand [EMAIL PROTECTED]
  Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com
  Terkirim: Jumat, 25 April, 2008 13:52:59
  Topik: Re: [obrolan-bandar] Trakindo = UNTR?


  Trakindo kalau gak salah Caterpilar pak, saingannya UT



  On Fri, Apr 25, 2008 at 1:12 PM, oetomo_susanto [EMAIL PROTECTED] org wrote:

Bad News... (kalau bener)

sumber: http://www.radartim ika.com/article/ Utama/5056/

NEWS no. 1

Selasa, 22-04-2008 02:24 (GMT-4)
Karyawan Trakindo Tembagapura Mogok

TIMIKA – Sekitar 150 karyawan PT. Trakindo Utama divisi mekanik yang 
bekerja di Mega Shop Tembagapura, ikut menggelar aksi mogok kerja 
seperti halnya karyawan lainnya di low land. Para karyawan tersebut 
telah bergabung dengan ratusan karyawan Trakindo low land yang 
bekerja di Light Industrial Park (LIP) Kuala Kencana.

Sekitar 150-an karyawan Trakindo dari Tembagapura itu sebelumnya 
sempat tertahan tidak bisa turun ke Timika karena tidak diizinkan di 
Mile 68, sebab tidak sesuai jadwal off kerjanya. Namun kemudian 
berhasil turun hari Minggu (20/4) sekitar pukul 09.00 WIT. Kini 
mereka bergabung di gedung TDS, Jalan Cenderawasih, Timika, yang 
dipakai karyawan Trakindo sebagai posko induk.

Koordinator Lapangan (Korlap) Bechman Hutabarat dan Christian 
Fonataba kepada Radar Timika, di posko induk konsentrasi karyawan 
Trakindo di gedung TDS, Senin (21/4), mengatakan mogok kerja 
tersebut dilakukan sebagai konsekwensi dari perjuangan menyangkut 
kesejahteraan. Menurut keduanya, para karyawan Trakindo sudah siap 
bertangung jawab sampai ada keputusan serta solusi dari dua tuntutan 
karyawan, yaitu kenaikan upah serta transparansi yang belum 
dimasukan dalam peraturan perusahaan, sesuai tuntutan pada demo 
Jumat (18/4) lalu.

Sementara itu Indri Hay, Pengurus SPSI PT. Trakindo selaku Ketua 
Bidang Pembelaan kepada Radar Timika, tuntutan yang diajukan bukan 
merupakan bentuk protes, tetapi mencari solusi secara transparan 
sehubungan kenaikan upah karyawan 97,54 persen berdasar kesepakatan 
bersama PTFI dan Tongoi Papua, 21 April 2007.

Menurutnya, aksi mogok kerja ini merupakan buntut dari empat kali 
pertemuan yang dilaksanakan bersama pihak manajemen tapi menemui 
jalan buntu. Lanjut Indri, jika transparansi tidak dapat diketahui 
secara umum, menurutnya paling tidak hal tersebut dibicarakan 
alasannya, sehingga tidak menimbulkan iri hati antarkaryawan 
khususnya menyangkut pengupahan yang diindikasi adanya kesenjangan.

Indri Hay juga mempertanyakan dasar himbauan yang dikeluarkan 
Diskimnaker terhadap karyawan Trakindo agar tidak melakukan demo. 
Menurutnya, demo secara damai tanpa tindakan anarkis adalah jalan 
untuk menjawab serta mencari solusi dari persoalan yang dihadapi 
karyawan.

Pihaknya berharap melalui mediasi dengan DPRD, persoalan ini 
secepatnya diselesaikan dan ada solusi sesuai aturan yang tidak 
mengecewakan karyawan. Kita mau ada win solution, bukan saling 
mencari kesalahan, ujar Indri.

Karena itu, resiko dari aksi mogok kerja sudah siap diterima jika 
akhirnya tidak ada solusi atau penyelesaiannya, tambahnya. (eng)

 = = ==
NEWS No. 2
Rabu, 23-04-2008 05:00 (GMT-4)
Demo, Karyawan Trakindo Berlanjut

DEMO LAGI: Karyawan Trakindo menggelar demo di halaman kantor DPRD 
Mimika, Jalan Cenderawasih, Timika, Selasa (22/4).


