Re: [Re: PEMUDA FRONT PEMBELA ISLAM (FPI) MEMBAKAR GEREJA DI DEPOK]

1999-01-03 Terurut Topik Rizal Az

Hallo Mardhika, 

saya juga islam (walaupun kata roomate2 saya KTP), tapi saya islam kok
apa mau di perangi juga? Perlu Anda yang ke Denver, atau kita yang ke 
tempat anda. Tapi jangan kabur yah kalau kita samperin...:).

Coba tolong yang jadi manusia bertanggung jawab sedikit. Mau bikin perang
agama? Kita siap kok...:). Jangan cuma berani ngobarin api aja bisanya, udah
gitu ngumpet. Kalau gue sih malu deh...:)).

Ichal




Arya Indrathama [EMAIL PROTECTED] wrote:
Setau Saya Mardhika Wisesa emang demen banget kok melempar masalah tentang
agama. Saya cuma heran aja bahwa selama lebih dari dua tahun ini energi
manusia Indonesia itu tidak ada habis habisnya dipakai untuk perang agama.
Ataupun kalau ngga terlibat perang / perkelahian / pertempuran fisik, pasti
otak manusia Indonesia itu selalu diputar agar kebencian dan kemarahan itu
tetap ada dihati masing masing.

Saya sendiri yang tinggal jauh dari tanah air sudah cape mendengar mesjid di
bom, mesjid dibakar, gereja dibakar, orang Islam mati, orang Kristen mati,
terbunuh, terpenggal, terbakar, mati mati dan mati

Kok...ada begitu beberapa orang yang ngga cape cape nya berjuang agar
kebencian dan pengrusakan itu tetap langgeng di Indonesia. Saya tuh cape
melihat, cape mendengar...

Kok..masih ada yang mau melempar topik seperti ini. Kalau ada Mesjid dibakar,
gereja dibakar...ya tanggung jawab kita untuk memadamkannya, bukan untuk
lebih memperbesar api tersebut.

Cape...saya

Lantas tujuan emailnya apa?
mau nya apa?

Perang?


Saya Islam nihsaya mau diperangi?


blak blakan aja lah...cape soalnya.


Arya



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: PEMUDA FRONT PEMBELA ISLAM (FPI) MEMBAKAR GEREJA DI DEPOK

1999-01-02 Terurut Topik Okki Soebagio

Mardhika dan rekan-rekan PERMIAS Yth,

Saya rasa ini perbuatan oknum, bukan Islam in general.  Biar bagaimanapun,
pembakaran rumah ibadah saya rasa adalah bukan hal yang dianjurkan oleh
agama manapun.  Saya sebagai orang Kristen, tidak hanya sedih melihat
gereja-nya dibakar, tapi juga sedih melihat mengapa provokasi politik kita
masih saja mencoba menggunakan issue perang agama untuk memecahbelahkan
rakyat Indonesia.

Pemerintahan Gus Dur, setahu saya mendukung adanya pluralisme masyarakat
dalam beragama.  Kasus Yayasan Doulos di Ciganjur beberapa hari yang lalu
membuktikan kalau Gus Dur dan saudara-saudara Muslim kita di pemerintahan
juga memperhatikan hal ini.

Saya harap kita tidak terpancing untuk kemudian menjadi pecah belah karena
hal ini, yang dimana sebenarnya adalah tujuan dari para provokator
tersebut.  Mari kita usut sesuai dengan hukum siapa yang bertanggung jawab
atas kejadian tersebut.

Salam persatuan,
--
[EMAIL PROTECTED]
http://www.nawala.com

On Wed, 3 Nov 1999, Mardhika Wisesa wrote:

 Sebuah gereja terbakar, mungkin ini yang pertama dalam sejarah
 pemerintahan (muslim) kabinet Presiden KH. Abdulrahman Wahid.

 Inikah yang janji (atau ingkar janji) yang selalu dibilang oleh para
 muslim di pemerintahan, bahwa jikalau mereka memenangkan pemilu atau
 menjadi mayoritas di MPR atau di pemerintahah, kaum minoritas akan
 dilindungi. Terbukti, janji para Muslim adalah BOHONG BELAKA!!

 Mulai dari penghianatan fraksi hijau dalam hasil pemilu yang berhasil
 meloloskan Amien Rais sebagai ketua MPR dan Gus Dur sebagai presiden,
 walaupun sebenarnya pemilu adalah kemenangan (walau tidak mutlak)
 fraksi nasionalis PDIP.

 Bukan itu saja, melalu usaha-usaha provokasi dan agitasi yang
 dilakukan oleh partai-partai hijau untuk menjatuhkan PDIP, dengan
 dalih bahwa megawati bukan muslim sejati, pimpinan wanita, banyak
 legislatif PDIP yang kristen, dll.

 Inikah hasilnya? setelah SU MPR/DPR dihijaukan oleh para reformator
 Muslim, sekarang mereka akan menghijaukan seluruh Indonesia???

