Re: [R@ntau-Net] Re: Ilmu Dunia dan Ilmu Akhirat ( hujjah ) ( hadist hasan )

2004-11-24 Terurut Topik Ahmad Ridha
Rahima wrote:
Dik Ridha,..Uni senang dengan semangat dik Ridha ini
dalam menuntut ilmu agama,
Mohon do'a Uni supaya saya diberikan kemampuan dimudahkan untuk menuntut 
ilmu dan lebih penting lagi untuk mengamalkannya.

Sanad-sanad yang dik Ridha sampaikan di bawah benar.
Cuman uni agak heran, karena kalau uni ngak salah
kemaren itu ada dik Ridha katakan bahwa Al Albani
mengatakan karena adanya lafaz :  maka menuntut ilmu
itu wajib atas muslim , maka, mungkin derajat hadist
ini naik menjadi hadist hasan.
Dalam Silsilat adh-Dha'ifah (Hadits No. 416) disebutkan:
Adapun bagian keduanya (yakni: fa inna thalabal ilmi faridhatun 'ala 
kulli muslimin. RD), mungkin dapat dinaikkan derajatnya kepada hadits 
hasan, seperti yang diutarakan oleh al-Mazi sebab sanadnya banyak yang 
bersumber pada Anas radhiallahu 'anhu. Dalam hal ini dari hasil 
penyelidikan yang saya lakukan, saya telah menemukan delapan sanad yang 
dapat diandalkan yang kesemuanya bersumber kepada sahabat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wa sallam, di antaranya adalah Anas, Ibnu Abbas, 
Ibnu Umar, Ibnu Mas'ud, Ali, Abu Said, dan sebagainya. Hingga kini pun 
saya masih menelitinya hingga saya benar-benar yakin dalam memvonis 
shahih, hasan, ataupun dha'ifnya sanad-sanad tersebut. Wallahu a'lam.

Yang saya pahami adalah yang dikatakan mungkin dapat naik di sini 
hanyalah bagian 'Mencari ilmu wajib bagi setiap muslim' saja karena 
bagian tersebut memiliki jalur-jalur lain namun al-Albani rahimahullah 
belum yakin akan statusnya.

Akan tetapi pada kitab beliau yang lain yakni Takhrij Ahaadits, 
Musykilat al-Faqr wa Kaifa 'Alajah al-Islam (diterjemahkan menjadi Islam 
Mengentaskan Kemiskinan, Pustaka Azzam, 2002) pada hadits no. 86 beliau 
men-shahih-kan bagian hadits tersebut (thalabul 'ilmi faridhatun 'ala 
kulli muslimin) dan memberikan jalur-jalur periwayatan yang beliau 
dapati (kira-kira 27 jalur) untuk bagian tersebut. Mayoritas jalur 
tersebut dha'if namun setidaknya ada satu jalur yang beliau nilai hasan 
sehingga secara keseluruhan dapat naik menjadi shahih li ghairih. 
Sedangkan bagian 'walau bishin' dengan jalur-jalur yang ada tetap pada 
status sangat lemah bahkan palsu.

Dengan begitu untuk motivasi menuntut ilmu cukup dengan hadits tersebut 
(tanpa bagian 'walau bishin'). Terlebih sangat banyak dalil-dalil 
mengenai keutamaan menuntut ilmu (yang saya pahami di sini adalah ilmu 
syar'i) dari al-Qur'an dan hadits yang shahih ataupun hasan. Sebuah 
kitab yang saya jumpai e-booknya di Internet (terj. Bahasa Inggris) 
adalah Kitaabul 'Ilm susunan Abu Khaitsama an-Nasa'i yang di-tahqiq 
al-Albani. Saya hanya khawatir jika kita menggunakan hadits yang lemah 
apalagi palsu, kita terkena ancaman Rasulullah.

Sekian dari saya, semoga ada manfaatnya. Segala kebaikan hanya dari 
Allah dan segala keburukan datang dari diri saya sendiri.

Allahu a'lam.
Wassalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
--
Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Re: Ilmu Dunia dan Ilmu Akhirat ( hujjah ) ( hadist hasan )

2004-11-23 Terurut Topik Rahima
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakaatuh.

Maaf sekali jalan saja dulu jawab , karena buru2.


Hmmmsudah berapa hari menghilang dari milist,
karena malam jam 12 baru nyampai di Kairo saya dan si
kecil.

Tidak begitu banyak mail di Jalum, tapi masyaAllah di
japri kali ini luar biasa banyaknya. Dan hampir rata2
minta izin pada saya dalam rangka  kenalan dan ingin
tukar pikiran . Okay..untuk sekian banyak mail ini
saat ini saya jawab aja dulu. Terimakasih  karena mau
kenalan dengan saya yang lemah, ngak cantik dan bodoh
ini. 


Perkenalan pada umumnya saya terima, dan kalau ada
waktu saya  silahkan tukar pikiran pada saya, saya
akan jawab, asal jangan banyak-banyak, saya suka
bingung kalau dalam satu email pertanyaan yang
ditanyakan pada saya banyak sekali.

Saya sering beremail dengan sanak Nofrijon, ( yang
skrg sdh unsubscribe dr RN ) ,semua dalam rangka
saling tukar pendapat dan pikiran, tapi topiknya
satu-satu dulu baru selesai, sambung lagi topik yang
lain.

