Re: Seroja

1999-10-15 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 10/14/99 11:03:04 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Bung Irwan, setelah 50 menit mengetik tiba-tiba netscapenya kok hilang
  sendiri. Mengetik ulang rasanya juga sayang. Padahal saya juga mau
  memperbaiki beberapa pemahaman saya yang salah, dan meluruskan beberapa
  kesimpulan anda yg 'saya rasa' kurang tepat.

Irwan:
Sayang sekali memang, padahal saya cukup berharap mendapatkan
informasi/komentar atas pertanyaan2 saya terdahulu.
Seandainya anda bisa punya kembali 50 menit waktu senggang,
mungkin harapan saya bisa dikabulkan.
Seperti yg saya katakan pada posting awal, pengetahuan saya
tentang Timtim sangat minim karena sumber terbatas dan
memang Timtim bukan bidang saya karenanya segala kesimpulan
atau komentar yg saya buat atas Timtim ya hanya berdasar dari
data2 atau artikel yg minim tersebut. Itulah sebabnya saya
mengharapkan bisa dapat masukan dari rekan2 yg memang
jauh lebih menguasai masalah Timtim ini.


  Saya sarankan saja untuk tidak meneropong tulisan Gatra tentang kronologi
  secara kata-per-kata, karena ini cuman artikel singkat. Pemahaman dengan
  berdasar logika atas kronologi singkat masih bisa dilakukan untuk pemahaman
  awal/sementara saja.

Irwan:
Saya memang berusaha tidak membahas kata per kata tapi
cenderung untuk mencoba melihat poin yg ingin disampaikan
dari setiap tanggal kejadian. Karenanya dalam posting saya
terdahulu cenderung untuk minta konfirmasi atau pun penjelasan
tambahan yg tampaknya bisa tidak termuat di gatra.

  Yang perlu kita ingat bersama adalah suasana partai-partai pasca portugal
  ngabur. Pergerakan dan strategi mereka berubah dengan cepat. Yang tadinya
  ASDT meminta tolong RI masuk lalu berubah setelah melihat UDT berhasil
  melakukan kup. Setelah itu Fretilin menang, UDT minggir. Jadi banyak yg
  mula-mula jadi musuh lalu jadi teman, yg teman jadi musuh. Sama dengan
  suasana partai di Indonesia saat ini.

Irwan:
Dalam posting terdahulu saya ada bertanya, mengapa Indonesia
yg tadinya mendukung kemerdekaan Timtim jadi berubah berpikiran
integrasi Timtim menjadi wilayah Indonesia?

Yg saya bingung lagi, setelah pembicaraan Soeharto dengan
Gough Whitlam (PM Australia) tanggal 6 September 1974
dimana GW setuju integrasi Timtim ke Indonesia,
kenapa 6 hari kemudian ASDT merubah nama menjadi Fretilin
yg lebih namanya lebih terdengar sebagai suatu kelompok
gerakan ketimbang partai seperti ASDT. Perubahan nama
saya yakin punya maksud dan tujuan atau pun landasan.

Operasi Komodo dimulai/dilakukan tanggal 14 Oktober 1974.
Tanggal 20 Januari 1975, UDT dan Fretilin membentuk koalisi.
26 Mei 1975 UDT menarik diri dari koalisi dengan Fretilin
11 Agustus 1975 UDT melakukan kup di Dili dan mengambil
kekuasaan dari tangan Portugal.
27 Agustus 1975 Portugal angkat kaki dari Dili.

Kalau bisa saya simpulkan, pisahnya UDT dan Fretilin
dari koalisi terjadi justru 3 bulan sebelum Portugal ngabur dan
2 1/2 bulan sebelum di UDT melakukan kup.
Operasi Komodo masih tetap menjadi tanda tanya besar
buat saya. Apa misinya, apa alasan yg digunakan pemerintah
RI untuk melakukan operasi komodo mengingat Timtim saat
itu masih dibawah kekuasaan Portugal.

Kata2 anda "Fretilin menang" pun menjadi pertanyaan buat
saya mengingat tanggal 24 September 1975 UDT yg
meninggalkan Timtim ke NTT dan membiarkan Fretilin
sebagai penguasa Timtim. Tidak disebutkan adanya perebutan
kekuasaan antara Fretilin dan UDT.
Ini yg jadi tanda tanya buat saya.


  Silakan baca beberapa buku, dan untuk menjaga keseimbangan tentunya
beberapa
  buku. Sebetulnya tidak ingin mengingatkan tapi kadang ada saja yg
menjadikan
  satu buku sebagai primbon.

Irwan:
Saya tadinya mengharapkan rekan2 disini, salah satunya anda,
untuk bisa memberikan masukan2 atau pun gambaran2 berdasarkan
informasi yg anda ketahui baik dari membaca atau pun mendengar
hal2 yg berkaitan dengan Timtim. Hal ini bagi saya jauh lebih efisien
ketimbang harus membaca banyak buku mengenai Timtim mengingat
Timtim bukan bidang saya.
Tentunya akan menjadi kurang pas di milis ini kalau saya menyarankan
untuk membaca buku ekonomi yg bukan bidangnya ketika ada yg bertanya
soal pemikiran ekonomi yg saya sampaikan. Akan jauh lebih
efisien saya menjelaskan secara logika atau pun dengan
memberikan referensi bukunya misalkan menurut Adam Blabla
dalam bukunya "Abcdfg" mengatakan bahwadst.
Dengan demikian, tukar informasi dan pengetahuan bisa
berlangsung dengan sehat dan lebih banyak nilai tambahnya.
Betul ngga, bung Jeffrey?:)

Saya perhatikan anda dan bung Donald sama2 punya cukup
referensi tentang Timtim. Mungkin akan lebih baik bila anda
berdua sama2 mengeluarkan pemikiran2 yg ada.
Saya pribadi cenderung akan menampung semua informasi
(dari kedua sisi) untuk menambah wawasan saya saja.
Kali2 nanti suatu saat ada gunanya.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Bravo, Pidato Habibi Bagus Sekali

1999-10-15 Terurut Topik Yudi Roosadi
He . . . he . . . he . . . seger juga baca posting-nya bung Yusuf. Bangun tidur . . . kuterus mandi . . .tidak lupa . . . --| From: Yusuf-Wibisono [EMAIL PROTECTED]| To: [EMAIL PROTECTED]| Subject: Bravo, Pidato Habibi Bagus Sekali| Date: 03 October 1999 17:19| | Warning: Mungkin sedikit out of topic. Sorry about that.| Yg tidak berkenan, silakan delete langsung.| ;-)| | Semalam, saking indahnya pidato Habib pake i di belakangnya,| saya sampe ketiduran; nggak tuntas. Luar biasa, pidato yang| bagus sekali (eh, wong ketiduran, kok mengambil kesimpulan.| Biarin aja, soalnya yg gini-gini lagi trendy... Buktinya,| kemarin itu orang-orang yg protes UU-PKB banyakan juga| nggak pernah baca tuntas what the hell UU-PPKB is).| | Sampe mana tadi...| Oh, ya, soal pidato:| | Pidato Habibi itu benar-benar digarap secara piawai...| Cermat, tidak ada salahnya barang sedikit pun; dan sempat| dipuji-puji penuh kegembiraan oleh para pengamat ekonomi,| sosial, politik, dan bahkan oleh pengamat pertandingan| sepakbola, dan bulutangkis.| | Demikian pula, saking sukanya dengan pidato itu, para| demonstran, mahasiswa, dan sebagainya menyambut suka cita| dengan pesta kembang api dan bedug bertalu-talu. Ini| harus disyukuri dengan sebaik-baiknya.| | Habibie tampil dengan penuh rasa rendah hati.| Semua orang juga tahu, presiden itu manusia, dan tentu| ada kelebihan dan kekurangannya; dan Habibie sebagai| negarawan yg berjiwa besar segede gajah, tampil sangat| rendah hati.| | Di Indonesia ini, yg arogan-arogan biasanya terpinggirkan.| Dulu Amien Rais agak arogan, akhirnya pemilu cuma dapet dikit,...| terus introspeksi, jadi lebih rendah hati, bisa jadi ketua MPR.| | PDIP dulu agak arogan, mentang-mentang menang pemilu, eh, terus| voting kalah terus. Terus introspeksi, dan akhirnya dagangan| sapinya laku... (ketua DPR terpilih sesuai skenario mereka ;-).| | Lha, rupanya Habibie menyadari hal itu. Di pidatonya dia| tidak menyombong barang sedikit pun. Dengan lapang dada,| dia mau mengakui segala kekurangan dan kegagalannya. Demikian| pula, recovery ekonomi, inflasi rendah, rupiah terstabilisasi,| dan sebagainya, yang jelas-jelas merupakan jasanya secara| pribadi, dan rakyat Indonesia yang lain tidak ada yang| ikut berkontribusi aktif... sama sekali tidak diakuinya| sebagai kesuksesannya.| | Sebaliknya, untuk kasus Bank Bali, dimana tidak ada seorang| pun anak buahnya yang terlibat, malah secara legawa diakuinya| sebagai kesalahannya, dan munduk-munduk meminta maaf kepada| rakyat. Mengharukan.| | Mungkin untuk pidato sekualitas ini, rakyat Indonesia| perlu tampil bahu membahu, kalo perlu membawa bambu runcing| di kedua tangan, dan mengacungkan jempol untuk presidennya.| (Sedikit catatan teknis: karena kedua tangan sudah memegang| bambu runcing, perlu dipikirkan jempol yang mana yang harus| diacungkan).| | Dengan pidato yang sebaik itu, mungkin agenda reformasi| berikutnya bisa berjalan dengan mulus. ;-)| | ;-)


Info lebih baru situasi jakarta

1999-10-15 Terurut Topik ..

