Re: Empat Fenomena Provokasi

2000-01-21 Terurut Topik yudha kartohadiprodjo

"Menangkap provokator itu tidak mudah, karena tidak berseragam. .." ujar
Bibit dengan nada tinggi.
Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Bibit Waluyo  (Detik.com(21/1/2000) )

Nasrullah Idris wrote:

  Provokasi itu ada fenomena :
  1) Yang diprovokasi "sadar" bahwa mereka sudah diprovokasi dan yang
 memprovokasi "sadar" bahwa ia sudah memprovokasi.

  2)  Yang diprovokasi "tidak sadar" bahwa mereka sudah diprovokasi dan
 yang memprovokasi "sadar" bahwa ia sudah memprovokasi.

   3) Yang diprovokasi "sadar" bahwa mereka sudah diprovokasi dan yang
 memprovokasi "tidak sadar" bahwa ia sudah memprovokasi.

   4) Yang diprovokasi "tidak sadar" bahwa mereka sudah diprovokasi dan
 yang memprovokasi "tidak sadar" bahwa ia sudah memprovokasi.

 PLUS KALI PLUS SAMA DENGAN PLUS
 PLUS KALI MIN SAMA DENGAN MIN
 MIN KALI PLUS SAMA DENGAN MIN
 MIN KALI MIN  SAMA DENGAN PLUS

 Salam,

 Nasrullah Idris

--
never let me lose what I have gained,
and adorn the branches of your river
with leaves of my estranged Autumn.
--Sonnet of Sweet Complaint, Federico García Lorca--



Re: [ITB] Soal 1/2 dibagi 1/3 untuk 100 Orang Tamatan SMA

2000-01-21 Terurut Topik Nasrullah Idris

From: Taufan Marhaendrajana [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Friday, January 21, 2000 01:57
Subject: Re: [ITB] Soal "1/2 dibagi 1/3" untuk 100 Orang Tamatan SMA


 Kita memang sudah belajar mengenai pembagian dengan pecahan. Namun
sampai saat ini saya merasa bahwa operasi tsb hanyalah ''operasi matematika
tanpa ada pengertian fisiknya."
===
 Hallo Mas Taufan !
 Memang umumnya hitungan pecahan di bangku sekolah di Indonesia hanya
"operasi
perhitungan simbol tanpa pengertian  fisik". Entah sejak kapan kebiasaan ini
berlangsung. Lihat saja : penerangan jauh lebih banyak melalui penulisan
ketimbang peragaan.
 Kalau minimnya peragaan dijadikan alasan rasanya kurang tepat. Toh
banyak benda  bisa dijadikan untuk itu. Malah semua siswa hampir setiap hari
memegang benda : kertas, kueh, sampai pinsil. Kenapa nggak dimanfaatkan?
Rasanya guru mana pun bisa menyuruh setiap muridnya membawa benda tertentu
ke dalam kelas.
 Apa karena dianggap tidak parktis seperti penulisan di  buku tulis,
buku, dan papan tulis? Untuk jangka pendek boleh juga. Tetapi dampak jangka
panjangnya justru telah terjadi berbagai pemborosan pendidikan. Segmen
korbannya pun sungguh mengejutkan : para alumnus SMA.
 Banyak siswa tidak mengetahui secara integrasi, tuntas, dan detail akan
hubungan bilangan pecahan dengan satuan. Ini sedikit-banyak bisa menimbulkan
kebingungan ketika menemukan hitungan bilangan bulat dengan hasil sama.
Mendingan bila dilanjutkan dengan banyak bertanya. Celakanya kalau nrimo
saja serta sifat ini terbawa sampai jenjang pendidikan lebih tinggi.
Terlebih bila para gurunya kurang memberikan kesempatan untuk menyalurkan
berbagai pertanyaan sampai mengerti benar.
 Seperti kita ketahui  hitungan "1/2 : 1/3" dan "1/2 x 3" menghasilkan
bilangan sama. Tetapi secara psikologis mempunyai faktor kesulitan berbeda.
Para siswa  akan merasakannya. Hanya mungkin tidak mereka ucapkan mengingat
keterbatasan perbendaharaan bahasa maupun kemampuan verbal. Maklum,
pengajaran Bahasa Indonesia saat itu belum mengarah ke sana.
  Hal tersebut hendaknya dijadikan indikasi "faktor kesulitan" harus
menjadi perhatian serius. Karena ini akan mendorong upaya mencari alternatif
untuk mengimbanginya. Kalau siswa belum paham jangan hanya dituntut untuk
terus belajar. Tampilkan bentuk selain penulisan. Misalkan ya peragaan.


