Re: D e a d A i r ... Theory Facts

2000-02-08 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Bung Moko,

Sayang sekali kalau harapannya tidak terpenuhi. Saya sedang mengurangi dosa
karena bakal punya big day saja. That's it, jadi jangan mengira saya lengser
karena email anda mampu membuat saya lengser. Hohoho... jauh mas.

Kalau yang lain-lain misalkan pendapat dan lain-lain itu semua masih menjadi
representasi pemikiran dan pendapat saya. Bisa saja berubah, siapa tahu.
Baik dan buruk atau sedikit atau banyak ya itulah sumbangan saya. Mau
dianggap sumbangan atau pengrusakan ya terserah saja. Hehehe...:)

Kalau anda mau beragitasi lagi maka anda harus siap terima getahnya lho.
Nah, sekian dulu ya.


JA

-
From: Moko Darjatmoko [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: D e a d   A i r ... Theory  Facts
Date: Mon, 7 Feb 2000 11:44:53 -0600

At 8:26 AM 2/7/2000, Jeffrey Anjasmara wrote:

|Ah, Moko emang banyak teori muluk-muluk. Okay-lah saya diam dan hanya
|memonitor. Apakah milis tambah baik tanpa kehadiran saya? Let's see:)

Lho kok terus buru-buru mau "lengser" begitu, Jeff. Tumben kali ini
kok 'sangar'nya nggak keluar. Saya sudah mengharapkan dicacimaki
seperti Nahar ("Habisi Nahar rasis keparat...!") atau yang lain.

"But ... it's only a theory!". Ini adalah klise klasik yang sering
dipakai orang kalau kehabisan daya argumen. Argumen "hanya teori" ini
dipakai untuk  memberi kesan seolah-oleh apa yang dikatakan sebagai
"teori" (argumen lawan) bukan fakta, atau tidak mengandung kebenaran.
Padahal setiap argumen itu umumnya mengandung teori dan fakta, dan
hubungan teori dan fakta tidak harus berlawanan. Stephen J. Gould
menyatakan dengan baik dalam ulasannya mengenai pro-con teori evolusi
("Evolution as Fact and Theory"; Discover, May 1981):

 In the American vernacular, "theory" often means "imperfect fact" -
 part of a hierarchy of confidence running downhill from fact to
 theory to hypothesis to guess [but] facts and theories are
 different things, not rungs in a hierarchy of increasing certainty.
 Facts are the world's data. Theories are structures of ideas that
 explain and interpret facts. Facts don't go away when scientists
 debate rival theories to explain them. Einstein's theory of
 gravitation replaced Newton's in this century, but apples didn't
 suspend themselves in midair, pending the outcome.

Memang, saya menarik "teori" --tentang up-and-down sebuah
mailinglist, tentang efek anonimitas pada perilaku seseorang-- dan
siapa saja boleh berbeda pendapat (atau punya teori lain), tetapi
teori tersebut saya tarik berdasarkan *fakta*, pengamatan yang cukup
lama. Dan fakta ini lah yang tidak berubah, lepas dari teori mana
yang diterima oleh umum sebagai paling masuk akal.

Sebagai contoh, tidak semua orang yang memakai anonimitas itu
perilakunya terus degeneratif, tetapi ada juga sosiologis atau
pengamat perilaku sosial yang tertarik untuk mempelajari perilaku
"mob mentality" ... dimana orang yang tadinya (normalnya) baik-baik,
ramah-tamah, murah senyum, suka gotong-royong --pokoknya gambaran
orang Indonesia lah-- begitu larut dalam anonimitas massa, tiba-tiba
berubah menjadi penjarah, pembakar, perusak, pembunuh. Itu semua
memang teori, yang membutuhkan pengamatan dan dukungan fakta untuk
mencapai tingkat confidence tertentu. Bagaimanapun, fakta adanya
penjarahan, pembakaran, perusakan, pembunuhan dalam kerusuhan yang
melibatkan massa (mob) begitu sering terjadi -- sampai hampir manjadi
berita regular di media massa kita.

Kembali ke tulisan saya, bagian mana yang teori, dan bagian mana yang
fakta? Atau kalau memakai konotasi klise Jeffrey diatas, bagian mana
yang ngibul?

