Re: Seroja
In a message dated 10/14/99 11:03:04 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Bung Irwan, setelah 50 menit mengetik tiba-tiba netscapenya kok hilang sendiri. Mengetik ulang rasanya juga sayang. Padahal saya juga mau memperbaiki beberapa pemahaman saya yang salah, dan meluruskan beberapa kesimpulan anda yg 'saya rasa' kurang tepat. Irwan: Sayang sekali memang, padahal saya cukup berharap mendapatkan informasi/komentar atas pertanyaan2 saya terdahulu. Seandainya anda bisa punya kembali 50 menit waktu senggang, mungkin harapan saya bisa dikabulkan. Seperti yg saya katakan pada posting awal, pengetahuan saya tentang Timtim sangat minim karena sumber terbatas dan memang Timtim bukan bidang saya karenanya segala kesimpulan atau komentar yg saya buat atas Timtim ya hanya berdasar dari data2 atau artikel yg minim tersebut. Itulah sebabnya saya mengharapkan bisa dapat masukan dari rekan2 yg memang jauh lebih menguasai masalah Timtim ini. Saya sarankan saja untuk tidak meneropong tulisan Gatra tentang kronologi secara kata-per-kata, karena ini cuman artikel singkat. Pemahaman dengan berdasar logika atas kronologi singkat masih bisa dilakukan untuk pemahaman awal/sementara saja. Irwan: Saya memang berusaha tidak membahas kata per kata tapi cenderung untuk mencoba melihat poin yg ingin disampaikan dari setiap tanggal kejadian. Karenanya dalam posting saya terdahulu cenderung untuk minta konfirmasi atau pun penjelasan tambahan yg tampaknya bisa tidak termuat di gatra. Yang perlu kita ingat bersama adalah suasana partai-partai pasca portugal ngabur. Pergerakan dan strategi mereka berubah dengan cepat. Yang tadinya ASDT meminta tolong RI masuk lalu berubah setelah melihat UDT berhasil melakukan kup. Setelah itu Fretilin menang, UDT minggir. Jadi banyak yg mula-mula jadi musuh lalu jadi teman, yg teman jadi musuh. Sama dengan suasana partai di Indonesia saat ini. Irwan: Dalam posting terdahulu saya ada bertanya, mengapa Indonesia yg tadinya mendukung kemerdekaan Timtim jadi berubah berpikiran integrasi Timtim menjadi wilayah Indonesia? Yg saya bingung lagi, setelah pembicaraan Soeharto dengan Gough Whitlam (PM Australia) tanggal 6 September 1974 dimana GW setuju integrasi Timtim ke Indonesia, kenapa 6 hari kemudian ASDT merubah nama menjadi Fretilin yg lebih namanya lebih terdengar sebagai suatu kelompok gerakan ketimbang partai seperti ASDT. Perubahan nama saya yakin punya maksud dan tujuan atau pun landasan. Operasi Komodo dimulai/dilakukan tanggal 14 Oktober 1974. Tanggal 20 Januari 1975, UDT dan Fretilin membentuk koalisi. 26 Mei 1975 UDT menarik diri dari koalisi dengan Fretilin 11 Agustus 1975 UDT melakukan kup di Dili dan mengambil kekuasaan dari tangan Portugal. 27 Agustus 1975 Portugal angkat kaki dari Dili. Kalau bisa saya simpulkan, pisahnya UDT dan Fretilin dari koalisi terjadi justru 3 bulan sebelum Portugal ngabur dan 2 1/2 bulan sebelum di UDT melakukan kup. Operasi Komodo masih tetap menjadi tanda tanya besar buat saya. Apa misinya, apa alasan yg digunakan pemerintah RI untuk melakukan operasi komodo mengingat Timtim saat itu masih dibawah kekuasaan Portugal. Kata2 anda "Fretilin menang" pun menjadi pertanyaan buat saya mengingat tanggal 24 September 1975 UDT yg meninggalkan Timtim ke NTT dan membiarkan Fretilin sebagai penguasa Timtim. Tidak disebutkan adanya perebutan kekuasaan antara Fretilin dan UDT. Ini yg jadi tanda tanya buat saya. Silakan baca beberapa buku, dan untuk menjaga keseimbangan tentunya beberapa buku. Sebetulnya tidak ingin mengingatkan tapi kadang ada saja yg menjadikan satu buku sebagai primbon. Irwan: Saya tadinya mengharapkan rekan2 disini, salah satunya anda, untuk bisa memberikan masukan2 atau pun gambaran2 berdasarkan informasi yg anda ketahui baik dari membaca atau pun mendengar hal2 yg berkaitan dengan Timtim. Hal ini bagi saya jauh lebih efisien ketimbang harus membaca banyak buku mengenai Timtim mengingat Timtim bukan bidang saya. Tentunya akan menjadi kurang pas di milis ini kalau saya menyarankan untuk membaca buku ekonomi yg bukan bidangnya ketika ada yg bertanya soal pemikiran ekonomi yg saya sampaikan. Akan jauh lebih efisien saya menjelaskan secara logika atau pun dengan memberikan referensi bukunya misalkan menurut Adam Blabla dalam bukunya "Abcdfg" mengatakan bahwadst. Dengan demikian, tukar informasi dan pengetahuan bisa berlangsung dengan sehat dan lebih banyak nilai tambahnya. Betul ngga, bung Jeffrey?:) Saya perhatikan anda dan bung Donald sama2 punya cukup referensi tentang Timtim. Mungkin akan lebih baik bila anda berdua sama2 mengeluarkan pemikiran2 yg ada. Saya pribadi cenderung akan menampung semua informasi (dari kedua sisi) untuk menambah wawasan saya saja. Kali2 nanti suatu saat ada gunanya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Bravo, Pidato Habibi Bagus Sekali
He . . . he . . . he . . . seger juga baca posting-nya bung Yusuf. Bangun tidur . . . kuterus mandi . . .tidak lupa . . . --| From: Yusuf-Wibisono [EMAIL PROTECTED]| To: [EMAIL PROTECTED]| Subject: Bravo, Pidato Habibi Bagus Sekali| Date: 03 October 1999 17:19| | Warning: Mungkin sedikit out of topic. Sorry about that.| Yg tidak berkenan, silakan delete langsung.| ;-)| | Semalam, saking indahnya pidato Habib pake i di belakangnya,| saya sampe ketiduran; nggak tuntas. Luar biasa, pidato yang| bagus sekali (eh, wong ketiduran, kok mengambil kesimpulan.| Biarin aja, soalnya yg gini-gini lagi trendy... Buktinya,| kemarin itu orang-orang yg protes UU-PKB banyakan juga| nggak pernah baca tuntas what the hell UU-PPKB is).| | Sampe mana tadi...| Oh, ya, soal pidato:| | Pidato Habibi itu benar-benar digarap secara piawai...| Cermat, tidak ada salahnya barang sedikit pun; dan sempat| dipuji-puji penuh kegembiraan oleh para pengamat ekonomi,| sosial, politik, dan bahkan oleh pengamat pertandingan| sepakbola, dan bulutangkis.| | Demikian pula, saking sukanya dengan pidato itu, para| demonstran, mahasiswa, dan sebagainya menyambut suka cita| dengan pesta kembang api dan bedug bertalu-talu. Ini| harus disyukuri dengan sebaik-baiknya.| | Habibie tampil dengan penuh rasa rendah hati.| Semua orang juga tahu, presiden itu manusia, dan tentu| ada kelebihan dan kekurangannya; dan Habibie sebagai| negarawan yg berjiwa besar segede gajah, tampil sangat| rendah hati.| | Di Indonesia ini, yg arogan-arogan biasanya terpinggirkan.| Dulu Amien Rais agak arogan, akhirnya pemilu cuma dapet dikit,...| terus introspeksi, jadi lebih rendah hati, bisa jadi ketua MPR.| | PDIP dulu agak arogan, mentang-mentang menang pemilu, eh, terus| voting kalah terus. Terus introspeksi, dan akhirnya dagangan| sapinya laku... (ketua DPR terpilih sesuai skenario mereka ;-).| | Lha, rupanya Habibie menyadari hal itu. Di pidatonya dia| tidak menyombong barang sedikit pun. Dengan lapang dada,| dia mau mengakui segala kekurangan dan kegagalannya. Demikian| pula, recovery ekonomi, inflasi rendah, rupiah terstabilisasi,| dan sebagainya, yang jelas-jelas merupakan jasanya secara| pribadi, dan rakyat Indonesia yang lain tidak ada yang| ikut berkontribusi aktif... sama sekali tidak diakuinya| sebagai kesuksesannya.| | Sebaliknya, untuk kasus Bank Bali, dimana tidak ada seorang| pun anak buahnya yang terlibat, malah secara legawa diakuinya| sebagai kesalahannya, dan munduk-munduk meminta maaf kepada| rakyat. Mengharukan.| | Mungkin untuk pidato sekualitas ini, rakyat Indonesia| perlu tampil bahu membahu, kalo perlu membawa bambu runcing| di kedua tangan, dan mengacungkan jempol untuk presidennya.| (Sedikit catatan teknis: karena kedua tangan sudah memegang| bambu runcing, perlu dipikirkan jempol yang mana yang harus| diacungkan).| | Dengan pidato yang sebaik itu, mungkin agenda reformasi| berikutnya bisa berjalan dengan mulus. ;-)| | ;-)