* Sebagian Anak-Istri Diajak Turut Serta.. Tetap Meminta Kenaikan 
Gaji 97,54% dan Transparansi 

TIMIKA - Demonstrasi karyawan PT. Trakindo Utama, Tbk. yang digelar 
sejak 18 April lalu berlanjut hingga kemarin (22/4). Jumlah karyawan 
Trakindo yang demo kemarin lebih banyak, apalagi ditambah anggota 
keluarga seperti anak dan istri mereka.

Karyawan yang demo sejak pagi sudah berkumpul di halaman Kantor DPRD 
untuk mengikuti perundingan antara DPRD, perwakilan karyawan dan 
Manajemen PT. Trakindo Utama. Sedianya perundingan dilaksanakan 
pukul 09.00 WIT, namun urung dilakukan sebab DPRD masih berunding 
dengan manajemen PT. Pangansari Utama, yang beberapa waktu lalu 
karyawannya juga demo menuntut kenaikan gaji 97,54 persen.

Saat menanti perundingan, karyawan Trakindo menggelar pentas seni di 
halaman kantor DPRD. Alat musik seperti gitar dimainkan dan 
menyanyikan lagu khas Papua dan tembang-tembang lawas. Bahkan ada 
yang membaca puisi diiringi musik, sampai menari Yospan

Re: [obrolan-bandar] Trakindo = UNTR?

2008-04-25 Terurut Topik Angelo Ferdinand
Trakindo kalau gak salah Caterpilar pak, saingannya UT

On Fri, Apr 25, 2008 at 1:12 PM, oetomo_susanto [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Bad News... (kalau bener)

 sumber: http://www.radartimika.com/article/Utama/5056/

 NEWS no. 1

 Selasa, 22-04-2008 02:24 (GMT-4)
 Karyawan Trakindo Tembagapura Mogok

 TIMIKA – Sekitar 150 karyawan PT. Trakindo Utama divisi mekanik yang
 bekerja di Mega Shop Tembagapura, ikut menggelar aksi mogok kerja
 seperti halnya karyawan lainnya di low land. Para karyawan tersebut
 telah bergabung dengan ratusan karyawan Trakindo low land yang
 bekerja di Light Industrial Park (LIP) Kuala Kencana.

 Sekitar 150-an karyawan Trakindo dari Tembagapura itu sebelumnya
 sempat tertahan tidak bisa turun ke Timika karena tidak diizinkan di
 Mile 68, sebab tidak sesuai jadwal off kerjanya. Namun kemudian
 berhasil turun hari Minggu (20/4) sekitar pukul 09.00 WIT. Kini
 mereka bergabung di gedung TDS, Jalan Cenderawasih, Timika, yang
 dipakai karyawan Trakindo sebagai posko induk.

 Koordinator Lapangan (Korlap) Bechman Hutabarat dan Christian
 Fonataba kepada Radar Timika, di posko induk konsentrasi karyawan
 Trakindo di gedung TDS, Senin (21/4), mengatakan mogok kerja
 tersebut dilakukan sebagai konsekwensi dari perjuangan menyangkut
 kesejahteraan. Menurut keduanya, para karyawan Trakindo sudah siap
 bertangung jawab sampai ada keputusan serta solusi dari dua tuntutan
 karyawan, yaitu kenaikan upah serta transparansi yang belum
 dimasukan dalam peraturan perusahaan, sesuai tuntutan pada demo
 Jumat (18/4) lalu.

 Sementara itu Indri Hay, Pengurus SPSI PT. Trakindo selaku Ketua
 Bidang Pembelaan kepada Radar Timika, tuntutan yang diajukan bukan
 merupakan bentuk protes, tetapi mencari solusi secara transparan
 sehubungan kenaikan upah karyawan 97,54 persen berdasar kesepakatan
 bersama PTFI dan Tongoi Papua, 21 April 2007.

 Menurutnya, aksi mogok kerja ini merupakan buntut dari empat kali
 pertemuan yang dilaksanakan bersama pihak manajemen tapi menemui
 jalan buntu. Lanjut Indri, jika transparansi tidak dapat diketahui
 secara umum, menurutnya paling tidak hal tersebut dibicarakan
 alasannya, sehingga tidak menimbulkan iri hati antarkaryawan
 khususnya menyangkut pengupahan yang diindikasi adanya kesenjangan.