[Fwd: info hari ini (Jumat, 15 Oktober 1999)]


  1. Dari Jl. Casablanca menuju layang Jl. Sudirman dan Tanah Abang, saat
  ini
  padat sekali, karena banyaknya pengendara yang melambatkan kendaraan di
  layang Jl. Sudirman, untuk melihat aktivitas yang terjadi di kawasan
 Jl.
  sudirman. Arus sebaliknya, lancar. (Sbr: Sonora ).
  
  2. Hati-hati melewati Jl Dewi Sartika, saat ini tdp oknum tidak
  bertanggung
  jawab melakukan "permintaan" sumbangan kpd pengemudi kendaraan yg lewat
  (alasannya : utk kegiatan nanti).
  
  3. Bunderan HI arah Semanggi sangat padat, mohon dihindari.
  
  4. Jl Rasuna Said  Gatot Subroto normal  lancar.
  
  5. Jl MT Haryono padat.
  
  6. Mohon bagi karyawan yg terpaksa bepergian, hindari penggunaan
  acessories
  yg berlebihan (utk preventive) dan monitor kondisi lalin melalui radio
  (Pro
  2 FM, Sonora, dll).
  
  7. Tingkatkan kewaspadaan dan JANGAN PANIK + MUDAH TERPANCING issue.
  
  8. Utk up date kondisi lalin, dapat juga akses ke hompage CSC dan pilih
  "Info Penting".
  
  Terima kasih.
  
  
  Suwadji
  Security Department
  SEM Division
  
  
  



Re: Tommy Soeharto dan Ricardo Gelael Divonis Bebas

1999-10-15 Terurut Topik bRidWaN

At 07:41 PM 10/14/99 GMT, Yohanes Sulaiman wrote:
Pernah ada yang menanyakan apakah di-Indonesia ada 'HUKUM',
dijawab : ada ! Ternyata memang ada koq:)



Hukum harusnya ada, cuma karena enggak ada yang menegakkannya,
jadinya
Oh, tapi enggak juga ya. Hukum khan dibuat untuk dilanggar

YS
..

Mungkin juga yang berlaku Hukum hanya untuk 'Orang-Kecil'.
Yang belum ada ialah Hukum untuk 'Orang-Gede'.:)



Re: [saham] Jam 4 sore ini Tomtom Divonis

1999-10-15 Terurut Topik bRidWaN

Rekan saya pernah bilang, kenapa semua masalah yang
berlangsung, selalu saya tanggapi dengan negative ?

Tapi sekarang Rekan saya tsb malah lebih negative lagi...:)

Salam,
bRidWaN

At 12:21 PM 10/14/99 MST, Paten Deh wrote:
Bung bRidWaN, kalau begitu kita semua dong yang perlu ke Psikiater:-)

Salam,
Dika

From: bRidWaN [EMAIL PROTECTED]
Date: Fri, 15 Oct 1999 02:00:13 +0700

At 09:07 PM 10/2/99 +0700, Yusuf-Wibisono wrote:
 ;-)
 
 Berdasarkan info dari detik.com, jam 4 sore ini, Tomtom
 Suharto akan divonis berkaitan dg tukar bantal-guling
 Goro. Tuntutan jaksa 2 tahun, dan jaksanya udah ngancam,
 andaikan diputus bebas, dia akan banding.
 
 Ini mungkin bisa jadi 'garapan' yg sip utk pertanggung-
 jawaban habibie, dan bisa memberikan sedikit
 'tendangan' ke nilai kurs rupiah dan mungkin juga
 harga-harga saham di bursa... (tapi bisa juga tidak,
 tergantung vonisnya).
 
 Yw.

Mas, ini serius atau main2 sih ?
Drama atau sinetron sih ?

Saya koq suka 'negative thinking' terus ya ?
Mungkin musti ke psikater kali ya ?

Salam,
bRidWaN



Re: Seroja

1999-10-15 Terurut Topik Mahendra Siregar

Saudara Irwan,

Saya memiliki buku saku yg ditulis oleh Arsenio Ramos Horta, adik kandung
Jose Ramos Horta. Buku itu yg berjudul The Eyewitness; Bitter moments in
East Timor Jungles adalah terbitan Usaha Quality Printers, Singapore.

Saya dapat meminjamkan buku itu kepada anda, atau siapapun yg
menginginkannya, kalau memang anda berminat dan tentu saja bersedia
mengembalikannya. Untuk sementara saya hanya dapat menyampaikan kata
pengantar penulis itu, yg saya tulis sesuai aslinya tanpa tambahan atau
pengurangan:


Quote:

Foreword

I wanted to write this "Memoir" about my own experience of three years in
the jungles of East Timor, most of the time as a prisoner and some times
just as a free man, in order to let the thousands of relatives of the
prisoners who were massacred by Fretilin between the years of 1975 to 1978,
know about the sufferings and hardships their beloved ones had endured, as
far as they also suffered like myself. A few of us had survived but the
majority were chopped down by Fretilin guns, and buried away in common
graves or in unknown spots of this beautiful island, that became bloody red
soaked during the short period of Fretilin domination.

Violence and extorsion were orders of the day until the East Timorese
population reacted against such regime of terror and asked for the closest
neighbour to assist them to get rid of Fretilin. Thus, it ended the era of
terror, bloodshed and sufferings. Once the critical conditions of East Timor
had eased the people of East Timor chosed to live together with his nearest
neighour and be part of Indonesia nation. Since then, East Timor is enjoying
a steady progress in the various sectors of modern life.

In my point of view, I am sure that, in the years to come, East Timor will
be out of its bacwardness and stand proudly developed

Arsenio Ramos Horta 11/9/81

end quote



-Original Message-
From: Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Friday, October 15, 1999 10:23 AM
Subject: Re: Seroja


Saya akan berusaha menjawab sepanjang yg saya tahu. Tentu jangan ambil
sebagai kebenaran absolut. Saya juga sering salah.

Irwan:
Dalam posting terdahulu saya ada bertanya, mengapa Indonesia
yg tadinya mendukung kemerdekaan Timtim jadi berubah berpikiran
integrasi Timtim menjadi wilayah Indonesia?

Yg saya bingung lagi, setelah pembicaraan Soeharto dengan
Gough Whitlam (PM Australia) tanggal 6 September 1974
dimana GW setuju integrasi Timtim ke Indonesia,
kenapa 6 hari kemudian ASDT merubah nama menjadi Fretilin
yg lebih namanya lebih terdengar sebagai suatu kelompok
gerakan ketimbang partai seperti ASDT. Perubahan nama
saya yakin punya maksud dan tujuan atau pun landasan.

JA:
Bung Irwan, rasanya Ramos Horta sudah menemui Adam Malik dan beberapa
petinggi ABRI jauh-jauh hari. Mengenai perkembangan Timtim, jelas Indonesia
sudah harus memonitor. Jadi sebelum ada kontak resmi antara orang Timtim,
RI
sudah tahu. Pada saat seorang wartawan Indonesia pergi ke Dili, dia
didekati
oleh Ramos Horta untuk menyampaikan keinginannya bertemu dengan Presiden
Indonesia. Wartawan ini berasal dari Harian Sinar Harapan (nama lama dari
Suara Pembaruan). Waktu pulang dia harus mampir ke Kupang, dan di sana
menyampaikan keinginan Horta kepada Gubernur NTT, yaitu El Tari (kalau
nggak
salah). Nah, pertemuan ini terjadi jauh hari sebelumnya, jadi tidak
tercover
oleh kronologi Gatra. ASDT sendiri waktu itu masih bingung antara merdeka
atau meminta berintegrasi dg Indonesia. Jadi masih ada pergulatan politik
di
dalam tubuh ASDT sendiri. Satu hal yg mereka sepakati bersama adalah mereka
minta pertolongan RI.

Menurut cerita wartawan SH tadi, beberapa bulan kemudian dia dihubungi
Horta
di Jakarta, dan Horta ngomel-ngomel karena dalam pertemuannya dengan para
petinggi ABRI dan Adam Malik tidak mendapat jaminan apapun. Maklum, Horta
cuman wartawan yg belum tahu diplomasi kala itu, sehingga tidak mikir bahwa
para petinggi ABRI ini mesti ribut berdiskusi. Saya rasa RI kala itu baru
berhubungan dengan Australia dan AS, dan saling share informasi. Jadi tidak
mungkin RI melaksanakan operasi komodo sebelum diojok-ojok oleh AS, dan
dapat persetujuan dari Australia (sebagai negara terdekat, shg info
intelejen juga sama-sama relatif lengkap).