Info lebih baru situasi jakarta
[Fwd: info hari ini (Jumat, 15 Oktober 1999)] 1. Dari Jl. Casablanca menuju layang Jl. Sudirman dan Tanah Abang, saat ini padat sekali, karena banyaknya pengendara yang melambatkan kendaraan di layang Jl. Sudirman, untuk melihat aktivitas yang terjadi di kawasan Jl. sudirman. Arus sebaliknya, lancar. (Sbr: Sonora ). 2. Hati-hati melewati Jl Dewi Sartika, saat ini tdp oknum tidak bertanggung jawab melakukan "permintaan" sumbangan kpd pengemudi kendaraan yg lewat (alasannya : utk kegiatan nanti). 3. Bunderan HI arah Semanggi sangat padat, mohon dihindari. 4. Jl Rasuna Said Gatot Subroto normal lancar. 5. Jl MT Haryono padat. 6. Mohon bagi karyawan yg terpaksa bepergian, hindari penggunaan acessories yg berlebihan (utk preventive) dan monitor kondisi lalin melalui radio (Pro 2 FM, Sonora, dll). 7. Tingkatkan kewaspadaan dan JANGAN PANIK + MUDAH TERPANCING issue. 8. Utk up date kondisi lalin, dapat juga akses ke hompage CSC dan pilih "Info Penting". Terima kasih. Suwadji Security Department SEM Division
Re: Tommy Soeharto dan Ricardo Gelael Divonis Bebas
At 07:41 PM 10/14/99 GMT, Yohanes Sulaiman wrote: Pernah ada yang menanyakan apakah di-Indonesia ada 'HUKUM', dijawab : ada ! Ternyata memang ada koq:) Hukum harusnya ada, cuma karena enggak ada yang menegakkannya, jadinya Oh, tapi enggak juga ya. Hukum khan dibuat untuk dilanggar YS .. Mungkin juga yang berlaku Hukum hanya untuk 'Orang-Kecil'. Yang belum ada ialah Hukum untuk 'Orang-Gede'.:)
Re: [saham] Jam 4 sore ini Tomtom Divonis
Rekan saya pernah bilang, kenapa semua masalah yang berlangsung, selalu saya tanggapi dengan negative ? Tapi sekarang Rekan saya tsb malah lebih negative lagi...:) Salam, bRidWaN At 12:21 PM 10/14/99 MST, Paten Deh wrote: Bung bRidWaN, kalau begitu kita semua dong yang perlu ke Psikiater:-) Salam, Dika From: bRidWaN [EMAIL PROTECTED] Date: Fri, 15 Oct 1999 02:00:13 +0700 At 09:07 PM 10/2/99 +0700, Yusuf-Wibisono wrote: ;-) Berdasarkan info dari detik.com, jam 4 sore ini, Tomtom Suharto akan divonis berkaitan dg tukar bantal-guling Goro. Tuntutan jaksa 2 tahun, dan jaksanya udah ngancam, andaikan diputus bebas, dia akan banding. Ini mungkin bisa jadi 'garapan' yg sip utk pertanggung- jawaban habibie, dan bisa memberikan sedikit 'tendangan' ke nilai kurs rupiah dan mungkin juga harga-harga saham di bursa... (tapi bisa juga tidak, tergantung vonisnya). Yw. Mas, ini serius atau main2 sih ? Drama atau sinetron sih ? Saya koq suka 'negative thinking' terus ya ? Mungkin musti ke psikater kali ya ? Salam, bRidWaN
Re: Seroja
Saudara Irwan, Saya memiliki buku saku yg ditulis oleh Arsenio Ramos Horta, adik kandung Jose Ramos Horta. Buku itu yg berjudul The Eyewitness; Bitter moments in East Timor Jungles adalah terbitan Usaha Quality Printers, Singapore. Saya dapat meminjamkan buku itu kepada anda, atau siapapun yg menginginkannya, kalau memang anda berminat dan tentu saja bersedia mengembalikannya. Untuk sementara saya hanya dapat menyampaikan kata pengantar penulis itu, yg saya tulis sesuai aslinya tanpa tambahan atau pengurangan: Quote: Foreword I wanted to write this "Memoir" about my own experience of three years in the jungles of East Timor, most of the time as a prisoner and some times just as a free man, in order to let the thousands of relatives of the prisoners who were massacred by Fretilin between the years of 1975 to 1978, know about the sufferings and hardships their beloved ones had endured, as far as they also suffered like myself. A few of us had survived but the majority were chopped down by Fretilin guns, and buried away in common graves or in unknown spots of this beautiful island, that became bloody red soaked during the short period of Fretilin domination. Violence and extorsion were orders of the day until the East Timorese population reacted against such regime of terror and asked for the closest neighbour to assist them to get rid of Fretilin. Thus, it ended the era of terror, bloodshed and sufferings. Once the critical conditions of East Timor had eased the people of East Timor chosed to live together with his nearest neighour and be part of Indonesia nation. Since then, East Timor is enjoying a steady progress in the various sectors of modern life. In my point of view, I am sure that, in the years to come, East Timor will be out of its bacwardness and stand proudly developed Arsenio Ramos Horta 11/9/81 end quote -Original Message- From: Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Friday, October 15, 1999 10:23 AM Subject: Re: Seroja Saya akan berusaha menjawab sepanjang yg saya tahu. Tentu jangan ambil sebagai kebenaran absolut. Saya juga sering salah. Irwan: Dalam posting terdahulu saya ada bertanya, mengapa Indonesia yg tadinya mendukung kemerdekaan Timtim jadi berubah berpikiran integrasi Timtim menjadi wilayah Indonesia? Yg saya bingung lagi, setelah pembicaraan Soeharto dengan Gough Whitlam (PM Australia) tanggal 6 September 1974 dimana GW setuju integrasi Timtim ke Indonesia, kenapa 6 hari kemudian ASDT merubah nama menjadi Fretilin yg lebih namanya lebih terdengar sebagai suatu kelompok gerakan ketimbang partai seperti ASDT. Perubahan nama saya yakin punya maksud dan tujuan atau pun landasan. JA: Bung Irwan, rasanya Ramos Horta sudah menemui Adam Malik dan beberapa petinggi ABRI jauh-jauh hari. Mengenai perkembangan Timtim, jelas Indonesia sudah harus memonitor. Jadi sebelum ada kontak resmi antara orang Timtim, RI sudah tahu. Pada saat seorang wartawan Indonesia pergi ke Dili, dia didekati oleh Ramos Horta untuk menyampaikan keinginannya bertemu dengan Presiden Indonesia. Wartawan ini berasal dari Harian Sinar Harapan (nama lama dari Suara Pembaruan). Waktu pulang dia harus mampir ke Kupang, dan di sana menyampaikan keinginan Horta kepada Gubernur NTT, yaitu El Tari (kalau nggak salah). Nah, pertemuan ini terjadi jauh hari sebelumnya, jadi tidak tercover oleh kronologi Gatra. ASDT sendiri waktu itu masih bingung antara merdeka atau meminta berintegrasi dg Indonesia. Jadi masih ada pergulatan politik di dalam tubuh ASDT sendiri. Satu hal yg mereka sepakati bersama adalah mereka minta pertolongan RI. Menurut cerita wartawan SH tadi, beberapa bulan kemudian dia dihubungi Horta di Jakarta, dan Horta ngomel-ngomel karena dalam pertemuannya dengan para petinggi ABRI dan Adam Malik tidak mendapat jaminan apapun. Maklum, Horta cuman wartawan yg belum tahu diplomasi kala itu, sehingga tidak mikir bahwa para petinggi ABRI ini mesti ribut berdiskusi. Saya rasa RI kala itu baru berhubungan dengan Australia dan AS, dan saling share informasi. Jadi tidak mungkin RI melaksanakan operasi komodo sebelum diojok-ojok oleh AS, dan dapat persetujuan dari Australia (sebagai negara terdekat, shg info intelejen juga sama-sama relatif lengkap). Pembicaraan Whitlam tadi jelas sebagai sinyal bahwa Australia setuju dengan proses integrasi. Oya, RI bilang ke Horta bahwa Indonesia menyetujui kemerdekaan Timtim mesti diterjemahkan sebagai persetujuan agar Timtim lepas dari Portugal. Sementara itu, option apakah integrasi atau lepas merdeka itu sudah dibicarakan juga oleh Horta. Irwan: Operasi Komodo dimulai/dilakukan tanggal 14 Oktober 1974. Tanggal 20 Januari 1975, UDT dan Fretilin membentuk koalisi. 26 Mei 1975 UDT menarik diri dari koalisi dengan Fretilin 11 Agustus 1975 UDT melakukan kup di Dili dan mengambil kekuasaan dari tangan Portugal. 27 Agustus 1975 Portugal angkat kaki dari Dili. JA: Ingat lho, yg dihubungi pertama oleh RI adalah ASDT karena