 Indri Hay juga mempertanyakan dasar himbauan yang dikeluarkan
 Diskimnaker terhadap karyawan Trakindo agar tidak melakukan demo.
 Menurutnya, demo secara damai tanpa tindakan anarkis adalah jalan
 untuk menjawab serta mencari solusi dari persoalan yang dihadapi
 karyawan.

 Pihaknya berharap melalui mediasi dengan DPRD, persoalan ini
 secepatnya diselesaikan dan ada solusi sesuai aturan yang tidak
 mengecewakan karyawan. Kita mau ada win solution, bukan saling
 mencari kesalahan, ujar Indri.

 Karena itu, resiko dari aksi mogok kerja sudah siap diterima jika
 akhirnya tidak ada solusi atau penyelesaiannya, tambahnya. (eng)

 
 NEWS No. 2
 Rabu, 23-04-2008 05:00 (GMT-4)
 Demo, Karyawan Trakindo Berlanjut

 DEMO LAGI: Karyawan Trakindo menggelar demo di halaman kantor DPRD
 Mimika, Jalan Cenderawasih, Timika, Selasa (22/4).


 * Sebagian Anak-Istri Diajak Turut Serta. Tetap Meminta Kenaikan
 Gaji 97,54% dan Transparansi

 TIMIKA - Demonstrasi karyawan PT. Trakindo Utama, Tbk. yang digelar
 sejak 18 April lalu berlanjut hingga kemarin (22/4). Jumlah karyawan
 Trakindo yang demo kemarin lebih banyak, apalagi ditambah anggota
 keluarga seperti anak dan istri mereka.

 Karyawan yang demo sejak pagi sudah berkumpul di halaman Kantor DPRD
 untuk mengikuti perundingan antara DPRD, perwakilan karyawan dan
 Manajemen PT. Trakindo Utama. Sedianya perundingan dilaksanakan
 pukul 09.00 WIT, namun urung dilakukan sebab DPRD masih berunding
 dengan manajemen PT. Pangansari Utama, yang beberapa waktu lalu
 karyawannya juga demo menuntut kenaikan gaji 97,54 persen.

 Saat menanti perundingan, karyawan Trakindo menggelar pentas seni di
 halaman kantor DPRD. Alat musik seperti gitar dimainkan dan
 menyanyikan lagu khas Papua dan tembang-tembang lawas. Bahkan ada
 yang membaca puisi diiringi musik, sampai menari Yospan.

 Sekretaris SPSI PT. Trakindo Utama, Tbk., Ignasius didampingi
 Ketuanya Maimun, A.Md., kepada Radar Timika mengatakan tuntutan
 mereka masih sama seperti pada awal demo, transparansi penggajian
 dari setiap level dan kenaikan gaji 97,54 persen sesuai yang
 disepakati bersama 21 April 2007. Ignasius mengatakan tertulis dalam
 Pasal 92 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 yakni masalah transparansi.

 Soal mogok kerja, menurutnya ada tertulis dalam undang-undang yang
 sama yakni dalam Pasal 137 tentang mogok kerja. Menurutnya, karyawan
 akan menggelar mogok bersama sampai ada kesepakatan dengan manajemen
 yakni dipenuhinya tuntutan mereka.

 Dia menambahkan, kegiatan pekerjaan Trakindo di dataran tinggi dan
 rendah berhenti. Pihaknya meminta masalah ini dapat selesai dengan
 baik.

 Sekitar pukul 12.00 WIT, lima perwakilan Manajemen 

Re: [obrolan-bandar] Trakindo = UNTR?

2008-04-25 Terurut Topik Herman Syaputra
Trakindo itu agen Cattepillar
  United tractor itu agen Komatsu
  Gak ada hubungan apa-apa antara Trakindo dan UNTR
  Yang ada persaingan usaha.