Salam,


Nasrullah Idris



Re: [ROL 21-01-2000 - Yahudi Gali Terowongan Dekat Masjid Al-Aqsa (http://www.republ]

2000-01-21 Terurut Topik Rizal Az

 Masalahnya "tembok menangis" mereka itu letaknya persis di bawah masjid Al
Aqsa + masjid itu sendiri ceritanya di bangun di fondasi kuil mereka.
Gimana engga' gemes tu' extrimist2, ngeliat kalau orang2 yahudi berbondong2
manggut2, sambil nangis2 di tembok, tapi di belakangnya Masjid, kesannya
mereka nangis2 sama orang Islam hehehehehehe...:).

Ichal

Nasrullah Idris [EMAIL PROTECTED] wrote:

 - 
   Attachment:  
   MIME Type: multipart/alternative 
 - 

  
  
Republika Online edisi:
21 Jan 2000

Rubrik Hari Ini:
Indeks Lengkap
Berita Utama
Nasional
Iptek
Ekonomi-Bisnis
Nusantara
Hiburan  TV
Opini
Jabotabek
Internasional
Olahraga
Dialog Jum'at
 
  
   


Yahudi Gali Terowongan Dekat Masjid Al-Aqsa


Masjid Al-Aqsa terancam rusak. Pasalnya, orang-orang Yahudi
ekstrim --yang bertekad membangun kuil di lokasi Al-Aqsa sekarang-- menggali
terowongan di bawah masjid.

Sheikh Raid Salah, walikota Ummah al-Fahm, memberitahukan
bahwa terowongan panjang itu digali di bawah masjid. Terowongan tersebut
dimulai dari sudut barat daya masjid dengan kedalaman lebih dari 100 m.

Berbicara di Masjid Sheikh Mazuz al Masri di kota Nablus
baru-baru ini, Salah mengatakan 120 orang ekstrimis Yahudi terlibat dalam
penggalian untuk membangun kembali kuil yang telah dihancurkan oleh kaisar
Roma Titus pada tahun 70 M.

Sebagaimana dikutip islamicvoice edisi Januari 2000, Salah
menyebutkan antara 1967 (saat Jerusalem diduduki oleh Israel dengan bantuan
AS) sampai 1990 sebanyak 40 aksi bermusuhan diperagakan oleh Pemerintah Israel
dan para fundamentalis Yahudi berkenaan dengan upaya-upaya pengrusakan Masjid
Al-Aqsa. Selain itu, sejak Perjanjian Oslo dibuat (1993) sampai kini sudah
dilaporkan ada 72 aksi penggalian serupa.

Mengutip pejabat Palestina, Salah mengatakan bahwa
Pemerintahan Barak telah menegaskan bahwa tidak ada solusi bagi perdamaian di
wilayah itu tanpa pembanguanan kembali Kuil Yahudi. 



 
  
[HOME ] [INDEX LENGKAP] [BERITA UTAMA] [NASIONAL] [IPTEK] [EKBIS]
[NUSANTARA] [JABOTABEK] [INTERNASIONAL] [HIBURAN] [OPINI]
[OLAHRAGA] [TELUSUR] 

Diterbitkan oleh Republika Online
Hak Cipta © PT Abdi Bangsa 2000


 



 




Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



TGIM

2000-01-21 Terurut Topik Michael Tjiptaputra

Dear all,

Trish, bule centil yg jadi sekretaris kantor happy
banget hari ini.. Pagi2x udah nyapa "How'r you
doin' hon..??" "I'm fine, you..??" "Hey, it's
TGIFriday!".