Re: [Re: Bravo, Pidato Habibi Bagus Sekali]
wah saya tau tuh joke itu... karaoke yah he...he...he... ichal Yudi Roosadi [EMAIL PROTECTED] wrote: - Attachment: MIME Type: multipart/alternative - He . . . he . . . he . . . seger juga baca posting-nya bung Yusuf. Bangun tidur . . . kuterus mandi . . .tidak lupa . . . -- | From: Yusuf-Wibisono [EMAIL PROTECTED] | To: [EMAIL PROTECTED] | Subject: Bravo, Pidato Habibi Bagus Sekali | Date: 03 October 1999 17:19 | | Warning: Mungkin sedikit out of topic. Sorry about that. | Yg tidak berkenan, silakan delete langsung. | ;-) | | Semalam, saking indahnya pidato Habib pake i di belakangnya, | saya sampe ketiduran; nggak tuntas. Luar biasa, pidato yang | bagus sekali (eh, wong ketiduran, kok mengambil kesimpulan. | Biarin aja, soalnya yg gini-gini lagi trendy... Buktinya, | kemarin itu orang-orang yg protes UU-PKB banyakan juga | nggak pernah baca tuntas what the hell UU-PPKB is). | | Sampe mana tadi... | Oh, ya, soal pidato: | | Pidato Habibi itu benar-benar digarap secara piawai... | Cermat, tidak ada salahnya barang sedikit pun; dan sempat | dipuji-puji penuh kegembiraan oleh para pengamat ekonomi, | sosial, politik, dan bahkan oleh pengamat pertandingan | sepakbola, dan bulutangkis. | | Demikian pula, saking sukanya dengan pidato itu, para | demonstran, mahasiswa, dan sebagainya menyambut suka cita | dengan pesta kembang api dan bedug bertalu-talu. Ini | harus disyukuri dengan sebaik-baiknya. | | Habibie tampil dengan penuh rasa rendah hati. | Semua orang juga tahu, presiden itu manusia, dan tentu | ada kelebihan dan kekurangannya; dan Habibie sebagai | negarawan yg berjiwa besar segede gajah, tampil sangat | rendah hati. | | Di Indonesia ini, yg arogan-arogan biasanya terpinggirkan. | Dulu Amien Rais agak arogan, akhirnya pemilu cuma dapet dikit,... | terus introspeksi, jadi lebih rendah hati, bisa jadi ketua MPR. | | PDIP dulu agak arogan, mentang-mentang menang pemilu, eh, terus | voting kalah terus. Terus introspeksi, dan akhirnya dagangan | sapinya laku... (ketua DPR terpilih sesuai skenario mereka ;-). | | Lha, rupanya Habibie menyadari hal itu. Di pidatonya dia | tidak menyombong barang sedikit pun. Dengan lapang dada, | dia mau mengakui segala kekurangan dan kegagalannya. Demikian | pula, recovery ekonomi, inflasi rendah, rupiah terstabilisasi, | dan sebagainya, yang jelas-jelas merupakan jasanya secara | pribadi, dan rakyat Indonesia yang lain tidak ada yang | ikut berkontribusi aktif... sama sekali tidak diakuinya | sebagai kesuksesannya. | | Sebaliknya, untuk kasus Bank Bali, dimana tidak ada seorang | pun anak buahnya yang terlibat, malah secara legawa diakuinya | sebagai kesalahannya, dan munduk-munduk meminta maaf kepada | rakyat. Mengharukan. | | Mungkin untuk pidato sekualitas ini, rakyat Indonesia | perlu tampil bahu membahu, kalo perlu membawa bambu runcing | di kedua tangan, dan mengacungkan jempol untuk presidennya. | (Sedikit catatan teknis: karena kedua tangan sudah memegang | bambu runcing, perlu dipikirkan jempol yang mana yang harus | diacungkan). | | Dengan pidato yang sebaik itu, mungkin agenda reformasi | berikutnya bisa berjalan dengan mulus. ;-) | | ;-) Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])
Well, Bung Irwan. Terlepas dari kesan ekonom partisan (hehe... dan sejujurnya memang saya melihat anda sebagai partisan), saya dengan tulus meng-encourage anda untuk terus berkarya. Benar salah adalah biasa, dan semua bersifat relatif atau conditional. Bila memang betul anda tidak mengajukannya sendiri kepada Detik.com, mungkin wartawan Detik.com mempunyai alasan tersendiri untuk memuatnya dan melakukan perubahan redaksional. Cuman itu pendapat saya. Jeffrey Anjasmara. '-- From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut]) Date: Fri, 15 Oct 1999 04:29:59 EDT In a message dated 10/15/99 2:54:12 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Saya juga melihat ketidak-benaran argumen anda tuh, tepatnya kebenaran yg tidak mutlak. Teori anda tentang berbagai currency cuman teori umum. Anda sendiri bilang bidang sosial tidak ada yang pasti. Irwan: Ada salah pengertiandisini. Saya tidak pernah mengatakan bahwa saya punya suatu teori atas pergerakan currency. Saya pun tidak pernah mengatakan bahwa apa yg saya katakan dalam analisa2 pergerakan currency adalah berdasarkan teori tertentu. Analisa2 yg saya lakukan cenderung menggunakan analisa logika yg didukung dengan data2 lapangan. Silahkan lihat kembali pemaparan saya tentang asal muasal angka 5000 yg saya berikan. Lihat juga alasan2 saya dalam memprediksi trend berdasarkan apa yg pernah terjadi sebelumnya. Walau demikian, saya bisa memaklumi bahwa analisa2 saya mengenai pergerakan saham dan indeks bisa jadi adalah suatu yg baru buat beberapa rekan sehingga masih sulit untuk bisa diterima. Bahkan, ketika dulu saya memberikan analisa2 grafik untuk mengantisipasi suatu pergerakan mata uang atau pun indeks dan harga saham, beberapa anggota di milis tersebut sempat sulit menerima. Mereka berpikir bagaimana mungkin suatu nilai tukar atau pun harga saham bisa ditentukan/diprediksi hanya dari melihat grafiknya. Tapi, sejalan dengan waktu akhirnya banyak sekarang yg menggunakan grafik untuk dijadikan acuan kapan saat masuk kapan saat keluar dalam trading currency atau pun saham. Nyatanya anda tidak mampu memprediksi dengan baik kejadian rupiah yg anjlok sampai menembus 15,000. Saya masih ingat yang itu. Kalau model menebak-nebak sih bukan kerjaan sulit. Maaf saja ini bukannya memandang rendah anda. Nyatanya analisis KKG (yg kadung didaulat ahli ekonomi) saja tidak ada yang menyenggol kebenaran sama sekali. Bahkan sampai sekarangpun. Irwan: Dalam salah satu posting saya beberapa hari yg lalu, saya dengan terbuka menyatakan bahwa saya dulu pernah salah dalam memperkirakan penurunan rupiah. Kemudian saya coba lihat kembali, kenapa dulu saya salah. Akhirnya saya menyadari karena saat itu rupiah baru dilepas dari managed floating menjadi free floating, grafik belum terbentuk. Menjadi kurang tepat bila saat itu menggunakan grafik. Walau demikian, pada bulan Desember 1997 (minggu ketiga kalau tidak salah ingat), saya sempat mencium adanya ketidakberesan pada pergerakan rupiah. Silahkan lihat kembali arsip di milis ini atau pun apakabar@. Saya waktu itu mengatakan bahwa tampaknya ada suatu gerakan dari orang yg menguasai informasi. Orang tersebut bisa saja berasal dari orang2 yg dekat dengan lingkaran kekuasaan (pejabat2 atau pun menteri2) yg mungkin dengan tujuan menyelamatkan aset pribadi dari rupiah ke dolar. Sekitar seminggu kemudian, hal ini menjadi ramai. Bahkan menkeu saat itu sampai perlu mengeluarkan pernyataan akan menyelediki apakah benar ada para pejabat pemerintah yg bermain dolar. Seorang wapemred majalah nasional termuka sampai menghubungi saya lewat japri karena tertarik dengan apa yg saya tulis. Dia meminta saya untuk membuat tulisan2. Sayangnya saat itu kondisi saya kurang memungkinkan. Bagi saya adalah bukan bidang keahlian KKG untuk memperkirakan pergerakan rupiah secara teknis. Dia punya pengetahuan untuk menganalisa secara fundamental, tapi kurang dalam hal pengalaman menganalisa secara teknis. Hendaknya ini bisa dimaklumi terlebih dahulu. Banyak orang saat itu yg mempunyai kemampuan jauh di atas saya dalam melakukan analisa grafik. Hanya saja bedanya, saya suka menulis secara terbuka (berhubung amatiran) mereka cenderung menulis untuk nasabah/klien nya mengingat profesionalisme pekerjaan mereka. Sementara pendapat analis2 ekonomi yg sering anda baca di media cetak/online nasional, sepengetahuan saya adalah bukan bidang mereka dalam membuat analisa2 teknis atas pergerakan suatu mata uang. Pengecualian untuk Theo Toemion yg memang profesinya adalah sebagai pengamat sekaligus consultant dalam masalah pergerakan mata uang (rupiah). Yang membedakan saya dengan Theo adalah dia mungkin punya posisi long or short di rupiah, sementara saya tidak memiliki posisi apa pun selain pegang dolar untuk kebutuhan hidup disini...hehehehehe:) Satu hal dari yg di
Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])
heheheh... saya sih udah dari dulu ngetawain analisa anda bung irwan. saya coba jelasin pake analisa saya. mentok2nya nanya bukunya yang mana. hhehehehe.. selamat beranalisa.. faran -- On Fri, 15 Oct 1999 02:15:50 Irwan Ariston Napitupulu wrote: In a message dated 10/14/99 5:31:50 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Wah bang Irwan, masa saya dibilang dikelabui sih ;) Saya tidak merespon (reply) balik e-mail yg itu, karena saya berpikiran ngak ada gunanya diskusi lagi ttg topik itu. Saya ngak sependapat "pada level berapa pun suatu nilai tukar mata uang, asalkan stabil maka tidak bermasalah" Dan nampaknya Faransyah Jaya tetap berkeras dgn teori tsb. Dan bung Faransyah juga berpendapat walaupun $ vs Rp. besarnya unlimited tetapi stabil, NPV akan tetap positip. Kan ini ngak bener banget (menurut saya). Jadi saya mengambil keputusan, mundur sajalah. :) Begitu penjelasan dari saya. salam, Alex Hehehehebener juga ya bung Alex:) Jangan2 netters lainnya disini banyak yg punya pikiran seperti anda, sudah bisa melihat letak ketidakbenaran teori yg disampaikan oleh Faran. Gue denger2, malah ada yg sampai tertawa membaca teorinya Faran (gue ngga mengada2, tapi ini fakta yg gue denger dari seorang rekan). Wah, dari pada nanti gue malah ikut ditertawain karena ngeladenin hal2 yg ngga perlu ngeladenin, mending mundur juga ah. Toh ternyata banyak rekan2 disini sebenarnya yg sudah tahu dan ngga akan tertipu walau pake embel2 "menurut teori":) Udah ah, gue juga mau hemat tenaga untuk topik2 lain yg lebih menarik:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu DC Email! free email for the community - http://www.DCemail.com
Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])
hehehehehe.. kan saya makin ketawa... faran -- On Fri, 15 Oct 1999 04:29:59 Irwan Ariston Napitupulu wrote: In a message dated 10/15/99 2:54:12 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Saya juga melihat ketidak-benaran argumen anda tuh, tepatnya kebenaran yg tidak mutlak. Teori anda tentang berbagai currency cuman teori umum. Anda sendiri bilang bidang sosial tidak ada yang pasti. Irwan: Ada salah pengertiandisini. Saya tidak pernah mengatakan bahwa saya punya suatu teori atas pergerakan currency. Saya pun tidak pernah mengatakan bahwa apa yg saya katakan dalam analisa2 pergerakan currency adalah berdasarkan teori tertentu. Analisa2 yg saya lakukan cenderung menggunakan analisa logika yg didukung dengan data2 lapangan. Silahkan lihat kembali pemaparan saya tentang asal muasal angka 5000 yg saya berikan. Lihat juga alasan2 saya dalam memprediksi trend berdasarkan apa yg pernah terjadi sebelumnya. Walau demikian, saya bisa memaklumi bahwa analisa2 saya mengenai pergerakan saham dan indeks bisa jadi adalah suatu yg baru buat beberapa rekan sehingga masih sulit untuk bisa diterima. Bahkan, ketika dulu saya memberikan analisa2 grafik untuk mengantisipasi suatu pergerakan mata uang atau pun indeks dan harga saham, beberapa anggota di milis tersebut sempat sulit menerima. Mereka berpikir bagaimana mungkin suatu nilai tukar atau pun harga saham bisa ditentukan/diprediksi hanya dari melihat grafiknya. Tapi, sejalan dengan waktu akhirnya banyak sekarang yg menggunakan grafik untuk dijadikan acuan kapan saat masuk kapan saat keluar dalam trading currency atau pun saham. Nyatanya anda tidak mampu memprediksi dengan baik kejadian rupiah yg anjlok sampai menembus 15,000. Saya masih ingat yang itu. Kalau model menebak-nebak sih bukan kerjaan sulit. Maaf saja ini bukannya memandang rendah anda. Nyatanya analisis KKG (yg kadung didaulat ahli ekonomi) saja tidak ada yang menyenggol kebenaran sama sekali. Bahkan sampai sekarangpun. Irwan: Dalam salah satu posting saya beberapa hari yg lalu, saya dengan terbuka menyatakan bahwa saya dulu pernah salah dalam memperkirakan penurunan rupiah. Kemudian saya coba lihat kembali, kenapa dulu saya salah. Akhirnya saya menyadari karena saat itu rupiah baru dilepas dari managed floating menjadi free floating, grafik belum terbentuk. Menjadi kurang tepat bila saat itu menggunakan grafik. Walau demikian, pada bulan Desember 1997 (minggu ketiga kalau tidak salah ingat), saya sempat mencium adanya ketidakberesan pada pergerakan rupiah. Silahkan lihat kembali arsip di milis ini atau pun apakabar@. Saya waktu itu mengatakan bahwa tampaknya ada suatu gerakan dari orang yg menguasai informasi. Orang tersebut bisa saja berasal dari orang2 yg dekat dengan lingkaran kekuasaan (pejabat2 atau pun menteri2) yg mungkin dengan tujuan menyelamatkan aset pribadi dari rupiah ke dolar. Sekitar seminggu kemudian, hal ini menjadi ramai. Bahkan menkeu saat itu sampai perlu mengeluarkan pernyataan akan menyelediki apakah benar ada para pejabat pemerintah yg bermain dolar. Seorang wapemred majalah nasional termuka sampai menghubungi saya lewat japri karena tertarik dengan apa yg saya tulis. Dia meminta saya untuk membuat tulisan2. Sayangnya saat itu kondisi saya kurang memungkinkan. Bagi saya adalah bukan bidang keahlian KKG untuk memperkirakan pergerakan rupiah secara teknis. Dia punya pengetahuan untuk menganalisa secara fundamental, tapi kurang dalam hal pengalaman menganalisa secara teknis. Hendaknya ini bisa dimaklumi terlebih dahulu. Banyak orang saat itu yg mempunyai kemampuan jauh di atas saya dalam melakukan analisa grafik. Hanya saja bedanya, saya suka menulis secara terbuka (berhubung amatiran) mereka cenderung menulis untuk nasabah/klien nya mengingat profesionalisme pekerjaan mereka. Sementara pendapat analis2 ekonomi yg sering anda baca di media cetak/online nasional, sepengetahuan saya adalah bukan bidang mereka dalam membuat analisa2 teknis atas pergerakan suatu mata uang. Pengecualian untuk Theo Toemion yg memang profesinya adalah sebagai pengamat sekaligus consultant dalam masalah pergerakan mata uang (rupiah). Yang membedakan saya dengan Theo adalah dia mungkin punya posisi long or short di rupiah, sementara saya tidak memiliki posisi apa pun selain pegang dolar untuk kebutuhan hidup disini...hehehehehe:) Satu hal dari yg di atas, apa yg anda sebutkan bisa salah bisa betul. Irwan: Seperti yg saya katakan, tidak ada seorang pun analis yg bisa memberikan jaminan 100% terhadap pergerakan satu mata uang. Siapa pun itu orangnya, tanpa terkecuali seorang Soros sekali pun. Hal ini hendaknya disadari terlebih dahulu dari awalnya. Analisa yg saya berikan adalah berdasarkan trend yg sempat saya indikasikan. Jelas, bisa benar dan bisa salah. Saya pun di milis rupiah atau saham sering kali juga mengingatkan bahwa resiko untuk rugi selalu terbuka bagi para trader yg jual/beli mata uang atau pun saham. Analisa saya di detik.com itu pun awalnya hanya untuk
Fwd: Diskusi nilai tukar rupiah