Saya yakin anggota list ini masih ingat atau punya arsipnya tentang
"Habisi Nahar..." dan baris-baris lain yang saya kutip dalam tulisan
yang lalu. Itu bisa disebut *fakta* (hitam-putih malah!). Lalu apakah
"teori" bahwa perilaku semacam itu muncul karena anonimitas itu
salah, atau masuk diakal. Ooops, ada satu asumsi yang diloncati,
apakah memang "Jeffrey Anjasmara" itu sebuah rekayasa anonimitas
(dengan nama samaran) atau identitas yang benar-benar ada
eksitensinya -- seperti yang ditulisnya pada "introducion form" nya
IDS list (bisa diperoleh di arsip IDS list, kirim  email ke
[EMAIL PROTECTED], body: GET IDS LOG9907B)

   Date: Wed, 14 Jul 1999 09:39:48 EDT
   Reply-To: "Indonesian Development Studies [EMAIL PROTECTED]
   From: Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED]

   **

   Nama/Name : Jeffry Anjasmara

   Alamat rumah/kampus/kerja : Rutgers, Bedmisnter, NJ

   Alamat permanen  # telepon   : Tidak ada

   Email Address[es] : [EMAIL PROTECTED]

   Pendidikan/Education  : S1 (Ekonomi)

   Pekerjaan  lembaga   : Swasta

   Pengalaman kerja  : 1 tahun

   ***


It is one thing not to volunteer 

Re: Jurus dewa mabok (a`la Pres GD)

2000-02-08 Terurut Topik priadi

- Original Message -
From: Priyo Pujiwasono [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, February 08, 2000 3:15 AM
Subject: Jurus dewa mabok (a`la Pres GD)


 Bung Deddy,
 Tulisan anda ini yang menurut saya "layak tanggap" dan
 perlu..., yang lainnya sih "kok repot2 amat"...;-)
 Saya salut dengan nyali GD untuk "menohok" TNI seperti
 yang saat ini sedang dia lakukan dengan juru dewa
 maboknya itu. Cuma..., sampai sejauh mana dan "perlu"
 sampai berapa jauh sabetan jurus dewa mabok GD buat
 TNI?
 Terus terang, banyak pertanyaan yang perlu diajukan 
 dipertimbangkan, e.g.:
 - Apa berani GD juga nyabet Jendral2 sebelumnya,
 terutama Jendral "Spinx" Moerdani, yang juga tidak
 kalah dalam soal "lenyapnya" banyak orang. Ingat lagi:
 kasus Priok, pelenyapan para ustadz + dai2, etc. Apa
 bedanya nyawa rakyat Priok = nyawa GD = nyawa Mega =
 nyawa ustadz = nyawa manusia!
 == jangan cuma mentang2 karena nyawa gua yang mau
 dilenyapkan ==


bung Priyo.pernah dengar lagu "kau bukan yang terkhir?"...;-)
.
Bungsaya nggak ngeliat ini sebagai usaha balas dendam!..
Opini ini yang mungkin justru mesti diluruskan.
Saya justru heran melihat politisi berpura-pura heran...hehe...
apalagi sebelumnya kan sudah ada peringatan (pada acara
silaturahmi masyarakat maluku di jakarta misalnya)
Kita nggak usah sebut namalah...tapi mungkin kriteria
di bawah ini bisa menolong.

-Ahli rekayasa, suka bikin kerusuhan dan (paling penting)
masih berusaha konsolidasi dengan sisa-sisa kekuatan lama yang ada.
Dan mereka memang nggak harus militer. Pengusaha aja bisa
masuk golongan ini.


 - Nah..mungkin kalau mau diurut-urut, TNI sampai jaman
 Menpangab Jenderal M. Yusuf itu setidaknya masih cukup
 dihormati dan dikagumi rakyat (juga ditakuti musuh..:)
 Kenapa tiba2 bisa berubah setelah itu?
 - Terus, bagaimana resikonya buat rakyat kalau sabetan
 GD kepada TNI terlalu keras? Kalau rakyat lagi yang
 jadi korban, wah...sungguh saya lebih baik tidak
 merekomendasikan "cara" begini. Cukuplah TNI diberi
 maaf, karena kekhilafan mereka selama setidaknya 15-20
 tahun terakhir dikarenakan perintah Pangti-nya, emang
 siapa lagi?!. Kalau $oeharto saja mau (rencananya)
 diberi maaf oleh GD, kenapa yang lain tidak? Apalagi
 kalau nanti resikonya rakyat lagi yang menanggung
 akibatnya. Na'udzubillahi min dzalik.

Sabetan ke TNI?..mungkin enggak ke institusi secara utuh.
tapi ini kan dalam kerangka pembersihan dan Ampera juga.
Mulai dari ditariknya jendral-jendral yang seneng politik ke kabinet
(Agum. SBY dll). Sampai yang masalah 10% itu.
Ini berkaitan dalam kerangka peningkatan profesionalisme itu.
Nah sampai sini, itu tugas pimpinan TNI untuk
kemudian melakukan reformasi internal.
sebagai contoh, kemarin saya pulang.kalo dengerin prajurit-
prajurit ngobrol temanya nggak jauh-jauh dari  SS dan nabokin orang.
Kalo perwira mungkin nggak berani terang-terangan yaa.
apalagi setelah kasus "deky setiawan" alias Letda AI muncul.
yaa wajarlah TNI dituntut reformasi.
Iya..iya$oeharto akan diampuni kalau?.kan ada syarat-syaratnya.
nyatanya syarat-syarat pengampunan ini kan belum dilakukan.
justru Gus Dur yang saya tahu itu orang yang sangat humanis.