I guess saya bisa ngerti kenapa bule seneng kalau udah
jum'at. Weeken. Sama dgn kita yg diindo. Bedanya,
weeken di indo mulai dari Kamis...

Barangkali cuman indo yg punya really "looong weeken".
Bayangin, jum'at, sdr2x kita beribadah, itu sudah cut
1/2 day. Sabtu, of course, semua libur, dan minggu,
giliran sdr kita lainnya yg beribadah. Weeken indo
2 1/2 - 3 hari. Gimana bisa mau kompetitif..??

Coba mungkin teman2x dari muslim atau kristen bisa
ngebantu jelasin, kenapa harus jum'at dan minggu..??
Saya baru nanya sama teman di kantor, doi bilang,
"well, because Tuhan rests on the 7th day abis bikin
alam semesta" Lalu kenapa tiga agama samawi ini beda2x
hari ibadahnya..? (FYI:Jew ke synagoge hari sabtu)

Coba misalnya (again, cuman misal lho), semua pada
kompromise gitu. Yg kristen mundurin dua hari (jadi selasa),
terus yg islam majuin dua hari (jadi rabu). Bisa aja di
indo nanti weekennya jadi selasa sama rabu (why not..?,
di timur tengah mereka mulai kerja hari minggu).

5 hari kerja tetap produktif, tanpa mengganggu kebebasan
org beribadah. Sebagai negara besar, saya kira indo
dapat menerapkan hal ini, hitung2x nendang expat yg nggak
mau kompromise serta hemat gaji mereka. Bener nggak..??


"Thank God Its Monday"
TJ


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: [ROL 21-01-2000 - Yahudi Gali Terowongan Dekat Masjid Al-Aqsa (http://www.republ]

2000-01-21 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Yang pernah saya baca sih istilahnya 'tembok ratapan'. Dan itu masih ada
puing-puingnya. Juga rasanya tidak terletak di bawah masjid Aqsa. Nggak tahu
juga kalau temboknya nyambung, atau ternyata tembok ratapan dan tembok
menangis itu berbeda. Kan tembok ratapan digunakan untuk meratap karena
kekejaman ibu tiri. Kalau tembok menangis memang perlu diabadikan karena
aneh bin ajaib. Saya penasaran ingin lihat apakah kalau tembok menagis
menghasilkan airmata atau tidak. Kalau tidak menghasilkan airmata berarti
ada korelasi positif antara tangisan tembok tadi dengan tangisan Mbak Mega.
Hehehe:)

Jadi Mbak Mega pujaan Yahudi dong? Saya jawab iya. Yaitu yahudi asia. Wah,
pas...:)

JA

From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [ROL 21-01-2000 - Yahudi Gali Terowongan Dekat Masjid Al-Aqsa
 (http://www.republ]
Date: Fri, 21 Jan 2000 12:00:45 PST

  Masalahnya "tembok menangis" mereka itu letaknya persis di bawah masjid
Al
Aqsa + masjid itu sendiri ceritanya di bangun di fondasi kuil mereka.
Gimana engga' gemes tu' extrimist2, ngeliat kalau orang2 yahudi berbondong2
manggut2, sambil nangis2 di tembok, tapi di belakangnya Masjid, kesannya
mereka nangis2 sama orang Islam hehehehehehe...:).

Ichal

Nasrullah Idris [EMAIL PROTECTED] wrote:

  -
Attachment:
MIME Type: multipart/alternative
  -



 Republika Online edisi:
 21 Jan 2000

 Rubrik Hari Ini:
 Indeks Lengkap
 Berita Utama
 Nasional
 Iptek
 Ekonomi-Bisnis
 Nusantara
 Hiburan  TV
 Opini
 Jabotabek
 Internasional
 Olahraga
 Dialog Jum'at





 Yahudi Gali Terowongan Dekat Masjid Al-Aqsa


 Masjid Al-Aqsa terancam rusak. Pasalnya, orang-orang
Yahudi
ekstrim --yang bertekad membangun kuil di lokasi Al-Aqsa sekarang--
menggali
terowongan di bawah masjid.