Pembicaraan Whitlam tadi jelas sebagai sinyal bahwa Australia setuju dengan
proses integrasi. Oya, RI bilang ke Horta bahwa Indonesia menyetujui
kemerdekaan Timtim mesti diterjemahkan sebagai persetujuan agar Timtim
lepas
dari Portugal. Sementara itu, option apakah integrasi atau lepas merdeka
itu
sudah dibicarakan juga oleh Horta.

Irwan:
Operasi Komodo dimulai/dilakukan tanggal 14 Oktober 1974.
Tanggal 20 Januari 1975, UDT dan Fretilin membentuk koalisi.
26 Mei 1975 UDT menarik diri dari koalisi dengan Fretilin
11 Agustus 1975 UDT melakukan kup di Dili dan mengambil
kekuasaan dari tangan Portugal.
27 Agustus 1975 Portugal angkat kaki dari Dili.

JA:
Ingat lho, yg dihubungi pertama oleh RI adalah ASDT karena 

Re: [Re: Bravo, Pidato Habibi Bagus Sekali]

1999-10-15 Terurut Topik Rizal Az

wah saya tau tuh joke itu... karaoke yah he...he...he...

ichal

Yudi Roosadi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 - 
   Attachment:  
   MIME Type: multipart/alternative 
 - 
He . . . he . . . he . . . seger juga baca posting-nya bung Yusuf.
Bangun tidur . . . kuterus mandi . . .tidak lupa . . .

--
| From: Yusuf-Wibisono [EMAIL PROTECTED]
| To: [EMAIL PROTECTED]
| Subject: Bravo, Pidato Habibi Bagus Sekali
| Date: 03 October 1999 17:19
|
| Warning: Mungkin sedikit out of topic. Sorry about that.
|  Yg tidak berkenan, silakan delete langsung.
| ;-)
|
| Semalam, saking indahnya pidato Habib pake i di belakangnya,
| saya sampe ketiduran; nggak tuntas. Luar biasa, pidato yang
| bagus sekali (eh, wong ketiduran, kok mengambil kesimpulan.
| Biarin aja, soalnya yg gini-gini lagi trendy... Buktinya,
| kemarin itu orang-orang yg protes UU-PKB banyakan juga
| nggak pernah baca tuntas what the hell UU-PPKB is).
|
| Sampe mana tadi...
| Oh, ya, soal pidato:
|
| Pidato Habibi itu benar-benar digarap secara piawai...
| Cermat, tidak ada salahnya barang sedikit pun; dan sempat
| dipuji-puji penuh kegembiraan oleh para pengamat ekonomi,
| sosial, politik, dan bahkan oleh pengamat pertandingan
| sepakbola, dan bulutangkis.
|
| Demikian pula, saking sukanya dengan pidato itu, para
| demonstran, mahasiswa, dan sebagainya menyambut suka cita
| dengan pesta kembang api dan bedug bertalu-talu. Ini
| harus disyukuri dengan sebaik-baiknya.
|
| Habibie tampil dengan penuh rasa rendah hati.
| Semua orang juga tahu, presiden itu manusia, dan tentu
| ada kelebihan dan kekurangannya; dan Habibie sebagai
| negarawan yg berjiwa besar segede gajah, tampil sangat
| rendah hati.
|
| Di Indonesia ini, yg arogan-arogan biasanya terpinggirkan.
| Dulu Amien Rais agak arogan, akhirnya pemilu cuma dapet dikit,...
| terus introspeksi, jadi lebih rendah hati, bisa jadi ketua MPR.
|
| PDIP dulu agak arogan, mentang-mentang menang pemilu, eh, terus
| voting kalah terus. Terus introspeksi, dan akhirnya dagangan
| sapinya laku... (ketua DPR terpilih sesuai skenario mereka ;-).
|
| Lha, rupanya Habibie menyadari hal itu. Di pidatonya dia
| tidak menyombong barang sedikit pun. Dengan lapang dada,
| dia mau mengakui segala kekurangan dan kegagalannya. Demikian
| pula, recovery ekonomi, inflasi rendah, rupiah terstabilisasi,
| dan sebagainya, yang jelas-jelas merupakan jasanya secara
| pribadi, dan rakyat Indonesia yang lain tidak ada yang
| ikut berkontribusi aktif... sama sekali tidak diakuinya
| sebagai kesuksesannya.
|
| Sebaliknya, untuk kasus Bank Bali, dimana tidak ada seorang
| pun anak buahnya yang terlibat, malah secara legawa diakuinya
| sebagai kesalahannya, dan munduk-munduk meminta maaf kepada
| rakyat. Mengharukan.
|
| Mungkin untuk pidato sekualitas ini, rakyat Indonesia
| perlu tampil bahu membahu, kalo perlu membawa bambu runcing
| di kedua tangan, dan mengacungkan jempol untuk presidennya.
| (Sedikit catatan teknis: karena kedua tangan sudah memegang
| bambu runcing, perlu dipikirkan jempol yang mana yang harus
| diacungkan).
|
| Dengan pidato yang sebaik itu, mungkin agenda reformasi
| berikutnya bisa berjalan dengan mulus. ;-)
|
| ;-)



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])

1999-10-15 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Well, Bung Irwan. Terlepas dari kesan ekonom partisan (hehe... dan
sejujurnya memang saya melihat anda sebagai partisan), saya dengan tulus
meng-encourage anda untuk terus berkarya.

Benar salah adalah biasa, dan semua bersifat relatif atau conditional. Bila
memang betul anda tidak mengajukannya sendiri kepada Detik.com, mungkin
wartawan Detik.com mempunyai alasan tersendiri untuk memuatnya dan melakukan
perubahan redaksional. Cuman itu pendapat saya.

Jeffrey Anjasmara.

'--
From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])
Date: Fri, 15 Oct 1999 04:29:59 EDT

In a message dated 10/15/99 2:54:12 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

  Saya juga melihat ketidak-benaran argumen anda tuh, tepatnya kebenaran
yg
   tidak mutlak. Teori anda tentang berbagai currency cuman teori umum.
Anda
   sendiri bilang bidang sosial tidak ada yang pasti.

Irwan:
Ada salah pengertiandisini. Saya tidak pernah mengatakan bahwa
saya punya suatu teori atas pergerakan currency. Saya pun tidak
pernah mengatakan bahwa apa yg saya katakan dalam analisa2
pergerakan currency adalah berdasarkan teori tertentu.
Analisa2 yg saya lakukan cenderung menggunakan analisa logika
yg didukung dengan data2 lapangan. Silahkan lihat kembali
pemaparan saya tentang asal muasal angka 5000 yg saya berikan.
Lihat juga alasan2 saya dalam memprediksi trend berdasarkan
apa yg pernah terjadi sebelumnya.
Walau demikian, saya bisa memaklumi bahwa analisa2 saya
mengenai pergerakan saham dan indeks bisa jadi adalah suatu
yg baru buat beberapa rekan sehingga masih sulit untuk bisa
diterima. Bahkan, ketika dulu saya memberikan analisa2 grafik
untuk mengantisipasi suatu pergerakan mata uang atau pun
indeks dan harga saham, beberapa anggota di milis tersebut
sempat sulit menerima. Mereka berpikir bagaimana mungkin
suatu nilai tukar atau pun harga saham bisa ditentukan/diprediksi
hanya dari melihat grafiknya. Tapi, sejalan dengan waktu
akhirnya banyak sekarang yg menggunakan grafik untuk
dijadikan acuan kapan saat masuk kapan saat keluar
dalam trading currency atau pun saham.


   Nyatanya anda tidak mampu memprediksi dengan baik kejadian rupiah yg
anjlok
   sampai menembus 15,000. Saya masih ingat yang itu. Kalau model
menebak-nebak
   sih bukan kerjaan sulit. Maaf saja ini bukannya memandang rendah anda.
   Nyatanya analisis KKG (yg kadung didaulat ahli ekonomi) saja tidak ada
yang
   menyenggol kebenaran sama sekali. Bahkan sampai sekarangpun.

Irwan:
Dalam salah satu posting saya beberapa hari yg lalu, saya
dengan terbuka menyatakan bahwa saya dulu pernah salah
dalam memperkirakan penurunan rupiah. Kemudian saya coba
lihat kembali, kenapa dulu saya salah. Akhirnya saya menyadari
karena saat itu rupiah baru dilepas dari managed floating menjadi
free floating, grafik belum terbentuk. Menjadi kurang tepat bila
saat itu menggunakan grafik. Walau demikian, pada bulan
Desember 1997 (minggu ketiga kalau tidak salah ingat),
saya sempat mencium adanya ketidakberesan
pada pergerakan rupiah. Silahkan lihat kembali arsip di milis
ini atau pun apakabar@. Saya waktu itu mengatakan bahwa
tampaknya ada suatu gerakan dari orang yg menguasai informasi.
Orang tersebut bisa saja berasal dari orang2 yg dekat dengan
lingkaran kekuasaan (pejabat2 atau pun menteri2) yg mungkin
dengan tujuan menyelamatkan aset pribadi dari rupiah ke dolar.
Sekitar seminggu kemudian, hal ini menjadi ramai. Bahkan
menkeu saat itu sampai perlu mengeluarkan pernyataan akan
menyelediki apakah benar ada para pejabat pemerintah yg bermain
dolar. Seorang wapemred majalah nasional termuka sampai
menghubungi saya lewat japri karena tertarik dengan apa yg
saya tulis. Dia meminta saya untuk membuat tulisan2.
Sayangnya saat itu kondisi saya kurang memungkinkan.