Angelo Ferdinand [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Trakindo kalau gak salah Caterpilar pak, saingannya UT

  On Fri, Apr 25, 2008 at 1:12 PM, oetomo_susanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bad News... (kalau bener)

sumber: http://www.radartimika.com/article/Utama/5056/

NEWS no. 1

Selasa, 22-04-2008 02:24 (GMT-4)
Karyawan Trakindo Tembagapura Mogok

TIMIKA – Sekitar 150 karyawan PT. Trakindo Utama divisi mekanik yang 
bekerja di Mega Shop Tembagapura, ikut menggelar aksi mogok kerja 
seperti halnya karyawan lainnya di low land. Para karyawan tersebut 
telah bergabung dengan ratusan karyawan Trakindo low land yang 
bekerja di Light Industrial Park (LIP) Kuala Kencana.

Sekitar 150-an karyawan Trakindo dari Tembagapura itu sebelumnya 
sempat tertahan tidak bisa turun ke Timika karena tidak diizinkan di 
Mile 68, sebab tidak sesuai jadwal off kerjanya. Namun kemudian 
berhasil turun hari Minggu (20/4) sekitar pukul 09.00 WIT. Kini 
mereka bergabung di gedung TDS, Jalan Cenderawasih, Timika, yang 
dipakai karyawan Trakindo sebagai posko induk.

Koordinator Lapangan (Korlap) Bechman Hutabarat dan Christian 
Fonataba kepada Radar Timika, di posko induk konsentrasi karyawan 
Trakindo di gedung TDS, Senin (21/4), mengatakan mogok kerja 
tersebut dilakukan sebagai konsekwensi dari perjuangan menyangkut 
kesejahteraan. Menurut keduanya, para karyawan Trakindo sudah siap 
bertangung jawab sampai ada keputusan serta solusi dari dua tuntutan 
karyawan, yaitu kenaikan upah serta transparansi yang belum 
dimasukan dalam peraturan perusahaan, sesuai tuntutan pada demo 
Jumat (18/4) lalu.

Sementara itu Indri Hay, Pengurus SPSI PT. Trakindo selaku Ketua 
Bidang Pembelaan kepada Radar Timika, tuntutan yang diajukan bukan 
merupakan bentuk protes, tetapi mencari solusi secara transparan 
sehubungan kenaikan upah karyawan 97,54 persen berdasar kesepakatan 
bersama PTFI dan Tongoi Papua, 21 April 2007.

Menurutnya, aksi mogok kerja ini merupakan buntut dari empat kali 
pertemuan yang dilaksanakan bersama pihak manajemen tapi menemui 
jalan buntu. Lanjut Indri, jika transparansi tidak dapat diketahui 
secara umum, menurutnya paling tidak hal tersebut dibicarakan 
alasannya, sehingga tidak menimbulkan iri hati antarkaryawan 
khususnya menyangkut pengupahan yang diindikasi adanya kesenjangan.

Indri Hay juga mempertanyakan dasar himbauan yang dikeluarkan 
Diskimnaker terhadap karyawan Trakindo agar tidak melakukan demo. 
Menurutnya, demo secara damai tanpa tindakan anarkis adalah jalan 
untuk menjawab serta mencari solusi dari persoalan yang dihadapi 
karyawan.

Pihaknya berharap melalui mediasi dengan DPRD, persoalan ini 
secepatnya diselesaikan dan ada solusi sesuai aturan yang tidak 
mengecewakan karyawan. Kita mau ada win solution, bukan saling 
mencari kesalahan, ujar Indri.

Karena itu, resiko dari aksi mogok kerja sudah siap diterima jika 
akhirnya tidak ada solusi atau penyelesaiannya, tambahnya. (eng)


NEWS No. 2
Rabu, 23-04-2008 05:00 (GMT-4)
Demo, Karyawan Trakindo Berlanjut

DEMO LAGI: Karyawan Trakindo menggelar demo di halaman kantor DPRD 
Mimika, Jalan Cenderawasih, Timika, Selasa (22/4).


* Sebagian Anak-Istri Diajak Turut Serta. Tetap Meminta Kenaikan 
Gaji 97,54% dan Transparansi 

TIMIKA - Demonstrasi karyawan PT. Trakindo Utama, Tbk. yang digelar 
sejak 18 April lalu berlanjut hingga kemarin (22/4). Jumlah karyawan 
Trakindo yang demo kemarin lebih banyak, apalagi ditambah anggota 
keluarga seperti anak dan istri mereka.

Karyawan yang demo sejak pagi sudah berkumpul di halaman Kantor DPRD 
untuk mengikuti perundingan antara DPRD, perwakilan karyawan dan 
Manajemen PT. Trakindo Utama. Sedianya perundingan dilaksanakan 
pukul 09.00 WIT, namun urung dilakukan sebab DPRD masih berunding 
dengan manajemen PT. Pangansari Utama, yang beberapa waktu lalu 
karyawannya juga demo menuntut kenaikan gaji 97,54 persen.

Saat menanti perundingan, karyawan Trakindo menggelar pentas seni di 
halaman kantor DPRD. Alat musik seperti gitar dimainkan dan 
menyanyikan lagu khas Papua dan tembang-tembang lawas. Bahkan ada 
yang membaca puisi diiringi musik, sampai menari Yospan.

Sekretaris SPSI PT. Trakindo Utama, Tbk., Ignasius didampingi 
Ketuanya Maimun, A.Md., kepada Radar Timika mengatakan tuntutan 
mereka masih sama seperti pada awal demo, transparansi penggajian 
dari setiap level dan kenaikan gaji 97,54 persen sesuai yang 
disepakati bersama 21 April 2007. Ignasius mengatakan tertulis dalam 
Pasal 92 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 
yakni masalah transparansi. 

Soal mogok kerja, menurutnya ada tertulis dalam undang-undang yang 
sama yakni dalam Pasal 137 tentang mogok kerja. Menurutnya, karyawan 
akan menggelar mogok bersama sampai ada kesepakatan dengan manajemen 
yakni dipenuhinya tuntutan mereka. 

Dia 

Re: [obrolan-bandar] Trakindo = UNTR?

2008-04-25 Terurut Topik arifianto kurniawan
UNTR sih aman2x aja pak, ..
malah udah buat anak perusahaan baru buat mining nya : TOP namanya


On 4/25/08, Herman Syaputra [EMAIL PROTECTED] wrote:

Trakindo itu agen Cattepillar
 United tractor itu agen Komatsu
 Gak ada hubungan apa-apa antara Trakindo dan UNTR
 Yang ada persaingan usaha.

 *Angelo Ferdinand [EMAIL PROTECTED]* wrote:

  Trakindo kalau gak salah Caterpilar pak, saingannya UT

 On Fri, Apr 25, 2008 at 1:12 PM, oetomo_susanto [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Bad News... (kalau bener)

 sumber: http://www.radartimika.com/article/Utama/5056/

 NEWS no. 1

 Selasa, 22-04-2008 02:24 (GMT-4)
 Karyawan Trakindo Tembagapura Mogok

 TIMIKA – Sekitar 150 karyawan PT. Trakindo Utama divisi mekanik yang
 bekerja di Mega Shop Tembagapura, ikut menggelar aksi mogok kerja
 seperti halnya karyawan lainnya di low land. Para karyawan tersebut
 telah bergabung dengan ratusan karyawan Trakindo low land yang
 bekerja di Light Industrial Park (LIP) Kuala Kencana.

 Sekitar 150-an karyawan Trakindo dari Tembagapura itu sebelumnya
 sempat tertahan tidak bisa turun ke Timika karena tidak diizinkan di
 Mile 68, sebab tidak sesuai jadwal off kerjanya. Namun kemudian
 berhasil turun hari Minggu (20/4) sekitar pukul 09.00 WIT. Kini
 mereka bergabung di gedung TDS, Jalan Cenderawasih, Timika, yang
 dipakai karyawan Trakindo sebagai posko induk.

 Koordinator Lapangan (Korlap) Bechman Hutabarat dan Christian
 Fonataba kepada Radar Timika, di posko induk konsentrasi karyawan
 Trakindo di gedung TDS, Senin (21/4), mengatakan mogok kerja
 tersebut dilakukan sebagai konsekwensi dari perjuangan menyangkut
 kesejahteraan. Menurut keduanya, para karyawan Trakindo sudah siap
 bertangung jawab sampai ada keputusan serta solusi dari dua tuntutan
 karyawan, yaitu kenaikan upah serta transparansi yang belum
 dimasukan dalam peraturan perusahaan, sesuai tuntutan pada demo
 Jumat (18/4) lalu.