 Sheikh Raid Salah, walikota Ummah al-Fahm, memberitahukan
bahwa terowongan panjang itu digali di bawah masjid. Terowongan tersebut
dimulai dari sudut barat daya masjid dengan kedalaman lebih dari 100 m.

 Berbicara di Masjid Sheikh Mazuz al Masri di kota Nablus
baru-baru ini, Salah mengatakan 120 orang ekstrimis Yahudi terlibat dalam
penggalian untuk membangun kembali kuil yang telah dihancurkan oleh kaisar
Roma Titus pada tahun 70 M.

 Sebagaimana dikutip islamicvoice edisi Januari 2000, Salah
menyebutkan antara 1967 (saat Jerusalem diduduki oleh Israel dengan bantuan
AS) sampai 1990 sebanyak 40 aksi bermusuhan diperagakan oleh Pemerintah
Israel
dan para fundamentalis Yahudi berkenaan dengan upaya-upaya pengrusakan
Masjid
Al-Aqsa. Selain itu, sejak Perjanjian Oslo dibuat (1993) sampai kini sudah
dilaporkan ada 72 aksi penggalian serupa.

 Mengutip pejabat Palestina, Salah mengatakan bahwa
Pemerintahan Barak telah menegaskan bahwa tidak ada solusi bagi perdamaian
di
wilayah itu tanpa pembanguanan kembali Kuil Yahudi.





 [HOME ] [INDEX LENGKAP] [BERITA UTAMA] [NASIONAL] [IPTEK]
[EKBIS]
 [NUSANTARA] [JABOTABEK] [INTERNASIONAL] [HIBURAN] [OPINI]
 [OLAHRAGA] [TELUSUR]

 Diterbitkan oleh Republika Online
 Hak Cipta © PT Abdi Bangsa 2000











Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
http://webmail.netscape.com.

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: TGIM

2000-01-21 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Lho mas, sudah pernah kerja di Indonesia belum sih? Mas, hitungan kerja
dihitung berdasarkan jam kerja. Jadi kalau terpotong sholat Jumat, maka jam
pulangnya juga dimundurin. Pokoknya mesti genap 40 jam. Nah, itu aturannya.
Kalau mau bikin jam kerja seminggu 30 jam juga boleh, tapi itu tergantung
perusahaan. Mau buka kerja satu hari juga boleh kok. Nah, kalau lebih dari
40 jam, perusahaan mesti bayar uang lembur. Biasanya sih nggak pada mau.
Begicuuu mas.

Dulu kalau pegawai negeri kerja sampai sabtu. Tapi pulangnya jam dua. Total
jendral jumlah jam kerja ya hampir sama. Nah, daripada mubazir pulang
tanggung, makanya dibuat jam kerja 5 hari meniru orang bule. Bisa juga untuk
menghormati Gus Dur yg memerlukan sembayang ke sinagoge bareng-bareng sama
Yisak Rabin alm. Hehehe..:)

JA

From: Michael Tjiptaputra [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: TGIM
Date: Fri, 21 Jan 2000 20:04:37 GMT

Dear all,

Trish, bule centil yg jadi sekretaris kantor happy
banget hari ini.. Pagi2x udah nyapa "How'r you
doin' hon..??" "I'm fine, you..??" "Hey, it's
TGIFriday!".

I guess saya bisa ngerti kenapa bule seneng kalau udah
jum'at. Weeken. Sama dgn kita yg diindo. Bedanya,
weeken di indo mulai dari Kamis...

Barangkali cuman indo yg punya really "looong weeken".
Bayangin, jum'at, sdr2x kita beribadah, itu sudah cut
1/2 day. Sabtu, of course, semua libur, dan minggu,
giliran sdr kita lainnya yg beribadah. Weeken indo
2 1/2 - 3 hari. Gimana bisa mau kompetitif..??