Bagi saya adalah bukan bidang keahlian KKG untuk
memperkirakan pergerakan rupiah secara teknis. Dia punya
pengetahuan untuk menganalisa secara fundamental, tapi
kurang dalam hal pengalaman menganalisa secara teknis.
Hendaknya ini bisa dimaklumi terlebih dahulu.
Banyak orang saat itu yg mempunyai kemampuan jauh
di atas saya dalam melakukan analisa grafik. Hanya saja
bedanya, saya suka menulis secara terbuka (berhubung
amatiran) mereka cenderung menulis untuk nasabah/klien
nya mengingat profesionalisme pekerjaan mereka.

Sementara pendapat analis2 ekonomi yg sering anda baca
di media cetak/online nasional, sepengetahuan saya adalah
bukan bidang mereka dalam membuat analisa2 teknis
atas pergerakan suatu mata uang.
Pengecualian untuk Theo Toemion yg memang profesinya
adalah sebagai pengamat sekaligus consultant dalam masalah
pergerakan mata uang (rupiah).
Yang membedakan saya dengan Theo adalah dia mungkin
punya posisi long or short di rupiah, sementara saya
tidak memiliki posisi apa pun selain pegang dolar
untuk kebutuhan hidup disini...hehehehehe:)

   Satu hal dari yg di 

Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])

1999-10-15 Terurut Topik Faransyah Jaya

heheheh...
saya sih udah dari dulu ngetawain analisa anda bung irwan. saya coba jelasin pake 
analisa saya.
mentok2nya nanya bukunya yang mana.
hhehehehe..
selamat beranalisa..


faran
--

On Fri, 15 Oct 1999 02:15:50   Irwan Ariston Napitupulu wrote:
In a message dated 10/14/99 5:31:50 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Wah bang Irwan, masa saya dibilang dikelabui sih ;)

  Saya tidak merespon (reply) balik e-mail yg itu, karena saya berpikiran
  ngak ada gunanya diskusi lagi ttg topik itu. Saya ngak sependapat "pada
  level berapa pun suatu nilai tukar mata uang, asalkan stabil maka tidak
  bermasalah" Dan nampaknya Faransyah Jaya tetap berkeras dgn teori tsb.
  Dan bung Faransyah juga berpendapat walaupun $ vs Rp. besarnya unlimited
  tetapi stabil, NPV akan tetap positip. Kan ini ngak bener banget (menurut
  saya). Jadi saya mengambil keputusan, mundur sajalah. :)

  Begitu penjelasan dari saya.

  salam,
  Alex


Hehehehebener juga ya bung Alex:)
Jangan2 netters lainnya disini banyak yg punya pikiran seperti
anda, sudah bisa melihat letak ketidakbenaran teori yg disampaikan
oleh Faran. Gue denger2, malah ada yg sampai tertawa membaca
teorinya Faran (gue ngga mengada2, tapi ini fakta yg gue denger
dari seorang rekan).  Wah, dari pada nanti gue malah ikut ditertawain
karena ngeladenin hal2 yg ngga perlu ngeladenin, mending mundur
juga ah. Toh ternyata banyak rekan2 disini sebenarnya yg sudah
tahu dan ngga akan tertipu walau pake embel2 "menurut teori":)

Udah ah, gue juga mau hemat tenaga untuk topik2 lain yg lebih
menarik:)

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



DC Email!
free email for the community - http://www.DCemail.com



Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])

1999-10-15 Terurut Topik Faransyah Jaya

hehehehehe..

kan saya makin ketawa...

faran
--

On Fri, 15 Oct 1999 04:29:59   Irwan Ariston Napitupulu wrote:
In a message dated 10/15/99 2:54:12 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Saya juga melihat ketidak-benaran argumen anda tuh, tepatnya kebenaran yg
  tidak mutlak. Teori anda tentang berbagai currency cuman teori umum. Anda
  sendiri bilang bidang sosial tidak ada yang pasti.

Irwan:
Ada salah pengertiandisini. Saya tidak pernah mengatakan bahwa
saya punya suatu teori atas pergerakan currency. Saya pun tidak
pernah mengatakan bahwa apa yg saya katakan dalam analisa2
pergerakan currency adalah berdasarkan teori tertentu.
Analisa2 yg saya lakukan cenderung menggunakan analisa logika
yg didukung dengan data2 lapangan. Silahkan lihat kembali
pemaparan saya tentang asal muasal angka 5000 yg saya berikan.
Lihat juga alasan2 saya dalam memprediksi trend berdasarkan
apa yg pernah terjadi sebelumnya.
Walau demikian, saya bisa memaklumi bahwa analisa2 saya
mengenai pergerakan saham dan indeks bisa jadi adalah suatu
yg baru buat beberapa rekan sehingga masih sulit untuk bisa
diterima. Bahkan, ketika dulu saya memberikan analisa2 grafik
untuk mengantisipasi suatu pergerakan mata uang atau pun
indeks dan harga saham, beberapa anggota di milis tersebut
sempat sulit menerima. Mereka berpikir bagaimana mungkin
suatu nilai tukar atau pun harga saham bisa ditentukan/diprediksi
hanya dari melihat grafiknya. Tapi, sejalan dengan waktu
akhirnya banyak sekarang yg menggunakan grafik untuk
dijadikan acuan kapan saat masuk kapan saat keluar
dalam trading currency atau pun saham.


  Nyatanya anda tidak mampu memprediksi dengan baik kejadian rupiah yg anjlok
  sampai menembus 15,000. Saya masih ingat yang itu. Kalau model
menebak-nebak
  sih bukan kerjaan sulit. Maaf saja ini bukannya memandang rendah anda.
  Nyatanya analisis KKG (yg kadung didaulat ahli ekonomi) saja tidak ada yang
  menyenggol kebenaran sama sekali. Bahkan sampai sekarangpun.

Irwan:
Dalam salah satu posting saya beberapa hari yg lalu, saya
dengan terbuka menyatakan bahwa saya dulu pernah salah
dalam memperkirakan penurunan rupiah. Kemudian saya coba
lihat kembali, kenapa dulu saya salah. Akhirnya saya menyadari
karena saat itu rupiah baru dilepas dari managed floating menjadi
free floating, grafik belum terbentuk. Menjadi kurang tepat bila
saat itu menggunakan grafik. Walau demikian, pada bulan
Desember 1997 (minggu ketiga kalau tidak salah ingat),
saya sempat mencium adanya ketidakberesan
pada pergerakan rupiah. Silahkan lihat kembali arsip di milis
ini atau pun apakabar@. Saya waktu itu mengatakan bahwa
tampaknya ada suatu gerakan dari orang yg menguasai informasi.
Orang tersebut bisa saja berasal dari orang2 yg dekat dengan
lingkaran kekuasaan (pejabat2 atau pun menteri2) yg mungkin
dengan tujuan menyelamatkan aset pribadi dari rupiah ke dolar.
Sekitar seminggu kemudian, hal ini menjadi ramai. Bahkan
menkeu saat itu sampai perlu mengeluarkan pernyataan akan
menyelediki apakah benar ada para pejabat pemerintah yg bermain
dolar. Seorang wapemred majalah nasional termuka sampai
menghubungi saya lewat japri karena tertarik dengan apa yg
saya tulis. Dia meminta saya untuk membuat tulisan2.
Sayangnya saat itu kondisi saya kurang memungkinkan.

Bagi saya adalah bukan bidang keahlian KKG untuk
memperkirakan pergerakan rupiah secara teknis. Dia punya
pengetahuan untuk menganalisa secara fundamental, tapi
kurang dalam hal pengalaman menganalisa secara teknis.
Hendaknya ini bisa dimaklumi terlebih dahulu.
Banyak orang saat itu yg mempunyai kemampuan jauh
di atas saya dalam melakukan analisa grafik. Hanya saja
bedanya, saya suka menulis secara terbuka (berhubung
amatiran) mereka cenderung menulis untuk nasabah/klien
nya mengingat profesionalisme pekerjaan mereka.

Sementara pendapat analis2 ekonomi yg sering anda baca
di media cetak/online nasional, sepengetahuan saya adalah
bukan bidang mereka dalam membuat analisa2 teknis
atas pergerakan suatu mata uang.
Pengecualian untuk Theo Toemion yg memang profesinya
adalah sebagai pengamat sekaligus consultant dalam masalah
pergerakan mata uang (rupiah).
Yang membedakan saya dengan Theo adalah dia mungkin
punya posisi long or short di rupiah, sementara saya
tidak memiliki posisi apa pun selain pegang dolar
untuk kebutuhan hidup disini...hehehehehe:)

  Satu hal dari yg di atas, apa yg anda sebutkan bisa salah bisa betul.