-- untuk memuaskan irwan. kebetulan ada yang fwd email anda ke milis dc dan ini tanggapan beberapa rekan dc yang kebetulan kuliah master juga dan beberapa sudah kerja di bagian investment analysis. selamat menikmati.. faran - Forwarded Message - From: "Janson Nasrial" [EMAIL PROTECTED] Just untuk klarifikasi diskusi ekonomi yang sudah sudah, perasaan saya ngga pernah menyinggung kalau Megawati menjadi presiden, ekonomi bakalan membaik. Saya berani menjamin kalau kwik kwian Gie pun ngga bisa pula menjamin rupiah bakal menguat kalau Megawati menjadi presiden. Mungkin ada reaksi positif sebentar dari investor lokal maupun asing kalaupun dia menjadi presiden. Pertanyaannya adalah apakah dia dari dulu mempunyai konsep yang jelas mengenai agenda ekonominya. Kalaupun ada, konsep ekonomi yang dia punya pun juga rada vague, A Fair Trade? instead of Free Trade, yang justru membuat industri lebih kompetitif. Apakah dengan dia menjadi presiden, faktor fundamental makroekonomi bakalan membaik? apakah government spendingnya bakalan membaik?, apakah trade deficit bakalan membaik? apakah corporate governancenya bakalan dijamin membaik?, Apakah program rekapitalisasi perbankan bakalan membaik? belum tentu toh. Kesemuanya kan tergantung kepada program ekonominya, dan apakah benar benar di implementasikan atau tidak. Siapapun yang bakal menjadi presiden, kalau dia friendly terhadap market, ngga bakalan menjadi masalah. Yang jelas tulisan dibawah, analisa ekonominya (penulis mengaku sebagai analis??) lebih mengarah ke faktor politik, maksudnya lebih mengacu ke figure Megawati itu sendiri tanpa mempertimbangkan faktor lain. -Janson- From: "Mohammad Rosadi" [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [bincang] Re: [bincang] Re: [bincang] Fwd: Re: Diskusi nilai tukar rupiah Date: Thu, 14 Oct 1999 09:33:58 PDT Ente bener ran..., Nggak logis banget tuh..., terlalu mengada-ada lah... Tapi ya nggak papa deh..namanya juga kita sama-sama belajar...saling mengoreksi kalo salah. Tapi yang ogut kagak tahan..kok bisa-bisanya ya si empunya tulisan ttg ekonomi dibawah ini ngaku-ngaku sebagai analis segala., nggak salah tuh...:-) Ini cuma pendapat saya loh Wassalam, Adi From: "Faransyah Jaya" [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [bincang] Re: [bincang] Fwd: Re: Diskusi nilai tukar rupiah Date: Thu, 14 Oct 1999 08:43:45 PDT hehehe menurut saya malah tidak logis sama sekali ! menurut saya lho... faran From: Okki Soebagio [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Untuk Janson yang kemaren sempet diskusi mengenai kenapa kalau Megawati jadi presiden, ekonomi kita bisa tambah kuat, berikut ulasan tambahan dari bung Irwan. Sangat menarik dan menurut saya logis sekali. Untuk yang lain, silahkan dimari... Salam, [EMAIL PROTECTED] On 10/13/99, 2:49:01 PM, Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote regarding Re: Diskusi nilai tukar rupiah: In a message dated 10/13/99 12:36:10 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Kita nggak bisa bilang hanya pengusaha besar yang kebakaran jenggot dgn jatuhnya nilai rupiah, semua orang yang mengeluarkan uang, pada hakekatnya membayar juga komponen US dollar dalam semua yang ia beli. Bayar listrik, telepon, beli susu kaleng, naik taksi-bajaj, bahkan bayar sogokan pada polantas sekalipun. Kita hidup di Indonesia dari makanan/pakaian yang mengandung US dollar! OK, itu semua saya mengerti. But, yang saya nggak juga mengerti, apa yang menyebabkan para investor berharap banyak pada kemenangan Megawati sbg presiden (di koran lokal, kemarin dan hari ini) Irwan: Baguslah kalau kini sudah bisa dimengerti apa yg saya paparkan pada posting lalu. Semoga rekan2 yg tadinya belum menyadari kini bisa lebih menyadarinya. Apa yang menyebabkan para investor berharap banyak pada kemenangan Megawati sebagai presiden? Seharusnya pertanyaan tersebut langsung ditujukan ke para investor baik DN dan LN. Saya sebagai analis hanya bisa mengira2 kenapa mereka lebih memilih Megawati ketimbang capres lainnya. Berikut ini yg bisa saya tangkap: 1.Capres pemenang pemilu, capres yg paling banyak didukung oleh rakyat. Para investor dan juga masyarakat sudah kadung menganggap pemilu kemarin adalah pemilu untuk memilih presiden. Itulah sebabnya kenapa kita lihat banyak partai yg menjual capresnya selama kampanye pemilu lalu. Pemilu lalu pun dilaksanakan karena masyarakat sudah tidak percaya lagi terhadap Presiden Soeharto waktu itu. Bahkan juga walau sudah diganti oleh wakilnya, Habibie, masyarakat tetap tidak percaya. Padahal kalau kita bicara konstitusi, maka seharusnya Habibie berhak untuk menyelesaikan tugas kepresidenannya sampai tahun 2003. Ternyata masyarakat tidak bersedia dan meminta segera diadakan pemilu. Secara semangat reformasi, sebenarnya Megawati sudah sah menjadi presiden RI. Hanya kini
Re: Fwd: Diskusi nilai tukar rupiah
cuman kepikiran aja. definisi analisis itu apa sih ? punya seri 7, ato apa gituh.. ? just curious question. faran -- On Fri, 15 Oct 1999 14:51:40 Helson Siagian wrote: Sepengetahuan saya, Irwan memang seorang analis stock market dan money market (sekedar untuk menjawab pertanyaan dalam kurung dari Jason yang di"fwd" oleh Faran di [EMAIL PROTECTED]). Helson SIAGIAN On Fri, 15 Oct 1999, Faransyah Jaya wrote: -- untuk memuaskan irwan. kebetulan ada yang fwd email anda ke milis dc dan ini tanggapan beberapa rekan dc yang kebetulan kuliah master juga dan beberapa sudah kerja di bagian investment analysis. selamat menikmati.. faran - Forwarded Message - From: "Janson Nasrial" [EMAIL PROTECTED] Just untuk klarifikasi diskusi ekonomi yang sudah sudah, perasaan saya ngga pernah menyinggung kalau Megawati menjadi presiden, ekonomi bakalan membaik. Saya berani menjamin kalau kwik kwian Gie pun ngga bisa pula menjamin rupiah bakal menguat kalau Megawati menjadi presiden. Mungkin ada reaksi positif sebentar dari investor lokal maupun asing kalaupun dia menjadi presiden. Pertanyaannya adalah apakah dia dari dulu mempunyai konsep yang jelas mengenai agenda ekonominya. Kalaupun ada, konsep ekonomi yang dia punya pun juga rada vague, A Fair Trade? instead of Free Trade, yang justru membuat industri lebih kompetitif. Apakah dengan dia menjadi presiden, faktor fundamental makroekonomi bakalan membaik? apakah government spendingnya bakalan membaik?, apakah trade deficit bakalan membaik? apakah corporate governancenya bakalan dijamin membaik?, Apakah program rekapitalisasi perbankan bakalan membaik? belum tentu toh. Kesemuanya kan tergantung kepada program ekonominya, dan apakah benar benar di implementasikan atau tidak. Siapapun yang bakal menjadi presiden, kalau dia friendly terhadap market, ngga bakalan menjadi masalah. Yang jelas tulisan dibawah, analisa ekonominya (penulis mengaku sebagai analis??) lebih mengarah ke faktor politik, maksudnya lebih mengacu ke figure Megawati itu sendiri tanpa mempertimbangkan faktor lain. -Janson- From: "Mohammad Rosadi" [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [bincang] Re: [bincang] Re: [bincang] Fwd: Re: Diskusi nilai tukar rupiah Date: Thu, 14 Oct 1999 09:33:58 PDT Ente bener ran..., Nggak logis banget tuh..., terlalu mengada-ada lah... Tapi ya nggak papa deh..namanya juga kita sama-sama belajar...saling mengoreksi kalo salah. Tapi yang ogut kagak tahan..kok bisa-bisanya ya si empunya tulisan ttg ekonomi dibawah ini ngaku-ngaku sebagai analis segala., nggak salah tuh...:-) Ini cuma pendapat saya loh Wassalam, Adi From: "Faransyah Jaya" [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [bincang] Re: [bincang] Fwd: Re: Diskusi nilai tukar rupiah Date: Thu, 14 Oct 1999 08:43:45 PDT hehehe menurut saya malah tidak logis sama sekali ! menurut saya lho... faran From: Okki Soebagio [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Untuk Janson yang kemaren sempet diskusi mengenai kenapa kalau Megawati jadi presiden, ekonomi kita bisa