 Mardhika Wisesa

 PEMUDA FRONT PEMBELA ISLAM BAKAR GEREJA DI DEPOK

 JAKARTA, (SiaR, 3/11/99). Ratusan pemuda yang tergabung dalam
 Front Pembela Islam (FPI) bersenjata golok, pedang, dan bom molotov
 membakar rata bangunan Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Jemaat
 Shalom, di Jalan Kembang Liu Depok, Selasa (2/11) sekitar pukul 03.00
 dinihari.

 Keterlibatan FPI terungkap karena para penyerang berteriak dengan
 teriakan lantang menyebutkan nama organisasi mereka. Hal ini dibenarkan
 oleh sumber di Polda Metro Jaya, Rabu (3/11) ini. Sumber itu menyatakan
 akan menggunakan klaim para penyerbu itu untuk memulai penyelidikan kasus
 tersebut.

 Pihak kepolisian hingga kini belum memperoleh motif di balik
 penyerbuan tersebut. Tapi salah seorang warga gereja yang kebetulan
 bertempat tinggal di dekat gereja itu menyebutkan kemungkinan pembakaran
 itu menyangkut izin pendirian rumah ibadah gereja yang telah berdiri sejak
 tahun 1994 itu.

 Para penyerang itu, menurut kesaksian sejumlah warga, merupakan
 orang-orang yang tak dikenal warga penduduk sekitar lokasi gereja. Ketika
 penyerbuan terjadi, beberapa warga setempat yang juga muslim mencoba
 mencegah tindakan para penyerang yang ditaksir jumlahnya mencapai tiga
 ratusan orang itu. Bahkan salah seorang warga yang ingin mencegah
 pembakaran gereja itu sempat dikalungi clurit lehernya oleh para
 penyerang, sehingga ia tak berdaya sama sekali.

 Ketua Umum FPI Al Habib Muhammad Rizieq, serta Sekjennya M Annam
 tak berhasil ditemui di markas mereka di kawasan Ciputat. Saluran telepon
 genggam-nya juga dimatikan sehingga SiaR kesulitan untuk memperoleh
 konfirmasi dari mereka.

 Menurut sejumlah saksi mata saat penyerbuan itu, seorang warga
 mengenali salah satu pemimpin penyerbuan itu adalah Habib Razief Siddiq
 yang di dalam struktur organisasi FPI menjabat sebagai Panglima Perang.

 FPI dikenal masyarakat sebagai salah satu ormas Islam yang juga
 terlibat di dalam berbagai pengerahan massa untuk "mengamankan" jalannya
 Sidang Umum MPR lalu. Sumber di kalangan ormas Islam menyebutkan
 keberadaan FPI tak terlepas dari keterlibatan Pangdam Jaya Mayjen Djadja
 Suparman. Tujuannya, kata sumber itu, untuk membuat berbagai provokasi
 yang mengarah kepada terjadinya konflik horisontal antar warga
 masyarakat.***

 -- SiaR WEBSITE:
 http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

 
 Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1






Re: PEMUDA FRONT PEMBELA ISLAM (FPI) MEMBAKAR GEREJA DI DEPOK

1999-01-02 Terurut Topik Arya Indrathama

Setau Saya Mardhika Wisesa emang demen banget kok melempar masalah tentang
agama. Saya cuma heran aja bahwa selama lebih dari dua tahun ini energi
manusia Indonesia itu tidak ada habis habisnya dipakai untuk perang agama.
Ataupun kalau ngga terlibat perang / perkelahian / pertempuran fisik, pasti
otak manusia Indonesia itu selalu diputar agar kebencian dan kemarahan itu
tetap ada dihati masing masing.

Saya sendiri yang tinggal jauh dari tanah air sudah cape mendengar mesjid di
bom, mesjid dibakar, gereja dibakar, orang Islam mati, orang Kristen mati,
terbunuh, terpenggal, terbakar, mati mati dan mati

Kok...ada begitu beberapa orang yang ngga cape cape nya berjuang agar
kebencian dan pengrusakan itu tetap langgeng di Indonesia. Saya tuh cape
melihat, cape mendengar...

Kok..masih ada yang mau melempar topik seperti ini. Kalau ada Mesjid dibakar,
gereja dibakar...ya tanggung jawab kita untuk memadamkannya, bukan untuk
lebih memperbesar api tersebut.

Cape...saya

Lantas tujuan emailnya apa?
mau nya apa?

Perang?


Saya Islam nihsaya mau diperangi?


blak blakan aja lah...cape soalnya.


Arya



Re: PEMUDA FRONT PEMBELA ISLAM (FPI) MEMBAKAR GEREJA DI DEPOK

1999-01-02 Terurut Topik bRidWaN

Saya sebagai simpatisan PDI-P agak terkejut membaca
posting ini. Menurut saya 'pesta' telah berakhir, dan
kini saatnya kita memberikan kesempatan untuk semua
pihak untuk bekerja keras, khususnya dalam menanggulangi
masalah perekonomian yang sedang terpuruk ini.