Irwan:
Seperti yg saya katakan, tidak ada seorang pun analis yg
bisa memberikan jaminan 100% terhadap pergerakan satu
mata uang. Siapa pun itu orangnya, tanpa terkecuali seorang
Soros sekali pun. Hal ini hendaknya disadari terlebih dahulu
dari awalnya. Analisa yg saya berikan adalah berdasarkan
trend yg sempat saya indikasikan. Jelas, bisa benar dan bisa
salah.  Saya pun di milis rupiah atau saham sering kali
juga mengingatkan bahwa resiko untuk rugi selalu terbuka
bagi para trader yg jual/beli mata uang atau pun saham.

Analisa saya di detik.com itu pun awalnya hanya untuk 

Fwd: Diskusi nilai tukar rupiah

1999-10-15 Terurut Topik Faransyah Jaya

--
untuk memuaskan irwan.
kebetulan ada yang fwd email anda ke milis dc
dan ini tanggapan beberapa rekan dc yang kebetulan kuliah master juga dan beberapa 
sudah kerja di bagian investment analysis.

selamat menikmati..

faran
- Forwarded Message -
From: "Janson Nasrial" [EMAIL PROTECTED]

Just untuk klarifikasi diskusi ekonomi yang sudah sudah, perasaan saya ngga
pernah menyinggung kalau Megawati menjadi presiden, ekonomi bakalan membaik.
Saya berani menjamin kalau kwik kwian Gie pun ngga bisa pula menjamin rupiah
bakal menguat kalau Megawati menjadi presiden. Mungkin ada reaksi positif
sebentar dari investor lokal maupun asing kalaupun dia menjadi presiden.
Pertanyaannya adalah apakah dia dari dulu mempunyai konsep yang jelas
mengenai agenda ekonominya. Kalaupun ada, konsep ekonomi yang dia punya pun
juga rada vague, A Fair Trade? instead of Free Trade, yang justru membuat
industri lebih kompetitif. Apakah dengan dia menjadi presiden, faktor
fundamental makroekonomi bakalan membaik? apakah government spendingnya
bakalan membaik?, apakah trade deficit bakalan membaik? apakah corporate
governancenya bakalan dijamin membaik?, Apakah program rekapitalisasi
perbankan bakalan membaik? belum tentu toh. Kesemuanya kan tergantung kepada
program ekonominya, dan apakah benar benar di implementasikan atau tidak.

Siapapun yang bakal menjadi presiden, kalau dia friendly terhadap market,
ngga bakalan menjadi masalah. Yang jelas tulisan dibawah, analisa ekonominya
(penulis mengaku sebagai analis??) lebih mengarah ke faktor politik,
maksudnya lebih mengacu ke figure Megawati itu sendiri tanpa
mempertimbangkan faktor lain.

-Janson-


From: "Mohammad Rosadi" [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [bincang] Re: [bincang] Re: [bincang] Fwd: Re: Diskusi nilai
tukar rupiah
Date: Thu, 14 Oct 1999 09:33:58 PDT

Ente bener ran...,

Nggak logis banget tuh..., terlalu mengada-ada lah...

Tapi ya nggak papa deh..namanya juga kita sama-sama belajar...saling
mengoreksi kalo salah. Tapi yang ogut kagak tahan..kok bisa-bisanya ya si
empunya tulisan ttg ekonomi dibawah ini ngaku-ngaku sebagai analis
segala., nggak salah tuh...:-)

Ini cuma pendapat saya loh

Wassalam,
Adi





From: "Faransyah Jaya" [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [bincang] Re: [bincang] Fwd: Re: Diskusi nilai tukar rupiah
Date: Thu, 14 Oct 1999 08:43:45 PDT

hehehe
menurut saya malah tidak logis sama sekali !

menurut saya lho...

faran


From: Okki Soebagio [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]

Untuk Janson yang kemaren sempet diskusi mengenai kenapa kalau
Megawati jadi presiden, ekonomi kita bisa tambah kuat, berikut ulasan
 tambahan dari bung Irwan.  Sangat menarik dan menurut saya logis
 sekali.

Untuk yang lain, silahkan dimari...

Salam,
[EMAIL PROTECTED]
On 10/13/99, 2:49:01 PM, Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
wrote regarding Re: Diskusi nilai tukar rupiah:


  In a message dated 10/13/99 12:36:10 AM Eastern Daylight Time,
  [EMAIL PROTECTED] writes:

   Kita nggak bisa bilang hanya pengusaha besar yang kebakaran jenggot
dgn
jatuhnya
nilai rupiah, semua orang yang mengeluarkan uang, pada hakekatnya
membayar
juga komponen
US dollar dalam semua yang ia beli.
  
Bayar listrik, telepon, beli susu kaleng, naik taksi-bajaj, bahkan
bayar
sogokan pada polantas sekalipun.
Kita hidup di Indonesia dari makanan/pakaian yang mengandung US
dollar!
  
OK, itu semua saya mengerti. But, yang saya nggak juga mengerti, apa
yang
menyebabkan
para investor berharap banyak pada kemenangan Megawati sbg presiden
(di
koran lokal, kemarin dan hari ini)

  Irwan:
  Baguslah kalau kini sudah bisa dimengerti apa yg saya paparkan
  pada posting lalu. Semoga rekan2 yg tadinya belum menyadari
  kini bisa lebih menyadarinya.

  Apa yang menyebabkan para investor berharap banyak pada kemenangan
  Megawati sebagai presiden?

  Seharusnya pertanyaan tersebut langsung ditujukan ke para investor
baik DN
  dan LN. Saya sebagai analis hanya bisa mengira2 kenapa mereka lebih
memilih
  Megawati ketimbang capres lainnya. Berikut ini yg bisa saya tangkap:

  1.Capres pemenang pemilu, capres yg paling banyak didukung oleh
rakyat.
 Para investor dan juga masyarakat sudah kadung menganggap pemilu
kemarin
 adalah pemilu untuk memilih presiden. Itulah sebabnya kenapa kita
lihat
  banyak
 partai yg menjual capresnya selama kampanye pemilu lalu. Pemilu
lalu pun
 dilaksanakan karena masyarakat sudah tidak percaya lagi terhadap
Presiden
 Soeharto waktu itu. Bahkan juga walau sudah diganti oleh wakilnya,
  Habibie,
 masyarakat tetap tidak percaya. Padahal kalau kita bicara
konstitusi, maka
 seharusnya Habibie berhak untuk menyelesaikan tugas kepresidenannya
sampai
 tahun 2003. Ternyata masyarakat tidak bersedia dan meminta segera
diadakan
 pemilu. Secara semangat reformasi, sebenarnya Megawati sudah sah
menjadi
 presiden RI. Hanya kini 

Re: Fwd: Diskusi nilai tukar rupiah

1999-10-15 Terurut Topik Faransyah Jaya

cuman kepikiran aja.
definisi analisis itu apa sih ?

punya seri 7,
ato apa gituh.. ?

just curious question.

faran
--

On Fri, 15 Oct 1999 14:51:40   Helson Siagian wrote:
Sepengetahuan saya, Irwan memang seorang analis stock market dan money
market (sekedar untuk menjawab pertanyaan dalam kurung dari Jason yang
di"fwd" oleh Faran di [EMAIL PROTECTED]).


Helson SIAGIAN


On Fri, 15 Oct 1999, Faransyah Jaya wrote:

 --
 untuk memuaskan irwan.
 kebetulan ada yang fwd email anda ke milis dc
 dan ini tanggapan beberapa rekan dc yang kebetulan kuliah master juga dan beberapa 
sudah kerja di bagian investment analysis.

 selamat menikmati..

 faran
 - Forwarded Message -
 From: "Janson Nasrial" [EMAIL PROTECTED]

 Just untuk klarifikasi diskusi ekonomi yang sudah sudah, perasaan saya ngga
 pernah menyinggung kalau Megawati menjadi presiden, ekonomi bakalan membaik.
 Saya berani menjamin kalau kwik kwian Gie pun ngga bisa pula menjamin rupiah
 bakal menguat kalau Megawati menjadi presiden. Mungkin ada reaksi positif
 sebentar dari investor lokal maupun asing kalaupun dia menjadi presiden.
 Pertanyaannya adalah apakah dia dari dulu mempunyai konsep yang jelas
 mengenai agenda ekonominya. Kalaupun ada, konsep ekonomi yang dia punya pun
 juga rada vague, A Fair Trade? instead of Free Trade, yang justru membuat
 industri lebih kompetitif. Apakah dengan dia menjadi presiden, faktor
 fundamental makroekonomi bakalan membaik? apakah government spendingnya
 bakalan membaik?, apakah trade deficit bakalan membaik? apakah corporate
 governancenya bakalan dijamin membaik?, Apakah program rekapitalisasi
 perbankan bakalan membaik? belum tentu toh. Kesemuanya kan tergantung kepada
 program ekonominya, dan apakah benar benar di implementasikan atau tidak.

 Siapapun yang bakal menjadi presiden, kalau dia friendly terhadap market,
 ngga bakalan menjadi masalah. Yang jelas tulisan dibawah, analisa ekonominya
 (penulis mengaku sebagai analis??) lebih mengarah ke faktor politik,
 maksudnya lebih mengacu ke figure Megawati itu sendiri tanpa
 mempertimbangkan faktor lain.