tambah kuat, berikut ulasan tambahan dari bung Irwan. Sangat menarik dan menurut saya logis sekali. Untuk yang lain, silahkan dimari... Salam, [EMAIL PROTECTED] On 10/13/99, 2:49:01 PM, Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote regarding Re: Diskusi nilai tukar rupiah: In a message dated 10/13/99 12:36:10 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Kita nggak bisa bilang hanya pengusaha besar yang kebakaran jenggot dgn jatuhnya nilai rupiah, semua orang yang mengeluarkan uang, pada hakekatnya membayar juga komponen US dollar dalam semua yang ia beli. Bayar listrik, telepon, beli susu kaleng, naik taksi-bajaj, bahkan bayar sogokan pada polantas sekalipun. Kita hidup di Indonesia dari makanan/pakaian yang mengandung US dollar! OK, itu semua saya mengerti. But, yang saya nggak juga mengerti, apa yang menyebabkan para investor berharap banyak pada kemenangan Megawati sbg presiden (di koran lokal, kemarin dan hari ini) Irwan: Baguslah kalau kini sudah bisa dimengerti apa yg saya paparkan pada posting lalu. Semoga rekan2 yg tadinya belum menyadari kini bisa lebih menyadarinya. Apa yang menyebabkan para investor berharap banyak pada kemenangan Megawati sebagai presiden? Seharusnya pertanyaan tersebut langsung ditujukan ke para investor baik DN dan LN. Saya sebagai analis hanya bisa mengira2 kenapa mereka lebih memilih Megawati ketimbang capres lainnya. Berikut ini yg bisa saya tangkap: 1.Capres pemenang pemilu, capres yg paling banyak didukung oleh rakyat. Para investor dan juga masyarakat sudah kadung menganggap pemilu kemarin adalah pemilu untuk memilih presiden. Itulah sebabnya kenapa kita lihat banyak partai yg menjual capresnya selama
Penanganan Pengungsi Timtim
Saudara-saudara Permias, Disampaikan press release mengenai pengungsi Timtim di NTT dan wilayah lainnya. Untuk data lengkapnya (termasuk tabel jumlah pengungsi dan lokasi) silakan click dibawah ini. Salam Mahendra http://www.washington.kbri.org/releases/press/refugee.htm Post-Popular Consultation Management of East Timor Refugees October 15, 1999 Following the Popular Consultation in East Timor on August 30, 1999 and the announcement of the results on September 4, 1999, in which the majority of East Timorese opted for independence, the situation in East Timor has rapidly deteriorated. For fear of their safety, people left their homes and take refuge to the hills in East Timor, as well as, fled to other areas in Indonesia. Since the beginning of September 1999, the Indonesian Government, in particular the Provincial Government of East Nusatenggara (NTT) has taken in approximately 250,000 refugees, especially in West Timor. This staggering number of refugees, well beyond any prediction, has put a strain on the resources and capability of the local Government of NTT in dealing with humanitarian assistance of this magnitude. In this light, the Government of Indonesia has enacted a concerted effort between government institutions/departments under the administration of the Coordinating Minister for Peoples Welfare to enhance management of refugees. The humanitarian effort is aimed at improving the living conditions of refugees in temporary resettlements, such as camp quarters, sports centers, city halls, and other public facilities, as well as overseeing other essential needs, including repatriation. In carrying out this humanitarian effort, the Indonesian government is in need of supplies of food and medicine, to meet some of the difficulties in the repatriation process. Cooperation with international organizations is, therefore, enhanced mainly with World Food Programme for food supplies, and with UNDP, UNHCR, and ICRC to overcome difficulties with regard to repatriation and health problems. Along with these international organizations, the European Communities, and other countries have monitored these efforts and worked closely together with the Indonesian Government in providing necessary assistance. The Department of Social Affairs has recruited a thousand volunteers, consisting of students, non-governmental organizations and teachers in the NTT province, and is in the process of recruiting a thousand more volunteers to manage the refugee problem and facilitate repatriation. Surveys and briefings to facilitate repatriation are conducted based on three options : 1) return to East Timor, 2) stay temporarily in Indonesia, or 3) stay permanently in Indonesia, to ensure that the refugees have full freedom in making their own decisions. On October 7, 1999, the Indonesian Government signed an MOU with UNCHR and UNDP on cooperation with regard to management of East Timorese refugees and repatriation. UNHCR emphasized on the importance of full access to the refugees, voluntary-based repatriation, and security condition to enable repatriation. The Indonesian Red Cross and UNHCR worked together in preparing the repatriation, and the process has already started on October 8, 1999. Title: New Page Post-Popular Consultation Management of East Timor Refugees October 15, 1999 Following the Popular Consultation in East Timor on August 30, 1999 and the announcement of the results on September 4, 1999, in which the majority of East Timorese opted for independence, the situation in East Timor has rapidly deteriorated. For fear of their safety, people left their homes and take refuge to the hills in East Timor, as well as, fled to other areas in Indonesia. Since the beginning of September 1999, the Indonesian Government, in particular the Provincial Government of East Nusatenggara (NTT) has taken in approximately 250,000 refugees, especially in West Timor. This staggering number of refugees, well beyond any prediction, has put a strain on the resources and capability of the local Government of NTT in dealing with humanitarian assistance of this magnitude. In this light, the Government of Indonesia has enacted a concerted effort between government institutions/departments under the administration of the Coordinating Minister for Peoples Welfare to enhance management of refugees. The humanitarian effort is aimed at improving the living conditions of refugees in temporary resettlements, such as camp quarters, sports centers, city halls, and other public facilities, as well as overseeing other essential needs, including repatriation. In carrying out this humanitarian effort, the Indonesian government is in need of supplies of food and medicine, to meet some of the difficulties in the repatriation process. Cooperation with international organizations is, therefore, enhanced mainly with World Food Programme
Re: Seroja
In a message dated 10/14/99 9:09:50 PM, [EMAIL PROTECTED] writes: Masak iya saya terperangkap? Saya lupa kalau anda adalah gembong ETAN. Anda bukan single-minded reformasi, tetapi single-minded yang tidak mau melihat sesuatu berdasarkan runtutan waktunya. -- ETAN itu suatu lembaga yang tidak sama dengan organisasi politik. Saya tidak pernah jadi gembongnya, cuma saya dukung mereka ketika mereka menyuarakan sanksi militer ke Indonesia, pemasukan humanitarian force ke Tim-Tim untuk menolong para refugee dan lain lain. Ketika saudari Ida sempat menyatakan kejengkelannya dengan cara kerja ETAN di Chicago, saya juga langsung concern dan berusaha menjembatani ini. Jadi saya mendukung action etan yang care dan saya menyerang mereka bila ada unsur anti indonesia didalam perjuangan mereka. Di Portland sini, mereka yang ikut etan care terhadap teman2 di indonesia selain memperjuangkan kemerdekaan Tim-Tim. Demikian yang ada. Runtutan waktu sama2 kita sudah bandingkan, saya punya referensi dan saya yakin anda juga. Kalau ternyata anda menginginkan ada dialog diantara kita, yah marilah saling membandingkan. Tidak ada salahnya yang penting saling memperkaya pengetahuan masing-masing. Terperangkap atau tidak itu bukan anda tapi pemikiran anda. Kalau saya salah, berarti saya harus berdialog langsung dengan anda.-- TNI adalah suatu institusi. Dalam perjalanan waktu mereka selalu ada perubahan. Semua tergantung pada operatornya. Ini terlepas dari perubahannya masih kurang atau belum. Yang anda demonstrasikan tidak menunjukkan pemahaman ini. Justru pemikiran yang hanya memegang buntutnya ini yang merupakan gaya ORBA. Selalu main cap, tidak mau melihat ada apa sepanjang perjalanan itu. Kadang juga didasari oleh sesuatu yg 'kurang' benar atau pengambilan referensi yg masih sepihak. Contoh, anda belum paham tugas-tugas satuan-satuan dalam kemiliteran. Anda masih bingung dengan menyangkutkan Kopasandha dengan Cakrabirawa yang jelas tidak ada hubungannya, pengambilan sejarah Timtim hanya dari satu buku saja, etc-etc. -- Salah pengertian anda ialah bahwa yang saya serang adalah kebobrokan2 TNI. TNI sebagai institusi itu memang mutlak, tidak ada yang salah disitu. Sebagai warga negara indonesia, kita punya hak memprotes apa yang dilakukan TNI selama ini. Sama juga saya akan menyerang MPR/DPR , presiden dll kalau ternyata kebijakan2nya tidak memuaskan rakyat, sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di Indonesia. Kita junjung peranannya di ABRI Masuk Desa dll tapi harus kita protes keteledorannya dalam hal-hal yang lain. Saya mendukung kalau kita tegaskan pada Australia supaya berhati2 dlam menjalankan tugas mereka sbg peacekeeper, bukan sebagai coba2 invasi Indonesia. Sejarah tentang Kopasandha, kopassus dan cakrabirawa itu rootnya sama. Mereka dibentuk untuk penugasan khusus. Dan ini yang saya akui, seperti yang saya tulis pada awalnya. Tapi dalam sejarahnya jenis pasukan ini sering berkesan arogan, secretive dan berbahaya. Makanya saya mempertanyakan penggunaan pasukan ini. Pengambilan sejarah Tim-Tim bisa saya buktikan datang dari banyak sumber. Tentu saja banyak side dari sebuah pengetahuan dan data2 selalu bertambah setiap saat. -- Sudah ah, saya merasa tidak memperoleh manfaat pengetahuan dari anda. Thanks again, no more. -- Ahh, sekianlah kalau begitu. Yang saya cuma mau kedepankan ialah anda men-cap saya sebagai gembong ETAN yang mana tidak benar dan saya cuma mau mengajak anda utuk membuka mata atau pikiran untuk melihat argumen saya. But again, as you wish, no more selamat berjuang Donald -- Jeffrey Anjasmara '-- From: Donald Saluling [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Seroja Date: Thu, 14 Oct 1999 14:47:17 EDT Analysis buat saudara Jefferey, Yang ingin saya sampaikan pada anda ialah keberanian melihat diri sendiri. Berani mengakui bahwa kita tidak luput dari dosa2 di Tim-Tim. Jangan pake pembenaran gaya right or wrong my country. Sudah nggak jaman. Tidak ada unsur paksaan untuk berpihak, tapi paksaan utuk membuka mata. Saya berpihak sama kebenaran, anda berpihak pada apa? Masalah Tim Tim tidak dapat dilepaskan dari masalah pelanggaran HAM yang suda terjadi disana. Historynya penuh dengan itu. Sama dengan di Indonesia. Lihat saja Aceh, Ambon. Irian, kagak selesai2 masalahnya karena kebobrokan pemerintahan dan military kita. Anda tidak harus setuju dengan saya, tapi saya punya references bahwa apa yang saya tulis itu semuanya punya basis. Basis moral dan basis otak. Reference anda itu apa, kasi ke sini supaya saya analysis dan jangan langsung tuduh2 an single minded segalalah. Kalo anda tuduh saya sebagai single minded pro reformasi-revolusi, ya saya setuju saya itu single minded. Saya determined kita harus sukseskan era baru yang bersih dari unsur2 KKN dan feodalisme. Saya determined rakyat indonesia harus ditingkatkan kesejahteraannya, kalau perlu dengan pengorbanan upper class yang selama ini mengambil
New York, San Fransisco, Chicago (Re: Job: Sampoerna)
Dear Permias members, I am enclosing a message from Mr. Jerry Goei [EMAIL PROTECTED] of Sampoerna. He would appreciate it very much if anybody from New York, Chicago, San Fransisco and nearby cities respond to the enlosed message below. Please note that I have no association at all with Sampoerna. Sincerely, Ahmad Syamil Toledo, OH Phone/fax: 419 472 6937 http://www.geocities.com/Athens/Academy/5261/ forwarded message - - deleted - Please provide us with the local Permias contact person for: New York, Chicago and San Fransisco for us to arrange the detail regarding the company presentation. Our Marketing Director (Surja S. Handoko) will be in US with the following (just confirmed schedule): Oct 16, 1999 at New York: Hilton Towers 1335 Avenue of the America Ph: (212) 586-7000 Fax: (212) 315-1374 Note: We will not arrange a formal presentation in this city. However, since a few responses have indicated the interest to meet us, we will try to arrange informal session with those who have contacted me. I will contact them directly to try to arrange for such a session. Oct 23, 1999 at Chicago: We will arrange with the local Permias for a formal company presentation. Pak Surja can be contacted at (312) 280-8664. Oct 26, 1999 at Hyatt US Square San Fransisco: We will arrange with the local Permias for a formal company presentation. Pak Surja can be contacted at: Hyatt US Square - San Fransisco Ph: (415) 398-1234 Fax: (415) 391-1780 Thank you very much for your kind support to us. We truly appreciate it. Best Regards, Jerry Goei
Countdown: 20 Oktober!!!/Alert
Salam! Mahasiswa demo, kaum profesional turun ke jalan. Ada suara penolakan Habibie-Wiranto, dan ada juga yang meminta militer segera kembali ke barak. Sementara teriakan menuntut dimulainya lagi penyelidikan dan pengadilan dugaan KKN Soeharto dan Keluarganya makin nyaring saja. Pada saat bersamaan, di dalam Gedung Senayan, lobi-lobi gencar terjadi. Kasak-kusuk demi mengegolkan capres unggulan masing-masing. Nama-nama Habibie, Wiranto, Megawati, Gus Dur dan Cak Nur seolah sudah paten, dan salah satunya bakal jadi Presiden Ke-4 RI. Ah, hawa polusi politik makin pengap saja. Belum lagi bau mesiu yang kapan saja bisa menyeruak di tengah kerumunan mahasiswa yang notabene makin muak dengan kekerasan. Sedangkan aparat, yang kebanyakan prajurit rendahan, bersitegang terus dengan mahasiswa dan massa. Satu gesekan saja, cukup untuk meledakkan situasi Jakarta. Mau kemana sih kita? Orang Indonesia ribut dengan sesamanya, saling memusuhi, curiga satu sama lain, dan ngotot membenarkan diri dan kelompok masing-masing. Sebuah jalan yang tak berujung? Entahlah! Di bawah ini ada FWD seruan, undangan ngumpul buat siapa saja orang Indonesia atau yang perduli dengan keadaan Bumi Pertiwi. Tampaknya menarik dicermati apa yang bakal diulas bung Christianto Wibisono dan relawati kemanusiaan mbak Wantje (baru pulang dari Timtim Bumi Loro Sae). Urun rembug deh. Ada semacam keinginan memetakan bersama permasalahan bangsa kita, dan selanjutnya berupaya menemukan solusinya. salam, ramadhan pohan (penyimak pinggiran) # UNDANGAN DARURAT INFHRI menyerukan kepada segenap Teman2 di DC dan sekitarnya yg peduli akan nasib Rakyat di Indonesia untuk merapatkan barisan ,-berkumpul dalam acara "Sharing Informasi dan membahas masalah pemilihan Presiden dan wakilnya di Indonesia" Pembicara a.l. CHRISTIANTO WIBISONO dan Info pengalaman di Tim tim oleh Soan S-Tio pada hari :Minggu , tgl.17 Oktober 1999 pukul : 4.30 p m tempat : Restoran Indonesia "Yasmine" 7805 K Rockville Pike (Richie Plaza) (antara Rockville Pike dan Wootten Parkway) Kedatangan teman2 sangat kami harapkan ,mengingat tgl 20 Oktober telah diambang pintu.! Tetapi apakah tuntutan DEMOKRASI rakyat Indonesia juga diambang pintu ? ataukah hanya pembantaian dan peristiwa berdarah jembatan Semanggi 3 yg kan terulang?? It's not the time for" wait and see" , but do something for " Democracy and Human Rights " " SUMBANGAN PIKIRAN DAN KOMITMEN SANGAT KAMI HARGAI GUNA MENCIPTAKAN RESULUSI DAN TINDAKAN YANG TEPAT " !!! Dalam acara tsb .teman2 yg ingin menikmati NASI RAMES Restoran "Yasmine" (harga $8.00) akan dilayani dengan mendapat potongan $3.00 atau dapat juga disumbangkan utk disalurkan ke dana "Kemanusiaan" . Peminat "nasi rames" harap mengirim E-mail dg alamat tsb.diatas ,mengingat restoran sebenarnya tutup pada hari minggu, salam S-Tio (Wantje)
