Re: [Re: PEMUDA FRONT PEMBELA ISLAM (FPI) MEMBAKAR GEREJA DI DEPOK]
Hallo Mardhika, saya juga islam (walaupun kata roomate2 saya KTP), tapi saya islam kok apa mau di perangi juga? Perlu Anda yang ke Denver, atau kita yang ke tempat anda. Tapi jangan kabur yah kalau kita samperin...:). Coba tolong yang jadi manusia bertanggung jawab sedikit. Mau bikin perang agama? Kita siap kok...:). Jangan cuma berani ngobarin api aja bisanya, udah gitu ngumpet. Kalau gue sih malu deh...:)). Ichal Arya Indrathama [EMAIL PROTECTED] wrote: Setau Saya Mardhika Wisesa emang demen banget kok melempar masalah tentang agama. Saya cuma heran aja bahwa selama lebih dari dua tahun ini energi manusia Indonesia itu tidak ada habis habisnya dipakai untuk perang agama. Ataupun kalau ngga terlibat perang / perkelahian / pertempuran fisik, pasti otak manusia Indonesia itu selalu diputar agar kebencian dan kemarahan itu tetap ada dihati masing masing. Saya sendiri yang tinggal jauh dari tanah air sudah cape mendengar mesjid di bom, mesjid dibakar, gereja dibakar, orang Islam mati, orang Kristen mati, terbunuh, terpenggal, terbakar, mati mati dan mati Kok...ada begitu beberapa orang yang ngga cape cape nya berjuang agar kebencian dan pengrusakan itu tetap langgeng di Indonesia. Saya tuh cape melihat, cape mendengar... Kok..masih ada yang mau melempar topik seperti ini. Kalau ada Mesjid dibakar, gereja dibakar...ya tanggung jawab kita untuk memadamkannya, bukan untuk lebih memperbesar api tersebut. Cape...saya Lantas tujuan emailnya apa? mau nya apa? Perang? Saya Islam nihsaya mau diperangi? blak blakan aja lah...cape soalnya. Arya Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: PEMUDA FRONT PEMBELA ISLAM (FPI) MEMBAKAR GEREJA DI DEPOK
Mardhika dan rekan-rekan PERMIAS Yth, Saya rasa ini perbuatan oknum, bukan Islam in general. Biar bagaimanapun, pembakaran rumah ibadah saya rasa adalah bukan hal yang dianjurkan oleh agama manapun. Saya sebagai orang Kristen, tidak hanya sedih melihat gereja-nya dibakar, tapi juga sedih melihat mengapa provokasi politik kita masih saja mencoba menggunakan issue perang agama untuk memecahbelahkan rakyat Indonesia. Pemerintahan Gus Dur, setahu saya mendukung adanya pluralisme masyarakat dalam beragama. Kasus Yayasan Doulos di Ciganjur beberapa hari yang lalu membuktikan kalau Gus Dur dan saudara-saudara Muslim kita di pemerintahan juga memperhatikan hal ini. Saya harap kita tidak terpancing untuk kemudian menjadi pecah belah karena hal ini, yang dimana sebenarnya adalah tujuan dari para provokator tersebut. Mari kita usut sesuai dengan hukum siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Salam persatuan, -- [EMAIL PROTECTED] http://www.nawala.com On Wed, 3 Nov 1999, Mardhika Wisesa wrote: Sebuah gereja terbakar, mungkin ini yang pertama dalam sejarah pemerintahan (muslim) kabinet Presiden KH. Abdulrahman Wahid. Inikah yang janji (atau ingkar janji) yang selalu dibilang oleh para muslim di pemerintahan, bahwa jikalau mereka memenangkan pemilu atau menjadi mayoritas di MPR atau di pemerintahah, kaum minoritas akan dilindungi. Terbukti, janji para Muslim adalah BOHONG BELAKA!! Mulai dari penghianatan fraksi hijau dalam hasil pemilu yang berhasil meloloskan Amien Rais sebagai ketua MPR dan Gus Dur sebagai presiden, walaupun sebenarnya pemilu adalah kemenangan (walau tidak mutlak) fraksi nasionalis PDIP. Bukan itu saja, melalu usaha-usaha provokasi dan agitasi yang dilakukan oleh partai-partai hijau untuk menjatuhkan PDIP, dengan dalih bahwa megawati bukan muslim sejati, pimpinan wanita, banyak legislatif PDIP yang kristen, dll. Inikah hasilnya? setelah SU MPR/DPR dihijaukan oleh para reformator Muslim, sekarang mereka akan menghijaukan seluruh Indonesia??? Mardhika Wisesa PEMUDA FRONT PEMBELA ISLAM BAKAR GEREJA DI DEPOK JAKARTA, (SiaR, 3/11/99). Ratusan pemuda yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) bersenjata golok, pedang, dan bom molotov membakar rata bangunan Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Jemaat Shalom, di Jalan Kembang Liu Depok, Selasa (2/11) sekitar pukul 03.00 dinihari. Keterlibatan FPI terungkap karena para penyerang berteriak dengan teriakan lantang menyebutkan nama organisasi mereka. Hal ini dibenarkan oleh sumber di Polda Metro Jaya, Rabu (3/11) ini. Sumber itu menyatakan akan menggunakan klaim para penyerbu itu untuk memulai penyelidikan kasus tersebut. Pihak kepolisian hingga kini belum memperoleh motif di balik penyerbuan tersebut. Tapi salah seorang warga gereja yang kebetulan bertempat tinggal di dekat gereja itu menyebutkan kemungkinan pembakaran itu menyangkut izin pendirian rumah ibadah gereja yang telah berdiri sejak tahun 1994 itu. Para penyerang itu, menurut kesaksian sejumlah warga, merupakan orang-orang yang tak dikenal warga penduduk sekitar lokasi gereja. Ketika penyerbuan terjadi, beberapa warga setempat yang juga muslim mencoba mencegah tindakan para penyerang yang ditaksir jumlahnya mencapai tiga ratusan orang itu. Bahkan salah seorang warga yang ingin mencegah pembakaran gereja itu sempat dikalungi clurit lehernya oleh para penyerang, sehingga ia tak berdaya sama sekali. Ketua Umum FPI Al Habib Muhammad Rizieq, serta Sekjennya M Annam tak berhasil ditemui di markas mereka di kawasan Ciputat. Saluran telepon genggam-nya juga dimatikan sehingga SiaR kesulitan untuk memperoleh konfirmasi dari mereka. Menurut sejumlah saksi mata saat penyerbuan itu, seorang warga mengenali salah satu pemimpin penyerbuan itu adalah Habib Razief Siddiq yang di dalam struktur organisasi FPI menjabat sebagai Panglima Perang. FPI dikenal masyarakat sebagai salah satu ormas Islam yang juga terlibat di dalam berbagai pengerahan massa untuk "mengamankan" jalannya Sidang Umum MPR lalu. Sumber di kalangan ormas Islam menyebutkan keberadaan FPI tak terlepas dari keterlibatan Pangdam Jaya Mayjen Djadja Suparman. Tujuannya, kata sumber itu, untuk membuat berbagai provokasi yang mengarah kepada terjadinya konflik horisontal antar warga masyarakat.*** -- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1
Re: PEMUDA FRONT PEMBELA ISLAM (FPI) MEMBAKAR GEREJA DI DEPOK
Setau Saya Mardhika Wisesa emang demen banget kok melempar masalah tentang agama. Saya cuma heran aja bahwa selama lebih dari dua tahun ini energi manusia Indonesia itu tidak ada habis habisnya dipakai untuk perang agama. Ataupun kalau ngga terlibat perang / perkelahian / pertempuran fisik, pasti otak manusia Indonesia itu selalu diputar agar kebencian dan kemarahan itu tetap ada dihati masing masing. Saya sendiri yang tinggal jauh dari tanah air sudah cape mendengar mesjid di bom, mesjid dibakar, gereja dibakar, orang Islam mati, orang Kristen mati, terbunuh, terpenggal, terbakar, mati mati dan mati Kok...ada begitu beberapa orang yang ngga cape cape nya berjuang agar kebencian dan pengrusakan itu tetap langgeng di Indonesia. Saya tuh cape melihat, cape mendengar... Kok..masih ada yang mau melempar topik seperti ini. Kalau ada Mesjid dibakar, gereja dibakar...ya tanggung jawab kita untuk memadamkannya, bukan untuk lebih memperbesar api tersebut. Cape...saya Lantas tujuan emailnya apa? mau nya apa? Perang? Saya Islam nihsaya mau diperangi? blak blakan aja lah...cape soalnya. Arya
Re: PEMUDA FRONT PEMBELA ISLAM (FPI) MEMBAKAR GEREJA DI DEPOK