 -Janson-


 From: "Mohammad Rosadi" [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [bincang] Re: [bincang] Re: [bincang] Fwd: Re: Diskusi nilai
 tukar rupiah
 Date: Thu, 14 Oct 1999 09:33:58 PDT
 
 Ente bener ran...,
 
 Nggak logis banget tuh..., terlalu mengada-ada lah...
 
 Tapi ya nggak papa deh..namanya juga kita sama-sama belajar...saling
 mengoreksi kalo salah. Tapi yang ogut kagak tahan..kok bisa-bisanya ya si
 empunya tulisan ttg ekonomi dibawah ini ngaku-ngaku sebagai analis
 segala., nggak salah tuh...:-)
 
 Ini cuma pendapat saya loh
 
 Wassalam,
 Adi
 
 
 
 
 
 From: "Faransyah Jaya" [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [bincang] Re: [bincang] Fwd: Re: Diskusi nilai tukar rupiah
 Date: Thu, 14 Oct 1999 08:43:45 PDT
 
 hehehe
 menurut saya malah tidak logis sama sekali !
 
 menurut saya lho...
 
 faran
 
 
 From: Okki Soebagio [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 
 Untuk Janson yang kemaren sempet diskusi mengenai kenapa kalau
 Megawati jadi presiden, ekonomi kita bisa tambah kuat, berikut ulasan
  tambahan dari bung Irwan.  Sangat menarik dan menurut saya logis
  sekali.
 
 Untuk yang lain, silahkan dimari...
 
 Salam,
 [EMAIL PROTECTED]
 On 10/13/99, 2:49:01 PM, Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
 wrote regarding Re: Diskusi nilai tukar rupiah:
 
 
   In a message dated 10/13/99 12:36:10 AM Eastern Daylight Time,
   [EMAIL PROTECTED] writes:
 
Kita nggak bisa bilang hanya pengusaha besar yang kebakaran jenggot
 dgn
 jatuhnya
 nilai rupiah, semua orang yang mengeluarkan uang, pada hakekatnya
 membayar
 juga komponen
 US dollar dalam semua yang ia beli.
   
 Bayar listrik, telepon, beli susu kaleng, naik taksi-bajaj, bahkan
 bayar
 sogokan pada polantas sekalipun.
 Kita hidup di Indonesia dari makanan/pakaian yang mengandung US
 dollar!
   
 OK, itu semua saya mengerti. But, yang saya nggak juga mengerti, apa
 yang
 menyebabkan
 para investor berharap banyak pada kemenangan Megawati sbg presiden
 (di
 koran lokal, kemarin dan hari ini)
 
   Irwan:
   Baguslah kalau kini sudah bisa dimengerti apa yg saya paparkan
   pada posting lalu. Semoga rekan2 yg tadinya belum menyadari
   kini bisa lebih menyadarinya.
 
   Apa yang menyebabkan para investor berharap banyak pada kemenangan
   Megawati sebagai presiden?
 
   Seharusnya pertanyaan tersebut langsung ditujukan ke para investor
 baik DN
   dan LN. Saya sebagai analis hanya bisa mengira2 kenapa mereka lebih
 memilih
   Megawati ketimbang capres lainnya. Berikut ini yg bisa saya tangkap:
 
   1.Capres pemenang pemilu, capres yg paling banyak didukung oleh
 rakyat.
  Para investor dan juga masyarakat sudah kadung menganggap pemilu
 kemarin
  adalah pemilu untuk memilih presiden. Itulah sebabnya kenapa kita
 lihat
   banyak
  partai yg menjual capresnya selama 

Penanganan Pengungsi Timtim

1999-10-15 Terurut Topik Mahendra Siregar

Saudara-saudara Permias,

Disampaikan press release mengenai pengungsi Timtim di NTT dan wilayah
lainnya. Untuk data lengkapnya (termasuk tabel jumlah pengungsi dan
lokasi) silakan click dibawah ini.

Salam
Mahendra

http://www.washington.kbri.org/releases/press/refugee.htm

Post-Popular Consultation Management
of East Timor Refugees
October 15, 1999

Following the Popular Consultation in East Timor on August 30, 1999 and
the announcement of the results on September 4, 1999, in which the
majority of East Timorese opted for independence, the situation in East
Timor has rapidly deteriorated. For fear of their safety, people left
their homes and take refuge to the hills in East Timor, as well as, fled
to other areas in Indonesia.

Since the beginning of September 1999, the Indonesian Government, in
particular the Provincial Government of East Nusatenggara (NTT) has
taken in approximately 250,000 refugees, especially in West Timor. This
staggering number of refugees, well beyond any prediction, has put a
strain on the resources and capability of the local Government of NTT in
dealing with humanitarian assistance of this magnitude. In this light,
the Government of Indonesia has enacted a concerted effort between
government institutions/departments under the administration of the
Coordinating Minister for People’s Welfare to enhance management of
refugees.

The humanitarian effort is aimed at improving the living conditions of
refugees in temporary resettlements, such as camp quarters, sports
centers, city halls, and other public facilities, as well as overseeing
other essential needs, including repatriation. In carrying out this
humanitarian effort, the Indonesian government is in need of supplies of
food and medicine, to meet some of the difficulties in the repatriation
process. Cooperation with international organizations is, therefore,
enhanced mainly with World Food Programme for food supplies, and with
UNDP, UNHCR, and ICRC to overcome difficulties with regard to
repatriation and health problems. Along with these international
organizations, the European Communities, and other countries have
monitored these efforts and worked closely together with the Indonesian
Government in providing necessary assistance.

The Department of Social Affairs has recruited a thousand volunteers,
consisting of students, non-governmental organizations and teachers in
the NTT province, and is in the process of recruiting a thousand more
volunteers to manage the refugee problem and facilitate repatriation.
Surveys and briefings to facilitate repatriation are conducted based on
three options : 1) return to East Timor, 2) stay temporarily in
Indonesia, or 3) stay permanently in Indonesia, to ensure that the
refugees have full freedom in making their own decisions.

On October 7, 1999, the Indonesian Government signed an MOU with UNCHR
and UNDP on cooperation with regard to management of East Timorese
refugees and repatriation. UNHCR emphasized on the importance of full
access to the refugees, voluntary-based repatriation, and security
condition to enable repatriation. The Indonesian Red Cross and UNHCR
worked together in preparing the repatriation, and the process has
already started on October 8, 1999.




Title: New Page 








  
Post-Popular
Consultation Management 
of East Timor Refugees
October 15, 1999
Following the Popular Consultation in East Timor on August 30, 1999 and
the announcement of the results on September 4, 1999, in which the majority of East
Timorese opted for independence, the situation in East Timor has rapidly deteriorated. For
fear of their safety, people left their homes and take refuge to the hills in East Timor,
as well as, fled to other areas in Indonesia. 
Since the beginning of September 1999, the Indonesian Government, in
particular the Provincial Government of East Nusatenggara (NTT) has taken in approximately
250,000 refugees, especially in West Timor. This staggering number of refugees, well
beyond any prediction, has put a strain on the resources and capability of the local
Government of NTT in dealing with humanitarian assistance of this magnitude. In this
light, the Government of Indonesia has enacted a concerted effort between government
institutions/departments under the administration of the Coordinating Minister for
Peoples Welfare to enhance management of refugees. 
The humanitarian effort is aimed at improving the living conditions of
refugees in temporary resettlements, such as camp quarters, sports centers, city halls,
and other public facilities, as well as overseeing other essential needs, including
repatriation. In carrying out this humanitarian effort, the Indonesian government is in
need of supplies of food and medicine, to meet some of the difficulties in the
repatriation process. Cooperation with international organizations is, therefore, enhanced
mainly with World Food Programme 

Re: Seroja

1999-10-15 Terurut Topik Donald Saluling

In a message dated 10/14/99 9:09:50 PM, [EMAIL PROTECTED] writes:

 Masak iya saya terperangkap? Saya lupa kalau anda adalah gembong ETAN. Anda
bukan single-minded reformasi, tetapi single-minded yang tidak mau melihat
sesuatu berdasarkan runtutan waktunya.

-- ETAN itu suatu lembaga yang tidak sama dengan organisasi politik. Saya
tidak pernah jadi gembongnya, cuma saya dukung mereka ketika mereka
menyuarakan sanksi militer ke Indonesia, pemasukan humanitarian force ke
Tim-Tim untuk menolong para refugee dan lain lain. Ketika saudari Ida sempat
menyatakan kejengkelannya dengan cara kerja ETAN di Chicago, saya juga
langsung concern dan berusaha menjembatani ini. Jadi saya mendukung action
etan yang care dan saya menyerang mereka bila ada unsur anti indonesia
didalam perjuangan mereka. Di Portland sini, mereka yang ikut etan care
terhadap teman2 di indonesia selain memperjuangkan kemerdekaan Tim-Tim.
Demikian yang ada. Runtutan waktu sama2 kita sudah bandingkan, saya punya
referensi dan saya yakin anda juga. Kalau ternyata anda menginginkan ada
dialog diantara kita, yah marilah saling membandingkan. Tidak ada salahnya
yang penting saling memperkaya pengetahuan masing-masing. Terperangkap atau
tidak itu bukan anda tapi pemikiran anda. Kalau saya salah, berarti saya
harus berdialog langsung dengan anda.--

TNI adalah suatu institusi. Dalam perjalanan waktu mereka selalu ada
perubahan. Semua tergantung pada operatornya. Ini terlepas dari perubahannya
masih kurang atau belum. Yang anda demonstrasikan tidak menunjukkan
pemahaman ini. Justru pemikiran yang hanya memegang buntutnya ini yang
merupakan gaya ORBA. Selalu main cap, tidak mau melihat ada apa sepanjang
perjalanan itu. Kadang juga didasari oleh sesuatu yg 'kurang' benar atau
pengambilan referensi yg masih sepihak. Contoh, anda belum paham tugas-tugas
satuan-satuan dalam kemiliteran. Anda masih bingung dengan menyangkutkan
Kopasandha dengan Cakrabirawa yang jelas tidak ada hubungannya, pengambilan
sejarah Timtim hanya dari satu buku saja, etc-etc.