 Eniwe, lebih baik yang harus dipikirkan justru langkah
 ke depan. Yang lalu2 mungkin perlu kita jadikan
 pelajaran berharga, "Balaslah musuhmu dengan balasan
 yang setimpal, tetapi Allah SWT lebih mencintai
 kemaafan/orang yang berjiwa besar". Soalnya kalau mau
 ditegakkan hukum seadil-adilnya, selain bikin pusing,
 negara juga akan tambah kacau  runyam (ini menurut
 saya). Agar kesalahan2 masa lalu tak terulang lagi,
 - TNI harus rela untuk benar2 menjadi tentara
 professional dan tidak terlibat politik praktis.
 - Dwi Fungsi ABRI harus dihapuskan bertahap, sampai
 paling lambat tahun 2004.
 - Gaji/kesejahteraan TNI + Polri perlu dinaikkan. Dulu
 jaman Pak Yusuf, kesejahteraan tentara sangat
 diperhatikan (seingat saya).

 Untuk mengingat "jasa-jasa" para Jendral(s), bolehlah
 dibuat patung kepala mereka, seperti patung kepala 4
 Presiden Amerika - GW, TJ, AL, TJ - yang dibangun di
 Mount Rushmore (South Dakota?), yang gambarnya terdiri
 dari: Jenderal Moerdani, Try, Feisal, dan Wiranto.
 Pasti lucu khan?;-)

 Salam dingin dari DC,

 Priyo Pujiwasono
 - yang juga masih antusias menunggu reaksi Mbak Mega,
 ketika tahu bahwa beliau juga mau 'disenyapkan',
 ehh...dilenyapkan;-)

Sebetulnya kan anak-anak PRD juga bisa menuntut klarifikasi.
apalagi setelah penyerbuan diponegoro nggak pernah ada sikap jelas yang
ditunjukkan oleh MShehemaunya "play safe" mulu.;-)
Justru yang nengokin Budiman malah Yusril...itu juga inisiatif Presiden...
ironis yaa...



 --- priadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Hebat !,
  tadi pagi saya melongo begitu membuka situs salah
  satu harian nasional.
  Isinya : Feisal Tanjung kena giliran!!
  wong, baru saja "merelativisasi" urusan
  wirantokok sambil mundur nggak lupa nyambit sang
  jendral kumis.
  Langkah ini, yang 

Re: [permias-permias ada acara bulan juni?]

2000-02-08 Terurut Topik Rizal Az

Dandi,
   Kebetulan nih bertanya...:). Tolong di sampaikan juga kepada rekan2 yang
suka main golf di Texas, ini berlaku juga kepada teman2 di daerah Mid-West ke
kanan (West...:)), bahwa kita2 yang di Denver, akan membikin acara
pertandingan golf se-Mid West, Insya Allah, memang akan diadakan bulan Juni
ini. Pertandingan akan di adakan di Meridian Golf Course, salah satu private
golf course yang terbaik di Colorado (sesudah Castle Pines tentunya...:)).
Lapangan Golf ini Link course type, dan sangat challenging,  dengan fairway
yang lumayan sempit, green yang licin dan rough yang tebal.
   Mengenai biaya pendaftaran dan hari-H silahkan hubungi saya di
[EMAIL PROTECTED]

Terima kasih sebelumnya 

Ichalichali


dandi prasetia [EMAIL PROTECTED] wrote:
Assalamu alaikum warrahmatullahi wabbarakatuh

Salam Permias,
Mau numpang nanya nih buat temen-temen permias di seluruh Amerika, ada yang
punya acara nggak bulan Juni?



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



(no subject)

2000-02-08 Terurut Topik J. Tulong, Cgs, Claremont, Ca

Salam,

Sorry lewat jalur umum, tetapi saya rasa ini akan membantu masyarakat
indonesia di amerika, terutama yang berasal dari jakarta.

Prepaid calling card: 14.9 cents per minute, no connection fee.  bisa dibeli
langsung lewat internet (mulai minggu depan) atau by mail order.

Distributor and Agent inquiries welcome. Great Commission Schedule.

Great Ideas for fund raising.  Company will co-sponsor events if it is the
right audience.

Call Joseph
909.971.7830 x 22