Mak darul, sampai saat ini saya masih mikir jawaban
teka teki mamak, boleh ngak di kasih tahu aja
mak,.saya lagi kepikiran dengan jalan2 kemaren, masih
melayang2 di Luxor otak saya. ( hehehe..beneran saya
masih mikir, tapi kalau dikasih tahu lumayan
mengurangi isi kepala ).

Dari sekian mail yang masuk, yang ingin saya tanggapi
dulu mail dari Dik Ridha ini. ( ntar yang di japri
saya ansur membalasnya, sabar yah...).


Dik Ridha,..Uni senang dengan semangat dik Ridha ini
dalam menuntut ilmu agama, dan keadaan dik Ridha ini
persis kala uni pertama sekali belajar agama ( uni
mulainya juga tammat SMP, karena cita2 uni mulanya
bukan jadi agamawan, tapi dokter, berhubung ortu
inginkan uni masuk agama, yah..uni harus patuh juga,
karena semua ini demi untuk kebaikan uni juga uni
pikir, dan tapi lama kelamaan agama ini  serius
setelah kuliyah ).

Sanad-sanad yang dik Ridha sampaikan di bawah benar.
Cuman uni agak heran, karena kalau uni ngak salah
kemaren itu ada dik Ridha katakan bahwa Al Albani
mengatakan karena adanya lafaz :  maka menuntut ilmu
itu wajib atas muslim , maka, mungkin derajat hadist
ini naik menjadi hadist hasan.

Kemaren itu uni ingin tanya,..kenapa sampai naik
derajatnya ?
Setahu uni hadist ini memang lemah, dan tidak bisa
dijadikan hukum. Namun sekali lagi uni sampaikan masih
bisa dijadikan pendorong ( bukan hujjah ), untuk
menuntut ilmu, karena dalam menuntut ilmu itu sendiri
memang wajib kapan saja dan dimana saja, asalkan
dengan nama Allah.

Ini uni copykan keterangan dari dik Ridha yang lalu. 

Nah, jalan ini perlu dilihat apakah selamat dari
kelemahan atau sedikit
lemahnya. Juga apakah di dalamnya terdapat ungkapan
'walaw bish shin'.
Sedangkan menurut al-Albani bagian tambahannya (fa
inna thalabal ilmi
faridlatun 'ala kulli muslimin) mungkin dapat
dinaikkan derajatnya 
kepada
hadits hasan.

Setahu uni dik,.kalau hadist sudah naik derajatnya
kepada hasan, maka hadist hasan tetap dijadikan hujjah
( hukum ). kemaren ingin uni jelaskan, bahwa hadist
ini tidak ada dalam kalangan ulama naik derajatnya
menjadi hasan, tapi hadist ini tetap lemah, namun
masih bisa dipakai untuk mendorong menuntut ilmu 


( sayang uni sudah lupa dimana uni membaca keterangan
yang uni sebutkan ini, habis sudah membaur di benak
kepala uni, tapi dik Ridha juga boleh lihat di buku2
pak Quraish Shihab, entah di mana, maaf uni lupa,
saking banyaknya yang dibaca, sampai lupa beliau ini
juga memakai hadist ini, sebagai pendorong bahwa
belajar itu dimana saja, karena jelas Al Quran tidak
membatassinya, selain dengan dengan nama Allha saja,
itu aja syaratnya dalam menuntut ilmu setahu uni,
wallhua'lam kalau dik Ridha punya penafsirna lain,
yang mengatakan kita ngak boleh belajar di negeri
kafir ).

Dan setahu uni lagi hadist ini lafaznya memang lengkap
semacam ini :  Tuntutlah ilmu itu walau kenegeri
China sekalipun, maka menuntut ilmu adalah kewajiban
tiap muslim .

hanya saja seringnya ulama memotong hadist tersebut
sampai kenegeri China. Termasuk uni sendiri, sering
sampai disana, pada hakikatnya hadist tersebut sampai
wajib atas tiap muslim 

Oh yah,.uni masih ingat sekali , kala itu uni memakai
buku Al Albani dalam bukunya :  Silsilah hadist
shahih dan lemah , dalam hal ini profesor uni tidak
membolehkan uni memakai bku ini sebagai bahan maraji'
untuk desertasi uni. kenapa,..? Sayang sekali uni juga
sudah lupa sebabnya. Ntar, kalau ketemu profesor uni
akan uni tanyakan lagi dimana kelemahan Al Albani ini
sehingga tidak boleh uni memakai hadist2 dari
beliau.Tapi uni agak heran, kenapa sering di Indo buku
silsilah karangan Al Bani ini dipakai jadi sumber.

Mungkin bulan februari nantik, akan uni beli buku yang
lengkap dari karangan beliau  Silsilah ini , dan
akan uni pelajari lagi lebih mendalam, karena uni agak
heran kenapa uni tidak di perbolehkan mengambil sumber
keterangan hadist dari buku silsilah ini. 

Baru ini membaca keterangan dari dik Ridha, yang
mengatakan Al Albani mengatakan :  Mungkin derajat
ini naik menjadi hadist hasan .

Kepikir oleh uni,