Al-Quran mengingatkan bahwa “syaitan” itu adalah musuh yang nyata. Tetapi kebanyakan orang Islam---justru orang-orang yang mengaku sangat tahu mengenai Al-Quran---menjadikan saudara-saudaranya seagama yang berbeda paham menjadi musuh dan saling menghalalkan darah mereka.

Jadi sebenarnya sangat jauh beda antara (yang merasa dirinya yang paling) mengetahui Al-Quran dengan mengamalkan Al-Quran. Tetapi kebanyakan manusia lupa kepada hal itu.

Ketika seseorang bertanya kepada Umulmukminin Siti Aisyah r.a. seperti apa akhlaq Rasulullah, beliau menjawab, “Al-Quran”, dan kemudian membaca Surah Al Mukminun.

Sejauh apakah diri saya yang dhaif ini bisa meneladani akhlak Rasulullah?

Sejauh manakah diri saya yang dhaif ini bisa mengamalkan Surah Al Mukminun?

Malu saya rasanya pada diri saya.

Wassalam, Bandaro Kayo
Depok, menjelang Shubuh, 12/8/2005

==================================================================

Pendukung Gus Dur di Jatim Ngamuk, Ancam Serang MMI

Budi Sugiharto - detikcom

Surabaya - Puluhan Satgas DPW Caretaker PKB Jatim ngamuk. Sambil menenteng pedang, keris, dan clurit, mereka mengancam akan menyerang kantor Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). MMI dianggap telah menghina Gus Dur.

MMI wilayah Jatim bisa menghindari amuk pendukung Gus Dur jika mereka menyampaikan permintaan maaf dalam tempo 1x24 jam. Permintaan maaf itu harus disampaikan lewat media massa.

"MMI telah menghina dan melecehkan Gus Dur," tegas Komandan Satgas Slamet Santoso dalam aksinya di kantor DPW Caretaker PKB Jatim, Jalan Ketintang Baru I, Surabaya, Senin (8/8/2005).

Aksi pendukung Gus Dur berawal dari pernyataan Ketua Dewan MMI Jatim Yunus Muhammad Bakaur usai tablig akbar pada Minggu (7/8/2005) kemarin. Kepada wartawan, Yunus mengecam Gus Dur yang dianggap telah melindungi penganut ajaran Ahmadiyah.

Dalam pernyataannya, Yunus menuding Gus Dur yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB sebagai orang gila dan tidak rasional. "Nantinya bukan Ahmadiyah yang disembelih, tapi Gus Dur dan Ulil (Koordinator Jaringan Islam Liberal Ulil Abshar Abdalla) yang akan disembelih," kata Yunus.

Pernyataan Yunus langsung membuat panas pendukung Gus Dur. Puluhan satgas langsung meluapkan kemarahannya dengan berdemo di kantor DPW Caretaker PKB Jatim, Minggu malam.

Aksi tersebut berlanjut hingga Senin ini. Sejak pagi, puluhan satgas sudah berkumpul di kantor tersebut. Mereka mempreteli lampu-lampu neon yang ada di kantor tersebut. Lampu berukuran panjang itu lalu dipukul-pukulkan ke kepala mereka. Satgas PKB juga menenteng senjata tajam, seperti pedang, keris, dan clurit.

"Kita siap menyerang MMI. Kita siap mati sebelum Gus Dur disembelih. Kalau mereka ingin menyembelih Gus Dur, kita wajib mati duluan. Mereka harus langkahi mayat kita. Kalau mereka ngaku NU, kita juga NU tulen. Buktikan kalau Yunus pernah menjadi pengawal Gus Dur," kata Slamet sambil menenteng-nenteng kerisnya.

Para satgas ini juga memaksakan diri mendatangi kantor MMI di kawasan Perak Barat, Surabaya. Namun niat mereka berhasil dicegah Wakil Ketua PKB Caretaker Jatim Relies Sumitro.

Namun jika dalam waktu 1x24 jam tidak ada permintaan maaf dan pengusutan secara hukum oleh aparat, Relies mengaku tidak mampu meredam pendukung Gus Dur. "Kita serahkan ke masing-masing pendukung Gus Dur kalau upaya yang kita minta tidak dipenuhi. Bagaimana pun juga pernyataan itu telah melukai pendukung Gus Dur di Indonesia," kata Relies, seraya menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan DPP PKB.

Aksi pendukung Gus Dur juga berupaya diredam Kapolsekta Gayungan AKP Wiwik Setyoningsih. Dia meminta massa tidak lakukan aksi anarkis. "Saya janji akan mengusut pernyataan MMI," janji Wiwik.


Website http://www.rantaunet.org
_____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke