Terlepas dari itu provinsi2 bermasalah itu engga' bisa disamakan dengan Tim2
yang memang kasusnya berbeda.
Sudah seharusnya kita melakukan referendum nasional untuk provinsi2 tersebut,
karena outcome-nya mempengaruhi kita semua.
My personal belief sih, ini namanya bukan demokrasi, tapi pemberontakan,
tumpas aja deh... beres. Once and for all, terutama sul-sel, biar kasih
pelajaran buat yang lain2nya juga.
Gue rasa kalau seluruh orang mexico di California berontak dan claim balik
tanah mereka, atau orang Indian ngeclaim balik daerah Wyoming, Montana, kalau
engga' di giles tuh sama tank Abraham. Engga' ada basa-basi. Kalau udah gini
Amerika pasti propaganda tentang persatuan dan kesatuan negaranya. bikin poll
nasional untuk mengetahui pedapar rakyat banyak, sudah itu pasti di approve
sam congress. mampus deh tuh orang2 yang "tertidas" itu

ichal

Nasrullah Idris <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
     Taroklah sekarang ini ada sejumlah orang Indonesia menempati sebuah
pulau  yang masih kosong di Indonesia. Jadi mereka itu adalah komunitas
pertama.
     Kemudian terjadilah perkembangan penduduk di sana. Bukan saja dari
hasil perkawinan antar mereka, juga "karena para pendatang yang lahir di
luar pulau itu"   maupun "hasil perkawinan antar mereka dengan penduduk asal
di luar pulau itu".
     Sampai 30 tahun kemudian penduduk pulau itu menjadi sekitar 500.000
jiwa.
     Yang menjadi pertanyaan :
     1) Siapa yang memiliki  pulau itu? Apakah mereka yang jumlahnya 500.000
jiwa itu atau seluruh rakyat Indonesia juga?
     2) Kemudian kalau mereka ingin melepaskan diri dari "Negara Kesatuan
Republik Indonesia"  melalui referendum, siapakah yang berhak menjadi
peserta referendum itu? Apakah mereka yang jumlahnya 500.000 jiwa itu saja
atau seluruh rakyat Indonesia juga?

Salam,

Nasrullah Idris


____________________________________________________________________
Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.

Kirim email ke