-- Salah pengertian anda ialah bahwa yang saya serang adalah kebobrokan2 TNI.
TNI sebagai institusi itu memang mutlak, tidak ada yang salah disitu. Sebagai
warga negara indonesia, kita punya hak memprotes apa yang dilakukan TNI
selama ini. Sama juga saya akan menyerang MPR/DPR , presiden dll kalau
ternyata kebijakan2nya tidak memuaskan rakyat, sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi di Indonesia. Kita junjung peranannya di ABRI Masuk Desa dll tapi
harus kita protes keteledorannya dalam hal-hal yang lain.  Saya mendukung
kalau kita tegaskan pada Australia supaya berhati2 dlam menjalankan tugas
mereka sbg peacekeeper, bukan sebagai coba2 invasi Indonesia. Sejarah tentang
Kopasandha, kopassus dan cakrabirawa itu rootnya sama. Mereka dibentuk untuk
penugasan khusus. Dan ini yang saya akui, seperti yang saya tulis pada
awalnya. Tapi dalam sejarahnya  jenis pasukan ini sering berkesan arogan,
secretive dan berbahaya. Makanya saya mempertanyakan penggunaan pasukan ini.
Pengambilan sejarah Tim-Tim bisa saya buktikan datang dari banyak sumber.
Tentu saja banyak side dari sebuah pengetahuan dan data2 selalu bertambah
setiap saat. --

Sudah ah, saya merasa tidak memperoleh manfaat pengetahuan dari anda. Thanks
again, no more.

-- Ahh, sekianlah kalau begitu. Yang saya cuma mau kedepankan ialah anda
men-cap saya sebagai gembong ETAN yang mana tidak benar dan saya cuma mau
mengajak anda utuk membuka mata atau pikiran untuk melihat argumen saya. But
again, as you wish, no more

selamat berjuang
Donald --


Jeffrey Anjasmara

'--
From: Donald Saluling [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Seroja
Date: Thu, 14 Oct 1999 14:47:17 EDT

Analysis buat saudara Jefferey,
Yang ingin saya sampaikan pada anda ialah keberanian melihat diri sendiri.
Berani mengakui bahwa kita tidak luput dari dosa2 di Tim-Tim. Jangan pake
pembenaran gaya right or wrong my country. Sudah nggak jaman. Tidak ada
unsur
paksaan untuk berpihak, tapi paksaan utuk membuka mata. Saya berpihak sama
kebenaran, anda berpihak pada apa?
Masalah Tim Tim tidak dapat dilepaskan dari masalah pelanggaran HAM yang
suda
terjadi disana. Historynya penuh dengan itu. Sama dengan di Indonesia.
Lihat
saja Aceh, Ambon. Irian, kagak selesai2 masalahnya karena kebobrokan
pemerintahan dan military kita. Anda tidak harus setuju dengan saya, tapi
saya punya references bahwa apa yang saya tulis itu semuanya punya basis.
Basis moral dan basis otak. Reference anda itu apa, kasi ke sini supaya
saya
analysis dan jangan langsung tuduh2 an single minded segalalah. Kalo anda
tuduh saya sebagai single minded pro reformasi-revolusi, ya saya setuju
saya
itu single minded. Saya determined kita harus sukseskan era baru yang
bersih
dari unsur2 KKN dan feodalisme. Saya determined rakyat indonesia harus
ditingkatkan kesejahteraannya, kalau perlu dengan pengorbanan upper class
yang selama ini mengambil 

New York, San Fransisco, Chicago (Re: Job: Sampoerna)

1999-10-15 Terurut Topik A. Syamil

Dear Permias members,

I am enclosing a message from  Mr. Jerry Goei [EMAIL PROTECTED]
of  Sampoerna. He would appreciate it very much if anybody from New York,
Chicago, San Fransisco and nearby cities respond to the enlosed message
below.

Please note that I have no association at all with Sampoerna.

Sincerely,


Ahmad Syamil
Toledo, OH
Phone/fax: 419 472 6937

http://www.geocities.com/Athens/Academy/5261/


  forwarded
message -


- deleted -

Please provide us with the local Permias contact
person for: New York, Chicago and San Fransisco for us to arrange the
detail regarding the company presentation.

Our Marketing Director (Surja S. Handoko) will be in US with the following
(just confirmed schedule):

   Oct 16, 1999 at New York:
   Hilton Towers
   1335 Avenue of the America
   Ph: (212) 586-7000
   Fax: (212) 315-1374
   Note: We will not arrange a formal presentation in this city. However,
   since a few responses have indicated the interest to meet us, we will
   try to arrange informal session with those who have contacted me. I will
   contact them directly to try to arrange for such a session.

   Oct 23, 1999 at Chicago:
   We will arrange with the local Permias for a formal company
   presentation.
   Pak Surja can be contacted at (312) 280-8664.

   Oct 26, 1999 at Hyatt US Square San Fransisco:
   We will arrange with the local Permias for a formal company
   presentation.
   Pak Surja can be contacted at:
   Hyatt US Square - San Fransisco
   Ph: (415) 398-1234
   Fax: (415) 391-1780

Thank you very much for your kind support to us. We truly appreciate it.

Best Regards,
Jerry Goei



Countdown: 20 Oktober!!!/Alert

1999-10-15 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Salam!
Mahasiswa demo, kaum profesional turun ke jalan. Ada suara penolakan
Habibie-Wiranto, dan ada juga yang meminta militer segera kembali ke barak.
Sementara teriakan menuntut dimulainya lagi penyelidikan dan pengadilan
dugaan KKN Soeharto dan Keluarganya makin nyaring saja.

Pada saat bersamaan, di dalam Gedung Senayan, lobi-lobi gencar terjadi.
Kasak-kusuk demi mengegolkan capres unggulan  masing-masing. Nama-nama
Habibie, Wiranto,  Megawati, Gus Dur dan Cak Nur seolah sudah paten, dan
salah satunya bakal jadi Presiden Ke-4 RI.

Ah, hawa polusi politik makin pengap saja. Belum lagi bau mesiu yang kapan
saja bisa menyeruak di tengah kerumunan mahasiswa yang notabene makin muak
dengan kekerasan. Sedangkan aparat, yang kebanyakan prajurit rendahan,
bersitegang terus dengan mahasiswa dan massa. Satu gesekan saja, cukup untuk
meledakkan situasi Jakarta.

Mau kemana sih kita? Orang Indonesia ribut dengan sesamanya, saling memusuhi,
curiga satu sama lain, dan ngotot membenarkan diri dan kelompok masing-masing.
Sebuah jalan yang tak berujung? Entahlah!

Di bawah ini ada FWD seruan, undangan ngumpul buat siapa saja orang Indonesia
atau yang perduli dengan keadaan Bumi Pertiwi.

Tampaknya menarik  dicermati apa yang bakal diulas bung Christianto Wibisono
dan relawati kemanusiaan mbak Wantje (baru pulang dari Timtim Bumi Loro Sae).
Urun rembug deh. Ada semacam keinginan memetakan bersama permasalahan bangsa
kita, dan selanjutnya berupaya menemukan solusinya.

salam,
ramadhan pohan
(penyimak pinggiran)
#
 UNDANGAN DARURAT

   INFHRI menyerukan  kepada  segenap

  Teman2 di DC dan sekitarnya  yg peduli akan nasib
Rakyat di Indonesia untuk
  merapatkan barisan  ,-berkumpul dalam acara

 "Sharing  Informasi dan membahas masalah pemilihan
Presiden dan wakilnya di Indonesia"

   Pembicara a.l.  CHRISTIANTO WIBISONO   dan
   Info pengalaman di Tim tim
oleh Soan S-Tio

   pada hari   :Minggu ,
tgl.17 Oktober 1999

   pukul  : 4.30 p m


   tempat   : Restoran
Indonesia "Yasmine"
7805
K  Rockville Pike (Richie Plaza)

(antara Rockville Pike dan Wootten Parkway)


  Kedatangan  teman2 sangat kami harapkan ,mengingat tgl 20 Oktober
telah diambang pintu.!

  Tetapi apakah tuntutan DEMOKRASI  rakyat  Indonesia juga diambang
pintu ?
  ataukah hanya pembantaian dan peristiwa berdarah jembatan Semanggi
3 yg kan terulang??