Coba mungkin teman2x dari muslim atau kristen bisa
ngebantu jelasin, kenapa harus jum'at dan minggu..??
Saya baru nanya sama teman di kantor, doi bilang,
"well, because Tuhan rests on the 7th day abis bikin
alam semesta" Lalu kenapa tiga agama samawi ini beda2x
hari ibadahnya..? (FYI:Jew ke synagoge hari sabtu)

Coba misalnya (again, cuman misal lho), semua pada
kompromise gitu. Yg kristen mundurin dua hari (jadi selasa),
terus yg islam majuin dua hari (jadi rabu). Bisa aja di
indo nanti weekennya jadi selasa sama rabu (why not..?,
di timur tengah mereka mulai kerja hari minggu).

5 hari kerja tetap produktif, tanpa mengganggu kebebasan
org beribadah. Sebagai negara besar, saya kira indo
dapat menerapkan hal ini, hitung2x nendang expat yg nggak
mau kompromise serta hemat gaji mereka. Bener nggak..??


"Thank God Its Monday"
TJ


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Soal 1/2 dibagi 1/3 untuk 100 Orang Tamatan SMA (Lanjutan)

2000-01-21 Terurut Topik Nasrullah Idris

 Saya memberi contoh "1/2 : 1/3" hanya untuk mengingatkan bahwa kalau
untuk masalah sepele itu saja banyak alumnus SMA  merasa gagap bagaimana
dengan  materi lanjutannya ketika didapat pada masa pendidikan di bangku SMP
dan SMA?
  Cukup banyak latar belakang sampai munculnya keironian tersebut.
Kurang perencanaan dalam penulisan buku pegangannya ikut memberi andil
sangat besar.  Lihat saja penerbitan buku Matematika. Berapa banyak isinya
dengan tampilan kurang menarik. Artinya kurang mempertimbangkan faktor :
artistik lay out, ergonomis, maupun irama materi.
 Terkadang jarak nomor soal/halaman terlalu dekat dengan isi materinya.
Malah ukuran dan jenisnya sama. Apa ini nggak memberikan minus point
terhadap psikologis siswa? Maka tidak heran bila anak SD lebih spontan
membeli kaset lagu ketimbang buku pelajaran.
 Untuk penerbit, mungkin karena mengejar target bisnis. Perencanaan lay
out dianggapnya menambah biaya produksi, sementara realitas pasar belum
mendukung, meskipun slogan misinya tidak berubah : "Ikut Mencerdaskan
Bangsa".
 Penulis pun demikian. Mungkin karena royalti yang bakal diperoleh
dianggap minim, sehingga naskah yang diserahkan tidak mencerminkan
perencaaan irama materi.
 Bisa juga karena kedua pihak kedua pihak memang tidak kompeten untuk
hal tersebut. Sehingga polanya mengikuti yang sudah ada. Bagi mereka yang
penting, sudah memenuhi persyaratan buku pegangan. Apalagi kalau dasar
produktivitasnya berlatar belakang perdagangan saja, tanpa memperhatikan
faktor perindustrian.
 Kita nggak bisa menyalahkan semuanya pada mereka. Kebijaksanaan
birokrat dalam pemerintahan tentang Matematika ikut menentukan apresiasi
"raja bagi semua sains" ini. Tidak perlu jauh-jauh. Jarangnya diucapkan kata
"Matematika" dalam berbagai kesempatan pidato, ceramah, dan wawancara
memberi indikasi akan termarjinalkannya ilmu tersebut dalam peradaban
Indonesia.
 Belum lagi indikasi sama melalui pandangan masyarakat terhadap para
pakar Matematika. Segmen karir ini belum memperoleh penghargaan dan
kesempatan semestinya.  Tidak tertutup kemungkinan alumnus jurusan ini
menjadi dosen karena pelarian hanya karena melihat meniti karir selain itu.
Sampai-sampai ada dosen dari PT terbaik di Indonesia mengatakan kepada saya
bahwa Matematiks sulit dijadikan alat untuk mencari duit.


Salam,

Nasrullah Idris