 Sementara itu Indri Hay, Pengurus SPSI PT. Trakindo selaku Ketua
 Bidang Pembelaan kepada Radar Timika, tuntutan yang diajukan bukan
 merupakan bentuk protes, tetapi mencari solusi secara transparan
 sehubungan kenaikan upah karyawan 97,54 persen berdasar kesepakatan
 bersama PTFI dan Tongoi Papua, 21 April 2007.

 Menurutnya, aksi mogok kerja ini merupakan buntut dari empat kali
 pertemuan yang dilaksanakan bersama pihak manajemen tapi menemui
 jalan buntu. Lanjut Indri, jika transparansi tidak dapat diketahui
 secara umum, menurutnya paling tidak hal tersebut dibicarakan
 alasannya, sehingga tidak menimbulkan iri hati antarkaryawan
 khususnya menyangkut pengupahan yang diindikasi adanya kesenjangan.

 Indri Hay juga mempertanyakan dasar himbauan yang dikeluarkan
 Diskimnaker terhadap karyawan Trakindo agar tidak melakukan demo.
 Menurutnya, demo secara damai tanpa tindakan anarkis adalah jalan
 untuk menjawab serta mencari solusi dari persoalan yang dihadapi
 karyawan.

 Pihaknya berharap melalui mediasi dengan DPRD, persoalan ini
 secepatnya diselesaikan dan ada solusi sesuai aturan yang tidak
 mengecewakan karyawan. Kita mau ada win solution, bukan saling
 mencari kesalahan, ujar Indri.

 Karena itu, resiko dari aksi mogok kerja sudah siap diterima jika
 akhirnya tidak ada solusi atau penyelesaiannya, tambahnya. (eng)

 
 NEWS No. 2
 Rabu, 23-04-2008 05:00 (GMT-4)
 Demo, Karyawan Trakindo Berlanjut

 DEMO LAGI: Karyawan Trakindo menggelar demo di halaman kantor DPRD
 Mimika, Jalan Cenderawasih, Timika, Selasa (22/4).


 * Sebagian Anak-Istri Diajak Turut Serta. Tetap Meminta Kenaikan
 Gaji 97,54% dan Transparansi

 TIMIKA - Demonstrasi karyawan PT. Trakindo Utama, Tbk. yang digelar
 sejak 18 April lalu berlanjut hingga kemarin (22/4). Jumlah karyawan
 Trakindo yang demo kemarin lebih banyak, apalagi ditambah anggota
 keluarga seperti anak dan istri mereka.

 Karyawan yang demo sejak pagi sudah berkumpul di halaman Kantor DPRD
 untuk mengikuti perundingan antara DPRD, perwakilan karyawan dan
 Manajemen PT. Trakindo Utama. Sedianya perundingan dilaksanakan
 pukul 09.00 WIT, namun urung dilakukan sebab DPRD masih berunding
 dengan manajemen PT. Pangansari Utama, yang beberapa waktu lalu
 karyawannya juga demo menuntut kenaikan gaji 97,54 persen.

 Saat menanti perundingan, karyawan Trakindo menggelar pentas seni di
 halaman kantor DPRD. Alat musik seperti gitar dimainkan dan
 menyanyikan lagu khas Papua dan tembang-tembang lawas. Bahkan ada
 yang membaca puisi diiringi musik, sampai menari Yospan.

 Sekretaris SPSI PT. Trakindo Utama, Tbk., Ignasius didampingi
 Ketuanya Maimun, A.Md., kepada Radar Timika mengatakan tuntutan
 mereka masih sama seperti pada awal demo, transparansi penggajian
 dari setiap level dan kenaikan gaji 97,54 persen sesuai yang
 disepakati bersama 21 April 2007. Ignasius mengatakan tertulis dalam
 Pasal 92 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 yakni masalah transparansi.

 Soal mogok kerja, menurutnya ada tertulis dalam undang-undang yang
 sama yakni dalam Pasal 137