   It's not the time for" wait and see" , but
 do something for "
Democracy and Human Rights "

   " SUMBANGAN PIKIRAN  DAN KOMITMEN  SANGAT KAMI HARGAI GUNA
  MENCIPTAKAN RESULUSI DAN TINDAKAN YANG TEPAT "



!!!  Dalam acara tsb .teman2 yg ingin  menikmati NASI RAMES  Restoran
"Yasmine" (harga $8.00)
  akan dilayani dengan
  mendapat  potongan $3.00 atau dapat juga disumbangkan  utk disalurkan
ke dana "Kemanusiaan" .
  Peminat "nasi rames" harap mengirim E-mail dg alamat tsb.diatas
,mengingat restoran sebenarnya tutup
  pada hari minggu,

salam

S-Tio (Wantje)



Re: Nobel '99

1999-10-15 Terurut Topik Nasrullah Idris

From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, October 13, 1999 11:21 PM
Subject: Nobel '99


Kapan ya Indonesia bisa dapat satu saja Nobel bidang ilmu pengetahuan ini?


Nanti, kalau "Reformasi Sains Matematika Teknologi" sudah berjalan.

Nanti, kalau kesadaran akan bahaya Imperialisme melalui sains matematika
Teknologi sudah mulai tersemai di kalangan pakar sains, matematika, atau
teknologi kita.

Salah satu modal untuk mempunyai intelektual nobelis adalah adanya kejujuran
intelektual. Kita harus mengakui kehebatan pemikiran Einstein tanpa harus
mempersoalkan, "Apakah dia itu status quo atau bukan", "Apakah dia itu kroni
Hitler atau bukan", atau "Apakah dia itu terlibat KKN atau tidak". Karena
apa pun latar belakangnya tidak akan mempengaruhi hukum relativitas. Padahal
kita tahu, agamanya, negaranya, rasnya, dan bangsanya saja sudah berbeda
dengan kita.

Itulah karakteristik khas kejujuran intelektual. Soalnya banyak dari kita
merasa dirinya intelektual, tetapi ditinjau dari perspektif keilmiahan,
tidak lebih dari "pemikiran gaya preman". Hanya saja karena dikemas
sedemikian rupa, sehingga para orang awam menganggap mereka sebagai pakar
jempolan.


Salam,

Nasrullah Idris



ANTI ROKOK (Re: New York, San Fransisco, Chicago (Re: Job: Sampoerna)

1999-10-15 Terurut Topik Notrida Mandica

Bang Syamil,

Mungkin saatnya kita serukan "ANTI ROKOK"
Kalau dihitung-hitung uang yang dibeliin rokok dan kemudian dibakar,
konstribusi Perusahaan Rokok pada kelemahan ekonomi Indonesia besar juga
tuh..coba tanya Bang Irwan deh. Selain itu, Indonesia sangat tidak sehat
oleh karena:

1. Udaranya polusi asap rokok
2. Banyak angkatan muda yang terkena Cancer
3. Banyak korban second hand smokers
4. Belum lagi batuk-batuk yang mengakibatkan TBC

Just a thought,

wassalam,

ida

From: "A. Syamil" [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: New York, San Fransisco, Chicago (Re: Job: Sampoerna)
Date: Fri, 15 Oct 1999 22:04:33 -0400

Dear Permias members,

I am enclosing a message from  Mr. Jerry Goei [EMAIL PROTECTED]
of  Sampoerna. He would appreciate it very much if anybody from New York,
Chicago, San Fransisco and nearby cities respond to the enlosed message
below.

Please note that I have no association at all with Sampoerna.

Sincerely,


Ahmad Syamil
Toledo, OH
Phone/fax: 419 472 6937

http://www.geocities.com/Athens/Academy/5261/


  forwarded
message -


- deleted -

Please provide us with the local Permias contact
person for: New York, Chicago and San Fransisco for us to arrange the
detail regarding the company presentation.

Our Marketing Director (Surja S. Handoko) will be in US with the following
(just confirmed schedule):

Oct 16, 1999 at New York:
Hilton Towers
1335 Avenue of the America
Ph: (212) 586-7000
Fax: (212) 315-1374
Note: We will not arrange a formal presentation in this city. However,
since a few responses have indicated the interest to meet us, we will
try to arrange informal session with those who have contacted me. I
will
contact them directly to try to arrange for such a session.

Oct 23, 1999 at Chicago:
We will arrange with the local Permias for a formal company
presentation.
Pak Surja can be contacted at (312) 280-8664.

Oct 26, 1999 at Hyatt US Square San Fransisco:
We will arrange with the local Permias for a formal company
presentation.
Pak Surja can be contacted at:
Hyatt US Square - San Fransisco
Ph: (415) 398-1234
Fax: (415) 391-1780

Thank you very much for your kind support to us. We truly appreciate it.

Best Regards,
Jerry Goei

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



ICMI

1999-10-15 Terurut Topik bRidWaN

Mendengar wawancara SCTV dengan Prof Dawam
Rahardjo, saya koq semakin yakin dengan apa
yang pernah saya kemukakan disini, bahwa
ICMI sangat dekat dengan Habibie.

Siapa siapa saja anggota ICMI yang menjadi
anggota MPR, dan dari Fraksi mana saja ?


Salam,
bRidWaN



Re: Bravo, Pidato Habibi Bagus Sekali

1999-10-15 Terurut Topik bRidWaN

Anda beruntung sekali bisa bermimpi indah.
Sudah lama saya tidak bermimpi seindah ini.

Soal bambu runcing sih memang engga aneh ya,
karena memang Opa/Oma, Eyang/Mbah, Oom/Tante kita
dulu kan berjuangnya pakai bambu runcing. (katanya lho!)

Yang rada aneh, koq bisa2-nya ada kata 'JEMPOL' ?

Bukannya itu salah satu ciri BANK BALI ?


Salam,
bRidWaN

At 05:19 PM 10/3/99 +0700, Yusuf-Wibisono wrote:
Warning: Mungkin sedikit out of topic. Sorry about that.
 Yg tidak berkenan, silakan delete langsung.
;-)

Semalam, saking indahnya pidato Habib pake i di belakangnya,
saya sampe ketiduran; nggak tuntas. Luar biasa, pidato yang
bagus sekali (eh, wong ketiduran, kok mengambil kesimpulan.
Biarin aja, soalnya yg gini-gini lagi trendy... Buktinya,
kemarin itu orang-orang yg protes UU-PKB banyakan juga
nggak pernah baca tuntas what the hell UU-PPKB is).

Sampe mana tadi...
Oh, ya, soal pidato:

Pidato Habibi itu benar-benar digarap secara piawai...
Cermat, tidak ada salahnya barang sedikit pun; dan sempat
dipuji-puji penuh kegembiraan oleh para pengamat ekonomi,
sosial, politik, dan bahkan oleh pengamat pertandingan
sepakbola, dan bulutangkis.

Demikian pula, saking sukanya dengan pidato itu, para
demonstran, mahasiswa, dan sebagainya menyambut suka cita
dengan pesta kembang api dan bedug bertalu-talu. Ini
harus disyukuri dengan sebaik-baiknya.

Habibie tampil dengan penuh rasa rendah hati.
Semua orang juga tahu, presiden itu manusia, dan tentu
ada kelebihan dan kekurangannya; dan Habibie sebagai
negarawan yg berjiwa besar segede gajah, tampil sangat
rendah hati.

Di Indonesia ini, yg arogan-arogan biasanya terpinggirkan.
Dulu Amien Rais agak arogan, akhirnya pemilu cuma dapet dikit,...
terus introspeksi, jadi lebih rendah hati, bisa jadi ketua MPR.

PDIP dulu agak arogan, mentang-mentang menang pemilu, eh, terus
voting kalah terus. Terus introspeksi, dan akhirnya dagangan
sapinya laku... (ketua DPR terpilih sesuai skenario mereka ;-).

Lha, rupanya Habibie menyadari hal itu. Di pidatonya dia
tidak menyombong barang sedikit pun. Dengan lapang dada,
dia mau mengakui segala kekurangan dan kegagalannya. Demikian
pula, recovery ekonomi, inflasi rendah, rupiah terstabilisasi,
dan sebagainya, yang jelas-jelas merupakan jasanya secara
pribadi, dan rakyat Indonesia yang lain tidak ada yang
ikut berkontribusi aktif... sama sekali tidak diakuinya
sebagai kesuksesannya.

Sebaliknya, untuk kasus Bank Bali, dimana tidak ada seorang
pun anak buahnya yang terlibat, malah secara legawa diakuinya
sebagai kesalahannya, dan munduk-munduk meminta maaf kepada
rakyat. Mengharukan.

Mungkin untuk pidato sekualitas ini, rakyat Indonesia
perlu tampil bahu membahu, kalo perlu membawa bambu runcing
di kedua tangan, dan mengacungkan jempol untuk presidennya.
(Sedikit catatan teknis: karena kedua tangan sudah memegang
bambu runcing, perlu dipikirkan jempol yang mana yang harus
diacungkan).

Dengan pidato yang sebaik itu, mungkin agenda reformasi
berikutnya bisa berjalan dengan mulus. ;-)

;-)