Keterpaduan antar KKG dari PDI-P dan BS dari PAN akan
merupakan tonggak yang kuat apabila mereka bersatu.

Masalah Agama yang menjadi issue sensitif di-Negara ini,
lebih baik tidak dikobarkan lagi dalam era yang baru ini.
FPI belum tentu mewakili kepentingan mayoritas umat Islam.

Alangkah indahnya kita bila dalam masa-masa kini, kita
tetap bersatu dengan tidak melihat kepentingan golongan,
melainkan melihat kepada kepentingan yang lebih besar lagi.

Semoga Tuhan memberkati Kabinet (ber-Garansi?) ini dan
mereka akan bersatu dalam menanggulangi masalah yang
krusial di-Negara kita dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Salam,
bRidWaN


At 09:11 PM 11/3/99 EST, Mardhika Wisesa wrote:
Sebuah gereja terbakar, mungkin ini yang pertama dalam sejarah pemerintahan
(muslim) kabinet Presiden KH. Abdulrahman Wahid.

Inikah yang janji (atau ingkar janji) yang selalu dibilang oleh para
muslim di
pemerintahan, bahwa jikalau mereka memenangkan pemilu atau menjadi mayoritas
di MPR atau di pemerintahah, kaum minoritas akan dilindungi. Terbukti, janji
para Muslim adalah BOHONG BELAKA!!

Mulai dari penghianatan fraksi hijau dalam hasil pemilu yang berhasil
meloloskan Amien Rais sebagai ketua MPR dan Gus Dur sebagai presiden,
walaupun
sebenarnya pemilu adalah kemenangan (walau tidak mutlak) fraksi nasionalis
PDIP.

Bukan itu saja, melalu usaha-usaha provokasi dan agitasi yang dilakukan oleh
partai-partai hijau untuk menjatuhkan PDIP, dengan dalih bahwa megawati bukan
muslim sejati, pimpinan wanita, banyak legislatif PDIP yang kristen, dll.

Inikah hasilnya? setelah SU MPR/DPR dihijaukan oleh para reformator Muslim,
sekarang mereka akan menghijaukan seluruh Indonesia???

Mardhika Wisesa

PEMUDA FRONT PEMBELA ISLAM BAKAR GEREJA DI DEPOK

JAKARTA, (SiaR, 3/11/99). Ratusan pemuda yang tergabung dalam
Front Pembela Islam (FPI) bersenjata golok, pedang, dan bom molotov
membakar rata bangunan Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Jemaat
Shalom, di Jalan Kembang Liu Depok, Selasa (2/11) sekitar pukul 03.00
dinihari.

Keterlibatan FPI terungkap karena para penyerang berteriak dengan
teriakan lantang menyebutkan nama organisasi mereka. Hal ini dibenarkan
oleh sumber di Polda Metro Jaya, Rabu (3/11) ini. Sumber itu menyatakan
akan menggunakan klaim para penyerbu itu untuk memulai penyelidikan kasus
tersebut.

Pihak kepolisian hingga kini belum memperoleh motif di balik
penyerbuan tersebut. Tapi salah seorang warga gereja yang kebetulan
bertempat tinggal di dekat gereja itu menyebutkan kemungkinan pembakaran
itu menyangkut izin pendirian rumah ibadah gereja yang telah berdiri sejak
tahun 1994 itu.

Para penyerang itu, menurut kesaksian sejumlah warga, merupakan
orang-orang yang tak dikenal warga penduduk sekitar lokasi gereja. Ketika
penyerbuan terjadi, beberapa warga setempat yang juga muslim mencoba
mencegah tindakan para penyerang yang ditaksir jumlahnya mencapai tiga
ratusan orang itu. Bahkan salah seorang warga yang ingin mencegah
pembakaran gereja itu sempat dikalungi clurit lehernya oleh para
penyerang, sehingga ia tak berdaya sama sekali.

Ketua Umum FPI Al Habib Muhammad Rizieq, serta Sekjennya M Annam
tak berhasil ditemui di markas mereka di kawasan Ciputat. Saluran telepon
genggam-nya juga dimatikan sehingga SiaR kesulitan untuk memperoleh
konfirmasi dari mereka.

Menurut sejumlah saksi mata saat penyerbuan itu, seorang warga
mengenali salah satu pemimpin penyerbuan itu adalah Habib Razief Siddiq
yang di dalam struktur organisasi FPI menjabat sebagai Panglima Perang.

FPI dikenal masyarakat sebagai salah satu ormas Islam yang juga
terlibat di dalam berbagai pengerahan massa untuk "mengamankan" jalannya
Sidang Umum MPR lalu. Sumber di kalangan ormas Islam menyebutkan
keberadaan FPI tak terlepas dari keterlibatan Pangdam Jaya Mayjen Djadja
Suparman. Tujuannya, kata sumber itu, untuk membuat berbagai provokasi
yang mengarah kepada terjadinya konflik horisontal antar warga
masyarakat.***

-- SiaR WEBSITE:
http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html


Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1