Re: Nobel '99
From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, October 13, 1999 11:21 PM Subject: Nobel '99 Kapan ya Indonesia bisa dapat satu saja Nobel bidang ilmu pengetahuan ini? Nanti, kalau "Reformasi Sains Matematika Teknologi" sudah berjalan. Nanti, kalau kesadaran akan bahaya Imperialisme melalui sains matematika Teknologi sudah mulai tersemai di kalangan pakar sains, matematika, atau teknologi kita. Salah satu modal untuk mempunyai intelektual nobelis adalah adanya kejujuran intelektual. Kita harus mengakui kehebatan pemikiran Einstein tanpa harus mempersoalkan, "Apakah dia itu status quo atau bukan", "Apakah dia itu kroni Hitler atau bukan", atau "Apakah dia itu terlibat KKN atau tidak". Karena apa pun latar belakangnya tidak akan mempengaruhi hukum relativitas. Padahal kita tahu, agamanya, negaranya, rasnya, dan bangsanya saja sudah berbeda dengan kita. Itulah karakteristik khas kejujuran intelektual. Soalnya banyak dari kita merasa dirinya intelektual, tetapi ditinjau dari perspektif keilmiahan, tidak lebih dari "pemikiran gaya preman". Hanya saja karena dikemas sedemikian rupa, sehingga para orang awam menganggap mereka sebagai pakar jempolan. Salam, Nasrullah Idris
ANTI ROKOK (Re: New York, San Fransisco, Chicago (Re: Job: Sampoerna)
Bang Syamil, Mungkin saatnya kita serukan "ANTI ROKOK" Kalau dihitung-hitung uang yang dibeliin rokok dan kemudian dibakar, konstribusi Perusahaan Rokok pada kelemahan ekonomi Indonesia besar juga tuh..coba tanya Bang Irwan deh. Selain itu, Indonesia sangat tidak sehat oleh karena: 1. Udaranya polusi asap rokok 2. Banyak angkatan muda yang terkena Cancer 3. Banyak korban second hand smokers 4. Belum lagi batuk-batuk yang mengakibatkan TBC Just a thought, wassalam, ida From: "A. Syamil" [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: New York, San Fransisco, Chicago (Re: Job: Sampoerna) Date: Fri, 15 Oct 1999 22:04:33 -0400 Dear Permias members, I am enclosing a message from Mr. Jerry Goei [EMAIL PROTECTED] of Sampoerna. He would appreciate it very much if anybody from New York, Chicago, San Fransisco and nearby cities respond to the enlosed message below. Please note that I have no association at all with Sampoerna. Sincerely, Ahmad Syamil Toledo, OH Phone/fax: 419 472 6937 http://www.geocities.com/Athens/Academy/5261/ forwarded message - - deleted - Please provide us with the local Permias contact person for: New York, Chicago and San Fransisco for us to arrange the detail regarding the company presentation. Our Marketing Director (Surja S. Handoko) will be in US with the following (just confirmed schedule): Oct 16, 1999 at New York: Hilton Towers 1335 Avenue of the America Ph: (212) 586-7000 Fax: (212) 315-1374 Note: We will not arrange a formal presentation in this city. However, since a few responses have indicated the interest to meet us, we will try to arrange informal session with those who have contacted me. I will contact them directly to try to arrange for such a session. Oct 23, 1999 at Chicago: We will arrange with the local Permias for a formal company presentation. Pak Surja can be contacted at (312) 280-8664. Oct 26, 1999 at Hyatt US Square San Fransisco: We will arrange with the local Permias for a formal company presentation. Pak Surja can be contacted at: Hyatt US Square - San Fransisco Ph: (415) 398-1234 Fax: (415) 391-1780 Thank you very much for your kind support to us. We truly appreciate it. Best Regards, Jerry Goei __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
ICMI
Mendengar wawancara SCTV dengan Prof Dawam Rahardjo, saya koq semakin yakin dengan apa yang pernah saya kemukakan disini, bahwa ICMI sangat dekat dengan Habibie. Siapa siapa saja anggota ICMI yang menjadi anggota MPR, dan dari Fraksi mana saja ? Salam, bRidWaN
Re: Bravo, Pidato Habibi Bagus Sekali
Anda beruntung sekali bisa bermimpi indah. Sudah lama saya tidak bermimpi seindah ini. Soal bambu runcing sih memang engga aneh ya, karena memang Opa/Oma, Eyang/Mbah, Oom/Tante kita dulu kan berjuangnya pakai bambu runcing. (katanya lho!) Yang rada aneh, koq bisa2-nya ada kata 'JEMPOL' ? Bukannya itu salah satu ciri BANK BALI ? Salam, bRidWaN At 05:19 PM 10/3/99 +0700, Yusuf-Wibisono wrote: Warning: Mungkin sedikit out of topic. Sorry about that. Yg tidak berkenan, silakan delete langsung. ;-) Semalam, saking indahnya pidato Habib pake i di belakangnya, saya sampe ketiduran; nggak tuntas. Luar biasa, pidato yang bagus sekali (eh, wong ketiduran, kok mengambil kesimpulan. Biarin aja, soalnya yg gini-gini lagi trendy... Buktinya, kemarin itu orang-orang yg protes UU-PKB banyakan juga nggak pernah baca tuntas what the hell UU-PPKB is). Sampe mana tadi... Oh, ya, soal pidato: Pidato Habibi itu benar-benar digarap secara piawai... Cermat, tidak ada salahnya barang sedikit pun; dan sempat dipuji-puji penuh kegembiraan oleh para pengamat ekonomi, sosial, politik, dan bahkan oleh pengamat pertandingan sepakbola, dan bulutangkis. Demikian pula, saking sukanya dengan pidato itu, para demonstran, mahasiswa, dan sebagainya menyambut suka cita dengan pesta kembang api dan bedug bertalu-talu. Ini harus disyukuri dengan sebaik-baiknya. Habibie tampil dengan penuh rasa rendah hati. Semua orang juga tahu, presiden itu manusia, dan tentu ada kelebihan dan kekurangannya; dan Habibie sebagai negarawan yg berjiwa besar segede gajah, tampil sangat rendah hati. Di Indonesia ini, yg arogan-arogan biasanya terpinggirkan. Dulu Amien Rais agak arogan, akhirnya pemilu cuma dapet dikit,... terus introspeksi, jadi lebih rendah hati, bisa jadi ketua MPR. PDIP dulu agak arogan, mentang-mentang menang pemilu, eh, terus voting kalah terus. Terus introspeksi, dan akhirnya dagangan sapinya laku... (ketua DPR terpilih sesuai skenario mereka ;-). Lha, rupanya Habibie menyadari hal itu. Di pidatonya dia tidak menyombong barang sedikit pun. Dengan lapang dada, dia mau mengakui segala kekurangan dan kegagalannya. Demikian pula, recovery ekonomi, inflasi rendah, rupiah terstabilisasi, dan sebagainya, yang jelas-jelas merupakan jasanya secara pribadi, dan rakyat Indonesia yang lain tidak ada yang ikut berkontribusi aktif... sama sekali tidak diakuinya sebagai kesuksesannya. Sebaliknya, untuk kasus Bank Bali, dimana tidak ada seorang pun anak buahnya yang terlibat, malah secara legawa diakuinya sebagai kesalahannya, dan munduk-munduk meminta maaf kepada rakyat. Mengharukan. Mungkin untuk pidato sekualitas ini, rakyat Indonesia perlu tampil bahu membahu, kalo perlu membawa bambu runcing di kedua tangan, dan mengacungkan jempol untuk presidennya. (Sedikit catatan teknis: karena kedua tangan sudah memegang bambu runcing, perlu dipikirkan jempol yang mana yang harus diacungkan). Dengan pidato yang sebaik itu, mungkin agenda reformasi berikutnya bisa berjalan dengan mulus. ;-) ;-)