Saya sebagai simpatisan PDI-P agak terkejut membaca posting ini. Menurut saya 'pesta' telah berakhir, dan kini saatnya kita memberikan kesempatan untuk semua pihak untuk bekerja keras, khususnya dalam menanggulangi masalah perekonomian yang sedang terpuruk ini. Keterpaduan antar KKG dari PDI-P dan BS dari PAN akan merupakan tonggak yang kuat apabila mereka bersatu. Masalah Agama yang menjadi issue sensitif di-Negara ini, lebih baik tidak dikobarkan lagi dalam era yang baru ini. FPI belum tentu mewakili kepentingan mayoritas umat Islam. Alangkah indahnya kita bila dalam masa-masa kini, kita tetap bersatu dengan tidak melihat kepentingan golongan, melainkan melihat kepada kepentingan yang lebih besar lagi. Semoga Tuhan memberkati Kabinet (ber-Garansi?) ini dan mereka akan bersatu dalam menanggulangi masalah yang krusial di-Negara kita dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Salam, bRidWaN At 09:11 PM 11/3/99 EST, Mardhika Wisesa wrote: Sebuah gereja terbakar, mungkin ini yang pertama dalam sejarah pemerintahan (muslim) kabinet Presiden KH. Abdulrahman Wahid. Inikah yang janji (atau ingkar janji) yang selalu dibilang oleh para muslim di pemerintahan, bahwa jikalau mereka memenangkan pemilu atau menjadi mayoritas di MPR atau di pemerintahah, kaum minoritas akan dilindungi. Terbukti, janji para Muslim adalah BOHONG BELAKA!! Mulai dari penghianatan fraksi hijau dalam hasil pemilu yang berhasil meloloskan Amien Rais sebagai ketua MPR dan Gus Dur sebagai presiden, walaupun sebenarnya pemilu adalah kemenangan (walau tidak mutlak) fraksi nasionalis PDIP. Bukan itu saja, melalu usaha-usaha provokasi dan agitasi yang dilakukan oleh partai-partai hijau untuk menjatuhkan PDIP, dengan dalih bahwa megawati bukan muslim sejati, pimpinan wanita, banyak legislatif PDIP yang kristen, dll. Inikah hasilnya? setelah SU MPR/DPR dihijaukan oleh para reformator Muslim, sekarang mereka akan menghijaukan seluruh Indonesia??? Mardhika Wisesa PEMUDA FRONT PEMBELA ISLAM BAKAR GEREJA DI DEPOK JAKARTA, (SiaR, 3/11/99). Ratusan pemuda yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) bersenjata golok, pedang, dan bom molotov membakar rata bangunan Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Jemaat Shalom, di Jalan Kembang Liu Depok, Selasa (2/11) sekitar pukul 03.00 dinihari. Keterlibatan FPI terungkap karena para penyerang berteriak dengan teriakan lantang menyebutkan nama organisasi mereka. Hal ini dibenarkan oleh sumber di Polda Metro Jaya, Rabu (3/11) ini. Sumber itu menyatakan akan menggunakan klaim para penyerbu itu untuk memulai penyelidikan kasus tersebut. Pihak kepolisian hingga kini belum memperoleh motif di balik penyerbuan tersebut. Tapi salah seorang warga gereja yang kebetulan bertempat tinggal di dekat gereja itu menyebutkan kemungkinan pembakaran itu menyangkut izin pendirian rumah ibadah gereja yang telah berdiri sejak tahun 1994 itu. Para penyerang itu, menurut kesaksian sejumlah warga, merupakan orang-orang yang tak dikenal warga penduduk sekitar lokasi gereja. Ketika penyerbuan terjadi, beberapa warga setempat yang juga muslim mencoba mencegah tindakan para penyerang yang ditaksir jumlahnya mencapai tiga ratusan orang itu. Bahkan salah seorang warga yang ingin mencegah pembakaran gereja itu sempat dikalungi clurit lehernya oleh para penyerang, sehingga ia tak berdaya sama sekali. Ketua Umum FPI Al Habib Muhammad Rizieq, serta Sekjennya M Annam tak berhasil ditemui di markas mereka di kawasan Ciputat. Saluran telepon genggam-nya juga dimatikan sehingga SiaR kesulitan untuk memperoleh konfirmasi dari mereka. Menurut sejumlah saksi mata saat penyerbuan itu, seorang warga mengenali salah satu pemimpin penyerbuan itu adalah Habib Razief Siddiq yang di dalam struktur organisasi FPI menjabat sebagai Panglima Perang. FPI dikenal masyarakat sebagai salah satu ormas Islam yang juga terlibat di dalam berbagai pengerahan massa untuk "mengamankan" jalannya Sidang Umum MPR lalu. Sumber di kalangan ormas Islam menyebutkan keberadaan FPI tak terlepas dari keterlibatan Pangdam Jaya Mayjen Djadja Suparman. Tujuannya, kata sumber itu, untuk membuat berbagai provokasi yang mengarah kepada terjadinya konflik horisontal antar warga masyarakat.*** -- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1